MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN.
(Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
WIDA MELISA NIM. 1009411
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN
BONEKA TANGAN
( Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dr. Badru Zaman, M.Pd NIP:19740806 2001121002
Pembimbing II,
Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 19840918 2012121001
Diketahui oleh
Ketua Program Studi PGPAUD,
Dr Ocih Setiasih M.Pd NIP:196007071986012001
(3)
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan pada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Yang membuat pernyataan,
Ttd
(4)
v
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep kemampuan Mengungkap Bahasa ... 7
B. Pengertian Bermain Peran ... 15
C. Kerangka Pikir ... 17
D. Hipotesis Tindakan ... 18
BAB III METODE PENELITIAN a. Lokasi dan Subjek ... 19
b. Desain penelitian ... 19
c. Devinisi Oprasional ... 28
d. Instrumen ... 28
e. Teknik Pengumpulan Data ... 30
f. Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi umum Lokasi dan Subjek penelitian ... 31
1. Gambaran Umum TK PGRI I Bungbulang ... 31
2. Kurikulum di TK PGRI I Bungbulang ... 32
3. Keadaan Guru Dan Siswa Di TK PGRI I Bungbulang ... 33
(5)
v
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 35 B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 44 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... 48 B. Rekomendasi ... 51 DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN - LAMPIRAN
(6)
iv
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN
DI TK PGRI I BUNGBULANG ABSTRAK
Permasalahan yang di angkat dalam permasalahan ini adalah meningkatkan kemampuan mengungkapkan bahasa melalui metode bermain peran di TK PGRI I Bungbulang kurang berkembang. Dalam proses pembelajaran anak kurang termotivasi dan banyak anak yang tidak memperhatikan karena bermain sendiri. Hal ini di sebabkan oleh faktor proses pembelajaran yang tidak relevan dan menarik bagi anak, karena guru belum menggunakan metode pembelajaran dan media yang cocok, dalam pelaksanaannya cenderung secara klasikal juga masih berpusat pada guru, tanpa melibatkan anak secara aktif dan tanpa memperhatikan kemampuan dasar siswa yang dimilikinya baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Akibatnya anak kurang aktif dan hasilnya pun kurang memuaskan
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam kemampuan mengungkapkan bahasa pada anak. Media yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah metode bermain peran. Penelitian ini merupakan relevansi dari peneliti sebelumnya, dalam meningkatkan kemampuan mengungkapkan bahasa pada anak dengan metode bermain peran. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran kemampuan mengungkapkan bahasa anak mengalami peningkatan baik proses pembelajaran maupun perolehan hasil belajar.
Sebagai implementasinya, dilakukan penelitian tindakan kelas pada proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan metode bermain peran. Teknik pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, lembar observasi, lembar evaluasi, dan kamera. Data yang diperoleh dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang sebagian besar anak mencapai nilai BSB (berkembang Sangant baik).
(7)
iv
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RAISE LANGUAGE THROUGH IMPROVED METHOD TO PLAY ROLE AT TK PGRI I Bungbulang
ABSTRACT
The problems in the lift in this problem is to increase the ability to express language through role play method in kindergarten PGRI I Bungbulang less developed . In the learning process less motivated children and many children do not pay attention because the play itself . This is caused by factors that are not relevant to the learning process and appeal to children , because teachers have not been using learning methods and media are matched , the implementation tends to be classical is still centered on the teacher , without actively involving children , and without regard to the basic skills of students both in terms of its knowledge , attitudes and skills . As a result, children are less active and the results are less satisfactory
This study was conducted to improve students' creativity in the child's ability to express language . Media were applied in this study is a method of playing a role . This study is the relevance of previous research , to improve the ability to express language in children with methods play a role . After implementing learning by using role-play children's ability to express language has increased both the learning process and the acquisition of learning outcomes . For its implementation , conducted action research in the learning process carried out in two cycles using the method of playing a role . Research data collection techniques implemented using observation , interview, field notes , observation sheets , evaluation sheets , and camera . Data were analyzed and reflected by a qualitative description of the method . The results of this study showed an increase in student learning activities that can be seen from the increase in student learning outcomes that most children achieve the BSB ( sangant growing well ) . Keywords : the ability to express language , methods play a role
(8)
1 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh manusia terutama bagi anak, karena bahasa adalah merupakan alat dalam berkomunikasi antara satu orang dengan yang lain. perkembangan bahasa memiliki beberapa aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat aspek tersebut di atas, yang paling sering kita gunakan setelah mendengarkan adalah kemampuan berbicara atau biasa juga kita kenal dengan istilah bahasa ekspresif. Kemampuan-kemampuan tersebut biasa digunakan jika memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa dengan baik.
Berbicara adalah suatu proses menyampaikan lisan dengan penuh perhatian,pemahaman apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh informasi , menangkap isi atau pesan ,serta memahami makna komunikasi yang telah di sampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Maka dari itu orang tua harus mampu menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka inginkan, tanpa ada paksaan dari orang lain. Salah satu cara orang tua menstimulasi kemampuan berbicara pada anak adalah dengan cara memberikan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan karakteriktik anak.
(9)
2 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Taman Kanak-kanak adalah merupakan tempat yang sangat sesuai dengan anak yang belum memasuki SD yang berada pada rentang usia 0-6 tahun untuk merangsang berbagai kemampuan yang dimiliki oleh anak. Menurut Hurlock (1987) bahwa anak usia 4 sampai 6 ahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun, pada usia ini secara teminologi disebut sebagai anak usia pra sekolah, dimana pertumbuhan kecerdasannya pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% sampai 80%.
Kemampuan anak pada usia Taman Kanak-kanak, biasanya sudah mampu mengembangkan keterampilannya mengekspresikan ide, perasaan dan pemikirannya, disamping itu juga anak mampu memikat orang lain, anak juga dapat mengekspresikan setiap apa yang mereka pahami dengan berbagai cara, seperti bertanya, berdialog, bernyanyi dan mendengarkan cerita dan juga bercerita sesuai dengan apa yang dialaminya. Oleh karena itu kemampuan berbicara pada anak harus dirangsang agar anak dapat menyimpaikan apa yang menjadi buah pikiran serta gagasan yang ada dalam pikirannya.
Anak pada usia Taman Kanak-kanak juga sudah mulai mengerti konsep-konsep serta hubungan antar konsep-konsep. Sebelum anak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, anak belajar bahasa dari orang dewasa. Oleh karena itu orang dewasa yang berada di lingkungan anak tersebut harus memberikan pengaruh yang positif terhadap tumbuh kembang pada anak tersebut,
(10)
3 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena hal tersebut mampu mempengaruhi anak, terutama bagi masa depan anak itu sendiri.
Menurut Depdikbud (1995:5) bahwa “berdasarkan kemampuan berbahasa anak Taman Kanak-kanak itu, pada hakekatnya pembelajaran pengembangan kemampuan berbahasa dan keterampilan berbicara pada anak, berbicara melalui ruang lingkup materi dipayungi oleh tema-tema tertentu dalam Kurikulum Taman Kanak-kanak".
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada anak di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, bekaitan dengan masalah kemampuan berbicara pada anak, diantaranya: anak kurang mampu berbicara dalam percakapan, sehingga kemampuan anak untuk menanggapi umpan balik pada kegiatan tersebut kurang baik, anak kurang mampu mengekspresikan pendapatnya dan partisipasi anak dalam pembelajaran tidak terlihat.
Mengingat perkembangan kemampuan berbicara pada anak di Taman Kanak-kanak sangatlah penting dan diperlukan dalam mengembangankan kecerdasan pada anak, maka upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada anak adalah dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan komunikatif agar tercipta suasana yang menyenangkan dan mampu mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar tersebut. Oleh karena itu peran guru sangat penting dalam memilih metode atau kegiatan yang sesuai denga tahap
(11)
4 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan dan karakteristik tema yang akan kita ajarkan. Dari beberapa metode atau kegiatan yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan berbicara pada anak, salah satunya yaitu dengan cara bermain dengan menggunakan metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa masalah yang dihadapi oleh anak pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, sehingga perlu untuk ditingkatkan secara optimal. Oleh karena itu peneliti berupaya meningkatkan kemampuan berbicara pada anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan di Taman Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas adalah: 1. Anak kurang mampu berbicara dalam percakapan, sehingga kemampuan
anak untuk menanggapi umpan balik pada kegiatan kurang baik.
2. Dalam pembelajaran anak kurang mampu mengekspresikan pendapatnya. 3. Kurangnya anak menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan
apa yang sebenarnya anak inginkan.
4. Media pembelajaran harus yang menarik bagi anak didik. C. Rumusan Masalah
(12)
5 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yang diajukan adalah:
1. Bagaimana kemampuan berbicara pada anak pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?
2. Bagaimana penerapan pengunaan metode bermain peran menggunakan boneka tangan terhadap kemampuan berbicara pada anak di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut? 3. Bagaimana perkembangan berbicara pada anak setelah menggunakan
metode bermain peran menggunakan boneka tangan pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan berbicara pada anak di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut. 2. Untuk mengetahui penerapan pengunaan metode bermain peran
menggunakan boneka tangan terhadap kemampuan berbicara pada anak pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara pada anak setelah mengunakan metode bermain peran menggunakan boneka tangan pada
(13)
6 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis
a. Bagi Peneliti, diharapkan dapat menjadikan bahan rujukan terutama dalam mengkaji masalah penerapan metode bermain peran menggunakan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak. b. Sebagai referensi bagi guru atau calon guru tentang masalah penerapan
teknik bermain dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, diharapkan bisa menjadi bahan masukan dalam menghadapi anak untuk dapat mengetahui masalah penerapan metode bermain peran menggunakan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.
b. Bagi anak didik untuk dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
F. Struktur Organisasi Skripsi
(14)
7 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Latar belakang penelitian b. Rumusan masalah penelitian c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
e. Struktur organisasi skripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
3. BAB III METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan subjek b. Desain penelitian c. Metode penelitian d. Devenisi oprasional e. Instrumen
f. Teknik pengumpulan data g. Analisis data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(15)
19
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan subjek
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan dan tindakan siklus 1 dilakukan minggu pertama pada bulan September 2013.
Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut sejumlah 15 anak.
B. Desain penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian tindakan kelas yang akan dilakuan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, dengan menggunakan 2 siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalan 4 kali pertemuan pembelajaran
Rancangan tindakan pada penelitian ini, direncanakan terdapat 2 siklus, setiap siklus dibagi menjadi 2 pertemuan setiap pertemuan terdiri 4 bagian yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun kegiatan yang di laksanakan setiap siklus secara terperinci di uraikan sebagai berikut:
(16)
20
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Siklus I Pertemuan I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan I meliputi: a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
2) Membuat lembar observasi mengenai peningkatan kemampuan berbicara pada anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan Guru pada hari pertama 1) Kegiatan awal
a. Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b. Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum melaksanakan kegiatan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
b) Guru menjelaskan tentang apa itu metode bermain peran menggunakan boneka tangan kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik pelaksanaan metode bermain peran menggunakan boneka tangan kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan berbicara pada anak. e) Guru mengamati atau mengobservasi anak
(17)
21
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain 4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk bernyanyi.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan berbicara pada anak pada anak
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan. Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang baru dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang diperoleh.
(18)
22
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Siklus I Kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan II meliputi: a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut : 1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
2) Membuat lembar observasi tentang peningkatan berbicara pada anak melalui kegiatan bermain peran.
b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa melaksanakn kegiatan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan pada hari itu. b) Guru menjelaskan lagi tentang apa itu metode bermain peran
menggunakan boneka tangan kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik berbicara pada anak dalam metode bermain peran menggunakan boneka tangan kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan berbicara pada anak dengan metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
(19)
23
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e) Guru mengamati atau mengobservasi anak. 3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan
c) Guru meminta anak untuk bermain 4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk melafalkan doa’ doa pendek
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat penyelenggaraan proses kegiatan berlangsung oleh guru. Pengamatan dan pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan bahasa ekspresif anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan. Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang baru
(20)
24
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang diperoleh.
1. Siklus II Kegiatan I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan berbicara pada anak pada anak.
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran dengan penggunaan metode bermain peran menggunakan boneka tangan sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbicara pada anak pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan pembelajaran metode bermain peran menggunakan boneka tangan yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak pada anak.
b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan Guru pada hari pertama 1. Kegiatan awal
(21)
25
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa melakukan kegiatan
Teknik pelaksanaan kegiatan
a) Guru mengecek kehadiran anak didik.
b) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
c) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa kegiatan pengamatan terhadap metode bermain peran menggunakan boneka tangan. d) Guru memberikan contoh setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
e) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara pada anak metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
2. Kegiatan Inti
a) Guru memperlihatkan tema yang akan diajarkan.
b) Guru memperlihatkan pada anak metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
c) Guru meminta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan guru 3. Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain 4. Kegiatan akhir
(22)
26
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diperoleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan berbicara pada anak pada anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan. Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang baru dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang diperoleh.
2. Siklus II kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
(23)
27
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan berbicara pada anak pada anak.
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran penggunaan metode bermain peran menggunakan boneka tangan sebagai upaya meningkatkann kemampuan berbicara pada anak pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan dan skenario pembelajaran melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan yang dapat meningkatkann kemampuan berbicara pada anak pada anak.
b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum belajar.
2) Kegiatan Inti
a) Guru memotivasi anak untuk tetap semangat dan aktif mengikuti kegiatan. b) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c) Guru memberikan contoh cara bermain metode bermain peran menggunakan boneka tangan
(24)
28
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain peran. 4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk melafalkan surah-surah pendek.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dipeloleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan bahasa ekspresif anak.
d. Refleksi
Refleksi ini akan dilasanakan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kabupaten Garut yang merupakan salah satu Taman Kanak-kanak yang berada dilokasi yang strategis dan padat penduduknya.
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Teknik dan prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu : observasi, dan dokumentasi.
(25)
29
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Observasi
Teknikpengamatanatau observasi yang digunakan adalah untuk mengetahui penerapan metode bermain peran menggunakan boneka tangan dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada anak, secara langsung dengan merujuk pada pedoman observasi yang telah dibuat untuk tiap-tiap anak yang berisi tentang indikator tentang kemampuan berbicara pada anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
2. Dokumentasi
Teknik yang dilakukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian seperti laporan kegiatan, foto-foto, rekaman kegiatan dan data yang relevan lainnya.
C. Devinisi oprasional
Dengan menggunakan metode bemain peran dalan pembelajaran diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan berbicara pada anak pada anak didik di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Liunggunung, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut
D. Instrumen
Instrument penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi anak didik dan aktivitas baru dalam kegiatan metode bemain peran untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.
(26)
30
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)
Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Kemampuan berbahasa
1. Meyebutkan bahaa
1. Mengungkapkan kembali bahasa 2. Mencocokan bunyi dengan bahasa 3. Menunjukan serta menyebutkan kata
Observasi
2. Mengulang kalimat yang lebih komplek
1. Menyebutkan cerita urutan 2. Membedakan peran yang
mempunyai peran yang sama
Observasi
3. Menyebutkan huruf-huruf yang di kenal
1. Menunjukan beberapa peran yang di minta
2. Menuliskan kata membacanya. 3. Meyebutkan yang di pegang
temannya mengambil dan mencocokannya
Observasi
4. Dapat memahami bahwa ada hubungan antara lisan dan tulisan (pra membaca)
1. Membuat cerita dan menceritakan kembali
2. Menceritakan beberapa kata berdasar kanperan, tulisan dan benda yang dikenal atau di lihatnya 3. Mempadukan dan menceritakan isi
cerita
Tabel 3.2
Pedomam Observasi Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada anak Melalui Metode Bermain Peran
Di TK PGRI 1 Bungbulang
No Butir Item Nilai
BB MB BSH BSB
1 Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita
2 Melaksanakan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar 3 Menunjukan beberapa peran yang di minta
4 Menirukan kembali suara yang sudah dicontohkan oleh guru 5 Mengunakan kata yang menunjukan urutan
6 Menjawab pertanyaan sederhana
7 Bercerita tentang cerita yang telah di sediakan 8 Menceritakan apa yang dilihat dalam cerita
(27)
31
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 Menghubungkan antara cerita dengan tulisan
10 Menceritakan berdasarkan perannya
11 Membuat coretan tentang tema yang sudah di sampaikan
Keterangan:
BB = belum berkembang MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan BSB = Berkembang Sangat Baik
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Kegiatan Guru Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada anak Melalui Metode
Bermain Peran Di TK PGRI 1 Bungbulang
Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar
Ya Tidak
Perencanaan kegiatan
1.Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian
2.Merumuskan tujuan Pembelajaran 3.Memilih media yang sesuai dengan tema 4.Menyediakan media yang akan digunakan Setting kelas 1.Mempersiapkan media untuk kegiatan
pembelajaran 2.Penataan ruang kelas Kesiapan guru 1.Kesiapan materi
2.Guru menguasai materi
3.Guru menyiapkan bimbingan kegiatan awal Kegiatan
pembelajaran
1.Tanya jawab tentang tema
2.Melakukan kegiatan fisik kegiatan inti 3.Memberikan inFormasi mengenai kegiatan
bermain mengunakan media ular tangga 4.Menggerakan anak untuk mengikuti
permainan dengan mengunakan gambar 5.Tanya jawab dengan anak
(28)
32
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi guru tentang aktifitas mengajar daam pengunaan metode bemain peran, dan lembar observasi kegiatan anak didik dalam kegiatan metode bemain peran untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.
F. Analisis data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga cara, yakni: observasi partisipasif yang dilakukan oleh guru dan observasi langsung pada anak. Pengelolaan data-data dilakukan dengan: (a) pengecekan kelengkapan data, (b) pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan adalah teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan yang dipergunakan ada tiga macam, yaitu:
Baik (B) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan dengan cepat dan tepat dengan baik dalam berbicara pada anak pada anak.
Cukup (C) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan berbicara pada anak pada anak, akan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama dengan hasil yang maksimal.
(29)
33
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
(30)
49
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di TK Winaya Bhakti sebelun dilakukannya tindakan perbaikan pembelajaran , anak didik di TK Winaya bhakti mempunyai tingkat kemampuan berbicara yang relative rendah,
2. Penerapan media bermain peran dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara dipandang sangant cocok dan dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran yang di tunjang dengan perencanaan pembelajaran yang matang dan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
3. Pembelajaran dengan menggunakan media bermain peran dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep dan meningkatkan keaktifan Anak didik dalam proses pembelajaran
Kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara yang diberikan oleh guru dapat ditingkatkan melalui : pemberian penguatan kepada Anak didik yang berhasil dan memberikan dorongan kepada
(31)
50
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak didik yang tidak berhasil, hal ini dilakukan memalui penerapan media bermain peran yang mengondisikan Anak didik untuk memahami materi yang diajarkan dengan mempraktekan sendiri materi ajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program perbaikan pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara.
B. Rekomendasi
Adapun saran-saran atau rekomendasi yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini, adalah :
1. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatankepada guru untuk menggunakan berbagai macam metode dan media dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Sekolah menyediakan pasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran.
2. Guru
a. Dengan hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak dalam melakukan pembelajaran
b. Guru hendaknya mengunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan sehingga anak tertarik mengikuti pembelajaran tersebut.
(32)
51
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Peneliti Selanjutnya
Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan ini terutama aspek-aspek yang belum di ungkap.
(33)
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nama saya Wida Melisa, saya lahir di Garut pada tanggal 31 Mei 1988. Sekarang saya tinggal kp.panyingkiran rt,02 rw.04 desa Bungbulang kecamatan bungbulang kabupaten Garut.
Pendidikan formal sekolah dasar selama 6 tahun di SDN Negeri Batulawang, lulus tahun 2000.Kemudian melanjutkan ke SLTP I Mekarmukti lulus tahun 2003, kemudian melanjutkan ke SMK Negeri I Tarogong kidul garut lulus tahun 2006.
Pada tahun 2008 menjadi guru honorer di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal yang berlokasi di Jln.kandangwesi kecamatan bungbulang sampai sekarang.
Pada tahun 2010 melanjutkan kejenjang sarjana(SI) di UPI Bandung, Alhamdulilah pada tahun 2014 penulis dapat menyelesaikan studi SI dengan mengambil tugas akhir
penyusunan skripsi dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Mengungkapkan Bahasa
(34)
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Asfandiar, Andhi Yudha. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Bandung: Mizan Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta. Depdiknas
Depdiknas. 2007. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Univeritas Terbuka
Elizabeth, B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak Jilid I Edisi 6. Jakarta : Erlangga Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta : Rineka Cipta
Mustakim, M.Nur. 2005. Peranan Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Nurbiana Dhieni, dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa.Jakarta: Universitas Terbuka Suhartono. 2005. Pengembangan Ketrampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Dirjen. PT. Direktorat P2TK2F
(1)
33
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
(2)
49
49
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di TK Winaya Bhakti sebelun dilakukannya tindakan perbaikan pembelajaran , anak didik di TK Winaya bhakti mempunyai tingkat kemampuan berbicara yang relative rendah,
2. Penerapan media bermain peran dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara dipandang sangant cocok dan dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran yang di tunjang dengan perencanaan pembelajaran yang matang dan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
3. Pembelajaran dengan menggunakan media bermain peran dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep dan meningkatkan keaktifan Anak didik dalam proses pembelajaran
Kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara yang diberikan oleh guru dapat ditingkatkan melalui : pemberian penguatan kepada Anak didik yang berhasil dan memberikan dorongan kepada
(3)
50
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak didik yang tidak berhasil, hal ini dilakukan memalui penerapan media bermain peran yang mengondisikan Anak didik untuk memahami materi yang diajarkan dengan mempraktekan sendiri materi ajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program perbaikan pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara.
B. Rekomendasi
Adapun saran-saran atau rekomendasi yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini, adalah :
1. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatankepada guru untuk menggunakan berbagai macam metode dan media dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Sekolah menyediakan pasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran.
2. Guru
a. Dengan hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak dalam melakukan pembelajaran
b. Guru hendaknya mengunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan sehingga anak tertarik mengikuti pembelajaran tersebut.
(4)
51
51
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Peneliti Selanjutnya
Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan ini terutama aspek-aspek yang belum di ungkap.
(5)
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nama saya Wida Melisa, saya lahir di Garut pada tanggal 31 Mei 1988. Sekarang saya tinggal kp.panyingkiran rt,02 rw.04 desa Bungbulang kecamatan bungbulang kabupaten Garut.
Pendidikan formal sekolah dasar selama 6 tahun di SDN Negeri Batulawang, lulus tahun 2000.Kemudian melanjutkan ke SLTP I Mekarmukti lulus tahun 2003, kemudian melanjutkan ke SMK Negeri I Tarogong kidul garut lulus tahun 2006.
Pada tahun 2008 menjadi guru honorer di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal yang berlokasi di Jln.kandangwesi kecamatan bungbulang sampai sekarang.
Pada tahun 2010 melanjutkan kejenjang sarjana(SI) di UPI Bandung, Alhamdulilah pada tahun 2014 penulis dapat menyelesaikan studi SI dengan mengambil tugas akhir
penyusunan skripsi dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Mengungkapkan Bahasa
(6)
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Asfandiar, Andhi Yudha. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Bandung: Mizan Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta. Depdiknas
Depdiknas. 2007. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Univeritas Terbuka
Elizabeth, B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak Jilid I Edisi 6. Jakarta : Erlangga Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta : Rineka Cipta
Mustakim, M.Nur. 2005. Peranan Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Nurbiana Dhieni, dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa.Jakarta: Universitas Terbuka Suhartono. 2005. Pengembangan Ketrampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Dirjen. PT. Direktorat P2TK2F