Training Sistem Dokumentasi AEP Group Be
10/2/13
Pengantar
Training dan Workshop Penyusunan Dokumentasi ISPO
AEP Group Bengkulu Region
Training Sistem
Dokumentasi
30 September – 4 Oktober 2013
Agenda
Hari
Topik
1
• Pengantar kegiatan
• Dokumentasi
• Pengembangan dokumentasi
2
• Penyusunan Kebijakan
• Penyusunan SOP
3
• Penyusunan SOP
• Penyusunan Instruksi kerja
4
• Penyusunan Instruksi kerja
• Penyusunan program kerja
5
• Pengembangan fungsi Document Controller
• Pengembangan perangkat pengendalian dokumen
1
10/2/13
Bentuk kegiatan
Training
Praktek
Kerja kelompok
Diskusi
Tujuan
Mengenal persyaratan‐persyaratan ISPO
Mengetahui cara pengembangan dokumentasi sistem manajemen
Mampu menyusun dokumen yang dipersyaratkan ISPO
Mampu mengembangkan perangkat pengelolaan dokumentasi
(Document Control)
2
10/2/13
Keluaran
DraP dokumen‐dokumen yang
diperlukan untuk menerapkan
Persyaratan ISPO:
Sistem pengelolaan
dokumentasi
Kebijakan
Prosedur
Instruksi kerja
Program
Pengelolaan dokumentasi
Pengelolaan legalitas
Kerahasiaan informasi
Formulir
Mengapa kegiatan ini diperlukan
Temuan dari gap analysis mengenai dokumentasi paling banyak.
Persyaratan ISPO mengenai dokumentasi paling banyak.
Sistem dokumentasi belum diterapkan.
Dokumen belum lengkap, kurang memenuhi persyaratan ISPO.
Ada hal‐hal yang sudah didokumentasikan tetapi Udak sesuai dengan
kondisi lapangan.
Akan memudahkan proses audit serUfikasi dan pemeliharaan sistem
manajemen ISPO.
Agar prinsip kepatuhan dan sustainability terintegrasi dalam pekerjaan
dan perilaku sehari‐hari.
3
10/2/13
Prinsip ISPO
1. Sistem perizinan dan manajemen kebun
2. Penerapan pedoman teknis budidaya dan pengolahan kelapa sawit
3. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
4. Tanggung jawab terhadap pekerja
5. Tanggung jawab sosial dan komunitas
6. Pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat
7. Peningkatan usaha secara berkelanjutan
Bidang kelola penerapan ISPO
1. Legalitas lahan, badan usaha, dan operasional
2. Organisasi dan perencanaan jangka panjang
3. Sosial
4. GAP
5. GMP
6. Pelestarian keanekaragaman hayaU
7. Lingkungan di Kebun dan Lingkungan di POM
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9. Ketenagakerjaan
4
10/2/13
Pembagian kelompok
Legalitas lahan, badan usaha, dan operasional (Alfian)
Organisasi dan perencanaan jangka panjang
Sosial (Alfian)
GAP (Tumanggor, Saing, Lisa, Rini, Sarfin) (Adri‐perolehan/pembukaan
lahan)
GMP (Rico, Chosin)
Pelestarian keanekaragaman hayaU (Fajrul, Adri)
Lingkungan di Kebun & Lingkungan di POM (Fajrul, Rico, Tua, Chosin)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Fajrul)
Ketenagakerjaan (Tobing, Musdarman)
5
Pengantar
Training dan Workshop Penyusunan Dokumentasi ISPO
AEP Group Bengkulu Region
Training Sistem
Dokumentasi
30 September – 4 Oktober 2013
Agenda
Hari
Topik
1
• Pengantar kegiatan
• Dokumentasi
• Pengembangan dokumentasi
2
• Penyusunan Kebijakan
• Penyusunan SOP
3
• Penyusunan SOP
• Penyusunan Instruksi kerja
4
• Penyusunan Instruksi kerja
• Penyusunan program kerja
5
• Pengembangan fungsi Document Controller
• Pengembangan perangkat pengendalian dokumen
1
10/2/13
Bentuk kegiatan
Training
Praktek
Kerja kelompok
Diskusi
Tujuan
Mengenal persyaratan‐persyaratan ISPO
Mengetahui cara pengembangan dokumentasi sistem manajemen
Mampu menyusun dokumen yang dipersyaratkan ISPO
Mampu mengembangkan perangkat pengelolaan dokumentasi
(Document Control)
2
10/2/13
Keluaran
DraP dokumen‐dokumen yang
diperlukan untuk menerapkan
Persyaratan ISPO:
Sistem pengelolaan
dokumentasi
Kebijakan
Prosedur
Instruksi kerja
Program
Pengelolaan dokumentasi
Pengelolaan legalitas
Kerahasiaan informasi
Formulir
Mengapa kegiatan ini diperlukan
Temuan dari gap analysis mengenai dokumentasi paling banyak.
Persyaratan ISPO mengenai dokumentasi paling banyak.
Sistem dokumentasi belum diterapkan.
Dokumen belum lengkap, kurang memenuhi persyaratan ISPO.
Ada hal‐hal yang sudah didokumentasikan tetapi Udak sesuai dengan
kondisi lapangan.
Akan memudahkan proses audit serUfikasi dan pemeliharaan sistem
manajemen ISPO.
Agar prinsip kepatuhan dan sustainability terintegrasi dalam pekerjaan
dan perilaku sehari‐hari.
3
10/2/13
Prinsip ISPO
1. Sistem perizinan dan manajemen kebun
2. Penerapan pedoman teknis budidaya dan pengolahan kelapa sawit
3. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
4. Tanggung jawab terhadap pekerja
5. Tanggung jawab sosial dan komunitas
6. Pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat
7. Peningkatan usaha secara berkelanjutan
Bidang kelola penerapan ISPO
1. Legalitas lahan, badan usaha, dan operasional
2. Organisasi dan perencanaan jangka panjang
3. Sosial
4. GAP
5. GMP
6. Pelestarian keanekaragaman hayaU
7. Lingkungan di Kebun dan Lingkungan di POM
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9. Ketenagakerjaan
4
10/2/13
Pembagian kelompok
Legalitas lahan, badan usaha, dan operasional (Alfian)
Organisasi dan perencanaan jangka panjang
Sosial (Alfian)
GAP (Tumanggor, Saing, Lisa, Rini, Sarfin) (Adri‐perolehan/pembukaan
lahan)
GMP (Rico, Chosin)
Pelestarian keanekaragaman hayaU (Fajrul, Adri)
Lingkungan di Kebun & Lingkungan di POM (Fajrul, Rico, Tua, Chosin)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Fajrul)
Ketenagakerjaan (Tobing, Musdarman)
5