Analisis Yuridis Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Atas Inbreng Pendirian Perseroan Terbatas

ANALISIS YURIDIS PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK
ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) ATAS INBRENG
PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

TESIS

Oleh

AINI HALIM
127011124/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS YURIDIS PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK
ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) ATAS INBRENG
PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

AINI HALIM
127011124/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis


Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: ANALISIS
YURIDIS
PENGENAAN
BEA
PEROLEHAN
HAK
ATAS
TANAH
DAN
BANGUNAN
(BPHTB)
ATAS
INBRENG
PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS
: AINI HALIM
: 127011124

: MAGISTER KENOTARIATAN

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH)

Pembimbing

Pembimbing

(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum) (Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)


Tanggal lulus : 12 Agustus 2014

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 12 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH

Anggota

: 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum
2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum


Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: AINI HALIM

Nim

: 127011124

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

: ANALISIS YURIDIS PENGENAAN BEA PEROLEHAN

HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) ATAS
INBRENG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : AINI HALIM
Nim : 127011124

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Pendirian Perseroan mensyaratkan setiap pendiri Perseroan wajib mengambil
bagian saham pada saat Perseroan didirikan. Penyetoran modal atas saham yang diambil
dapat dilakukan dalam bentuk lain (inbreng), berupa tanah dan/atau bangunan.
Pemasukan tanah dan/atau bangunan ke dalam Perseroan adalah pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan dari orang pribadi kepada Perseroan sebagai penyertaan modal
pada Perseroan. Pemasukan (inbreng) tersebut dikenakan BPHTB. Pemungutan BPHTB
sangat penting dalam proses peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan karena PPAT
dilarang untuk menandatangani akta peralihan hak sebelum wajib pajak melunasi
BPHTB. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana proses hukum inbreng tanah
dan/atau bangunan ke dalam pendirian Perseroan, bagaimana status hukum hak atas tanah
dan/atau bangunan setelah diinbrengkan ke dalam pendirian Perseroan serta bagaimana
pengenaan BPHTB atas perolehan hak karena inbreng tanah dan/atau bangunan ke dalam
pendirian Perseroan.
Penelitian ini bersifat preskriptif analitis, dengan pendekatan perundangundangan yang dilakukan dengan mencari dan menelaah semua peraturan perundangundangan dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.
Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif karena didukung oleh data yang diperoleh dari
pustaka dengan jalan mengumpulkan data sekunder baik berupa bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yakni studi
pustaka dan wawancara narasumber Notaris/PPAT di kota Medan dan kabupaten
Langkat.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa inbreng harus dicantumkan dalam akta
pendirian, dilakukan penilaian oleh ahli penilai yang tidak terafiliasi Perseroan dan
diumumkan surat kabar. Perseroan tidak dapat memiliki tanah dengan status hak milik.
Status hak atas tanah yang dapat dimiliki adalah hak guna usaha, hak guna bangunan dan
hak pakai. Dengan demikian, jika tanah yang diinbrengkan berstatus hak milik maka
harus dilakukan penurunan hak. Perseroan dikenakan kewajiban membayar BPHTB
sebelum penandatanganan Akta Pemasukan ke dalam Perusahaan dihadapan PPAT.
Kendala yang sering dihadapi PPAT adalah para pihak yang menghadap PPAT biasanya
tidak mengetahui prosedur/tata cara pembayaran BPHTB sehingga masih membutuhkan
bantuan jasa PPAT dalam pengisian SSPD-BPHTB dan dalam melakukan pembayaran
BPHTB secara langsung ke bank yang ditunjuk dan ditentukan hanya bank yang ditunjuk
saja yang boleh menerima pembayaran BPHTB.
Disarankan agar perlu adanya sosialisasi mengenai prosedur/tata cara
pembayaran BPHTB dan dalam pengisian SSPD-BPHTB dikarenakan tingkat kesadaran
masyarakat masih sangat terbatas pada kewajiban pembayaran BPHTB dan dalam
prosedur/tata cara pembayaran BPHTB sehingga masih sering membutuhkan bantuan
jasa PPAT dalam pengisian SSPD-BPHTB serta dalam melakukan pembayaran BPHTB
secara langsung ke bank yang ditunjuk. Hendaknya bank tempat penyetoran BPHTB
tidak dibatasi.


Kata Kunci : Pendirian Perseroan Terbatas, Inbreng Tanah, BPHTB

i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
The establishment of a corporation requires that every person who wants to
set up a corporation has to be a stockholder at the time it is established. The capital
payment for the stock can use in a different form (inbreng) such as a plot of land
and/or a building. The payment of land and/or building to the stock is a the
transferring of the rights for land and/or building use from an individual to the
corporation as a capital participation in the corporation. BPHTB is levied to the
payment (inbreng). The payment for BPHTB is very important in the process opg
transferring of the rights for land and/or building use because PPAT (official
empowered to draw up deeds) is prohibited to sign the deed of the transferring of the
rights before a taxpayer pays off BPHTB. The problems in the research were as
follows: how about the process of land and/or building after it was transferred into
the establishment of a corporation, how about the legal status of the rights of land
and/or building after it was transferred into the establishment of a corporation, and

how about BPHTB levied on the right acquisition because of the transferring of land
and/or building into the establishment of a corporation.
The research was prescriptive analytic with legal provisions approach which
was aimed to seek and to analyze all legal provisions and regulations related to legal
issues being handled. The type of the research was judicial normative since it was
supported by the data obtained from the library research by gathering secondary
data which consisted of primary, secondary, and tertiary legal materials. The data
were gathered by conducting library research and interviews with the source
persons: Notaries/PPAT in Medan and in Langkat District.
The result of the research showed that inbreng must be attached in the
establishment certificate and was assessed by professional assessors who do not
affiliate with the Corporation; the result was announced in newspapers. A
Corporation is not allowed to own land in ownership status. The Land Rights, which
can be owned, are concession, building rights, and rights to use. Therefore, if the
transferred land has the status of ownership, the transfer of rights should be
performed. In this case, the Corporation is required to pay for BPHTB before the
transferring deed into the Corporation is signed before a Notary. The problem
usually faced by PPAT is that the persons appearing before PPAT usually do not
know about the procedures of paying BPHTB so that they still need help from PPAT
in filling out SSPD-BPHTB, and in paying BPHTB directly to the appointed Bank

because only the appointed Bank which has the right to receive BPHTB payment.
It is recommended that socialization in the procedures of paying BPHTB and
filling out SSPD-BPHTB since people’s awareness of their duty to pay for BPHTB is
still very limited. Therefore, they need help from PPAT in filling out SSPD-BPHTB
and paying for BPHTB directly to the appointed Bank. It is also recommended that
several banks should be needed as the place for paying BPHTB.
Keywords: Establishment of Corporation, Land Inbreng, BPHTB
ii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
anugerah dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya kepada penulis mulai dari
masa perkuliahan sampai dengan tahapan penyelesaian penelitian tesis ini, yang
berjudul “ANALISIS YURIDIS PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH

DAN

BANGUNAN

(BPHTB)

ATAS

INBRENG

PENDIRIAN

PERSEROAN TERBATAS” dapat diselesaikan dengan baik. Judul tersebut diatas
sengaja dipilih karena penulis tertarik untuk mendalami tentang pengenaan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam pemasukan (inbreng) tanah dan/atau
bangunan ke dalam pendirian Perseroan. Penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, arahan, masukan, bantuan dan
dorongan semangat dari berbagai pihak, tesis ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik. Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2.

Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

3.

Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan saran dalam penulisan
tesis ini.

iii

Universitas Sumatera Utara

4.

Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum, selaku anggota Komisi
Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan saran
dalam penulisan tesis ini.

5.

Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum, selaku anggota Komisi
Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan saran
dalam penulisan tesis ini dan selaku Sekretaris Program Pasca Sarjana Program
Studi Magister Kenotariatan atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

6.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Dosen Penguji pada
Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan arahan, masukan dan saran
dalam penulisan tesis ini dan selaku Ketua Program Pasca Sarjana Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
pendidikan ini.

7.

Bapak Notaris Syafnil Gani, SH, MHum, selaku Dosen Penguji pada Program
Pasca Sarjana Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan arahan, masukan dan saran
dalam penulisan tesis ini.

8.

Seluruh dosen/pengajar mata kuliah pada Program Studi Magister Kenotariatan
Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

9.

Pegawai / karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Program Pasca
Sarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

10.

Rekan-rekan Program Studi Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara angkatan 2012 yang senantiasa
memberikan dukungan moril untuk kelancaran penyelesaian studi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ayah dan ibu penulis

yang telah merawat, mengasihi, mendidik, membesarkan, memberikan dukungan
materil dan moril serta perhatian yang mereka berikan kepada penulis selama ini, dan
iv

Universitas Sumatera Utara

juga kepada saudara-saudari penulis. penulis sadari bahwa penulisan tesis ini
tidaklah sempurna dan masih ada kekurangan dan karenanya atas segala kritik dan
saran yang membangun sangatlah diharapkan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini
serta penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna bagi pihak yang
membutuhkannya.

Medan, Agustus 2014
Penulis,

Aini Halim

v

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

II.

IDENTITAS PRIBADI
1.

Nama

:

Aini Halim

2.

Tempat & Tanggal Lahir

:

Medan, 22 Februari 1990

3.

Jenis Kelamin

:

Perempuan

4.

Agama

:

Buddha

5.

Alamat

:

Brigjend Katamso No. 99-A,Medan

PENDIDIKAN
1.

SD

:

SD. Santo Yoseph, Medan

2.

SMP

:

SMP. Santa Maria, Medan

3.

SMA

:

SMA. Methodist-2, Medan

4.

Perguruan Tinggi (SI)

:

Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, Medan

5.

Perguruan Tinggi (S2)

:

Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara (S-2)

vi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................

i

ABSTRACT .......................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................

vi

DAFTAR ISI......................................................................................................

vii

DAFTAR SINGKATAN...................................................................................

ix

BAB 1

PENDAHULUAN .......................................................................

1

A. Latar Belakang .......................................................................

1

B. Perumusan Masalah ..............................................................

10

C. Tujuan Penelitian ...................................................................

10

D. Manfaat Penelitian .................................................................

11

E. Keaslian Penelitian ................................................................

11

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ...............................................

14

BAB II

BAB III

1.

Kerangka Teori ...............................................................

14

2.

Kerangka Konsepsi .........................................................

17

G. Metode Penelitian ..................................................................

19

PROSES HUKUM INBRENG TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN KE DALAM PENDIRIAN PERSEROAN
TERBATAS .................................................................................

25

A. Pemasukan Modal (Inbreng) Ke Dalam Pendirian Perseroan
Terbatas ..................................................................................

25

B. Proses Hukum Inbreng Tanah dan/atau Bangunan ke dalam
Pendirian Perseroan Terbatas..................................................

33

STATUS HUKUM HAK ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN SETELAH DIINBRENGKAN KE DALAM
PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS.................................

46

vii

Universitas Sumatera Utara

A. Kedudukan Hukum Akta Pemasukan ke dalam Perusahaan
(Inbreng) ................................................................................

46

B. Status Hukum Hak atas Tanah dan/atau Bangunan setelah
BAB IV

diinbrengkan ke dalam Pendirian Perseroan Terbatas............

66

PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH DAN BANGUNAN ATAS PEROLEHAN
HAK KARENA INBRENG TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
KE
DALAM
PENDIRIAN
PERSEROAN TERBATAS ......................................

89

A. Dasar Pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan atas Inbreng Tanah dan/atau Bangunan ke dalam
Pendirian Perseroan Terbatas..................................................

89

B. Saat Terjadinya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan atas Inbreng Tanah dan/atau Bangunan ke dalam
Pendirian Perseroan Terbatas .................................................

96

C. Hambatan Inbreng Tanah dan/atau Bangunan ke dalam
Pendirian Perseroan Terbatas dan Kaitannya dengan
Kendala dalam Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) ............................................................... 101
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 109
A. Kesimpulan ............................................................................ 109
B. Saran ...................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 112

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN

PT

:

Perseroan Terbatas

UUPT

:

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas

BPHTB

:

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

PPAT

:

Pejabat Pembuat Akta Tanah

DPPKAD

:

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah

NJOP

:

Nilai Jual Objek Pajak

SSPD-BPHTB

:

Surat Setoran Pajak Daerah-Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan

SSPT-PBB

:

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi
dan Bangunan

SKNJOP

:

Surat Keterangan Nilai Jual Objek Pajak

NPOP

:

Nilai Perolehan Objek Pajak

NPOPKP

:

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak

NPOPTKP

:

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

KEMENKUMHAM :

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

DPPKAD

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

:

Daerah
NJOP-PBB

:

Nilai Jual Objek Pajak-Pajak Bumi dan Bangunan

SSPD-BPHTB

:

Surat Setoran Pajak Daerah-Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan

SSPT-PBB

:

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi
dan Bangunan

ix

Universitas Sumatera Utara