EVALUASI PELAKSANAAN SEMESTER PENDEK DIKAITKAN DENGAN PERCEPATAN STUDI MAHASISWA.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, karena atas hidayah dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya. Skripsi ini membahas tentang EVALUASI
PELAKSANAAN SEMESTER PENDEK DIKAITKAN DENGAN
PERCEPATAN STUDI MAHASISWA, yang disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI.
Selama proses penysunan skripsi ini penulis mendapat begitu banyak bantuan, dukungan, dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd selaku Dekan FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Bapak Dr. Wahid Munawar, M. Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Bapak Drs. H. Ewo Tarmedi, ST. M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Tatang Permana, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.
(2)
ii
5. Bapak Drs. Syamsuri Hasan, M. Pd, Bapak Drs. Nana Sumarna, MT, Bapak Ridwan Adam M.N, S. Pd yang telah memberikan masukan pada seminar I dan II.
6. Kedua orang tua dan kaka-kakaku tercinta yang telah mencurahkan segalanya baik moril maupun materil kepada penulis dari kecil hingga sekarang dan masa yang akan datang.
7. Rekan-rekan angkata 2003 yang selalu mendukung dan memberi masukan kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas segalanya yang telah kalian berikan kepada penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga dengan diselesaikannya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua pada umumnya. Penulis telah berusaha dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini tetapi bagi pihak yang menemukan kesalahan, kritik dan saran yang sifatnya membangun merupakan hal yang sangat berharga bagi penulis.
.
Bandung, Desember 2010
(3)
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Kegunaan Penelitian ... 6
G. Definisi Operasional... 7
H. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II KAJIAN TEORI ... 9
A. Manajemen Program ... 9
B. Evaluasi ... 12
1. Pengertian Evaluasi ... 12
2. Model Evaluasi... 13
3. Evaluasi Pelaksanaan Program ... 16
C. Efektivitas ... 17
1. Pengertian Efektivitas ... 17
2. Karakteristik Efektivitas... 18
3. Pengukuran Efektivitas ... 19
D. Semester Pendek ... 20
1. Pengertian Semester Pendek ... 20
2. Karakteristik Semester Pendek ... 21
3. Proses Belajar Mengajar pada Semester Pendek ... 22
(4)
iv
5. Evektivitas Semester Pendek ... 24
E. Prestasi Belajar ... 25
1. Pengertian Belajar ... 25
2. Pengertian Prestasi Belajar ... 26
3. Karakteristik Prestasi Belajar ... 27
4. Pengukuran Belajar ... 28
5. Fugsi Prestasi Belajar ... 28
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 29
F. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) ... 36
1. Tujuan ... 36
2. Karakteristik ... 37
3. Kurikulum KBK Otomotif di JPTM FPTK UPI ... 37
G. Perkuliahan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin ... 41
1. Bentuk Perkuliahan ... 41
2. Frekuensi Perkuliahan ... 42
3. Batas Waktu Studi ... 42
H. Satuan Kredit Semester (SKS) ... 43
1. Nilai atau Bobot Kredit Semester Dalam Kegiatan Kuliah ... 44
2. Indikator Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin ... 44
3. Penilaian ... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48
A. Metode Penelitian... 48
B. Para Digma Penelitian ... 50
C. Data dan Sumber Data ... 50
1. Data Penelitian ... 50
2. Sumber Data ... 51
D. Populasi dan Sampel ... 51
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 53
1. Teknik Pengumpulan Data ... 53
2. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 55
3. Tahap Pelaksanaan ... 55
4. Proses Pengolahan Data ... 56
5. Teknis Analisis Data ... 57
6. Validitas Penelitian Data ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61
A. Deskripsi Data ... 61
1. Persyaratan dan Mekanisme Semester Pendek ... 61
2. Perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) Semester Pendek ... 64
(5)
v
4. Evaluasi PBM Semester Pendek ... 69
5. Dampak Semester Pendek ... 71
B. Pembahasan ... 74
1. Persyratan dan Mekanisme Semester Pendek ... 74
2. Perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) Semester Pendek ... 74
3. Pelaksanaan Proses Perkuliahan Semester Pendek ... 75
4. Evaluasi PBM Semester Pendek ... 76
5. Dampak Semester Pendek ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN
(6)
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1.1 Daftar Mahasiswa yang Belum Lulus ... 3
TABEL 2.1 Daftar Mata Kuliah... 37
TABEL 2.2 Nilai akhir yang diperoleh mahasiswa ... 46
TABEL 2.3 Predikat kelulusan program sarjana dan program diploma ... 47
TABEL 4.1 Jumlah Mata kuliah Yang Diambil Pada Semester Pendek ... 61
TABEL 4.2 Syarat-syarat Mengikuti Semester Pendek ... 62
TABEL 4.3 Tujuan Mengikuti Semester Pendek ... 63
TABEL 4.4 SKS Yang Diambil Pada Semester Pendek ... 63
TABEL 4.5 Hand Out Untuk Semester Pendek ... 64
TABEL 4.6 Deskripsi Tujuan Dari Mata Kulia ... 65
TABEL 4.7 Silabus Dari Mata Kuliah ... 65
TABEL 4.8 Pemberian RPP Perkuliahan ... 66
TABEL 4.9 Bentuk Perkuliahan ... 66
TABEL 4.10 Frekuensi Perkuliahan ... 67
TABEL 4.11 Metode Perkuliahan ... 68
TABEL 4.12 Daftar Hadir Dosen dan Mahasiswa ... 68
TABEL 4.13 Mahasiswa yang Kehadirannya Kurang dari 80% ... 69
TABEL 4.14 Sistem Penilaian Pada Semester Pendek ... 69
TABEL 4.15 Standar Penguasan Materi Perkuliahan Semester Pendek ... 70
TABEL 4.16 Komponen Penilaian Semester Pendek ... 70
TABEL 4.17 Dampak Semester Pendek Pada Mata Kulia Praktek ... 71
TABEL 4.18 Dampak Semester Pendek Pada Mata Kuliah Tingkat Akhir ... 71
TABEL 4.19 IPK Mahasiswa ... 72
TABEL 4.20 Target IPK yang Dicapai Setelah Mengikuti Semester Pendek ... 73
(7)
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 3.1 Paradigma Penelitian ... 50 GAMBAR 4.1 Diagram mata kuliah yang diambil pada semester pendek ... 62 GAMBAR 4.2 Diagram SKS yang Diambil Mahasiswa Pada Semester
Pendek ... 64 GAMBAR 4.3 Diagram Hand Out Yang Diberikan Untuk Semester Pendek .. 64 GAMBAR 4.4 Diagram Frekuensi Perkuliahan ... 67 GAMBAR 4.5 Diagram Sistem Penilain Semester Pendek ... 70 GAMBAR 4.6 Diagram IPK Mahasiswa ... 72
(8)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 81 Angket Penelitian ... 82 LAMPIRAN II
Contoh Kwitansi Semester Pendek ... 91 Daftar IPK Mahasiswa Angkatan 2005 ... 92 Surat-surat
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, karena teknologi dibuat untuk memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat ini seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan manusia semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan teknologipun meningkat. Peningkatan kebutuhan ini mencakup seluruh teknologi.
Guna menciptakan teknologi yang berguna bagi masyarakat, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tinggi. Sebab itu pemerintah perlu menyelenggarakan pendidikan formal guna meningkatakan SDM. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomer 20 tahun 2003, bab II pasal 3, yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin di Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia (JPTM FPTK UPI) merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dipersiapkan sebagai tenaga kependidikan teknologi dan kejuruan
(10)
(guru, ahli kependidikan, dan tenaga kependidikan lainnya) dan tenaga ahli teknik secara profesional, yang diperlukan bagi pembangunan industri dan sektor-sektor pembangunan nasional lainnya.
Sistem pendidikan tinggi di Indonesia mengenal adanya sistem kredit semester (SKS), yaitu sistem pendidikan dimana beban mengajar, beban belajar, serta praktikum diatur sedemikian rupa sehingga baik dosen, mahasiswa maupun penyelenggara pendidikan mempunyai tanggung jawab yang sama. Pada sistem SKS ini terdapat semester, yaitu satuan terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam satu jenjang pendidikan. Dalam satu tahun akademik terdapat dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. Beberapa perguruan tinggi terkadang membuka program semester pendek. Semester pendek diadakan bagi mahasiswa yang ingin mengambil mata kuliah yang belum di ambil pada semester ganjil muapun genap. Akan tetapi semester pendek juga bisa digunakan mahasiswa untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang jelek ketika perkuliahan di semester ganjil maupun genap.
Sesuai dengan SK Rektor Universitas Pendidikan Indonesia No 2051/K04/.03.06//1999 tanggal 23-4-1999 dan edaran Rektor No. 1063/K04/PP.03.01/1999 tanggal 23-3-1999, semester pendek disediakan bagi mahasiswa untuk mengambil beban studi minimal (antar 4-8 SKS) serta tidak untuk memperbaiki. Semester pendek merupkan semester yang pelaksanaannya sangat singkat, yaitu diantara pergantian semester genap dan ganjil.
(11)
Kenyataannya di lapangan semester pendek juga digunakan mahasiswa untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang kurang atau belum lulus. Kenyataan tersebut sesuai dengan tujuan pelaksanaan semester pendek menurut (BAAK UPI: 2007) yaitu:
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki prestasi akademiknya.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempercepat kelulusan atau masa studinya.
3. Mengoptimalkan sumber daya fakultas.
Berdasarkan data dari Jurusan Teknik Mesin masih banyak mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan studinya. Adapun data mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya dari angkatan 2002-2005 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Daftar Mahasiswa yang Belum Lulus
Angkatan Mahasiswa Belum Lulus Jumlah Seluruh Mahasiswa Persentase
2002 6 70 8%
2003 18 100 18%
2004 60 70 85%
2005 67 70 95%
(Sumber: Jurusan Teknik Mesin UPI)
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin harus mengambil 144 s/d 150 sks guna memenuhi syarat kelulusannya (Kurikulum UPI 2009: 232). Setiap kali semester pendek mahasiswa dapat mengambil 8 SKS. Apabila setiap tahunnya mahasiswa mengikuti semester pendek, maka jumlah keseluruhan SKS yang diambil adalah 8x4=32 SKS. Sehingga mahasiswa dapat menghemat masa studinya satu tahun, dan menghemat biaya kuliah 20% dengan perhitungan 100% 20%
5 1
=
(12)
Pelaksanaan semester pendek juga harus diawasi dan dievaluasi pelaksanaanya. Pengawasan dan evalusi dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan semester pendek berjalan dengan semestinya dan tujuanya tercapai.
Penelitian mengenai efektifitas semester pendek ini juga sebelumnya pernah diteliti oleh saudara Radi Nugraha Jurusan Teknik Sipil UPI di tahun 2005, yang berjudul: “ EFEKTFITAS SEMESTER PENDEK DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL”. Adapun kesimpulan dari penelitian beliau adalah sebagai berikut:
“Dampak pelaksanaan semester pendek bagi mahasiswa adalah memperbaiki nilai (IPK), walaupun peningkatannya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh mahasiswa. Mahasiswa mengharapkan dapat meningkatkan IPK melalui semester pendek. Data menunjukan ada peningkatan IPK mahasiswa setelah mengikuti semester pendek. Peningkatan IPK ini memang tidak terlalu tinggi, karena pada semester pendek terdapat batasan jumlah SKS yang akan dikontrak”.
Mengacu pada latar belakang tersebut, maka timbul pertanyaan dalam benak penulis: “ Bagaimanakah pelaksanaan semester pendek, dan seberapa besar semester pendek dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studinya”, sehingga penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah ini. Adapun judul penelitian yang penulis lakukan adalah: “Evaluasi Pelaksanaan Semester Pendek Dikaitkan Dengan Percepatan Studi Mahasiswa”.
(13)
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka perlu mengidentifikasikan beberapa masalah yang mungkin timbul dalam penelitian ini, antara lain:
1. Pelaksanaan semester pendek.
2. IPK mahasiswa setelah melaksanakan semester pendek. 3. Masa studi mahasiswa setelah melaksanakan semester pendek.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan uraian tentang seberapa luas dan mendalam masalah tersebut diteliti atau dibahas. Agar ruang lingkup masalah yang diteliti tidak begitu luas dan menyebar sehingga akan lebih terarahnya penelitian ini, penulis membatasi penelitian ini pada efektifitas semester pendek ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa JPTM FPTK UPI dalam hal:
1. Pelaksanaan semester pendek yang akan di teliti adalah proses kegiatan perkuliahan pada semester pendek.
2. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar mahasiswa ditinjau bedasarkan IPK mahasiswa setelah mengikuti semester pendek.
3. Masa studi mahasiswa yang diteliti adalah masa studi mahasiswa setelah melaksanakan semester pendek.
(14)
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sangat penting dalam suatu penelitian. Rumusan masalah dapat memperjelas permasalahan yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah pelaksanaan semester pendek di JPTM FPTK UPI?
2. Bagaimana dampak semester pendek dalam membantu penyelesaian studi mahasisawa?
3. Bagaimana dampak semester pendek dalam membantu mahasiswa meningkatkan indek prestasi komulatif (IPK)?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Adapun rumusan tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan semester pendek di JPTM FPTK UPI
2. Untuk mengetahui dampak semester pendek dalam membantu mahasiswa menyelesaikan studi.
3. Untuk mengetahui dampak semester pendek dalam membantu mahasiswa meningkatkan indeks prestasi komlatif (IPK).
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
(15)
1. Kegunaan Praktis
Penelitian ini dapat menjadi informasi dan masukan bagi pihak Jurusan Pendidkan Teknik Mesin mengenai efektifitas semester pendek.
2. Kegunaan Akademis
a) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan, sebagai bahan perbandingan antara teori dengan praktek di lapangan.
b) Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan tambahan literatur untuk penelitian lainnya dalam bidang pendidikan.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk menyamakan pendapat terhadap istilah yang terdapat dalam judul. Penulis memberikan batasan pengertian dari setiap istilah yaitu :
1. Semeter pendek adalah semester yang disediakan bagi mahasiswa untuk mengambil beban studi 4-8 SKS, yang dilaksanakan di antara pergantian semester genap dan ganjil.
2. Studi adalah keseluruhan mata kuliah yang wajib diambil mahasiswa JPTM FPTK UPI untuk mencapai strata S1.
(16)
3. Perceptan studi adalah mempersingkat waktu studi mahasiswa dari waktu studi yang seharausnya, contohnya waktu studi untuk jenjang S1 yang seharusnya ditempuh dalam lima tahun dipercepat masa studinya menjadi empat tahun.
H. Sitematika Penulisan
Penyusunan sistematika penulisan ditulis sesuai kaidah tata tulis karya ilmiah yang telah dibakukan, sehingga penulis merujuknya dalam satu kesatuan penyusunan secara sistematis. Adapun sistematikanya sebagai berikut:
BAB I : Menguraikan Pendahuluan sebagai kerangka dasar yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II : Merupakan Kajian Teoritis yang memaparkan sejumlah landasan teori dan hasil penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
BAB III : Merupakan Metodologi Penelitian yang meliputi metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik pengolahan data.
BAB IV : Merupakan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang meliputi deskripsi data serta pembahasan terhadap hasil penelitian.
BAB V : Merupakan Kesimpulan dan Saran yang meliputi kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian.
(17)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data penelitian Evaluasi Pelaksanaan Semester Pendek Dikaitkan Dengan Percepatan Studi Mahasiswa ini dengan menggunakan angket. Adapun sampel yang yang menjadi penelitian ini berjumlah 30 orang. Penyajian pembahasan pada bab ini disesuaikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian seperti yang telah dikemukakan pada bab dua, yaitu terdiri dari: (1) Persyaratan dan mekanisme semester pendek, (2) Perencanaan Proses Belajar Mengajar semester pendek, (3) Pelaksanaan PBM semester pendek, (4) Evaluasi PBM semester pendek, (5) Dampak pelaksanaan semester pendek.
A. Deskripsi data
1. Persyaratan dan Mekanisme Semester Pendek Tabel 4.1
Jumlah Mata kuliah Yang Diambil Pada Semester Pendek
Alternatif Jawaban f %
Satu 3 6
Dua 15 30
Tiga 27 54
Empat 5 10
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat ditafsirkan bahwa sebagian kecil (10%) mahasiswa mengambil satu mata kuliah pada semester pendek, sebagian kecil (30%) mengambil dua mata kuliah, setengahnya (54%) mengambil tiga mata kuliah, dan sebagian kecil (10%) mengambil empat mata kuliah.
(18)
Gambar 4.1
Diagram mata kuliah yang diambil pada semester pendek
Tabel 4.2
Syarat-syarat Mengikuti Semester Pendek
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Mahasiswa aktif 50 50 0 100
Membayar uang administrasi 50 50 0 100
Telah lulus mata kuliah prasyarat
yang akan diikuti 50 25 25 50
Mendapat persetujuan dari pembimbing akademik dan ketua jurusan
50 50 0 100
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat ditafsirkan bahwa seluruhnya (100%) mahasiswa aktif sebagai persyaratan untuk mengikuti semester pendek, seluruhnya (100%) membayar uang administrasi, setengahnya (50%) telah lulus mata kuliah prasyarat, dan seluruhnya (100%) mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan ketua jurusan.
6
3
0
5
4
1
0
0 10 20 30 40 50 60
Satu mata kuliah Dua mata kuliah Tiga mata kuliah Empat mata kuliah
(19)
Tujuan Mengikuti Semester Pendek
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Memperbaiki IPK 50 42 8 84
Mempercepat masa studi 50 40 10 80
Mengontrak mata kuliah yang belum
lulus 50 27 23 54
Mengontrak mata kuliah yang belum
di kontrak 50 38 18 76
Berdasarkan tabel 4.3 di atas tujuan mahasiswa mengikuti semester pendek pada umumnya (84%) memperbaiki IPK, pada umumnya (80%) mempercepat masa studi, sebagian besar (54%) mengontrak mata kuliah yang belum lulus, dan pada umumnya mengontrak mata kuliah yang belum pernah di kontrak.
Tabel 4.4
SKS Yang Diambil Pada Semester Pendek
Alternatif Jawaban f %
8 SKS 23 46
7 SKS 5 10
6 SKS 13 26
5 SKS 9 18
Jumlah 50 100
Berdasarkan table 4.4 di atas dapat ditafsirkan SKS yang diambil mahasiswa ketika semester pendek hampir setengahnya (46%) mengambil 8 SKS, sebagian kecil (10%) mengambil 7 SKS, sebagian kecil (26%) mengambil 6 SKS, dan sebagian kecil (18%) mengambil 5 SKS.
(20)
1 8 2 6 1 0 4 6
0 10 20 30 40 50
5 SKS 6 SKS 7 SKS 8 SKS
5 SKS 6 SKS 7 SKS 8 SKS
7 0 2 2 6 2
0 10 20 30 40 50 60 70 80
1 kali 2 kali 3 kali 4 kali
1 kali 2 kali 3 kali 4 kali Gambar 4.2
Diagram SKS yang Diambil Mahasiswa Pada Semester Pendek 2. Perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) Semester Pendek
Tabel 4.5
Hand Out Untuk Semester Pendek
Alternatif Jawaban f %
1 Kali 35 70
2 Kali 11 22
3 Kali 3 6
4 Kali 1 2
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar (70%) dosen memeberikan hand out 1 kali untuk perkulihan semester pendek, sebagian kecil (22%) 2 kali, sebagian kecil (6%) 3 kali, dan sebagian kecil (2%) 4 kali.
(21)
Gambar 4.3
Diagram Hand Out Yang Diberikan Untuk Semester Pendek Tabel 4.6
Deskripsi Tujuan Dari Mata Kuliah
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Mendeskripsikan tujuan dari mata kuliah pada
awal perkuliahan 50 40 10 80
Mendeskripsikan tujuan dari mata kuliah pada
setiap perkuliahan 50 13 37 26
Mendeskripsikan tujuan dari mata kuliah pada
akhir perkuliahan 50 0 50 0
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat ditafsirkan pada umumnya (80%) dosen mendeskripsikan tujuan mata kuliah pada awal perkuliahan, sebagian kecil (26%) pada setiap perkuliahan, dan tidak ada (0%) pada akhir perkuliahan.
Tabel 4.7
Silabus Dari Mata Kuliah
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Dosen memberikan silabus mata kuliah di awal
perkuliahan 50 37 13 74
Dosen memberikan silabus mata kuliah di
setiap perkuliahan 50 21 29 42
Dosen memberikan silabus mata kuliah di
akhir perkuliahan 50 0 50 0
Berdasrkan tabel 4.7 di atas dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar (74%) dosen memberikan silabus mata kuliah di awal perkuliahan semester pendek, hampir setengahnya (42%) dosen memberikan silabus di setiap perkuliahan, dan tidak ada (0%) dosen yang memberikan silabus pada akhir perkuliahan.
(22)
Pemberian RPP Perkuliahan
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Dosen memberikan RPP mata kuliah di awal
perkuliahan 50 18 32 36
Dosen memberikan RPP mata kuliah di setiap
perkuliahan 50 0 50 0
Dosen memberikan RPP mata kuliah di akhir
perkuliahan 50 0 50 0
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat ditafsirkan bahwa sebagian kecil (36%) dosen memberikan RPP di awal perkuliahan, tidak ada (0%) dosen yang memberikan RPP disetiap perkuliahan, dan tidak ada (0%) dosen yang memberikan RPP di akhir kuliah.
3. Pelaksanaan Proses Perkuliahan Semester Pendek Tabel 4.9
Bentuk Perkuliahan
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Perkuliahan di dalam kelas 50 50 0 100
Perkuliahan di workshop 50 0 50 0
Perkuliahan di luar kelas 50 0 50 0
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat ditafsirkan seluruhnya (100%) perkuliahan semester pendek dilakukan di dalam kelas, tidak ada (0%) perkuliahan dilakukan di workshop, dan tidak ada (0%) perkuliahan dilakukan di luar kelas.
(23)
1
0
1
6
2
4
5
0
0 10 20 30 40 50 60
13 kali 14 kali 15 kali 16 kali
13 kali 14 kali 15 kali 16 kali Frekuensi Perkuliahan
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Sebanyak 16 kali 50 25 25 50
Sebanyak 15 kali 50 12 38 24
Sebanyak 14 kali 50 8 42 16
Sebanyak 13 kali 50 5 45 10
Berdasrkan tabel 4.10 di atas dapat ditafsirkan bahwa setengahnya (50%) frekuensi perkuliahan yang diikuti oleh mahasiswa pada semester pendek adalah 16 kali pertemuan, sebagian kecil (24%) sebanyak 15 kali pertemuan, sebagian kecil (16%) sebanyak 14 kali pertemuan, dan sebagian kecil (10%) sebanyak 13 kali pertemuan.
Gambar 4.4
(24)
Metode Perkuliahan
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Metode diskusi 50 25 25 50
Metode tanya jawab 50 17 33 34
Metode ceramah 50 46 4 92
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat ditafsirkan bahwa setengahnya (50%) metode perkuliahan yang digunakan pada semester pendek adalah metode diskusi, sebagian kecil (34%) menggunakan metode tanya jawab, dan pada umumnya (92%) menggunakan metode ceramah.
Tabel 4.12
Daftar Hadir Dosen dan Mahasiswa
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Ada daftar hadir untuk dosen 50 45 5 90
Ada daftar hadir untuk mahasiswa 50 50 0 100
Berdasarkan table 4.12 di atas dapat ditafsirkan pada umunya (90%) dosen memiliki daftar hadir pada perkuliahan semester pendek, dan seluruhnya (100%) mahasiswa memiliki daftar hadir ketika perkuliahan semester pendek.
(25)
Mahasiswa yang Kehadirannya Kurang dari 80%
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Dosen memberikan tugas tambahan 50 41 9 82
Mahasiswa dinyatakan tidak lulus 50 5 45 10
Dosen tidak memberikan tugas apa-apa 50 4 46 8
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat ditafsirkan bahwa pada umumnya (82%) dosen memberikan tugas tambahan bagi mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 80%, sebagian kecil (10%) dosen menyatakan tidak lulus, dan sebagian kecil (8%) dosen tidak memberikan tugas apa-apa.
4. Evaluasi PBM Semester Pendek
Tabel 4.14
Sistem Penilaian Pada Semester Pendek
Alternatif Jawaban f %
Penilaian Acuan Patokan (PAP) 13 26
Penilaian Acuan Norma (PAN) 34 68
Gabungan anatara PAP dan PAN 3 6
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat ditafsirkan bahwa penilaian yang digunakan pada semester pendek sebagian kecil (26%) adalah PAP, sebagian besar (68%) adalah PAN, dan sebagian kecil (6%) adalah gabungan PAP dan PAN.
(26)
2
6
6
8
6
0 10 20 30 40 50 60 70 80
PAP PAN PAP dan PAN
PAP PAN PAP dan PAN
Gambar 4.5
Diagram Sistem Penilain Semester Pendek
Tabel 4.15
Standar Penguasan Materi Perkuliahan Semester Pendek
Alternatif Jawaban f %
70% 50 100
60% 0 0
50% 0 0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat ditafsirkan bahwa seluruhnya (100%) standar penguasaan materi perkuliahan semester pendek adalah 70%, tidak ada (0%) standar penguasaan meteri 60%, dan tidak ada (0%) standar penguasaan materi 50%.
Tabel 4.16
Komponen Penilaian Semester Pendek
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
UTS 50 47 3 94
UAS 50 50 0 100
Kehadiran 50 48 2 96
(27)
adalah salah satu komponen penilain dosen untuk kelulusan perkuliahan di semester pendek. Seluruhnya (100%) UAS merupakan salah satu komponen penilaian kelulusan perkuliahan pada semester pendek. Pada umumnya (96%) kehadiran merupakan salah satu komponen penilaian kelulusan pada semester pendek, dan tidak ada (0%) untuk praktikum.
5. Dampak Semester Pendek
Tabel 4.17
Dampak Semester Pendek Pada Mata Kulia Praktek
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Dapat mengambil mata kuliah PI 50 27 23 54
Dapat mengambil mata kuliah KKN 50 22 28 44
Dapat mengambil mata kuliah PLP 50 31 19 62
Bedasarkan tabel 4.17 di atas dapat ditafsirkan sebagian besar (54%) dampak dari semester pendek mahasiswa dapat mengambil mata kuliah PI. Hampir setengahnya (44%) dampak dari semester pendek mahasiswa dapat mengambil mata kuliah KKN, dan sebagian besar (62%) mahasiswa dapat mengambil mata kuliah PLP.
Tabel 4.18
Dampak Semester Pendek Pada Mata Kuliah Tingkat Akhir
Alternatif Jawaban N
F
%
Ya Tidak
Dapat mengambil mata kuliah TA 50 36 14 72
(28)
1
0
1
2
5
0
2
8
0 10 20 30 40 5 0 60
IPK 2,0-2,49 IPK 2,5-2,74 IPK 2,75-2,99 IPK 3,00
IPK 2, 0-2,49 IPK 2,5-2,74 IPK 2,7 5-2,99 IPK 3,0 0
dampak dari semester pendek mahasiswa dapat mengambil mata kuliah tingkat akhir yaitu TA, dan pada umumnya (94%) dapat mengambil mata kuliah skripsi.
Tabel 4.19 IPK Mahasiswa
Alternatif Jawaban f %
IPK lebih dari 3,00 14 28
IPK 2,75 – 2,99 25 50
IPK 2,5 – 2,74 6 12
IPK 2,00 – 2,49 5 10
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat ditafsirkan sebagian kecil (28%) IPK mahasiswa adalah lebih dari 3,00. Setengahnya (50%) IPK mahasiswa adalah 2,75–2,99. Sebagian kecil (12%) IPK mahasiswa adalah 2,5 – 2,74, dan sebagian kecil (10%) adalah 2,00 – 2,49.
Gambar 4.6
(29)
Target IPK yang Dicapai Setelah Mengikuti Semester Pendek
Alternatif Jawaban f %
IPK lebih dari 3,00 38 76
IPK 2,75 – 2,99 12 24
IPK 2,5 – 2,74 0 0
IPK 2,00 – 2,49 0 0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat ditafsirkan pada umumnya (76%) setelah mengikuti semester pendek mahasiswa menargetkan IPK lebih dari 3,00. Sebagian kecil (24%) mahasiswa menargetkan IPK 2,75 – 2,99 setelah mengikuti semester pendek. Tidak ada (0%) mahasiswa yang menargetkan IPK 2,5 – 2,74 setelah mengikuti semester pendek, dan tidak ada (0%) mahasiswa yang menargetkan IPK 2,00 – 2,49 setelah mengikuti semester pendek.
Tabel 4.21
Rencana Studi Mahasiswa
Alternatif Jawaban f %
Jangka waktu 4 tahun 28 56
Jangka waktu 5 tahun 18 36
Jangka waktu 6 tahun 4 8
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat ditafsirkan sebagian besar (56%) mahasiswa merencanakan 4 tahun untuk menyelesaikan studi S1. Sebagian kecil (36%) mahasiswa merencanakan 5 tahun untuk menyelesaikan studi S1, dan tidak ada (0%) mahasiswa yang merencanakan 6 tahun untuk menyelesaikan studi S1.
(30)
1. Persyaratan dan Mekanisme Semester Pendek
Semester pendek dilaksanakan antara semester genap dan ganjil. Semester pendek bertujuan untuk mengefektifkan ruang kelas yang tidak terpakai, juga untuk meningkatkan IPK mahasiswa yang kurang memuaskan. Mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mengikuti semester pendek. Semester pendek diselenggarakan bagi mahasiswa yang berprestasi dan bukan untuk mengulang, akan tetapi pada kenyataan di lapangan semester pendek juga digunakan oleh mahasiswa untuk mengulang mata kuliah. Pihak fakultas memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengulang mata kulliah pada semester pendek dengan alasan untuk mengoptimalkan ruang kelas dan membantu mahasiswa memperbaiki prestasinya.
Berdasarkan hasil penelitian pada umumnya mahasiswa telah memenuhi syarat-syarat untuk mengikuti semester pendek. Mekanisme dari proses registrasi hingga perkuliahan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga pada umumnya persyaratan dan mekanisme untuk melaksanakan semester pendek telah dipenuhi oleh mahasiswa. Terpenuhinya persyaratan dan mekanisme semester pendek juga didukung dengan dokumentasi berupa contoh kwitansi registrasi semester pendek.
2. Perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) Semester Pendek
Semester pendek dilakukan dalam waktu dua bulan. Waktu yang sangat singkat ini memungkin mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan kuliah. Diantaranya mencari silabus dan bahan perkuliahan lainnya. Silabus, RPP,
(31)
yang akan diikuti, serta dapat membantu mempersiapkan materi perkuliahan yang didikuti. Sehingga mahasiswa dapat menguasai materi perkuliahan yang diikuti.
Berdasrkan data penelitian ada beberapa dosen yang memberikan silabus, RPP, hand out perkuliahan, akan tetapi ada juga dosen yang tidak memberikan silabus, RPP, hand out perkulihannya. Kemudian dari data penelitian juga diketahui bahwa sebagian besar dosen memberikan deskripsi perkuliahannya. 3. Pelaksanaan Perkuliahan Semester Pendek
Berdasarkan data penelitian pada umumnya perkuliahan dilakukan di dalam kelas. Frekuensi perkuliahan semester pendek dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan, yang dibagi menjadi dua pertemuan di setiap minggunya. Metode yang digunakan pada semester pendek pada umumnya adalah metode ceramah, setengahnya menggunakan metode diskusi, dan sebagian kecil menggunakan metode tanya jawab.
Pengadaan daftar hadir sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ada beberapa mahasiswa yang jumlah kehadirannya kurang dari semestinya, hal ini menjadi kendala pada pelaksanaan semester pendek. Bedasarkan data penelitian pada umumnya dosen memberikan tugas tambahan bagi mahasiswa yang kehadirannya kurang, akan tetapi beberapa dosen menyatakan tidak lulus dan tidak memberikan sangsi apa-apa pada mahasiswa yang kehadirannya kurang.
(32)
Berdasarkan data penelitian sebagian besar sistem penilaian yang digunakan dosen pada semester pendek adalah Penilaian Acuan Norma (PAN). Sedangkan standar penguasaan materi yang dikuasai seluruhnya adalah 70%. Komponen penilaian yang digunakan dosen untuk semester pendek adalah UTS, UAS, dan kehadiran mahasiswa.
5. Dampak Semester Pendek Bagi Mahasiswa
Rata-rata IPK mahasiswa JPTM adalah antara 2,75 – 2,99. Berdasarkan data penelitian setelah mengikuti semester pendek sebagian besar (76%) mahasiswa JPTM mengalami peningkatan IPK menjadi di atas 3,00. Mahasiswa JPTM juga sebagian besar menargetkan 4 tahun untuk menyelesaikan studi S1 setelah mengikuti semester pendek. Data ini juga di dukung dengan dokumentasi berupa transkrip IPK mahasiswa setelah mengikutu semester pendek.
Berdasarkan data penelitian juga diketahui bahwa semester pendek dapat mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah tingkat praktek, yaitu PI sebanyak 54%, KKN sebanyak 44%, dan PLP sebanyak 62%. Dampak dari pelaksanaan semester pendek juga dapat mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah tingkat akhir, yaitu TA sebanyak 72%, dan skripsi sebanyak 94%. Kemudian setelah melaksanakan semester pendek mahasiswa juga mempunyai target penyelesaian studi S1, yaitu 4 tahun sebanyak 56%, 5 tahun sebanyak 36%, dan 6 tahun sebanyak 8%.
(33)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai evaluasi pelaksanaan semester pendek dikaitkan dengan percepatan studi mahasiswa, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagia berikut:
1. Pelaksanaan semester pendek di JPTM FPTK UPI secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mahasiswa pada umumnya telah mengikuti mekanisme semester pendek dengan baik, mulai dari persyaratan hingga proses perkuliahan semester pendek.
2. Dampak dari pelaksanaan semester pendek dalam membantu penyelesaian studi mahasiswa sangat baik. Bedasarkan data penelitian setelah mengikuti semester pendek mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah praktek seperti PI, KKN, dan PLP. Semester pendek juga mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah tingkat akhir, seperti skripsi dan Tugas Akhir (TA).
3. IPK rata-rata mahasiswa adalah 2,75 – 2,99, akan tetapi setelah pelaksanaan semester pendek berdampak sangat baik. Dampak setelah pelaksanaan semester pendek IPK rata-rata mahasiswa menjadi di atas 3,00.
(34)
B. Saran
Setelah melakukan penelitian mangenai sesmester pendek maka penulis memberikan saran agar program semester pendek dapat berjalan dengan lebih baik, adapun saran yang penulis berikan adalah sebagi berikut:
1. Bagi pihak Upi, pelaksanaan semester pendek pada umumnya sudah berjalan dengan baik sesuai dengan seharusnya, namun ada beberapa bagian yang perlu di benahi sperti penyediaan silabus, RPP, hand out, dengan demikian mahasiswa akan lebih siap untuk melaksanakan perkuliahan di sesmester pendek walau dengan waktu yang singkat yaitu dua bulan.
2. Bagi pihak mahasiswa, karena semester pendek ini dampaknya sangat baik bagi mahasiswa maka mahasiswa harus bisa melihat hal ini sebagai peluang dan memanfaatkannya dengan baik dengan belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga hasil yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan yaitu peningkatan IPK dan percepatan studi.
(35)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1983). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Arikunto, S. (2004). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga. Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Engkoswara. (1987). Dasar – Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta:
Depdikbud.
Faud, M. (2003). Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Gibson and Ivacevich (1996). Organisasi, Prilaku, dan Struktur. Jakarta: Erlangga.
Moleong. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Nasution S. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugraha, R. (2005). Efektfitas Semester Pendek Ditinjau Dari Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Skripsi JPTS FPTK UPI. Rakhmat C. (1988). Pengkuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: FIP IKIP
Bandung.
Siagian, S. (1986). Organisasi, Kepemimpinan, Dan Prilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Soewarno. (1980). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Menejemen. Jakarta: Gunung Agung.
(36)
Stufflebeam D.L & George F.M (1983). Evaluation Models. Kluwer: Nijhoff Publishing.
Sudarman, P. (2004). Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sudjana, D. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosda Karya.
Sugiyono. (2008). Meteode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
UPI. (2009). Kurikulum UPI. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
UPI. (2009). Pedoman Akedemik UPI. Bandung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Vernon. (1995). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta: Erlangga
Winarno, S. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Metode Teknik). Bandung: Tarsito.
Wirawan Sarwono S. (1998). Teori-teori psikologi sosial. Jakarta : Rajawali. Worthen Blaine R, (1972). Program evaluation, alternative aproach and partical
quidelines. Newyork : Addison Wesley Lognm. Zaenal, A. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pekerti
(1)
dan hand out dapat membantu mahasiswa memberikan gambaran perkuliahan yang akan diikuti, serta dapat membantu mempersiapkan materi perkuliahan yang didikuti. Sehingga mahasiswa dapat menguasai materi perkuliahan yang diikuti.
Berdasrkan data penelitian ada beberapa dosen yang memberikan silabus, RPP, hand out perkuliahan, akan tetapi ada juga dosen yang tidak memberikan silabus, RPP, hand out perkulihannya. Kemudian dari data penelitian juga diketahui bahwa sebagian besar dosen memberikan deskripsi perkuliahannya. 3. Pelaksanaan Perkuliahan Semester Pendek
Berdasarkan data penelitian pada umumnya perkuliahan dilakukan di dalam kelas. Frekuensi perkuliahan semester pendek dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan, yang dibagi menjadi dua pertemuan di setiap minggunya. Metode yang digunakan pada semester pendek pada umumnya adalah metode ceramah, setengahnya menggunakan metode diskusi, dan sebagian kecil menggunakan metode tanya jawab.
Pengadaan daftar hadir sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ada beberapa mahasiswa yang jumlah kehadirannya kurang dari semestinya, hal ini menjadi kendala pada pelaksanaan semester pendek. Bedasarkan data penelitian pada umumnya dosen memberikan tugas tambahan bagi mahasiswa yang kehadirannya kurang, akan tetapi beberapa dosen menyatakan tidak lulus dan tidak memberikan sangsi apa-apa pada mahasiswa yang kehadirannya kurang.
(2)
Berdasarkan data penelitian sebagian besar sistem penilaian yang digunakan dosen pada semester pendek adalah Penilaian Acuan Norma (PAN). Sedangkan standar penguasaan materi yang dikuasai seluruhnya adalah 70%. Komponen penilaian yang digunakan dosen untuk semester pendek adalah UTS, UAS, dan kehadiran mahasiswa.
5. Dampak Semester Pendek Bagi Mahasiswa
Rata-rata IPK mahasiswa JPTM adalah antara 2,75 – 2,99. Berdasarkan data penelitian setelah mengikuti semester pendek sebagian besar (76%) mahasiswa JPTM mengalami peningkatan IPK menjadi di atas 3,00. Mahasiswa JPTM juga sebagian besar menargetkan 4 tahun untuk menyelesaikan studi S1 setelah mengikuti semester pendek. Data ini juga di dukung dengan dokumentasi berupa transkrip IPK mahasiswa setelah mengikutu semester pendek.
Berdasarkan data penelitian juga diketahui bahwa semester pendek dapat mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah tingkat praktek, yaitu PI sebanyak 54%, KKN sebanyak 44%, dan PLP sebanyak 62%. Dampak dari pelaksanaan semester pendek juga dapat mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah tingkat akhir, yaitu TA sebanyak 72%, dan skripsi sebanyak 94%. Kemudian setelah melaksanakan semester pendek mahasiswa juga mempunyai target penyelesaian studi S1, yaitu 4 tahun sebanyak 56%, 5 tahun sebanyak 36%, dan 6 tahun sebanyak 8%.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai evaluasi pelaksanaan semester pendek dikaitkan dengan percepatan studi mahasiswa, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagia berikut:
1. Pelaksanaan semester pendek di JPTM FPTK UPI secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mahasiswa pada umumnya telah mengikuti mekanisme semester pendek dengan baik, mulai dari persyaratan hingga proses perkuliahan semester pendek.
2. Dampak dari pelaksanaan semester pendek dalam membantu penyelesaian studi mahasiswa sangat baik. Bedasarkan data penelitian setelah mengikuti semester pendek mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah praktek seperti PI, KKN, dan PLP. Semester pendek juga mendukung mahasiswa untuk mengambil mata kuliah tingkat akhir, seperti skripsi dan Tugas Akhir (TA).
3. IPK rata-rata mahasiswa adalah 2,75 – 2,99, akan tetapi setelah pelaksanaan semester pendek berdampak sangat baik. Dampak setelah pelaksanaan semester pendek IPK rata-rata mahasiswa menjadi di atas 3,00.
(4)
B. Saran
Setelah melakukan penelitian mangenai sesmester pendek maka penulis memberikan saran agar program semester pendek dapat berjalan dengan lebih baik, adapun saran yang penulis berikan adalah sebagi berikut:
1. Bagi pihak Upi, pelaksanaan semester pendek pada umumnya sudah berjalan dengan baik sesuai dengan seharusnya, namun ada beberapa bagian yang perlu di benahi sperti penyediaan silabus, RPP, hand out, dengan demikian mahasiswa akan lebih siap untuk melaksanakan perkuliahan di sesmester pendek walau dengan waktu yang singkat yaitu dua bulan.
2. Bagi pihak mahasiswa, karena semester pendek ini dampaknya sangat baik bagi mahasiswa maka mahasiswa harus bisa melihat hal ini sebagai peluang dan memanfaatkannya dengan baik dengan belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga hasil yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan yaitu peningkatan IPK dan percepatan studi.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1983). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Arikunto, S. (2004). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga. Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Engkoswara. (1987). Dasar – Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta:
Depdikbud.
Faud, M. (2003). Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Gibson and Ivacevich (1996). Organisasi, Prilaku, dan Struktur. Jakarta: Erlangga.
Moleong. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Nasution S. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugraha, R. (2005). Efektfitas Semester Pendek Ditinjau Dari Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Skripsi JPTS FPTK UPI. Rakhmat C. (1988). Pengkuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: FIP IKIP
Bandung.
Siagian, S. (1986). Organisasi, Kepemimpinan, Dan Prilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Soewarno. (1980). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Menejemen. Jakarta: Gunung Agung.
(6)
Stufflebeam D.L & George F.M (1983). Evaluation Models. Kluwer: Nijhoff Publishing.
Sudarman, P. (2004). Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sudjana, D. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosda Karya.
Sugiyono. (2008). Meteode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
UPI. (2009). Kurikulum UPI. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
UPI. (2009). Pedoman Akedemik UPI. Bandung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Vernon. (1995). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta: Erlangga
Winarno, S. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Metode Teknik). Bandung: Tarsito.
Wirawan Sarwono S. (1998). Teori-teori psikologi sosial. Jakarta : Rajawali. Worthen Blaine R, (1972). Program evaluation, alternative aproach and partical
quidelines. Newyork : Addison Wesley Lognm. Zaenal, A. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pekerti