ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO. 841 K/PDT/2012 MENGENAI HAK WARIS WARGA NEGARA INDONESIA KETURUNAN TIMUR ASING TIONGHOA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

ABSTRAK
ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
NO. 841 K/PDT/2012 MENGENAI HAK WARIS WARGA INDONESIA
KETURUNAN TIMUR ASING TIONGHOA DITINJAU DARI KITAB
UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
Tugas akhir ini mengangkat analisis dari putusan mengenai
sengketa waris antara Lie Sioe Fong melawan Lie Kwie Nam dan
lainnya yang merupakan ahli waris dari Lie Moy Tjhay dan Lie Wie
Djien. Penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan yaitu
untuk membahas bagaimana perlindungan hukum bagi Lie Kwie Nam,
Lie Kwie Bin dan lainnya terhadap harta Lie Moy Tjhay dan Lie Wie
Djien sebagai Warga Negara Indonesia keturunan Timur Asing
Tionghoa yang belum terbagi menurut KUHPerdata dan untuk
mengetahui pertimbangan Mahkamah Agung RI dalam memutus
perkara dengan hanya menggunakan keterangan saksi tanpa ada alat
bukti otentik dalam Putusan MA No. 841 K/Pdt/2012 telah sesuai
dengan prinsip hukum acara perdata.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis
dengan pendekatan yuridis normatif. Metode penelitian dengan tahap
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan

sekunder. Data tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan
suatu objek permasalahan yang berupa sinkronisasi fakta-fakta dalam
putusan yang terkait dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa KUHPerdata dalam Buku II Bab XII Pasal 830, 832 dan 834
dan Bab XIII Pasal 930-953 telah memberikan perlindungan baik
kepada Lie Moy Tjhay dan Lie Wie Djien agar harta peninggalannya
dapat dibagikan secara adil dan merata, ataupun kepada Lie Sioe
Fong, Lie Kwie Nam dan lainnya sebagai ahli waris. Sementara, tidak
ditemukan kesesuaian antara pertimbangan Mahkamah Agung RI
dalam memutus perkara dengan hanya menggunakan keterangan
saksi tanpa ada alat bukti otentik dalam Putusan MA No. 841
K/Pdt/2012 dengan prinsip hukum acara perdata.

iv

Dokumen yang terkait

Kewenangan Pengujian Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

1 58 132

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Partisipasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Dalam Perubahan Orde Lama – Orde Baru

6 97 112

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Proses Impeachment Presiden Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

9 267 146

Pelanggaran Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia

15 162 82

Peran Kepolisian Republik Indonesia Dalam Mendukung Penegakan Syariat Islam Di Propinsi Aceh

6 49 137

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140