Analisis Pelayanan Kesehatan Penduduk Lansia terhadap Kesejahteraan Lansia di Pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai Artikel

,.Kesehatan Masyare.kat

LWORAN PENELITIAN
STRA TEOI NASIONAL

ANALlSIS PELA YA.NAN KESEHATAN PENOUDUK lANSIA TERHADAP
KESEJAHTfRAAN lANSIA OJ PEDESAAN 01 KAIlUPATEN SERDANO
Il"DAOAl

Olob

ASFRIY An, 5K.M. MKes
DR. fR. ERNA MUTIARA. MKes

Diblayai Oleh :

Direktorat jr;:nderJ.1 Pendid:Ken Kementerian Pendidik?.D n。Nセゥッ
ョ ゥNャjL@ se.;;;ua; dCligan
Sural Perjanjion Pelaksan.:a::n Hibah PeneJitian Strel.egi Nasi(tllal i ahun ャ|jQセ
ゥN ャイ 。 ョ@
1010 Numor : 2693IHS. J.R1ICEUfSI'2H1, tanggal 1 Me i セ oi@


UN IVERSlTAS SU MA TERA II TARA
NO VEMBEP ,2010

.

I Kesehatan Masyarakat
LAPORAN PENELITlAN
STRATEG[ NASIONAL

ANALISiS PELAYA,.",."u'l KESEI-iATAN PENDUDUK LANSIA TER!·IADAP
KESEJ,A1ITERAA."I LANSlA DI PEDESA."u'l DI KABUPATEN SERDANG
REDAGAi

OIeh :
ASFRlYATI, SKM, MKes
DR. iR. ERNA MUTlARA, MKes
Dibiayai OIeh :
DireIctOlat ]""deraJ Pendidikan Kementerian Pendidikan NasionaI, sesuai dengan
Swat Peljanjian Pelaksanaan Hibab Penelitian Strategi Nasional Tabun Anggasan

2010 Nomor : 26931H5.I.RlKEU/SP2H1, tanggal3 Mei 2010

UNNERSITAS SUMATER.A UTAR.A
NOVEMBER,2010

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
I. Judul

: Analisis Pelayanan Kesebatan Penduduk Lnnsia Terhadap
Kesejahteraan Laosia Pedesaan Kabupaten Serdang Bedagai

2. Ketua Peneliti
Nama Lengkap
b. Jerris Kelamin
c. NIP
d. Jabatan Fungsional
e. Jabatan SttukturaI
f. Bidang Keahlian
g. Fakultas
b. Perguruan Tinggi

Tim Peneliti
No Nama

••

: Asfriyati, SKM, MKes
: Perempuan
: 19701220199403200 I
: Lektor Kepala
: Penata Tingkat I
: Kependudukan
: Kesebatan Masyarakat
: Universitas Sumatera Utara

,.

I

Dr.lr.Erna
Mkes


Bidang
Keahlian
Mutiara, Biostatistik.

3.Pendanaan dan jangka waktu penelitian
a. Jangka waktu penelitian yang diusulkan
b. Biaya total yang diusulkan
c. Biaya yang disetujui tahun 2010

Fakultas

Kesehatan
Masa1arakat

Perguruan
Tin••i
USU

: 10 bulan

: Rp.47.749.000
: Rp. 20,000,000

Medan,23 November 20 I 0
Ketua Peneliti,

UtjUr,a,

MS

,,,.,u, 1001

As : ! . t MKeS
NIP .19701220199403200 I

Lembaga Penelitian
Sumatera Utara

Nasution, MSLE
19801003


RlNGKASAN

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan lansia
dapat
dilakukan dengan meDgoptimalkan peran pelayanan kesebatao lansia. Dalam
upaya memaksimalkao peran pelayanan kesebatao lansia perlu diketahui faktorfaktor apa saja yang hams dipertimbangkan dalam pelaksanaannya. Tujuan
peDelitian ini
yang pertama adaJah untuk meDgetahui
apakah faktor
kegiatan,lokasi, prasarana, karakteristik demografi,herpeDgaruh terhadap
pemanraatao pelayanan kesehatao lansia. Kedua, apakah pemanfaatao pelayanan
kesehatao lansia herpeDgaruh terhadap peningkatao kesejahteraan lansia .
Metode yang digunakan daJam peDelilian ini adaJah eksplanatory dengan
untuk meDjelaskan kedudukan dan pengaruh anIM variabel
menggunakan ウオイカ・セ@
yang diteliti. Untuk itu, 100 sampel dikumpuJkan dengan cara purpossive
sampling dari pengguna pelayanan kesehatao lansia di Kecamatao Sei Rampah
Kabupaten Serdang Bedagai. Pertanyaan tertutup meDggunakan skala Likert
dengan 5 piliban. Dilakukan uji validitas dan reaJibilitas terhadap instrumen yang

digunakan. Teknik analisis data yang d1gunakan adalah analisis statistik deskriptif
dan inferensial. Analisis statistik inferensial menggunakan model persamaan
strukturaI dengan pengolahan data memakai perangkat lunak AMOS versi 16.
Keempat variahel independen yang diuji untuk menjawab pertanyaan
pertama menunjukkan pengaruh atau signiJikan terhadap pemanfaatao pelayanan
kesehatao yaitu variahle kegiatan, lokasi, prasarana, karakteristik demografi,
Variabel pemanfaatan pelayanan kesebatan lansia yang diuji untuk menjawab
pertanyaan kedua meDunjukkan pengaruh Dyata terhadap kesejahteraan lansia di
Kabupaten SerdangBedagai.
DaJam memaksimalkan peran pelayanan kesehatao lansia untuk
meningkatkan kesejahteraan lansia perlu diperhatikan sejumlah faktor yang
herperan sehagai peDeDtu keherhasilannya. Kegiatan perlu ditiogkatkan,Lokasi
pelayanan kesehatan lansia harus dapa! dijangkau bagi laosia; kualitas prasarana
pelayanan yang disediakannya; dan karakteristik demografi dijadikan sebagai
dasar daJam peningkatan pelayanan kesehatan lanisa.
Kata Kunci: Pelayanan Kesehatan Lansia, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Lansia, Kesejahteraan lansia

1\


SUMMARY

One effort to improve the welfare of the elderly can be done by optimizing
the role of elderly health care. In an effort to maximize the role of elderly health
care need to know what factors should be considered in implementation. The first
objective of this study is to determine whether the factor of activity, location.
infrastructure, demographic characteristics, effect on elderly health service
utilization. Second, whether the utilization of health services towards improving
the welfare of the elderly affects the elderly.
The method used in this research is explanatory by using surveys, to
explain the position and influence among the variables studied. To that end, 100
samples were collected by means purpossive sampling of elderly users of health
services in Sub Sei Rampah Bedagai Serdang. Closed questions using a Likert
scale with 5 options. Test the validity and reliability of instruments used. The data
analysis technique used is descriptive and inferential statistical analysis.
lnferential statistical analysis using structural equation models with data
processing using AMOS software version 16.
The four independent variables are tested to answer the first question
indicates the effect or significant impact on health service utilization of variable
activity, location, infrastructure, demographic characteristics, elderly health care

utilization variables were tested to answer the second question showed
sigoificantly to the welfare of elderly in the District Serdang Bedagai.
In maximizing the role of elderly health services to improve the welfare of
the elderly need to be considered a number of factors that play a role as a
determinant of success. Activities need to be improved, in elderly health services
must be accessible for the elderly, quality of infrastructure services provided, and
demographic characteristics serve as the basis for improving health services
elderly person.
Keywords: Elderly Health Services, Health Services Utilization of Elderly,
Welfare elderly

11\

PRAKATA
Segala puji dan syukur kepaela Tuhan Yang Mah. Esa penulis panjatkan,
sehingga penulis elapat menyelesaikan laporan penelitian. Penelitian ini beJjudul :
"Anal isis Pelayanan Kesehatan Lansia Terhadap Kesejahteraan Lansia di Pedesaan
Oi Kabupaten Serdang Bedagai".
Oalam proses penelitian ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan, bantuan


serta dukungan dari berbagai pihak. dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih yang tidak te,hingga kepeda :

I. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional
atas segala upaya dan pengalokasian dana penelitian

2. Rektor Universitas Sumatera Utara atas atas segaJa informasi dan
pemrosesan penelitian ini sehingga diberikan kesempatan untuk: penelitian
ini.
3. Ketua lombaga Penelitian USU atas atas segala bantuan, informasi dan
pemrosesan

penelitian

ini

sehingga

diberikan


kesempatan

untuk

mendapatkan dana penelitian.
4. Oekan Fakultas Kesehatan Masyarakat dalam pemrosesan penelitian ini.
5. Kepala Oinas kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai beserta

star

yang

membantu daIam perizinan dan pelaksanaan penelitian ini
6. Kepala Puskesmas Sei Rampah beserta slaf yang membantu dalam

pelaksanaan penelitian ini
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu dengan segaJa kerendaban bati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempumaan laporan ini. Akhimya penulis mengharapkan
semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaea.

Medan,

November 2010

Penulis

IV

DAFfARISI
Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... i
RING KASAN ......................................................................................... ij
SUMMARy ............................................................................................ iii
PRAKATA. ............................................................................................

IV

DAFTAR lSi ..........................................................................................

V

DAFTAR TABEL.. .................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
1. I.Latar Belakang .................................................................... ... I
1.2.Rumusan Permasa1ahan .......................................................... 3
l.B 2 TINJAUAN PUST AKA ......................................................................... 4
2.I.Pelayanan Kesehatan .............................. ............................... 4
2.2.Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan ......................................... 6
2.3.Kesejahteraan lansia ....................................... ..................

8

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ................................... II
3.1. Tujuan Penetitian ................................................................ II
3.2. Manfaal Penetitian .............................................................. II
BAB 4 METODE PENELITIAN..................................... ...................... 12
4.1. Rancangan Penelitian ......................................................

12

4.2. Lokasi Penelitian..............................................................

12

4.3. Populasi, Sampel,dan Teknik Pengambilan 8ampel..........

12

4.4. Kerangka KonsePluai Penelitian.......................................

13

4.5. Hipotesis Penelitian..........................................................

14

4.6. Definisi Operasional.........................................................

14

4.7.lnstrumen pengumpulan data ............................................. 14
4.8. Prosedur Pengumpulan Data.............................................. 15
4.9. Uji Validitas dan Realibilitas ................................................ 15
4.10. Analisis Data .................................................................. 16

v

BAll 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 20
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 20
5.2. Kondisi Demografi .............................. _................................ 20
5.3. Deskripsi Responden.............................................................. 21
5.4. Uj i Model Persamaan Struktural ............................................. 25
5.5. Pengujian Hipotesis .............................................................. 27
5.6. Model.. ................................................................................. 28
5.7.Konsep Pemanfaatan Pelayanan Ksehatan Lansia Dalam
Kesejahteraan lansia................................................................. 29
BAll 6 KESlMPULAN DAN SARAN ..................................................... 31
6.1. Kesimpulan ........................................................................... 31
6.2. Saran.................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 32
LAMPlRAN

vi



DAFfAR TABEL

HaJaman
Tabel I. Distribusi penduduk menurut jerus kelamin dan kelompok
urnur Kabupaten Serdang Bedagai Tabun 2009 ...........................20
Tobel 2: Karnkteristik Responden Berdasarkan Jerus Kelamin .................. 22
Tabel3: Karnkteristik Responden Berdasarkan Jerus PekeIjaan. ...............22
Tabel 4: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...................... 23
Tabel 5: Karnkteristik Responden Berdasarkan JumJab anak.. .................. 23
Tabel 6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan.......... 24
Tabel7. Hasil Goodness of Fit Index ........................................................ 27
Tabel 8: Hasil Pengarub Langsung, Tidak Langsung dan Efek. ............... 28

vii

DAFTAR GAMllAR

Halaman
Gamba r 1 . Kerangka konseptual Pengaruh Pelayanan Kesehatan

Lansia terhadap Kesejahteraan Lansia di Pedesoan. ............ 13
Gambar 2. HasH Uji Model.................................................................... 26

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner

Lampiran 2

Foto Dokumentasi

Lampiran 3 Kurikilum Vitae anggota peneliti

izin pt:ndithm

Lampiran4

Surat

Lampiran 5

Output Hasil Penetitian

ix



BABI
PENDAHULUAN

1.1.Latu Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia diarabkan pada kualitas bidup manusia
dan masyarakat tennasuk lanjut usia. Berdasarkan Undang - Undang No 13 tabun
1998 tcntang kesejahteraan I"",ia dinyatakan bahwa lanjut usia ( lansia ) adalah

seseorang yang telah mencapai usia 60 tabun keatas. Keberhasilan pembangunan
dalarn bidang kesehatan mengakibatkan meningkatnya Usia Harapan Hidup.(
Depkes RI, 2005 ).
Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur
lanjut usia (Iansia) karenajumJah penduduk yang berusia 60 tabun ke atas sekitar
7,18%. JumJah penduduk lansia pada tabun 2006 sebesar kurang lebih 19 juta,
usia harapan bidup 66,2 tabun, pada tabun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta
(9,77%), usia harapan hidupnya 67,4 tabun dan pada tabun 2020 diperkirakan
sebesar 28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan bidup 71,1 tabun. Dari jumlah
tersebut, pada tabun 2010, jumJah penduduk Lansia yang tinggal di perkotaan
sebesar 12.380.321 (9,58%) dan yang tinggal di perdesaan sebesar 15.612.232
(9,97%) ( Menkokesra).
Perubahan komposisi penduduk lansia menimbulkan berbagai keburuhan baru
yang harus dipenuhi , sehingga tidak menjadi penoasalahan yang komplek bagi

Janjut usia, baik secara individu, keluarga maupun masyarakat. Peningkatan usia
harapan bidup memang menunjukkan keberhasilan pembangunan manusia, tetapi
jika usia harapan bidup ini tidak dibarengi dengan kualitas lansia maka lansia
akan menjadi beban pada pembangunan.

Pengalaman negara·negara maju yang telah lebih dahulu memasuki ageing
population menunjukan bahwa dana pembangunan yang disediakan untuk

kebidupan lansia cukup besar. Pacta tabun 1983, Belanda mengalokasikan 14,5
persen dati GNP-nya untuk penduduk lanjut usia. Sadang Jennan pada tabun
yang sarna mengalokasikan 12,5 persen dati GNP-nya, Perancis sekitar 8 persen

danArnerika Serikat 7 persen. Alokasi dana ini terus membesar dari tahun ke
tabun akibat bertarnbabnya proporsi penduduk lanjut usia.

Peningleatan jumlah lansia akan membawa dampak ekonomi yang tidak
ringan. Beban masalah yang ditanggung negara berkembang seperu Indonesia
akibat penuaan penduduk mungkin lebih berat dibanding dengan di negara maju.

Terbatasnya dukungan institusi (institutional support) terhadap keberadaan lansia
seperti melalui mekanisme panti jompo. sistem pensiun, sistem asuransi dan
scjcnisnya membawa implikasi pada

pentingnya peranan dukungan keluarga

(familial support) terbadap keberadaan laosia. Dan dukungan keluarga itu ada jika

transfer ekonomi antar generasi (dari generasi daJam sebuah rumah tangga lansia
). (Mundihamo, 1998).

Namun bag; keluarga yang miskin transfer ekonomi dari anak ke orang
tua

akan menjadi

permasalahan pula dalam ekonomi. Ketergantungan laosia

kepada usia produktif juga merupakan gambaran bahwa masih tingg;nya angka
beban tanggungan di suatu wil_yah. Dengan kondisi laosi_ yang sehat diharapkan

ketergantungan ekonomi dapat dihindari sehingga lansia masih dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa tergantung dengan orang lain. Rasio ketergantungan
cukup tinggi dan cenderung naik setiap tabun. Pada tahun 2007 tereatal angka

kelergantungan 13,52 yang menunjukkan bahwa seoap 100 orang penduduk
produktif harus menanggung sekitar 13 orang Lansia. Anglea tersebut akan
meningleat seiring kenaikan UIlli penduduk Indonesia.( Depkes-2008).
Pembangunan kesehatan yang telah diselenggarakan telah berhasil

menyediakan sarana kesehatan di seluruh pelosok tanah air. Setiap kecamatan
telah memiliki paling sedikit sebuah puskesmas. Puskesmas telah memantapkan
fuogsinya sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakal dan pusat pelayanan kesebatan bag; masyarakat di
wilayahnya (Rachmat H, 2004 ).
Jumlah laosia di Indonesia sebanyak 60 % lansia tingga! di perdesaan.
Berbeda dengan laosia yang onggal di perkotaan dan dekat dengan fasilitas yang
lengkap , laosia di perdesaan sangat minim aksesnya terhadap fasilitas pelayanan
dan cara hidup sehat (Kuntari, T ).

Keputusan Menlri Kesehatan RI no

1457/SKIX 12003 tentang standard minima! bidang kesehatan di Kabupaten /Kota
, target pencapaian cakupan pelayanan kesehatan pada laosia pada tabun 20 I 0
adalah sebesar 70 % .

2

Sccara umum dcrajat keschatan penduduk Lansia masih rendah.
Prosentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan cenderung naik , tahWl
2003( 48,95%) pada tabun 2007(54,25%). Angka kesakitan juga cenderung naik
dari 28, 48 % pada tabun 2003 meojadi 3 1, 11 % ditabun 2005.
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang baru 7 tabun
sejak tabun 2003

mengalami pemekaran dengan berpenduduk 618656 jiwa.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah penduduk 60 tabun keatas di
Kabupaten Serdang Bedagai pada tabun 2006 sebanyak 41.571 jiw. diman.
sumber pendapatan lansia berasal dari anak 17.724 jiwa dan 723 jiwa berasal dari
orang lain. Konelisi kesehatan lansia eli Serdang Bedagai yang kurang sebanyak
14.481

jiwa,kesehatan yang cakup 14917 jiwa sedangkan lansi. yang sehat

hanya 12173 jiwa(Profil Serdang Bedagal ). Cakupan pelayanan kesehatan oleb
lansi. eli Kabupaten Serdang Bedagai hany. 51 % masih elibawah target yang
dibarapkan. ( Profil Diukes Kabupaten!Kola, 2007 ).
Dari uraian elialas ingin diJakukan penetitian mengenai pelayanan
kesehatanukarena

dengan

pelayanan

kesehatan

lansi.

dibarapkan

dapat

meningkatkan kesejahteraan lansia.

1.2.Rumusan Permasalahan

I. Apakah kegiatan, lokasi, prasarana, karakteristik demografi lansia,

berpengamh terbadap pemaofaatan pelayanan kesehatan lansia di

pedesaan
2. Apakah pemaofaatan pel.yanan kesehatan lansi. berpengamh terhadap

kesejabteraan lansia

3

BADn
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesebatan pada usia lanjut secara umum e1ibagi 2 yaitu
pelayanan kesehatan lansia berhasis rumah saki! dan pelayanan kesehatan lansia
di masyarakat (Notoabnodjo ,2007).
Jenis pelayanan kesehatan lansia eli pedesaan

diarahkan kepada jenis

pelayanan lansia eli masyarakat. Pada upaya pelayanan kesehatan lansia eli
masyarakat semua upaya kesehatan yang berhubungan dan diJaksanakan oleb
masyarakat harus e1iupayakan berpemn serta dalam menaogani kesehatan para
lansi .. Puskesmas dan dokter swasta merupakao tulang punggung.
Departemen Kesehatan RI mempunyai tiga program kesehatan bagi
berupa Puske,mas Santun Usia Lanjut, Pembinaan Kelompok Usia Lanjut dan
Posyandu Usia lanjut.(Depkes RI ,2005 ).

I. Puskesmas Santun Usia Lanjut
Puskesmas saotun usia Ianjut merupakao bentuk poendekatan pelayaoan
proaktif bagi usia lanjut untuk mendukung peningkatan kualitas bidup dan

kemandirian usia lanjut, yang mengutamakan aspek promotif dan preventif
disamping aspek kuratif dan rehabilitatif.
Ciri-ciri puskesmas santun lansia adaIah sebagai berilrut :
a.Pelayaoan yang baik dan berkualitas dan sopan.
b. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada lansia
c. Memberikan keringanao atau pengbapusan biaya pelayaoan kesehatan

pacta lansia dari keluarga miskin atau tidak mampu
d. Memberikan dukungao atau bimbingan pad, lansia daJam memelihara
dan meningkatkan kesehatan agar tetap sehat dan mandiri
e. Melakukan pelayanao secara proaktif untuk dapat menjangkau
sebanyak mungkin sasaran lansia yang ada eli wilayah keIja
puskesarns.

4

(

Melakukan keJjasama dengan lintas program dan lintas program terkait

kecamatan dengan asas kemitraan untuk bersama-sama melakukan
pembinaan dalwn rangka meningkatkan kualitas hidup lansia.

,

Pembinaan Kelompok Lanjut Usia
Pembinaan kesehatan Usia Lanjut melalui puskesmas dapat dilakukan
terhadap sasaran lansia yang dikelompokkna sasaran langsung dan tidak
langsung.
Kegiatan

pembinaan kesehatan usia lanjut yang dilakukan melalui

,...u=as adalah
a. Pendataan sasaran lansia. Kegiatan paling tidak dilakukan dua

kali setabun
b. Penyuluhan kesehatan lansia, pembinaan kebugaran melalui

senam lansia maupun rekreasi bersama.
c. Deteksi dini keadaan kesebatan dan pemeriksaan kesehatan

=

bet'