PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA.

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA
Mananti M. Tambunan1); Jonathan Sianturi2)
Dosen Kimia FMIA Unimed1). Alumni Jurusan Kimia FMIPA Unimed2)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia yang diberi
pengajaran memakai media berbasis komputer dibandingkan dengan pengajaran menggunakan
media konvensional pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Penelitian
dilakukan di SMA Trisakti Lubuk Pakam TA 2010/2011. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X SMA Trisakti Lubuk Pakam yang terdiri dari dua kelas. Sampel adalah Populasi
sebanyak 80 orang, terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, diberi perlakuan yang
berbeda, yakni pengajaran berbasis komputer multi media dengan media konvensional pada
pokok bahasan yang sama. Instrumen tes digunakan setelah lebih dulu diujicobakan, dan hasil
ujicoba diperoleh 30 butir soal. Validitas soal dihitung dengan korelasi moment produk, dan
realibilitas soal dihitung dengan KR 20, diperoleh hasil 0,723. Data gain skor (selisih pretes
postes) diperoleh hasil nilai rata-rata kelas eksperimen 19,58 sedangkan rata-rata nilai kelas
kontrol 11,50. Uji hipotesis dengan menggunakan uji ttes (satu pihak). Hasil perhitungan
diperoleh bahwa thitung 3,07 ≥ ttabel 1,667 pada taraf alpa 0,05 (5%) dk = 78. Uji hipotesa
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel maka disimpulkan bahwa hasil belajar berbasis komputer
lebih tinggi dari pengajaran berbasis media konvensional.
Kata Kunci. Media pembelajaran berbasis komputer. Hasil belajar kimia


ini, digunakan program pengajaran berbasis

Pendahuluan
pendidikan

multi media komputer. Komputer dapat

nasional, termasuk pendidikan kimia adalah

membuat konsep abstrak materi pelajaran

hasil belajar yang rendah. Rendahnya hasil

menjadi lebih nyata sehingga diharapkan

belajar ini dipengaruhi banyak faktor.

hasil belajar meningkat.


Masalah

umum

dalam

Menurut Zainuddin (dalam Setiawan, 2010)

Sentosa

(dalam

bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang kaya

menyatakan

siswa

konsep bersifat abstrak. Sifat abstrak ilmu


mengikuti

kimia

sulit

pelajaran kimia sulit. Akibatnya minat

mempelajarinya sehingga tidak disenangi.

belajar kimia rendah. Selain itu guru masih

Sifat abstrak ini membuat respons siswa

menggunakan metode mengajar dan model

dalam belajar kurang serta kurangnya

pembelajaran konvensional. Pada metode


umpan balik dari guru. Untuk meningkatkan

konvensional guru sebagai : transformator,

hasil belajar dan mengurangi sifat abstrak

berperan penyampai pesan dan komunikasi

ini

menyebabkan

siswa

1

pelajaran

Wulandari,
kurang

dan

2009)
antusias

menganggap

langsung atau direct communication. Siswa

media asal-asalan, media hanya formalitas,

menjadi pasif, hanya menerima pelajaran.

sehingga hasil belajar tidak meningkat.
Kemajuan

Kondisi seperti ini (Ridha, 2008) tidak

sistem


pendidikan

tidak

sesuai dengan konsep pembelajaran siswa

seiring dan sejalan dengan perkembangan

dapat aktif dan memiliki kemampuan serta

Iptek, bahkan terkesan tertinggal jauh. Siswa

memiliki potensi individual.

banyak

tidak

mampu


menggunakan

Ilmu kimia adalah pelajaran eksak yang

komputer dan internet. Sebab itu perlu ada

sangat penting. Hasil belajar kimia tidak

inovasi dalam pembelajaran agar pengajaran

berbanding lurus dengan hasil belajar kimia

menarik dan menyenangkan murid (Saroso,

yang penting ini. Ujian Nasional (UN) di

2008). Salah satu cara yang dapat dilakukan

SUMUT 2005/2006 nilai rata-rata kimia


adalah memperkenalkan media IT atau ICT.

6,26 dan pada 2006/2007 rata-rata kimia

Komputer harus digunakan sebagai media

6,22. Tahun 2007/2008 sebesar 7,13 dan

agar pembelajaran efektif dan efisien.

2008/2009 adalah 7,34. Siswa yang UN di

Penelitian multi media pernah dilakukan

SUMUT 186,845 orang, yang tidak lulus di

oleh Ernawaty (2007), ternyata hasil belajar

Medan


siswa dapat meningkat sebesar 18,67%

1940

orang

(Bahrumsyah,2010;

dibandingkan dengan menggunakan media

http//imbalo.worldpress.com ).

biasa.

Menurut Winarji (2009) banyak guru
menggunakan

media

komputer


Hasil

penelitian

menyimpulkan

dalam

ada

(2008)

peningkatan

belajar

keberhasilannya belum maksimum. Pada hal

peningkatan hasil belajar sebesar 54,80%


dibutuhkan media agar materi yang abstrak

jika memakai multimedia pembelajaran.

dibuat nyata seperti perbedaan larutan

Hasil

elektrolit dan non elektrolit. Materi ini

Setiawan) menunjukkan penggunaan multi

memiliki konsep yang sulit dimengerti oleh

media pada siklus pertama hasil belajar

siswa.

meningkat sebesar 52,75%, siklus kedua

dan

Riayani

(2007)

karakteristik

siswa,

PTK

Masmi

dan

(dalam

Salah satu solusi mengatasi masalah

memiliki tingkat relevansi dengan tujuan,
dan

penelitian

35,06%

68,25% dan siklus ketiga sebesar 86,5%.

mengatakan media yang digunakan harus

materi,

sebesar

minat

pembelajaran masih sederhana, sehingga

Susilana

siswa

Sinaga

rendahnya hasil belajar adalah menggunakan

agar

pembelajaran tepat, efisien, dan efektif serta

media,

menyenangkan bagi siswa. Guru adalah

komputer. Komputer akan dapat membantu

orang

siswa

yang

paling

menguasai

materi

yakni

dengan

berbasis

multi

menerapkan

media

program

pelajaran, tujuan, dan mengenali siswanya,

Microsoft Office berbasis Power point.

sehingga yang paling tepat membuat media

Media berbasis komputer tidak hanya

adalah guru, tetapi banyak guru membuat

memindahkan
2

buku ke komputer, akan

tetapi dapat dianimasi. Media berbasis

Metode

komputer akan menuntut siswa aktif. Siswa

Media berasal dari bahasa Latin,

dapat melihat dan memahami konsep dan

artinya medium, perantara. Kata jamak dari

menyimpulkan konsep abstrak tersebut.

medium adalah media. Dalam pembelajaran

Siswa memahami materi pelajaran dan hasil

sebagai sistem, media adalah bahagian

belajarnya meningkat.

integral dari perencanaan pembelajaran,

Menurut Bakrowi (2008) menyatakan

sehingga media tidak terpisahkan dari

bahwa media berbasis komputer sederhana

rencana mengajar. Setiap kali guru membuat

dan atraktif dapat membangkitkan minat

RPP ia pasti membuat rancangan media.

belajar dan hasil belajar karena meningkat

Gerlach dan Ely (1971) mengatakan

persentasi belajarnya. Progam yang atraktif

media terdiri dari manusia, lingkungan,

secara visual ini akan menarik minat belajar.

materi, atau kejadian yang dapat digunakan
siswa untuk

Rumusan masalah : Apakah hasil belajar

memperoleh pengetahuan.

kimia siswa yang diberi pengajaran dengan

Media (Sadiman, 2010) adalah segala

menggunakan media pembelajaran berbasis

sesuatu

komputer lebih tinggi dibandingkan dengan

menyalurkan pesan dari pengirim pesan

pengajaran

media

kepada penerima pesan sehingga dapat

pembelajaran berbasis komputer yaitu media

merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

knvensional pada pokok bahasan larutan

dan minat siswa sehingga terjadi proses

elektrolit dan non elektrolit di SMA Trisakti

belajar mengajar. Media (Arsyad,2002)

Lubuk Pakam Kelas X TA 2010/2011.

dalam proses belajar mengajar ada beberapa

tanpa

menggunakan

Susilana

menggunakan media pembelajaran berbasis
dengan

digunakan

untuk

elektronik untuk visual dan verbal.

hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan

dibandingkan

dapat

bentuk, yakni media grafis, fotografis,

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

komputer

yang

Hamalik,

tanpa

(2009)

dan

Riyani

mendefiniskan

(2007);
media

menggunakan media pembelajaran berbasis

sebagai : teknologi pembawa pesan untuk

komputer yaitu media konvensional.

pembelajaran, sarana komunikasi dalam

Manfaat data hasil penelitian ini adalah

bentuk cetak, audio, dan visual, termasuk

sebagai informasi tentang manfaat media

perangkat kerasnya. Media adalah alat

berbasis

hasil

perangsang bagi siswa agar belajar, atau

belajar kimia. Untuk siswa subjek penelitian

segala sesusatu yang dapat merangsang

bermanfaat membuat materi pelajaran yang

siswa belajar, termasuk lingkungan, dan

abstrak menjadi lebih nyata. sehingga hasil

segala sesuatu yang dapat menyalurkan

belajar meningkat.

pesan.

komputer

meningkatkan

3

dengan baik (Tambunan dan Simanjuntak,

Media berfungsi untuk : mengatasi

2010).

keterbatasan pengalaman siswa, mengatasi

Multimedia komputer adalah media

ruang dan tempat, memungkinkan adanya
interaksi langsung antara anak dengan

yang

lingkungannya,

aplikasi

pengamatan,

membuat
keragaman

kesamaan

menggunakan
komputer

Perkembangan

pengamatan,

beberapa
untuk

Iptek

pembelajaran.

membuat

teknologi

membuat konsep abstrak menjadi konkrit

dalam pembelajaran. Multimedia komputer

dan realistik, serta meningkatkan motivasi

adalah

siswa. Manfaat menurut Kemp dan Dayton

komputer seperti Powerpoint, Macroflash,

(dalam

penyampaian
baku,

menarik,

interaktif,

digunakan

aplikasi

program

:

agar

Ulied banyak digunakan dalam pendidikan.

pembelajaran

lebih

Multi media komputer ada dua macam,

lebih

yakni computer-based training (CBT) dan

2002)

pesan

penggunaan

banyak

produk

menanamkan konsep dasar secara benar,

Arsyad,

komputer

program

adalah

pembelajaran

penghematan

waktu

Web-based training (WBT).

CBT

pembelajaran, mutu pembelajaran dapat

adalah

program

berbasis

ditingkatkan, pembelajaran dapat dilakukan

komputer dengan menggunakan CD ROM,

kapan pun dan dimana pun. Menurut Edger

dan disk-based sebagai media. Dalam CD-

Dale (dalam Purba, 2009) manfaat media

ROM dapat dibuat video klip, animasi,

untuk : memperjelas pesan agar tidak

grafik, dan aplikasi multi media lainnya.

verbalistik, mengatasi ruang dan waktu,

Dalam WBT, identik dengan e-learning

mengatasi

manusia,

dengan komputer untuk belajar dan dapat

memungkinkan anak belajar mandiri sesuai

mengakses pembelajaran dari internet. Anak

dengan

setiap saat dapat terhubung dengan jaringan

daya

kemampuan

indra

visual,

auditori,

internet

kinestetiknya, memberi rangsangan yang
persepsi

Penelitian ini dilakukan di SMA

yang sama, meningkatkan sikap positif pada

Trisakti Lubuk Pakam. Jl. Pematangsiantar

pembelajaran dan peran guru.

no. 80 Lubuk Pakam pada TA 2010/11

sama, pengalaman yang sama,

mulai Pebruari hingga Maret 2011. Sampel

Media terdiri dari berbagai jenis
yakni media kecil dan besar, media cetak

penelitian

ini

dua

dan non cetak, media audio, visual, adio-

eksperimen dan satu kontrol. Sampel adalah

visual, video, film bingkai, dan film. Setiap

populasi.

media memiliki keunggulan dan kelemahan

dianggap dapat memenuhi kriteria yang

masing-masing. Media yang baik adalah

dibutuhkan dalam penelitian dan memiliki

media yang dapat menyampaikan pesan

ruang IT untuk pembelajaran siswa. Teknik

Sekolah

kelas,

ini

satu

dipilih

kelas

karena

sampeling dengan sampel purposif, yakni
4

pengambilan sampel berdasarkan tujuan

Disain Penelitian : Pretes - Postes

(tujuan penelitian). Kelas eskperimen dan

Sampel

Pretes

Perlakuan

Postes

Eksperimen

T1

X1

T2

Kontrol

T1

X2

T2

kontrol masing-masing sebanyak 40 orang
siswa. Pokok materi pelajaran ialah larutan
Elektrolit dan Non Elektrolit.
Variabel bebas penelitian ini adalah

Keterangan :

pengajaran menggunakan media berbasis
T1
= Tes Awal
T2 =
Postes
X1 = Perlakuan pada kelompok eksperimen
X2 = Perlakuan pada kelompok kontrol

multi media komputer, sedangkan variabel
terikatnya hasil belajar. Operasionalisasi
media

diukur

dari

benar

tidaknya

Perlakuan

pada

kelompok

penggunaan media berbasis komputer. Hasil

Eskperimen,

belajar diukur dari tinggi rendahnya selisih

komputer, memakai

nilai (gain) yang diperoleh siswa setelah

media komputer. Perlakuan pada kelompok

dilakukan tes awal dan tes akhir.

Kontrol, pembelajaran tidak menggunakan

Sebelum

instrumen

digunakan

dilakukan uji coba instrumen.

media

Uji coba

pembelajaran

berbasis

sistem multimedia

konvensional peta konsep buatan

guru media peta konsep.

instrumen untuk melihat tingkat validitas

Prosedur Penelitian. Tahap persiapan

dan reliabilitas

(mengunakan korelasi

melaksanakan peninjauan lokasi penelitian,

produk

dan

untuk

moment

KR-20).

Untuk

menentukan

kelayakan

lokasi

menganalisis butir soal melihat tingkat

penelitian dilihat dari sarana komputer dan

kesukaran dan daya pembeda soal.

prasarana

Hasil pengumpulan dan pengolahan

ruangan

Selamnjutnya

yang

dibutuhkan.

mempersiapkan

program

data diperoleh hasil bahwa soal sudah valid,

pengajaran, uji coba instrumen di sekolah

N= 32, α = 0,05 (thitung ≥ ttabel ; 0,751 ≥

bersangkutan di kelas XI yang telah

0,349) sehingga soal dikatakan valid atau

mempelajari

sahih.

yang

elektrolit dan non elelktrolit. Skor hasil uji

diujicobakan diperoleh 30 butir soal yang

coba instrumen dianalisis (menentukan daya

valid. Keterandalan atau reliabilitas soal

pembeda,

tingkat

ditentukan dengan menggunakan KR 20.

Selanjutnya

menentukan

Hasil perhitungan uji realibilitas soal dengan

reliabilitas

soal.

rumus KR-20 diperoleh hasil soal sudah

melakukan tes awal menggunakan instrumen

Jumlah

reliabael (thitung

45

butir

≥ ttabel (0,723

soal

≥ 0,349).

pokok

bahasan

larutan

kesukaran

soal.

valitiditas

Langkah

dan

berikutnya,

yang telah dibakukan. Tes awal juga

Rancangan penelitian untuk memperoleh

berfungsi

data penelitian dengan uji dua kelompok

eksterimen. Prinsip penelitian dilakukan

yang berbeda sebagai berikut :

pada sampel yang di awal homogen, dan
5

sebagai

kontrol

terhadap

diharapkan berbeda setelah perlakuan, untuk

Selanjutnya siswa melaporkan proses hasil

membuktikan bahwa nilai akhir adalah

kerjanya dan pengamatannya. Media berupa

benar-benar

soal dan berisi peta konsep dimana soal itu

hasil

treatment

dalam

meminta jawaban singkat dari siswa. Soal

penelitian.

dalam LKS dan Powerpoit isinya sama.

Tahap pelaksanaan penelitian. Dalam
hal ini dilakukan perlakuan sesuai dengan
apa yang telah dirancang, dengan pengajaran

Hasil dan Pembahasan
Sebelum data diolah, dilakukan uji

menggunakan media komputer multi media,

persyaratan analisis data uji homogenitas

dan konvensional.

dan uji normalitas. Instrumen penelitian

Kelas eksperimen diberi pengajaran
media

menggunakan tes yang telah dibakukan.

komputer. Multi media dirancang dengan

Pada awal penelitian sampel diharapkan

Powerpoit. Slide media dalam Powerpoit

memiliki sifat karakteristik yang sama, tes

didisain dengan menggunakan program

awal sama, setelah perlakuan berbeda dilihat

hyperlink, sehingga bila diklik satu variabel

dari hasil postes. Uji homogenitas juga

dalam Powerpoit akan muncul tampilan

berguna untuk melihat kemampuan awal

media Powerpoint lain. Soal umpan balik

siswa sebagai kontrol terhadap perlakuan

diberikan dengan menggunakan Powerpoint,

penelitian.

dengan

menggunakan

multi

benar

Deskripsi data hasil pengolahan data

diberikan umpan balik suara aplaus (tepuk

di kelas eksperimen dapat dilihat seperti

tangan

dalam tabel di bawah ini :

dengan

disain

apabila

melalui

jawaban

komputer),

sedangkan

apabila salah juga diberi umpan balik katakata. Soal-soal ini

Tabel : Data Kelas Eksperimen

dalam bentuk teaching

mechine, yang apabila jawaban benar diberi

Pretes

Postes

13,33
53,33
34,43
8,78
77,15

30,00
80,00
54,00
9,82
96,41

umpan balik dan kalau salah dipandu
kembali membaca teks pelajaran yang

Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Mean
SD
Kuadrat Variansi

tertera pada nomor Powerpoint tertentu.
Materi dalam kelas eksperimen di tampilkan
dalam Powerpoint dan sebagian dengan

Selisih
Nilai
(Gain)
16,67
26,67
19,58
7,74
59,94

mengadosi beberapa gambar dari internet.
Kelas

kontrol

diajar

dengan

menggunakan media konvensional. Media
Deskripsi data hasil pengolahan data
di kelas kontrol dapat dilihat seperti dalam
tabel di bawah ini :

yang digunakan adalah LKS dilengkapi
dengan media peta konsep dan soal yang
harus

dikerjakan

murid

di

dalamnya.
6

antara hasil belajar siswa kelas eksperimen

Tabel : Data Kelas Kontrol
Pretes

Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Mean
SD
Variansi

6,67
53,33
27,50
9,45
89,31

Postes

20,00
66,67
42,00
10,04
100,75

dengan kelas kontrol.

Selisi
h
Nilai
(Gain)
13,33
13,34
14,50
7.06
49,88

Pembahasan
Berdasarkan

Hasil

pengumpulan

data, pengolahan data, dan verivikasi data,
diperoleh data bahwa rata-rata nilai pretes
dan postes pada kelas eksperimen = 54,00
dan 34,42, sehingga selisih nilai postes dan

Perbandingan Hasil Belajar Kelas
Eksperimen (biru) dan Kelas Kontrol
(merah) sebagai berikut ini.

pretes = 23,58. Rata-rata nilai pretes dan
postes kelas kontrol = 42,00 dan 27,50
sehingga selisih nilai pretes dan postes
21,50. Data ini menunjukkan ada perbedaan
hasil belajar menggunakan komputer dengan
tanpa komputer, serta peningkatan tertinggi
terdapat

pada

kelas

eksperimen

yang

menggunakan komputer. Hasil uji beda
selisih nilai pada kelompok eksperimen
dengan kontrol, diperoleh perbedaan nilai
yang signifikan atau berarti. Berdasarkan

Berdasarkan gambar diagram batang

hasil perhigtungan diperoleh thitung ≥ ttabel

di atas dapat dilihat hasil belajar eksperimen

(3,07 ≥ 1,667).

lebih tinggi dari kelas kontrol. Selanjutnya
uji

hipotesis

ttest diperoleh hasil

Produk

ada

hasil belajar, dan media berupa multimedia

belajar kelompok eksperimen lebih tinggi

dilengkapi evaluasi (soal evaluasi). Produk

dari kelompok kontrol. Uji hipotesis dengan

program Media Powerpoint disajikan dalam

uji satu pihak, dengan taraf signifikansi

bentuk multi media; berupa slide powerpoint

alpha (α) = 0,05 (5%) dk = n1 + n2 = 78,

biasa dan hyperlink, dilengkapi dengan soal-

dengan syarat terima hipotesis penelitian

soal menggunakan hyperlink, dan dapat

(Ha) apabila thitung ≥ ttabel atau terima H0 jika


thitung.

Berdasarkan

yang

penelitian ini adalah RPP, instrumen tes

eksperimen dan kontrol. Rata-rata hasil

bebih

Produk

dihasilkan dari kelompok eksperimen dalam

perbedaan hasil belajar antara kelompok

ttabel

penelitian.

memunculkan menu-menu tertentu dalam

hasil

bentuk konsep jika di clik pada salah satu

perhigtungan diperoleh thitung ≥ ttabel (3,07 ≥

variabel

1,667), sehingga dsimpulkan ada perbedaan

dalam Powerpoint. Program ini

merupakan
7

teaching

mechine

karena

Produk

dilengkapi dengan soal, konsep-konsep,

penelitian

ini

dapat

layar Powerpoit bisa kembali dengan mudah

digunakan mengajarkan Pokok Bahasan

ke layar di depan atau ke belakang sert6a

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit berupa

animasi slide materi.

Program Media Powerpoint dan Soal umpan
balik.

Soal dalam program multi media ini,
pokok

Produk penelitian di kelas kontrol

bahasan. Apabila soal dijawab salah atau

adalah media peta konsep dilengkapi dengan

benar, maka komputer akan memberikan

LKS soal kimia larutan elektrolit dan non

umpan balik, yang menyatakan jawabannya

elektrolit.

salah atau benar. Apabila dijawab benar,

media LKS dilengkapi dengan form media

maka akan diberi aplaus melalui komputer,

peta konsep yang harus diisi dengan cara

bila salah diberi arahan untuk mengulangi

melengkapi. Soal bentuk isian singkat

materi pelajaran yang ditunjukkan dalam

(completion test) dipadu dalam media ini.

jawaban soal yang bersangkuan.

Akhirnya, terjadi peningkatan hasil belajar.

dapat

mengevaluasi

KKM

per

Pembelajaran

menggunakan

Penggunaan nir fisik oleh media

Penngkaan ini disebabkan adanya form

komputer berbasis komputer multi media

media yang dirancang dengan menggunakan

dapat meningkatkan minat, motivasi, rasa

peta konsep dengan LKS Soal Isian yang

ingin tahu siswa. Hal ini karena konsep-

akan dikerjakan murid. Menggunakan media

konsep disajikan dalam bentuk menarik

ini akan meningkatkan hasil belajar siswa

perhatian,

karena siswa harus beraktivitas.

dapat

diulang-ulang,

dan

Penelitian kuasi eksperimen adalah

dilengkapi dengan soal-soal serta dibuat

penelitian perilaku, sulit dikontrol karena

dalam bentuk animasi serta fullcolour.

berhubungan

Disain penelitian ini menggunakan

dengan

perilaku

manusia.

kontrol dan eksperimen. Pada tes awal siswa

Demikian hal nya dengan penelitian ini.

diberi soal sehingga dapat meningkatkan

Penelitian ini memiliki kelemahan. Salah

motivasi belajar siswa. Melalui perlakuan

satu kelemahannya adalah bahwa powerpoit

yang berbeda terjadi persaingan antara

adalah termasuk media cetak elektronik

kelompok

mengutamakan panca indra mata.

eksperimen

dan

kontrol.

Visual

Persaingan ini dapat meningkatkan hasil

audionya sedikit. Sebenarnya dapat diimport

belajar apabila dimanfaatkan guru dengan

ke dalamnya audio tetapi membutuhkan

baik.

keahlian

Setelah

pembelajaran

eksperimen

melakukan

dubing.

Penelitian

dilakukan, maka peneliti melakukan plecebo

lemah karena tidak mencapai target KKM.

pada kelas kontrol dengan cara memutar

Hal ini kemungkinan disebabkan siswa

multimedia pada kelas kontrol menghindari

kurang prestasi, bukan sekolah unggulan.

kelas kontrol tidak dirugikan penelitian.
8

Materi, Unsur, dan Senyawa Berbasis

Kesimpulan

STAD, Jurnal, JPI 3 (1) : 1-8

Berdasarkan hasil pengumpulan data,
hipotesa

Erlinawaty, (2007), “Perbandingan Multi

disimpulkan bahwa hipotesa yang berbunyi :

Media dengan Media Sederhana Terhadap

Hasil belajar kimia siswa yang diberi

Hasil Belajar Kimia Siswa pada Materi

pengajaran dengan menggunakan media

Pokok Domain Elektron dan Gaya Antar

pembelajaran berbasis komputer lebih tinggi

Molekul:, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

dibandingkan

tanpa

Gerlach, V. G. and Ely, Donald P., Teaching

menggunakan pengajaran berbasis komputer

and Media a Systematic Approch, Prentice-

yaitu media konvensional pada Pokok

Hall, Inc. Englewood Cliffs. New York.

Bahasan Elektrolit dan Non Elektrolit,

Hamalik, Oemar, (2009). Media Pendidkan,

berhasil dibuktikan

Citra Aditya Bakti, Bandung.

pengolahan

data,

dan

dengan

uji

pengajaran

Purba,

Penelitian ini dapat membuktikan

Edward,

(2011),

“Belajar

dan

hipotesanya, sehingga disarakan kepada

Pembelajaran”, Diktat, FIP Unimed, Medan.

pihak Dinas Pendidikan, sekolah tempat

Ridha, P., (2008), “Perancangan Media

penelitian, guru dan mahasiswa sebagai

Pembelajaran Berbasis Komputer dengan

calon guru

disarankan agar menerapkan

Pemanfaatan Software Incomedia di SMP

media berbasis komputer. Dalam penelitian

pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas”,

ini mungkin masih ada kelemahan yang

Skripsi, FKIP UMS Surakarta.

tidak disadari, sehingga kepada peneliti lain

Sadiman,

disarankan melakukan penelitian dengan

Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

pokok bahasan yang sama atau berbeda

Saroso, S., (2008), “Upaya Pengembangan

tentang pembelajaran berbasis komputer

Pendidikan Melalui Pembelajaran Berbasis

dengan multi media komputer.

Multimedia”,

Arief

S.,

(2007),

Media

http//media.diknas.go.id/

media/document/5650.pdf

(diakses

18

Daftar Pustaka

Desember 2010).

Arsyad, (2002), Media Pembelajaran, Raja

Setiawan, F., (2010). Pembuatan Media

Grafindo, Jakarta.

Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer

Bahrumsyah, H., “Persentasi Kelulusan pada

pada Pokok Bahasan Termokimia, Skripsi,

Tahun

FMIPA, Unimed, Medan.

2010

Sumut,

http//imbalo.wordpress.com.2010/12/20/beri

Suharsimi, Arikunto, (2010), Dasr-dasar

ta-hari-ini-sekitar-hasil-un-smasmk-tahun-

Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

2010.

Susilana, Riana dan Riyani C., (2007),

Bakrowi,

(2008),

“Microsoft

Ofiice

Media

Pembelajaran,

Bandung.

Powerpoint Sebagai Media Pembelajaran
9

Wacana

Prima,

Tambunan, Mananti. M., dan Simanjuntak,

Wulandari, (2009), “Perencanaan Media

Amser, (2010), “Strataegi Belajar Mengajar”

Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer

Diktat, FMIPA Unimed, Medan.

dengan Microsoft Office Powerpoint pada

Winarji, B., (2009), “Pembuatan Media

Pokok

Pembelajaran yang Inovatif: Optimalisasi

FMIPA, Medan

Penggunaan

Media

Pendidikan

dalam

Pembelajaran”, Seminar Nasional, Unimed,
Prosiding Mei 2009, Medan

10

Bahasan

Hidrokarbon”,

Skripsi,

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MEDIA PERMAINAN CHEMOPOLY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOL KELAS X SMA.

5 45 23

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 3 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT KELAS X DI SMA.

0 2 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA MATERI IKATAN KIMIA.

0 2 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 7 18

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DAN MEDIA BUATAN PADA PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMK KELAS X.

0 1 28

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 1 14

PEMBUATAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 2 531

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER PADA MATA PELAJARAN KIMIA Pengelolaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas X Sma Negeri 3 Salatiga.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PALEMBANG

0 1 10