5 Artikel tentang Kecerdasan Buatan
5 Artikel tentang Kecerdasan Buatan “Artificial Intelligent”
30 Okt 2007 30 Komentar
by Butterfly dalam Uncategorized Tag:Uncategorized
1. Definisi Kecerdasan Buatan
Istilah kecerdasan buatan sebenarnya berasal dari bahasa Inggris: “Artificial Intelligence”. Jika
diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata sifat yang berarti
cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu buatan atau suatu tiruan yang
cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya adalah kepandaian atau ketajaman dalam
berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Secara awam kecerdasan buatan diterjemahkan sebagai sebuah sistem saraf, atau sensor atau
otak yang diciptakan oleh sebuah mesin. Sebenarnya kecerdasan buatan merujuk kepada mesin
yang mampu untuk berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil
keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Alan Turing, ahli matematika berkebangsaan Inggris yang dijuluki bapak komputer modern dan
pembongkar sandi Nazi dalam era Perang Dunia II tahun 1950, dia menetapkan definisi Artificial
Intelligent : Jika komputer tidak dapat dibedakan dengan manusia saat berbincang melalui
terminal komputer, maka bisa dikatakan komputer itu cerdas, mempunyai intelegensi.
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi
bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman.
Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia,
tapi manusia masih saja mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia
masih saja mencoba mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat
berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri manusia,
manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang ada
keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir
dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan
dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga
tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang.
Walaupun terasa sangat futuristik dan terlihat berbahaya, karena mesin nantinya akan memiliki
kecerdasan dan emosi, para pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting
karena bisa diterapkan di Internet nantinya. Misalnya saja, di masa mendatang ketika Anda
mengunjungi sebuah situs agen perjalanan, maka di layar komputer akan muncul wajah seorang
wanita yang sangat sempurna karena semuanya berupa ciptaan komputer. Uniknya, Anda akan
mampu bercakap-cakap dengan wanita artifisial ini, seperti layaknya Anda berbicara dengan staff
wanita beneran di counter biro perjalanan. Kalau ini tercapai, maka pelayanan dapat diberikan
100% online, dengan akurasi yang sangat tinggi. Terutama dari konsistensi, keramahan,
kecepatan dan akurasi pelayanan. Lain kalau kita menggunakan staff manusia asli yang
konsistensinya tidak bisa akurat karena terpengaruh kepada kondisi fisik dan emosi saat itu.
Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia.
Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer
yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya. Contoh lain ada
di industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang mampu mengolah data dengan cepat
dipakai untuk memberikan peringatan pada pengemudi mobil untuk menghindari terjadinya
tabrakan.
2. PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KECERDASAN BUATAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus
Mendiagnosa Keadaan Bayi Dalam Kandungan)
Kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer untuk berpikir dengan intelegensia. Ini tercapai
dengan mempelajari bagaimana manusia mengingat dan berpikir ketika sedang mengambil
keputusan dan memecahkan masalah.
Kecerdasan buatan yang dibangun mempunyai beberapa komponen yang saling berhubungan
untuk membangun sistem yaitu basis pengetahuan, mesin inferensi, antarmuka pemakai.
Persoalan yang dipecahkan dalam sistem ini adalah bagaimana cara menyusun aturan yang
terdiri atas beberapa premis dan konklusi dari fakta-fakta yang tersedia, sehingga dihasilkan
suatu solusi, dengan menggunakan mesin inferensi yaitu forward chaining, selain itu sistem ini
juga menggunakan suatu penalaran knowledge base yaitu penalaran rule-based reasoning.
Penelitian ini membahas tentang pendiagnosaan keadaaan bayi dalam kandungan yang
menggunakan teknik inferensi forward chaining, yang memulai penalarannya mulai dari
sekumpulan fakta-fakta menuju sebuah hipotesa (solusi). Sistem yang dikembangkan
memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan
pada basis pengetahuan dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada.
3. Issue tentang Artificial Intelligent
Kecerdasan buatan dibuat dengan maksud untuk meningkatkan sistem dasar komputer sehingga
menyerupai ciri manusia, yaitu kemampuan untuk berpikir atau menjawab. Ada beberapa contoh
dari kecerdasan buatan yang dijelaskan dalam bab ini.
Kemampuan komputer memproses bahasa dasar adalah salah satu contoh dari kecerdasan buatan.
Apabila dulu kita harus mempelajari perintah-perintah tertentu untuk berkomunikasi dengan
komputer, sekarang ini kita sudah tidak perlu lagi untuk mempelajarinya. Hal ini dikarenakan
komputer sekarang sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk memahami bahasa kita, sehingga
kita dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan komputer.
Kecerdasan buatan lain yang memudahkan interaksi kita dengan computer adalah kemampuan
untuk mengenali cara berbicara atau kata-kata yang digunakan oleh manusia. Kita hanya perlu
untuk mengucapkan perintah secara lisan kepada computer untuk melakukan suatu program,
daripada dengan cara biasa yaitu dengan mengetiknya, dan nantinya computer juga akan balik
menjawab perintah tersebut Kemampuan ini dapat dihubungkan dengan sebuah sistem pengenal
karakter optikal (OCR), yang susunan dari OCR dapat mengenali kalimat dari dokumen yang
telah dicetak. Komputer juga sekarang telah dilengkapi dengan sistem ahli, yang merupakan
penasihat dasar dari sebuah computer, sehingga computer dapat membantu dalam bidang medis,
pabrik, dan bidang-bidang lain. Inti dari sistem ahli ini adalah pengetahuan yang berasal dari
pengalaman manusia. Sumber penambahan informasi dapat mencakup buku dan dokumen lain.
Kecerdasan buatan terakhir yang dijelaskan di chapter ini adalah gambar computer. Gambar
computer diartikan sebagai sebuah gambar yang diambil dengan menggunakan kamera yang
kemudian diolah di computer. Dalam hal ini, kamera dan computer merupakan alat yang
memiliki fungsi yang sama seperti fungsi mata dan otak manusia.
Berbagai macam teknologi juga telah ditingkatkan untuk mengembangkan kendaraan otomatis
yang dalam penggunaannya dapat berfungsi tanpa bantuan manusia. Contoh fungsi dari
kendaraan otomatis ini adalah untuk menjelajah angkasa luar, seperti menjelajahi planet-planet.
Kendaraan ini mungkin dibuat dari rangkaian komponen hardware dan sebuah program
kecerdasan buatan yang dapat memproses informasi. Gabungan dari software computer dan
hardware ini juga dapat membuat kendaraan yang bisa digunakan di bumi.
Kemajuan dari sistem kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada
manusia. Bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan
adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesinmesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia.
Selain itu juga terdapat ketakutan bahwa sistem kecerdasan buatan ini, termasuk robot,
mengurangi kita sebagai manusia. Sistem dasar dari kecerdasan buatan ini juga telah
meningkatkan ketakutan bahwa mesin-mesin dapat menambah jumlah kerusakan.
Pendukung dari kecerdasan buatan telah menyatakan argumen balasan bahwa alat dari bidang
kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat yang tidak akan menggantikan fungsi manusia.
Kecerdasan buatan tidak akan mengurangi kemanusiaan kita, melainkan akan meningkatkan
kehidupan kita, contohnya adalah penderita kanker akan mendapat keuntungan, dan pengenalan
kalimat dan sistem perpaduan dapat membantu seorang individu untuk mengkontrol
lingkungannya.
4. Memanusiakan Chatbot dengan Kecerdasan Buatan
JAKARTA – Pehobi chatting –bercakap-cakap di dunia maya— sebaiknya jangan terlalu serius
menanggapi lawan bicara. Siapa tahu kenalan baru itu adalah chatbot, yakni robot yang khusus
diprogram untuk chatting. Chatbot merupakan program khusus dalam komputer yang berfungsi
sebagai penjawab sapaan di ruang chatting. Di masa mendatang, program serupa ini menjadi
kembangan dari artificial intelligent (AI) alias kecerdasan buatan.
Jabberwacky, sebuah chatbot yang tinggal di dalam hard disk komputer. Ia mampu menggunakan
kata-kata pelesetan, humor, kadang juga kata makian, bahkan juga menjadi pembicara yang
konfrontatif. Kelebihan Jabberwacky dari chatbot lain adalah: makin banyak ia bercakap dengan
para chatter manusia, makin banyak hal yang dipelajarinya. Chatbot jenius ini adalah temuan
Rollo Carpenter, finalis Loebner Prize asal Inggris.
Loebner Prize merupakan penghargaan khusus di bidang AI tingkat dunia yang dimulai sejak
1990. Penghargaan ini diberikan pada mereka yang mampu meloloskan diri dari Turing Test,
yakni suatu cara menguji mesin untuk mengetahui apakah mesin itu cerdas atau tidak.
Jabberwacky akan bergabung dengan delapan finalis internasional lain pada Oktober mendatang
untung memperebutkan medali emas. Seperti semua finalis lain, chatbot ini akan menjalani
Turing Test yang metodenya ditemukan oleh Alan Turing. Dari sini akan diketahui apakah
chatbot ini benar-benar pintar seperti halnya AI lain.
Carpenter mendesain Jabberwacky semirip mungkin dengan manusia. Memang bukan dari
bentuk fisiknya, melainkan dari caranya bicara dan bercakap-cakap. Chatbot ini mempelajari
cara bicara manusia, mempelajari beberapa bahasa, hingga memahami konteks percakapan dan
aturannya.
5. KECERDASAN BUATAN =Menduakan Otak Manusia ?????????????????
Kecerdasan Buatan (artificial intelligent) adalah penggunaan komputer, yang mana meniru atau
menduakan fungsi otak manusia. Sistem Kecerdasan buatan tidak diharap menggantikan manusia
sebagai pembuta keputusan, tetapi sebaliknya mereplikakan butirannya, dengan keadaan jelas.
Umumnya bidang kecerdasan buatan termasuklah beberapa jenis komponennya. Ianya
diringkaskan seperti berikut: Sistem pakar, Robotik, Sistem penglihatan, Sistem Pemprosesan
Bahasa Tabii, Sistem Pembelajaran dan Rangkaian neural. Jadi, gimana kita sebagai manusia
yang dianugrahi sumber pemikiran ” OTAK”? Mau di duakan??? Plis deh,,,,,,,,,,
30 Okt 2007 30 Komentar
by Butterfly dalam Uncategorized Tag:Uncategorized
1. Definisi Kecerdasan Buatan
Istilah kecerdasan buatan sebenarnya berasal dari bahasa Inggris: “Artificial Intelligence”. Jika
diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata sifat yang berarti
cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu buatan atau suatu tiruan yang
cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya adalah kepandaian atau ketajaman dalam
berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Secara awam kecerdasan buatan diterjemahkan sebagai sebuah sistem saraf, atau sensor atau
otak yang diciptakan oleh sebuah mesin. Sebenarnya kecerdasan buatan merujuk kepada mesin
yang mampu untuk berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil
keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Alan Turing, ahli matematika berkebangsaan Inggris yang dijuluki bapak komputer modern dan
pembongkar sandi Nazi dalam era Perang Dunia II tahun 1950, dia menetapkan definisi Artificial
Intelligent : Jika komputer tidak dapat dibedakan dengan manusia saat berbincang melalui
terminal komputer, maka bisa dikatakan komputer itu cerdas, mempunyai intelegensi.
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi
bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman.
Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia,
tapi manusia masih saja mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia
masih saja mencoba mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat
berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri manusia,
manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang ada
keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir
dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan
dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga
tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang.
Walaupun terasa sangat futuristik dan terlihat berbahaya, karena mesin nantinya akan memiliki
kecerdasan dan emosi, para pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting
karena bisa diterapkan di Internet nantinya. Misalnya saja, di masa mendatang ketika Anda
mengunjungi sebuah situs agen perjalanan, maka di layar komputer akan muncul wajah seorang
wanita yang sangat sempurna karena semuanya berupa ciptaan komputer. Uniknya, Anda akan
mampu bercakap-cakap dengan wanita artifisial ini, seperti layaknya Anda berbicara dengan staff
wanita beneran di counter biro perjalanan. Kalau ini tercapai, maka pelayanan dapat diberikan
100% online, dengan akurasi yang sangat tinggi. Terutama dari konsistensi, keramahan,
kecepatan dan akurasi pelayanan. Lain kalau kita menggunakan staff manusia asli yang
konsistensinya tidak bisa akurat karena terpengaruh kepada kondisi fisik dan emosi saat itu.
Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia.
Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer
yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya. Contoh lain ada
di industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang mampu mengolah data dengan cepat
dipakai untuk memberikan peringatan pada pengemudi mobil untuk menghindari terjadinya
tabrakan.
2. PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KECERDASAN BUATAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus
Mendiagnosa Keadaan Bayi Dalam Kandungan)
Kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer untuk berpikir dengan intelegensia. Ini tercapai
dengan mempelajari bagaimana manusia mengingat dan berpikir ketika sedang mengambil
keputusan dan memecahkan masalah.
Kecerdasan buatan yang dibangun mempunyai beberapa komponen yang saling berhubungan
untuk membangun sistem yaitu basis pengetahuan, mesin inferensi, antarmuka pemakai.
Persoalan yang dipecahkan dalam sistem ini adalah bagaimana cara menyusun aturan yang
terdiri atas beberapa premis dan konklusi dari fakta-fakta yang tersedia, sehingga dihasilkan
suatu solusi, dengan menggunakan mesin inferensi yaitu forward chaining, selain itu sistem ini
juga menggunakan suatu penalaran knowledge base yaitu penalaran rule-based reasoning.
Penelitian ini membahas tentang pendiagnosaan keadaaan bayi dalam kandungan yang
menggunakan teknik inferensi forward chaining, yang memulai penalarannya mulai dari
sekumpulan fakta-fakta menuju sebuah hipotesa (solusi). Sistem yang dikembangkan
memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan
pada basis pengetahuan dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada.
3. Issue tentang Artificial Intelligent
Kecerdasan buatan dibuat dengan maksud untuk meningkatkan sistem dasar komputer sehingga
menyerupai ciri manusia, yaitu kemampuan untuk berpikir atau menjawab. Ada beberapa contoh
dari kecerdasan buatan yang dijelaskan dalam bab ini.
Kemampuan komputer memproses bahasa dasar adalah salah satu contoh dari kecerdasan buatan.
Apabila dulu kita harus mempelajari perintah-perintah tertentu untuk berkomunikasi dengan
komputer, sekarang ini kita sudah tidak perlu lagi untuk mempelajarinya. Hal ini dikarenakan
komputer sekarang sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk memahami bahasa kita, sehingga
kita dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan komputer.
Kecerdasan buatan lain yang memudahkan interaksi kita dengan computer adalah kemampuan
untuk mengenali cara berbicara atau kata-kata yang digunakan oleh manusia. Kita hanya perlu
untuk mengucapkan perintah secara lisan kepada computer untuk melakukan suatu program,
daripada dengan cara biasa yaitu dengan mengetiknya, dan nantinya computer juga akan balik
menjawab perintah tersebut Kemampuan ini dapat dihubungkan dengan sebuah sistem pengenal
karakter optikal (OCR), yang susunan dari OCR dapat mengenali kalimat dari dokumen yang
telah dicetak. Komputer juga sekarang telah dilengkapi dengan sistem ahli, yang merupakan
penasihat dasar dari sebuah computer, sehingga computer dapat membantu dalam bidang medis,
pabrik, dan bidang-bidang lain. Inti dari sistem ahli ini adalah pengetahuan yang berasal dari
pengalaman manusia. Sumber penambahan informasi dapat mencakup buku dan dokumen lain.
Kecerdasan buatan terakhir yang dijelaskan di chapter ini adalah gambar computer. Gambar
computer diartikan sebagai sebuah gambar yang diambil dengan menggunakan kamera yang
kemudian diolah di computer. Dalam hal ini, kamera dan computer merupakan alat yang
memiliki fungsi yang sama seperti fungsi mata dan otak manusia.
Berbagai macam teknologi juga telah ditingkatkan untuk mengembangkan kendaraan otomatis
yang dalam penggunaannya dapat berfungsi tanpa bantuan manusia. Contoh fungsi dari
kendaraan otomatis ini adalah untuk menjelajah angkasa luar, seperti menjelajahi planet-planet.
Kendaraan ini mungkin dibuat dari rangkaian komponen hardware dan sebuah program
kecerdasan buatan yang dapat memproses informasi. Gabungan dari software computer dan
hardware ini juga dapat membuat kendaraan yang bisa digunakan di bumi.
Kemajuan dari sistem kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada
manusia. Bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan
adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesinmesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia.
Selain itu juga terdapat ketakutan bahwa sistem kecerdasan buatan ini, termasuk robot,
mengurangi kita sebagai manusia. Sistem dasar dari kecerdasan buatan ini juga telah
meningkatkan ketakutan bahwa mesin-mesin dapat menambah jumlah kerusakan.
Pendukung dari kecerdasan buatan telah menyatakan argumen balasan bahwa alat dari bidang
kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat yang tidak akan menggantikan fungsi manusia.
Kecerdasan buatan tidak akan mengurangi kemanusiaan kita, melainkan akan meningkatkan
kehidupan kita, contohnya adalah penderita kanker akan mendapat keuntungan, dan pengenalan
kalimat dan sistem perpaduan dapat membantu seorang individu untuk mengkontrol
lingkungannya.
4. Memanusiakan Chatbot dengan Kecerdasan Buatan
JAKARTA – Pehobi chatting –bercakap-cakap di dunia maya— sebaiknya jangan terlalu serius
menanggapi lawan bicara. Siapa tahu kenalan baru itu adalah chatbot, yakni robot yang khusus
diprogram untuk chatting. Chatbot merupakan program khusus dalam komputer yang berfungsi
sebagai penjawab sapaan di ruang chatting. Di masa mendatang, program serupa ini menjadi
kembangan dari artificial intelligent (AI) alias kecerdasan buatan.
Jabberwacky, sebuah chatbot yang tinggal di dalam hard disk komputer. Ia mampu menggunakan
kata-kata pelesetan, humor, kadang juga kata makian, bahkan juga menjadi pembicara yang
konfrontatif. Kelebihan Jabberwacky dari chatbot lain adalah: makin banyak ia bercakap dengan
para chatter manusia, makin banyak hal yang dipelajarinya. Chatbot jenius ini adalah temuan
Rollo Carpenter, finalis Loebner Prize asal Inggris.
Loebner Prize merupakan penghargaan khusus di bidang AI tingkat dunia yang dimulai sejak
1990. Penghargaan ini diberikan pada mereka yang mampu meloloskan diri dari Turing Test,
yakni suatu cara menguji mesin untuk mengetahui apakah mesin itu cerdas atau tidak.
Jabberwacky akan bergabung dengan delapan finalis internasional lain pada Oktober mendatang
untung memperebutkan medali emas. Seperti semua finalis lain, chatbot ini akan menjalani
Turing Test yang metodenya ditemukan oleh Alan Turing. Dari sini akan diketahui apakah
chatbot ini benar-benar pintar seperti halnya AI lain.
Carpenter mendesain Jabberwacky semirip mungkin dengan manusia. Memang bukan dari
bentuk fisiknya, melainkan dari caranya bicara dan bercakap-cakap. Chatbot ini mempelajari
cara bicara manusia, mempelajari beberapa bahasa, hingga memahami konteks percakapan dan
aturannya.
5. KECERDASAN BUATAN =Menduakan Otak Manusia ?????????????????
Kecerdasan Buatan (artificial intelligent) adalah penggunaan komputer, yang mana meniru atau
menduakan fungsi otak manusia. Sistem Kecerdasan buatan tidak diharap menggantikan manusia
sebagai pembuta keputusan, tetapi sebaliknya mereplikakan butirannya, dengan keadaan jelas.
Umumnya bidang kecerdasan buatan termasuklah beberapa jenis komponennya. Ianya
diringkaskan seperti berikut: Sistem pakar, Robotik, Sistem penglihatan, Sistem Pemprosesan
Bahasa Tabii, Sistem Pembelajaran dan Rangkaian neural. Jadi, gimana kita sebagai manusia
yang dianugrahi sumber pemikiran ” OTAK”? Mau di duakan??? Plis deh,,,,,,,,,,