PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA :Studi Persepsional pada Karyawan Bagian Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya:.

(1)

Saudaratex Jaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Bunga Sumargo Putri 1005803

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Oleh:

Bunga Sumargo Putri

Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis

© Bunga Sumargo Putri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

(4)

Saudaratex Jaya)

BUNGA SUMARGO PUTRI 1005803

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Askolani, SE. MM NIP. 19750704 200312 1 001

Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak.MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(5)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Bunga Sumargo Putri (1005803) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Persepsional pada Karyawan Bagian Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya)”, dibawah bimbingan Askolani, SE. MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai budaya organisasi dan kepuasan kerja pada PT Sansan Saudaratex Jaya, serta bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pada PT sansan Saudaratex Jaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel berstrata. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson’s product moment dan analisis regresi sederhana. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat pengaruh parsial.

Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi PT Sansan Saudaratex Jaya berada pada kategori moderat dan kepuasan kerja berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi, variabel budaya organisasi (X) memiliki memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi kuat dengan variabel kepuasan kerja (Y). Hasil perhitungan analisis regresi sederhanadiketahui bahwa kepuasan kerja dipengaruhioleh budaya organisasi sebesar 57,8%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 42,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja


(6)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Bunga Sumargo Putri (1005803), Influence of Culture Organization to Job Satisfaction (Perseptional Study to Garment Production’s Employees at PT Sansan Saudaratex Jaya), Under The Guidance of Askolani, SE. MM.

This study aims to describe culture organization and job satisfaction of PT Sansan Saudaratex Jaya.This research uses descriptive and verification methods. The number of samples in this study were 100 peoples, and the sampling technique used was proportinate stratified random samplingtechnique. The analysis technique used is the Pearson’s product moment correlation coefficient and simple regression analysis. Hypothesis testing using t-test to see the effect of partially.

The results showed that culture organization of PT Sansan Saudaratex Jaya are located in the moderate category and job satisfaction is located in the high category. The result of correlation calculations, culture organization variable (X) and job satisfaction (Y) have a positive relationship with a strong classification. Calculation results obtained simple regression analysis,culture organization (X) can effect job satisfaction (Y) was 57,8%,while the remaining 42,2% is influenced by another factors that were not observed.


(7)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Fungsi Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Dimensi Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Faktor-Faktor Budaya Organisasi... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Proses Sosialisasi Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Teori-teori kepuasan kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.8 Dimensi Kepuasan Kerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.9 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.10 Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.11 Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Berfikir... Error! Bookmark not defined.


(8)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel... Error! Bookmark not defined.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT Sansan Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Visi, Misi dan Budaya Organisasi PT Sansan Saudaratex JayaError! Bookmark not defined.

4.1.1.3 Struktur Organisasi PT Sansan Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.4 Sistem Rekrutmen Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.5 Hak dan Kewajiban Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.3.1 Gambaran Umum Variabel Budaya Organisasi (X) . Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Budaya Organisasi (X)Error! Bookmark not defined.

4.1.3.3 Pengukuran Variabel Budaya Organisasi (X) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.4 Gambaran Umum Variabel Kepuasan Kerja (Y)... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.5 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kepuasan Kerja (Y)Error! Bookmark not defined.

4.1.3.6 Pengukuran Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.2 Analisis Korelasi Sederhana... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.3 Analisis Regresi Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.4 Uji Hipotesis (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Budaya Organisasi pada PT Sansan Sudaratex Jaya BandungError! Bookmark not defined.

4.2.2 Kepuasan Kerja pada PT Sansan Saudaratex Jaya BandungError! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja pada PT Sansan

Saudaratex Jaya Bandung ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Tingkat Turnover Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex JayaError! Bookmark not de

Tabel 1.2 Rekapitulasi Absensi (Ketidakhadiran) Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi (X) Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Kepuasan Kerja (Y) .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Jumlah Karyawan PT Sansan Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel X (Budaya Organisasi) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Y (Kepuasan Kerja) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.9 Pengubahan Data Ordinal ke Interval ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.10 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien KorelasiError! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Bedasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat PendidikanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Ketelitian Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kecermatan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Pencapaian Hasil ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kualitas Produk ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Partisipasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Partisipasi Di Luar Aktivitas KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Partisipasi Dalam Pengambilan Keputusan

Manajemen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Apresiasi Kerja KaryawanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kerjasama Antar Rekan SejawatError! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kerjasama dengan AtasanError! Bookmark not defined.


(11)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Persaingan Keunggulan KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kreativitas Karyawan Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Apresiasi Kreativitas KaryawanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kestabilan Keputusan Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kestabilan Tindakan . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.21 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Kemampuan BerinovasiError! Bookmark not defined.

Tabel 4.22 Tingkat Penerapan Nilai-Nilai Keberanian Mengambil RisikoError! Bookmark not defined.

Tabel 4.23 Tingkat Kesesuaian Pekerjaan dengan Pendidikan.... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.24 Tingkat Kesesuaian Pekerjaan dengan Kemampuan dan KeterampilanError! Bookmark not defin

Tabel 4.25 Tingkat Ketertarikan pada Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.26 Tingkat Kesesuaian Gaji dengan Beban Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.27 Tingkat Kesesuaian Gaji dengan Standar Gaji pada Industri yang SamaError! Bookmark not defi

Tabel 4.28 Tingkat Kesesuaian Gaji dengan Pemenuhan Kebutuhan KaryawanError! Bookmark not defined

Tabel 4.29 Tingkat Keinginan Mengembangkan Karir ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.30 Tingkat Peluang Karyawan Dipromosikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.31 Tingkat Keadilan Promosi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.32 Tingkat Pengawasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.33 Tingkat Pengoreksian Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.34 Tingkat Dukungan Supervisor ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.35 Tingkat Dukungan Rekan Kerja Sejawat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.36 Tingkat Dukungan dari Atasan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.37 Output Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.38 Output Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.39 Output Koefisien Regresi ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Turnover Karyawan Bagian Produksi Divisi Garmen PT Sansan

Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.2 Persentase Absensi Izin Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.3 Persentase Absensi Sakit Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.4 Persentase Absensi Tanpa Keterangan Karyawan Produksi Garmen PT

Sansan Saudaratex Jaya ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.5 Karyawan puas dengan pekerjaannya sekarang ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.6 Karyawan diperlakukan adil oleh atasan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.7 Karyawan puas dengan norma-norma/pedoman kerja yang dianut

perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Proses Terbentuknya Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Skema Pembentukkan Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Contoh Garis Kontinum Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Persentase Jenis Kelamin Responden ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Persentase Usia Responden ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Persentase Tingkat Pendidikan Responden ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Persentase Masa Kerja Responden... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Daerah Kriterium Variabel Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Daerah Kriterium Variabel Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

PT Sansan Saudaratex Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri garmen dan tekstil yang menghasilkan produk garmen dan tekstil dengan kualitas tinggi untuk pasar domestik dan pasar dunia dengan harga yang sangat bersaing. PT Sansan Saudaratex Jaya yang terbagi atas dua divisi produksi, yakni tekstil dan garmen yang berkembang menjadi sebuah perusahaan yang sangat modern dengan dukungan teknologi intensif dan sumber daya manusia yang sangat kredibel.

Dalam rangka meningkatkan kinerja, baik karyawan maupun organisasi, PT Sansan Saudaratex Jaya menerapkan nilai-nilai budaya kerja yang berlaku sebagai pedoman atau acuan kerja yang terdiri atas poin-poin berikut ini:

 Integritas (Intergrity)

Jujur, disiplin, konsiten dan bertanggungjawab.  Kepercayaan (Trust)

Menjaga kepercayaan rekan kerja, atasan dan customer.  Berpikir Terbuka (Open Mindedness)

Berpikir jauh ke depan.  Kebersamaan (Team Work)


(14)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan dan customer.


(15)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Konsitensi (Concistency)

Berpendirian teguh, selaras dan fokus  Kualitas/Mutu (Quality)

Kualitas produk yang memuaskan dan memenuhi standar internasional  Pemberdayaan (Empowerement)

Parisipasi dalam proses kerja

Sebagai perusahaan besar dengan jumlah karyawan lebih dari 6000 karyawan yang terbagi atas delapan pabrik, PT Sansan Saudaratex Jaya mampu menghasilkan berbagai jenis garmen dengan berbagai macam model, antara lain jenis pakaian Mens, Ladies, Children, dan Babies dengan total kapasitas mencapai 2.550.000 pieces per bulan. Pencapaian hasil yang tergolong besar tersebut tidak luput dari tenaga para karyawan yang menekuni pekerjaannya dalam pengolahan bahan baku hingga proses pembuatan barang jadi. Kepuasan kerja karyawan tentu menjadi faktor penting dalam hal ini.

Kepuasan kerja yang buruk tentu berdampak buruk pula terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas kerja, seperti meningkatnya turnover (perputaran karyawan) dan meningkatnya absensi (ketidakhadiran) karyawan.Berikut ini tabel yang menunjukkan tingkat turnover karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.


(16)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Tingkat Turnover Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya Tahun Jumlah Karyawan Produksi Garmen

(orang)

Tingkat Turnover

(orang) Turnover (%) Persentase

2010 6518 260 4%

2011 6510 423 6,5%

2012 6889 1446 21%

2013 6817 750 11%

Sumber: Divisi Human Resources PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Berikut ini persentase turnover karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya dilihat dalam bentuk grafik.

Gambar 1.1

Persentase Turnover Karyawan Bagian Produksi Divisi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya

Sumber: Divisi Human Resources PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Dilihat dari tabel 1.1 dan gambar 1.1, jumlah karyawan produksi garmen terbanyak adalah pada tahun 2012 yaitu sebanyak 6.889 orang, namun pada tahun

4% 6.50%

21%

11%

2010 2011 2012 2013

0% 5% 10% 15% 20% 25% P e r se n tas e Tu r n o v e r Tahun


(17)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sama juga tingkat turnover karyawan tercatat paling tinggi yaitu sebanyak 1.446 orang (21% dari jumlah karyawan produksi garmen pada tahun 2012). Berdasarkan tabel 1.1 dan gambar 1.1 juga dapat dilihat, pada tahun 2013 tingkat turnover juga masih tergolong tinggi yaitu 11% atau 750 orang dari jumlah

karyawan produksi garmen sebanyak 6.817 orang. Sebelumnya, pada tahun 2010 sampai dengan 2011 juga terjadi peningkatan turnover karyawan yaitu 4% atau 260 orang dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.518 orang pada tahun 2010 dan 6,5% atau 423 orang dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6510 orang pada tahun 2011.

Meningkatnya intensitas turnover dalam suatu organisasi atau perusahaan, dapat menjadi salah satu indikasi yang menjelaskan berkurang atau bahkan tidak adanya kepuasan kerja yang diperoleh karyawan dalam pelaksanaan aktivitas kerjanya di perusahaan tersebut. Selain tingkat turnover, tingkat absensi (ketidakhadiran) karyawan juga dapat mengindikasi berkurang atau bahkan tidak adanya kepuasan kerja.Berikut ini tabel yang menunjukkan tingkat absensi (ketidakhadiran) karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.

Tahun Jumlah Karyawan

(orang)

Jumlah karyawan yang tidak hadir (orang) Izin Sakit Tanpa Keterangan

2010 6518 521

(8%)

521

(8%)

400

(6 %)


(18)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2

Rekapitulasi Absensi (Ketidakhadiran) Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya

Sumber: Divisi Human Resources PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Berikut ini persentase rekapitulasi absensi (ketidakhadiran) karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya dilihat dalam bentuk grafik.

Gambar 1.2

Persentase Absensi Izin Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya

Sumber: Divisi Human Resources PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa persentase absensi izin karyawan produksi garmen pada tahun 2010 sebesar 8% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.518 orang. Pada tahun 2011 persentase absensi izin sebesar 5,74% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.510 orang. Pada tahun 2012 persentase absensi izin sebesar 5% dari jumlah karyawan

8%

5.74% 5%

9%

2010 2011 2012 2013

0% 2% 4% 6% 8% 10% P e r se n tas e A b se n si Iz in Tahun

(5,74%) (6,2%) (5,13%)

2012 6889 344

(5%)

689

(10%)

792

(11%)

2013 6817 613

(9%)

477

(7%)

695


(19)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produksi garmen sebanyak 6.889 orang. Pada tahun 2013 persentase absensi izin sebesar 9% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.817 orang.

Gambar 1.3

Persentase Absensi Sakit Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya

Sumber: Divisi Human Resources PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Berdasarkan gambar 1.3 dapat dilihat bahwa persentase absensi sakit karyawan produksi garmen pada tahun 2010 sebesar 8% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.518 orang. Pada tahun 2011 persentase absensi sakit sebesar 6,20% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.510 orang. Pada tahun 2012 persentase absensi sakit sebesar 10% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.889 orang. Pada tahun 2013 persentase absensi sakit sebesar 7% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.817 orang.

Gambar 1.4

Persentase Absensi Tanpa Keterangan Karyawan Produksi Garmen PT Sansan Saudaratex Jaya

8%

6.20%

10%

7%

2010 2011 2012 2013

0% 5% 10% 15% P e r se n tas e A b se n si S ak it Tahun


(20)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Divisi Human Resources PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Berdasarkan gambar 1.4 dapat dilihat bahwa persentase absensi tanpa keterangan karyawan produksi garmen pada tahun 2010 sebesar 6% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.518 orang. Pada tahun 2011 persentase absensi tanpa keterangan sebesar 5,13% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.510 orang. Pada tahun 2012 persentase absensi tanpa keterangan sebesar 12% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.889 orang. Pada tahun 2013 persentase absensi tanpa keterangan sebesar 10% dari jumlah karyawan produksi garmen sebanyak 6.817 orang.

Berdasarkan pemaparan grafik-grafik persentase absensi karyawan tersebut, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya ketidakhadiran karyawan dengan keterangan izin, sakit, bahkan hingga tanpa keterangan selalu ada. Dilihat dari rekapitulasi absensi, ketidakhadiran karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya yang dilakukan karyawan tanpa keterangan apapun pada perusahaan mengalami peningkatan pada setiap tahunnya, terutama pada tahun 2012. Hal ini lah yang dapat menjadi salah satu indikasi berkurang atau bahkan

6%

5.13%

12%

10%

2010 2011 2012 2013

0% 5% 10% 15% P e r se n tas e A b se n si Tan p a K e te r an gan Tahun


(21)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak adanya kepuasan kerja yang diperoleh karyawan, sehingga karyawan memutuskan untuk tidak hadir kerja tanpa memberi keterangan kepada perusahaan.

Dalam pelaksanaan pra penelitian melalui penyebaran kuesioner berkaitan dengan kepuasan kerja yang berlangsung di PT Sansan Saudaratex Jaya dengan yang bertindak sebagai responden yaitu karyawan produksi garmen, diperoleh respon yang dapat mendukung prediksi mengenai berkurang atau bahkan tidak adanya kepuasan kerja yang diperoleh karyawan produksi garmen.

Berikut ini grafik respon karyawan terhadap kuesioner pra penelitian berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya dengan sampel 30 karyawan sebagai responden.

Gambar1.5

Karyawan puas dengan pekerjaannya sekarang

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner pra penelitian pada karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

2

7

13

8

0 0

2 4 6 8 10 12 14

Sangat Setuju

Setuju Sedang Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju


(22)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan gambar 1.5 dapat dilihat bahwa 13 orang mengatakan sedang terhadap pernyataan “karyawan puas dengan pekerjaannya sekarang”, sedangkan 8 orang mengatakan tidak setuju, 7 orang mengatakansetuju, dan 2 orang mengatakan sangat setuju. Dilihat dari banyaknya respon sedang dan tidak setuju jika dibandingkan dengan respon setuju dan sangat setuju, maka dapat diprediksikan bahwa tingkat kepuasan karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya kurang baik.

Kurangnya rasa puas karyawan pada pekerjaannya sekarang ini dapat terlihat dari tingginya tingkat ketidakhadiran karyawan tanpa keterangan. Hal ini menunjukkan kurangnya antusiasme karyawan dalam aktivitas kerja.

Sebagai pendukung atas kesimpulan yang diperoleh dari gambar 1.5, maka dalam kuesioner pra penelitian poin kedua disisipkan pernyataan “karyawan diperlakukan adil oleh atasan”. Berikut ini grafik respon karyawan terhadap pernyataan tersebut:

Gambar 1.6

Karyawan diperlakukan adil oleh atasan

1

4

15

9

1 0

5 10 15 20

Sangat Setuju

Setuju Sedang Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju


(23)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner pra penelitian pada karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Hal yang serupa dengan kesimpulan dari gambar 1.5 ditemukan pada gambar 1.6. Pada gambar 1.6 dapat dilihat banyaknya respon sedang 15 orang dan tidak setuju 9 orang, lebih banyak jika dibandingkan dengan respon setuju yang hanya sebanyak 4 orang dan sangat setuju 1 orang, bahkan terdapat 1 orang yang mengatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan “karyawan diperlakukan adil oleh atasan”.

Perlakuan kurang adil yang dimaksud karyawan salah satunya yaitu karyawan merasa bahwa atasan kurang adil memperlakukan karyawan dalam hal promosi kerja. Dalam hal ini, beberapa karawan merasa bahwa hanya karyawan-karyawan yang memiliki hubungan lebih dekat saja yang dipromosikan untuk jabatan kerja yang lebih tinggi oleh atasan.

Dalam penelitian ini, variabel bebas yang ingin diteliti pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan adalah faktor budaya organisasi yang diterapkan oleh PT Sansan Saudaratex Jaya, karena budaya organisasi dapat dikatakan sebagai pedoman kerja karyawan yang dianut bersama, baik oleh atasan maupun bawahan.Berikut ini grafik respon karyawan terhadap pernyataan “karyawan puas dengan norma-norma/pedoman kerja yang dianut perusahaan”.

Gambar 1.7

Karyawan puas dengan norma-norma/pedoman kerja yang dianut perusahaan


(24)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner pra penelitian pada karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya Bandung, 2014

Gambar 1.7 menunjukkan bahwa banyak karyawan yang mengatakan sedang dalam merespon pernyataan “karyawan puas dengan norma-norma/pedoman kerja yang dianut perusahaan”, yaitu sebanyak 19 orang, sedangkan 2 orang mengatakan setuju, 7 orang mengatakan tidak setuju, bahkan terdapat 2 orang yang mengatakan sangat tidak setuju. Dilihat dari gambar 1.7, dapat diprediksikan bahwa karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya kurang puas dengan norma-norma/pedoman kerja yang dianut perusahaan.

Kurang puasnya karyawan pada pedoman kerja yang dianut perusahaan dapat dilihat salah satunya dari kurang sesuainya nilai budaya kerja yang dianut perusahaan dengan pelaksanaan di lapangan. Dalam hal ini, masih terdapat beberapa karyawan yang merasa diperlakukan kurang ail oleh perusahaan dalam hal promosi kerja, sedangkan dalam budaya kerja yang dianut perusahaan terdapat poin nilai Kebersamaan; hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan dan customer.

0 2

19

7

2 0

5 10 15 20

Sangat Setuju Setuju Sedang Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju


(25)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepuasan kerja karyawan memang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Budaya organisasi dapat menjadi salah satu faktor yang berasal dari dalam perusahaan yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Budaya organisasi yang pro terhadap aktivitas kerja karyawan tentunya akan menciptakan kenyamanan kerja karyawan, kondisi ini tentu meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang bersangkutan, namun apabila budaya organisasi yang dianut perusahaan justru membuat karyawan merasa tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas kerjanya, maka sudah jelas karyawan tidak puas dalam aktivitas kerja yang dijalankannya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Persepsional pada Karyawan Bagian ProduksiGarmen PT Sansan Saudaratex Jaya)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Hasil pengolahan data kuesioner pra penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian kecil karyawan produksi garmen kurang menunjukkan kepuasan pada pekerjaan yang dijalaninya saat ini, serta kurang menunjukkan antusiamenya pada norma-norma/pedoman kerja yang dianut perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor penyebab mengapa karyawan tersebut memiliki masalah dalam hal kepuasan kerja, salah satunya adalah faktor budaya organisasi.


(26)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti lebih lanjut pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana budaya organisasi di PT Sansan Saudaratex Jaya?

2. Bagaimana kepuasan kerja karyawan bagian produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya?

3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan bagian produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana budaya organisasi di PT Sansan Saudaratex Jaya 2. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan bagian produksi

garmen PT Sansan Saudaratex Jaya

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan bagian produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya

1.4 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Praktis


(27)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu PT Sansan Saudaratex Jaya sebagai masukan dalam menerapkan budaya organisasi agar mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

b. Kegunaan Teoritis

 Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas bagi PT Sansan Saudaratex Jayamengenai keterkaitan pengaruh budaya organisasi dengan kepuasan kerja.

 Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang mengambil masalah yang sama.


(28)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja


(29)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada dua macam yaitu variabel independent atau variabel bebas dan variabel dependent atau variabel terikat.

Menurut Sugiyono (2012:39), variabel independent sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat). Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah "Budaya Organisasi". Sedangkan variabel independent sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah "Kepuasan Kerja".


(30)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex jaya, yang berlokasi di Jalan Cibaligo No. 33 Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dapat dijadikan pedoman bagi penulis dan memudahkan penulis dalam mengarahkan penelitiannya, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:77), metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status, kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Melalui penelitian deskriptif ini, maka akan diperoleh deskripsi mengenai variabel budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.

Adapun penelitian verifikatif adalah metode penelitian yang menguji hipotesis dengan cara mengumpulkan data dari lapangan. Dalam penelitian ini,


(31)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diuji apakah terdapat pengaruh antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.

Berdasarkan penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survey explanatory. Survey explanatory yaitu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel melalui pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:51),desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal atau hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.


(32)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi (X)

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Variabel bebas (X) Budaya Organisasi

Budaya organisasi telah diketengahkan sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi dan cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak.

Robbins dan Coulter (2010:63) Perhatian pada detail Nilai-nilai ketelitian kerja Tingkat ketelitian karyawan dalam aktivitas produksi Ordinal Nilai-nilai kecermatan kerja Tingkat kecermatan karyawan dalam pemeriksaan hasil produksi

Orientasi hasil Nilai-nilai pencapaian hasil Tingkat pencapaian hasil produksi Ordinal Nilai-nilai kualitas hasil Tingkat kualitas hasil produksi Orientasi manusia Nilai-nilai partisipasi karyawan dalam aktivitas kerja

Tingkat partisipasi karyawan dalam aktivitas kerja Ordinal Nilai-nilai partisipasi karyawan dalam kegiatan perusahaan di luar aktivitas kerja Tingkat partisipasi karyawan dalam kegiatan perusahaan di luar aktivitas kerja

Nilai-nilai partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan manajemen Tingkat partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan manajemen Nilai-nilai apresiasi kerja Tingkat pemberian penghargaan pada karyawan atas prestasi kerjanya


(33)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Orientasi tim Nilai-nilai

kerjasama antar rekan sejawat

Tingkat kerjasama antar rekan sejawat dalam bekerja Ordinal Nilai-nilai kerjasama dengan atasan Tingkat kerjasama dengan atasan dalam bekerja Nilai-nilai apresiasi kerja tim Tingkat pemberian penghargaan atas prestasi kerja tim

Agresivitas Nilai-nilai

persaingan keunggulan Tingkat persaingan karyawan dalam pencapaian keunggulan kerja Ordinal Nilai-nilai kreativitas Tingkat kreativitas karyawan dalam organisasi Nilai-nilai apresiasi kreativitas Tingkat pemberian penghargaan atas kreativitas karyawan

Stabilitas Nilai-nilai

kestabilan keputusan Tingkat kestabilan pengambilan keputusan manajemen Ordinal Nilai-nilai kestabilan tindakan Tingkat kestabilan pelaksanaan tindakan atas keputusan manajemen Inovasi dan pengambilan risiko Nilai-nilai kemampuan berinovasi Tingkat kemampuan perusahaan dalam meninovasi produk Ordinal Nilai-nilai keberanian mengambil risiko Tingkat keberanian perusahaan dalam mengambil risiko


(34)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel Kepuasan Kerja (Y)

Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala

Variabel terikat (Y) Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan suatu pernyataan emosional yang positif atau menyenangkan yang dihasilkan dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Luthans (2011:141) Pekerjaan itu sendiri Kesesuaian pekerjaan dengan pendidikan Tingkat kesesuaian pekerjaan dengan pendidikan yang ditempuh Ordinal Kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan dan keterampilan Tingkat kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki Ketertarikan pada pekerjaan Tingkat ketertarikan karyawan pada pekerjaannya Upah Kesesuaian gaji dengan pekerjaan

Tingkat kesesuain gaji dengan beban

pekerjaan

Ordinal Kesesuaian gaji

dengan standar gaji yang berlaku

Tingkat kesesuain gaji dengan standar gaji pada industri yang sama Kesesuaian gaji dengan kebutuhan Tingkat kesesuaian gaji dengan pemenuhan kebutuhan karyawan Peluang promosi Keinginan mengembangkan karir Tingkat keinginan karyawan untuk mengembangkan karir Ordinal Peluang dipromosikan Tingkat peluang karyawan dipromosikan


(35)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala

promosi pekerjaan

Pengawasan

Pengawasan kerja Tingkat pengawasan

kerja

Ordinal Pengoreksian kerja

Tingkat koreksi kerja yang dilakukan supervisor

Dukungan supervisor

Tingkat dukungan supervisor dalam aktivitas kerja karyawan

Rekan kerja

Dukungan kerja antar rekan sejawat

Tingkat dukungan kerja antar rekan

sejawat Ordinal

Dukungan kerja dari atasan

Tingkat dukungan kerja dari atasan

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Suatu penelitian membutuhkan sumber data sebagai bahan acuan dalam menjawab permasalahan penelitian. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2012:137), data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari perusahaan, dengan melalui wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu mewawancarai staf ahli Training and Development pada divisi Human Resources and General Accounting serta


(36)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menyebar kuesioner kepada karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2012:137), data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari dokumen perusahaan, laporan, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Observasi

Yaitu upaya memperoleh data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Observasi secara langsung kegiatan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya dilakukan dalam penelitian.

2. Wawancara

Yaitu mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak dengan cara bertatap muka dengan sumber data. Wawancara dilakukan secara bebas dan terbuka dengan menggunakan pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai objek penelitian. Wawancara dilakukan kepada ibu Teuku


(37)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ine selaku staf ahli Training and Development pada divisi Human Resources and General Accounting PT Sansan Saudaratex Jaya.

3. Studi Literatur

Yaitu pengumpulan data dan informasi melaui buku-buku, makalah, internet dan karya ilmiah lainnya, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. 4. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang telah disisipkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden, yang diisi sendiri oleh responden. Kuesioner ini berisi poin-poin yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan budaya organisasi, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:215), populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(38)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Jumlah Karyawan PT Sansan Saudaratex Jaya

Pabrik Jumlah (orang)

Staf Pabrik Karyawan Produksi

SS I 381 3041

SS II 7 103

SS III 28 1088

SS V 44 1451

SS VI 22 549

SS VIII 5 342

SS IX 5 243

Tekstil 65 252

Jumlah 557 7069

Sumber: Divisi Human Resources PT Sansan Saudaratex Jaya, 2014

Melihat jumlah karyawan produksi yang sangat banyak, maka pihak perusahaan memberi batasan mengenai populasi dalam penelitian ini, yaitu populasi diambil dari pabrik SS I sebanyak 3041 karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Dalam penelitian dengan jumlah populasi 3041 karyawan ini, ukuran sampel yang akan digunakan diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin yang dikutip oleh Husain Umar (2007:78) berikut ini:

= �


(39)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Husain Umar, (2007:78)

Keterangan:

n = ukuran sampel N = jumlah populasi

e = persen kelonggaran ketelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel Nilai e yang digunakan 10% atau (0,1)

= 3041 1 + 3041(0,1)2

= 3041 31,41 = 96,816 ≈100

Berdasarkan perhitungan dengan rumus Slovin, maka diperoleh ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96,816 karyawan yang dibulatkan menjadi 100 karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya. 3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama kepada seluruh anggota atau elemen populasi untuk dijadikan sampel. Peneliti menggunakan salah satu dari teknik non-probability sampling yaitu Proportinate Stratified Random Sampling (pengambilan sampel berstrata). Pengambilan sampel


(40)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam strata tertentu kemudian diambil sampel secara random dengan proporsi yang seimbang sesuai dengan posisi dalam populasi. Strata tertentu yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sampel diambil dari jumlah karyawan pada bagian produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:267), uji validitas dapat menunjukan sejauh mana alat ukur (kuesioner) yang digunakan dapat mengukur apa yang diukur. Dalam pengujian validitas tiap butir item digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan total skor yang merupakan jumlah tiap skor butir item. Langkah selanjutnya setelah analisis item yaitu membandingkan nilai korelasi Pearson’s Product Moment hasil perhitungan dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel berarti korelasi Pearson’s Product Moment untuk tiap butir pernyataan adalah valid (rhitung> rtabel, valid). Pengujian validitas dalam penelitian ini akan menggunakan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2007:72). Uji validitas dihitung dengan rumus:

= ( )−( )( )

2−( )2 2 −( )2


(41)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

rxy = koefisien validitas item yang dicari

X = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑X = jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y2

= jumlah kuadrat masing-masing skor Y n = banyaknya responden

Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka instrumen kuesioner dinyatakan valid (rhitung> rtabel, valid)

2. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka instrumen kuesioner dinyatakan tidak valid (rhitung< rtabel, tidak valid)

Perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama, maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yang seluruhnya ada 32 item. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 50 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n - 2 (50 – 2 = 48) didapat r tabel sebesar 0,2787, dibulatkan menjadi 0,279. Uji validitas untuk variabel


(42)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

budaya organisasi (X) dan variabel kepuasankerja(Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Uji Validitas Variabel X (Budaya Organisasi) No. r hitung r tabel Keterangan

1 0,603 0,279 Valid

2 0,619 0,279 Valid

3 0,591 0,279 Valid

4 0,498 0,279 Valid

5 0,540 0,279 Valid

6 0,377 0,279 Valid

7 0,638 0,279 Valid

8 0,732 0,279 Valid

9 0,635 0,279 Valid

10 0,654 0,279 Valid

11 0,786 0,279 Valid

12 0,468 0,279 Valid

13 0,677 0,279 Valid

14 0,746 0,279 Valid

15 0,512 0,279 Valid

16 0,394 0,279 Valid

17 0,604 0,279 Valid

18 0,387 0,279 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 22.0 for windows, 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa untuk setiap butir pertanyaan pada variabel budaya organisasi memiliki nilai rhitung> rtabel, artinya setiap butir pertanyaan pada instrumen kuesioner dinyatakan valid, sehingga item pertanyaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.

Tabel 3.5

Uji Validitas Variabel Y (Kepuasan Kerja) No. r tabel r hitung Keterangan


(43)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 0,440 0,279 Valid

3 0,327 0,279 Valid

4 0,362 0,279 Valid

5 0,495 0,279 Valid

6 0,560 0,279 Valid

7 0,286 0,279 Valid

8 0,579 0,279 Valid

9 0,630 0,279 Valid

10 0,489 0,279 Valid

11 0,761 0,279 Valid

12 0,694 0,279 Valid

13 0,408 0,279 Valid

14 0,569 0,279 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 22.0 for windows, 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa untuk setiap butir pertanyaan pada variabel kepuasan kerja memiliki nilai rhitung> rtabel, artinya setiap butir pertanyaan pada instrumen kuesioner dinyatakan valid, sehingga item pertanyaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. 3.6.2 Uji Reliabilitas

Setelah menguji validitas kuesioner, langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukkan tingkat ketetapan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan pada waktu yang berbeda. Dengan memperoleh nilai r dari uji validitas (menunjukkan hasil indeks korelasi), maka akan diketahui ada atau tidaknya hubungan antara kedua instrumen.


(44)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012:267), reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.

Tingkat reliabilitas instrumen diuji dengan menggunakan rumus Alpha Croanbach yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2007:109).

Koefisien Alpha Croanbach dirumuskan sebagai berikut:

11 = −1 1−

�2

�2

Sumber: Suharsimi Arikunto, (2007:109)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya item soal

�2 = jumlah varians bulir

�2 = varians total

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir yang kemudian dijumlahkan, seperti terlihat pada rumus berikut ini:

�2 =


(45)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Suharsimi Arikunto, (2007:110)

Keterangan:

�2 = varians total

= jumlah skor n = jumlah responden

Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika rhitung> rtabel, maka item pertanyaan dikatakan reliabel

2. Jika rhitung< rtabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Hasil pengujian reabilitas menggunakan bantuan program SPSS 22.0 for windows adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No. Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Budaya Organisasi (X) 0,913 0,700 Reliabel 2 Kepuasan Kerja (Y) 0,856 0,700 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 22.0 for windows, 2014

Berdasarkan perhitungan reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows, diperoleh hasil pengujian bahwa rhitung> rtabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data reliabel.


(46)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

3.7.1 Rancangan Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data. Secara garis besar langkah-langkah pengolahan data yaitu:

1. Editing

Yaitu pemeriksaan kuesioner yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden seperti mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembar instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek).

2. Coding

Yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap pilihan dari item berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner menggunakan skala likert kategori lima. Skor atau bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

Tabel 3.7

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot Pertanyaan atau Pernyataan

Sangat setuju / sangat lengkap / sangat besar / sangat tinggi / sangat kuat 5

Setuju / lengkap / besar / tinggi / kuat 4

Ragu-ragu / sedang / cukup 3

Tidak setuju / tidak lengkap / kecil / rendah / lemah 2 Sangat tidak setuju / sangat tidak lengkap / sangat kecil / sangat rendah / sangat


(47)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tabulating, maksudnya menghitung hasil skoring dan dituangkan dalam tabel rekapitulasi secara lengkap.

Tabel 3.8

Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data Responden Skor Item

1 2 3 n

1 2 3 n

4. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini akan diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah. Untuk itu penulis menggunakan dua macam analisis, yaitu :

A. Analisis deskriptif, analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan skor variabel X dan variabel Y serta kedudukannya, dengan prosedur sebagai berikut :

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan rumus : SK = ST x JB x JR

Keterangan :

SK = skor kriterium ST = skor tertinggi JB = jumlah bulir JR = jumlah responden


(48)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner dengan rumus :

x

i =

x

1+

x

2+

x

3 + …. +

x

n Keterangan :

x

i = jumlah skor hasil kuesioner variabel X

x

1-

x

n = jumlah skor kuesioner masing-masing reponden

c. Membuat daerah kategori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

 Menentukan kontinum tertinggi dan terendah. Tinggi : SK = ST x JB x JR

Rendah: SK = SR x JB x JR Keterangan :

ST = skor tertinggi SR = skor terendah JB = jumlah bulir JR = jumlah responden

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :

= −


(49)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil penelitian. Menentukan persentase letak skor hasil penelitian (rating scale) dalam garis kontinum (S/Skor maksimal x 100%).

Gambar 3.1

Contoh Garis Kontinum Penelitian

e. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter di atas untuk memperoleh gambaran variabel Budaya Organisasi (X) dan variabel Kepuasan Kerja (Y).

B. Analisis verifikatif, analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan tentang pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan prosedur sebagai berikut :

a. Mengubah data ordinal ke interval

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu ”lebih” atau ”kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic parametric menggunakan Methode Successive Interval (MSI) dengan langkah-langkah berikut:

 Perhatikan setiap butir


(50)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5

 Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proposisi, dengan menggunakan rumus : � =

 Tentukan proporsi kumulatif

 Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

 Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh

 TentukanScale Value (SV) dengan rumus :

= � − �

Keterangan :

Scale Value (SV) : nilai skala

Density at Lower Limit : densitas batas bawah Density at Upper Limit : densitas batas atas

Area Below Upper Limit : daerah dibawah batas atas Area Below Lower Limit : daerah dibawah batas bawah

 Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [1 + │NSmin │]

Langkah-langkah di atas apabila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut:

Tabel 3.9


(51)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria 1 2 3 4 5

Frekuensi

Proporsi

Proporsi Kumulatif

Nilai

Scale Value

b. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji persyaratan regresi. Adapun syaratnya adalah uji normalitas data.

c. Analisis Korelasi Sederhana

Setelah data yang terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 ≤ r ≥ 1), artinya jika:

r= 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)


(52)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r= 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson’s product moment. Teknik korelasi Pearson’s product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan

hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Pearson’s product moment :

= ( )−( )( )

2−( )2 2 −( )2

Sumber: Suharsimi Arikunto, (2007:72)

Untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut, maka dapat dilihat pada tabel Guilford sebagai berikut:

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono, (2012:184) d. Analisis Regresi Sederhana


(53)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Riduwan (2003:244), analisis regresi sederhana merupakan prosedur dimana dengan melalui formulasi persamaan matematis, hendak diamalkan nilai variabel random kontinyu berdasarkan nilai variabel kuantitatif lainnya yang diketahui.

Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) budaya organisasi (X) terhadap kepuasan kerja (Y).

Persamaan regresi linier sederhana:

= +

Sumber: Riduwan, (2003:244)

Keterangan:

Y = Kepuasan Kerja X = Budaya Organisasi

a = harga Y apabila X = 0 (harga konstan)

b = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.


(54)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

� = 2 100%

Sumber: Suharsimi Arikunto, (2006 : 144) Keterangan :

KD = koefisien determinasi r = koefisien korelasi

Sebelum nilai r2 digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai r2ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.

3.7.2 Uji Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji hipotesis. Rumus yang digunakan adalah uji signifikan dengan korelasi (uji t student), yaitu:

= −2 1− 2

Sumber: Sugiyono, (2012:184)

Keterangan :


(55)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = banyaknya sampel

dengan kriteria sebagai berikut :

 taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

 apabila thitung>ttabel maka Hi diterima dan Ho ditolak


(56)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan produksi garmen PT Sansan Saudaratex Jaya untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran budaya organisasi pada PT Sansan Saudaratex Jaya berada pada kategori kriterium moderat yaitu antara 4200-6600, tepatnya berada pada angka 6338atau 70,42%. Budaya organisasi terdiri dari dimensi perhatian pada detail, orientasi hasil, orientasi manusia, orientasi tim, agresivitas, stabilitas, serta inovasi dan pengambilan risiko. Orientasi hasil merupakan aspek yang memberikan kontribusi cukup besar dalam menentukan budaya organisasi, yaitu indikator nilai-nilai pencapaian hasil dan indikator nilai-nilai kualitas produk, dengan total skormasing-masingadalah 396 sedangkanskor ideal masing-masingadalah 500. Karyawan produksi garmen yang menjunjung budaya organisasi dalam aspek orientasi hasil cenderung memiliki kesadaran menjunjung nilai-nilai pencapaian hasil serta nilai-nilai


(57)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas produk dalam menjalankan aktivitas produksi di PT Sansan Saudaratex Jaya.

2. Gambaran kepuasan kerja pada PT sansan Saudaratex Jaya berada pada kategori kriterium tinggi yaitu antara 5132-9000, tepatnya pada angka 5168 atau 73,82%. Kepuasan kerja terdiri dari dimensi pekerjaan itu sendiri, upah, peluang promosi, pengawasan dan rekan kerja. Pengawasan merupakan aspek yang memberikan kontribusi paling besar dalam menentukan kepuasan kerja, yaitu indikator pengoreksian kerja, dengan total skorsebesar 410 untukskor ideal 500. Karyawan merasa puas ketika produksi garmen yang dihasilkannya mendapat koreksi dari supervisor, yang berarti bahwa hasil kerjanya mendapat perhatian atau dengan kata lain tidak diabaikan oleh atasan.

3. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Sehingga dapat diketahui bahwa kepuasan kerja dipengaruhi budaya organisasi. Koefisien korelasi yang diperoleh terdapat hubungan yang kuat (angka korelasi 0,760) antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat ditingkatkan dengan meningkatkan budaya organisasi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, peneliti mengajukan saran yang dapat


(58)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan solusi dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan manajemennya.

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai budaya organisasi, orientasi manusia memberikan skor yang paling rendah, dengan indikator nilai-nilai apresiasi kerja karyawan. Perusahaan diharapkan dapat memberikan penghargaan yang sesuai kepada karyawan atas prestasi kerjanya. Hal ini berhubungan dengan 7 nilai budaya kerja yang dianut oleh PT Sansan Saudaratex Jaya, yaitu Integritas, Kepercayaan, Berpikir Terbuka, Kebersamaan, Konsitensi, Kualitas/Mutu dan Pemberdayaan. Pemberian penghargaan kepada karyawan atas prestasi kerjaanya ini dapat berupa bonus upah, kenaikan gaji, hadiah berupa kegiatan wisata, dan lain sebagainya. Dengan lebih diperhatikannya nilai-nilai apresiasi kerja karyawan produksi di PT Sansan Saudaratex Jaya, tentu dapat meningkatkan penerapan ketujuh nilai budaya kerja tersebut.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai kepuasan kerja, peluang promosi memberikan skor yang paling rendah, dengan indikator peluang karyawan dipromosikan. Perusahaan diharapkan dapat memberi kesempatan pada karyawan yang berprestasi tinggi dalam aktivitas kerjanya dengan masa kerja yang sudah cukup lama serta memiliki keinginan untuk mengembangkan karir untuk dipromosikan pada jabatan pekerjaan yang lebih tinggi. Hal ini termasuk salah satu aspek penting yang dapat meningkatkan


(59)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepuasan kerja karyawan. Dengan kepuasan kerja tinggi yang dimiliki karyawan, maka akan berimbas baik pula dengan pencapaian tujuan yang diinginkan perusahaan.


(1)

136

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas produk dalam menjalankan aktivitas produksi di PT Sansan Saudaratex Jaya.

2. Gambaran kepuasan kerja pada PT sansan Saudaratex Jaya berada pada kategori kriterium tinggi yaitu antara 5132-9000, tepatnya pada angka 5168 atau 73,82%. Kepuasan kerja terdiri dari dimensi pekerjaan itu sendiri, upah, peluang promosi, pengawasan dan rekan kerja. Pengawasan merupakan aspek yang memberikan kontribusi paling besar dalam menentukan kepuasan kerja, yaitu indikator pengoreksian kerja, dengan total skorsebesar 410 untukskor ideal 500. Karyawan merasa puas ketika produksi garmen yang dihasilkannya mendapat koreksi dari supervisor, yang berarti bahwa hasil kerjanya mendapat perhatian atau dengan kata lain tidak diabaikan oleh atasan.

3. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Sehingga dapat diketahui bahwa kepuasan kerja dipengaruhi budaya organisasi. Koefisien korelasi yang diperoleh terdapat hubungan yang kuat (angka korelasi 0,760) antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat ditingkatkan dengan meningkatkan budaya organisasi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, peneliti mengajukan saran yang dapat


(2)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan solusi dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan manajemennya.

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai budaya organisasi, orientasi manusia memberikan skor yang paling rendah, dengan indikator nilai-nilai apresiasi kerja karyawan. Perusahaan diharapkan dapat memberikan penghargaan yang sesuai kepada karyawan atas prestasi kerjanya. Hal ini berhubungan dengan 7 nilai budaya kerja yang dianut oleh PT Sansan Saudaratex Jaya, yaitu Integritas, Kepercayaan, Berpikir Terbuka, Kebersamaan, Konsitensi, Kualitas/Mutu dan Pemberdayaan. Pemberian penghargaan kepada karyawan atas prestasi kerjaanya ini dapat berupa bonus upah, kenaikan gaji, hadiah berupa kegiatan wisata, dan lain sebagainya. Dengan lebih diperhatikannya nilai-nilai apresiasi kerja karyawan produksi di PT Sansan Saudaratex Jaya, tentu dapat meningkatkan penerapan ketujuh nilai budaya kerja tersebut.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai kepuasan kerja, peluang promosi memberikan skor yang paling rendah, dengan indikator peluang karyawan dipromosikan. Perusahaan diharapkan dapat memberi kesempatan pada karyawan yang berprestasi tinggi dalam aktivitas kerjanya dengan masa kerja yang sudah cukup lama serta memiliki keinginan untuk mengembangkan karir untuk dipromosikan pada jabatan pekerjaan yang lebih tinggi. Hal ini termasuk salah satu aspek penting yang dapat meningkatkan


(3)

138

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepuasan kerja karyawan. Dengan kepuasan kerja tinggi yang dimiliki karyawan, maka akan berimbas baik pula dengan pencapaian tujuan yang diinginkan perusahaan.


(4)

Bunga Sumargo Putri, 2014

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

As’ad, Moh. (2003). Psikologi Industri: Seri Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Liberty

Hariandja, Marihot T. Efendi. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. (2014). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Luthans, Fred. (2011). Organizational Behavior: An Evidence - Based Approach. 12th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2010). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2008). Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Riduwan. 2003. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal dkk. (2011). Corporate Performance Management: Dari Teori ke Praktek. Bogor: Ghalia Industri

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers

Robbins, Stephen P dan Timothy A. Judge. (2008).Organizational Behaviour. New Jersey: Prentice Hall

Robbins, Stephen P dan Timothy A. Judge. (2009).Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat


(5)

139

Robbins, Stephen P dan Coulter, Mary. (2010). Manajemen. Edisi ke-10. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sedarmayanti. (2012). Manajemen dan Komponen Terkait Lainnya. Bandung: PT RefikaAditama

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Susanto, A. B. (2004). Menjadi Supercompany Melalui Budaya Organisasi yang Tangguh dan Futuristik. Jakarta: Quantum Bisnis

Tampubolon, Manahan P. (2008). Perilaku Keorganisasian. Edisi ke-2. Jakarta: Ghalia Indonesia

Tika, Pabundu. (2008). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara

Umar, Husain. (2007). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat

Gustomo, Aurik dan Anita Silvianita. Pengaruh Nilai-Nilai Personal, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.http://www.sbm.itb.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/Pengaruh-nilai-personal-gaya-kepemimpinan-MANTEK-2009.pdf [diakses tanggal 14 Maret 2014]

Hamidah, Siti, Eka Afnan Troena dan Agus Suman. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Lembaga Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil. Tema, Vol. 2 No. 2, September 2001. http://tema.ub.ac.id/index.php/tema/article/download/113/103

[diakses tanggal 18 Maret 2014]

Kusmono,H. Teman. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor IndustriPengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7 No. 2, September 2005: 171-188. http://www.academia.edu/2324102/Pengaruh_Budaya_Organisasi_Terhada


(6)

p_Motivasi_Dan_Kepuasan_Kerja_Serta_Kinerja_Karyawan_Pada_Sub_Se ktor_Industri_Pengolahan_Kayu_Skala_Menengah_Di_Jawa_

[diakses tanggal 3 Maret 2014]

Suryaningsih, Ni Putu Eka Putri. Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Ramada Bintang Bali Resort and Spa di Kuta Kabupaten Badung. http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/JMB/article/view/33

[diakses tanggal 14 Maret 2014]