ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

Department of Ophthalmology
Faculty of Medicine Brawijaya University
dr. Saiful Anwar Hospital Malang

KEPATUHAN TERAPI PADA PASIEN
GLAUKOMA TEKANAN NORMAL DI
RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL
ANWAR MALANG

Nafitri Aulia
Pembimbing : dr. M. Ma’sum Effendi, SpM(K)

PENDAHULUAN
o Glaukoma tekanan
Glaucoma (NTG) :

normal

/

Normal


Tension

o neuropati optik progresif ~ POAG
o TIO normal
o tanpa faktor lain
o hilangnya bidang visual  kerusakan progresif
o Patofisiologi  ?
o Hipotesis  aliran darah okular

PENDAHULUAN
PREVALENSI
SKI 1993-1996
- kebutaan  1,5% penduduk Indonesia
- glaukoma: 0,20%
Riskesdas 2007
- 0,46% pernah didiagnosis glaukoma.
insiden NTG > pada populasi Asia

• poli mata RSSA Juli 2013 - Juni 2014:

- pasien glaukoma = 137 pasien baru, 1437 lama
- pasien glaukoma : poli mata seluruhnya = 7,2%.

PENDAHULUAN

o di Mesir 
o 53,6% pasien tidak patuh terhadap terapi glaukoma
o di Belanda 
o ketidakpatuhan terhadap terapi glaukoma 27.3%.

PENDAHULUAN

o kepatuhan pengobatan  masalah bagi pasien glaukoma
o TIO ↑ & keluhan (+)  patuh. Jika TIO normal & keluhan (-)?
o kuesioner baru  kepatuhan & faktor yang mempengaruhi
o Belum ada yang meneliti kepatuhan penderita NTG
o analisis  faktor yang mendasari

PENDAHULUAN


Rumusan Masalah:
• 1. Berapa persenkah angka kepatuhan
terapi pada pasien glaukoma tekanan
normal di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Malang?
• 2. Faktor apa sajakah yang berhubungan
dengan kepatuhan terapi pada pasien
glaukoma tekanan normal di Rumah Sakit
dr. Saiful Anwar Malang?

PENDAHULUAN

Tujuan Penelitian:
• 1. Besarnya persentase angka kepatuhan
terapi pada pasien glaukoma tekanan
normal di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Malang.
• 2. Faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan terapi pada pasien glaukoma
tekanan normal di Rumah Sakit dr. Saiful

Anwar Malang.

PENDAHULUAN

Manfaat Penelitian:
• informasi  kepatuhan penderita NTG poli mata
RSSA
• informasi  faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan terapi pasien NTG.
• landasan penelitian selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

KUESIONER GTCAT


o Glaukoma: neuropati optik, penipisan saraf
dan jaringan ikat diskus optik, penurunan
fungsi visual.
o NTG  TIO normal
o faktor risiko berhubungan dengan NTG: usia,
jenis kelamin, ras.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

KUESIONER GTCAT

o NTG:
o prevalensi ↑ pada gangguan vasospastik.
o bilateral, asimetris, perdarahan diskus
optikus, defek lapang pandang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

KUESIONER GTCAT

o ↓ TIO 30% resiko pe↓ bidang visual dari 35% 12%
o neuroprotektif  dalam eksperimen.
o topikal  penurun TIO, neuroprotektif, me↑ sirkulasi.
o Terapi  obat, laser trabekuloplasti, dan operasi.
o Antifibrotik (mitomycin atau 5-fu)  keberhasilan operasi ↑

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

o
o
o

o

KUESIONER GTCAT

terapi sesuai  waktu, dosis, dan frekuensi.
“persistence”  durasi yang ditentukan.
“compliance”  pasif mengikuti petunjuk dokter
“Adherence”  tanggung jawab dan keterlibatan pasien

o Contoh: jika petunjuk dokter 2x sehari, digunakan 1x 
persisten, adheren sebesar 50%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

KUESIONER GTCAT

o kepatuhan & ketekunan  masalah signifikan

o NTG  kronis, tanpa gejala  perlu kepatuhan dan
ketekunan  mengontrol NTG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

KUESIONER GTCAT

o objektif  elektronik  metode terbaik mengukur kepatuhan.
o Permasalahan: variasi ukuran dan bentuk tetes mata
o Medication Event Monitoring System (MEMS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

KUESIONER GTCAT


o Karakteristik regimen:
o jadwal, dosis dan efek samping.
o Frekuensi berhubungan negatif
o terapi > 2 tetes per hari  ketidakpatuhan ↑

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN KEPATUHAN TERAPI
NORMAL
GLAUKOMA

KUESIONER GTCAT

o GTCAT :
o validitas  89%
o regresi  prediktif ↑.
o Studi pengulangan GTCAT  replikabilitas ↑.
o GTCAT  alat survey
o faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
pengobatan pada pasien glaukoma


KERANGKA TEORI

Kerangka
teori

Kerangka
teori

Kerangka
teori

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

Kerangk
a konsep

Kerangk

a konsep

Kerangk
a konsep

Hipotesis Penelitian
• 1. Didapatkan data persentase
kepatuhan terapi pada pasien NTG di
Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang
• 2. Terdapat hubungan antara faktor
demografis, faktor perilaku, regimen
terapi, faktor situasional, dan sistem
pelayanan kesehatan dengan
kepatuhan terapi pada pasien NTG di
Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang

BAB IV
METODE PENELITIAN

METODE

• Rancangan Penelitian
– observasional analitik dengan pendekatan crosssectional

• Tempat dan Waktu Penelitian
– Penelitian dilakukan di Poli Mata Rumah Sakit Saiful
Anwar Malang. Waktu penelitian dari bulan Februari –
Maret 2017.

METODE

• Cara Pemilihan Subjek Penelitian
– sampling konsekutif
– usia > 18 tahun, datang ke poli mata RSSA, telah
ditegakkan diagnosa NTG oleh subdivisi Glaukoma .
• Perkiraan Jumlah Subjek Penelitian
– rumus  39,63 dibulatkan  40 orang

METODE

Variabel bebas:






Faktor demografi
Faktor perilaku
Faktor Sistem Pelayanan Kesehatan
Karakteristik regimen terapi
Faktor Situasional

Variabel tergantung:
• Kepatuhan terapi

Kriteria Inklusi







Usia ≥ 18 tahun
telah ditegakkan diagnosa NTG
menggunakan terapi tetes mata penurun TIO
membawa botol obat glaukoma
dapat mengikuti wawancara hingga selesai
setuju ikut penelitian

Kriteria Eksklusi
•-

Definisi Operasional Penelitian
NTG (Normal Tension Glaucoma)
• atau Glaukoma Tekanan Normal yang memenuhi
kriteria diagnostik menurut AAO (American Academy of
Ophthalmology)
Faktor - faktor yang diperkirakan berhubungan dengan
kepatuhan terapi yang diteliti
• faktor demografi, faktor perilaku, faktor Sistem
Pelayanan Kesehatan, karakteristik regimen terapi, dan
faktor situasional.

Definisi Operasional Penelitian
Kepatuhan terapi
• kesesuaian jumlah obat tetes mata yang
digunakan pasien dengan instruksi dokter.
dihitung dari berat obat yang tersisa dalam botol

Faktor demografi
• faktor kependudukan yang meliputi usia, jenis
kelamin, jarak rumah, tinggal sendiri atau tidak

Definisi Operasional Penelitian
Faktor perilaku
• meliputi hambatan terapi, pengetahuan, kerentanan,
persepsi tingkat keparahan.
Karakteristik regimen terapi
• Meliputi jumlah tetes mata
Faktor Situasional
• meliputi apakah pasien sering lupa membawa obat saat
bepergian

Definisi Operasional Penelitian
Faktor Sistem Pelayanan Kesehatan
• komunikasi dokter pasien
Usia pasien
• umur pasien dalam tahun  dari isian data pasien atau
rekam medik.
jenis kelamin
• gender pasien didapatkan dari isian data pasien atau
rekam medik

Definisi Operasional Penelitian
tingkat pendidikan
• pendidikan terakhir pasien yang dilalui hingga lulus.
Letak geografis rumah ke rumah sakit
• Dinilai berapa jarak rumah ke rumah sakit (dalam km).
Kuesioner GTCAT (Glaucoma Treatment Compliance
Assessment Tool)
• kuesioner yang disusun sesuai model kepercayaan
kesehatan untuk menilai faktor yang mempengaruhi
kepatuhan terapi.

Alat yang digunakan
- kuesioner GTCAT versi 2 tahun 2014, yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
- Tonometri aplanasi Haag Streit AT900
- Oftalmoskop Neitz BXα
- Thorpe Four Mirror Goniolens 18 mm
- Timbangan digital Camry Model EK5055

Cara kerja penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

penjelasan  surat persetujuan.
pencatatan data demografi
data dasar penyakit
status generalis & status oftalmologis, obat
tetes mata
TIO dan defek lapang pandang dari rekam
medik pasien.
Pasien mengisi kuesioner peneliti
membacakan dan memberikan tanda
Penimbangan botol obat dengan timbangan
digital.
analisis data

Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas
Kuesioner diterjemahkan ke bahasa
Indonesia
uji validitas  perbaiki redaksional
Sebar kuesioner  uji validitas lagi
Uji reliabilitas

Analisa Data Penelitian
• uji korelasi
• uji regresi linear
• program SPSS for Windows.

pasien sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi

Alur kerja

Datang ke poli mata subdivisi
glaukoma
Dilakukan penimbangan botol
obat
Mengisi kuesioner GTCAT

Didapatkan data

Analisa data

• Organisasi Penelitian
• Peneliti : dr. Nafitri Aulia
• Pembimbing : dr. M. Ma’sum Effendi, SpM(K)
• Jadwal Penelitian

BAB V
HASIL PENELITIAN

Data Demografi

Tes Validitas  25 pernyataan tidak
valid
Mengubah redaksional kalimat
Tes Validitas  18 pernyataan tidak
valid
Pernyataan dikeluarkan
Tes Reliabilitas
Pernyataan tidak reliabel 
dikeluarkan

Uji korelasi
Variabel dan Indikator
Demografi
 
Jenis kelamin
Jarak rumah ke rumah sakit
Status pernikahan
Status pekerjaan
Adanya orang yang tinggal serumah
Tingkat pendidikan
Perilaku
Hambatan terhadap terapi
Pengetahuan
Persepsi akan kerentanan
Persepsi Tingkat Keparahan
Regimen Terapi
Pelayanan Kesehatan
Faktor Situasional

Signifikansi Uji
Pearson
0,159
0,378
0,136
0,694
0,089
0,045*
0,531
0,707
0,037*
0,612
0,799
0,817
0,702
0,793

Korelasi antar-variabel
Variabel 1
Jenis kelamin
Jarak rumah
pengetahuan
kerentanan
Status pernikahan
Tinggal sendiri

Variabel 2
bekerja
hambatan
perilaku
Perilaku
keparahan
Jumlah tetes

Signifikansi
.042
.011
.025
.003
.027
.003

Uji regresi
• Uji regresi  pengaruh
• pengetahuan 
– pengaruh signifikan
– nilai r-square : 0,109 atau 10,9%.

• pendidikan 
– pengaruh signifikan
– nilai r-square : 0,102 atau 10,2%.

• Uji regresi linear berganda tidak
signifikan.

18-29 tahun

30-39 tahun

40-49 tahun

5%

2,5%

10 %

50-59 tahun

60-69 tahun

> 70 tahun

25 %

47,5 %

10 %

30%

hiperten
si

22,5
%

30%

DM

lainnya

Kepatuhan Terapi

tidak
patuh;
60.00%

patuh;
40.00%

42,5%

57,5%

Persentase kepatuhan terapi

52,9%

30,4%

32,5
%

67,5
%

single

menikah

Persentase kepatuhan terapi

23,1%

48,1%

10 %

90 %

Tinggal sendiri
Tinggal dengan keluarga
Persentase kepatuhan terapi

0%

44%

Kepatuhan terapi
0%

Lulus SD: 15%

33%

Lulus SMP: 15%
Lulus SMA:
32.5%
Lulus Diploma :
15%
Sarjana: 15%

29%
100%

Tidak lulus SD: 5%

33%
38%
83%

Tingkat
pendidikan

Paska sarjana:2,5%

Tidak bekerja

bekerja

35
%

65
%

Persentase kepatuhan terapi

35.7%

42.3%

45
%

55
%

Jarak rumah ke RS

≤ 7,5 km

> 7,5 km

Kepatuhan terapi

50%

33.3%

Faktor Perilaku
Kepatuhan terapi

Perilaku baik

Perilaku kurang baik

35%

45%

aktor Perilaku

Angka kepatuhan

1

Hambatan
- minimal
- berarti

43%
37%

2

Pengetahuan
- baik
- kurang

26%
59%

3

Kerentanan
- tinggi
- rendah

43%
35%

4

Persepsi keparahan
- tinggi
- rendah

42%
38%

Faktor Regimen Terapi

Angka kepatuhan

1 tetes per hari

33%

2 tetes per hari

33%

3 tetes per hari

62%

4 tetes per hari

50%

5 tetes per hari

0%

6 tetes per hari

0%

Pelayanan Kesehatan
Kepatuhan terapi
Hubungan dokter - pasien

baik

43,8%

kurang baik

37,5%

Faktor Situasional
Kepatuhan terapi
Tidak lupa bawa obat

lupa bawa obat

42,9%

38,5%

PEMBAHASAN

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Jenis kelamin
– penelitian ini penderita NTG laki-laki <
perempuan
– Sesuai : Sawada 2015, Mallick 2016,
Stamper 2009. NTG lebih sering pada
wanita, penyebab pasti belum diketahui
– penelitian ini : kepatuhan terapi lebih
tinggi pada laki-laki  Berbeda dengan
penelitian lain
Mengapa?

Uji korelasi antar-variabel
• jenis kelamin ↔ status pekerjaan
• 53% laki-laki, 22% perempuan 
bekerja
• belum dapat menjelaskan
• kesibukan dan pekerjaan
 sulit menggunakan obat
• Perlu studi lebih lanjut

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Usia
– penelitian ini : 18 - 80 tahun dengan
rerata usia 58,43 tahun.
– Sesuai penelitian: Leung 2008, LowPressure Glaucoma Treatment Study,
Sawada
• usia  faktor resiko NTG.
• penderita NTG paling banyak usia 60-69
tahun.

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Kepatuhan Terapi Glaukoma
– penelitian ini : 60% tidak patuh
– Ethiopia 67,5% tidak patuh (Tamrat et
al, 2015)
– Mesir  53,6% tidak patuh
– Belanda ketidakpatuhan 27.3%.

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Status pekerjaan
– Jin et al, 2008:
pekerjaan dan kesibukan

jadwal obat & waktu untuk datang ke
klinik

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Status pernikahan
– Jin et al, 2008
status pernikahan  kepatuhan terapi

Bantuan dan dukungan pasangan 
patuh

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Jarak ke RS
– Data penelitian lain pada NTG  belum
ada
– Abdull, 2015
• POAG : rumah > 10 km dari RS 
keparahan glaukoma ↑ 
keterjangkauan pelayanan kesehatan
sulit
penjelasan?

Analisa antar variabel
– jarak tempat tinggal ↔ hambatan
terapi
 “saya sering kehabisan obat”
– Posisi rumah pasien  tidak dapat
dimodifikasi
• Edukasi pasien:
perkirakan waktu obat akan habis
 datang sebelum kehabisan obat.

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Tingkat pendidikan
– literatur tentang tingkat pendidikan dan
kepatuhan terapi pasien glaukoma(-)
– Jin et al, 2008 pada pasien tuberculosis

• pendidikan lebih tinggi  pengetahuan
lebih baik  patuh

Pembahasan









Jenis kelamin
Usia
Kepatuhan terapi
Status pekerjaan
Status pernikahan
Jarak ke RS
Tingkat pendidikan
Penyakit sistemik

Pembahasan
• Penyakit sistemik
– Peredaran darah  patogenesis
glaukoma
– Gangguan fisiologi  perfusi ke saraf
optik, meskipun ada autoregulasi
– pengobatan hipertensi  iskemik saraf
optik
– tekanan diastolik NTG malam hari ↓

GTCAT






Validitas dan reliabilitas
Faktor perilaku
Regimen terapi
Pelayanan kesehatan
Faktor situasional

GTCAT
• Validitas dan reliabilitas
– tidak valid ?
• pernyataan kurang jelas  responden
bingung
• jawaban responden tidak konsisten 
menjawab dengan asal, lelah, terburuburu, tidak mengerti

GTCAT
• Validitas dan reliabilitas
– Reliabilitas ?
• keandalan atau konsistensi 
pernyataan yang sama hasil yang
tidak jauh berbeda
• tidak reliabel  tanggapan responden
berbeda  tidak dapat direplikasi

GTCAT






Validitas dan reliabilitas
Faktor perilaku
Regimen terapi
Pelayanan kesehatan
Faktor situasional

GTCAT
• Faktor perilaku
– perilaku baik  hanya 35% patuh,
perilaku kurang baik 45%
– Mansberger, 2013 : faktor perilaku 
memori (lupa), pengetahuan, motivasi,
dan keyakinan kesehatan; keterampilan
dalam menggunakan obat tetes mata,
dan pengobatan untuk penyakit
penyerta.
penjelasan?

GTCAT
• Faktor perilaku
– Hambatan terapi
– Pengetahuan
– Kerentanan
– Persepsi tingkat keparahan

GTCAT
• Faktor perilaku
– Hambatan terapi
• Lacey et al : kepatuhan pengobatan 
lupa, kesulitan dengan penggunaan
drop, dan usia.
• Friedman et al: kepatuhan  biaya.
• Lupa  glaukoma bersifat kronis &
tanpa gejala  motivasi ↓

GTCAT
• Faktor perilaku
– Hambatan terapi
– Pengetahuan
– Kerentanan
– Persepsi tingkat keparahan

GTCAT
• Faktor perilaku
– Pengetahuan
• Penelitian ini: 47,5% menjawab setuju
atau sangat setuju bahwa glaukoma
dapat terjadi dengan tekanan mata
yang normal.
• pengetahuan ↑ kepatuhan ↓
Mengap
a?

• Jin et al, 2008
– pengetahuan lebih baik patuh terhadap
terapi.
– Namun, pasien bisa tidak percaya keuntungan
terapi (walaupun pengetahuannya baik)

• Sani, et al 2016
– pengetahuan tinggi  penggunaan obat
bervariasi
– Perlu edukasi dan penekanan penggunaan
obat

GTCAT
• Faktor perilaku
– Hambatan terapi
– Pengetahuan
– Kerentanan
– Persepsi tingkat keparahan

GTCAT
• Faktor perilaku
– Kerentanan
• Mansberger, 2013
 kepatuhan pengobatan terkait
dengan rasa takut buta dan
risiko kehilangan penglihatan.

GTCAT
• Faktor perilaku
– Hambatan terapi
– Pengetahuan
– Kerentanan
– Persepsi tingkat keparahan

GTCAT
• Faktor perilaku
– Persepsi tingkat keparahan
• Merasa sakit parah  meningkatkan
kepatuhan terapi

GTCAT






Validitas dan reliabilitas
Faktor perilaku
Regimen terapi
Pelayanan kesehatan
Faktor situasional

GTCAT
• Regimen terapi
– Pada penelitian ini
• Kepatuhan tertinggi pada 3 tetes per
hari

– penelitian sebelumnya
• frekuensi ↑ kepatuhan ↓
Mengap
a?

– Jin et al, 2008
• studi di Jepang  makan 3 kali sehari
lebih patuh terhadap terapi  frekuensi
makan menjadi pengingat
– Variabel jumlah tetes per hari ↔ tinggal
sendiri
– 1 tetes / hari  banyak tinggal sendiri
– Membantu mengingatkan atau
meneteskan obat (-)  informasi
menggunakan obat mandiri

GTCAT






Validitas dan reliabilitas
Faktor perilaku
Regimen terapi
Pelayanan kesehatan
Faktor situasional

GTCAT
• Pelayanan kesehatan
– Pada penelitian ini
• kepatuhan terapi ↑ pada subjek dengan
persepsi tentang pelayanan kesehatan baik

– Sesuai dengan Olthoff 2009, Grehn dan
Stamper, Gelb et al, Friedman:
• ketidakpatuhan  waktu tunggu, komunikasi
• Kepatuhan rendah  dokter reaktif dan
skeptis

GTCAT






Validitas dan reliabilitas
Faktor perilaku
Regimen terapi
Pelayanan kesehatan
Faktor situasional

GTCAT
• Faktor situasional
– penelitian ini :
• tidak lupa membawa obat saat bepergian 
kepatuhan terapi ↑

– Sleath et al
• peristiwa besar dalam hidup dan
perubahan di akhir pekan  berdampak
negatif
• jauh dari rumah  sulit mematuhi
pengobatan

Faktor yang paling
berpengaruh
• uji korelasi dan regresi  variabel
pendidikan dan pengetahuan  paling
berpengaruh
• nilai r-square
– Pendidikan 10,2% pengetahuan 10,9%.
– uji regresi linear berganda  tidak
signifikan.

• perbaikan pengetahuan melalui edukasi
 memperbaiki kepatuhan terapi

sembilan tema edukasi :
(1)pengetahuan tentang glaukoma
(2)diagnosis dan prosedur yang diperlukan
(3)perlunya obat, efek samping, dan cara mendapatkan
obat
(4)cara penggunaan
(5)komplikasi dan cara mengatasinya
(6)mampu bertanya mengenai hal yang belum dimengerti
(7)Kontrol sesuai jadwal
(8)memahami kepatuhan terapi dan cara
meningkatkannya
(9)mencari akses informasi yang benar
Waterman H, et al. Adherence to ocular hypotensive therapy: patient health
education needs and views on group education. Patient Preference and Adherence
2013:7 55–63.

Kelemahan penelitian
• bias seleksi
– pemeriksaan hanya pada pasien yang membawa
obat
– penelitian di RS dengan poli glaukoma  populasi?

• recall bias
– Lupa kapan pertama kali menggunakan obat

• penggunaan obat terlalu banyak atau tumpah
• Pengambilan data sewaktu
• Hawthorne effect, pasien merasa sedang
diamati

BAB VII PENUTUP

Kesimpulan
• angka kepatuhan terapi penderita NTG di
RSSA = 40%
• Faktor pendidikan & pengetahuan hubungan
signifikan dengan kepatuhan terapi
• Faktor lain : jenis kelamin laki-laki, jarak
rumah < 7,5 km, menikah, tidak bekerja, ada
orang yang tinggal serumah, tetes mata 3 kali
sehari, hubungan dokter-pasien baik, dan
tidak lupa membawa obat saat bepergian 
tidak signifikan

Saran
• penghitungan kepatuhan terapi  metode
lain.
• intervensi  edukasi, penyuluhan  uji
kepatuhan terapi
• jumlah sampel lebih banyak

Thank You

KALIBRASI

60%
50%

50%

43%

40%
30%

27%

20%
10%
0%