RELATIONSHIP BETWEEN THE POPULATION DENSITY AND THE OCCURRENCE OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER IN PALU AT 2010-2014 | A.R | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9280 30313 1 PB

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

Januari 2017

RELATIONSHIP BETWEEN THE POPULATION DENSITY AND
THE OCCURRENCE OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
IN PALU AT 2010-2014

Rahmi A.R*, Puspita Sari**
*Medical Student, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University
** Clinical Pathology Department, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako
University
ABSTRACT
Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) represents one of public health problems
in Indonesia and so do the other countries. Commonly, DHF infections are found in
tropics and subtropics country, specially in urban and sub urban area. The number of
sufferer and its distribution increases along with mobility and population density.
Methods: The study used analytic observational method with cross sectional design. The
samples were number of DHF cases in Palu City at 2010-2014 that recorded in Health
Department of Palu. The data used in form secondary data of DHF cases through Health


Department of Palu’s records and population density through Statistic of Palu City. Data
processing was done with SPSS program with spearman test.

Results: The results showed that r value = 0,502 and p value = 0,000 which means that
there is a moderate relationship with positive direction between the population density and
the occurrence of dengue hemorrhagic fever
Conclusions: There is a moderate relationship with positive direction between the
population density and the occurrence of dengue hemorrhagic fever in Palu City at 20102014.

Key words: occurrence of DHF, population density

49

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

Januari 2017

HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DENGAN KEJADIAN DEMAM

BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PALU TAHUN 2010-2014
Rahmi A.R*, Puspita Sari***
*Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Tadulako
**Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

ABSTRAK
Latar Belakang: Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia maupun di seluruh dunia. Infeksi DBD umumnya ditemukan di negara tropis
maupun subtropis, terutama di daerah perkotaan dan semi perkotaan. Jumlah penderita dan
luas penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
desain cross sectional. Sampel yang digunakan adalah kasus DBD di Kota Palu tahun
2010-2014 yang tercatat dalam laporan di Dinas Kesehatan Kota Palu. Data yang
digunakan adalah data sekunder berupa data kejadian DBD dan kepadatan penduduk di
Kota Palu tahun 2010-2014 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Palu. Analisis
data menggunakan program SPSS dengan uji spearman.
Hasil Penelitian: Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai r = 0,502 dan nilai p =
0,000 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna dengan kekuatan sedang

dan arah positif antara kepadatan penduduk dengan kejadian demam bedarah dengue
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna sedang dengan arah positif antara
kepadatan Penduduk dengan kejadian DBD di Kota Palu tahun 2010-2014.
Kata Kunci: Kejadian DBD, Kepadatan Penduduk.

50

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

I.

mengalami

PENDAHULUAN
Jumlah

kasus


demam

berdarah

mengalami peningkatan

dengue

yang

Januari 2017

penurunan,

tetapi

masih

menjadi salah satu masalah kesehatan di
Indonesia.


drastis selama 3 dekade terakhir. Infeksi

Penduduk Provinsi Sulawesi Tengah

DBD umumnya ditemukan di negara

pada tahun 2013 berjumlah 2.785.488

tropis dan subtropis di seluruh dunia,

jiwa. Jumlah penduduk di Kota Palu

terutama

sebanyak 356.279 jiwa. Pada tahun 2014

pada

di


daerah

perkotaan

[1]

maupun semi perkotaan .

jumlah penduduk di Kota Palu meningkat

Kasus DBD di Indonesia mengalami

menjadi 362.202 jiwa. Wilayah dengan

peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun

kepadatan penduduk yang terbesar di

2012,


dilaporkan

Sulawesi Tengah adalah Kota Palu yaitu

sebanyak 90.245 kasus dengan jumlah

sebesar 902 jiwa/km2, yang artinya dalam

ematian 817 orang (IR=37,11/100.000

1 km2 wilayah dihuni oleh 902 jiwa[4].

jumlah

penderita

penduduk) dan meningkat pada tahun

Infeksi DBD disebabkan oleh virus


2013 sebanyak 112.511 kasus dengan

Dengue yang dibawa oleh vektor nyamuk

jumlah

yaitu Aedes Aegypti. Terdapat beberapa

kematian

871

orang

(IR=45,85/100.000 penduduk). Sulawesi

faktor

Tengah


transmisi virus dengue, yaitu: 1) vektor:

menempati

peringkat

kelima

yang

dapat

mempengaruhi

tertinggi untuk kasus DBD pada tahun

perkembangan

2013


menggigit, kepadatan vektor, perilaku

setelah

Bali,

DKI

Jakarta,

Yogyakarta dan Kalimantan Timur[2].

vektor,

kebiasaan

terbang vektor; 2) pejamu: terdapatnya

Jumlah kejadian DBD di Sulawesi


penderita di lingkungan, mobilisasi, dan

Tengah pada tahun 2012 adalah 2.265

paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis

kasus, diamana 1.051 kasus di antaranya

kelamin; 3) lingkungan: curah hujan,

berasal dari Kota Palu.[3] Pada tahun

suhu, dan kepadatan penduduk[5].

2013

palu

Nyamuk Ae. aegypti mempunyai

mengalami penurunan yaitu sebanyak 804

sifat antropofilik dan multiple feeding,

kasus dan menjadi 580 kasus pada tahun

sehingga

2014.

tersebut kepada lebih dari satu orang.

51

kejadian

DBD

Meskipun

di

jumlah

Kota

tersebut

mampu

menularkan

virus

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

Januari 2017

Selain itu jarak terbang nyamuk ini

yang

terbilang pendek yaitu sekitar 50-100

hubungan

meter, kecuali terbawa angin (maksimal

variabel terikat. Karena analisis yang

200 meter)[6]. Oleh karena itu, peneliti

dilakuakn adalah analisis hubungan antara

tertarik

penelitian

dua variable yang bersifat nominal (rasio)

mengenai hubungan kepadatan penduduk

dan distribusi data kedua variabel tidak

dengan kejadian DBD di Kota Palu tahun

normal, maka uji statistik yang digunakan

2010-2014.

adalah uji Spearman’s rho. Parameter

untuk

melakukan

dilakukan
antar

untuk
variable

mengetahui
bebas

dan

interpretasi untuk uji ini adalah nilai p,
kekuatan korelasi (nilai r ) dan arah

II. METODE
Data yang digunakan adalah data

korelasi.

sekunder yang diperoleh dari data Dinas
Kesehatan Kota Palu dan Badan Pusat
Statistik

Kota

Palu.

Sampel

yang

III. HASIL PENELITIAN
Penelitian

ini

bertujuan

untuk

digunakan adalah data kejadian DBD di

mengetahui hubungan antara Kepadatan

Kota Palu yang tercatat dalam data Dinkes

penduduk dan Kejadian Demam Berdarah

Kota Palu selama periode 2010-2014.

Dengue di Kota Palu pada tahun 2010-

Data yang diperoleh adalah berupa

2014. Tempat penelitian dilakukan di

data per tahun dari distribusi kejadian

Kota Palu, tepatnya di Dinkes Kota Palu

DBD dan kepadatan penduduk di setiap

dan BPS Kota Palu dengan mengambil

kelurahan di Kota Palu. Lebih lanjut, data

data sekuder yang tercatat di instransi

yang

tersebut.

diperoleh

dianalisis

dengan

menggunakan program SPSS melalui
bebeapa

tahapan,

yaitu:

1)

Analisis

Univariat yang dilakukan terhadap masing
masing variable dan disajikan secara
deskriptif

untuk

distribusi

frekuensi

melihat
masing

gambaran
masing

variable penelitian; 2) Analisis Bivariat,
52

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

Januari 2017

1. Analisis Univariat

a. Kepadatan Penduduk

a. Distribusi Kejadian DBD

Tabel 3.2 Luas Wilayah Kelurahan dan
Jumlah Penduduk

Tabel 3.1 Distribusi Kejadian DBD di
Kota Palu Tahun 2010-2014

Tabel 3.3 Kepadatan Penduduk di Kota
Palu Tahun 2010-2014
Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
kejadian demam berdarah dengue di Kota
Palu menunjukkan penurunan. Pada tahun
2010, jumlah kasus total sebanyak 1325
kasus, kemudian menurun di tahun 2011
menjadi 1061 kasus, tahun 2012 sebanyak
1051 kasus, 2013 sebanyak 804 kasus dan
terus menurun sehingga tahun 2014
jumlahnya

580

kasus.

Berdasarkan

kelurahan, angka kejadiannya mengalami
fluktuatif

setiap

tahunnya.

Kejadian

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh
bahwa kepadatan penduduk di setiap

tertinggi di kelima tahun tersebut terdapat

kelurahan

di

Kota

Palu

mengalami

di Kelurahan Talise yaitu sebanyak 323

peningkatan setiap tahunnya. Kelurahan

kasus dan terendah pada Kelurahan Buluri

yang memiliki kepadatan tertinggi di

sebanyak 7 kasus.

tahun 2010 adalah Kelurahan Ujuna yaitu
19.616 jiwa/km2 dan terus meningkat

53

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

sampai pada tahun 2014 yaitu 21.122
2

jiwa/km .

Kelurahan

yang

memiliki

kepadatan terendah di tahun 2010 adalah
Kelurahan Poboya yaitu 54 jiwa/km2 yang
mengalami penurunan di tahun 2012
dengan kepadatan penduduk 24 jiwa/km2
dan sampai pada tahun 2014 hanya
mencapai 26 jiwa/km2.

dilakukan

normalitas
sebelum

normal,

sehingga

uji

korelasi

yang

digunakan adalah uji Spearman.
b.

Uji Korelasi
Pengujian yang dilakukan adalah

untuk menguji ada tidaknya hubungan
antara kejadian DBD dengan kepadatan

yang ditunjukkan pada tabel di bawah

Uji normalitas
Uji

variabel tersebut diatas tidak terdistribusi

penduduk di Kota Palu tahun 2010-2014,

2. Analisis Bivariat
a.

Januari 2017

terhadap
analisis

data
bivariat

berikut :
Tabel

3.5

terhadap kedua variabel. Uji normalitas ini
dimaksudkan untuk menguji data yang

Hasil Analisis Korelasi
Kejadian Demam Berdarah
Dengue dengan Kepadatan
Penduduk di Kota Palu
Tahun 2010-2014

digunakan terdistribusi normal atau tidak,
sehingga dapat ditentukan uji analisis
bivariat yang sesuai. Uji yang digunakan
adalah uji kolmogorov-smirnov karena
jumlah sampel yang digunakan lebih dari
50 sampel.

Hasil uji keeratan hubungan antara

Tabel 3.4 Uji Normalitas Data

kejadian

DBD

dengan

penduduk

dengan

Spearman

memiliki

kepadatan

menggunakan
tiga

uji

parameter

interpretasi yaitu kekuatan korelasi (r ),
arah korelasi dan nilai p (sig.). data
Berdasarkan

hasil

uji

normalitas

tersebut menunjukkan koefisien Korelasi

tersebut diperoleh nilai sig. = 0,000 pada

sebesar 0,502 dengan arah korelasi positif

kedua variabel yang mana niai tersebut

dan nilai p 0,000.

lebih kecil dari 0,05. Ini artinya kedua
54

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

angin dan dapat mencapai maksimal 200

IV. PEMBAHASAN
Berdasarkan

Januari 2017

hasil

analisis

data

program komputer SPSS menggunakan uji

meter[7].
Nyamuk

Aedes

selain

aegypti,

korelasi Spearman menunjukkan bahwa

kemampuan terbangmya, juga mempunyai

terdapat

dengan

sifat anthropofilik yang artinya lebih

kekuatan sedang dan arah positif antara

memilih menghisap darah manusia, dan

kepadatan penduduk dan kejadian demam

bersifat multiple feeding, yang artinya

berdarah dengue. Data ini membuktikan

ingin memenuhi kebutuhan darah sampai

bahwa apabila terjadi pertambahan jumlah

merasa kenyang dalam satu periode siklus

penduduk yang kemudian mempengaruhi

gonotropik

kepadatan penduduk, dapat meningkatkan

menghisap sampai beberapa kali. Sifat

kejadian DBD. Begitupula sebaliknya saat

tersebutlah

terjadi penurunan kepadatan penduduk

meningkatkan resiko penularan DBD di

maka menurunkan kejadian DBD.

wilayah perumahan yang penduduknya

hubungan

bermakna

sehingga

yang

biasanya

kemudian

dapat

dapat

Hasil penelitian ini sejalan dengan

lebih padat, dimana satu individu nyamuk

penelitian oleh Setianingsih (2009) di

yang infektif mampu menularkan virus

Semarang

kepada lebih dari satu orang dalam satu

yang

menyatakan

bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara
kepadatan penduduk dengan kejadian
DBD.
Menurut

periode waktu menggigitnya[6].
Nyamuk Ae. aegypti yang infektif
dapat menghasilkan telur yang infektif

Antonius,

daerah

yang

pula dan virus tetap hidup sampai nyamuk

terjangkit demam berdarah dengue pada

menjadi

umumnya adalah kota/wilayah yang padat

menginfeksi orang lain, atau disebut

penduduk. Rumah rumah yang saling

transovarial

berdekatan

Soegijanto,

memudahkan

penularan

dewasa

sehingga

transmission[1].

adanya

dapat

Menurut

transovarial

penyakit ini, mengingat jarak terbang

transmission tersebut, diduga kuat bahwa

nyamuk Ae. aegypti yang pendek yaitu

nyamuk ini memegang peranan penting

sekitar 50-100 meter, kecuali jika terbawa

dalam mempertahankan virus dengue,
khususnya pada keadaan dimana tidak

55

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

Januari 2017

terdapat hospes yang terinfeksi lainnya.

terencana serta tidak terkontrol merupakan

Sehingga,

salah satu faktor yang berperan dalam

perlu

dilakukannya

pengendalian lingkungan untuk memutus

jumlah kejadian DBD[10].

transmisi secara keseluruhan[8].
Pengendalian
dilakukan

Ae.

dengan

perseorangan,

Pada beberapa daerah di Kota Palu
dapat

yang memiliki kepadatan penduduk tinggi

perlindungan

namun memiliki jumlah kasus yang

nyamuk

terbilang rendah. Hal ini disebabkan

aegypti

cara

mencegah

meletakkan

telurnya,

mencegah

karena

kepadatan

penduduk

bukan

pertumbuhan jentik dan membunuh telur,

merupakan faktor kausatif, tetapi hanya

pemberian larvasida, melakukan fogging

merupakan salah satu faktor resiko yang

dan pendidikan kesehatan masyarakat.

bersama dengan faktor resiko lainnya

Program yang melibatkan masyarakat luas

(seperti mobilitas, sanitasi lingkungan,

adalah mengajak masyarakat untuk mau

kepadatan vektor, tingkat pengetahuan,

dan mampu melakukan 3 M plus atau

dll.) yang dapat mempengaruhi kejadian

PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

DBD[10]. Selain itu, hal ini juga dapat

terpadu di lingkungan mereka. Namun

terjadi karena program pemberantasan

karena

untuk kasus DBD yang telah dilakukan di

vektor

DBD

sendiri

adalah

berbasis lingkungan, maka pergerakan

Kota Palu sudah terbilang efektif.

masyarakat tidak mungkin dapat berhasil
denagn baik tanpa peran dari pemerintah

V. PENUTUP

daerah dan sektor yang terkait[9].

a.

Kepadatan penduduk juga merupakan
salah

satu

penyakit

faktor

demam

resiko

penularan

berdarah

dengue.

Semakin padat penduduk, semakin mudah

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat

ditarik kesimpulan antara lain sebagai
berikut :
1.

Pada penelitian ini terdapat korelasi

nyamuk aedes menularkan virusnya dari

atau

satu orang ke orang lainnya. Pertumbuhan

berkekuatan

penduduk yang tidak memiliki pola

positif antara Kepadatan Penduduk

tertentu

dengan Kejadian Demam Berdarah

56

dan

urbanisasi

yang

tidak

hubungan

yang

sedang

bermakna,

dengan

arah

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

2.

Dengue di Kota Palu tahun 2010-

baik dengan Badan Pusat Statistik

2014.

Kota Palu agar faktor kepadatan

Distribusi kejadian DBD di Kota Palu

penduduk

selama

kejadian DBD dapat terpatau dengan

2010-2014

mengalami

mengalami penurunan kejadian DBD,

3.

masalah kesehatan masyarakat di

pengendalian penyakit DBD yaitu

beberapa wilayah lainnya.

pengendalian vektor yang sesuai dan

Distribusi kepadatan penduduk di

memutus rantai perkembangan vektor

Kota

serta menjaga kebersihan lingkungan

Palu

tahun

2010-2014

mengalami

peningkatan. Beberapa

wilayah

tertentu

Demi perbaikan selanjutnya, peneliti
merasa perlu memberikan saran berupa :
peneliti

melakukan

upaya

VI. DAFTAR PUSTAKA
1.

selanjutnya
penelitian

agar
faktor

2.

3.

lingkungan lainnya (iklim) dan faktor
vektor/nyamuk

melakukan

sekitar.

Saran

Pada

dalam

mengalami

wilayah lainnya.

(kepadatan

vektor)

yang dapat mempengaruhi kejadian

4.

DBD di Kota Palu dengan mengambil
5.

rentan waktu yang lebih lama.
2.

Bagi manyarakat Kota Palu agar terus
giat

peningkatan jumlah penduduk di

1.

mempengaruhi

namun masih menjadi salah satu

penurunan, akan tetapi diikuti dengan

b.

yang

baik.

fluktuasi. Pada beberapa wilayah

3.

Januari 2017

Dinas Kesehatan Kota Palu agar

World Health Organization [WHO].
Comprehensive
guidelines
for
prevention and control of dengue and
dengue hemorrhagic fever. India:
World Health Organization-South
East Asia Regional Office;2011
Kemenkes RI. Profil kesehatan
Indonesia tahun 2013. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI;2014
Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah.
Profil kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2012. Palu: Dinas
Kesehatan
Provinsi
Sulawesi
Tengah;2013
BPS Sulteng. Statistik kependudukan
Sulawesi Tengah. Palu: BPS Sulawesi
Tengah;2014
Suhendro, L.N. buku ajar ilmu
penyakit dalam edisi v. Jakarta:
Interna Pulishing;2009

dapat meningkatkan kerja sama yang
57

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1

Januari 2017

6.

Achmadi, U.F. Demam berdarah
dengue di Indonesia. Buletin Jendela
Epidemiologi. 2010;2(1):1-12.
7. Suyasa I Gede, Putra NA, Aryanto
IW. Hubungan faktor lingkungan dan
perilaku
masyarakat
dengan
keberadaan vektor demam berdarah
dengue (DBD) di wilayah kerja
Puskesmas I Denpasar Selatan. Jurnal
Ecotrophic. 2008;3(1)
8. Soegijanto,
Soegeng.
Demam
berdarah dengue edisi 2. Surabaya:
Airlangga Univesity Press;2006
9. Sukowati S. Masalah vektor demam
berdarah
dengue
(DBD)
dan
pengendaliannya
di
Indonesia.
Buletin
Jendela
Epidemiologi.
2010;2(1):26-30.
10. Fathi, Keman S, Wahyuni C. Peran
faktor lingkungan dan perilaku
terhadap penularan demam berdarah
dengue di Kota Mataram. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. 2005;2(1)

58

Rahmi A.R. & Puspita Sari, Hubungan Kepadatan Penduduk ...

Dokumen yang terkait

Perilaku Bidan KIA/KB dalam Pelaksanaan Program Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT) di Rumah Sakit Haji Kota Medan Tahun 2013

7 114 134

Troemolastografi Pada Penderita Dengue Hemorrhagic Fever

3 73 78

The kinetics of endotoxin and cytokines in dengue hemorrhagic fever

0 3 9

THE KITE FLAP IN THE TREATMENT OF FINGER TIP AMPUTATIONS Case Report | Munir | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 7946 26103 1 PB

0 0 23

CUBITAL TUNNEL SYNDROME | Munir | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8003 26301 1 PB

0 1 26

THE CORRELATION BETWEEN VISCERAL FAT LEVELS AND LIPID PROFILE IN OBESE ADULTS | Sumarni | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9277 30302 1 PB

0 0 10

DESCRIPTION OF SMOKING BEHAVIOR IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS AT THE PUBLIC HEALTH CENTER LAANTULA JAYA 2014-2015 | Ahmad | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9286 30342 1 PB

0 0 11

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE STATUS OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING WITH MOTOR DEVELOPMENT IN CHILDREN AGED 1-3 YEARS AT WORKING AREA OF TALISE PUBLIC HEALTH CENTER IN 2016 | Febriady | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kes

0 0 13

HUBUNGAN SUHU DAN KELEMBAPAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PALU TAHUN 2010-2014 | Bangkele | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9267 30253 1 PB

1 1 11

THE RELATIONSHIP BETWEEN USE OF HOUSEHOLD INSECTICIDES WITH HISTORY OF SUFFERING DENGUE HEMORRHAGIC FEVER IN BALI PROVINCE 2011

0 1 13