Idiom dalam Bahasa Jepang yang Menggunakan TE : Kajian Sintaksis dan Semantik.

(1)

xviii

日本語

使う慣用句

研究

統語論

意味論

ンシ

1142002

教大学

文学部

日本文学科


(2)

xix

1. 序論

各国 様々 慣用句 あ 日本語 含 慣用句 日常会

話や歌詞や小説 使わ 慣用句 一般的 句 構造 持

構造 変え 慣用句 意味 変わ 文法的意味

複合語 慣用句 意味 あ 意味 語彙

的意味 文法的意味 あ 語彙的意味 文法的意味 違い 語彙的意味

あ 語 語彙項目 文脈 独立 表 概念や内容

あ 文法的意味 あ 語 文 中 担う役割 与え 意味

あ 日本語 様々 物 形成 慣用句 多い 特 体

形成 慣用句 多 あ 述べ い 体 形成 慣用句 例え

頭 や 手 や 足 あ 研究 手 使う慣用

句 研究

研究 目的 :

1. 手 使う慣用句 構造 説明

2. 手 使う慣用句 手 意味 説明

2. 本論


(3)

xx

1. 明日 手 空 久 ぶ 子供 遊ぶ

(Reikai Kanyouku Jiten, 1992:416)

上 あ 文 手 空 いう慣用句 あ 慣用句 構造

:

+ + 空

詞 助詞 自動詞

語彙的意味 手 空 手 何 い いう意味 あ 文

法的意味 一 終わ ひ いう意味 あ

(Reikai Kanyouku Jiten, 1992:416)

手 空 構造 変え 例え 動詞 手 前 あ 助

詞 空手 いう複合語

2. い 手 上 情 い

(Reikai Kanyouku Jiten, 1992:283)

3. 理由 うあ 子供 手 上 い

(Yahoo, you*33 - 2008 11月1日, 17:39)

手 上 いう慣用句 構造 :

+ + 上

詞 助詞 動詞

文 あ 慣用句 あ 文法的意味 違う

手 上 語 彙 的 意 味 手 上 上 い う 意 味 あ


(4)

xxi

(1) 殴 う 拳 振 あ 乱暴

(Kotowaza Dai Jiten, 1992:770)

(2) 降参 べ 途中 投 出

(Reikai Kanyouku Jiten, 1992:430)

慣 用 句 構 造 変 え 動 詞 手 前 あ 助 詞 消

上 手 語彙的意味 あ 文法的意味

4. 彼 昔 手 長い いううわさ 付 合う 注意 ほ う いい

(Reikai Kanyouku Jiten, 1992:294)

上 あ 例文 手 長い いう慣用句 あ 慣用句 構造 :

+ + 長い

詞 助詞 形容詞

手 長い いう慣用句 語彙的意味 手 長さ 述べ い 文

法 的 意 味 盗 癖 あ い う意 味 あ (Reikai Kanyouku Jiten,

1992:294) 2 番 3 番 例文 あ 構造 変え 語彙的

意味 変化 い 文法的意味

3. 結論

1. 慣用句 一般的 構造 :

+ + 自動詞 動詞 形容詞


(5)

xxii

慣用句 構造 違え 手 動詞 後 あ 助詞

慣用句 語彙的意味 あ 文法的 意味 変化

複合語

2. 手 使う慣用句 手 意味 手 様々 物 述 べ い 例え 時間 や 方法 あ


(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...ii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...vi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...7

1.3 Tujuan Penelitian...7

1.4 Metode dan Teknik Penelitian...8

1.5 Organisasi Penulisan...9

BAB II KAJIAN TEORI...11

2.1 Sintaksis...11

2.1.1 Frase...12

2.1.2 Klausa...15

2.1.3 Kalimat...18

2.2 Semantik...22

2.3 Idiom...23


(7)

vii

2.5Idiom '手'...27

2.5.1Idiom Kanji '手' dalam Kalimat yang Mengandung Kata Kerja...28

2.5.2Idiom Kanji '手' dalam Kalimat yang Mengandung Kata Sifat...29

BAB III ANALISIS DATA...31

3.1Idiom Kanji ' 手 ' dalam Kalimat yang Mengandung Verba Intransitif...31

3.2Idiom Kanji ' 手 ' dalam Kalimat yang Mengandung Verba Transitif...40

3.3Idiom Kanji '手' dalam Kalimat yang Mengandung Kata Sifat...66

3.4Lain-Lain...70

BAB IV SIMPULAN...74

DAFTAR PUSTAKA...76

DAFTAR KAMUS...78

LAMPIRAN...viii

SINOPSIS...xix


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan pendapat, pikiran, dan perasaan yang kemudian dapat mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, bahasa juga dapat menggambarkan kepribadian seseorang, baik kepribadian tersebut adalah kepribadian yang baik maupun buruk, seperti yang diungkapkan Syamsuddin (1986:2) mengenai definisi bahasa, yaitu:

Bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi, dan bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.

Berdasarkan teori Syamsuddin tersebut, diungkapkan bahwa bahasa adalah tanda dari kepribadian, keluarga, bangsa, dan budi kemanusiaan, sehingga dapat dipahami bahwa bahasa merupakan salah satu aspek dan bagian dari budaya yang menggambarkan kebudayaan masyarakat tertentu, misalnya dalam penggunaan idiom. Chaer (1984:74) mengatakan bahwa idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat

“diramalkan" dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal

satuan-satuan tersebut. Perhatikan contoh idiom dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.


(9)

2

1. Wanita itu meminjam uang kepada lintah darat.

Arti: pemeras (Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, 2008:90) 2. Anak yang panjang tangan pasti dijauhi oleh siapapun.

Arti: pencuri (Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, 2008:344)

Kata "lintah" pada "lintah darat" yang terdapat pada contoh pertama bukan berarti hewan penghisap darah, tapi merupakan idiom yang memiliki makna orang atau badan usaha yang memberikan pinjaman dana kepada orang atau badan lain dengan mengenakan bunga yang sangat tinggi dan pemberian pinjaman ini biasanya dilakukan dengan cara memanfaatkan kelemahan atau kesulitan hidup dari peminjamnya. Lalu, "panjang tangan" pada contoh kedua juga bukan berarti orang yang memiliki tangan yang panjang melainkan orang yang suka mencuri.

Idiom dalam bahasa Jepang disebut 慣 用 句 (kanyouku). Menurut

Matsumura (2001:221), kanyouku adalah:

慣用句 いう 二つ以上 単語 組み合わせ 一塊 し 一つ 意味 表す

Kanyouku to iu no wa futatsu ijou no tango wo kumiawase, hitokatamari toshite hitotsu no imi wo arawasu mono.

Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk sebuah arti kelompok tersebut.

Kemudian Kurashina (2008:3), menyatakan:

日本語 体 ら形成し 慣用句 多くあ 述べ い 体 ら形 成 し 慣 用 句 ほ 動 物 食 べ 物 ら 形 成 し 慣 用 句 あ


(10)

3

Nihongo de karada kara keisei shita kanyouku wa ooku aru to nobete iru. Karada kara keisei shita kanyouku no hoka ni doubutsu ya tabemono nado kara keisei shita kanyouku mo aru.

Dalam bahasa Jepang, idiom yang merujuk pada anggota badan ada banyak jumlahnya. Namun selain anggota badan, terdapat juga penggunaan unsur hewan atau makanan sebagai idiom.

Dari kedua teori tersebut, dapat dipahami bahwa idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Idiom dalam bahasa Jepang menggunakan unsur anggota badan, hewan, atau makanan.

Perhatikan contoh idiom berikut dalam bahasa Jepang berikut.

3. あ 二人 犬猿 仲

Ano futari wa kenen no naka da. Arti: memiliki hubungan yang buruk

4. 彼 口 堅い 秘密 話し 大丈夫

Kare wa, kuchi ga katai no de, himitsu wo hanashitemo daijoubu da. Arti: bisa menjaga rahasia

Frase nominal 犬猿 仲 (kenen no naka) pada contoh nomor tiga terdiri

atas kanji 犬 (inu), (saru) dan (naka), sehingga jika diartikan satu per satu,

frase tersebut memiliki makna leksikal persahabatan antara seekor anjing dengan seekor monyet. Frase tersebut memiliki makna baru yang berbeda dengan makna leksikalnya, yaitu untuk menggambarkan hubungan yang tidak pernah akur, sehingga frase nominal 犬 猿 仲 (kenen no naka) merupakan sebuah idiom.

Secara keseluruhan, arti kalimat tersebut adalah mereka berdua suka bertengkar atau tidak pernah akur.


(11)

4

Kemudian, frase 口 堅 い (kuchi ga katai) termasuk ke dalam frase

adjektif, yang terdiri atas 口 (kuchi) dan 堅い (katai) dan memiliki makna leksikal

mulut yang keras. Makna idiom tersebut adalah orang yang bisa menjaga rahasia. Namun, idiom kuchi ga katai juga dapat diartikan sebagai orang yang memiliki mulut yang keras biasanya tidak pernah membocorkan rahasia kepada siapapun. Dari pemahaman tersebut, dapat dipahami bahwa arti kalimat tersebut adalah orang itu bisa menjaga rahasia, sehingga jika diceritakan sebuah rahasia pun tidak apa-apa.

Selain kedua contoh tersebut, terdapat banyak idiom dalam bahasa Jepang sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi pembelajar asing yang mempelajari bahasa Jepang. Tidak hanya bagi pembelajar asing, masyarakat Jepang pun belum tentu semuanya memahami makna idiom yang digunakan karena idiom memiliki makna yang samar dan tidak dapat diartikan perkata. Jika terdapat kesalahpahaman dalam mengartikan idiom tersebut, komunikasi dapat berhenti, atau bahkan mengakibatkan terjadinya perselisihan akibat salah mengartikan idiom sebagai sesuatu yang menyinggung perasaan.

Dari sekian banyak idiom yang terdapat dalam bahasa Jepang, penelitian ini akan difokuskan pada idiom-idiom yang berkaitan dengan tangan karena terdapat banyak idiom yang berkaitan dengan tangan yang sering ditemukan, baik dalam pembicaraan sehari-hari, lirik lagu, maupun dalam film atau novel, sehingga menarik untuk diteliti. Tangan dalam bahasa Jepang disebut 手 (te).


(12)

5

人体 左右 肩 ら出 肢

Jintai no sayuu no kata kara deta shi.

Bagian tubuh manusia yang memanjang dari bahu kiri dan kanan. Perhatikanlah contoh penggunaan手 dalam idiom sebagai berikut.

5. 結局 手 付 い朝 来 う

Kekkyoku wa te ni tsukanai asa ga kichau. Arti: tidak dapat berkonsentrasi

6. 何 手 入 う

Nani wo te ni iretan darouka. Arti: memperoleh

Pada contoh nomor lima, terdapat frase verbal yang terdiri dari 手 (te) dan

diikuti oleh verba intransitif 付 く(tsuku) dalam bentuk negatif 付 い

(tsukanai). Frase 手 付 い (te ni tsukanai) memiliki makna leksikal tidak

menempel pada tangan. Tetapi pada kalimat contoh nomor lima, "結局 手 付 い朝 来 う ", 手 付 い (te ni tsukanai) memiliki makna idiom

tidak dapat berkonsentrasi, baik berkonsentrasi dalam pelajaran maupun pekerjaan karena ada sesuatu yang mengganggu. Jika diartikan secara keseluruhan, contoh kalimat nomor lima memiliki arti "Pada akhirnya saya tidak bisa berkonsentrasi dan pagi pun telah tiba".

Sementara pada contoh kalimat nomor enam, terdapat frase verbal yang terdiri dari手 (te) dan verba transitif 入 dalam bentuk lampau 入 . Frase

tersebut memiliki makna leksikal memasukkan sesuatu ke tangan. Tetapi, frase 手 入 (te ni ireta) merupakan idiom yang memiliki makna mendapatkan atau

memperoleh sesuatu dan digunakan untuk barang dalam bentuk konkret atau abstrak. Dengan kata lain, idiom 手 入 (te ni ireta) tidak dapat digunakan


(13)

6

untuk barang dalam bentuk abstrak atau dalam bentuk jasa. Contoh kalimat nomor enam memiliki arti "Apa yang diperoleh?".

Idiom merupakan frase yang memunculkan makna yang baru dan tidak dapat diartikan kata demi kata. Dengan adanya makna yang baru yang terdapat pada susunan kata yang membentuk frase, maka penelitian ini menggunakan kajian sintaksis dan semantik.

Penelitian dan penulisan karya ilmiah tentang idiom bahasa Jepang sebelumnya pernah dilakukan di lingkungan Universitas Kristen Maranatha dengan judul sebagai berikut.

1. "Kajian Perbandingan Idiom dalam Bahasa Jepang yang Menggunakan Kata 'Kuchi' dengan Idiom dalam Bahasa Indonesia yang Menggunakan Kata 'Mulut'" oleh Meiske Berthaliem (9942012).

2. "Analisis Idiom Bahasa Jepang yang Menggunakan Kata 'Atama'" oleh Irma Adriana (0142039).

3. "Analisis Idiom Bahasa Jepang yang Menggunakan Unsur Binatang (Kajian Semantik)" oleh Natasha (0742007).

Berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang menggunakan kata kuchi, atama, dan unsur binatang dalam idiom sebagai objek penelitian, penelitian ini mengambil kanji '手' dalam idiom sebagai objek penelitian.

Diharapkan penelitian mengenai idiom yang berhubungan dengan tangan dalam bahasa Jepang dapat menghasilkan temuan ilmiah berupa konsep, pemikiran, strategi, atau masukan tentang cara memahami pengertian berbagai idiom dalam bahasa Jepang. Hal tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dan


(14)

7

diterapkan secara praktis khususnya oleh pengguna penelitian. Pengguna penelitian tersebut di antaranya pelajar, pengajar, pemerhati, dan pembelajar yang memiliki keberminatan tentang linguistik bahasa Jepang.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan pokok-pokok permasalahan yang telah diidentifikasikan dari fenomena yang terjadi di lapangan, berikut ini akan dirumuskan dan dibatasi permasalahan yang akan dijawab, dianalisis, dan dipecahkan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana struktur idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan kanji '手'?

2. Apa makna yang terkandung dalam idiom kanji '手' dalam idiom bahasa

Jepang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, berikut ini akan dikemukakan garis-garis besar hasil pokok yang ingin dicapai dalam penelitian setelah masalah dibahas, dipecahkan, dan dijawab:

1. Mendeskripsikan struktur idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan kanji '手'.

2. Mendeskripsikan makna yang terkandung dalam idiom kanji '手' dalam idiom


(15)

8

1.4 Metode dan Teknik Penelitian

Dalam setiap penelitian, digunakan cara kerja dan teknik kerja. Cara kerja disebut sebagai metode penelitian, sedangkan alat kerja disebut sebagai teknik penelitian. Metode penelitian adalah cara kerja yang ditempuh untuk menganalisis, membahas, menguji, dan memecahkan masalah. Teknik penelitian adalah alat kerja yang digunakan untuk mengumpulkan data, baik data primer maupun data sekunder.

1.4.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang diaplikasikan dan digunakan untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan dalam penelitian ini merupakan kompilasi metode penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai atau diperoleh. Pada penelitian ini digunakan Metode Analisis Deskriptif. Metode Analisis Deskriptif adalah cara-cara kerja yang ditempuh dalam penelitian jika permasalahan diuji, diselidiki, dan dibahas dengan mengacu pada gambaran, perian, potret, atau fakta yang diperoleh di lapangan melalui persepsi inderawi atau pencitra. Oleh karena pada hakikatnya, setiap penelitian bersifat empiritikal, artinya mengacu kepada fakta. Pengertian Metode Analisis Deskriptif menurut Nazir (2009:63):

Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.


(16)

9

1.4.2 Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan alat kerja atau teknik penelitian baik untuk memperoleh data primer maupun untuk memperoleh data sekunder. Untuk memperoleh data primer, digunakan teknik penelitian sebagai berikut.

1. Studi Kepustakaan

Menurut Manurung (2011:68), Studi Kepustakaan adalah bahan penulisan diperoleh dengan cara membaca secara kritis semua bahan atau informasi yang diperlukan. Membaca secara kritis artinya dapat memilih, menimbang, menolak, mengomentari, mengkritik, dan menyusun kembali bahan-bahan yang ada ke dalam suatu tulisan atau argumen yang dapat meyakinkan pembaca.

2. Teknik Pengalaman

Manurung (2011:68) mengatakan bahwa pengalaman ialah pengetahuan yang diperoleh dari persepsi inderawi. Pengalaman dijadikan sumber inferensi. Inferensi adalah simpulan atau nilai-nilai yang diperoleh dari pengalaman yang dilakukan dengan 2 cara, yaitu sintesis dan analisis. Analisis adalah proses menguraikan suatu gejala dengan unsur-unsur atau unit-unit yang lebih kecil dalam pengkajian. Sintetis adalah proses menggabungkan kembali unit-unit yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang baru, utuh, dan bulat.

1.5 Organisasi Penulisan Skripsi

Dalam susunan laporan akademis dilakukan secara bersistem, terstruktur, runtun, dan terurut, serta disusun sedemikian rupa sehingga memiliki alur yang


(17)

10

kronologis. Berikut ini akan dikemukakan organ-organ, bab demi bab, subbab demi subbab, dan pasal-pasal yang tercantum dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

Dalam bab I, yaitu Bab Pendahuluan, disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan organisasi penulisan skripsi.

Dalam bab II, yaitu Bab Kajian Teori/Landasan Teori, dijabarkan dan dikomentari teori-teori dan aspek-aspek keilmuan yang dikemukakan para ahli.

Dalam bab III, yaitu Bab Analisis Data, akan dikemukakan alternatif jawaban persoalan yang dapat ditempuh, interpretasi terhadap data-data dan permasalahan, argumen yang disertai fakta dan bukti yang lengkap dan memadai, serta solusi atau jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang meliputi.

Dalam bab IV, yaitu Bab Simpulan, dikemukakan penegasan terhadap jawaban persoalan yang diperoleh setelah masalah diteliti dan diselidiki. Bagian ini merupakan bagian penutup laporan penelitian yang disajikan secara singkat karena berfungsi untuk mengakhiri tulisan.


(18)

74

BAB IV SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam menganalisis data idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan kanji '手', berikut adalah simpulan yang diperoleh.

1. Idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan kanji '手' memiliki struktur sebagai berikut, sesuai dengan jenis kalimat yang mengandung idiom tersebut. Idiom kanji '手' yang berada dalam kalimat berverba intransitif:

+ ・ + 自動詞

名詞 助詞

Idiom kanji '手' yang berada dalam kalimat berverba transitif: 手

+ ・を + 他動詞

名詞 助詞

Idiom kanji '手' yang berada dalam kalimat beradjektif: 手

+ + 形容詞

名詞 助詞

Dari ketiga struktur di atas, dapat dipahami bahwa, nomina '手' selalu berada di depan, yang kemudian diikuti oleh partikel , , atau を, dan pada akhirnya diikuti oleh verba intransitif, transitif, atau adjektif. Selain ketiga struktur di atas, terdapat struktur lain yang memiliki partikel, nomina, atau verba lebih dari satu.


(19)

75

2. Pada idiom kanji '手', nomina '手' memiliki makna yang berbeda dengan makna leksikalnya, seperti nomina '手' pada idiom 手を貸す (te wo kasu), 手 を 組 (te wo kumu), dan 手 を 借 (te wo kariru) memiliki makna bantuan atau kerja sama, 手 を 切 (te wo kiru) yang bermakna hubungan sosial dengan orang lain, 手を抜く(te wo nuku) yang bermakna jalan mudah, 手を尽くす (te wo tsukusu) dan 手 い (te ga nai) yang memiliki makna rencana atau cara, idiom 手 入 (te ni ireru), 手 落ち (te ni ochiru), dan 手 す (te ni suru) yang bermakna kepemilikan, 手 付 い (te ni tsukanai) yang bermakna pikiran, 手 空 く(te ga aku) yang bermakna pekerjaan atau waktu, 手を出す (te wo dasu), 手を染 (te wo someru), dan 手を引く (te wo hiku) yang memiliki makna keterlibatan, dan lain-lain.


(20)

76

DAFTAR PUSTAKA

Akimoto, Miharu. (2002). よくわ る語彙 : 日本語教育能力検定試験対応.

Tokyo: Aruku.

Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. (2006). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: CV Akademika Presindo.

Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Fujii, Tatsuya. (2011). 言語学、 一歩 (8). Gaidai Bibliotheca: 京都外

国語大学.

Kurashina, Sayaka. (2008). に ほ ご 単 語 ド ~ 慣 用 句 四 字 熟 語 ~

(Japanese Vocabulary Exercises: Idioms), スク出版.

Manaf, Ngusman Abdul, (2009). Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press.

Manurung, Dra. Rosida Tiurma, M. Hum. (2011). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Jendela Mas Pustaka.

Momiyama, Yosuke. (2002). 認知意味論 く . 研究社.

Morady, Falzane. (2014). 身体語彙 含 日本語 慣用句 分析:ペ シ

語 と 対 照 通 て ― ― 目 耳 口 身 用 い た 表 現

中心に. Hitotsubashi University.

Morita, Ryoukou. (1994). Doushi no Imironteki Bunpou Kenkyuu. Meiji Shoin. Nazir, Mohammad. (2009). Metode Penelitian, Edisi Tiga. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Ono, Tomohiro. (2004). Setsu Kyoukai ni Motodzuku Dokuwa Bun no Kakari Uke Kaiseki to Sono Hyouka. TR音声言語コ ュニケ ション研究所.

Rahardi, R. Kunjana. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Erlangga.

Ramlan, M. (2005). Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

Sakurai, Mitsuaki. (1977). 日本語 慣用語について. 日本ロ ンス語学会.

Sugihara, Mitsuru. (2011). Onsei Hyougen Kara Miru Kyoutsuugo no Inritsu Riron. メデ 研究部.


(21)

77

Sukini. (2010). Sintaksis Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka. Tanaka, Shubi. (1982). Gengogaku Enshuu. Tokyo: Taishukan Shoten.

Tarigan, Henry Guntur. (2009). Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa Group. Tarigan, Henry Guntur. (2009). Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, Syamsuddin, A.R. (1986). Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.

日本語に ける慣用語について. (4 Juli 2014).


(22)

78

DAFTAR KAMUS

Arai, Toshimisu. (1992). Kotowaza Dai Jiten. Tokyo: Shogakukan.

Arakawa, Youhei. (2011). Nihongo Tagigo Gakushuu Jiten Meishi Hen. ク.

Badudu, Yus. (2008). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Penerbit Buku Kompas.

Chaer, Abdul. (1984). Kamus Idiom Bahasa Indonesia. Flores: Penerbit Nusa Indah.

Inoue, Muneo. (1992). Reikai Kanyouku Jiten. Tokyo: Sotakusha. Matsumura, Akira. (2001). Kokugo Jiten. Tokyo: Obunsha.


(1)

10

kronologis. Berikut ini akan dikemukakan organ-organ, bab demi bab, subbab demi subbab, dan pasal-pasal yang tercantum dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

Dalam bab I, yaitu Bab Pendahuluan, disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan organisasi penulisan skripsi.

Dalam bab II, yaitu Bab Kajian Teori/Landasan Teori, dijabarkan dan dikomentari teori-teori dan aspek-aspek keilmuan yang dikemukakan para ahli.

Dalam bab III, yaitu Bab Analisis Data, akan dikemukakan alternatif jawaban persoalan yang dapat ditempuh, interpretasi terhadap data-data dan permasalahan, argumen yang disertai fakta dan bukti yang lengkap dan memadai, serta solusi atau jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang meliputi.

Dalam bab IV, yaitu Bab Simpulan, dikemukakan penegasan terhadap jawaban persoalan yang diperoleh setelah masalah diteliti dan diselidiki. Bagian ini merupakan bagian penutup laporan penelitian yang disajikan secara singkat karena berfungsi untuk mengakhiri tulisan.


(2)

74 BAB IV SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam menganalisis data idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan kanji '手', berikut adalah simpulan yang diperoleh.

1. Idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan kanji '手' memiliki struktur sebagai berikut, sesuai dengan jenis kalimat yang mengandung idiom tersebut. Idiom kanji '手' yang berada dalam kalimat berverba intransitif:

+ ・ + 自動詞

名詞 助詞

Idiom kanji '手' yang berada dalam kalimat berverba transitif: 手

+ ・を + 他動詞

名詞 助詞

Idiom kanji '手' yang berada dalam kalimat beradjektif: 手

+ + 形容詞

名詞 助詞

Dari ketiga struktur di atas, dapat dipahami bahwa, nomina '手' selalu berada di depan, yang kemudian diikuti oleh partikel , , atau を, dan pada akhirnya diikuti oleh verba intransitif, transitif, atau adjektif. Selain ketiga struktur di atas, terdapat struktur lain yang memiliki partikel, nomina, atau verba lebih dari satu.


(3)

75

2. Pada idiom kanji '手', nomina '手' memiliki makna yang berbeda dengan makna leksikalnya, seperti nomina '手' pada idiom 手を貸す (te wo kasu), 手 を 組 (te wo kumu), dan 手 を 借 (te wo kariru) memiliki makna bantuan atau kerja sama, 手 を 切 (te wo kiru) yang bermakna hubungan sosial dengan orang lain, 手を抜く(te wo nuku) yang bermakna jalan mudah, 手を尽くす (te wo tsukusu) dan 手 い (te ga nai) yang memiliki makna rencana atau cara, idiom 手 入 (te ni ireru), 手 落ち (te ni ochiru), dan 手 す (te ni suru) yang bermakna kepemilikan, 手 付 い (te ni tsukanai) yang bermakna pikiran, 手 空 く(te ga aku) yang bermakna pekerjaan atau waktu, 手を出す (te wo dasu), 手を染 (te wo someru), dan 手を引く (te wo hiku) yang memiliki makna keterlibatan, dan lain-lain.


(4)

76

DAFTAR PUSTAKA

Akimoto, Miharu. (2002). よくわ る語彙 : 日本語教育能力検定試験対応. Tokyo: Aruku.

Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. (2006). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: CV Akademika Presindo.

Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Fujii, Tatsuya. (2011). 言語学、 一歩 (8). Gaidai Bibliotheca: 京都外

国語大学.

Kurashina, Sayaka. (2008). に ほ ご 単 語 ド ~ 慣 用 句 四 字 熟 語 ~ (Japanese Vocabulary Exercises: Idioms), スク出版.

Manaf, Ngusman Abdul, (2009). Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press.

Manurung, Dra. Rosida Tiurma, M. Hum. (2011). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Jendela Mas Pustaka.

Momiyama, Yosuke. (2002). 認知意味論 く . 研究社.

Morady, Falzane. (2014). 身体語彙 含 日本語 慣用句 分析:ペ シ

語 と 対 照 通 て ― ― 目 耳 口 身 用 い た 表 現

中心に. Hitotsubashi University.

Morita, Ryoukou. (1994). Doushi no Imironteki Bunpou Kenkyuu. Meiji Shoin. Nazir, Mohammad. (2009). Metode Penelitian, Edisi Tiga. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Ono, Tomohiro. (2004). Setsu Kyoukai ni Motodzuku Dokuwa Bun no Kakari Uke Kaiseki to Sono Hyouka. TR音声言語コ ュニケ ション研究所. Rahardi, R. Kunjana. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Erlangga.

Ramlan, M. (2005). Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

Sakurai, Mitsuaki. (1977). 日本語 慣用語について. 日本ロ ンス語学会. Sugihara, Mitsuru. (2011). Onsei Hyougen Kara Miru Kyoutsuugo no Inritsu


(5)

77

Sukini. (2010). Sintaksis Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka. Tanaka, Shubi. (1982). Gengogaku Enshuu. Tokyo: Taishukan Shoten.

Tarigan, Henry Guntur. (2009). Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa Group. Tarigan, Henry Guntur. (2009). Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, Syamsuddin, A.R. (1986). Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.

日本語に ける慣用語について. (4 Juli 2014).


(6)

78

DAFTAR KAMUS

Arai, Toshimisu. (1992). Kotowaza Dai Jiten. Tokyo: Shogakukan.

Arakawa, Youhei. (2011). Nihongo Tagigo Gakushuu Jiten Meishi Hen. ク. Badudu, Yus. (2008). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Penerbit

Buku Kompas.

Chaer, Abdul. (1984). Kamus Idiom Bahasa Indonesia. Flores: Penerbit Nusa Indah.

Inoue, Muneo. (1992). Reikai Kanyouku Jiten. Tokyo: Sotakusha. Matsumura, Akira. (2001). Kokugo Jiten. Tokyo: Obunsha.