Hubungan antara motivasi belajar dan minat belajar dengan hasil belajar siswa dalam model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) mata pelajaran matematika kelas IV di SD Kanisius Gamping semester I tahun pelajaran 2012/2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MODEL
PEMBELAJARANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL)
MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IV DI SD KANISIUS
GAMPING SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
Ratna Wulandari
Universitas Sanata Dharma
2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kontribusi motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar matematika dan mengetahui besar kontribusi minat
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL). Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning
adalah model pembelajaran dengan menghubungkan alam sekitar dalam proses
pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Gamping yang berjumlah 26 orang.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang disusun
oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan yaitu memberikan skor,
mengubah skor mentah menjadi nilai jadi, mencari rata-rata dan kemudian
mencari korelasi antara variable motivasi belajar dan minat belajar dengan hasil
belajar.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara motivasi belajar dan hasil
belajar pada taraf signifikansi 5% diperoleh .r. tabel = 1,711 dan .r. hitung adalah
2,03. Hal tersebut menunjukkan .r. hitung lebih besar dari pada harga .r.
tabel(2,03 ≥ 1, 711 ).Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan ada
hubungan yang positif dan signifikan.Sedangkan hubungan antara minat belajar
dan hasil belajar pada taraf signifikansi 5% diperoleh .r. tabel = 1,711 dan .r. tabel
tersebut hitung lebih besar dari pada harga .r. table pada taraf signifikan 5% (1,81
≥ 1.711). Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut bahwa keduanya ada
hubungan yang positif dan signifikan.
Kata kunci: Motivasi Belajar, Minat belajar, Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL)

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
Therealitionship of the motivation and interest and students’ study result in
the Contextual Teaching and Learning (CTL) study model of Mathematics of
the first semester of year of 2012/ 2013
Ratna Wulandari
Sanata Dharma University
2013
This research has a purpose to know how big students’ study motivation
contribution and interest contribution of the mathematics study result. The study
uses the contextual teaching and learning (CTL) study model. It is a study model
by connecting the nature in the study process.
This research is a quantitative descriptive reseach. The subject of the
research is the students of Grade IV of Sd Kanisius Gamping. The total is 26
students. The instrument of this research is the writing test arranged by the
researcher. The data analysis technique is giving the score, changing the
incomplete score to the complete score, searching the average and teaching the
correlation of the variable of the study motivation and interest with the study
result. The research is held once observation.
The research shows the relationship of the study motivation and the study

result on significance standard 5%. It gets .r. table=1,71 and r. count 2,03,.r. count
is bigger than the price of r table (2,03≥1,711). Based on the datais shows that
there is the positive and significant relantionship. The relationship of the study
interest and the result study on the significance standart 5%. It gets r table 1,711.
It is bigger than the price of .r. table on the significance standard 5%
(1,811≥1,711). Based on the result, both of them have the positive ang significant
relationship.
Key word: study motivation, study interest, Contextual Teaching and Learning
Study

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MODEL
PEMBELAJARANCONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING(CTL)MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IV DI SD
KANISIUS GAMPING SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Ole h :
Ratna Wulandari
09 1134 221

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MODEL
PEMBELAJARANCONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING(CTL)MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IV DI SD
KANISIUS GAMPING SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Ole h :
Ratna Wulandari
09 1134 221

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Dengan rendah hati makalah sederhana ini kupersembahkan
untuk :
 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku dengan
Roh Kudus-Nya dalam setiap perjalanan hidupku dan membuat segala
sesuatu menjadi indah pada waktunya
 Kedua orangtuaku yang telah tenang di sisi Bapa, semoga saya dapat
membuat mereka bangga
 Seluruh keluarga yang telah mendoakan dan mendukungku
 Kekasih tersayang “Ag. Kartono” yang selalu mendengar keluh kesahku
 Kakak tercinta atas dukungan dan motivasi yang diberikan

 Teman-teman serta sahabat-sahabatku seperjuangan atas kerjasama dan
bimbingannya. Serta semua teman-teman SD Kanisius Gamping. Terima
kasih telah mengisi lembar-lembar hidupku dengan penuh warna dan
menjadi keluarga kedua bagiku.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Biasakan yang benar, jangan membenarkan yang biasa

Segala
yang indah belum tentu baik,
namun segala
yang baik sudah tentu indah

Mereka berkata
bahwa setiap orang membutuhkan

3 hal yang akan membuat mereka berbahagia di dunia ini,
yaitu:
seseorang untuk dicintai,
sesuatu untuk dilakukan,
dan sesuatu untuk diperjuangkan

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini
adalah
penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MODEL
PEMBELAJARANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL)
MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IV DI SD KANISIUS
GAMPING SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
Ratna Wulandari
Universitas Sanata Dharma
2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kontribusi motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar matematika dan mengetahui besar kontribusi minat
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL). Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning
adalah model pembelajaran dengan menghubungkan alam sekitar dalam proses
pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Gamping yang berjumlah 26 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang disusun
oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan yaitu memberikan skor,
mengubah skor mentah menjadi nilai jadi, mencari rata-rata dan kemudian
mencari korelasi antara variable motivasi belajar dan minat belajar dengan hasil
belajar.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara motivasi belajar dan hasil
belajar pada taraf signifikansi 5% diperoleh .r. tabel = 1,711 dan .r. hitung adalah
2,03. Hal tersebut menunjukkan .r. hitung lebih besar dari pada harga .r.
tabel(2,03 ≥ 1, 711 ).Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan ada
hubungan yang positif dan signifikan.Sedangkan hubungan antara minat belajar
dan hasil belajar pada taraf signifikansi 5% diperoleh .r. tabel = 1,711 dan .r. tabel
tersebut hitung lebih besar dari pada harga .r. table pada taraf signifikan 5% (1,81
≥ 1.711). Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut bahwa keduanya ada
hubungan yang positif dan signifikan.
Kata kunci: Motivasi Belajar, Minat belajar, Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL)

viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Therealitionship of the motivation and interest and students’ study result in
the Contextual Teaching and Learning (CTL) study model of Mathematics of
the first semester of year of 2012/ 2013
Ratna Wulandari
Sanata Dharma University
2013
This research has a purpose to know how big students’ study motivation
contribution and interest contribution of the mathematics study result. The study
uses the contextual teaching and learning (CTL) study model. It is a study model
by connecting the nature in the study process.
This research is a quantitative descriptive reseach. The subject of the
research is the students of Grade IV of Sd Kanisius Gamping. The total is 26
students. The instrument of this research is the writing test arranged by the
researcher. The data analysis technique is giving the score, changing the
incomplete score to the complete score, searching the average and teaching the
correlation of the variable of the study motivation and interest with the study
result. The research is held once observation.
The research shows the relationship of the study motivation and the study
result on significance standard 5%. It gets .r. table=1,71 and r. count 2,03,.r. count
is bigger than the price of r table (2,03≥1,711). Based on the datais shows that
there is the positive and significant relantionship. The relationship of the study
interest and the result study on the significance standart 5%. It gets r table 1,711.
It is bigger than the price of .r. table on the significance standard 5%
(1,811≥1,711). Based on the result, both of them have the positive ang significant
relationship.
Key word: study motivation, study interest, Contextual Teaching and Learning
Study

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan rahmat dan
kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiini. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program S1 PGSD USD.
Dalam menulis skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan yang sangat
berarti dan bermanfaat untuk penulisan ini, sehingga pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak
yang telah membantu hingga skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Rohandi. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST,M.A. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar membimbing, memberikan banyak saran dan telah meluangkan
waktu bagi penulis.
4. Seluruh pegawai perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
memberi layanan kepada penulis dalam mendapat referensi.
5. Ibu Valeria Fialistiana, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius
Gamping yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Segenap guru serta siswa kelas IV SD Kanisius Gamping yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................

x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xviii
BAB I

PENDAHULUAN .....................................................................

1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................... 2
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 4
D. Rumusan Masalah.................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................. 5

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Batasan Istilah ....................................................................... 5
G. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................

8

A. Belajar ................................................................................... 8
1. Pengertian Belajar ............................................................. 8
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar........................ 9
3. Teori Belajar...................................................................... 17
B. Motivasi Belajar .................................................................... 22
1. Pengertian Motivasi Belajar ............................................... 22
2. Jenis-jenis Motivasi ........................................................... 23
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar .......................................... 25
C. Minat Belajar ......................................................................... 27
1. Pengertian Minat Belajar ................................................... 27
2. Macam-macam Minat ........................................................ 28
3. Fungsi Minat Dalam Belajar .............................................. 29
D. Matematika dalam Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning .......................................................... 32
1. Matematika........................................................................ 32
a. Pengertian Matematika ................................................ 32
b. Peranan Matematika di Sekolah Dasar .......................... 33
c. Pentingnya Belajar Matematika ..................................... 33
2. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ... 35
a. Pengertian Model Contextual Teaching and Learning ... 35

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Komponen Contextual Teaching and Learning ............. 36
E. Penelitian yang Relevan ......................................................... 40
F. Kerangka Berpikir ................................................................ 41
G. Hipotesis ............................................................................... 42
BAB III

METODE PENELITIAN ........................................................... 43
A. Setting Penelitian .................................................................. 43
B. Jenis Penelitian .................................................................... 44
C. Variabel Penelitian................................................................ 45
D. Instrumen Penelitian ............................................................. 46
E. Uji Coba Instrumen .............................................................. 58
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 73
A. Pengambilan Data .................................................................. 73
B. Diskripsi ............................................................................... 73
C. Analisis Pengaruh …………………………………………. 82
D. Penarikan Kesimpulan…………………………………….

BAB V

86

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................
A. Kesimpulan ........................................................................... 89
B. Saran .................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 92
LAMPIRAN ................................................................................................ 94

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

Format Lembar Observasi Untuk Guru ....................................... 47

Tabel 2

Kuesioner Motivasi Belajar ........................................................ 50

Tabel 3

Kuesioner Minat Belajar ............................................................. 52

Tabel 4

Format Silabus ........................................................................... 56

Tabel 5

Format RPP ................................................................................ 56

Tabel 6

Kisi-kisi tes hasil belajar ............................................................. 57

Tabel 7

Uji Coba Motivasi Belajar .......................................................... 59

Tabel 8

Uji Validitas butir motivasi belajar ............................................. 60

Tabel 9. Uji Reabilitas motivasi belajar………………………………… 61
Tabel 10 Uji Coba minat belajar ................................................................ 62
Tabel 11 Uji Validitas butir minat belajar .................................................. 63
Tabel 12 Reabilitas Hasil Uji Coba Minat Belajar ..................................... 65
Tabel 13 Data Hasil Uji Coba Hasil Belajar .............................................. 66
Tabel 14 Validitas butir Motivasi Belajar .................................................. 67
Tabel 15 Interprestasi nilai “r” uji validasi ................................................ 68
Tabel 16 Tabel Penyekoran Kuesioner Motivasi Belajar............................ 70
Tabel 17 Tabel Penyekoran Kuesioner Minat Belajar ................................ 70
Tabel 18 Tabel Hasil Kuesioner Motivasi Belajar...................................... 74
Tabel 19 Tabel Hasil Kuesioner Minat Belajar .......................................... 77
Tabel 20 Tabel Hasil Kuesioner Hasil Belajar ........................................... 79
Tabel 21 Tabel Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar ................... 82

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 22 Tabel Hubungan Minat Belajar dan Hasil Belajar ....................... 84

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1

Silabus ................................................................................... 94

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 96

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa ............................................................... 103

Lampiran 4

Soal Evaluasi ......................................................................... 106

Lampiran 5

Kunci Jawaban LKS............................................................... 109

Lampiran 6 Kunci Jawaban Evaluasi.......................................................... 110
Lampiran 7

Kuesioner Motivasi Belajar
dan Minat Belajar Belum Revisi ............................................ 111

Lampiran 8

KuesionerMotivasi Belajar dan Minat Belajar Revisi ............. 117

Lampiran 9

Lembar Pengamatan............................................................... 123

Lampiran 10 Ringkasan Materi ................................................................... 125
Lampiran 11 Foto Uji Coba ........................................................................ 127
Lampiran 12 Foto Kegiatan Penelitian ........................................................ 128
Lampiran 13 Surat Ijin Uji Coba Kuesioner ................................................ 129
Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian................................................................ 130
Lampiran 15 Surat Pernyataan Telah Melakukan Uji Coba ......................... 131
Lampiran 16 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ........................ 132
Lampiran 17 Hasil LKS .............................................................................. 133
Lampiran 18 Hasil Kuesioner...................................................................... 136
Lampiran 19 Hasil Evaluasi Belajar ............................................................ 141

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4 Motivasi Belajar .......................................................................... 76

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pendidikan adalah salah satu masalah yang diutamakan di
Indonesia karena pendidikan merupakan modal utama dalam memajukan
bangsa dan negara. Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alinea

4

tertera

“….untuk

memajukan

kesejahteraan

umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia…..”. Hal tersebut jelas bahwa pendidikan adalah penting, karena
siswa sebagai generasi penerus bangsa yang akan membangun dan
membawa bangsa ke arah yang lebih baik. Pemerintah setiap tahun
berusaha mencari jalan keluar yang tepat untuk menerapkan sistem
pendidikan di Indonesia.
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk
dipahami dan dikuasai siswa karena sebagai salah satu mata pelajaran
yang dijadikan sebagai syarat kelulusan dalam UN (Ujian Nasional).
Matematika melibatkan banyak konsep, keterampilan, dan pemahaman,
sehingga sulit dikuasai siswa. Siswa menganggap bahwa pelajaran
matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dibandingkan mata
pelajaran yang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang
rendah.
Hasil belajar siswa, sangat dipengaruhi oleh proses belajarmengajar antara guru dan siswa di dalam kelas. Guru sendiri harus
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

menyadari peranan yang dipegangnya dalam pertemuan dengan siswa.
Guru harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan
kepercayaan dan menciptakan suasana aman; di lain pihak guru harus
memberikan tugas, mendorong siswa untuk berusaha mencapai tujuan,
mengadakan koreksi, menegur dan menilai (Winkel 1995: 194).
Penelitian ini penting dilakukan karena di sekolah dasar kondisi
motivasi belajar dan minat belajarnya kurang. Siswa memperoleh hasil
belajar yang kurang terhadap matematika selain anggapan matematika
adalah mata pelajaran yang sulit, matematika merupakan mata pelajaran
yang berkaitan dengan angka-angka sehingga sulit dipecahkan. Semoga
dengan adanya model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) dalam penelitian dapat meningkatkan hasil belajar siswa

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, kurangnya hasil belajar
dapat disebabkan oleh:
Faktor dari guru antara lain:
1. Kurangnya kesadaran dalam menciptakan kondisi belajar mengajar
yang dapat menghantarkan peserta didik ke tujuan pembelajaran
2. Adanya keterbatasan waktu dalam memberikan pemahaman kepada
siswa yang belum memahami materi
3. Proses pembelajaran yang kurang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

4. Fasilitas penyampaian materi yang kurang memadai.
Sedangkan selanjutnya adalah faktor dari siswa sendiri antara lain:
1. Motivasi belajar siswa yang rendah
2. Cara belajar yang kurang tepat, siswa malas belajar
3. Belajar hanya menjelang ujian saja
4. Siswa mudah menyerah pada soal yang sulit
5. Kurangnya kesadaran mengenai pentingnya pendidikan, tidak berani
bertanya ketika mengalami kesulitan.
6. Siswa kurang berminat pada mata pelajaran matematika dengan alasan
matematika adalah mata pelajaran yang sulit, berhubungan dengan
angka-angka.
Kurangnya hasil belajar siswa karena tidak semua materi yang
diajarkan guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Oleh karena itu,
sebagai seorang guru harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa
dapat memahami dan menguasai materi yang disampaikan oleh guru
sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.
Dari permasalahan tersebut, penulis ingin mencoba meneliti
apakah ada hubungan antara motivasi belajar, minat belajar dengan hasil
belajar.
C. Pembatasan Masalah
Masalah tersebut dilihat dari berbagai kemungkinan penyebabnya belum
tentu dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat karena keterbatasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

tenaga, waktu, dan biaya. Oleh karena itu penelitian ini hanya akan dibatasi
pada KD 4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga, mata
pelajaran Matematika Kelas IV SD Kanisius Gamping dan hubungannya
motivasi belajar dan minat belajar dengan hasil belajar.

D. Rumusan Masalah
Dilandasi latar belakang masalah, masalah dan pembatasannya,
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar pada
siswa Kelas IV SD Kanisius Gamping dalam model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning?
2. Adakah hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar pada siswa
Kelas IV SD Kanisius Gamping dalam model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar siswa dan hasil
belajar matematika.
2. Untuk mengetahui besar antara hubungan minat belajar siswa dan hasil
belajar matematika.

F. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau multitafsir, berikut akan
dijelaskan beberapa pengertian istilah – istilah yang digunakan dalam
penelitian ini:
1. Belajar
Belajar merupakan proses interaksi siswa dengan orang dewasa
(guru), teman sebaya atau sumber belajar (buku) untuk mengetahui
suatu hal yang belum dimengerti menjadi dimengerti, dilakukan secara
terus-menerus dengan melakukan interaksi dengan lingkungannya.
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dengan adanya
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa itu sendiri setelah
mengalami belajar.
3. Motivasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Motivasi belajar adalah suatu hasrat atau keinginan yang muncul
dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku, menuju arah yang lebih baik
4. Minat Belajar
Minat belajar marupakan kecenderungan yang agak menetap dalam
diri siswa untuk merasa tertarik melakukan proses belajarnya terkait
dengan kondisi belajar yang dialami.
5. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Model pembelajaran kontekstual merupakan model dalam
pembelajaran yang membantu guru menghubungkan antara materi
pembelajaran dengan situasi sebenarnya yang dihadapi siswa.

G. Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi peneliti
Salah satu contoh model pembelajaran dalam mengatasi masalah yang
akan timbul setelah benar-benar menjadi guru, ketika sudah terjun
langsung ke lapangan dan berusaha mendorong kepada siswa dalam
belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

2. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru, supaya guru
dapat memahami faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa,
sehingga dapat menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Dengan
demikian maka dengan mudah siswa mampu menguasai materi yang
diberikan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma khususnya Program Studi PGSD
Hasil penelitian ini dapat digunakan mahasiswa lain sebagai salah satu
referensi dalam menuliskan tugas akhir, yang ada hubungannya dengan
hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Setiap orang melakukan aktivitas belajar dengan berbagai
tujuan. Berikut adalah pengertian belajar menurut para ahli, menurut
Sudjana (2004 : 73) mengatakan “belajar adalah proses yang
aktif,belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan,
proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses
melihat,mengamati, memahami sesuatu.”
Belajar menurut Daryanto (2010 : 2) adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah

l a ku

yang

baru

secara

keseluruhan,

sebagai

hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan

menurut

Hilgard

dalam

Pasaribu

da n

Simandjuntak (1983 : 59)
“Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap
lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila
disebabkan oleh pertumbuhan dan keadaan sementara seseorang
seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan.”

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Berdasarkan definisi yang dijelaskan oleh para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses
interaksi dengan orang dewasa (guru), teman sebaya atau sumber
belajar (buku) untuk mengetahui suatu hal yang belum dimengerti
menjadi dimengerti, dilakukan secara terus-menerus dengan
melakukan interaksi dengan lingkungannya.
Dalam proses belajar tentu saja menghasilkan suatu
perubahan dalam diri siswa. Perubahan sesuatu tersebut dapat
disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Sedangkan menurut Horwart
Kingsley dalam bukunya Sudjana (2004 : 22) membagi hasil
belajar menjadi 3, yaitu (1) keterampilan dan kebiasaan, (2)
pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan cita-cita.
Oleh karena itu hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
dengan adanya kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa
itu sendiri setelah mengalami belajar. Sebagai contoh hasil belajar
adalah seorang siswa yang dahulu tidak bisa naik sepeda setelah
belajar menjadi bisa naik sepeda, siswa yang tidak tidak mahir
menghitung setelah belajar menjadi mahir berhitung.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Faktor berasal dari siswa
Yang berasal dari individu anak itu sendiri yang meliputi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

1. Faktor jasmaniah (fisiologis)
Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani
dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda,
ada yang tahan belajar lima atau enam jam terus-menerus, tetapi
ada juga yang hanya tahan satu dua jam saja.
Kondisi fisik menyangkut kelengkapan dan kesehatan
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
pengecapan. Indra yang paling penting dalam belajar adalah
penglihatan dan pendengaran (Syaodih, 2009 : 162).
Seseorang yang penglihatan dan pendengarannya kurang
baik akan berpengaruh kurang baik terhadap usaha dan prestasi
belajarnya. Sebagai contohnya adalah ada seorang siswa yang
pendengarannya kurang baik, oleh guru diberikan soal
matematika dengan cara lisan, guru mengatakan bilangan empat,
tetapi siswa tersebut mendengarnya enam. Hal ini jelas akan
mempengaruhi jawaban pada soal tersebut dan berpengaruh
pada prestasi belajarnya.
2. Faktor rohaniah (psikologis)
Faktor rohaniah juga penting dalam belajar. Aspek
rohaniah menyangkut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

1. Intelektual , meliputi
a. Taraf inteligensi
Kemampuan intelektual menunjukkan adanya taraftaraf, dari taraf inteligensi tinggi, taraf cukup, sampai taraf
agak kurang. Alat yang digunakan untuk mengukur taraf
inteligensi ialah tes inteligensi.
Tes inteligensi menyatakan hasil testing dalam
bentuk angka, angka itu terkenal dengan nama Intelligence
Quotient (IQ). Angka tersebut

mencerminkan taraf

inteligensi dari siswa yang menempuh tes itu, semakin
tinggi angka IQ, semakin tinggi taraf kemampuan
intelektual (Winkel, 1984 : 26)
b. Kemampuan belajar atau bakat
Kemampuan belajar merupakan kombinasi dari taraf
inteligensi, bakat khusus, taraf pengetahuan yang
dimiliki, taraf kemampuan berbahasa, dan taraf organisasi
kognitif yaitu berapa jauh hal-hal yang sudah dipelajari
anak (Winkel, 1984 : 26).
Jadi, kemampuan belajar merupakan kemampuan
untuk berhasil dalam studi di jenjang pendidikan tertentu.
Semakin tinggi kemampuan belajar itu, maka taraf
keberhasilan semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

2. Faktor emosional, meliputi
a.

Motivasi belajar
Motif adalah daya penggerak dari dalam dan di
dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Motivasi belajar
merupakan keseluruhan penggerak psikis di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga
siswa tersebut mencapai tujuan yang diharapkan.
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan memiliki
banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Prestasi
belajar akan optimal kalau ada motivasi yang kuat.
Tetapi jika ada seorang siswa yang mengalami
kegagalan, jangan langsung menyalahkan siswa tersebut,
sebab mungkin guru tidak berhasil dalam memberi
motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan
kegiatan siswa untuk belajar. Guru harus mampu
mendorong siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi.

b. Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam
subyek untuk merasakan tertarik pada bidang/ hal tertentu
dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu
(Winkel, 1984 : 30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang
diperkuat

lagi

oleh

s i ka p

yang

positif.

Urutan

psikologisnya sebagai berikut:
minat  perasaan senang  sikap positif  minat.
Seorang siswa telah tumbuh minat dalam dirinya
pada bidang tertentu, dalam hal ini siswa berarti timbul
perasaan senang dan akan berusaha untuk mendalaminya
sehingga akan menghasilkan suatu prestasi. Siswa akan
merasa bangga atas prestasi yang telah berhasil
dicapainya.
3. Faktor lingkungan
a. Lingkungan keluarga
Faktor lingkungan keluarga antara lain keadaan
rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana
belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah tenang atau
banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan di sekitar
rumah (Syaodih, 2009 : 163).
Keluarga yang orangtuanya memperhatikan betapa
pentingnya pendidikan bagi anak itulah yang diharapkan.
Misalnya

mengingatkan

anaknya

untuk

belajar,

menanyakan kepada anak materi apa yang dipelajari di
sekolah, memberikan sarana prasarana yang dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

dalam pelajaran seperti pensil, buku penunjang pelajaran,
buku tulis, dan lain-lain.
b. Lingkungan sekolah
Faktor lingkungan sekolah antara lain sarana dan
prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media
belajar (Syaodih, 2009 : 164).
Apabila sekolah memiliki sarana dan prasarana
yang

memadai,

terkelola

dengan

baik

maka

akan

mendorong semangat belajar para siswa. Sarana dan
prasarana ini merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah
dipahami dan tujuan utama dari belajar yaitu mencapai
prestasi belajar akan tercapai.
c. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan dimana siswa
bertempat tinggal. Lingkungan masyarakat di mana
warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup,
terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber
belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang
positif terhadap semangat dan perkembangan belajar
generasi mudanya.
Faktor lingkungan memberi pengaruh siswa karena
siswa pada kenyataannya lebih banyak menghabiskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

waktu pada lingkungan daripada di sekolah. Siswa yang
hidup pada lingkungan pengamen maka secara tidak
langsung anak belajar menjadi pencuri, karena bagi siswa
tersebut mencuri adalah hal yang biasa. Akan berbeda
dengan siswa yang hidup pada lingkungan yang memiliki
pendidikan. Lingkungan yang negatif akan memberi
pengaruh negatif pada siswa, sebaliknya lingkungan yang
positif (baik) akan memberi pengaruh yang positif (baik)
juga pada diri siswa.
b.

Instrumen belajar
Selain dari siswa itu sendiri, yang mempengaruhi
belajar adalah instrumen belajar. Instrumen belajar ini
antara lain adalah
a.

Guru.
Sikap

guru

kepada

siswanya

misalnya

rela

membantu, suka humor, mengambil sikap positif
terhadap semua siswa, peka terhadap kebutuhan siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru pastinya
berinteraksi dengan siswa. Dalam kegiatan ini antara
lain kejelasan dalam menerangkan dan memberikan
tugas, variasi dalam penggunaan metode tekanan pada
penyelesaian suatu tugas belajar bersama, penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

diri dengan keadaan kelas, komentar yang membangun,
dan sebagainya (Winkel, 1984 : 34).
Apabila antara guru dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajarnya telah terbentuk dengan baik, maka
prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Ketika ada
siswanya yang memperoleh prestasi terbaik, guru dapat
memberikan hadiah atau pujian. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan supaya prestasi tersebut dapat dapat
diperoleh kembali pada lain kesempatan.
b.

Staf sekolah
Selain guru yang membatu siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, staf sekolah juga memberi
pengaruh dalam belajar. Staf sekolah tersebut antara
lain kepala sekolah, guru, penjaga sekolah, tenaga
administrasi, tenaga kepustakaan. Sebagai contohnya
adalah ketika bel masuk sekolah yang bertugas
menekan tombol adalah

penjaga sekolah, apabila

penjaga sekolah terlambat dalam menekan tombol
maka kegiatan belajar-mengajar yang seharusnya
berlangsung menjadi terhambat. Oleh karena itu, antara
siswa, guru dan staf sekolah sebaiknya dapat berjalan
sebagai mestinya sehingga tujuan siswa dan guru dapat
tercapai hasil yang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

3. Teori Belajar
Banyak para ahli yang mengemukakan tentang teori
belajar, diantaranya sebagai berikut:
a. Teori Belajar Bermakna Ausubel
Menurut Ausubel dalam Dahar (1989 : 110) belajar dapat
diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama
berhubungan dengan cara informasi atau meteri pelajaran
disajikan pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat
mengaitkan informasi itu pada struktur kogitif yang telah ada.
Struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan
generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh
siswa.
Berdasarkan

dua

dimensi

tersebut,

Ausubel

membagi belajar dalam 2 jenis :
1. Belajar bermakna
Belajar

bermakna

merupakan

suatu

proses

mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan
yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang Ausubel
dalam Dahar (1989 : 112). Sehingga suatu proses belajar
akan dikatakan bermakna jika informasi baru dihubungkan
dengan apa yang telah siswa pelajari dan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

pengetahuannya sehingga siswa mencoba menghubungkan
hal baru itu dengan konsep yang ada sebelumnya.
Apabila siswa telah berhasil megaitkan antara
informasi yang telah dipelajari dengan informasi baru dan
menghasilkan suatu pengetahuan maka belajar bermakna
telah berlangsung. Pengetahuan baru yang siswa dapatkan
tersebut akan lebih mendalam, lebih jelas, dan lebih lengkap
dari apa yang telah siswa pelajari sebelum mendapatkan
informasi baru.
2. Belajar menghafal
Belajar
mencoba-coba

menghafal terjadi apabila siswa hanya
menghafalkan

informasi

baru,

tanpa

menhubungkan pada konsep-konsep yang telah ada di
dalam

struktur

kognitifnya.

Ausubel

dalam

Dahar

(1989:111).
Belajar hafalan inilah yang banyak terjadi terutama
di Sekolah Dasar. Sebagai contoh ketika guru memberikan
evaluasi pada mata pelajaran Sejarah yang ada di sekolah
Dasar. Siswa disodorkan pada soal-soal yang menuntut
untuk mengafalkan materi pelajaran terlebih dahulu tanpa
mengetahui

maksudnya secara menyeluruh,

sehingga

siswa mampu menjawab soal tersebut dan mendapatkan
nilai. Apabila siswa dalam menghafalnya kurang, jelas akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

mempengaruhi ketika menjawab pertanyaan yang ada
sehingga mendapatkan nilai yang kurang.
b. Teori Pemrosesan Informasi menurut Gagne
Menurut Gagne
bahwa

dalam

dalam Ressefendi (1979 : 138)

pembelajaran

terjadi

proses

penerimaan

informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan
keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan
informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi
internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi
internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan
untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi
dalam

individu.

Sedangkan

kondisi

eksternal

adalah

rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu
dalam proses pembelajaran.
Belajar

sebagai

suatu

proses,

yaitu

pemrosesan

informasi (information processing model) proses belajar
dianggap sebagai transformasi input menjadi output seperti
yang lazim terlihat pada sebuah komputer.
c. Teori Belajar kogintif menurut Piaget
Menurut Piaget dalam Nasution (1990 : 7-8) perkembangan
kognitif individu meliputi empat tahap, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

1. Sensori motor
Perkembangan sensori motor pada usia 0-2 tahun. Ada tiga
kemampuan penting yang dicapai anak pada sensori motor
ini yaitu:
a. Kemampuan

mengontrol

secara

internal,

yaitu

terbentuknya kontrol dari dalam pikirannya terhadap
dunia nyata.
b. Perkembangan konsep kenyataan. Pada akhir tahap ini
anak akan menyadari bahwa dunia ini ada dan tetap ada
sehingga anak akan mengetahui bahwa suatu benda itu
ada.
c. Perkembangan pengertian beberapa sebab dan akibat
2. Pra operasional
Tahap pra operasional antara 2-7 tahun. Pada tahap
ini kadang-kadang disebut intuisi, karena pada tahap ini
intuisi yang dipengaruhi oleh persepsi dan egosentrisme yang
berperan sangat penting dalam cara berpikir anak. Pada usia
ini, anak belum mengerti bahwa bejana yang pendek dan
lenar menampung lebih banyak benda dibanding dengan
sebuah botol kecil dan tinggi. Hal tersebut dapat terjadi
karena anak mengambil kesimpulan dari pendapatnya sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

adalah yang benar, tanpa mempersoalkan panjang, lebar, dan
tingginya.
3. Konkrit operasional
Pada tahap ini anak berusia 7-11 tahun. anak belajar
dengan menggunakan benda yang nyata. Sebagai contoh
ketika belajar mengenai kubus, sebaiknya dalam kegiatan
belajar mengajar membawa langsung kubus. Sehingga anak
dapat melihat bagaimana bentuk kubus itu, dapat memegang
secara langsung.
4. Formal operasional
Pada tahap ini pada usis 11 tahun ke atas. Tahap ini
dikatakan sebagai tahap akhir dari perkembangan struktur
berpikir. Anak usia ini telah dapat secara penuh melakukan
operasi secara logis tetapi masih mempunyai pengalaman
yang terbatas.
Dalam peneltian yang dilakukan, siswa kelas IV yang menjadi
subyek penelitian, apabila dimasukkan dalam tahap perkembangan kognitif
individu termasuk tahap yang ketiga yaitu konkrit operasional. Karena siswa
kelas IV umur 7-11 tahun, anak belajar dengan menggunakan benda yang
nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

B.

Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Sardiman ( 2008 : 73-75 ). Kata motivasi berawal
dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranan
motivasi dapat menumbuhkan gairah, rasa senang, dan semangat
untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai
banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Menurut Pasaribu dan Simandjuntak (1983 : 52), motivasi
adalah tenaga dari dalam diri manusia yang mendorong untuk
bertindak, sehingga terjadi proses yang berlangsung dalam diri
seseorang. Sedangkan menurut

Purwanto ( 2004 : 39 )

mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha
yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia
menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu
Berdasarkan pengertian di atas, motivasi adalah suatu
hasrat atau keinginan yang muncul dari diri seseorang untuk
melakukan sesuatu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku,
menuju arah yang lebih baik.
Dari penguraian motivasi dan belajar yang telah dijabarkan
di atas, dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan
belajar siswa dan menimbulkan arah pada kegiatan belajar demi
tercapainya suatu tujuan. Bila motivasi belajar ada dalam diri anak
sudah terbentuk atau tercipta secara kesadaran sendiri, maka anak
dalam melakukan kegiatan dengan kesadarannya sendiri pula.
Maka hasil yang akan dicapai akan dirasakan oleh anak.
2. Jenis-jenis Motivasi
Menurut (Sardiman, 2008 : 89-91), motivasi dibagi menjadi
dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang yang timbul
dari diri untuk berbuat sesuatu. Motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsi tidak perlu mendapat rangsang dari luar. Motivasi
intrinsik sering dikatakan sebagi bentuk motivasi di dalam
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan berdasarkan
suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
aktivitas belajar.
Contoh : Siswa belajar matematika dengan sungguh-sungguh
karena ingin pandai, sehingga dapat mengikuti olimpiade
matematika sehinga juara dan memperoleh gelar.
Jadi motivasi intrinsik merupakan dorongan yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku belajar, menuju arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

yang lebih baik, sumbernya berasal dari dalam diri sendiri.
Seseorang yang bermotivasi internal mempunyai tujuan yang
jelas, sehingga menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan,
ahli dalam bidang tertentu dan sebagainya
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari
luar. Terdapat peristiwa di luar individu yang mempengaruhi
individu. Motivasi intrinsik tidak langsung berkaitan dengan
esensi yang dilakukan. Motivasi intrisik dapat dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalam

aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Contoh : Seorang siswa belajar karena oleh oranatuanya jika
mendapat nilai baik akan mendapatkan hadiah
Motivasi

eksternal

adalah

dorongan

yang

dipengaruhi dari luar diri sendiri untuk mencapai tujuan, namun
kegiatan belajar hanya dianggap sebagai alat/sarana, karena
motivasi eksternal bersumber dari luar diri sendiri.
Di

sekolah

guru

membangkitkan motivasi belajar.

sangat

berperan

dalam

Apabila guru mampu

memberikan motivasi kepada siswa dengan baik maka siswa
akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mewujudkan
keinginannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Motivasi berkaitan erat dengan tujuan. Motivasi
dalam belajar siswa di sekolah dasar berfungsi sebagai
salah satu cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah
disusun dalam sebuah kurikulum sekolah. Menurut
Sardiman (2008 : 85), fungsi motivasi terdiri dari tiga hal.
Fungsi motivasi antara lain :
1)

Mendorong manusia untuk berbuat
Motivasi merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.

2)

Menentukan arah perbuatan
Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3)

Menyeleksi perbuatan
Motivasi dapat menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Motivasi sangat penting dalam mencapai tujuan belajar.
Oleh karena itu, guru harus berusaha meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru
untuk meningkatkan motivasi siswa di sekolah. Pasaribu dan
Simandjuntak (1983 : 56-58) menjelaskan beberapa cara untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

meningkatkan motivasi belajar siswa. Cara-cara meningkatkan
motivasi belajar siswa antara lain:
1) Memadukan motif-motif yang sudah ada
Pada dasarnya siswa sudah mempunyai motivasi belajar. Guru
hanya perlu memberi motivasi yang lain, sehingga motivasi
yang sudah dimiliki siswa dapat semakin meningkat.
2) Memperjelas tujuan yang akan dicapai
Semakin jelas tujuan belajar, semakin kuat motif untuk
mencapainya. Oleh karena itu, guru perlu merumuskan tujuan
belajar yang ideal bagi siswa.
3) Membuat situasi persaingan
Guru menciptakan suasana di mana setiap siswa giat berusaha
karena pada umumnya dalam diri setiap individu ada usaha
menonjolkan diri atau ingin dihargai.
4) Memberitahu hasil yang dicapai
Ketika siswa selesai mengerjakan tugasnya, siswa diberitahu
hasilnya, sehingga siswa semakin giat mencapai hasil yang lebih
baik lagi.
5) Guru memberi contoh positif
Guru yang mengharapkan sesuatu dari muridnya, ia juga harus
memperlihatkan contoh yang baik dari yang diberikan, sehingga
siswa menjadi termotivasi untuk meniru contoh positif guru
tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN T