PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON.

(1)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI

HIDROKARBON

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia

Disusun oleh :

R. Tiara Permatasari 1000393

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI

HIDROKARBON

Oleh

R. Tiara Permatasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© R. Tiara Permatasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI

HIDROKARBON

Oleh:

R. TIARA PERMATASARI 1000393

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I,

Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si. NIP. 197102041997021002

Pembimbing II,

Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si. NIP. 196203011987032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr. rer. nat. Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP. 196611211991031002


(4)

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrokarbon” ini beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudain ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan,


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian autentik sebagai instrumen dalam mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon. Instrumen penilaian autentik yang dikembangkan berupa penilaian kinerja dan penilaian tertulis. Penelitian diujicobakan terhadap 40 siswa SMA Kelas XI MIA yang sedang mengikuti pembelajaran hidrokarbon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) yang terdiri dari tahap studi pendahuluan dan pengembangan model. Produk yang dihasilkan berupa instrumen penilaian kinerja yang terdiri atas 12

task yang disusun dalam bentuk LKS dan rubrik penilaian yang dimuat dalam

lembar pedoman observasi serta penilaian tertulis berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir soal. Kualitas instrumen penilaian kinerja ditentukan oleh nilai validitas, dan reliabilitas. Kualitas instrumen peniaian tertulis ditentukan oleh nilai validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kemudahan dan keberfungsian pengecoh. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, instrumen penilaian kinerja memiliki nilai validitas yang tinggi (0,65) dan nilai reliabilitas yang dikategorikan tinggi (0,78). Instrumen penilaian tertulis memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang dikatagorikan tinggi, taraf kemudahan soal yang terdiri dari 40% soal mudah dan 60% soal sedang, daya pembeda yang baik serta efektivitas distraktor yang baik (80%).

Kata kunci: Pengembangan instrumen, penilaian autentik, hidrokarbon

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study aimed to develop authentic assessment instrument as an instrument to measure students’ science process skill of XIth

grader on hydrocarbon. Authentic assessment instrument which developed by the researcher formed as performance assessment and written assessment. The test was administered to 40 students XIth grader (MIA) who are in the middle of hydrocarbon learning. The method that used in this study was Research and Development (R&D) method that consist of two phase that are preface study and model development. The result were performance assessment instrument consist of 12 task that arranged in LKS form and the observation guide sheet that contain rubric of evaluation and also written assessment that consist of 10 multiple choice questions. The quality of performance assessment instrument is definite by its validity value and its reliability. The quality of written assessment instrument is definite by its validity value, reliability, discriminating power, facility level, and analysis distractors. Based on research that have been conducted, performance evaluation instrument


(7)

gain high validity value (0,65) and also high reliability (0,78). Written evaluation performance gain high validity value and high reliability, facility level consist of 40% classified as easy and 60% classified as normal, discriminating power good and also its analysis distractors classified as good (80%).


(8)

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Batasan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penilaian Dalam Pembelajaran ... 8

B. Penilaian Autentik (Authentic Assesment) ... 11

C. Penilaian Kinerja ... 17

D. Tugas (Task) dan Kriteria Penilaian atau Rubrik (Rubrics) ... 20

E. Penilaian Tertulis ... 24

F. Kualitas Tes ... 27

G. Keterampilan Proses ... 33


(9)

v

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 39

B. C. D. Alur Penelitian ... 40

E. Metode Penelitian ... 42

F. Penjelasan Istilah... 44

G. Instrumen Penelitian ... 45

H. Proses Pengembangan Instrumen ... 46

I. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik ... 54

1. Hasil Kajian dan Analisis Studi Pedahuluan ... 54

2. Pembuatan Instrumen Penilaian Autentik ... 56

B. Kualitas Instrumen Penilaian Tertulis ... 59

C. Kualitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 72

D. Hasil Penilaian dan Analisis Keterampilan Proses Siswa ... 76

1. Analisis Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja ... 75

2. Analisis Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja... 83

BAB V KESIMPULAN DAN HASIL A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 93 R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(10)

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangkaian Set Alat Untuk Mengidentifikasi Keberadaan

Unsur Karbon dan Hidrogen ... 37

Gambar 3.1 Alur Penelitian... 40

Gambar 4.1 Ketercapaian Nilai Tiap Butir Task ... 76

Gambar 4.2 Hasil penilaian Keterampilan Proses Merencanakan Percobaan .... 77

Gambar 4.3 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Melakukan Percobaan ... 77

Gambar 4.4 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Menafsirkan Data... 80

Gambar 4.5 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Menerapkan Konsep ... 81

Gambar 4.6 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Berkomunikasi ... 82

Gambar 4.7 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Meramalkan ... 84

Gambar 4.8 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Menerapkan Konsep ... 85

Gambar 4.9 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Merencanakan Percobaan .... 86

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Karakteristik Penilaian Tradisional dan

Penilaian Autentik ... 13

Tabel 2.2 Perbedaan Tes Standar dan Penilaian Autentik ... 11

Tabel 2.3 Nilai CVR Minimum ... 28

Tabel 2.4 Klasifikasi Jenis KPS ... 35

Tabel 3.1 Format Pengembangan Instrumen. ... 45

Tabel 3.2 Format Validasi Tes Kinerja ... 45

Tabel 3.3 Format Validasi Tes Tertulis... 46

Tabel 3.4 Format Lembar Observasi PenilaianKinerja ... 46

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 48

Tabel 3.6. Kriteria Reliabitas Soal ... 49

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 50

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Isi Tes Tertulis dari 5 Judgment Ahli ... 60

Tabel 4.2 Soal Pilihan Ganda Sebelum dan Setelah Perbaikan ... 62

Tabel 4.3 Validitas Empiris Tes Tertulis pada Uji Coba 1 ... 64

Tabel 4.4 Validitas Empiris Tes Tertulis pada Uji Coba 2 ... 65

Tabel 4.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Pada Uji Coba 2 ... 68

Tabel 4.6 Hasil Analisis Taraf Kemudahan Pada Uji Coba 2 ... 69

Tabel 4.7 Analisis Keberfungsian Pengecoh ... 70

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Isi dari 5 Judgment Ahli ... 72

Tabel 4.9 Task dan Indikator Sebelum dan Setelah Perbaikan ... 73

Tabel 4.10 Pengelompokan Nilai Tes Kinerja Pada Uji Coba 2 ... 75


(13)

ix

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 93

Lampiran A.2 Silabus... 102

Lampiran A.3 Lembar Tugas (Task) ... 106

Lampiran A.4 Kisi-kisi Penilaian Autentik ... 111

Lampiran A.5 Lembar Validasi Teoritis Instrumen Penilaian Tertulis... 112

Lampiran A.6 Lembar Validasi Teoritis Instrumen Penilaian Kinerja ... 119

Lampiran A.7 Hasil Validasi Teoritis Instrumen Penilaian Tertulis... 125

Lampiran A.8 Hasil Validitas Teoritis Instrumen Penilaian Kinerja ... 133

Lampiran A.9 Lembar Observasi Penilaian Kinerja ... 140

Lampiran B.1 Uji Validitas Empiris Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba I ... 145

Lampiran B.2 Uji Validitas Empiris Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba II ... 146

Lampiran B.3 Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba I ... 148

Lampiran B.4 Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba II ... 150

Lampiran B.5 Analisis Daya Pembeda Instrumen Penilaian Tertulis ... 153

Lampiran B.6 Analisis Keberfungsian Pengecoh ... 155

Lampiran B.7 Hasil Perhitungan CVR Instrumen Penilaian Kinerja ... 156

Lampiran B.8 Uji Validitas Empiris dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja Uji Coba I ... 159 Lampiran B.9 Uji Validitas Empiris dan Reliabilitas Instrumen Penilaian


(14)

x

Kinerja Uji Coba II ... 161 Lampiran B.10 Format LKS Setelah Perbaikan Ujian Sidang ... 165 Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian

Lampiran C.2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(15)

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Penilaian sering dianggap sebagai salah satu dari tiga pilar utama yang menentukan kegiatan pembelajaran. Ketiga pilar tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Penilaian yang dibuat harus sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dengan kata lain sistem penilaian harus dikembangkan sejalan dengan perkembangan model dan strategi pembelajaran. (Rahayu, 2013). Penilaian harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran secara keseluruhan.

Tidak semua tujuan dan pengalaman belajar efektif dinilai melalui penilaian tes tulis saja. Karakteristik pembelajaran sains tidak hanya melibatkan aspek kognitif saja tetapi juga melibatkan aspek afektif dan psikomotor. Aspek psikomotor efektif dinilai dengan instrumen berupa tes praktek (performance

assessment). Aspek afektif siswa dapat dinilai dengan instrumen skala sikap

(rating scale) (Hayat, 2004).

Untuk memperoleh hasil penilaian maksimal yang dapat menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, penilaian dilakukan sepanjang kegiatan pengajaran ditunjukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar anak, kemampuan guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran. Rustaman (2009) menyatakan bahwa keterampilan proses sains merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada proses ilmu pengetahuan


(16)

2

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alam yang melibatkan keterampilan kognitif, intelektual, manual dan sosial didalamnya. Keterampilan kognitif dan intelektual terlibat didalam keterampilan proses sains karena peserta didik perlu melibatkan pemikirannya untuk melakukan sesuatu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan serangkaian metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan proses siswa, seperti keterampilan berkomunikasi, menafsirkan hasil pengamatan (Dahar, 2003).

Hakikat kimia yang tidak dapat dipisahkan yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) dan kimia sebagai proses yaitu kerja ilmiah. Dari pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa kimia berdasarkan hakekatnya tidak hanya menyangkut isi atau kontennya saja, tetapi prosesnya jauh lebih penting. Dalam pandangan kimia sebagai proses, siswa dapat menemukan suatu konsep melalui kerja ilmiah yang memungkinkan untuk memperoleh berbagai keterampilan diantaranya mengamati, menafsirkan, berhipotesis dan memecahkan masalah.

Berbagai keterampilan proses siswa dapat diperoleh salah satunya melalui kegiatan praktikum. Hofstein (dalam Koranteng, 2013) mengungkapkan kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan ekspreimental sehingga praktikum di laboratorium adalah salah satu tempat yang dapat mengembangkan pengolahan keterampilan proses siswa. Hasil belajar yang didapat dari kegiatan praktikum berbentuk kinerja siswa yang menggambarkan seluruh pengetahuan, keterampilan proses dan sikap siswa saat praktikum.

Menurut Arifin (2013), perubahan kurikulum yang terjadi dapat mengubah paradigma kegiatan pembelajaran dan proses penilaian, baik sistem, prinsip, teknik ataupun bentuk dari penilaian itu sendiri. Sejak keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan diantaranya adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik dan


(17)

3

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlakunya kurikulum 2013 dibutuhkan penilaian yang mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, nalar, mencoba, membangun jejaring dan lain-lain, penilaian yang dimaksud adalah penilaian autentik. Penilaian autentik (authentic assessment), yaitu suatu penilaian guna mengukur segala aspek pada peserta didik dalam hal ini adalah pengetahuan (knowledge) dan kreativitas (creativity). Johnson (Majid & Firdaus, 2014) menyatakan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran. Melalui tugas-tugas yang diberikan, para siswa akan menunjukkan penguasaannya terhadap tujuan dan kedalaman pemahamannya, serta pada saat yang bersamaan diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman dan perbaikan diri.

Kurikulum 2013 menuntut penilaian yang fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka. Namun kenyataaan di lapangan menurut Suratno (2013), sejak berlakunya kurikulum 2013 ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 salah satunya pada proses penilaian yang mengharuskan menerapkan penilaian autentik. Berdasarkan penelitian Suratno (2013), terungkap beberapa guru mengeluhkan mengenai rumitnya cara menilai secara autentik serta beberapa guru menyebutkan proses penilaian secara autentik begitu kompleks dan melelahkan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di beberapa sekolah menengah di kota Bandung dan Cimahi didapat informasi dari siswa melalui wawancara, bahwa pada umumnya siswa memperoleh nilai dari penilaian tertulis saja. Pada salah satu sekolah yang diobservasi terdapat guru yang melakukan tes kinerja untuk memperoleh nilai, tetapi penilaian yang dilakukan bersifat subjektif atau tidak menggunakan rubrik penilaian. Hal tersebut menunjukkan tujuan dan pengalaman belajar dinilai dengan tidak efektif. Hal tersebut dikuatkan oleh


(18)

4

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahayu (2013) penilaian yang selama ini dilakukan pada umumnya hanya mencakup pada penilaian kognitif saja, sedangkan siswa memiliki kompetensi lain yang harus dinilai juga. Penilaian yang dinilai efektif adalah penilaian autentik

(authentic assessment) yang merupakan proses penilaian yang dilakukan guru

untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa (Sanjaya, 2010).

Berdasarkan uraian diatas, guru membutuhkan instrumen penilaian autentik yang dapat mempermudah dalam menilai dan mengukur keseluruhan aspek yang peserta didik lakukan agar dapat mengetahui proses pembelajaran sehingga diperlukan penelitian: “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrokarbon” Pembelajaran hidrokarbon dipilih karena pada materi hidrokarbon merupakan salah satu bagian pembelajaran kimia yang karakteristik materinya melibatkan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai tuntutan keberhasilan belajar siswa. Pembelajaran hidrokarbon melibatkan kegiatan belajar siswa yang dapat menggunakan metode praktikum dan diskusi. Kedua metode ini merupakan salah satu metode yang sangat berpeluang besar untuk mengeksplorasi aspek keterampilan proses sains, pengetahuan, dan sikap siswa, sehingga instrumen yang dikembangkan lebih bervariasi, dengan demikian acuan berbentuk model instrumen penilaian untuk guru-guru pun semakin bervariasi.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa permasalahan diantaranya:

1. Penilaian autentik yang diterapkan belum maksimal dikarenakan prosesnya yang rumit dan kompleks.

2. Penilaian yang dilakukan dibeberapa sekolah hanya dengan mengerjakan soal-soal pilihan berganda atau esai.


(19)

5

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penilaian yang dilakukan dibeberapa sekolah bersifat subjektif (tidak menggunakan rubrik penilaian)

4. Penilaian yang selama ini dilakukan pada umumnya hanya mencakup pada penilaian kognitif saja, sedangkan siswa memiliki kompetensi lain yang harus dinilai juga Rahayu (2013).

Fokus permasalahan penelitian ini adalah pengembangan instrumen penilaian autentik berupa penilaian tertulis dan penilaian kinerja siswa pada materi hidrokarbon. Metode yang digunakan pada penembangan instrumen ini adalah

Research and Development (R&D) yang dilakukan sampai pada tahap

pengembangan model.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini

diarahkan untuk memperoleh jawaban permasalahan mengenai, “Bagaimana merancang dan mengembangkan instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrokarbon?” Dari rumusan masalah yang ada dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana tahapan pengembangan instrumen penilaian autentik pada materi hidrokarbon dapat mengukur keterampilan proses sains siswa?

2. Apakah instrumen penilaian autentik yang dikembangkan pada materi hidrokarbon berupa penilaian kinerja memiliki validitas dan reliabilitas yang memenuhi kriteria sebagai instrumen yang baik?

3. Apakah instrumen penilaian autentik yang dikembangkan berupa penilaian tertulis pada materi hidrokarbon memiliki validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kemudahan dan memiliki kualitas pengecoh yang memenuhi kriteria sebagai instrumen yang baik?


(20)

6

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagaimana hasil penilaian keterampilan proses sains siswa yang diukur dengan instrumen yang dikembangkan?

D. Batasan Masalah

1. Instrumen penilaian autentik yang dikembangkan berupa penilaian tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan penilaian kinerja terdiri atas tugas (task) dan rubrik penilaian. Penilaian kinerja dan penilaian tertulis memuat materi materi hidrokarbon dibatasi pada materi pokok bahasan kekhasan atom karbon yang mencakup identifikasi unsur C dan H dalam senyawa hidrokarbon, konsep sifat kekhasan atom karbon dan kedudukan atom karbon dalam molekul senyawa hidrokarbon.

2. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D) sampai pada tahap pengembangan model.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengembangkan instrumen penilaian autentik pada materi hidrokarbon. 2. Mendapatkan instrumen penilaian autentik pada materi hidrokarbon berupa

penilaian kinerja yang memiliki kualitas yang baik dilihat dari aspek validitas dan reliabilitas.

3. Mendapatkan instrumen penilaian autentik pada materi hidrokarbon berupa penilaian tertulis (soal pilihan ganda) yang memiliki kualitas yang baik dilihat dari aspek validitas, reliabilitas dan pokok uji yang meliputi daya pembeda, taraf kemudahan, dan keberfungsian pengecoh.

4. Mendapatkan hasil penilaian keterampilan proses sains siswa yang diukur dengan instrumen penilaian autentik yang dikembangkan.


(21)

7

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan memberi manfaat diantaranya:

1. Manfaat bagi siswa

a. Menyediakan isntrumen yang dapat menilai kompetensi siswa secara menyeluruh dalam pembelajaran kimia pada pokok materi hidrokarbon. b. Mengetahui kemampuan dan kekurangan siswa melalui instrumen yang

dikembangkan sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajar

2. Manfaat bagi guru

a. Menyediakan model instrumen yang dapat dikembangkan untuk penilaian kompetensi siswa secara menyeluruh dalam pembelajaran kimia pada pokok materi hidrokarbon

b. Memberikan masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di kelas

3. Manfaat bagi peneliti lain.

Memberikan informasi mengenai pengembangan dan penerapan penilaian autentik guna mengukur pengetahuan dan kreativitas siswa dalam pelajaran kimia pada pokok materi hidrokarbon sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.


(22)

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODEI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Cimahi untuk menguji cobakan produk instrumen penilaia autentik yang telah dikembangkan. Sampel dalam uji coba ini adalah siswa kelas XI MIA di SMA tersebut. Subjek penelitian adalah kinerja dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa selama proses pembelajaran hidrokarbon yang dilakukan kepada siswa yang berbeda dengan dua tahapan:

1. Tahap uji coba I, sampel yang digunakan adalah 6 orang siswa kelas XI MIA yang dipilih secara acak

2. Tahap uji coba II, sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI MIA 4 yang sedang mengikuti pembelajaran hidrokarbon. Sampel terdiri dari 40 orang yang dibagi menjadi 10 kelompok kerja.


(23)

41

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian

Kajian literatur penilaian autentik dan teori keterampilan

proses Survei lapangan

Analisis KI dan KD kurikulum 2013

Landasan teori penilaian autentik, pengembangan instrumen autentik dalam

kimia, dan gambaran keterampilan proses dalam

kimia Gambaran penilaian

yang dilakukan di sekolah dan pelaksanaan

penilaian autentik yang telah di terapkan Penentuan materi dan

indikator identifikasi unsur C dan H pada senyawa hidrokarbon dan tuntutan KI 3 dan 4 serta KD 3.1 dan 4.1

Rancangan penilaian autentik dalam setting pembelajaran dengan metode praktikum dan diskusi

Penyusunan kisi-kisi penilaian autentik

Validasi isi dan analisis CVR

Uji coba tahap I (Uji coba terbatas)

Pengolahan dan Analisis Data

Penyempurnaan Instrumen Revisi Validitas Empiris dan Reliabilitas Studi Penda-huluan Pengem-bangan Model Pengembangan Soal PG yang dapat

mengukur KPS

Pengembangan task dan rubrikyang dapat mengukur KPS

Instrumen penilaian autentik yang dapat mengukur KPS pada materi hidrokarbon

Valid Tidak Valid


(24)

42

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penjelasan lebih rinci mengenai alur penelitian diuraikan dalam penjelasan berikut :

1. Tahap studi pendahuluan yang terdiri dari:

a. Mengkaji kurikulum 2013 untuk mengetahui KI dan KD sehingga dapat menentukan indikator dan subindikator pembelajaran pada materi hidrokarbon.

b. Menganalisis penilaian autentik dan teori yang berkaitan dengan keterampilan proses yang menghasilkan tahapan pengembangan instrumen autentik yang dapat menilai keterampilan proses siswa.

c. Rancangan pembelajaran dengan metode praktikum dan diskusi dilakukan sebagai gambaran besar dari praktikum identifikasi unsur C dan H dalam senyawa hidrokarbon yang akan dilakukan. Rancangan pembelajaran dengan metode praktikum dan diskusi disusun dalam bentuk rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP).

d. Membuat kisi-kisi penilaian yang dapat memuat deskripsi mengenai KI, KD, indikator, jenis keterampilan proses, bentuk soal, task, dan rubrik yang dikembangkan.

e. Menyusun instrumen berupa penilaian tertulis dan penilaian kinerja yang sesuai dengan kisi-kisi.

f. Menyelidiki validitas isi dengan mengundang judgment pakar dan diolah dengan CVR

g. Merevisi instrumen penilaian tertulis dan penilaian kinerja. Dalam tahap ini juga dilakukan optimasi dengan uji coba di laboratorium.

2. Tahap pengembangan yang terdiri dari :

a. Melakukan uji coba I (jumlah siswa 6 orang) Uji Coba II (Uji Aplikasi)

Instrumen Penilaian Autentik yang dapat mengukur KPS

pada materi Hidrokarbon

Hasil Pengukuran Keterampilan Proses Sains Siswa menggunakan

Instrumen Penilaian Autentik

Validitas Empiris ,Reliabilitas, Daya Pembeda, Taraf Kemudahan dan Efektivitas Distractor


(25)

43

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melakukan pengolahan data untuk menguji validasi dan reliabilitas instrumen penilaian kinerja dan penilaian tertulis secara empiris

c. Menganalisis data hasil uji coba I

d. Melakukan revisi terhadap instrumen yang dikembangkan berdasarkan hasil analisi data dari uji coba I

e. Uji coba II dilakukan pada 40 orang siswa, pada tahap ini dilakukan penerapan instrumen yang dikembangkan dalam proses penilaian pada saat pembelajaran hidrokarbon berlangsung di kelas

f. Mengolah data hasil uji coba II untuk mengetahui validitas, reliabilitas untuk instrumen penilaian kinerja dan penilaian tertulis, serta untuk menguji daya pembeda, taraf kemudahan, dan keberfungsian pengecoh untuk instrumen penilaian tertulis yang dikembangkan.

g. Menganalisis seluruh hasil pengolahan data dari setiap instrumen yang diuji cobakan untuk mendapatkan temuan, pembahasan kemudian membuat kesimpulan.

h. Dihasilkan instrumen penilaian autentik berupa penilaian tertulis pilihan ganda dan penilaian kinerja yang terdiri atas task dan rubrik penilaian yang dapat mengukur keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran hidrokarbon.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Devalopment). Metode penelitian dan pengembangan adalah sebagai suatu proses untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2005)

Menurut Brog dan Gall (dalam Sukmadinata, 2005), pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan (R&D) meliputi sepuluh langkah, yaitu:


(26)

44

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Perencanaan

3. Pengembangan draft produk

4. Uji coba lapangan awal (subjek 6-12 orang) 5. Merevisi hasil uji coba

6. Uji coba lapangan (30-100 orang) 7. Penyempurnaan hasil uji lapangan

8. Uji pelaksanaan lapangan (40-200 subjek) 9. Penyempurnaan produk akhir

10.Diseminasi dan implementsi

Sepuluh langkah pelaksanaan prosedur penelitian pengembangan dari Brog dan Gall telah dimodifikasi dalam empat penelitian yang dilakukan Sukmadinata dan timnya, sehingga secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Studi pendahuluan

Tahap studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri dari tiga langkah yaitu:

a. Studi kepustakaan b. Survei lapangan

c. Penyusunan produk awal 2. Pengembangan model

Tahap pengembangan model terdiri dari dua langkah, yaitu: a. Uji coba terbatas (6 orang)

b. Uji coba lebih luas (Uji aplikasi) 3. Uji model

Tahap uji model adalah merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang dihasilkan

Penelitian ini hanya dilakukan sampai dua yaitu tahap pengembangan model yaitu sampai langkah uji aplikasi. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah instrumen penilaian tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan penilaian


(27)

45

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kinerja yang terdiri atas task dan rubrik. Hal yang akan dideskripsikan adalah mengenai kualitas instrumen yang dikembangkan, untuk penilaian kinerja meliputi validitas dan reliabilitas, serta kualitas penilaian tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda meliputi validasi, reliabilitas, dan kriteria pokok uji yang terdiri dari taraf kemudahan, daya pembeda dan keberfungsian pengecoh (distractor).

C. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian, maka istilah-istilah yang digunakan dijelaskan sebagai berikut:

1. Penilaian (Assessment)

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungansehingga menjadi informasi yang bermakna (Permendiknas No. 27 tahun 2007 dan No.66 tahun 2013)

2. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Penilaian autentik yaitu suatu penilaian guna mengukur segala aspek pada peserta didik dalam hal ini adalah pengetahuan (knowledge) dan kreativitas (creativity). Penilaian autentik adalah penilaian yang dapat memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran. Johnson (dalam Majid & Firdaus, 2014).

3. Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis merupakan penilaian menggunakan tes di mana soal diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain


(28)

46

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagainya. Penilaian tertulis yang dikembangkan pada penelitian ini dalam bentuk soal pilihan ganda dengan lima opsi yang terdiri dari satu jawaban kunci dan empat pengecoh (distractor).

4. Penilaian kinerja

Menurut Muslich (2011) penilaian kinerja adalah suatu prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang dilakukan dalam suatu program. Pemantauan didasarkan pada kinerja yang ditunjukkan dalam menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan yang diberikan.. Instrumen penilaian kinerja terdiri dari task yang merupakan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa yang disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar observasi kinerja yang berfungsi untuk menilai kinerja siswa berdasarkan rubrik. Rubrik (rubrics) merupakan alat pemberi skor yang berisi daftar kriteria untuk sebuah pekerjaanatau tugas.

5. Keterampilan proses

Keterampilan proses yang diukur melalui penilaian tertulis dan penilaian kinerja meliputi keterampilan mengamati, menafsirkan, meramalkan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang gunakan pada penelitian ini adalah 1. Format pengembangan instrumen

Instrumen format pengembangan instrumen digunakan untuk menyusun instrumen penilaian tertulis dan tes kinerja yang akan di kembangkan. Format pengembangan instrumen dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Format Pengembangan Instrumen KD Materi

Pokok

Indikator Butir Soal Aspek Keterampilan proses yang terukur


(29)

47

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Format Validasi

Format validasi digunakan untuk menilai instrumen yang telah dibuat oleh judgement para ahli yang selanjutnya di olah dengan metode CVR. Format validasi untuk tes kinerja dapat dilihat pada tabel 3.2. Lengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.6 halaman 119

Tabel 3.2 Format Validasi Tes Kinerja

Indi-kator Tahapan pada Praktik-um (Task) Aspek KPS Rubrik Penilaian Kesesuaian tahapan praktikum dengan indikator Keseuaian tahapan praktikum dengan aspek KPS Keseuaian tahapan praktikum dengan rubrik penilaian Saran

Skor Ketera-

ngan Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

Format validasi untuk instrumen penilaian tertulis dapat dilihat pada tabel 3.3. Lebih lengkapnya lembar format validasi dapat dilihat pada lampiran A.5 halaman 112.

Tabel 3.3 Format Validasi Penilaian tertulis

3. Lembar Observasi Penilaian Kinerja

Lembar observasi penilian kinerja digunakan oleh observer untuk menilai kinerja siswa ketika praktikum berlangsung. Satu lembar penilaian observasi penilaian kinerja dapat digunakan untuk menilai satu kelompok siswa yang terdiri dari 4-5 orang. Format lembar observasi penilaian kinerja dapat dilihat pada tabel 3.4. (Lengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.9 halaman 140).

Indikator soal

Butir

soal Jawaban

Aspek KPS Kesesuaian indikator soal dengan butir soal Kesesuaian aspek KPS dengan butir soal Saran


(30)

48

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Format Lembar Observasi PenilaianKinerja No

Indika-tor Tahapan pada Praktikum (Task) Aspek KPS Rubrik

Penilaian Nama Siswa

Skor

Kete-rangan ... ... ... ... ...

E. Proses Pengembangan Instrumen 1. Validasi Isi (Conten Validity)

Validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut. Dengan kata lain, validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur memenuhi fungsinya (Firman, 2000). Dalam penelitian ini, tes yang digunakan sebagai alat ukur mengukur keterampilan proses siswa, maka tes tersebut dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes benar-benar mampu mengukur keterampilan proses siswa. Validitas tes yang diterapkan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas empiris.

Validitas isi adalah validitas suatu alat ukur dipandang dari segi isi (content) bahan pembelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Suatu tes keterampilan proses mempunya validitas isi yang tinggi apabila tes itu mengukur hal-hal yang mewakili keterampilan proses siswa yang harus dikuasainya. Cara menilai atau menyelidi validitas isi suatu alat ukur ialah dengan mengundang judgement (timbangan) kelompok ahli dalam bidang yang diukur (Firman, 2000). Sebelum instrumen penilaian tertulis dan penilaian kinerja diuji cobakan terhadap siswa dilakukan terlebih dahulu validasi menggunakan CVR (Content Validity Ratio). Menurut Lawshe (1975), CVR merupakan sebuah pendekatan validitas isi untuk mengetahui kesesuaian item dengan domain yang diukur berdasarkan judgement para ahli. Pemberian skor pada jawaban item menggunakan metode CVR. Setelah semua item mendapat skor, kemudian skor tersebut diolah


(31)

49

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ne : jumlah responden yang menyatakan Ya

N : total respon Ketentuan

Saat kurang dari ½ total reponden yang menyatakan Ya maka nilai CVR = - Saat ½ dari total responden yang menyatakan Ya maka nilai CVR = 0

Saat seluruh responden menyatakan Ya maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur menjadi 0.99 disesuaikan dengan jumlah responden).

Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari ½ total reponden maka nilai CVR = 0 - 0,99.

2. Validasi Empiris

Menurut Arikunto (2012), sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris dilakukan terhadap setiap butir soal. Semua pokok uji dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi atau disebut rumus korelasi product moment sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antara skor pada pokok uji dengan skor total

N = jumlah siswa X = skor pada pokok uji


(32)

50

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = skor total

Untuk mencari koefisien korelasi dapat menggunakan langsung data mentah dengan menggunakan rumus pearson pada microsoft excel (Suliyanto, 2012). Untuk mengetahui kriteria dari validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dapat menggunakan tabel interpretasi mengenai koefisien korelasi yang diberikan pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tafsiran

0,80 ˂ rxy≤ 1,00

0,60 ˂ rxy≤ 0,80

0,40 ˂ rxy≤ 0,60

0,20 ˂ rxy≤ 0,40

0,00 ˂ rxy≤ 0,20

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah (tidak berkorelasi) (Arifin, 2013)

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan kepada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2013).

a. Uji Reliabilitas untuk Penilaian Tertulis

Untuk mengetahui reliabilitas digunakan rumus KR20 (Kuder-Richardson)

sebagai berikut,

Keterangan:


(33)

51

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu St = varians skor total

pi = proporsi jawaban benar pada butir tertentu qi = proporsi jawaban salah pada butir tertentu

Untuk mengetahui kriteria dari reliabilitas, dapat digunakan pedoman kriteria penafsiran reliabilitas yang disajikan pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6. Kriteria Reliabitas Soal

Koefisien korelasi Kriteria reliabilitas

0.81 – 1.00 Sangat tinggi

0.61 – 0.80 Tinggi

0.41 – 0.60 Cukup

0.21 – 0.40 Rendah

0.00 – 0.20 Sangat rendah

(Arifin, 2013) b. Uji Reliabilitas untuk Penilaian Kinerja

Reliabilitas untuk instrumen penilaian kinerja menggunakan metode belah dua (Spilt-Half Method) . Metode ini digunakan karena task pada instrumen penilaian kinerja berjumlah genap. Cara membelah task ini dengan membelah

task-task genap dan task-task ganjil yang selanjutnya disebut belahan

ganjil-genap, selanjutnya digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut:

⁄ ⁄

Keterangan :

r1/2 ½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes, dimana nilainya sama dengan

rxy (validitas empiris).

r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan.

(Arikunto, 2012) Untuk mengetahui kategori reliabilitas, dapat digunakan pedoman penafsiran koefisien reliabilitas berdasarkan tabel 3.7


(34)

52

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien Reliabilitas Tafsiran

0,8 – 100 0,6 – 0,79 0,4 -,0,59 0,2 – 0,39

< 0,2

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

(Arifin, 2013)

4. Daya Pembeda (D)

Estimasi daya pembeda hanya dilakukan untuk instrumen penilaian tertulis. Daya pembeda (Discriminating Power) ialah selisi antara proporsi kelompok skor tinggi yang menjawab benar dengan proporsi kelompok skor rendah yang menjawab salah. Suatu pokok uji mempunya daya pembeda memadai untuk suatu tes jika mempunya harga D > 0,25. Daya pembeda untuk suatu tes dapat dihitung apabila siswa yang mengikuti tes paling sedikit 40 orang. Daya Pembeda dihitung menggunakan rumus :

Keterangan : D = Daya pembeda

nT = Jumlah siswa kelompok tinggi yang menjawab benar

nr = Jumlah siswa kelompok rendah yang menjawab salah

NT = Jumlah seluruh siswa kelompok tinggi

(Firman, 2000).

5. Taraf Kemudahan (F)

Taraf kemudahan suatu pokok uji (Facility level) ialah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji tersebut. Pokok uji dengan F > 0,75 tergolong mudah, pokok uji dengan 0,25 < F < 0,75 tergolong sedang dan pokok uji dengan F < 0,25 tergolong sukar (Firman, 2000). Taraf kemudahan (F) dapat dicari menggunakan rumus :


(35)

53

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F = Taraf kemudahan

nT = Jumlah siswa kelompok tinggi yang menjawab benar

nr = Jumlah siswa kelompok rendah yang menjawab salah

N = Jumlah seluruh siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah

6. Keberfungsian Pengecoh

Analisis pengecoh (Analysis Distractor) bertujuan untuk menemukan pengecoh yang kurang berfungsi dengan baik. Menurut Firman (2000) pengecoh yang berfungsi baik memiliki ciri-ciri :

a. Ada yang memilih, khususnya dari kelompok rendah b. Dipilih lebih banyak dari kelompok rendah

c. Jumlah pemilih dari kelompok tinggi pada pengecoh itu lebih kecil dari jumlah kelompok tinggi yangmemilih kunci jawaban.

Arifin (2013) menjelaskan bahwa suatu opsi dikatakan efektif jika memenuhi syarat:

a. Untuk opsi kunci, jumlah pemilih dari kelompok atas dan bawah berada diantara 25% - 75%

b. Untuk opsi pengecoh, jumlah pemilih dari kelas atas dan bawah tidak boleh kurang dari 25% dikalikan dengan satu per dua kali jumlah pengecoh dikalikan dengan jumlah kelompok atas dan bawah (25% x

x jumlah kelomok atas dan bawah).

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang dieroleh berupa data kuantitatif instrumen penilaian tertulis dan penilaian kinerja

Langkah-langkah untuk mengolah data hasil penilaian tertulis adalah sebagai berikut:


(36)

54

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memberikan skor, pekerjaan memberikan skor terhadap hasil tes sering kali disebut memeriksa atau mengoreksi tes. Skor yang dihasilkan dari pemeriksaan tersebut dinamakan skor mentah, yang setelah melalui tahap pengolahan akhir disebut skor akhir.

2. Menghitung skor yang diperoleh siswa berdasarkan acuan kriteria yakni dengan menghitung persentase. Nilai presentase menunjukkan secara langsung tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diwujudkan dalam persentase yang dicapai (Firman, 2000).

Skor siswa (%) =

Untuk keperluan penilaian kinerja diperlukan format observasi sebagai instrumen penilaian. Instrumen ini mempunya beberapa fungsi dalam tes keterampilan. Pertama, sebagai pedoman bagi observer tentang aspek apa yang perlu diobservasi secara cermat. Kedua, sebagai alat perekam data tentang kualitas untuk keinerja tiap siswa ada aspek keterampilan yang dinilai. Ketiga, untuk menghindari sejauh mungkin pengaruh faktor-faktor eksternal pada proses penilaian. Langkah-langkah dalam mengolah hasil penilaian kinerja

1. Memberikan skor sesuai dengan rubrik penilaian yang memiliki rentang skor 0-2, pekerjaan memberikan skor terhadap kinerja siswa dilakukan oleh observer. Satu observer menilai satu kelompok yang terdiri dari empat siswa. Skor yang dihasilkan dari pemeriksaan tersebut dinamakan skor mentah, yang setelah melalui tahap pengolahan akhir disebut skor akhir.

2. Menghitung skor yang diperoleh siswa berdasarkan acuan kriteria yakni dengan menghitung persentase. Nilai presentase menjunjukkan secara langsung tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diwujudkan dalam persentase yang dicapai (Firman, 2000).

Skor siswa (%) =


(37)

55

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(38)

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Tahapan Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik

Tahapan pengembangan isntrumen penilaian autentik meliputi penetapan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan KD 3.1 dan 4.1, membuat

task dan rubrik untuk penilaian kinerja serta membuat soal pilihan ganda

dengan lima opsi untuk penilaian tertulis. Tahap berikutnya dilakukan validasi dengan metode CVR. Hasil pengembangan instrumen penilaian kinerja berupa task dan rubrik untuk praktikum identifikasi senyawa C dan H yang disajikan dalam bentuk lembar observasi dan LKS praktikum. Hasil pengembangan instrumen penilaian tertulis disajikan dalam bentuk tes soal pilihan ganda.

2. Kualitas Instrumen Penilaian Kinerja

Dilihat dari nilai validitas isi, validitas empiris, dan reliabilitas instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan bisa dikatakan valid dan reliabel atau telah memenuhi kriteria sebagai instrumen yang baik. Nilai validitas empiris untuk instrumen penilaian kinerja adalah 0,65 yang berarti memiliki kategori instrumen dengan nilai validitas yang tinggi. Nilai reliabilitas untuk instrumen penilaian kinerja adalah 0,78 yang memiliki kategori reliabilitas yang tinggi.

3. Kualitas Instrumen Penilaian Tertulis

Dilihat dari nilai validitas isi dan validitas empiris, instrumen penilaian tertulis pilihan ganda dengan jumlah 10 soal secara umum telah memenuhi


(39)

89

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kriteria valid. Nilai reliabilitas pada penilaian tertulis pilihan ganda sebesar 0,62 memiliki kriteria reliabilitas tinggi sehingga soal penilaian tertulis dapat digunakan untuk menilai keterampilan proses siswa. Analisis pokok uji pada penilaian tertulis di bagi menjadi tiga, yaitu:

a. Daya pembeda, tertulis pilihan ganda memiliki nilai daya pembeda yang baik, artinya tes ini dapat membedakan kemampuan siswa kelompok tinggi dan kemampuan siswa kelompok rendah.

b. Taraf kemudahan, taraf kemudahan pada instrumen ini memiliki persentase soal mudah 40% dan soal sedang 60%. Soal penilaian tertulis pada penelitian ini tidak memiliki soal dengan kategori sukar, sehingga lebih baik dilakukan revisi kembali

c. Keberfungsian pengecoh, soal penilaian tertulis yang dikembangkan memiliki kualitas pengecoh yang memenuhi kriteria sebagai pokok uji yang baik

4. Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa

Instrumen penilaian autentik yang dikembangkan dapat mengungkap kinerja dan pengetahuan siswa dalam pembelajaran hidrokarbon serta mengukur keterampilan proses yang dimiliki siswa. Keterampilan proses siswa dikategorikan menjadi baik, kurang baik, dan sangat rendah pada setiap task dan butir soal yang diberikan kepada siswa.


(40)

90

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukan setelah penelitian ini dilakukan yaitu:

1. Untuk guru: Guru disarankan menerapkan peniliaian autentik sebaiknya pada setiap pembelajaran karena dapat memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajarai dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran.

2. Untuk peneliti lain:

a. Penelitian selanjutnya mengembangkan jenis instrumen penilaian autentik yang lain yang bisa dimanfaatkan untuk menilai tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu pelaksanaan penilaian autentik di lapangan pendidikan indonesia.

b. Jumlah soal pilihan ganda sebaiknya dibuat dalam bentuk pilihan ganda beralasan (two tier) dan dibuat sebanyak mungkin sebagai alternatif apabila terdapat beberapa soal yang tidak valid dan reliabel.

c. Diharapkan melakukan perbaikan dalam mengembangkan instrumen penilaian autentik pada pokok materi lainnya.


(41)

91

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2013) . Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara

Dahar. (2003). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2004) Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta : Depdiknas

Ellis, P. dkk. (1998). High School Science Performance Assessments: an

Examination of Instrumen for Massachusetts: Education Development

Center,Inc

Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S. (1982). Kimia organik jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Firman, H. (2000). Penilaian hasil belajar dalam pengajaran kimia. Bandung: UPI.

Hayat, B. (2004). Penilaian Kelas (Classroom Assessment) dalam Penerapan Standar Kompetensi. Jurnal Pendidikan Penabur. 03, (3), hlm. 108-112. Johnson, R.L dkk. (2009). Assesing performance : Designing, scoring and

validating performance task. New York: Guilford.

Jonsson, A. dkk. (2007). The use of scoring rubrics: reiability. validity, and

educational consequences. Sweeden: School of Teacher Education, Malmo

University

Kentucky Office of Teaching and Lerning. (2007). Developing Quality Open

Response and Multiple Choise Items for the Classroom. Kentucky:

Kentucky Departement of Education.

Koranteng, K.B.O. (2013). Improving senior high school students performance in

organic chemistry using laboratory based method in ledzokuku krowor minicipal assemly. Winneba: University Of Science Education.

Lawshe, CH. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology. 28 hlm.563-575

Majid, A dan Firdaus, A.S. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Interes.


(43)

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muchtar, H. (2010). Penerapan Penilaian Autentik Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 14, (9). hlm. 68-76.

Muslich, M. (2011). Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: Refika Aditama

Mueller, J. (2006). Authentic Assessment. [Online]. Tersedia di: http://jonatan.muller.faculty. noctrl.edu/toolbox/whatisist.htm[Diakses pada tanggal 5 Januari 2014].

Mulyono, HAM. (2009). Kamus Kimia. Bandung: Bumi Aksara.

NCERT. (2005). Chemistry part II. New Delhi: National Council of Educational Research and Training.

Nurgiyantoro, B. 2008. Penilaian Otentik.Cakrawala Pendidikan. [Online], Tersedia di: (http://eprints.uny.ac.id/1552/1/NOV_08_BURHAN.pdf.) [Diakses pada tanggal 10 Januari 2014].

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia Parkes, K.A. (2010). Performance Assessment: Lesson From Performers.

International Journal Of Teaching And Learning In Higher Education. 22, (1), hlm. 98-106.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 (2013). Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rahayu, T. (2013). Pengembangan Authentic Assessment Untuk Mengukur Sikap, Proses, Dan Penerapan Dalam Pembelajaran Fisika Pada Siswa SMA Negeri 9 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Radiasi. 3, (2), hlm. 54-57.


(44)

Ruiz, P.M dan halvenson, R.J. (1996). Rhetoric and Reality Science Performance

Assessment: an Update. Jurnal Of Research In Science Teaching. 33, hlm.

1045-1063

Rustaman, N. (2009). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.

Rustaman, N (2010). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) Dan

Penerapannya Dalam Pendidikan Sains. Bandung: Sekolah Pascasarjana

UPI.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slater, T.F. (1998). Performance Assessment. Montana: Departement of Physics Montana State University

Stevens, D. (2005). Introduction to Rubrics. Sterling: Stylus 6.

Stiggins, R.J. (1987). Design and development of performance assessment. Lincoln: NCME Instutisioanal Module on University of Nebraska.

Suliyanto. (2012). Analisis Stastistik- Pendekatan Praktis dengan Microsoft

Excel. Yogyakarta: ANDI

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sunarya, Y. dan Setiabudi, A. (2009). Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas

XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suratno. (2013). Evaluassi Implementasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:

http://matematrick.com/2014/08/evaluasi-implementasi-kurikulum-2013.html. [Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014].

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(45)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(1)

90

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukan setelah penelitian ini dilakukan yaitu:

1. Untuk guru: Guru disarankan menerapkan peniliaian autentik sebaiknya pada setiap pembelajaran karena dapat memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajarai dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran.

2. Untuk peneliti lain:

a. Penelitian selanjutnya mengembangkan jenis instrumen penilaian autentik yang lain yang bisa dimanfaatkan untuk menilai tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu pelaksanaan penilaian autentik di lapangan pendidikan indonesia.

b. Jumlah soal pilihan ganda sebaiknya dibuat dalam bentuk pilihan ganda beralasan (two tier) dan dibuat sebanyak mungkin sebagai alternatif apabila terdapat beberapa soal yang tidak valid dan reliabel.

c. Diharapkan melakukan perbaikan dalam mengembangkan instrumen penilaian autentik pada pokok materi lainnya.


(2)

91

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2013) . Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Dahar. (2003). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2004) Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta : Depdiknas

Ellis, P. dkk. (1998). High School Science Performance Assessments: an

Examination of Instrumen for Massachusetts: Education Development

Center,Inc

Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S. (1982). Kimia organik jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Firman, H. (2000). Penilaian hasil belajar dalam pengajaran kimia. Bandung: UPI.

Hayat, B. (2004). Penilaian Kelas (Classroom Assessment) dalam Penerapan Standar Kompetensi. Jurnal Pendidikan Penabur. 03, (3), hlm. 108-112.

Johnson, R.L dkk. (2009). Assesing performance : Designing, scoring and

validating performance task. New York: Guilford.

Jonsson, A. dkk. (2007). The use of scoring rubrics: reiability. validity, and

educational consequences. Sweeden: School of Teacher Education, Malmo

University

Kentucky Office of Teaching and Lerning. (2007). Developing Quality Open

Response and Multiple Choise Items for the Classroom. Kentucky:

Kentucky Departement of Education.

Koranteng, K.B.O. (2013). Improving senior high school students performance in

organic chemistry using laboratory based method in ledzokuku krowor minicipal assemly. Winneba: University Of Science Education.

Lawshe, CH. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology. 28 hlm.563-575

Majid, A dan Firdaus, A.S. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Interes.


(4)

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muchtar, H. (2010). Penerapan Penilaian Autentik Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 14, (9). hlm. 68-76.

Muslich, M. (2011). Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: Refika Aditama

Mueller, J. (2006). Authentic Assessment. [Online]. Tersedia di: http://jonatan.muller.faculty. noctrl.edu/toolbox/whatisist.htm[Diakses pada tanggal 5 Januari 2014].

Mulyono, HAM. (2009). Kamus Kimia. Bandung: Bumi Aksara.

NCERT. (2005). Chemistry part II. New Delhi: National Council of Educational Research and Training.

Nurgiyantoro, B. 2008. Penilaian Otentik.Cakrawala Pendidikan. [Online], Tersedia di: (http://eprints.uny.ac.id/1552/1/NOV_08_BURHAN.pdf.) [Diakses pada tanggal 10 Januari 2014].

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Parkes, K.A. (2010). Performance Assessment: Lesson From Performers. International Journal Of Teaching And Learning In Higher Education. 22, (1), hlm. 98-106.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 (2013). Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rahayu, T. (2013). Pengembangan Authentic Assessment Untuk Mengukur Sikap, Proses, Dan Penerapan Dalam Pembelajaran Fisika Pada Siswa SMA Negeri 9 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Radiasi. 3, (2), hlm. 54-57.


(5)

Ruiz, P.M dan halvenson, R.J. (1996). Rhetoric and Reality Science Performance

Assessment: an Update. Jurnal Of Research In Science Teaching. 33, hlm.

1045-1063

Rustaman, N. (2009). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.

Rustaman, N (2010). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) Dan

Penerapannya Dalam Pendidikan Sains. Bandung: Sekolah Pascasarjana

UPI.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slater, T.F. (1998). Performance Assessment. Montana: Departement of Physics Montana State University

Stevens, D. (2005). Introduction to Rubrics. Sterling: Stylus 6.

Stiggins, R.J. (1987). Design and development of performance assessment. Lincoln: NCME Instutisioanal Module on University of Nebraska.

Suliyanto. (2012). Analisis Stastistik- Pendekatan Praktis dengan Microsoft

Excel. Yogyakarta: ANDI

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sunarya, Y. dan Setiabudi, A. (2009). Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas

XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suratno. (2013). Evaluassi Implementasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:

http://matematrick.com/2014/08/evaluasi-implementasi-kurikulum-2013.html. [Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014].

R.Tiara Permatasari,2014


(6)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R.Tiara Permatasari,2014

Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon