PROSES PENGEMBANGAN GERAK MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN TARI SISINGAAN.

(1)

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROSES PENGEMBANGAN GERAK MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN TARI SISINGAAN

( Study analisis terhadap proses pembelajaran Tari Sisingaan pada PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, Pendidikan Seni Tari

Oleh : Deri Agustiawati

0907270

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROSES PENGEMBANGAN GERAK MOTORIK

KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN

TARI SISINGAAN

(Study analisis terhadap proses pembelajaran Tari

Sisingaan pada PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang)

Oleh Deri Agustiawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Deri Agustiawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PROSES PENGEMBANGAN GERAK MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI TARI SISINGAAN (STUDI ANALISIS TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN TARI SISINGAAN PADA PAUD KARANG

PAWITAN KALIJATI SUBANG) Oleh

Deri Agustiawati 0907270

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Sukanta, S.Kar., M.Hum NIP. 196209171989031002

Pembimbing II

Tatang Taryana, M.Sn NIP. 19650101200121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

Frahma Sekarningsih, S.Sen., M.Si NIP. 195710181985032001


(4)

ii

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Tari Sisingaan (Studi Analisis Terhadap Proses Pembelajaran Tari Sisingaan Pada PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang)”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan memotret pembelajaran Tari Sisingaan di PAUD dalam mengembangkan gerak motorik kasar khususnya pada anak usia dini.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa permainan Tari Sisingaan dapat mengembangkan gerak motorik kasar anak usia dini karena gerak Tari Sisingaan dapat melatih tiga gerak dalam motorik kasar yaitu keterampilan menggunakan otot-otot besar untuk berpindah tempat (lokomotor) seperti gerak nyorong singa, gerak tangan menari dan gerak adu singa, gerak statis menggerakan bagian atau anggota-anggota tubuh seperti bahu, tangan, pinggang dan kaki (non-lokomotor) seperti gerak mengangkat sisingaan, gerak mengayun sisingaan, gerak menggoyangkan badan dan gerak meliukan badan, gerak menggunakan benda/alat sebagai media dalam bergerak(manipulatif) seperti gerak mengangkat sisingaan, mengayun sisingaan, gerang nyorong singa dan gerak adu singa.Pada pelaksanaanya siswa menjadi lebih aktif dalam bergerak dan senang mengikuti pembelajaran Tari Sisingaan sehingga selain mengembangkan gerak motorik kasar anak usia dini juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah sendiri sejak dini.


(5)

v

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman LEMBARPENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Peneliti ... 7

2. Guru seni tari ... 7

3. Sekolah ... 7

4. Universitas pendidikan indonesia ... 7

E. Struktur organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 10

B. Kajian Teori ... 12

1. Perkembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini ... 12

2. Karakteristik Anak Usia Dini... ... 15


(6)

vi

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Tari Sisingaan... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Subyek penelitian ... 24

1. Lokasi Penelitian ... 24

2. Subyek Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional ... 25

D. Variabel Penelitian ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

a. Lembar observasi ... 29

b. Pedoman Wawancara ... 29

c. Tes ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Observasi ... 32

2. Wawancara ... 33

G. Teknik Analisis Data ... 33

H. Tahap-Tahap Penelitian ... 38

1. Tahap Pra Penelitian ... 38

2. Pelaksanaan Penelitian ... 38

3. Penyusunan Laporan ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40

1. Konsep Pembelajaran Tari sisingaan Pada Siswa PAUD Karang Pawitan ... 40

2. Hasil Pengamatan Terhadap Proses Pembelajaran Tari Sisingaan. 52 3. Hasil Penelitian Pembelajaran Tari Sisingaan ... 69

B. Deskripsi Pembahasan hasil Pembelajaran Tari Sisingaaan Dalam Mengembangkan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini di PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang ... 77


(7)

vii

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 80 B. Rekomendasi ... 81

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

viii

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Daftar siswa kelas B PAUD Karang Pawitan ... 25

3.2 Variabel Penelitian ... 28

3.3 Instrumen penilaian gerak motorik kasar (gerak lokomotor)... 30

3.4 Instrumen penilaian gerak motorik kasar ( gerak Non-lokomotor ) ... 31

3.5 Instrumen penilaian gerak motorik kasar ( gerak manipulatif ) ... 32

3.6 Skala penilaian gerak lokomotor ... 34

3.7 Skala penilaian gerak Non-Lokomotor ... 35

3.8 Skala penilaian gerak Manipulatif ... 36

4.1 Tahap-tahap pembelajaran Tari Sisingaan ... 43

4.2 Penilaian gerak motorik kasar ( gerak lokomotor )... 70

4.3 Penilaian gerak motorik kasar ( gerak Non-lokomotor ) ... 72


(9)

ix

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

1.1 Konsep Permainan Tari Sisingaan untuk anak usia dini ... 17

4.1 Konsep pembelajaran I ... 44

4.2 Konsep pembelajaran II... 45

4.3 Konsep pembelajaran III ... 46

4.4 Konsep pembelajaran IV ... 47

4.5 Konsep pembelajaran V ... 48

4.6 Konsep pembelajaran VI ... 49

4.7 Konsep pembelajaran VII ... 50

4.8 Konsep pembelajaran VIII ... 51

4.9 BaganPersentase Penilaian Gerak Lokomotor... 74

4.10 BaganPersentase Penilaian Gerak Non-Lokomotor ... 75


(10)

x

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Siswa bersiap-siap melakukan gerak mengangkat sisingaan ... 54

4.2 Siswa melakukan gerak sorong singa dicontohkan oleh guru ... 56

4.3 Siswa melakukan gerak menggoyangkan badan ... 58

4.4 Siswa melakukan gerak tangan menari dicontohkan oleh guru ... 60

4.5 Siswa melakukan gerak adu ... 63

4.6 Siswa melakukan gerak meliukan Badan ... 65

4.7 Siswa melakukan gerak mengayun boneka singa ... 67


(11)

xi

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Pengumpulan Data ... x

Lampiran II Data Penelitian ... xii

Lampiran III Dokumentasi ... xv

Gambar 1... . xv

Gambar 2 ... xv

Gambar 3 ... xvi

Gambar 4 ... xvi

Gambar 5 ... xvii


(12)

1

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian pendidikan menurut Soegarda Poerbakawatja dalam buku Landasan Pendidikan (2009 : 25) menyebutkan secara luas pendidikan adalah:

Semua perbuatan dan usulan dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, serta keterampilannya (orang menamakan ini juga “mengalihkan” kebudayaan atau culturoverdracht), kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah.

Pernyataan di atas menerangkan bahwa pendidikan merupakan proses mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda. Hal ini sejalan dengan pembelajaran seni kepada siswa di sekolah yang pada dasarnya berguna untuk membantu perkembangan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Dengan demikian pendidikan sangat penting dilakukan oleh manusia untuk keberlangsungan hidupnya dimasa yang akan datang. Pendidikan sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar semua aspek perkembangan manusia bisa berkembang dengan baik dan lebih optimal. Pendidikan itu bisa dilakukan melalui pendidikan formal seperti sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA umum, pendidikan non formal seperti kursus, sanggar, bimbingan belajar ( bimbel ), PAUD, TPA ( Taman Pengajian Anak-anak ), dan pendidikan informal seperti les privat. Pendidikan awal anak bisa dilakukan melalui pendidikan nonformal salah satunya dengan sekolah pendidikan anak usia dini ( PAUD ).

Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan lingkungan yang nyaman dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman


(13)

2

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang memberikan kesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, bereksperimen dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak ( Sujiono, 2013 : 7 ). Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang pada umumnya selalu ingin mengetahui dan melakukan berbagai hal yang dilihat atau didengarnya.

Menurut Hurlock (Yuliani 83:2013) bahwa “lima tahun pertama dalam

perkembangan seorang anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya”. Sehingga pada masa usia ini harus digunakan semaksimal mungkin untuk mengembangan aspek koginitif, afektif dan psikomotor. Aspek psikomotor siswa perlu dikembangkan karena perkembangan motorik kasar merupakan hal yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya anak kelompok bermain.

Perkembangan motorik kasar anak tidak akan berkembang secara otomatis dengan bertambahnya usia anak oleh karena itu perkembangan motorik kasar anak harus dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih terarah dan bermanfaat. Anak-anak pada masa sekarang banyak yang kehilangan masa-masa indah bermainnya. Setiap hari anak di sibukan dengan kegiatan-kegiatan seperti kursus atau les pelajaran. Sehingga perkembangan antara kemampuan otak dan kemampuan fisik tidak seimbang. Keberhasilan masa depan anak tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan IQ saja. Menurut Daniel Goleman ( Rachmi tetty 2012 : 7.20 ) mengemukakan bahwa “IQ hanya menyumbang 20% keberhasilan seseorang, sedangkan 80% disumbang oleh kecerdasan lain”. Kecerdasan yang bisa membantu keberhasilan anak salah satunya dengan kecerdasan fisik ( psikomotorik ). Orangtua dan guru sebaiknya saling bekerjasama untuk mendukung proses tumbuh kembang anak memperoleh pengalaman dengan baik dan hasil yang maksimal.


(14)

3

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengalaman anak hendaknya dirancang, lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang akan mendorong proses belajar melalui penjelajahan dan penemuan (exploration dan discovery), anak tidak hanya duduk diam dan mendengarkan guru berbicara didepan kelas melainkan anak harus berpartisipasi dengan kegiatan sehari-hari yang dirancang dalam kegiatan perkembangan motorik kasar dan halus.

Perkembangan motorik kasar anak usia dini perlu adanya bantuan dari pendidik di lembaga pendidikan usia dini yaitu bagaimana jenis latihan yang aman sesuai dengan tahapan usia dan bagaimana kegiatan permainan melatih motorik kasar anak yang menarik, menyenangkan dan bermanfaat. Kemampuan fisik motorik, terutama kemampuan motorik kasar tidak kalah penting dari aspek-aspek perkembangan lainnya yang harus dikembangkan, karena kemampuan motorik kasar merupakan kemampuan anak dalam meningkatkan keterampilan dan koordinasi gerak anak.

Kemampuan dasar pada anak dapat dikembangkan dengan lebih baik bila diberi kesempatan untuk memamksimalkannya dengan bantuan orang dewasa di sekitarnya. Kemampuan dasar tersebut meliputi fisik, berpikir, sosialisasi, emosi, berkomunikasi baik secara tertulis maupun verbal. Pengembangan estetikanya dapat ditumbuhkembangkan melalui pengenalan bidang seni terutama seni tari. Dengan mengenalkan seni tari kepada anak dapat membantu menumbuhkembangkan kemampuan gerak anak usia dini yang masih terbatas, gerak-gerak yang masih terbatas tersebut dapat dilatih gerakannya untuk menari (sederhana) melalui pengamatan, bercerita, dan peniruan.

Pada usia dini anak mengalami banyak perubahan yang sangat berarti, sehingga banyak hal yang layak diberikan pada usia tersebut. Anak usia ini senang melakukan berbagai eksplorasi terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar maupun yang dapat dirasakannya sebagai wujud dari keingintahuannya yang begitu besar, sehingga perilaku anak usia dini tersebut


(15)

4

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebaiknya diarahkan kepada kegiatan yang bermanfaat bagi perkembangannya psikomotoriknya. Kemampuan motorik yang telah dimiliki pada usia ini yaitu anak sudah mampu berlari, meloncat, memanjat, menaiki dan menuruni tangga, bermain bola, mendorong, menarik dan mengendarai sepeda roda tiga, juga dapat melakukan permainan dengan ketangkasan dan kelincahan seperti menggunakan papan luncur. Dengan kemampuannya tersebut anak perlu diberi kesempatan untuk bermain dengan anak-anak lain sehingga mereka dapat belajar mendengarkan, dan menerima, serta berbagi dengan teman-teman seusianya. Melalui bermain dan beraktivitas lainnya anak secara terus menerus mengembangkan koordinasi fisiknya. Anak diberi kesempatan bermain tidak hanya di lingkungan rumah saja melainkan di lingkungan sekolah bersama teman-teman seusianya, agar perkembangan motorik kasar pada anak bisa lebih berkembang.

Pengembangan gerak-gerak motorik kasar anak di PAUD biasanya dilakukan dengan latihan mempraktekan gerak-gerak seperti berlari, melempar, berjalan diatas papan titian (papan keseimbangan tubuh), berjalan dengan berbagai variasi (maju mundur di atas satu garis), menangkap bola, berlari dan melempar bola. Pembelajaran seperti ini membuat anak merasa bosan dan perkembangan motorik kasar anak dalam koordinasi dan keseimbangan gerak kurang optimal dan belum mecapai hasil maksimal. Permasalahan itu muncul dari guru sendiri. Guru cenderung tidak berpikir dan bahkan kurang terampil dalam mengajar padahal seharusnya guru mencari ide, metode, memilih alat atau sarana yang lebih bervariasi untuk merangsang minat anak agar pengembangan gerak motorik kasar anak bisa lebih optimal.

Guru harus memilih metode dan media yang tepat agar menarik minat siswa, meningkatkan perkembangan emosional anak, perkembangan sosial anak, mengembangkan kemampuan motorik kasar, menanamkan nilai-nilai kerjasama dan disiplin, serta memperkenalkan gerakan-gerakan. Salah satu


(16)

5

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

media yang dapat digunakan untuk mengembangkan gerak motorik kasar anak yaitu dengan menari. Seperti yang telah dilakukan oleh salah satu PAUD di Kalijati Subang yaitu PAUD Karang Pawitan ini memilih materi Tari Sisingaan.

Pembelajaran Tari Sisingaan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan gerak motorik kasar pada anak serta rasa cinta terhadap kebudayaan daerah sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Ki Hajar Dewantara (Sujiono, 2013 : 125) yang mengemukakan bahwapendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan fisik seseorang. Ketiga elemen ini menurutnya, tak dapat dipisah-pisahkan supaya tercapai kesempurnaan hidup. Dalam kaitan dengan pendidikan nasional, daya upaya memajukan ketiga elemen ini hendaknya berlandaskan garis hidup bangsanya atau berdasarkan kebudayaan bangsanya dan ditujukan untuk mengangkat derajat serta memerdekakan manusia sebagai anggota sebuah persatuan ( bangsa ). Dengan demikian pembelajaran Tari Sisingaan yang diberikan kepada anak usia dini selain untuk mengembangkan motorik kasar anak juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah sendiri dan harus di mulai sejak usia dini untuk pembiasaan ( habitual ).

Tari sisingaan merupakan salah satu kesenian yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Subang dengan menggunakan sepasang patung (boneka) sisingaan sebagai ciri khas utama dan biasanya ditarikan oleh orang dewasa. Tari Sisingaan dibawakan pada acara-acara tertentu misalnya pada acara peresmian, heleran, atau hajatan. Tarian ini biasanya dibawakan oleh empat orang penari dengan menggotong boneka singa yang ditunggangi seorang anak kecil. Para pengusung boneka singa itu melakukan gerak-gerak ketuk tilu dan pencak silat. Menurut Soedarsono (Win Utari Subandrio 2011 : 27) menyatakan bahwa “ Tari Sisingaan sangatlah sederhana”. Dari kesederhanan gerak tersebut maka tari sisingaan bisa dijadikan sebagai materi pembelajaran untuk PAUD dalam meningkatkan gerak motorik kasar anak.


(17)

6

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dilihat dari pemaparan tentang materi pembelajaran Tari Sisingaan untuk mengembangkan gerak motorik kasar anak usia dini maka peneliti merasa perlu untuk mengangkat pembelajaran Tari Sisingaan ini ke dalam sebuah penelitian dengan judul PROSES PENGEMBANGAN GERAK MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN TARI SISINGAAN (Study analisis terhadap proses pembelajaran Tari Sisingaan pada PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang ).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini peneliti memiliki pertanyaan mengenai bagaimana proses pembelajaran Tari Sisingaan berpengaruh terhadap proses pengembangan gerak motorik kasar anak usia dini di PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang. Sub-sub masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep pembelajaran Tari Sisingaan untuk mengembangkan gerak motorik kasar pada siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang? 2. Bagaimana proses pembelajaran Tari Sisingaan sebagai upaya

mengembangkan gerak motorik kasar untuk siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang?

3. Bagaimana hasil pembelajaran Tari Sisingaan untuk mengembangkan gerak motorik kasar pada siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibagi dua yaitu : a. Tujuan umum


(18)

7

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mendeskripsikan dan memotret pembelajaran Tari Sisingaan di PAUD Karang Pawitan Kaijati Subang dalam mengembangkan gerak motorik kasar khususnya pada anak usia dini.

b. Tujuan khusus

1. Mendeskripsikan konsep pembelajaran Tari Sisingaan untuk mengembangkan gerak motorik kasar pada siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang.

2. Mendeskripsikan proses pembelajaran Tari Sisingaan sebagai upaya mengembagkan gerak motorik kasar untuk siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang.

3. Memperoleh gambaran mengenai hasil pembelajaran Tari Sisingaan untuk proses pengembangan gerak motorik kasar anak usia dini di PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang

D. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1.Peneliti

Denganadanyapenelitianini, dapat menambahpengetahuan sertabeberapapengalaman,

terutamapengalamanmelakukanpenelitianmengenai Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan di PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang.

2.Guru seni tari

Hasil penelitian ini dapat membantu guru mengembangkan pembelajaran yang lebih bervariasi, memberikan motivasi untuk peningkatan kegiatan pembelajaran, dan menjadi referensi khususnya untuk guru-guru PAUD.

3.Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi pembelajaran seni tari di sekolah.


(19)

8

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil penelitian ini dapat menambah referensi mengenai keadaan pendidikan dan pembelajaran seni tari di lapangan serta menambah literature di perpustakaan UPI.

E. Struktur Organisasi

Judul

Halaman Pengesahan Pernyataan

Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih Abstraksi

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Dafar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang B.Rumusan Masalah C.Tujuan Penelitian D.Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi

BAB II KAJIAN TEORETIS

A.Penelitian Terdahulu B.Kajian Teori

1. Tari Sisingaan Untuk Mengembangkan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini

2. Pendidikan Seni Tari Pada Siswa PAUD


(20)

9

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

B.Lokasi dan Subjek Penelitian C.Definisi Operasional

D.Variabel Penelitian E. Instrumen Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G.Teknik Analisis Data H.Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

1. Konsep Pembelajaran Tari Sisingaan Pada Siswa PAUD Karang Pawitan.

2. Hasil Pengamatan Terhadap Proses Pembelajaran Tari Sisingaan

3. Hasil Penelitian Pembelajaran Tari Sisingaan

B. Deskripsi Pembahasan Hasil Pembelajaran Tari Sisingaan Dalam Mengembangkan gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini di PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan B. Rekomendasi Dafar Pustaka


(21)

10

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(22)

24

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2010:3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian diperlukan metode atau pendekatan yang berguna untuk memecahkan masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Hal ini dimaksudkan agar segala fenomena yang terjadi di lapangan dapat dipaparkan secara rinci.

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena dalam pelaksanaanya diungkapkan berdasarkan:

1. Pengkajian terhadap objek penelitian dilakukan secara alamiah (naturalistic). Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan tentang proses pembelajaran Tari Sisingaan untuk perkembangan gerak motorik kasar anak usia dini berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan.

2. Pengetahuan dibentuk berdasarkan pengetahuan kolektif dalam suatu relitas termasuk pengetahuan peneliti sendiri.

3. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata, tidak menekankan pada angka (Sugiyono 2010: 22)

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu PAUD Karang Pawitan yang bertempat di Jl.Sadayu Timur No 42/A RT 24/07 Desa Kalijati Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang - Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini karena PAUD Karang Pawitan adalah satu-satunya PAUD di Kabupaten Subang yang memberikan permainan Tari


(23)

25

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sisingaan sebagai media pembelajaran untuk pengembangan gerak motorik kasar anak usia dini.

2. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah Siswa kelas B dengan pengklasifikasian anak usia 4-6 tahun. yang berjumlah 15 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 8 siswa dan siswa perempuan sebanyak 7 siswa. Pemilihan subyek kelas B ini karena pembelajaran permainan Tari Sisingaan diberikan pada kelas ini saja. Dengan demikian penelitian ini dapat memberikan gambaran nyata tentang proses pengembangan gerak motorik kasar anak usia dini melalui permainan Tari Sisingaan. Dibawah ini daftar absensi siswa kelas B PAUD Karang Pawitan dengan menggunakan inisial nama siswa.

Tabel 3.1

Daftar siswa kelas B PAUD Karang Pawitan

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1. A A T N Perempuan

2. D C A Perempuan

3. F M Laki-laki

4. R R E Perempuan

5. S P Laki-laki

6. W G H Laki-laki

7. Z M P Laki-laki

8. S F Laki-laki

9. E P Laki-laki

10. R A Laki-laki

11. R H Laki-laki

12. F A Perempuan

13. H P Laki-laki

14. N A N S Perempuan

15. T H A Laki-laki

C. Definisi Operasional

Supaya tidak terjadi kesalahan dalam memahami makna yang terdapat di dalamnyapeneliti akan menjelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat di dalam judul seperti yang terpapar di bawah ini :


(24)

26

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Gerak Motorik kasar merupakanaspek yang menjadi tolak ukur kemampuan anak melalui pembelajaran Tari Sisisngaan. Gerak motorik kasar adalah kemampuan menggunakan otot-otot besar pada tubuh. Ada tiga jenis gerak pada motorik kasar yang dapat dilakukan oleh anak. Ketiga kegiatan ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat usianya.

a. Kemampuan Lokomotor Perlu dikembangkan dengan tujuan membantu anak mengembangkan kemampuan menggunakan otot-otot besar untuk berpindah (menggunakan semua anggota tubuh) secara horizontal dan proyeksi tubuh. Gerakan lokomotor dapat ditunjukkan melalui kegiatan seperti melompat, meloncat, berlari cepat, berjingkrak, dan meluncur.

b. Kemampuan Non-lokomotor yaitu kemampuan menggerakkan bagian atau anggota-anggota tubuh seperti kepala, bahu, tangan, pinggang, kaki tanpa melakukan perpindahan. Kegiatan ini dapat berupa gerakan mendorong, menarik, mengayun, meliuk, memutar, peregangan, mengangkat, membungkuk, angkat satu kaki, dan sebagainya.

c. Kemampuan Manipulatif, Kemampuan ini merupakan kemampuan anak menggunakan benda, alat atau media dalam bergerak. Alat atau media ini dapat diperlakukan dengan cara dilempar, diayun, diangkat, ditarik, digulirkan, dihentakkan, atau dengan cara lainnya sehingga dapat mendukung kemampuan gerak yang diharapkan dapat dicapai atau dikuasai.

2. Anak Usia Dini merupakan subyek dalam penelitian ini.

Anak usia dini adalah anak usia 0- 5 tahun, dimana pada usia ini anak mengalami lompatan perkembangan, perkembangan yang luar biasa dibanding usia sesudahnya. Pada usia ini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar sehingga disebut usia emas ( golden age ). Perkembangan yang didapatkan pada usia ini sangatlah berpengaruh


(25)

27

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terhadap perkembangan anak periode berikutnya hingga masa dewasanya. Mengingat usia dini merupakan usia emas maka harus dioptimalkan perkembangannya baik perkembangan fisiknya, motorik kasar maupun motorik halus, perkembangan aspek kognitif, aspek sosial dan emosional. 3. Tari Sisingaan

Tari Sisingaan merupakan media yang digunakan untuk mengembangkan gerak motorik kasar anak usia dini. Tari Sisingaan adalah kesenian yang berasal dari Kabupaten Subang Jawa Barat. Tari sisingaan merupakan simbol ungkapan rasa ketidakpuasan atau upaya pemberontakan dari masyarakat Subang kepada kaum penjajah. sepasang Sisingaan melambangkan kaum penjajah yaitu Belanda dan Inggris yang menindas masyarakat Subang, atau lambang kebodohan dan kemiskinan. Dengan diciptakannya Sisingaan tersebut para seniman berharap agar suatu saat generasi muda harus bangkit dan harus mampu mengusir penjajah dari tanah air mereka dan hidup jauh lebih baik. Sisingaan secara garis besar terdiri dari empat orang pengusung Sisingaan, sepasang patung Sisingaan, penunggang Sisingaan, waditra nayaga, dan sinden atau juru kawih. Para pengusung boneka singa itu melakukan gerak-gerak Tari ketuk tilu dan pencak silat, Tari Sisingaan biasanya dibawakan pada acara-acara tertentu misalnya pada acara peresmian, heleran, atau hajatan.

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda. Variabel ganda dalam judul penelitian ini adalah “PROSES PENGEMBANGAN GERAK MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN TARI

SISINGAAN” ( Study analisis terhadap proses pembelajaran Tari Sisingaan

pada PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang ). Didalamnya terdapat dua variabel yaitu gerak motorik kasar anak usia dini dan variabel pembelajaran Tari Sisingaan.


(26)

28

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

No. Variabel ( Y )

Pembelajaran Tari Sisingaan

Variabel ( X )

Pengembangan gerak motorik kasar

1. Konsep Pembelajaran -Tujuan Pembelajaran -Materi Pembelajaran -Metode

-Alat pembelajaran

Gerak motorik kasar.

-Gerak lokomotor : gerak sorong singa, gerak tangan menari dan gerak adu singa.

-Gerak Non-lokomotor : gerak mengangkat Sisingaan, gerak mengusung Sisingaan, gerak mengayun Sisingaan, gerak menggoyangkan badan, dan gerak meliukan badan.

-Gerak manipulatif : Mengangkat Sisingaan, mengayun Sisingaan, nyorong Sisingaan, adu Sisingaan, gerak tangan menari, gerak meliukan badan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2012 : 223 ) Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif yaitu “the researcher is the key instrumen”. Jadi peneliti nerupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif. Peneliti menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data dan membuat kesimpulan atas semuanya. Oleh karena itu, peneliti harus mempersiapkan instrumen dengan baik agar diperoleh hasil penelitian yang sesuai. Dalam penelitian ini


(27)

29

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

instrumen yang digunakan peneliti adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dan tes.

a. Lembar observasi

Dalam lembar observasi yang peneliti akan lakukan yaitu aktivitas guru dan siswa dengan tujuan untuk mengamati proses dan hasil pembelajaran. Lembar observasi untuk guru yaitu mengenai materi pembelajaran, kegiatan belajar mengajar ( KBM ) yang meliputi metode dan media pembelajaran yang digunakan, sedangkan untuk siswa yaitu mengenai hasil proses pembelajaran Tari Sisingaan terhadap pengembangan gerak motorik kasar.

b. Pedoman wawancara

Wawancara dalam penelitian ini menggunkan jenis wawancara terstruktur ( Structured interview ).Dalam melakukan wawancara, peneliti harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara. Peneliti mendengarkan secara teliti tentang yang dipaparkan dan mencatat apa yang dikemukakan informan. Adapun fokus wawancara yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Permainan Tari Sisingaan seperti apa yangdiberikan untuk siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang?

2) Apa saja gerak – gerak Tari Sisingaan yang diberikan untuk siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang?

3) Sejak kapan permainan Tari Sisingaan diajarkan di PAUD ini?

4) Apa alasan guru PAUD Karang Pawitan memilih permainan Tari Sisingaan untuk proses pengembangan gerak motorik kasar anak usia dini?


(28)

30

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5) Bagaimana metode penerapan permainan Tari Sisingaan yang digunakan?

6) Bagaimana tahapan-tahapan pembelajaran yang dilakukan?

7) Bagaimana konidisi fisik dan psikologis siswa pada saat pembelajaran berlangsung?

8) Bagaimana hasil siswa setelah mengikuti permainan Tari Sisingaan terkait dengan perkembangan psikomotorik kasarnya?

9) Apakah ada peningkatan kemampuan gerak-gerak yang dapat dilakukan siswa setelah pembelajaran Tari Sisingaan?

c. Tes

Dalam penelitian ini jenis tes yang dilakukan adalah tes perbuatan yaitu mengukur kemampuan siswa dalam melakukan gerak-gerak Tari Sisingaan. Tes ini dilakukan pada evaluasi setelah pembelajaran berakhir. adapun kriteria penilaian yaitu :

1. Gerak lokomotor menilai bagaimana siswa mampu melakukan gerak-gerak Tari Sisingaan yang termasuk ke dalam gerak-gerak lokomotor yaitu gerak sorong singa, gerak tangan menari dan gerak adu singa.

2. Gerak non-lokomotor menilai bagaimana siswa mampu melakukan gerak-gerak Tari Sisingaan yang termasuk ke dalam gerak non-lokomotor yaitu gerak mengangkat sisingaan, gerak mengusung sisingaan, gerak mengayun sisingaan, gerak menggoyangkan badan dan gerak meliukan badan.

3. gerak manipulatif menilai bagaimana siswa mampu menggunkan benda, alat atau media dalam bergerak yaitu gerak gerak mengangkat sisingaan, gerak mengusung sisingaan, gerak mengayun sisingaan, gerak menggoyangkan badan, gerak meliukan badan, gerak sorong singa, gerak tangan menari dan gerak adu singa.


(29)

31

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3

Instrumen penilaian gerak motorik kasar ( gerak lokomotor )

No. Nama Siswa Kriteria Penilaian Keterangan

A B C D

1. AATN 2. DCA 3. EF 4. FA 5. FM 6. HP 7. NANS 8. RA 9. RH 10. RRE 11. SF 12. SP 13. THA 14. WGH 15. ZMP

Tabel 3.4

Instrumen penilaian gerak motorik kasar ( gerak Non-lokomotor )

No. Nama Siswa Kriteria Penilaian Keterangan

A B C D

1. AATN 2. DCA 3. EF 4. FA 5. FM 6. HP 7. NANS 8. RA 9. RH 10. RRE 11. SF 12. SP 13. THA 14. WGH 15. ZMP


(30)

32

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Instrumen penilaian gerak motorik kasar ( gerak manipulatif )

No. Nama Siswa Kriteria Penilaian Keterangan

A B C D

1. AATN 2. DCA 3. EF 4. FA 5. FM 6. HP 7. NANS 8. RA 9. RH 10. RRE 11. SF 12. SP 13. THA 14. WGH 15. ZMP

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. ( Sugiyono 2011 : 224 ). Pengumpulan data yang benar-benar tepat dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Peneliti melakukan Observasi ke PAUD Karang Pawitan secara langsung melihat proses pembelajaran yang dilakukan dan mengamati materi dan metode yang digunakan oleh guru tersebut dan diakhir penelitian melihat hasil pembelajaran yang telah dicapai.


(31)

33

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Observasi dilakukan pada dua obyek yaitu siswa dan guru PAUD Karang Pawitan. Pengamatan dilakukan dengan mengamati segala aktivitas yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran Tari Sisingaan berlangsung mulai dari materi yang di berikan dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Tari Sisingaan kepada anak usia dini sedangkan observasi kepada siswa yaitu untuk mengamati aktivitas psikomotorik kasar anak dan perkembangannya selama mengikuti pembelajaran Tari Sisingaan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara, Susan Stainback dalam ( Sugiyono 2011 : 232 ) mengemukakan bahwa “ Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi “. Wawancara ini dilakukan kepada guru dengan tujuan untuk mengetahui mengenai materi Tari Sisingaan yang diberikan kepada anak PAUD dan metode yang digunakan dalam pembelajaran Tari Sisingaan dan hasil dari pembelajaran tersebut.

Selain kepada guru wawancara dilakukan juga kepada siswa guna mengetahui kondisi dan perasaan siswa dalam mengikuti pembelajaran Tari Sisingaan. Kegiatan wawancara pada siswa ini dilakukan dengan jenis wawancara tak berstruktur ( unstructured interview ). Sugiyono (2011 : 233) mengemukakan bahwa “ Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya “. Pedoman wawancara yang digunakan hanya


(32)

34

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Teknik Analisis Data

Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis. Pendeskripsian bertujuan untuk mendapatkan dan menyempurnakan fakta-fakta yang telah didapatkan dengan jelas, teliti, dan lengkap.

Tahapan pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut :

1. Semua data yang terkumpul diolah sesuai fakta yang terjadi dilapangan yaitu mengenai materi, metode dan hasil pembelajarn Tari Sisingaan untuk proses pengembangan gerak motorik kasar anak usia dini Karang Pawitan Kalijati Subang.

2. Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah diolah dalam bentuk tulisan.

3. Disusun menjadi draf laporan skripsi.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data yaitu : a. menentukan nilai huruf menjadi angka sebagai berikut :

A = Sangat baik ( 90-100 ) B = Baik ( 80-90 )

C = Cukup ( 70-80 ) D = Kurang ( 60-70 )

b. menentukan skala penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.6

Skala penilaian gerak lokomotor

No Skala Nilai Indikator Uraian Indikator

1.

A Sangat Baik

-Siswa mampu melakukan gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru dengan sangat baik.

-Siswa mampu mengikuti gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru.


(33)

35

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

gerak lokomotor diiringi musik Tari Sisingaan.

2.

B Baik

-Siswa mampu melakukan semua gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru dengan baik.

-Siswa mampu mengikuti gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Siswa mampu melakukan gerak lokomotor dengan diiringi musik Tari Sisingaan namun belum maksimal. 3.

C Cukup

-Kurang mampu melakukan semua gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Kurang mampu mengikuti gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Kurang gerak lokomotor dengan diiringi musik Tari Sisingaan.

4.

D Kurang

-Tidak mampu melakukan semua gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Tidak mampu mengikuti gerak lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Tidak mampu melakukan gerak lokomotor dengan diiringi musik Tari Sisingaan.

Tabel 3.7

Skala penilaian gerak Non-Lokomotor

No Skala Nilai Indikator Uraian Indikator

1.

A Sangat Baik

-Siswa mampu melakukan semua gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru dengan sangat baik.

-Siswa mampu mengikuti gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru.


(34)

36

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

-Siswa mampu melakukan gerak non-lokomotor diiringi musik Tari Sisingaan.

2.

B Baik

-Siswa mampu melakukan semua gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru dengan baik.

-Siswa mampu mengikuti gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Siswa mampu melakukan gerak non-lokomotor diiringi musik Tari Sisingaan.

3.

C Cukup

-Siswa kurang mampu melakukan semua gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Siswa kurang mampu mengikuti gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Siswa kurang mampu melakukan gerak non-lokomotor diiringi musik Tari Sisingaan.

4.

D Kurang

-Siswa mampu melakukan semua gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru dengan sangat baik.

-Siswa mampu mengikuti gerak non-lokomotor yang dicontohkan oleh guru.

-Siswa mampu melakukan gerak non-lokomotor diiringi musik Tari Sisingaan.

Tabel 3.8

Skala penilaian gerak Manipulatif

No Skala Nilai Indikator Uraian Indikator

1.

A Sangat Baik

-Siswa mampu

mengaplikasikan penggunaan properti dengan benar.


(35)

37

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

-Siswa mampu

mengaplikasikan gerak menggunakan properti dengan diiringi musik Tari Sisingaan. 2.

B Baik

Siswa mampu

mengaplikasikan penggunaan properti.

-Siswa mampu

mengaplikasikan gerak menggunakan properti dengan diiringi musik Tari Sisingaan namun belum maksimal. 3.

C Cukup

-Kurang mampu

mengaplikasikan penggunaan properti.

-Kurang mampu

mengaplikasikan gerak menggunakan properti dengan diiringi musik Tari Sisingaan. 4.

D Kurang

-Tidak mampu

mengaplikasikan penggunaan properti.

-Tidak mampu

mengaplikasikan gerak menggunakan properti dengan diiringi musik Tari Sisingaan.

c. Persentase data, yaitu menghitung persentase siswa berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh. Sugiyono ( 2012 : 39 ) menjelaskan bahwa penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen (%) cara pembuatannya adalah dengan merubah frekuensi persen.

d. Persentase data dibuat dengan diagram lingkaran

frekuensi : jumlah siswa x


(36)

38

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H. Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap Pra Penelitian

a. Survey

Peneliti melakukan survey ke lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang pada tanggal 3 Maret 2012

b. Menentukan judul dan topik penelitian

Pada tanggal 12 Oktober 2012 peneliti menentukan judul penelitian setelah melakukan survey lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian.

c. Pembuatan Proposal

Pada tanggal 2 November 2012 peneliti melakukan penyusunan proposal utnuk diajukan kepada dewan skripsi.

d. Menentukan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi dan tes perbuatan. Sistem penilaian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penilaian

Kriteria Penialaian

A

B

C


(37)

39

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

secara individu dimaksudkan agar dapat mengetahui dan mengukur tingkat perkembangan gerak motorik kasar setiap siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung yang diperoleh dari teknik pengumpulan data pada saat observasi dan wawancara kemudian data yang telah terkumpul mengenai konsep, proses dan hasil pembelajaran Tari Sisingaan terhadap siswa PAUD Karang Pawitan diuraikan kembali dalam bentuk kalimat pada hasil penelitian.

b. Proses Bimbingan

Proses bimbingan dengan pembimbing I dan II yang telah ditetapkan oleh dewan skripsi dilakukan dari persiapan sampai menjelang ujian skripsi.

c. Pengolahan Data

Untuk menguji kebenaran informasi, dilakukan pengolahan data dengan cara melengkapi data yang telah disusun menjadi tulisan, sehingga data yang diperoleh tersebut menjadi valid.

3. Penyusunan Laporan

a. Penyusunan Data

Penyusunan data dilakukan setelah melalui tahap pengolahan data. Langkah penyusunan data ini dilakukan agar laporan penelitian menjadi sistematis.

b. Penggandaan Laporan

Penggandaan laporan penelitian dilakukan setelah semua isi laporan telah disetujui oleh pembimbing I dan II.


(38)

40

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(39)

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

80

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Tari Sisingaan yang diberikan pada siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang adalah Tari Sisingaan sebagai permainan yang mendukung proses tumbuh kembang anak usia dini khususnya perkembangan gerak motorik kasar. Gerak-gerak dalam permainan Tari Sisingaan berbeda dengan gerak Tari Sisingaan asli. Gerak dalam permainan Tari Sisingaan lebih sederhana karena disesuaikan dengan kemampuan anak usia dini.Gerak permainan Tari Sisingaan dapat dapat melatih keterampilan gerak motorik kasar anak usia dini yaitu keterampilan menggunakan otot-otot besar untuk berpindah tempat (lokomotor) seperti gerak nyorong singa, gerak tangan menari dan gerak adu singa, gerak statis menggerakan bagian atau anggota-anggota tubuh seperti bahu, tangan, pinggang dan kaki (non-lokomotor) seperti gerak mengangkat sisingaan, gerak mengayun sisingaan, gerak menggoyangkan badan dan gerak meliukan badan, gerak menggunakan benda/alat sebagai media dalam bergerak ( manipulatif ) seperti gerak mengangkat sisingaan, mengayun sisingaan, gerang nyorong singa dan gerak adu singa.

Proses pembelajaran Tari Sisingaan menggunakan metode peniruan/demonstrasi. Metode ini dipilih menyesuaikan karakteristik anak usia dini yang lebih senang meniru dan berminat pada gerak dan kegiatan yang dilakukan orang dewasa. Permainan Tari Sisingaan dapat mengembangkan keterampilan koordinasi gerak motorik kasar yang meliputi kegiatan seluruh tubuh atau sebagian tubuh. Hal ini berdasarkan dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan guru pada saat proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran, terdapat beberapa peningkatan mengenai minat siswa terhadap permainan Tari Sisingaan, Sikap dan gerak tubuh secara keseluruhandan Kemampuan mengikuti gerak-gerak yang diajarkan.


(40)

81

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan demikian penelitian ini memberikan hasil yaitu Tari Sisingaan dapat dijadikan salah satu alternatif permainan untuk membantu proses perkembangan gerak motorik kasar anak usia dini di sekolah pendidikan anak usia dini baik formal maupun non formal dan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah sendiri yang harus di mulai sejak dini untuk pembiasaan ( habitual ).

B. Rekomendasi

Dari kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Untuk Guru Pendidikan Anak Usia Dini

a. Guru harus benar-nenar mengenal dan mempelajari karakteristik dan perkembangan anak, karena setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda dan perkembangan yang tidak sama antara anak yang satu dengan anak lainnya.

b. Guru harus mampu membuat perencanaan KBM yang akan disajikannya, seperti dalam memilih metode, bahan, alat, materi permainan, dan sebagainya.

c. Guru harus mempunyai pengetahuan tentang tari untuk anak usia dini, karena tari untuk anak usia dini berbeda dengan tari untuk orang dewasa, tari bagi anak diberikan dengan berbagai variasi, serta tidak lupa maksud dari penggunaan tari disini sebagai permainan untuk mengembangkan gerak motorik kasar anak.

2. Untuk Pihak Lembaga/Sekolah

a. Diharapkan dapat memberikan referensi mengenai permainan untuk anak usia dini di PAUD.

b. Memberikan kebebasan dan berekspresi dalam bergerak untuk anak usia dini.


(41)

82

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini masih memungkinkan untuk di tindak lanjuti dengan metode dan konsep penelitian yang lain, sehingga dapat diketahui hasil-hasil yang didapat dari permainan Tari Sisingaan.

b. Permainan Tari Sisingaan ini diharapkan bisa diterapkan pada tingkat dan jenis sekolah yang berbeda.


(42)

1

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono.(2010). MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta

Utari Subandrio, Win. (2011). PEMBELAJARAN TARI SISINGAAN PADA SISWA KELAS X DI SMA SANDHY PUTRA DAYEUH KOLOT. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Rismawan Dadang, (2007) PENERAPAN BERMAIN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR SISWA TAMAN KANAK-KANAK SILIWANGI. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Masunah, Juju. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Pendidikan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Hendarsah Khadar, M (2008). Ragam Budaya Kab.Subang. Subang : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Subang

Busthomi Yazid, M (2012). Panduan Lengkap PAUD Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini. Citra Publishing

Mahendra, Agus (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. FPOK. Bahan Ajar. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Rachmi Tetty (2012). Keterampilan Musik dan Tari. Banten :Universitas Terbuka Sujiono Nurani Yuliani (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT Indeks

Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono (2005). MenuPembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta : Citra Pendidikan


(1)

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

secara individu dimaksudkan agar dapat mengetahui dan mengukur tingkat perkembangan gerak motorik kasar setiap siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung yang diperoleh dari teknik pengumpulan data pada saat observasi dan wawancara kemudian data yang telah terkumpul mengenai konsep, proses dan hasil pembelajaran Tari Sisingaan terhadap siswa PAUD Karang Pawitan diuraikan kembali dalam bentuk kalimat pada hasil penelitian.

b. Proses Bimbingan

Proses bimbingan dengan pembimbing I dan II yang telah ditetapkan oleh dewan skripsi dilakukan dari persiapan sampai menjelang ujian skripsi.

c. Pengolahan Data

Untuk menguji kebenaran informasi, dilakukan pengolahan data dengan cara melengkapi data yang telah disusun menjadi tulisan, sehingga data yang diperoleh tersebut menjadi valid.

3. Penyusunan Laporan

a. Penyusunan Data

Penyusunan data dilakukan setelah melalui tahap pengolahan data. Langkah penyusunan data ini dilakukan agar laporan penelitian menjadi sistematis.

b. Penggandaan Laporan

Penggandaan laporan penelitian dilakukan setelah semua isi laporan telah disetujui oleh pembimbing I dan II.


(2)

40

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(3)

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

80 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Tari Sisingaan yang diberikan pada siswa PAUD Karang Pawitan Kalijati Subang adalah Tari Sisingaan sebagai permainan yang mendukung proses tumbuh kembang anak usia dini khususnya perkembangan gerak motorik kasar. Gerak-gerak dalam permainan Tari Sisingaan berbeda dengan gerak Tari Sisingaan asli. Gerak dalam permainan Tari Sisingaan lebih sederhana karena disesuaikan dengan kemampuan anak usia dini.Gerak permainan Tari Sisingaan dapat dapat melatih keterampilan gerak motorik kasar anak usia dini yaitu keterampilan menggunakan otot-otot besar untuk berpindah tempat (lokomotor) seperti gerak nyorong singa, gerak tangan menari dan gerak adu singa, gerak statis menggerakan bagian atau anggota-anggota tubuh seperti bahu, tangan, pinggang dan kaki (non-lokomotor) seperti gerak mengangkat sisingaan, gerak mengayun sisingaan, gerak menggoyangkan badan dan gerak meliukan badan, gerak menggunakan benda/alat sebagai media dalam bergerak ( manipulatif ) seperti gerak mengangkat sisingaan, mengayun sisingaan, gerang nyorong singa dan gerak adu singa.

Proses pembelajaran Tari Sisingaan menggunakan metode peniruan/demonstrasi. Metode ini dipilih menyesuaikan karakteristik anak usia dini yang lebih senang meniru dan berminat pada gerak dan kegiatan yang dilakukan orang dewasa. Permainan Tari Sisingaan dapat mengembangkan keterampilan koordinasi gerak motorik kasar yang meliputi kegiatan seluruh tubuh atau sebagian tubuh. Hal ini berdasarkan dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan guru pada saat proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran, terdapat beberapa peningkatan mengenai minat siswa terhadap permainan Tari Sisingaan, Sikap dan gerak tubuh secara keseluruhandan Kemampuan mengikuti gerak-gerak yang diajarkan.


(4)

81

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan demikian penelitian ini memberikan hasil yaitu Tari Sisingaan dapat dijadikan salah satu alternatif permainan untuk membantu proses perkembangan gerak motorik kasar anak usia dini di sekolah pendidikan anak usia dini baik formal maupun non formal dan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah sendiri yang harus di mulai sejak dini untuk pembiasaan ( habitual ).

B. Rekomendasi

Dari kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Untuk Guru Pendidikan Anak Usia Dini

a. Guru harus benar-nenar mengenal dan mempelajari karakteristik dan perkembangan anak, karena setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda dan perkembangan yang tidak sama antara anak yang satu dengan anak lainnya.

b. Guru harus mampu membuat perencanaan KBM yang akan disajikannya, seperti dalam memilih metode, bahan, alat, materi permainan, dan sebagainya.

c. Guru harus mempunyai pengetahuan tentang tari untuk anak usia dini, karena tari untuk anak usia dini berbeda dengan tari untuk orang dewasa, tari bagi anak diberikan dengan berbagai variasi, serta tidak lupa maksud dari penggunaan tari disini sebagai permainan untuk mengembangkan gerak motorik kasar anak.

2. Untuk Pihak Lembaga/Sekolah

a. Diharapkan dapat memberikan referensi mengenai permainan untuk anak usia dini di PAUD.

b. Memberikan kebebasan dan berekspresi dalam bergerak untuk anak usia dini.


(5)

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini masih memungkinkan untuk di tindak lanjuti dengan metode dan konsep penelitian yang lain, sehingga dapat diketahui hasil-hasil yang didapat dari permainan Tari Sisingaan.

b. Permainan Tari Sisingaan ini diharapkan bisa diterapkan pada tingkat dan jenis sekolah yang berbeda.


(6)

1

Deri Agustiawati, 2013

Proses Pengembangan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Sisingaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono.(2010). MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta

Utari Subandrio, Win. (2011). PEMBELAJARAN TARI SISINGAAN PADA SISWA KELAS X DI SMA SANDHY PUTRA DAYEUH KOLOT. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Rismawan Dadang, (2007) PENERAPAN BERMAIN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR SISWA TAMAN KANAK-KANAK SILIWANGI. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Masunah, Juju. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Pendidikan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Hendarsah Khadar, M (2008). Ragam Budaya Kab.Subang. Subang : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Subang

Busthomi Yazid, M (2012). Panduan Lengkap PAUD Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini. Citra Publishing

Mahendra, Agus (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. FPOK. Bahan Ajar. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Rachmi Tetty (2012). Keterampilan Musik dan Tari. Banten :Universitas Terbuka Sujiono Nurani Yuliani (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT Indeks

Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono (2005). MenuPembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta : Citra Pendidikan


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI GERAK TARI JANGKRIK GENGGONG DI KB KALILA KIDS SCHOOL Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak Tari Jangkrik Genggong Di Kb Kalila Kids School Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar T

0 1 13

PENDAHULUAN Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak Tari Jangkrik Genggong Di Kb Kalila Kids School Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 6

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI GERAK TARI JANGKRIK GENGGONG DI KB KALILA KIDS SCHOOL Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak Tari Jangkrik Genggong Di Kb Kalila Kids School Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar T

0 2 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA : Penelitian Tindakan Kelas Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B Melalui Tari Yamko Rambe Di PAUD Cahaya Indonesia Kavling IPTN Jalan Nusantara I

2 5 38

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI JAIPONGAN.

1 4 38

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK GERAK TARI IMITATIF BAGI ANAK USIA DINI.

4 13 34

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI KIPAS PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB KASIH IBU KOTA BANDUNG.

0 1 41

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BEBENTENGAN.

1 1 59

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia Dini 1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini - Addiyanah Aktavia BAB II

0 51 23