Uji Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Sambung Rambat (Mikania cordata (Burm.f.) B.L.Rob.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat

UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN
SAMBUNG RAMBAT (Mikania cordata (Burm.f.) B.L.Rob.)
TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT
Abstrak
Latar Belakang: Sambung rambat (Mikania cordata (Burm.f.) B.L.Rob.)
termasuk jenis gulma yang terdapat di perkebunan kelapa sawit dan karet.
Tumbuhan ini secara tradisional telah digunakan sebagai obat untuk mengatasi
bengkak, disentri, gatal-gatal, tukak lambung, batuk, sakit mata, sakit kepala dan
mengobati luka. Metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan ini dapat
membantu proses penyembuhan luka.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak etanol daun
sambung rambat dalam bentuk sediaan gel dan menguji efektivitasnya terhadap
penyembuhan luka.
Metode: Serbuk daun sambung rambat dimaserasi dengan pelarut etanol 80%.
Maserat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator (±500C) dan
bantuan vakum, kemudian dilakukan pengeringan beku dengan freeze dryer suhu
-400C. Terhadap serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun sambung rambat
(EEDSR) dilakukan karakterisasi dan skrining fitokimia. Ekstrak yang diperoleh
diformulasi menjadi sediaan gel berbasis HPMC dengan konsentrasi 0,5, 1, 1,5, 2
dan 2,5%. Sediaan gel diuji efektivitasnya terhadap luka sayat pada punggung
kelinci dengan diameter 2 cm dan dievaluasi sediaan gel selama 90 hari.

Hasil: Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan EEDSR mengandung
flavonoida, tanin, saponin, glikosida dan triterpenoid/steroid. Hasil karakterisasi
simplisia dan ekstrak masing-masing diperoleh kadar air (6,66% dan 11,31%),
kadar sari larut air (27,68% dan 39,68%), kadar sari larut etanol (33,83% dan
66,58%), kadar abu total (3,61% dan 2,18%) dan kadar abu yang tidak larut asam
(0,64% dan 0,25%). Hasil uji efektivitas sediaan gel EEDSR terhadap
penyembuhan luka sayat untuk konsentrasi 0,5, 1, 1,5, 2 dan 2,5% berturut-turut
sembuh setelah pemberian gel selama 20, 19, 18, 17 dan 16 hari. Hasil statistik
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelompok sediaan gel
EEDSR dengan kontrol negatif yaitu 22 hari dan tanpa perlakuan sembuh selama
24 hari (p