Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Mengalami Kekerasan dalam Lembaga Pendidikan (Studi Pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

ABSTRAKSI
Reni Hardianti Tanjung*
Nurmalawaty, S.H.,M.Hum**
Dr.Marlina,S.H.,M.Hum***
Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup
manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak mampu
bertanggung jawab dalam keberlangsungan bangsa dan negara, setiap anak perlu
mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara
optimal, baik fisik, mental, maupun sosial. Begitu pula halnya dengan anak yang
sedang menjalani proses pendidikan di dalam lembaga pendidikan yang bertujuan
untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan pengembangan diri serta
kemampuannya agar kelak anak didik tersebut dapat meraih mimpi dan citacitanya serta dapat berguna bagi nusa dan bangsa. Selama menjalani proses
pendidikan di dalam suatu lembaga pendidikan anak sepatutnya mendapatkan
perlindungan.
Permasalahan yang diambil dari latar belakang tersebut adalah bagaimana
ruang lingkup kekerasan terhadap anak dalam lembaga pendidikan sekolah dasar
negeri di kabupaten labuhanbatu selatan dan bagaimana perlindungan hukum
terhadap anak yang mengalami kekerasan dalam lembaga pendidikan. Penelitian
yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan jenis
penelitian yuridis normatif yang didasarkan pada bahan hukum primer , bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier yang berkaitan dengan judul skripsi

ini. Penelitian ini juga didukung oleh data empiris.
Bentuk kekerasan yang terjadi pada lembaga pendidikan sekolah dasar di
kabupaten labuhanbatu selatan terdiri dari kekerasan fisik, psikis dan seksual yang
disebabkan oleh faktor yang berasal dari anak itu sendiri dan faktor lingkungan di
sekitar anak. Perlindungan hukum terhadap anak yang mengalami kekerasan
dalam lembaga pendidikan tertuang dalam pasal-pasal yang berkaitan dengan
kekerasan terhadap anak di dalam lembaga pendidikan pada Undang-Undang
Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak. Pemberian perlindungan hukum ini tidak hanya
mencakup mengenai pengaturan mengenai sanksi dalam peraturan perundangundangan tetapi bagaimana proses pemberian perlindungan terhadap anak untuk
mengatasi dampak-dampak dari kekerasan yang mereka alami dan upaya-upaya
yang dilakukan agar tindak kekerasan tersebut tidak terjadi lagi.

* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
** Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara
*** Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara