PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA GURU : Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari.

(1)

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas kasih dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya terhadap Kinerja Guru SD-se Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari”.

Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Penjaminan Mutu Pendidikan SPs UPI Bandung. Penelitian ini menelaah Peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya terhadap Kinerja. Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru SD-se Kecamatan Kendari Barat Kendari.

Penulis berharap bahwa karya tulis ini dapat memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan kompetensi pedagogik guru SD di Kecamatan Kendari Barat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini, baik isi maupun kaidah penulisan masih banyak sekali terdapat kekurangan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari semua pihak guna memperbaiki berbagai kelemahan dan kekurangan yang ada, sehingga tesis ini dapat memenuhi kualitas, baik dari segi keilmuan maupun aspek metodologinya.

Atas bantuan semua pihak dalam penyelesaian tesis ini, penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya, semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.

Bandung, Juli 2012 Penulis,


(2)

(3)

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya terhadap Kinerja Guru SD-se Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari” beserta seluruh isinya adalah benar -benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakkan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ternyata ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini. Bandung, Juli 2012 Yang membuat pernyataan,


(4)

ABSTRAK

Muhamad Taufiq Ramadhan, Peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya terhadap Kinerja Guru SD se-Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Tesis Program Magister Penjaminan Mutu, di bawah bimbingan Prof. Ace Suryadi, M.Sc. Ph.d dan Dr. Ratih Hurriyati, MP.

Tantangan yang dihadapi oleh seorang guru karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat. Kondisi tersebut menuntut seorang guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dalam mempersiapkan peserta didiknya menghadapi masa depan. Kompetensi guru menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kinerja guru. Kompetensi pedagogik guru yang rendah berakibat pada kinerja guru yang juga rendah. Peningkatan kompetensi guru sangat penting karena kompetensi guru sangat menentukan hasil belajar anak didiknya. Tes kompetensi yang diadakan di hampir semua tempat di negara kita menunjukkan bahwa banyak guru kita tidak lulus tes kompetensi atau dengan kata lain banyak yang belum memenuhi syarat sebagai guru yang profesional atau guru yang memiliki kompetensi yang memadai. Banyak program-program yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan kompetensinya, salah satunya adalah melalui keikutsertaannya dalam pendidikan dan pelatihan. Materi program pendidikan dan pelatihan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan mengelola pembelajaran mencakup: 1) menguasai karakteristik peserta didik, 2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, 3) pengembangan kurikulum, 4) kegiatan pembelajaran yang mendidik, 5) penguasaan terhadap teknologi infomasi dan komunikasi (TIK), 6) pengembangan potensi peserta didik, 7) komunikasi dengan peserta didik dan 8) penilaian dan evaluasi. Aspek lain yang diteliti adalah aspek kinerja guru, dengan melihat keterkaitannya dengan pendidikan dan pelatihan serta kompetensi pedagogik guru. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 orang guru sekolah dasar pada Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data yang terkumpul melalui angket, diolah untuk melihat hubungan antar variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pendidikan dan pelatihan, kompetensi pedagogik dan kinerja guru SD di Kecamatana Kendari Barat, Kota Kendari. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pendidikan dan pelatihan terhadap kompetensi pedagogik, serta terdapat pula hubungan antara pendidikan dan pelatihan serta kompetensi pedagogik baik secara bersama-sama maupun individual terhadap kinerja guru. Berdasarkan temuan penelitian di atas, maka makin jelas pentingnya peranan pengembangan sumber daya manusia khususnya peningkatan kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan.


(5)

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

ABSTRACT

Muhamad Taufiq Ramadhan, The Role of Education and Training for Pedagogic Competence and Their Impact on Performance of Primary School Teachers in Western Kendari District, Kendari City. Thesis of Quality Assurance Master Program, guided by Prof. Ace Suryadi, M.Sc. Ph.D and Dr. Ratih Hurriyati, MP. Challenges being faced by the teacher because of the developments in science and technology are increasing. These conditions require the teacher to continually improve the competence in preparing learners to face the future. Competence of teachers is one indicator to determine the performance of teachers. Low pedagogical competence of teachers resulting in low performance of teachers. Increased competence of teachers is very important because it largely determines the learning outcomes of their students. Competency test that was held in almost all places in our country shows that many teachers did not pass the competency test, or in other words, many of them do not qualify as a professional teacher or teachers who have adequate competence. Many programs that can be done by a teacher to enhance their competence, one of it through participation in education and training. Education and training program materials can enrich teachers' knowledge and skills in managing learning. The ability to manage learning include: 1) understand the characteristics of learners, 2) undertand learning theory and principles of learning, 3) curriculum development, 4) learning activities, 5) the mastery of information and communication technology (ICT), 6 ) the development of learners’ potential, 7) communication with the students and 8) assessment and evaluation. Another aspect in this research is the aspect of teacher performance, paying attention to its association with education and training and pedagogical competence of teachers. The number of samples in this research were 81 elementary school teachers in Western Kendari District, Kendari City. This research uses a quantitative approach, the data collected through a questionnaire and then examined to see the relationship between variables of the research. The results showed a picture of education and training, pedagogic competence and performance of primary school teachers in district of Western Kendari District, Kendari City. The results also indicate that there is a positive relationship between education and training and pedagogic competence, and there is also a relationship between education and training and pedagogic competence either jointly or individually on the performance of teachers. Based on the above findings, the more clearly the importance of human resource development, especially in increasing competence through education and training.


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan dukungan moril maupun material selama penyusunan tesis ini, karena penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada:

1. Prof. H. Ace Suryadi, M.Sc, Ph.d, selaku pembimbing I yang telah banyak membantu dalam pembimbingan hingga selesainya tesis ini.

2. Dr. Hj. Ratih Hurriyati, MP, selaku pembimbing II yang juga telah banyak membantu dalam pembimbingan hingga selesainya tesis ini.

3. Dr. Danny Meirawan, M.Pd dan Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

4. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, selaku Rektor Universtas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menempuh pendidikan di UPI Bandung.

5. Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed, selaku direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang telah merestui dan menyetujui pelaksanaan ujian sidang tesis ini.


(7)

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii 6. Seluruh dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya

dosen jurusan Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah membantu penulis dalam mengikuti pendidikan dan memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi diri penulis. 7. Seluruh staf administrasi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

yang telah membantu penulis di bidang administrasi akademis.

8. Seluruh rekan-rekan guru SD- se Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari yang telah meluangkan waktunya mengisi instrumen penelitian buat penyusunan tesis ini.

9. Tak lupa ucapan terima kasih kepada rekan-rekan penulis mahasiswa program Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia angkatan tahun 2010, atas segala bantuan dan dukungan serta kebersamaan selama penulis mengikuti perkuliahan.

10.Teristimewa kepada kedua orang tua, mertua, isteri (Onya Tasalisa) dan anakku tersayang (Tsaqifa Almira) yang telah dengan sabar memberikan dorongan moril, sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

Atas segala bantuan, dorongan, dukungan, dan pengorbanan yang telah diberikan, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dapat membalas segala kebaikan bapak /ibu.

Bandung, Juli 2012 Penulis


(8)

Muhamad Taufiq Ramadhan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……….. i

PERNYATAAN ……….. ii

ABSTRAK ………... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. v

DAFTAR ISI ……….. vii

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR GAMBAR ………. xi

BAB I. PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Identifikasi Masalah ……….. 7

C. Rumusan Masalah ……… 7

D. Tujuan Penelitian ………. 8

E. Kegunaan Hasil Penelitian ……….. 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……… 11

A. Manajemen Sumber Daya Manusia ………. 11

B. Pendidikan dan Pelatihan ……… 17


(9)

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

D. Kompetensi ……….……… 30

E. Konsep Kinerja ……….. 45

F. Hipotesis ……….……….. 53

G. Kerangka Pemikiran………..……….…….. 53


(10)

BAB III. METODE PENELITIAN ……….………..………… 58

A. Pendekatan Penelitian ……….……….…… 58

B. Populasi dan Sampel ………..………..….. 58

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ……… 63

D. Uji Coba Instrumen ……….. 67

E. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ………. 70

F. Prosedur, Teknik Pengolahan dan Analisis Data ……….. 74

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

A. Hasil Penelitian ………... 79

B. Pengujian Variabel Penelitian ……….. 107

C. Pembahasan ……….. 117

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 133

A. Kesimpulan ……….. 133

B. Rekomendasi ………..………….. 134

DAFTAR PUSTAKA ……… 137 LAMPIRAN


(11)

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Penarikan Sampel Tiap-Tiap Sekolah ……….. 60

3.2. Jumlah Populasi dan Sampel SD se-Kecamatan Kendari Barat ………. 61

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Pendidikan dan Pelatihan ………... 64

3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kompetensi Pedagogik ………….. 65

3.5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Guru ……….. 66

3.6. Tabel Koefisien Korelasi Validitas ……….. 68

3.7. Tabel Koefisien Korelasi Reliabilitas ……… 69

3.8. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan dan Pelatihan ……….. 70

3.9. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru ……….. 71

4.1. Perhitungan WMS Variabel Pendidikan dan Pelatihan ………. 87

4.2. Skor Rata-rata Dimensi Variabel Pendidikan dan Pelatihan……….89

4.3. Rata-rata skor untuk Dimensi Kompetensi Pedagogik ……….. 92

4.4. Perhitungan WMS Variabel Kinerja Guru ……….………. 94

4.5. Skor Rata-rata Dimensi Variabel Kinerja Guru ………. 96

4.6. Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO) Variabel Pendidikan dan Pelatihan ……… 98

4.7. Hasil Analisis Komponen Matriks Variabel Pendidikan dan Pelatihan …… 99

4.8. Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO) Variabel Kinerja Guru …100 4.9. Hasil Analisis Komponen Matriks Variabel Kinerja Guru ……….101

4.10. Korelasi antara Karakteristik Responden dengan Variabel Kinerja ………102

4.11. Uji Normalitas Komponen Variabel Pendidikan dan Pelatihan ……….103

4.12. Uji Normalitas Kompetensi Pedagogik ……….104

4.13. Uji Normalitas Komponen Variabel Kinerja Guru ……….105


(12)

4.15. Uji Linieritas Variabel Kompetensi Pedagogik dan Kinerja ………..106

4.16. Uji Multikolinieritas Variabel-Variabel Penelitian ………106

4.17. Nilai Korelasi antar Variabel Penelitian ………107

4.18. Interpretasi Koefisien Korelasi ………..107

4.19. Tabel ANOVA untuk Model Sub-struktur-1 ……….109

4.20. Koefisien untuk Model sub-Struktur-1……….. 109

4.21. Model Summary Model Sub-struktur-1 ……….110

4.22. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur sub-Struktur-1………. 111

4.23. Tabel ANOVA untuk Model Sub Struktur-2 ………..111

4.24. Koefisien untuk Model sub-Struktur-2……….. 112

4.25. Model Summary Model Sub-struktur-2 ……….112

4.26. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur sub-Struktur-2………. 115


(13)

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1. Profil Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). Distribusi Jumlah Sekolah Berdasarkan Tahapan Pengembangan Per Indikator, di Kota

Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara ……… 5

1.2. Profil Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Jenjang Sekolah Dasar. Distribusi Jumlah Sekolah Berdasarkan Tahapan Pengembangan Per Indikator, di Kota Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara .. 6

2.1. Diagnostic of Training Process ………. 22

2.2. Proses Perancangan Pelatihan ……… 23

2.3. Bagan Kerangka Pemikiran ……….. 56

2.4 Paradigma Penelitian ………. 57

4.1. Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 80

4.2. Grafik Responden Berdasarkan Usia ………. 80

4.3. Grafik Responden Berdasarkan Masa Kerja……… 81

4.4. Grafik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………. 82

4.5. Grafik Responden Berdasarkan Program Studi ………. 83

4.6. Grafik Responden Berdasarkan Golongan ……… 84

4.7. Grafik Responden Berdasarkan Status Sertifikasi ……… 85

4.8. Grafik Perhitungan WMS variabel Pendidikan dan Pelatihan ……… 88

4.9. Skor Variabel Kompetensi Pedagogik ……… 91

4.10. Garik Perhitungan WMS variabel Kinerja Guru ……… 95

4.11. Diagram Sub Struktur-1 ………108

4.12. Diagram Sub-Struktur-2………. 109

4.13. Daigram Jalur Lengkap……….. 116 4.14. Bagan Hubungan antara Kompetensi dan Kinerja ………132


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor strategis dalam menciptakan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan ujung tombak dari kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang juga berkualitas dan produktif. Sumber daya manusia yang handal akan mendorong suatu negara menjadi maju dan pesat dalam persaingan global. Hanya negara-negara dengan sumber daya manusia yang unggul yang akan mampu bersaing dan menjadi pelaku utama dalam era kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini.

Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam mengelola pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Peranan guru sangat menentukan keberhasilan anak didiknya, sebab gurulah yang sehari-hari secara langsung berinteraksi dengan siswanya sehingga dialah yang paling mengetahui perkembangan anak didiknya yang pada gilirannya dia pula yang yang akan menentukan langkah-langkah apa yang terbaik yang mesti dilakukan untuk membenahi kesenjangan yang ada.

Mutu pendidikan dipengaruhi oleh mutu guru yang menangani langsung pendidikan di sekolah. Guru sebagai ujung tombak dalam melaksanakan pembelajaran di kelas semestinya memiliki kompetensi mengajar yang mampu


(15)

2

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengelola pembelajaran secara baik, sehingga siswa mendapat pengalaman belajar dari gurunya.

Hasil studi Heyneman dan Loxly menurut Supriadi (1999:178) dalam Riduwan (2010:304) pada 29 negara menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga masukan yang menentukan pendidikan (prestasi siswa) ditentukan oleh guru. Berdasarkan hasil studi tersebut, nampak bahwa salah satu upaya yang perlu mendapat perhatian yang utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah peningkatan kualitas guru atau dengan kata lain bahwa sejalan dengan usaha yang telah dilakukan pemerintah sebagai penyedia pendidikan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, peningkatan profesionalisme atau mutu tenaga pendidik merupakan hal mutlak yang mesti diperhatikan. Tanpa peningkatan profesionalisme guru, maka usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak akan berdampak nyata, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Pemerintah semestinya selalu berusaha meningkatkan kompetensi guru secara bertahap, baik melalui penataran-penataran, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun dengan menggalakkan berbagai workshop dan seminar yang diadakan baik di tingkat pusat, maupun di daerah masing-masing. Kegiatan pembinaan guru merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam setiap usaha peningkatan mutu pembelajaran.

Tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan semakin kompleks, maka konsekuensinya guru sebagai pelaku utama dituntut untuk meningkatkan peranan dan


(16)

kemampuannya untuk menghadapi tantangan tersebut. Berkaitan dengan jabatan dan profesi sebagai seorang guru, fenomena sekarang terlihat di beberapa tempat bahwa masih terdapat guru yang belum memiliki keahlian yang diperolehnya melalui pendidikan dan ditunjukkan dengan sertifikat atau ijazah dan akta yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya.

Peran guru yang profesional dapat menumbuhkan kualitas pendidikan Indonesia, maka kebutuhan utama yang harus diperhatikan tentulah bagaimana agar guru-guru memiliki kompetensi-kompetensi yang memadai, yaitu guru-guru yang memiliki kompetensi-kompetensi sebagaimana yang dicantumkan dalam UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 yang meliputi; kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Hal ini juga menjadi sangat berpengaruh terhadap kinerja dan hasil yang diharapkan pada anak didik. Oleh sebab itu dalam rangka menjadikan guru sebagai tenaga profesional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan menjadikan guru sebagai tenaga kerja profesional perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya. Sehingga seiring dengan waktu dan tantangan yang dihadapi, kemampuan guru juga semestinya semakin meningkat dalam membekali anak didiknya dengan ilmu yang berguna untuk selalu dapat menghadapi tantangan jaman, atau dengan kata lain pendidikan yang diberikan oleh guru sesuai dengan amanat pendidikan nasional kita.


(17)

4

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena itu kehadiran dan profesionalismenya sangat berpengaruh dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang memadai, karena guru merupakan salah satu komponen mikro system pendidikan yang sangat strategis dan banyak mengambil peran dalam proses pendidikan persekolahan (Suyanto dan Hisyam, 2000 : 27). Menurut UU RI. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI Pasal 39. Dinyatakan bahwa ;

(1). Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembang, pengawas dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

(2). Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.

Guru memiliki peran yang penting, posisi yang strategis, dan bertanggungjawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Guru yang profesional akan tercermin dalam tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode yang digunakannya dalam berinteraksi dengan anak didiknya.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru yang belum memiliki kompetensi yang memadai dalam mengelola pembelajaran. Data dari


(18)

Evaluasi Diri Sekolah online memperlihatkan bahwa dari 8 Standar Nasional Pendidikan (isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana dan prasarana, penilaian dan pembiayaan) yang dievaluasi, maka komponen Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang masih banyak belum memenuhi standar nasional pendidikan.

Detail capaian kinerja pemenuhan standar PTK di setiap indikator di Kota Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara, dapat dilihat pada grafik berikut, yang menunjukkan distribusi jumlah sekolah yang telah mencapai tahapan pengembangan tertentu pada setiap indikator.

Gambar 1. 1. Profil Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). Distribusi Jumlah Sekolah Berdasarkan Tahapan Pengembangan Per Indikator, di Kota Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan grafik di atas nampak bahwa untuk indikator 421 (kualifikasi pendidik) dan indikator 431 (kompetensi pendidik) masih banyak yang hanya berada


(19)

6

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada kategori memenuhi Standar Pelayanan Minimal dan ada juga yang belum Memenuhi Standar Pelayanan Minimal.

Grafik untuk indikator Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Kendari dapat dilihat pada grafik berikut, dimana sama keadaannya dengan gambaran untuk sekolah secara umum di Kota Kendari yaitu indikator 421 (kualifikasi pendidik) dan indikator 431 (kompetensi pendidik) masih banyak yang hanya berada pada kategori memenuhi Standar Pelayanan Minimal dan ada juga yang belum Memenuhi Standar Pelayanan Minimal.

Gambar 1. 2. Profil Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Jenjang Sekolah Dasar (SD). Distribusi Jumlah Sekolah Berdasarkan Tahapangan Pengembangan Per Indikator, di Kota Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara.

Fenomena akhir-akhir kita juga melihat bahwa tes kompetensi yang diadakan di hampir semua tempat di negara kita memperlihatkan hasil yang menunjukkan bahwa banyak dari guru-guru kita tidak lulus tes kompetensi atau dengan kata lain


(20)

banyak yang belum memenuhi syarat sebagai guru yang profesional atau guru yang memiliki kompetensi yang memadai.

Kendala lain yang ditemukan adalah sulitnya mewujudkan peningkatan kinerja guru, khususnya melalui pendidikan dan pelatihan. Kontinyuitas peningkatan kemampuan guru serta kesempatan yang sama untuk meningkatkan kemampuan dalam profesi guru merupakan kebutuhan yang mendesak seiring dengan perubahan tantangan yang dihadapi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Peranan Pendidikan dan Pelatihan bagi Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya pada Kinerja Guru SD.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, terlihat bahwa dalam kenyataannya masih banyak guru-guru yang masih belum memenuhi standar kompetensi yang disyaratkan sebagai seorang pendidik. Standar kompetensi guru dapat dijadikan acuan dalam pengukuran kinerja guru untuk mendapatkan jaminan peningkatan kualitas pembelajaran. Salah satu kompetensi yang sangat penting dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogik atau kompetensi dalam mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran yang efektif dan efisien yang didukung dengan dengan guru yang memiliki kompetensi yang memadai pada gilirannya akan menghasilkan kualitas belajar peserta didik yang memuaskan.


(21)

8

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belum menjadi fokus mereka. Hal ini umumnya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

Pengembangan kemampuan guru secara terus-menerus seiring dengan tantangan yang dihadapi melalui pendidikan dan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru.

Penelitian ini mengambil fokus pada Peranan Pendidikan dan Pelatihan bagi Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya pada Kinerja Guru SD.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya terhadap Kinerja Guru SD. Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan dalam beberapa pertanyaan berikut yaitu:

1. Bagaimana gambaran tentang pendidikan dan pelatihan guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

2. Bagaimana gambaran tentang kompetensi pedagogik guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

3. Bagaimana gambaran kinerja guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

4. Bagaimana peranan pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?


(22)

5. Bagaimana peranan pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

6. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

7. Bagaimana peranan pendidikan dan pelatihan secara bersama-sama terhadap kinerja guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang Peranan Pendidikan dan Pelatihan bagi Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Dampaknya pada Kinerja Guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran tentang pendidikan dan pelatihan guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

2. Gambaran tentang kompetensi pedagogik guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

3. Gambaran kinerja guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari? 4. Gambaran peranan pendidikan dan pelatihan guru terhadap kompetensi pedagogik

guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?

5. Gambaran tentang peranan pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?


(23)

10

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Gambaran tentang dampak pendidikan dan pelatihan secara bersama-sama terhadap kinerja guru SD di wilayah kecamatan Kendari Barat Kota Kendari?


(24)

E. Kegunaan Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi untuk membandingkan antara kajian-kajian teori yang ada dengan kenyataan yang ada di lapangan, sehingga akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap masalah ini.

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian secara praktis diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Memberikan masukan bagi pihak sekolah untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk merumuskan pola pengembangan kompetensi guru untuk meningkatkan kinerja guru.

b. Bahan pertimbangan bagi jajaran pimpinan dinas pendidikan kabupaten untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui aspek peningkatan pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kinerja guru.

c. Bagi peneliti, ini merupakan temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang peranan pengembangan kinerja guru melalui pendidikan dan pelatihan.


(25)

58

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian untuk memecahkan suatu permasalahan berdasarkan suatu langkah-langkah tertentu yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, empiris berarti bahwa kegiatan tersebut dapat ditangkap oleh indera manusia atau terjangkau oleh penalaran manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

B. Populasi dan Sampel

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan guna pemecahan masalah dan untuk mencapai tujuan penelitian, membutuhkan data yang dapat memberikan informasi mengenai masalah yang dibahas secara transparan dan objektif. Sumber data yang dimaksud adalah populasi dan sampel.

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.


(26)

Populasi yang akan dipelajari oleh peneliti ialah guru yang ada di Sekolah Dasar se-ecamatan Kendari Barat Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua data populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang disimpulkan dari sampel itu, maka kesimpulannya dapat digeneralisasikan dalam populasi. Untuk itu sampel yang diambil harus benar-benar mewakili populasi.

Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan dasar menurut Suharsimi (1993:107) yang menyatakan bahwa:

“Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua

populasi untuk dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populai besar diatas 100 orang maka diambil 10-15% atau 15-20% atau lebih dari itu.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan acak dari anggota populasi tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin (Riduwan, 2010:119) sebagai berikut:

�= �


(27)

60

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu N = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95% Berdasarkan data dari instrumen Nomor Induk Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) diperoleh data guru SD se-Kecamatan Kendari Barat berjumlah 421, maka sampel yang diambil adalah:

� = 421 421.(0.1)2+1=

421

5.21 = 80.806 dibulatkan menjadi 81 sampel.

Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel yaitu guru SD se-Kecamatan Kendari Barat sebagai berikut:

Tabel 3.1. Penarikan sampel tiap-tiap sekolah

No Sampel Dibulatkan

1 SDN 1 Kendari Barat ( 40 / 421 ) x 81 = 7.696 8 2 SDN 2 Kendari Barat ( 19 / 421 ) x 81 = 3.656 4 3 SDN 3 Kendari Barat ( 23 / 421 ) x 81 = 4.425 4 4 SDN 4 Kendari Barat ( 15 / 421 ) x 81 = 2.886 3 5 SDN 5 Kendari Barat ( 12 / 421 ) x 81 = 2.309 2 6 SDN 6 Kendari Barat ( 14 / 421 ) x 81 = 2.694 3 7 SDN 7 Kendari Barat ( 14 / 421 ) x 81 = 2.694 3 8 SDN 8 Kendari Barat ( 15 / 421 ) x 81 = 2.886 3 9 SDN 9 Kendari Barat ( 20 / 421 ) x 81 = 3.848 4 10 SDN 10 Kendari Barat ( 15 / 421 ) x 81 = 2.886 3 11 SDN 11 Kendari Barat ( 15 / 421 ) x 81 = 2.886 3 12 SDN 12 Kendari Barat ( 13 / 421 ) x 81 = 2.501 2 13 SDN 13 Kendari Barat ( 15 / 421 ) x 81 = 2.886 3 14 SDN 14 Kendari Barat ( 27 / 421 ) x 81 = 5.195 5 15 SDN 15 Kendari Barat ( 26 / 421 ) x 81 = 5.002 5 16 SDN 16 Kendari Barat ( 20 / 421 ) x 81 = 3.848 4 17 SDN 17 Kendari Barat ( 27 / 421 ) x 81 = 5.195 5


(28)

18 SDN 18 Kendari Barat ( 33 / 421 ) x 81 = 6.349 6 19 SDN 19 Kendari Barat ( 18 / 421 ) x 81 = 3.463 3 20 SDN 20 Kendari Barat ( 19 / 421 ) x 81 = 3.656 4 21 SDN 21 Kendari Barat ( 21 / 421 ) x 81 = 4.040 4

Total 81

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat dibuatkan seperti tabel berikut: Tabel 3.2. Jumlah populasi dan sampel Sekolah Dasar Kecamatan Kendari

Barat Kota Kendari

No. Nama Sekolah

Jumlah Populasi Sampel

1 SDN 1 Kendari Barat 40 8

2 SDN 2 Kendari Barat 19 4

3 SDN 3 Kendari Barat 23 4

4 SDN 4 Kendari Barat 15 3

5 SDN 5 Kendari Barat 12 2

6 SDN 6 Kendari Barat 14 3

7 SDN 7 Kendari Barat 14 3

8 SDN 8 Kendari Barat 15 3

9 SDN 9 Kendari Barat 20 4

10 SDN 10 Kendari Barat 15 3

11 SDN 11 Kendari Barat 15 3

12 SDN 12 Kendari Barat 13 2

13 SDN 13 Kendari Barat 15 3

14 SDN 14 Kendari Barat 27 5

15 SDN 15 Kendari Barat 26 5

16 SDN 16 Kendari Barat 20 4


(29)

62

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

19 SDN 19 Kendari Barat 18 3

20 SDN 20 Kendari Barat 19 4

21 SDN 21 Kendari Barat 21 4

Total 421 81

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data

Penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan memberikan kuisioner dan memberikan tes, yaitu daftar pertanyaan diberikan kepada sejumlah responden untuk diisi.

2. Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara bagaimana data yang diperlukan dapat diperoleh, untuk itu ada beberapa langkah yang ditempuh antara lain:

a) Menentukan alat pengumpul data berupa angket

Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup, dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Akdon & Sahlan Hadi, 2005:118).

Responden diberi sejumlah pertanyaan yang menggambarkan hal-hal yang ingin diungkap dari ketiga variabel disertai alternatif jawabannya. Kemudian responden


(30)

diminta untuk merespon sesuai dengan keadaan dirinya atau keadaan yang terjadi

dengan cara membubuhkan tanda (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan.

b) Menyusun alat pengumpul data

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun angket adalah menetapkan variabel-variabel yang akan diteliti yaitu:

1. Pendidikan dan pelatihan sebagai variabel X, Kompetensi pedagogik guru sebagai variabel Y dan Kinerja guru sebagai variabel Z.

2. Menyusun kisi-kisi angket dan daftar pertanyaan/pernyataan berdasarkan indikator variabel.

3. Menyusun item pertanyaan/pernyataan dan alternatif jawabannya.

4. Menetapkan skor setiap jawaban untuk semua variabel, dengan menggunakan skala Likert dengan ukuran ordinal, karena objek yang diteliti mempunyai peringkat lima rangkaian urutan yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

5. Penetapan skala pengukuran, yaitu sebagai berikut:

Untuk pernyataan positif : - Sangat Sesuai = 5

- Sesuai = 4

- Ragu-ragu = 3

- Tidak Sesuai = 2 - Sangat Tidak Sesuai = 1 Untuk pernyataan negatif : - Sangat Sesuai = 1


(31)

64

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Tidak Sesuai = 4 - Sangat Tidak Sesuai = 5 (Akdon & Sahlan Hadi, 2005:118)


(32)

Tabel 3.3.

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Pendidikan dan Pelatihan

Dimensi Indikator-Indikator No. Item

1. Esensi Materi

Pelatihan

2. Insentif Pelatihan

3. Fasilitas Pelatihan

4. Instruktur

Pelatihan

5. Dampak Pelatihan

Terhadap Proses Pembelajaran

a. Berguna untuk meningkatkan

proses pembelajaran

b. Informasi tentang inovasi

pendidikan

c. Sistematis, Praktis, Runtut

a. Menerima uang saku

b. Sertifikat a. Standar fasilitas

b. Penggunaan fasilitas

a. Memiliki kompetensi

b. Penyampaian materi

a. Mengaplikasikan hasil

pelatihan

b. Bahan ajar semakin dalam

dan luas

c. Memberikan pelayanan prima

kepada peserta didik

d. Mampu mengatasi kesulitan

peserta didik

e. Motivasi

1, 2, 3 5, 6 4,25

7 8 9 10, 11, 12 13, 14, 15

16, 17 18, 19 20, 21 22 23, 24 26


(33)

66

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.4

Kisi-kisi instrumen variabel Kompetensi Pedagogik Guru

No. Indikator Jumlah item Nomor item

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari

aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

3 1, 5, 11

2. Menguasai teori belajar dan prinsip

pembelajaran yang mendidik

4 3,6,7,9

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait

dengan mata pelajaran yang diampu

3 2, 24, 27

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang

mendidik

6 10, 12, 13, 14, 17,

26

5. Memanfaatkan TIK untuk kepentingan

pembelajaran

3 15, 16, 18

6. Memfasilitasi pengembangan potensi

siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

2 19, 22

7. Komunikasi secara efektif, empatik dan

santun dengan peserta didik

3 8, 21, 23

8. Melakukan penilaian dan evaluasi proses

dan hasil belajar


(34)

Tabel. 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Guru

Sub Variabel Indikator-Indikator No. Item

1. Kemampuan

2. Inisiatif

3. Ketepatan Waktu

4. Kualitas Hasil Kerja

5. Komunikasi

a. Penguasaan materi

b. Penguasaan metode pengajaran a. Berfikir positif yang lebih baik b. Mewujudkan kreatifitas c. Pencapaian prestasi a. Waktu kedatangan b. Waktu pulang a. Kepuasan siswa b. Pemahaman siswa c. Prestasi siswa

a. Mutu penyampaian materi b. Hubungan dengan siswa c. Penguasaan keadaan kelas

1, 19 5, 16, 17, 21

6 23 4, 11, 24

13 2 3 15 7, 8, 18

22 10, 14, 20

9,12

D. Uji coba Instrumen

Setelah instrumen selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba instrumen atau angket. Hal ini penting untuk menilai angket yang disusun, apakah telah valid dan reliabel atau belum. Pengujian validitas instrumen menurut Arikunto adalah untuk menjelaskan bahwa yang dimaksud valid adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur, (Akdon &


(35)

68

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Instrumen penelitian yang baik, disamping valid (tepat) juga harus reliabel (tetap), yaitu memiliki nilai ketepatan dimana bila diujikan pada kelompok yang sama dalam jangka waktu yang berbeda akan menghasilkan nilai yang sama pula. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data ini valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, Sugiyono dalam (Akdon & Sahlan Hadi, 2005:143).

1) Uji Validitas Instrumen

Untuk menguji validitas instrumen menggunakan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan menggunakan rumus Pearson Product Momen. Sedangkan rumus yang digunakan untuk uji validitas instrumen ini adalah sebagai berikut:

ℎ� �� = �

( )−( )�( )

{�� 2 −( )2}{�� 2−( )2} Keterangan :

rhitung = Koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan menggunakan rumus:

ℎ� �� = � −2

1− 2 Keterangan :


(36)

t = nilai hitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung

n = jumlah responden

Untuk keperluan pengujian validitas dalam perhitungannya menggunakan program SPSS versi 17.0. setelah selesai melakukan pengujian dan hasil analisisnya dilihat, maka akan diketahui apakah instrumen tersebut valid atau tidak. Koefisien korelasi hasil perhitungan, kemudian diinterpretasikan dalam tabel, yang menurut Arikunto (2007:75) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6. Koefisien Korelasi Validitas

Skor Validitas

0,00<rxy< 0,20 Sangat Rendah

0,20<rxy< 0,40 Rendah

0,40<rxy< 0,60 Sedang

0,60<rxy< 0,80 Tinggi

0,80<rxy< 1,00 Sangat Tinggi

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen penelitian yang baik, disamping valid (tepat) sesuai dengan masalah dan responden yang seharusnya, juga harus reliabel (tetap), yaitu memiliki nilai ketepatan dimana bila diujikan pada kelompok yang sama dalam jangka waktu yang berbeda akan menghasilkan nilai yang sama pula.


(37)

70

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk melakukan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan Metode Belah Dua (Split Half Method) yaitu dengan cara membelah atas item-item awal dan item-item akhir, dengan setelah jumlah pada nomor-nomor awal dan setengah jumlah pada nomor-nomor akhir. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

11 = 2

1+ , Akdon & Sahlan Hadi, (2005:148) Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = Korelasi Product Momen antara belahan (awal-akhir) Hasil perhitungan korelasi dikonsultasikan dengan tabel r Product Momen dengan menggunakan signifikansi 5%. Untuk keperluan pengujian reliabilitas dalam perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17.0 kemudian diinterpretasikan dan klasifikasi dengan tabel berikut:

Tabel 3.7. Koefisien Korelasi Reliabilitas

Skor Reliabilitas

0,00<rxy< 0,20 Sangat Rendah 0,20<rxy< 0,40 Rendah 0,40<rxy< 0,60 Sedang 0,60<rxy< 0,80 Tinggi 0,80<rxy< 1,00 Sangat Tinggi


(38)

a. Pendidikan dan Pelatihan

Hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17.0, hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8. Hasil uji validitas variabel pendidikan dan pelatihan

Instrumen rhitung rkritis Keterangan

Item 1 0,504 0,30 Valid

Item 2 0,580 0,30 Valid

Item 3 0,394 0,30 Valid

Item 4 0,492 0,30 Valid

Item 5 0,789 0,30 Valid

Item 6 0,442 0,30 Valid

Item 7 0,365 0,30 Valid

Item 8 0,444 0,30 Valid

Item 9 0,445 0,30 Valid

Item 10 0,495 0,30 Valid

Item 11 0,452 0,30 Valid

Item 12 0,551 0,30 Valid

Item 13 0,666 0,30 Valid

Item 14 0,592 0,30 Valid

Item 15 0,624 0,30 Valid

Item 16 0,682 0,30 Valid

Item 17 0,459 0,30 Valid

Item 18 0,579 0,30 Valid

Item 19 0,650 0,30 Valid

Item 20 0,664 0,30 Valid


(39)

72

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Item 23 0,642 0,30 Valid

Item 24 0,463 0,30 Valid

Item 25 0,721 0,30 Valid

Item 26 0,451 0,30 Valid

Pada kuisioner yang semula berjumlah 26 butir, ternyata semua butir bernyataan setelah dilakukan uji validitas, memenuhi kriteria validitas. Semua butir pernyataan yang digunakan dalam ujicoba digunakan lagi untuk pengumpulan data selanjutnya.

Hasil perhitungan reliabilitas, r = 8.11. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian dengan variabel Pendidikan dan pelatihan sudah reliabel.

b. Kinerja Guru

Hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17.0, hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.9. Hasil uji validitas variabel Kinerja Guru

Instrumen rhitung rkritis Keterangan

Item 1 0,452 0,30 Valid

Item 2 0,528 0,30 Valid

Item 3 0,548 0,30 Valid

Item 4 0,466 0,30 Valid

Item 5 0,424 0,30 Valid

Item 6 0,464 0,30 Valid

Item 7 0,421 0,30 Valid

Item 8 0,499 0,30 Valid


(40)

Item 10 0,640 0,30 Valid

Item 11 0,500 0,30 Valid

Item 12 0,665 0,30 Valid

Item 13 0,476 0,30 Valid

Item 14 0,443 0,30 Valid

Item 15 0,452 0,30 Valid

Item 16 0,428 0,30 Valid

Item 17 0,263 0,30 Tidak Valid

Item 18 0,479 0,30 Valid

Item 19 0,482 0,30 Valid

Item 20 0,513 0,30 Valid

Item 21 0,529 0,30 Valid

Item 22 0,441 0,30 Valid

Item 23 0,078 0,30 Tidak Valid

Item 24 0,634 0,30 Valid

Item 25 0,646 0,30 Valid

Item 26 0,718 0,30 Valid

Item 27 -0,099 0,30 Tidak Valid

Item 28 0,698 0,30 Valid

Pada kuisioner yang semula berjumlah 28 butir, ternyata ada 4 butir yang tidak valid. Ke 4 butir tersebut adalah butir nomor 9, 17, 23 dan 27. Butir-butir yang tidak valid tersebut selanjutnya tidak digunakan lagi dalam pengumpulan data, sehingga hanya 24 butir yang digunakan.


(41)

74

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian dengan variabel Kinerja Guru sudah reliabel.

Instrumen pendidikan dan pelatihan serta instrumen kinerja guru masuk kategori reliabel.

Setelah angket diujicobakan dan hasil ujicoba angket menunjukkan bahwa instrumen tersebut telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, selanjutnya adalalah melaksanakan penyebaran angket untuk memperoleh data yang diinginkan. Angket yang disebarkan terdiri dari 26 item yang dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang pendidikan dan pelatihan, 24 item yang dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang kinerja guru dan 27 soal untuk mengukur kompetensi pedagogik guru.

F. Prosedur, Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Kegiatan analisis data terbagi dalam dua tahap, yaitu analisis pada saat ujicoba instrumen dan pengolahan data hasil pengumpulan data di lapangan.

Langkah-langkah pengolahan dan analisis data penelitian pada garis besarnya dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Verifikasi data, yaitu memeriksa jawaban responden yang dapat dan tidak dapat diolah.

2. Pemberian skor, yaitu memberi skor terhadap setiap responden untuk setiap pengukuran variabel penelitian.


(42)

3. Tabulasi data, yaitu mentabulasi data skor menurut frekuensi untuk penentuan kategori skor.

4. Komputasi dan analisis data, yaitu mengitung ukuran-ukuran statistik menurut karakteristik variabel penelitian. Seperti frekuensi, rata-rata, simpangan baku, koefisien regresi dan koefisien korelasi.

5. Analisis data, yaitu menganalisis data yang telah dihitung, kemudian mengelompokkannya atas berbagai variabel sesuai dengan permasalahan yang dibahas dan hipotesis yang diajukan.

6. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan dianalisis dalam bentuk uraian dan tabel-tabel, sehingga permasalahan yang dibahas dapat digambarkan dengan jelas.

7. Pengujian hipotesis, yaitu menelaah kembali hipotesis penelitian yang telah diajukan dengan mempergunakan data yang telah diolah dan dianalisis.

8. Pembahasan dan penyimpulan, yaitu membahas data yang telah diolah, dianalisis, dan telah dikaitkan dengan pengujian hipotesis yang diajukan, ditinjau dari landasan teori dan pengalaman empirik.

Kegiatan pengolahan data dilakukan untuk memberikan gambaran tentang variabel penelitian dan menjawab rumusan masalah penelitian. Semua data diolah dengan menggunakan SPSS 17.0. Kegiatan ini mencakup beberapa kegiatan yaitu: a. Analisis Faktor


(43)

76

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis ini digunakan untuk mereduksi atau peringkasan terhadap sejumlah variabel sehingga didaptkan faktor-faktor yang dominan atau unggul dalam suatu variabel.

b. Uji Normalitas

Pengujian kenormalan terhadap distribusi sampel yang diperoleh perlu dilakukan karena berkaitan dengan analisis statistika mana yang alan diambil, yaitu statistika parametrik atau non parametrik, pengujian ini dilakukan dengan memakai metode statistika yang diajukan oleh Kolmogorov-Smirnov (Siegel:1997) dengan statistik ujianya adalah:

D = |SN(x) – Fo(x)| maks i = 1,2,…,n Dimana:

Fo(X) = besarnya peluang baku dari setiap amatan atau fungsi distribusi frekuensi kumulatif

SN(X) = banyaknya frekuensi setiap amatan yang memiliki nilai yang sama dengan besarnya N atau fungsi distribusi kumulatif yang diamati dari suatu sampel acak dengan N amatan.

N = banyaknya amatan

Sedangkan kriteria ujinya adalah tolak hipotesis nol Ho jika D hasil perhitungan lebih kecil atau sama dengan D tabel yang diperoleh dari tabel Kolmogorov-Smirnov


(44)

dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil secara acak berasal dari suatu populasi yang berdsitribusi normal.

c. Pengujian Linieritas

Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol Ho bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan H1 bahwa regresi non linier. Sedangkan kriteria ujinya menyatakan tolak Ho jika F hitung lebih besar dari F(1-α)(1; n -k-1) sebagai F tabel dengan menggunakan taraf signifikansi α yang telah ditentukan. d. Pengujian multikolinieritas

Korelasi parsial yang terjadi diantara variabel-variabel independennya akan menyebabkan model regresi tidak layak untuk dijadikan model prediksi. Jika terdapat korelasi parsial maka dalam hubungan model regresi ganda terdapat multikolonieritas.

Deteksi adanya multikolinieritas ditunjukkan oleh besaran Variance Inflation Factor (VIF).

e. Pengujian signifikansi korelasi linier sederhana

Pengujian yang dilakukan untuk memeriksa signifikansi model regresi dilakukan dengan menguji hipotesis nol Ho bahwa koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol (tidak signifikan) melawan hipotesis alternatif H1 bahwa koefisien regresi tidak sama dengan nol (signifikan), Sudjana (1989: 330).


(45)

78

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kriteria ujinya menyatakan tolak Ho bahwa koefisien arah regresi tidak signifikan jika statistik F atau F hitung lebih besar dari F(1-α)(1; n-k-1) sebagai F tabel dengan menggunakan taraf signifikansi α yang telah ditentukan.

f. Pengujian signifikansi korelasi linier ganda

Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa signifikansi model regresi linier ganda dilaksanakan dengan menguji hipotesis nol Ho bahwa koefisien-koefisien regresinya sama dengan nol (tidak signifikan) melawan hipotesis alternatif H1 bahwa koefisien regresi tidak sama dengan nol (signifikan). Uji ini berperan juga sebagai uji signifikansi korelasi linier ganda, Sudjana (2003:91). Perhitungannya digunakan dengan menggunakan statistik uji sebagai berikut:

F =

�2 � (1−�2) (�−�−1)

Atau F =

� � (�−�−1)

Dimana:

R2 = koefisien kolrelasi ganda k = banyak variabel independen n = banyak sampel

JKreg = jumlah kuadrat regresi JKres = jumlah kuadrat residu


(46)

Kriteria ujinya menyatakan tolak Ho bahwa koefisien arah regresi akan signifikan jika statistik F atau F hitung lebih besar dari F(1-α)(1; n-k-1) sebagai F tabel dengan taraf signifikansi α yang telah ditentukan.

g. Analisis jalur (path analysis)

Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) langsung dan tidak langsung yang diwujudkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel. Adapun alat untuk menghitung dari koefisien jalur adalah dengan cara meminjam hitungan analisis korelasi dan regresi sebagai dasar perhitungannya. Perbedaan dengan hasil analisis korelasi dan regresi, hasil yang diambil terletak pada nilai B-nya ( (constant ada nilainya dan X1, X2, Y dan Z dan seterusnya ada nilainya pada kolom B tersebut yang membentuk struktur Y = a+bx1+bx2+bx3, dan seterusnya, sedangkan analisis jalur pada nilai beta yang membentuk Y1= ρy1x1X1+ ρy1x2X2+ ρy1. ε1 ε1 dan seterusnya, Riduwan,

dkk (2011:123).

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap analisis jalur, maka dibuatlah hasil kesimpulan terhadap hubungan antar variabel penelitian.


(47)

133

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan dan pelatihan bagi guru SD di Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari yang diukur melalalui dimensi, esensi pelatihan, insentif, fasilitas, instruktur dan dampak pendidikan dan pelatihan berada pada kategori baik. Artinya bahwa guru-guru menganggap bahwa peranan pendidikan dan pelatihan yang mereka ikuti dari ke-lima aspek tersebut secara umum memang bermanfaat, khususnya dalam peningkatan kompetensi pedagogik atau kemampuan mereka dalam pengelolaan pembelajaran.

2. Kompetensi pedagogik guru SD di Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari yang terdiri atas 8 dimensi yaitu: 1) pengetahuan terhadap karakteristik peserta didik, 2) pengetahuan terhadap teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, 3) kemampuan mengembangkan kurikukulum, 4) pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik, 5) penguasaan TIK, 6) pengembangan potensi peserta didik, 7) komunikasi dan 8) monitoring dan evaluasi hasil pendidikan berada pada skor

rata-rata yang berada pada kategori kurang. Dari 8 dimensi tersebut, dimensi pengetahuan terhadap karakteristik peserta didik yang masuk dalam kategori


(48)

cukup baik, sedangkan 7 dimensi yang lain secara umum masih dalam kategori kurang.

3. Kinerja guru SD di Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari yang terdiri atas dimensi kemampuan, prakarsa/inisiatif, ketepatan waktu, komunikasi dan kualitas hasil kerja, berada pada skor rata-rata yang berada pada kategori cukup baik. Dimensi kemampuan, prakarsa/inisiatif dan ketepatan waktu berada pada kategori baik, sedangkan dimensi kualitas hasil kerja dan komunikasi berada pada kategori cukup baik.

4. Hasil analisis perhitungan dengan metode statistika menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan berkontribusi terhadap kompetensi pedagogik guru, pendidikan dan pelatihan serta kompetensi pedagogik secara bersama-sama maupun individual berkontribusi terhadap kinerja guru.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, beberapa rekomendasi yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diarahkan bagi peningkatan kompetensi pedagogik akan lebih bermanfaat dalam meningkatkan kinerja guru dibandingkan dengan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan seadanya.


(49)

135

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dampak pendidikan dan pelatihan dianggap sudah baik oleh para guru. Hal ini menjadi dorongan bagi instansi terkait agar pendidikan dan pelatihan secara intensif dilakukan dan sebisa mungkin seluruh guru mendapat kesempatan yang sama untuk ikut dalam pendidikan dan pelatihan, karena peranan pendidikan dan pelatihan secara nyata dapat meningkatkan kompetensi guru. Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dalam dalam lingkup yang paling kecil yaitu sekolah itu sendiri dan lingkup yang lebih besar yang dikelola oleh instansi yang berwenang. 3. Berdasarkan dimensi yang dijadikan kajian pada variabel kompetensi pedagogik guru, nampak bahwa hanya dimensi menguasai karakteristik peserta didik yang berada pada kategori cukup baik, sedangkan dimensi yang lain sangat perlu ditingkatkan. Dimensi-dimensi yang perlu mendapat perhatian lebih dari para guru adalah dimensi:

a. pengetahuan terhadap teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, b. kemampuan mengembangkan kurikukulum,

c. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, d. penguasaan TIK,

e. pengembangan potensi peserta didik, f. komunikasi dan

g. monitoring dan evaluasi hasil pendidikan

4. Dimensi-dimensi variabel kinerja guru menunjukkan bahwa kinerja guru di Kecamatan kendari Barat Kota Kendari sudah berada pada kategori baik, dan


(50)

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pendidikan berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi yang akan berimbas pada kinerja dalam menjalankan profesinya. Guru –guru semestinya selalu diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan dengan selalu memperoleh informasi atau pengetahuan baru, salah satu cara untuk meningkatkan kinerja guru SD adalah dengan mengikutsertakan mereka pada pendidikan dan pelatihan.

5. Kendala di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua guru memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan, sehingga peningkatan kemampuan melalui keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan hanya dirasakan oleh guru-guru yang selalu terlibat dalam pendidikan dan pelatihan. Peranan analisis kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan sangat penting agar penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dapat tepat sasaran.


(51)

137

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Anwar, M.I. (2003). Manajerial. Bandung: Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi UPI.

Arikonto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Bafadal, Ibrahim. (2009). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

_______________. (2009). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar: dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

EDS Online. (2011). Pangkalan Data Mutu. Tersedia: http://padamu.dapodik.org diakses tanggal 3 Mei 2012.

Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21 (Kritik MI, EI, SQ, AQ, & Succesful Intelligence Atas IQ). Bandung: Alfabeta.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Gibson, Ivancevich dan Donnely (2005). Organisasi dan Manajemen: Prilaku Struktur. Jakarta: Terjemahan edisi keempat. Erlangga.

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantan Books.

Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta. Bumi Aksara.

Handoko, Hani. (1992). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Harianja, Marihot TE. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.

Jalal, F dan Supriadi D. (2001). Performasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.


(52)

Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta.

Kusnohadi. 2010. Komparasi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Pendidik Sekolah Dasar Berdasarkan Kepemilikan Sertifikat Pendidik di Provinsi Jawa Timur. Thesis. Bandung.

Lembaga Administrasi Negara. (2001 a). Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Pusat Kajian dan Diklat Aparatur, LAN.

Lembaga Administrasi Negara. (2001 b). Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 2 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Bandung: Pusat Kajian dan Diklat Aparatur, LAN.

Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, Anwar. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, Enco. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remasa Rosda Karya.

_____________(2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____________(2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari. (1998). Manajemen SDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogayakarta: Gajah Mada Univ. Press.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

PP No 14 tahun 1994 jo. PP No. 100 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil.


(53)

139

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prawirosentono, Suyadi. (1999). Manajememen Sumber Daya Manusia-Kebijakan Kinerja karyawan (Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia). Yogyakarta: BPFE.

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, dkk. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal dan Murni, Sylviana. (2010). Education Management: Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rosyada, Dede. (2007). Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2008). Pembelajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Santoso, S. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elexmedia Computindo.

Sanusi, Achmad. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2010) Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sedarmayanti. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama.

Siagian, Sondang. (2002). Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Siegel, S. (1997). Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia.

Simamora, Henry. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE-YKPN.


(54)

Spencer, Lyle dan Spencer, Signe. (1993). Competence at Work. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Soetjipto dan Kosasi, Raflis. (2009). Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

________. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.

Supriadi, Dedi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

____________. (2005). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sujanto, Bedjo. (2007). Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum: Mengorek Kegelisahan Guru. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Supriadi, Dedi dan Jalal, Fasli. (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Jakarta: Adicipta Karya Nusa.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisi.

Suryadi, Ace. (2002). Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan: Isu, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Balai Pustaka.

Suryadi, Ace dan Budimansyah, Dasim. (2009). Paradigma Pembangunan Pendidikan Nasional: Konsep, Teori dan Aplikasi dalam Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Widya Aksara Press.

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto dan Hisyam, D. (2000). Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia

Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.


(55)

141

Muhamad Taufiq Ramadhan, 2012

Peranan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Guru

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tisnawati Sule, Erni dan Saefullah, Kurniawan. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Umar, Husain. (2008) . Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Organisasi: Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Rajawali Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Uno, Hamzah B. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. _____________. (2009). Profesi Kependidikan: Problema, Solusi dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Usman, M.U. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.


(1)

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pendidikan berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi yang akan berimbas pada kinerja dalam menjalankan profesinya. Guru –guru semestinya selalu diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan dengan selalu memperoleh informasi atau pengetahuan baru, salah satu cara untuk meningkatkan kinerja guru SD adalah dengan mengikutsertakan mereka pada pendidikan dan pelatihan.

5. Kendala di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua guru memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan, sehingga peningkatan kemampuan melalui keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan hanya dirasakan oleh guru-guru yang selalu terlibat dalam pendidikan dan pelatihan. Peranan analisis kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan sangat penting agar penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dapat tepat sasaran.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Anwar, M.I. (2003). Manajerial. Bandung: Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi UPI.

Arikonto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Bafadal, Ibrahim. (2009). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

_______________. (2009). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar: dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

EDS Online. (2011). Pangkalan Data Mutu. Tersedia: http://padamu.dapodik.org diakses tanggal 3 Mei 2012.

Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21 (Kritik MI, EI, SQ, AQ, & Succesful Intelligence Atas IQ). Bandung: Alfabeta.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Gibson, Ivancevich dan Donnely (2005). Organisasi dan Manajemen: Prilaku Struktur. Jakarta: Terjemahan edisi keempat. Erlangga.

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantan Books.

Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta. Bumi Aksara.

Handoko, Hani. (1992). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Harianja, Marihot TE. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.

Jalal, F dan Supriadi D. (2001). Performasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.


(3)

Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta.

Kusnohadi. 2010. Komparasi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Pendidik Sekolah Dasar Berdasarkan Kepemilikan Sertifikat Pendidik di Provinsi Jawa Timur. Thesis. Bandung.

Lembaga Administrasi Negara. (2001 a). Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Pusat Kajian dan Diklat Aparatur, LAN.

Lembaga Administrasi Negara. (2001 b). Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 2 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Bandung: Pusat Kajian dan Diklat Aparatur, LAN.

Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, Anwar. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, Enco. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remasa Rosda Karya.

_____________(2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____________(2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari. (1998). Manajemen SDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogayakarta: Gajah Mada Univ. Press.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

PP No 14 tahun 1994 jo. PP No. 100 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil.


(4)

Prawirosentono, Suyadi. (1999). Manajememen Sumber Daya Manusia-Kebijakan Kinerja karyawan (Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia). Yogyakarta: BPFE.

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, dkk. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal dan Murni, Sylviana. (2010). Education Management: Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rosyada, Dede. (2007). Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2008). Pembelajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Santoso, S. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elexmedia Computindo.

Sanusi, Achmad. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2010) Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sedarmayanti. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama.

Siagian, Sondang. (2002). Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Siegel, S. (1997). Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia.

Simamora, Henry. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE-YKPN.


(5)

Spencer, Lyle dan Spencer, Signe. (1993). Competence at Work. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Soetjipto dan Kosasi, Raflis. (2009). Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

________. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.

Supriadi, Dedi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

____________. (2005). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sujanto, Bedjo. (2007). Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum: Mengorek Kegelisahan Guru. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Supriadi, Dedi dan Jalal, Fasli. (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Jakarta: Adicipta Karya Nusa.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisi.

Suryadi, Ace. (2002). Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan: Isu, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Balai Pustaka.

Suryadi, Ace dan Budimansyah, Dasim. (2009). Paradigma Pembangunan Pendidikan Nasional: Konsep, Teori dan Aplikasi dalam Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Widya Aksara Press.

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto dan Hisyam, D. (2000). Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia

Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.


(6)

Tisnawati Sule, Erni dan Saefullah, Kurniawan. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Umar, Husain. (2008) . Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Organisasi: Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Rajawali Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Uno, Hamzah B. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. _____________. (2009). Profesi Kependidikan: Problema, Solusi dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Usman, M.U. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD SE DABIN III TEGAL BARAT KOTA TEGAL

6 78 269

KONTRIBUSI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN DAMPAKNYA PADA Kontribusi Pendidikan Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Pada Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar Muhammadiyah Surakarta.

0 1 18

KONTRIBUSI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN KERJA Kontribusi Pendidikan Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Dampaknya Pada Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar Muhammadiyah S

0 1 12

ANALISIS PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA: Studi Pada Guru Matematika Smp Di Kota Makassar.

0 2 52

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kompetensi serta Dampaknya Pada Kinerja Pramuwisata Bali.

0 1 11

ANALISIS ISI KENAIKAN HARGA BBM PADA HARIAN KENDARI POS DAN DAMPAKNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN NELAYAN DI KELURAHAN SODOHOA KOTA KENDARI

0 0 10

PERANAN APARATUR KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN JATI MEKAR KECAMATAN KENDARI KOTA KENDARI

0 0 11

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN KELURAHAN WATU WATU KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

0 0 12

Pengaruh kompetensi pedagogik, motivasi kerja dan supervisi akademis terhadap kinerja guru madrasah aliyah se Kota Yogyakarta

0 0 7

Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Guru di MTsN 2 Kendari Kecamatan Kendari Kota Kendari - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 82