ANALISIS PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN
PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Alumni PWD Sekolah Pascasarjana USU
Dosen PWD Sekolah Pascasarjana USU
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi
Abstract: This study aims to determine how the role of tourism in development in
Serdang Bedagai and to examine the role of youth in development of tourism in
Serdang Bedagai. The population in this study were all young men who live in
Serdang Bedagai. Samples from this study is the youth who live in three districts in
Serdang Bedagai ie districts Coast Mirror, Perbaungan districts, and districts
Noni bay with a total sample of 96 people in accordance with the formula Franck
Lynch. The analytical method used is the shift share analysis method to determine
the role of tourism in development Serdang Bedagai and multiple regression
analysis to determine the role of youth in development of tourism in Serdang
Bedagai. Shift share research results have value Proportional shift (P) of 67.32,
which means that this sector has growth faster than other sectors in Serdang
Bedagai and has a value of Shift Differential (D) -8.68, which means that the
tourism sector power mempunyi declining competitiveness due to slower growth
compared with the province of North Sumatra.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pariwisata
dalam pembangunan di kabupaten Serdang Bedagai dan untuk mengkaji peran
pemuda dalam pembangunan pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pemuda yang berdomisili di kabupaten Serdang
Bedagai. Sampel dari penelitian ini adalah pemuda yang berdomisili di 3
kecamatan di kabupaten Serdang Bedagai yaitu kecamatan Pantai Cermin,
kecamatan Perbaungan, dan kecamatan Teluk Mengkudu dengan jumlah sampel
sebanyak 96 orang sesuai dengan rumus Franck Lynch. Metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis Shift Share untuk mengetahui peran pariwisata
dalam pembangunan kabupaten Serdang Bedagai dan metode analisis regresi
berganda untuk mengetahui peran pemuda dalam pembangunan pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai. Hasil penelitian Shift Share mempunyai nilai
Proportional shift (P) sebesar 67,32 yang berarti bahwa sektor ini mempunyai
pertumbuhan lebih cepat dibandingkan sektor lain di kabupaten Serdang Bedagai
dan mempunyai nilai Differential Shift (D) -8,68 yang berarti bahwa sektor
pariwisata mempunyi daya saing yang menurun karena pertumbuhannya lebih
lambat dibandingkan dengan propinsi Sumatera Utara.
Kata kunci: pariwisata, Shift Share, peran pemuda
PENDAHULUAN
Pemuda merupakan unsur yang
menarik dan esensial dalam suatu gerakan
perubahan, maka menarik untuk dikaji
karena di dalam jiwa pemuda terdapat
kerelaan berkorban demi cita-cita dan di
dalam pemuda terdapat api idealisme yang
tidak menuntut balasan, baik berupa uang
atau kedudukan. Bersama pemuda kita
menentang segala kekuasaan yang tiran,
bersama pemuda, kapal yang bernama
Indonesia akan ditentukan maju, diam atau
tenggelam. (Widiyanto: 2010).
Pemuda adalah salah satu
komponen penting bangsa ini. Perencanaan
pembangunan suatu bangsa sangatlah
tergantung
terhadap
kader-kader
pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu
kedudukan angkatan muda dalam suatu
masyarakat adalah fital bagi masyarakat itu.
Apalagi dalam era abad 21 yakni era penuh
dengan kompetisi, diperlukan pemuda yang
terlatih dan bersemangat untuk meneruskan
cita-cita pembangunan.
Pemuda selain menjadi aset
ekonomi, karena tergolong usia produktif
9
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
(berdasarkan undang-undang kepemudaan
usia pemuda antara 16 sampai 30 tahun),
juga merupakan aset dalam bidang ideologi,
politik, sosial, dan budaya serta pariwisata.
Sebagai aset yang penting dalam
pariwisata, pemuda seharusnya memiliki
andil
yang
sangat
besar
dalam
pengembangan
pariwisata.
Pariwisata
adalah salah satu kategori pembangunan
bangsa yang dapat membangun ekonomi
dan kepercayaan diri bangsa karena
pariwisata
dapat
berperan
dalam
meningkatkan devisa negara. Apabila
pariwisata suatu negara baik, maka akan
berefek langsung pada pendapatan negara
tersebut demikian pula sebaliknya.
Indonesia
telah
menjadikan
pariwisata sebagai salah satu sektor
ekonomi penting. Sebagai sektor ekonomi
penting, pariwisata mendapatkan perhatian
serius dari pemerintah, dikeluarkannya
Undang-undang Tahun 2009 No 10 tentang
kepariwisataan adalah sebagai dasar pijakan
penyelenggaraan kepariwisataan. Tujuan
penyelenggaraan kepariwisataan menurut
undang-undang
tersebut
adalah:
a)
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, b)
meningkatkan
kesejahteraan
rakyat,
c)menghapus kemiskinan, d) mengatasi
pengangguran, e) melestarikan alam,
lingkungan, dan sumber daya, f)
memajukan kebudayaan, g) mengangkat
citra bangsa, h)memupuk rasa cinta tanah
air, i) memperkukuh jati diri dan kesatuan
bangsa dan, j) mempererat persahabatan
antar bangsa.
Kabupaten Serdang Bedagai
sendiri menjadikan pariwisata sebagai aset
utama untuk meningkatkan pendapatan
daerah dan mensejahterakan masyarakat
sekitar. Maka dari itu, pemerintah daerah
Serdang
Bedagai
tengah
gencar
membangun dan mengembangkan daerah
objek wisata yang memiliki aset yang
berkualitas di dalamnya dan tanpa disadari,
begitu banyak potensi pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai, mulai dari
rentetan pantainya, sungai hingga potensipotensi alam lainnya yaitu beupa hasil
kebudayaan dari masyarakatnya.
Kabupaten Serdang Bedagai
memilki potensi pariwisata yang perlu
dikembangkan. Pemuda sebagai aset
pembangunan bangsa harus memiliki andil
yang penting dalam pembangunan ini.
10
Kajian terhadap objek-objek wisata yang
ada di kabupaten Serdang Bedagai dirasa
perlu khususnya untuk pengembangan
objek wisatanya maka, penulis tertarik
untuk menganalisis masalah ini dalam
bentuk tesis yang berjudul : ”Analisis Peran
Pemuda dalam Pembangunan Pariwisata di
Kabupaten Serdang Bedagai”.
METODE
Penelitian ini dilakukan pada tiga
kecamatan di kabupaten Serdang Bedagai,
Provinsi Sumatera Utara yaitu kecamatan
Pantai Cermin, kecamatan Perbaungan, dan
kecamatan Teluk Mengkudu. Penelitian
dilaksanakan antara bulan April sampai
bulan Juli tahun 2015. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian adalah pemuda yang ada di
kabupaten Serdang Bedagai, provinsi
Sumatera Utara. Sampel Penelitian adalah
pemuda yang terdapat di objek wisata yang
ada di kabupaten Serdang Bedagai, provinsi
Sumatera Utara. Pada penelitian ini
perhitungan sampel akan mengunakan
rumus perhitungan Frank Lynch. Penelitian
ini melihat peran pemuda dalam
pembangunan
dengan
menggunakan
analisis regresi linear berganda dan peran
pariwisata dalam pembangunan kabupaten
Serdang Bedagai dengan menggunakan
analisis Shift Share.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Serdang Bedagai yang
beribukota Sei Rampah adalah kabupaten
yang baru dimekarkan dari Kabupaten Deli
Serdang sesuai dengan UU RI Nomor 36
Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember
2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Samosir
dan
Kabupaten
Serdang
Bedagai.
Kabupaten
Serdang
Bedagai
terletak pada posisi 20 57” sampai 30 16”
Lintang Utara, dan 980 33” sampai 990 27”
Bujur Timur dengan luas wilayah 1.900,22
km2 dengan batas wilayah sebagai berikut
sebelah utara dengan Selat Malaka, sebelah
selatan dengan Kabupaten Simalungun,
sebelah timur dengan Kabupaten Asahan
dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah
barat dengan kabupaten Deli Serdang,
dengan ketinggian wilayah 0-500 meter dari
permukaan laut.
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi: Analisis Peran Pemuda …
Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) kabuapten Serdang Bedagai
dibagi menjadi 9 (sembilan) sektor yaitu
sektor: pertanian, pertambangan, industri,
listrik, bangunan, hotel, pengangkutan,
keuangan, dan jasa. Kesembilan sektor
pembentuk PDRB tersebut berperan
penting dalam pembangunan kabupaten
Serdang Bedagai.
No. Sektor
1
2
3
4
5
6
7
8
Pertanian
Pertambangan
dan
Penggalian
Industri
Listrik, Gas,
dan
Air
Minum
Bangunan
Pengangkutan
dan
komunikasi
Keuangan
Pariwisata
Total
Priovincial Proportional Differential
Share (PS) Shift (P)
Shift (D)
564,58
-127,43
0,73
19,45
263,65
- 6,19
-127,13
9,79
85,58
8,39
129,39
10,17
- 0,86
26,60
4,02
42,87
4,94
35,54
67,32
-127,41
- 4,37
- 19,64
- 8,68
110,30
45,69
345,05
1386,36
Hasil Provincial Share seluruh
sektor adalah bernilai positif. Hasil
Proportional Shift (P) sektor bangunan,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan,
dan pariwisata bernilai positif sedangkan
untuk sektor pertanian, pertambagan dan
penggalian, industri, listrik, gas, dan air
minum bernilai negatif.
Hasil Differential Shift (D) sektor
pertanian, pertambangan dan penggalian,
industri, listrik, gas, dan air minum, serta
bangunan bernilai positif sedangkan sektor
pengangkutan dan komunikasi, keuangan
dan sektor pariwisata bernilai negatif.
1. Analisis Shift Share Sektor Pariwisata
Nilai Provincial Share (PS) sektor
pariwisata adalah 345,05 yang berarti
bahwa banyaknya pertambahan PDRB
sektor pariwisata kabupaten Serdang
Bedagai seandainya pertumbuhannya sama
dengan laju pertumbuhan PDRB sektor
pariwisata provinsi Sumatera Utara selama
periode studi bernilai positif. Artinya
bahwa pertumbuhan pariwisata Serdang
Bedagai linear dengan pertumbuhan
pariwisata provinsi Sumatera Utara.
Nilai Proportional Shift (P) sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
adalah 63,72 yang berarti bahwa sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
memiliki
pertumbuhan
lebih
cepat
dibandingkan dengan sektor lainnya karena
menerima kontribusi pembangunan dari
sektor yang lainnya.
Nilai Differential Shift (D) sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
adalah -8,68 yang berarti bahwa sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
memiliki daya saing yang lebih rendah dari
sektor lainnya hal ini deisebabkan oleh
kurangnya perhatian pemerintah dan juga
masyarakat
untuk
mengembangkan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Varibel
Peran Pemuda
Hasil uji validitas dan reliabilitas
variabel peran pemuda sebagai Agent of
Change, Agent of Development, dan Agent
of Modernization dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel
Peran Pemuda
Variabel Butir
Pertanyaan
Agent of
1
Change
2
3
4
5
Agent of
1
Develop
2
ment
3
4
5
Agent of
1
Moderni
2
zation
3
4
5
r-hitung r-tabel Keterangan Koefisien
Alpha
0,737 0,361 Valid
0,736
0,497 0,361 Valid
0,666 0,361 Valid
0,568 0,361 Valid
0,552 0,361 Valid
0,673 0,361 Valid
0,722
0,713 0,361 Valid
0,462 0,361 Valid
0,509 0,361 Valid
0,767 0,361 Valid
0,488 0,361 Valid
0,740
0,612 0,361 Valid
0,575 0,361 Valid
0,805 0,361 Valid
0,595 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan hasil uji validitas
dapat disimpulkan bahwa seluruh ítem
pernyataan variabel peran kepemudaan
sebagai Agent of Change, Agent of
Development, dan Agent of Modernization
dinyatakan valid, hal ini dapat dilihat
bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel.
Hasil pengujian data menunjukkan bahwa
nilai cronbach’s alpha > 0,6. Hal ini
menunjukkan bahwa data penelitian
dinyatakan reliabel.
Uji Validitas dan Reliabilitas variabel
Pembangunan Pariwisata
Hasil uji reliabilitas variabel
pembangunan pariwisata adalah sebagai
berikut:
11
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
Tabel Uji Validitas Variabel Pembangunan
Pariwisata
Variabel
Butir
Pertanyaan
Pembangunan
1
2
Pariwisata
3
4
5
rhitung
0,829
0,553
0,430
0,888
0,461
rtabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan Koefisien
Alpha
Valid
0,757
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: hasil pengolahan data primer
Berdasarkan hasil uji validitas
dapat disimpulkan bahwa seluruh ítem
pernyataan
variabel
pembangunan
pariwisata dinyatakan valid, hal ini dapat
dilihat bahwa r-hitung lebih besar dari rtabel. Hasil pengujian data menunjukkan
bahwa nilai cronbach’s alpha > 0,6. Hal ini
menunjukkan bahwa data penelitian
dinyatakan reliabel.
Uji Heterokedastisitas
Hasil uji Heterokedastisitas dapat
dinyatakan pada Tabel di bawah ini:
Model
(Constant)
Agent of
Change
Agent of
Development
Agent of
Modernization
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
t
Error
.955
.844
1.132
Sig.
.260
.014
.040
.046
.359
.720
.054
.056
.150
.957
.341
-.069
.044
-.245
-1.586
.116
Uji Autokorelasi
Hasil uji Autokorelasi dapat
dinyatakan pada Tabel di bawah ini:
Model R
Adjusted Std. Error
R
of
the DurbinR Square Square Estimate Watson
.744a .554
1
.539
1.122
2.114
Uji F
Hasil uji F dapat dinyatakan pada
Tabel di bawah ini:
Model
1
Sum of
Squares Df
Regression 143.758 3
Residual
115.867 92
Total
259.625 95
Mean
Square F
Sig.
47.919 38.049 .000a
1.259
Uji t
Hasil uji t dapat dinyatakan pada
Tabel di bawah ini:
12
Model
1 (Constant)
Agent of
Change
Agent of
Development
Agent of
Modernization
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std .
Error Beta
B
T
2.791 1.728
Sig .
.221
.082
.230
2.677 .009
.579
.115
.535
5.026 .000
.060
.089
.071
.674 .502
Dapat disusun persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
Y = 2,791 + 0,221 X1 + 0,579 X2
+ 0,060 X3
Nilai 0,221 pada variabel Agent of
Change (X1) adalah bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi peran pemuda sebagai agen
perubahan, maka semakin tinggi pula
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
Nilai 0,579 pada variabel Agent of
Development (X2) adalah bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi peran pemuda sebagai agen
pembangunan, maka semakin tinggi pula
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
Nilai 0,060 pada variabel Agent of
Modernization (X3) adalah bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi peran pemuda sebagai agen
modernisasi, maka semakin tinggi pula
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
Secara umum diperoleh nilai
Provincial Share sektor pariwisata lebih
besar dari sektor pertambangan dan
penggalian, industri, listrik gas dan air
minum, bangunan, pengangkutan dan
komunikasi, dan keuangan tetapi lebih kecil
dari sektor pertanian yang berarti selain
sektor pertanian, pertumbuhannya lebih
cepat dibandingkan dengan sektor lainnya
di provinsi Sumatera Utara. Artinya,
kebijakan pemerintah berdampak pada
pertumbuhan sub sektor pariwisata, di mana
berdasarkan undang-undang nomor 67
tahun
1996
menyebutkan
bahwa,
penyelenggaraan kepariwisataan bertujuan
untuk:
a.memperkenalkan,
mendayagunakan,
melestarikan
dan
meningkatkan mutu objek dan daya tarik
wisata; b.memupuk rasa cinta tanah air dan
meningkatkan persahabatan antar bangsa;
c.memperluas
dan
memeratakan
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi: Analisis Peran Pemuda …
kesempatan berusaha dan lapangan kerja;
d.meningkatkan pendapatan nasional dalam
rangka peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat; dan: e.mendorong
pendayagunaan
produksi
nasional.
Pemerintah bertanggung jawab atas empat
hal utama yaitu; perencanaan (planning)
daerah
atau
kawasan
pariwisata,
pembangunan (development) fasilitas utama
dan pendukung pariwisata, pengeluaran
kebijakan
(policy)
pariwisata,
dan
pembuatan dan penegakan peraturan
(regulation).
Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai
menggalakkan
pariwisata
kabupaten Serdang Bedagai dengan: a)
program
pengembangan
pemasaran
pariwisata,
meliputi,
peningkatan
pemanfaatan teknologi informasi dalam
pemasaran
pariwista,
pengembangan
jaringan kerjasama promosi pariwisata,
pelaksanaan promosi pariwisata nusantara
di dalam dan di luar negeri, pembuatan
bahan promosi pariwisata. b) program
pengembangan
destinasi
pariwisata,
meliputi, peningkatan pembangunan sarana
dan perasarana pariwisata, pengembangan
jenis dan paket wisata unggulan,
pengembangan wisata seni budaya,
pengembangan daerah tujuan wisata,
pelaksanaan event pariwisata. c. program
pengembangan
kemitraan,
meliputi
pengembangan sdm di bidang kebudayaan
dan pariwisata bekerjasama dengan
lembaga lainnya, pengembangan sumber
daya manusia dan profesionalisme bidang
pariwisata, peningkatkan peran serta
masyarakat
dalam
pengembangan
kemitraan pariwisata dan penertiban dan
pengawasan usaha pariwisata
Nilai Proportional Shift sektor
pariwisata lebih besar dari semua sektor
pembangunan yang lainnya di mana nilai
Proportional Shift sektor hotel dan restoran
adalah sebesar 39,434 dan sektor jasa
adalah 27,891 berbeda dengan sektor sektor
pertanian yang nilainya -127,436; sektor
pertambangan yang nilainya -6,190; sektor
industri yang nilainya -127,132 dan sektor
listrik, gas dan air minum yang nilainya 0,8644. Artinya, pariwisata mendapatkan
tambahan dari sektor-sektor yang negatif
nilai Proportional Shift nya. Tambahan
tersebut berasal dari sektor: (1)Sektor
pertanian, hal ini disebabkan oleh
rendahnya
dukungan
kelembagaan
pemerintah, kelembagaan yang ada lebih
terfokus pada sektor yang memberikan
kontribusi
yang
besar
terhadap
pembentukan PDRB kabupaten Serdang
Bedagai, beralihnya lahan pertanian
menjadi
non
pertanian,
(2)Sektor
pertambangan, hal ini disebabkan karena
kabupaten Serdang Bedagai tidak memiliki
hasil
tambang
yang
banyak bila
dibandingkan daerah lainnya di provinsi
Sumatera Utara, dan (3)Sektor industri
pengolahan, hal ini disebabkan karena pada
saat krisis harga barang-barang melambung
tinggi sehingga menyebabkan biaya
produksi sektor tersebut meningkat karena
sebagian bahan baku dan alat-alat modalnya
berasal dari impor, serta (4)Sektor listrik
gas dan air bersih, mengalami pertumbuhan
yang negatif karena adanya krisis
disebabkan penurunan kontribusi dari
sektor
pendukungnya
selain
itu
terpengaruhnya tingkat penggunaan oleh
rumah tangga dan produk dari sektor
tersebut merupakan kebutuhan pokok bagi
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai Differential Shift sektor
pariwisata yaitu sektor hotel dan restoran
sebesar -48,60 dan sektor jasa sebesar 39,92
yang ditotalkan menjadi sebesar -8,68
nilainya
lebih
kecil
dari
sektor
pembangunan lainnya seperti sektor
pertanian yang nilainya 0,73 dan industri
yang nilainya 85,58 berarti sektor
pariwisata memiliki daya saing yang lebih
rendah dari sektor pertanian dan industri, di
mana sektor pertanian dan industri di
kabupaten
Serdang
Bedagai
pertumbuhannya pesat. Rendahnya daya
saing sektor pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai karena rendahnya
kebijakan dalam peraturan dan regulasi dari
pemerintah, rendahnya koordinasi antar
instansi yang terkait, rendahnya kesadaran
dalam memelihara kelestarian lingkungan,
keselamatan dan keamanan dengan
kesehatan dan kebersihan. Selain itu yang
mengambat daya saing juga adalah
rendahnya dalam menempatkan prioritas
perjalanan dan pariwisata dan perbaikan
infrastruktur
transportasi
udara,
infrastruktur transportasi darat, transportasi
air dan infrastruktur pariwisata.
13
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui sejauh mana
peran pemuda sebagai Agent of Change,
Agent of Development, dan Agent of
Modernization
dalam
pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
Berdasarkan
analisis
regresi
berganda diperoleh data hasil penelitian
bahwa peran pemuda sebagai Agent of
Change, Agent of Development, dan Agent
of Modernization berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
Hal
ini
mengindikasikan
bahwa
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai memerlukan peran serta
pemuda. Pemuda adalah individu yang
secara
fisik
sedang
mengalami
pertumbuhan jasmani dan secara psikis
sedang
mengalami
perkembangan
emosional,
dengan
begitu
pemuda
merupakan
sumber
daya
manusia
pembangunan baik saat ini maupun kelak.
Peran pemuda sebagai Agent of Change
Sebagai Agent of Change, pemuda
bertugas mengadakan perubahan-perubahan
dalam masyarakat ke arah yang lebih baik.
Perubahan yang bersifat kemanusian,
dimana pengetahuan yang diterima dalam
pendidikan dipakai untuk pengabdian
kepada masyarakat agar dapat hidup lebih
bermanfaat. Pemuda sebagai memiliki
kewajiban dalam melakukan perbaikan
objek wisata di kabupaten Serdang
Bedagai, perbaikan yang dilakukan berupa
perbaikan sarana dan prasarana pariwisata
di kabupaten Serdang Bedagai. Pemuda di
kabupaten Serdang bedagai harus memiliki
pola pikir dalam pengembangan objek
wisata yaitu berupa kegiatan kegiatan yang
menunjang pengembangan objek wisata di
Serdang Bedagai.
Pemuda kabupaten
Serdang bedagai harus memiliki usaha
dalam pengembangan objek wisata di
kabupaten
tersebut.
Pembangunan
pariwisata yang dinyatakan di atas harus
dimanajemen dengan tujuan tidak ada
penyimpangan. Pengelolaan dapat diartikan
sebagai manajemen, manajemen adalah
sebagai suatu proses yang diterapkan oleh
individu atau kelompok dalam upaya-upaya
koordinasi untuk mencapai suatu tujuan.
14
Peran
pemuda
sebagai
Agent
of
Development
Sebagai Agent of Development,
pemuda bertugas untuk melancarkan
pembangunan disegala bidang yang bersifat
fisik maupun non fisik, karena pemuda
bertindak
sebagai
pelopor
dalam
pembangunan. Pemuda di kabupaten
Serdang Bedagai berperan aktif dalam
pembangunan pariwisata baik itu fisik
maupun non fisik. Mereka juga bertugas
menggerakkan elemen masyarakat agar
turut serta membangaun pariwisata di
kabupaten
Serdang
Bedagai.
SDM
kepariwisataan di kabupaten Serdang
Bedagai
sangat
diperlukan
seperti
penyuluhan pariwisata dan kuliah di bidang
kepariwisataan di beberapa perguruan
tunggi yang relevan. Beberapa pemuda di
kabupaten Serdang Bedagai bekerja di
beberapa objek wisata dalam upaya
keikutsertaan mereka dalam pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
Peran
pemuda
sebagai
Agent
of
Modernization
Sebagai Agent of Modernization,
pemuda dalam fungsi ini bertindak dan
bertugas
sebagai
pelopor
dalam
pembaharuan. Pemuda sebagai SDM yang
memiliki pendidikan tinggi harus dapat
memilih mana yang perlu dirubah dan mana
yang harus dipertahankan. Pemuda di
kabupaten
Serdang
Bedagai
mensosialisasikan keunikan pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai melalui
publikasi baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Hal lain yang dilakukan
adalah
melakukan
inovasi
untuk
pembangunan pariwisata yang lebih baik
dan kompetitif. Kreatvitas yang baru dalam
pembangunan pariwisata sangat dibutuhkan
agar pariwisata di daerah Serdang Bedagai
tidak monoton dan membosankan. Pemuda
di
kabupaten
Serdang
Bedagai
menggalakkan penyuluhan Sapta Pesona
kepada masyarakat di kabupaten Serdang
Bedagai agar masyarakat memahami
pentingnya kepedulian terhadap objek
wisata.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis
yang dilakukan, dapat diambil beberapa
kesimpulan bahwa:
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi: Analisis Peran Pemuda …
1. Pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai mempunyai nilai
Provincial Share (PS) positif yang
berarti bahwa banyaknya pertambahan
PDRB kabupaten Serdang Bedagai
seandainya pertumbuhannya sama
dengan laju pertumbuhan PDRB
provinsi Sumatera Utara selama
periode studi bernilai positif dan
Proportional Shift (P) positif yang
berarti bahwa sektor pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai memiliki
pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan sektor lainnya
karena
menerima
kontribusi
pembangunan dari sektor lainnya serta
memiliki nilai Differential Shift (D)
yang negatif berarti bahwa sektor
pariwisata di kabupaten Serdang
Bedagai memiliki daya saing yang
lebih rendah dari sektor lainnya.
2. Peran pemuda sebagai variabel Agent
of Change, Agent of Development dan
Agent of Modernization
secara
simultan berpengaruh positif signifikan
terhadap pembangunan pariwisata di
kabupaten serdang Bedagai. Secara
parsial variabel Agent of Change, dan
Agent of Development, berpengaruh
signifikan, sedangkan variabel Agent
of Modernization tidak berpengaruh
signifikan terhadap pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang
Bedagai.
SARAN
1. Pemerintah dan juga masyarakat
termasuk pemuda di dalamnya harus
memiliki kepedulian yang lebih besar
untuk pembangunan pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai.
2. Pemuda di kabupaten Serdang Bedagai
perlu
mempertahankan
dan
meningkatkan peranannya sebagai Agent
of Change dan Agent of Development,
terutama perannya sebagai Agent of
Modernization yang tidak berpengaruh
secara signifikan supaya menjadi
signifikan
dalam
meningkatkan
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Taufik. 1974. Pemuda dan
Perubahan Social. LP3ES:Jakarta
Ambarita, B. 2013. Generasi Kampus.
Volume.6, No.2 :1
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta : Jakarta
Budianta, Luhur. 2000. Partisipasi
masyarakat dalam Pengembangan
Pariwisata (Suatu Sudi terhadap
Partisipasi Masyarakat di Objek
Wisata Pantai Air Manis Kelurahan
Air
Manis
Kota
Padang).Perpustakaan
Universitas
Indonesia: Jakarta
Erlina. 2008. Metode Penelitian Bisnis:
untuk Akuntansi dan Manajemen.
Edisi ke dua cetakan pertama.USU
Press: Medan
Fachrurrazy. 2009. Analisis Penentuan
Sektor Unggulan Perekonomian
Wilayah kabupaten Aceh Utara
dengan
pendekatan
Sektor
pembentuk PDRB. [Tesis]. Medan :
Universitas Sumatera Utara, Program
Pasca Sarjana
Gantara, W.P. dan Achmadi, T. (2012).
Model Pengembangan Wilayah untuk
Pembangunan Pelabuhan : Studi
kasus Pantai Selatan Jawa Timur .
Jurnal Teknik POMITS.Vol.1, No.1 :
1
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS.
Edisi Ketiga. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro: Semarang.
Haris, Z. (2012). Analisis Penentuan
Sektor/Subsektor Unggulan dan
Kaitannya
dengan
Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi
di
Kabupaten Lampung Utara. [Tesis].
Jakarta : Universitas Indonesia,
Program pasca Sarjana
Ilyas,
Muhammad.
2009.
Strategi
Pengembangan Pariwisata Kepulauan
Togean di Kabupaten Tojo Una-Una.
[Tesis]. Makassar: Program Studi
Perencanaan
Pengembangan
Wilayah. Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin:Makasar
Kuncoro, Mudrajad. 2012. Perencanaan
Daerah, Bagaimana Membangun
Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan.
Jakarta : Salemba Empat
Mangun M. 2007. Analisis Potensi
Ekonomi Kabupaten dan Kota di
Propinsi Sulawesi Tengah . [Tesis].
15
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
Semarang : Universitas Diponegoro,
Program Pasca Sarjana
Muandar A. 2010. Analisis Ekonomi dan
Potensi Pengembangan Wilayah
Kecamatan Gemolong, Kabupaten
Sragen.
[Tesis].
Surakarta
:
Universitas
Negeri
Semarang,
Program Pasca Sarjana
Murdianto
E.,
2011.
Partisipasi
Masyarakat dalam Pengembangan
Desa
Wisata
Karanggeneng,
Purwobinangun, Pakem, Sleman.
Volume 7 No.2
Mursidah, Hamzah A, Sofyan. 2013.
Analisis Pengembangan Kawasan
Andalan di Kabupaten Aceh Besar .
Vol.1, No.1 : 43
Pitana, Gde, dan Diarta, I Ketut Surya.
2009. Pengantar Ilmu Pariwisata .
CV Andi Offset: Yogyakarta.
16
Sirojuzilam, Kasyful. 2010. Pembangunan
Wilayah,
Perencanaan,
dan
Ekonomi.USU Press: Medan
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis,
Cetakan Kesembilan, Penerbit CV.
Alfabeta: Bandung.
Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi
Regional. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan. Bumi Aksara :
Jakarta.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 40 Tahun 2009
Widiyanto, B. 2010. Pemuda dalam
Perubahan Sosial. 2.
PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Alumni PWD Sekolah Pascasarjana USU
Dosen PWD Sekolah Pascasarjana USU
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi
Abstract: This study aims to determine how the role of tourism in development in
Serdang Bedagai and to examine the role of youth in development of tourism in
Serdang Bedagai. The population in this study were all young men who live in
Serdang Bedagai. Samples from this study is the youth who live in three districts in
Serdang Bedagai ie districts Coast Mirror, Perbaungan districts, and districts
Noni bay with a total sample of 96 people in accordance with the formula Franck
Lynch. The analytical method used is the shift share analysis method to determine
the role of tourism in development Serdang Bedagai and multiple regression
analysis to determine the role of youth in development of tourism in Serdang
Bedagai. Shift share research results have value Proportional shift (P) of 67.32,
which means that this sector has growth faster than other sectors in Serdang
Bedagai and has a value of Shift Differential (D) -8.68, which means that the
tourism sector power mempunyi declining competitiveness due to slower growth
compared with the province of North Sumatra.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pariwisata
dalam pembangunan di kabupaten Serdang Bedagai dan untuk mengkaji peran
pemuda dalam pembangunan pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pemuda yang berdomisili di kabupaten Serdang
Bedagai. Sampel dari penelitian ini adalah pemuda yang berdomisili di 3
kecamatan di kabupaten Serdang Bedagai yaitu kecamatan Pantai Cermin,
kecamatan Perbaungan, dan kecamatan Teluk Mengkudu dengan jumlah sampel
sebanyak 96 orang sesuai dengan rumus Franck Lynch. Metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis Shift Share untuk mengetahui peran pariwisata
dalam pembangunan kabupaten Serdang Bedagai dan metode analisis regresi
berganda untuk mengetahui peran pemuda dalam pembangunan pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai. Hasil penelitian Shift Share mempunyai nilai
Proportional shift (P) sebesar 67,32 yang berarti bahwa sektor ini mempunyai
pertumbuhan lebih cepat dibandingkan sektor lain di kabupaten Serdang Bedagai
dan mempunyai nilai Differential Shift (D) -8,68 yang berarti bahwa sektor
pariwisata mempunyi daya saing yang menurun karena pertumbuhannya lebih
lambat dibandingkan dengan propinsi Sumatera Utara.
Kata kunci: pariwisata, Shift Share, peran pemuda
PENDAHULUAN
Pemuda merupakan unsur yang
menarik dan esensial dalam suatu gerakan
perubahan, maka menarik untuk dikaji
karena di dalam jiwa pemuda terdapat
kerelaan berkorban demi cita-cita dan di
dalam pemuda terdapat api idealisme yang
tidak menuntut balasan, baik berupa uang
atau kedudukan. Bersama pemuda kita
menentang segala kekuasaan yang tiran,
bersama pemuda, kapal yang bernama
Indonesia akan ditentukan maju, diam atau
tenggelam. (Widiyanto: 2010).
Pemuda adalah salah satu
komponen penting bangsa ini. Perencanaan
pembangunan suatu bangsa sangatlah
tergantung
terhadap
kader-kader
pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu
kedudukan angkatan muda dalam suatu
masyarakat adalah fital bagi masyarakat itu.
Apalagi dalam era abad 21 yakni era penuh
dengan kompetisi, diperlukan pemuda yang
terlatih dan bersemangat untuk meneruskan
cita-cita pembangunan.
Pemuda selain menjadi aset
ekonomi, karena tergolong usia produktif
9
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
(berdasarkan undang-undang kepemudaan
usia pemuda antara 16 sampai 30 tahun),
juga merupakan aset dalam bidang ideologi,
politik, sosial, dan budaya serta pariwisata.
Sebagai aset yang penting dalam
pariwisata, pemuda seharusnya memiliki
andil
yang
sangat
besar
dalam
pengembangan
pariwisata.
Pariwisata
adalah salah satu kategori pembangunan
bangsa yang dapat membangun ekonomi
dan kepercayaan diri bangsa karena
pariwisata
dapat
berperan
dalam
meningkatkan devisa negara. Apabila
pariwisata suatu negara baik, maka akan
berefek langsung pada pendapatan negara
tersebut demikian pula sebaliknya.
Indonesia
telah
menjadikan
pariwisata sebagai salah satu sektor
ekonomi penting. Sebagai sektor ekonomi
penting, pariwisata mendapatkan perhatian
serius dari pemerintah, dikeluarkannya
Undang-undang Tahun 2009 No 10 tentang
kepariwisataan adalah sebagai dasar pijakan
penyelenggaraan kepariwisataan. Tujuan
penyelenggaraan kepariwisataan menurut
undang-undang
tersebut
adalah:
a)
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, b)
meningkatkan
kesejahteraan
rakyat,
c)menghapus kemiskinan, d) mengatasi
pengangguran, e) melestarikan alam,
lingkungan, dan sumber daya, f)
memajukan kebudayaan, g) mengangkat
citra bangsa, h)memupuk rasa cinta tanah
air, i) memperkukuh jati diri dan kesatuan
bangsa dan, j) mempererat persahabatan
antar bangsa.
Kabupaten Serdang Bedagai
sendiri menjadikan pariwisata sebagai aset
utama untuk meningkatkan pendapatan
daerah dan mensejahterakan masyarakat
sekitar. Maka dari itu, pemerintah daerah
Serdang
Bedagai
tengah
gencar
membangun dan mengembangkan daerah
objek wisata yang memiliki aset yang
berkualitas di dalamnya dan tanpa disadari,
begitu banyak potensi pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai, mulai dari
rentetan pantainya, sungai hingga potensipotensi alam lainnya yaitu beupa hasil
kebudayaan dari masyarakatnya.
Kabupaten Serdang Bedagai
memilki potensi pariwisata yang perlu
dikembangkan. Pemuda sebagai aset
pembangunan bangsa harus memiliki andil
yang penting dalam pembangunan ini.
10
Kajian terhadap objek-objek wisata yang
ada di kabupaten Serdang Bedagai dirasa
perlu khususnya untuk pengembangan
objek wisatanya maka, penulis tertarik
untuk menganalisis masalah ini dalam
bentuk tesis yang berjudul : ”Analisis Peran
Pemuda dalam Pembangunan Pariwisata di
Kabupaten Serdang Bedagai”.
METODE
Penelitian ini dilakukan pada tiga
kecamatan di kabupaten Serdang Bedagai,
Provinsi Sumatera Utara yaitu kecamatan
Pantai Cermin, kecamatan Perbaungan, dan
kecamatan Teluk Mengkudu. Penelitian
dilaksanakan antara bulan April sampai
bulan Juli tahun 2015. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian adalah pemuda yang ada di
kabupaten Serdang Bedagai, provinsi
Sumatera Utara. Sampel Penelitian adalah
pemuda yang terdapat di objek wisata yang
ada di kabupaten Serdang Bedagai, provinsi
Sumatera Utara. Pada penelitian ini
perhitungan sampel akan mengunakan
rumus perhitungan Frank Lynch. Penelitian
ini melihat peran pemuda dalam
pembangunan
dengan
menggunakan
analisis regresi linear berganda dan peran
pariwisata dalam pembangunan kabupaten
Serdang Bedagai dengan menggunakan
analisis Shift Share.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Serdang Bedagai yang
beribukota Sei Rampah adalah kabupaten
yang baru dimekarkan dari Kabupaten Deli
Serdang sesuai dengan UU RI Nomor 36
Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember
2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Samosir
dan
Kabupaten
Serdang
Bedagai.
Kabupaten
Serdang
Bedagai
terletak pada posisi 20 57” sampai 30 16”
Lintang Utara, dan 980 33” sampai 990 27”
Bujur Timur dengan luas wilayah 1.900,22
km2 dengan batas wilayah sebagai berikut
sebelah utara dengan Selat Malaka, sebelah
selatan dengan Kabupaten Simalungun,
sebelah timur dengan Kabupaten Asahan
dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah
barat dengan kabupaten Deli Serdang,
dengan ketinggian wilayah 0-500 meter dari
permukaan laut.
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi: Analisis Peran Pemuda …
Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) kabuapten Serdang Bedagai
dibagi menjadi 9 (sembilan) sektor yaitu
sektor: pertanian, pertambangan, industri,
listrik, bangunan, hotel, pengangkutan,
keuangan, dan jasa. Kesembilan sektor
pembentuk PDRB tersebut berperan
penting dalam pembangunan kabupaten
Serdang Bedagai.
No. Sektor
1
2
3
4
5
6
7
8
Pertanian
Pertambangan
dan
Penggalian
Industri
Listrik, Gas,
dan
Air
Minum
Bangunan
Pengangkutan
dan
komunikasi
Keuangan
Pariwisata
Total
Priovincial Proportional Differential
Share (PS) Shift (P)
Shift (D)
564,58
-127,43
0,73
19,45
263,65
- 6,19
-127,13
9,79
85,58
8,39
129,39
10,17
- 0,86
26,60
4,02
42,87
4,94
35,54
67,32
-127,41
- 4,37
- 19,64
- 8,68
110,30
45,69
345,05
1386,36
Hasil Provincial Share seluruh
sektor adalah bernilai positif. Hasil
Proportional Shift (P) sektor bangunan,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan,
dan pariwisata bernilai positif sedangkan
untuk sektor pertanian, pertambagan dan
penggalian, industri, listrik, gas, dan air
minum bernilai negatif.
Hasil Differential Shift (D) sektor
pertanian, pertambangan dan penggalian,
industri, listrik, gas, dan air minum, serta
bangunan bernilai positif sedangkan sektor
pengangkutan dan komunikasi, keuangan
dan sektor pariwisata bernilai negatif.
1. Analisis Shift Share Sektor Pariwisata
Nilai Provincial Share (PS) sektor
pariwisata adalah 345,05 yang berarti
bahwa banyaknya pertambahan PDRB
sektor pariwisata kabupaten Serdang
Bedagai seandainya pertumbuhannya sama
dengan laju pertumbuhan PDRB sektor
pariwisata provinsi Sumatera Utara selama
periode studi bernilai positif. Artinya
bahwa pertumbuhan pariwisata Serdang
Bedagai linear dengan pertumbuhan
pariwisata provinsi Sumatera Utara.
Nilai Proportional Shift (P) sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
adalah 63,72 yang berarti bahwa sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
memiliki
pertumbuhan
lebih
cepat
dibandingkan dengan sektor lainnya karena
menerima kontribusi pembangunan dari
sektor yang lainnya.
Nilai Differential Shift (D) sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
adalah -8,68 yang berarti bahwa sektor
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai
memiliki daya saing yang lebih rendah dari
sektor lainnya hal ini deisebabkan oleh
kurangnya perhatian pemerintah dan juga
masyarakat
untuk
mengembangkan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Varibel
Peran Pemuda
Hasil uji validitas dan reliabilitas
variabel peran pemuda sebagai Agent of
Change, Agent of Development, dan Agent
of Modernization dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel
Peran Pemuda
Variabel Butir
Pertanyaan
Agent of
1
Change
2
3
4
5
Agent of
1
Develop
2
ment
3
4
5
Agent of
1
Moderni
2
zation
3
4
5
r-hitung r-tabel Keterangan Koefisien
Alpha
0,737 0,361 Valid
0,736
0,497 0,361 Valid
0,666 0,361 Valid
0,568 0,361 Valid
0,552 0,361 Valid
0,673 0,361 Valid
0,722
0,713 0,361 Valid
0,462 0,361 Valid
0,509 0,361 Valid
0,767 0,361 Valid
0,488 0,361 Valid
0,740
0,612 0,361 Valid
0,575 0,361 Valid
0,805 0,361 Valid
0,595 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan hasil uji validitas
dapat disimpulkan bahwa seluruh ítem
pernyataan variabel peran kepemudaan
sebagai Agent of Change, Agent of
Development, dan Agent of Modernization
dinyatakan valid, hal ini dapat dilihat
bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel.
Hasil pengujian data menunjukkan bahwa
nilai cronbach’s alpha > 0,6. Hal ini
menunjukkan bahwa data penelitian
dinyatakan reliabel.
Uji Validitas dan Reliabilitas variabel
Pembangunan Pariwisata
Hasil uji reliabilitas variabel
pembangunan pariwisata adalah sebagai
berikut:
11
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
Tabel Uji Validitas Variabel Pembangunan
Pariwisata
Variabel
Butir
Pertanyaan
Pembangunan
1
2
Pariwisata
3
4
5
rhitung
0,829
0,553
0,430
0,888
0,461
rtabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan Koefisien
Alpha
Valid
0,757
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: hasil pengolahan data primer
Berdasarkan hasil uji validitas
dapat disimpulkan bahwa seluruh ítem
pernyataan
variabel
pembangunan
pariwisata dinyatakan valid, hal ini dapat
dilihat bahwa r-hitung lebih besar dari rtabel. Hasil pengujian data menunjukkan
bahwa nilai cronbach’s alpha > 0,6. Hal ini
menunjukkan bahwa data penelitian
dinyatakan reliabel.
Uji Heterokedastisitas
Hasil uji Heterokedastisitas dapat
dinyatakan pada Tabel di bawah ini:
Model
(Constant)
Agent of
Change
Agent of
Development
Agent of
Modernization
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
t
Error
.955
.844
1.132
Sig.
.260
.014
.040
.046
.359
.720
.054
.056
.150
.957
.341
-.069
.044
-.245
-1.586
.116
Uji Autokorelasi
Hasil uji Autokorelasi dapat
dinyatakan pada Tabel di bawah ini:
Model R
Adjusted Std. Error
R
of
the DurbinR Square Square Estimate Watson
.744a .554
1
.539
1.122
2.114
Uji F
Hasil uji F dapat dinyatakan pada
Tabel di bawah ini:
Model
1
Sum of
Squares Df
Regression 143.758 3
Residual
115.867 92
Total
259.625 95
Mean
Square F
Sig.
47.919 38.049 .000a
1.259
Uji t
Hasil uji t dapat dinyatakan pada
Tabel di bawah ini:
12
Model
1 (Constant)
Agent of
Change
Agent of
Development
Agent of
Modernization
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std .
Error Beta
B
T
2.791 1.728
Sig .
.221
.082
.230
2.677 .009
.579
.115
.535
5.026 .000
.060
.089
.071
.674 .502
Dapat disusun persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
Y = 2,791 + 0,221 X1 + 0,579 X2
+ 0,060 X3
Nilai 0,221 pada variabel Agent of
Change (X1) adalah bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi peran pemuda sebagai agen
perubahan, maka semakin tinggi pula
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
Nilai 0,579 pada variabel Agent of
Development (X2) adalah bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi peran pemuda sebagai agen
pembangunan, maka semakin tinggi pula
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
Nilai 0,060 pada variabel Agent of
Modernization (X3) adalah bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi peran pemuda sebagai agen
modernisasi, maka semakin tinggi pula
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
Secara umum diperoleh nilai
Provincial Share sektor pariwisata lebih
besar dari sektor pertambangan dan
penggalian, industri, listrik gas dan air
minum, bangunan, pengangkutan dan
komunikasi, dan keuangan tetapi lebih kecil
dari sektor pertanian yang berarti selain
sektor pertanian, pertumbuhannya lebih
cepat dibandingkan dengan sektor lainnya
di provinsi Sumatera Utara. Artinya,
kebijakan pemerintah berdampak pada
pertumbuhan sub sektor pariwisata, di mana
berdasarkan undang-undang nomor 67
tahun
1996
menyebutkan
bahwa,
penyelenggaraan kepariwisataan bertujuan
untuk:
a.memperkenalkan,
mendayagunakan,
melestarikan
dan
meningkatkan mutu objek dan daya tarik
wisata; b.memupuk rasa cinta tanah air dan
meningkatkan persahabatan antar bangsa;
c.memperluas
dan
memeratakan
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi: Analisis Peran Pemuda …
kesempatan berusaha dan lapangan kerja;
d.meningkatkan pendapatan nasional dalam
rangka peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat; dan: e.mendorong
pendayagunaan
produksi
nasional.
Pemerintah bertanggung jawab atas empat
hal utama yaitu; perencanaan (planning)
daerah
atau
kawasan
pariwisata,
pembangunan (development) fasilitas utama
dan pendukung pariwisata, pengeluaran
kebijakan
(policy)
pariwisata,
dan
pembuatan dan penegakan peraturan
(regulation).
Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai
menggalakkan
pariwisata
kabupaten Serdang Bedagai dengan: a)
program
pengembangan
pemasaran
pariwisata,
meliputi,
peningkatan
pemanfaatan teknologi informasi dalam
pemasaran
pariwista,
pengembangan
jaringan kerjasama promosi pariwisata,
pelaksanaan promosi pariwisata nusantara
di dalam dan di luar negeri, pembuatan
bahan promosi pariwisata. b) program
pengembangan
destinasi
pariwisata,
meliputi, peningkatan pembangunan sarana
dan perasarana pariwisata, pengembangan
jenis dan paket wisata unggulan,
pengembangan wisata seni budaya,
pengembangan daerah tujuan wisata,
pelaksanaan event pariwisata. c. program
pengembangan
kemitraan,
meliputi
pengembangan sdm di bidang kebudayaan
dan pariwisata bekerjasama dengan
lembaga lainnya, pengembangan sumber
daya manusia dan profesionalisme bidang
pariwisata, peningkatkan peran serta
masyarakat
dalam
pengembangan
kemitraan pariwisata dan penertiban dan
pengawasan usaha pariwisata
Nilai Proportional Shift sektor
pariwisata lebih besar dari semua sektor
pembangunan yang lainnya di mana nilai
Proportional Shift sektor hotel dan restoran
adalah sebesar 39,434 dan sektor jasa
adalah 27,891 berbeda dengan sektor sektor
pertanian yang nilainya -127,436; sektor
pertambangan yang nilainya -6,190; sektor
industri yang nilainya -127,132 dan sektor
listrik, gas dan air minum yang nilainya 0,8644. Artinya, pariwisata mendapatkan
tambahan dari sektor-sektor yang negatif
nilai Proportional Shift nya. Tambahan
tersebut berasal dari sektor: (1)Sektor
pertanian, hal ini disebabkan oleh
rendahnya
dukungan
kelembagaan
pemerintah, kelembagaan yang ada lebih
terfokus pada sektor yang memberikan
kontribusi
yang
besar
terhadap
pembentukan PDRB kabupaten Serdang
Bedagai, beralihnya lahan pertanian
menjadi
non
pertanian,
(2)Sektor
pertambangan, hal ini disebabkan karena
kabupaten Serdang Bedagai tidak memiliki
hasil
tambang
yang
banyak bila
dibandingkan daerah lainnya di provinsi
Sumatera Utara, dan (3)Sektor industri
pengolahan, hal ini disebabkan karena pada
saat krisis harga barang-barang melambung
tinggi sehingga menyebabkan biaya
produksi sektor tersebut meningkat karena
sebagian bahan baku dan alat-alat modalnya
berasal dari impor, serta (4)Sektor listrik
gas dan air bersih, mengalami pertumbuhan
yang negatif karena adanya krisis
disebabkan penurunan kontribusi dari
sektor
pendukungnya
selain
itu
terpengaruhnya tingkat penggunaan oleh
rumah tangga dan produk dari sektor
tersebut merupakan kebutuhan pokok bagi
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai Differential Shift sektor
pariwisata yaitu sektor hotel dan restoran
sebesar -48,60 dan sektor jasa sebesar 39,92
yang ditotalkan menjadi sebesar -8,68
nilainya
lebih
kecil
dari
sektor
pembangunan lainnya seperti sektor
pertanian yang nilainya 0,73 dan industri
yang nilainya 85,58 berarti sektor
pariwisata memiliki daya saing yang lebih
rendah dari sektor pertanian dan industri, di
mana sektor pertanian dan industri di
kabupaten
Serdang
Bedagai
pertumbuhannya pesat. Rendahnya daya
saing sektor pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai karena rendahnya
kebijakan dalam peraturan dan regulasi dari
pemerintah, rendahnya koordinasi antar
instansi yang terkait, rendahnya kesadaran
dalam memelihara kelestarian lingkungan,
keselamatan dan keamanan dengan
kesehatan dan kebersihan. Selain itu yang
mengambat daya saing juga adalah
rendahnya dalam menempatkan prioritas
perjalanan dan pariwisata dan perbaikan
infrastruktur
transportasi
udara,
infrastruktur transportasi darat, transportasi
air dan infrastruktur pariwisata.
13
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui sejauh mana
peran pemuda sebagai Agent of Change,
Agent of Development, dan Agent of
Modernization
dalam
pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
Berdasarkan
analisis
regresi
berganda diperoleh data hasil penelitian
bahwa peran pemuda sebagai Agent of
Change, Agent of Development, dan Agent
of Modernization berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
Hal
ini
mengindikasikan
bahwa
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai memerlukan peran serta
pemuda. Pemuda adalah individu yang
secara
fisik
sedang
mengalami
pertumbuhan jasmani dan secara psikis
sedang
mengalami
perkembangan
emosional,
dengan
begitu
pemuda
merupakan
sumber
daya
manusia
pembangunan baik saat ini maupun kelak.
Peran pemuda sebagai Agent of Change
Sebagai Agent of Change, pemuda
bertugas mengadakan perubahan-perubahan
dalam masyarakat ke arah yang lebih baik.
Perubahan yang bersifat kemanusian,
dimana pengetahuan yang diterima dalam
pendidikan dipakai untuk pengabdian
kepada masyarakat agar dapat hidup lebih
bermanfaat. Pemuda sebagai memiliki
kewajiban dalam melakukan perbaikan
objek wisata di kabupaten Serdang
Bedagai, perbaikan yang dilakukan berupa
perbaikan sarana dan prasarana pariwisata
di kabupaten Serdang Bedagai. Pemuda di
kabupaten Serdang bedagai harus memiliki
pola pikir dalam pengembangan objek
wisata yaitu berupa kegiatan kegiatan yang
menunjang pengembangan objek wisata di
Serdang Bedagai.
Pemuda kabupaten
Serdang bedagai harus memiliki usaha
dalam pengembangan objek wisata di
kabupaten
tersebut.
Pembangunan
pariwisata yang dinyatakan di atas harus
dimanajemen dengan tujuan tidak ada
penyimpangan. Pengelolaan dapat diartikan
sebagai manajemen, manajemen adalah
sebagai suatu proses yang diterapkan oleh
individu atau kelompok dalam upaya-upaya
koordinasi untuk mencapai suatu tujuan.
14
Peran
pemuda
sebagai
Agent
of
Development
Sebagai Agent of Development,
pemuda bertugas untuk melancarkan
pembangunan disegala bidang yang bersifat
fisik maupun non fisik, karena pemuda
bertindak
sebagai
pelopor
dalam
pembangunan. Pemuda di kabupaten
Serdang Bedagai berperan aktif dalam
pembangunan pariwisata baik itu fisik
maupun non fisik. Mereka juga bertugas
menggerakkan elemen masyarakat agar
turut serta membangaun pariwisata di
kabupaten
Serdang
Bedagai.
SDM
kepariwisataan di kabupaten Serdang
Bedagai
sangat
diperlukan
seperti
penyuluhan pariwisata dan kuliah di bidang
kepariwisataan di beberapa perguruan
tunggi yang relevan. Beberapa pemuda di
kabupaten Serdang Bedagai bekerja di
beberapa objek wisata dalam upaya
keikutsertaan mereka dalam pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang Bedagai.
Peran
pemuda
sebagai
Agent
of
Modernization
Sebagai Agent of Modernization,
pemuda dalam fungsi ini bertindak dan
bertugas
sebagai
pelopor
dalam
pembaharuan. Pemuda sebagai SDM yang
memiliki pendidikan tinggi harus dapat
memilih mana yang perlu dirubah dan mana
yang harus dipertahankan. Pemuda di
kabupaten
Serdang
Bedagai
mensosialisasikan keunikan pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai melalui
publikasi baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Hal lain yang dilakukan
adalah
melakukan
inovasi
untuk
pembangunan pariwisata yang lebih baik
dan kompetitif. Kreatvitas yang baru dalam
pembangunan pariwisata sangat dibutuhkan
agar pariwisata di daerah Serdang Bedagai
tidak monoton dan membosankan. Pemuda
di
kabupaten
Serdang
Bedagai
menggalakkan penyuluhan Sapta Pesona
kepada masyarakat di kabupaten Serdang
Bedagai agar masyarakat memahami
pentingnya kepedulian terhadap objek
wisata.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis
yang dilakukan, dapat diambil beberapa
kesimpulan bahwa:
Robet Rianto Naibaho, Zulkifli Lubis dan Supriadi: Analisis Peran Pemuda …
1. Pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai mempunyai nilai
Provincial Share (PS) positif yang
berarti bahwa banyaknya pertambahan
PDRB kabupaten Serdang Bedagai
seandainya pertumbuhannya sama
dengan laju pertumbuhan PDRB
provinsi Sumatera Utara selama
periode studi bernilai positif dan
Proportional Shift (P) positif yang
berarti bahwa sektor pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai memiliki
pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan sektor lainnya
karena
menerima
kontribusi
pembangunan dari sektor lainnya serta
memiliki nilai Differential Shift (D)
yang negatif berarti bahwa sektor
pariwisata di kabupaten Serdang
Bedagai memiliki daya saing yang
lebih rendah dari sektor lainnya.
2. Peran pemuda sebagai variabel Agent
of Change, Agent of Development dan
Agent of Modernization
secara
simultan berpengaruh positif signifikan
terhadap pembangunan pariwisata di
kabupaten serdang Bedagai. Secara
parsial variabel Agent of Change, dan
Agent of Development, berpengaruh
signifikan, sedangkan variabel Agent
of Modernization tidak berpengaruh
signifikan terhadap pembangunan
pariwisata di kabupaten Serdang
Bedagai.
SARAN
1. Pemerintah dan juga masyarakat
termasuk pemuda di dalamnya harus
memiliki kepedulian yang lebih besar
untuk pembangunan pariwisata di
kabupaten Serdang Bedagai.
2. Pemuda di kabupaten Serdang Bedagai
perlu
mempertahankan
dan
meningkatkan peranannya sebagai Agent
of Change dan Agent of Development,
terutama perannya sebagai Agent of
Modernization yang tidak berpengaruh
secara signifikan supaya menjadi
signifikan
dalam
meningkatkan
pembangunan pariwisata di kabupaten
Serdang Bedagai.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Taufik. 1974. Pemuda dan
Perubahan Social. LP3ES:Jakarta
Ambarita, B. 2013. Generasi Kampus.
Volume.6, No.2 :1
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta : Jakarta
Budianta, Luhur. 2000. Partisipasi
masyarakat dalam Pengembangan
Pariwisata (Suatu Sudi terhadap
Partisipasi Masyarakat di Objek
Wisata Pantai Air Manis Kelurahan
Air
Manis
Kota
Padang).Perpustakaan
Universitas
Indonesia: Jakarta
Erlina. 2008. Metode Penelitian Bisnis:
untuk Akuntansi dan Manajemen.
Edisi ke dua cetakan pertama.USU
Press: Medan
Fachrurrazy. 2009. Analisis Penentuan
Sektor Unggulan Perekonomian
Wilayah kabupaten Aceh Utara
dengan
pendekatan
Sektor
pembentuk PDRB. [Tesis]. Medan :
Universitas Sumatera Utara, Program
Pasca Sarjana
Gantara, W.P. dan Achmadi, T. (2012).
Model Pengembangan Wilayah untuk
Pembangunan Pelabuhan : Studi
kasus Pantai Selatan Jawa Timur .
Jurnal Teknik POMITS.Vol.1, No.1 :
1
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS.
Edisi Ketiga. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro: Semarang.
Haris, Z. (2012). Analisis Penentuan
Sektor/Subsektor Unggulan dan
Kaitannya
dengan
Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi
di
Kabupaten Lampung Utara. [Tesis].
Jakarta : Universitas Indonesia,
Program pasca Sarjana
Ilyas,
Muhammad.
2009.
Strategi
Pengembangan Pariwisata Kepulauan
Togean di Kabupaten Tojo Una-Una.
[Tesis]. Makassar: Program Studi
Perencanaan
Pengembangan
Wilayah. Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin:Makasar
Kuncoro, Mudrajad. 2012. Perencanaan
Daerah, Bagaimana Membangun
Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan.
Jakarta : Salemba Empat
Mangun M. 2007. Analisis Potensi
Ekonomi Kabupaten dan Kota di
Propinsi Sulawesi Tengah . [Tesis].
15
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016
Semarang : Universitas Diponegoro,
Program Pasca Sarjana
Muandar A. 2010. Analisis Ekonomi dan
Potensi Pengembangan Wilayah
Kecamatan Gemolong, Kabupaten
Sragen.
[Tesis].
Surakarta
:
Universitas
Negeri
Semarang,
Program Pasca Sarjana
Murdianto
E.,
2011.
Partisipasi
Masyarakat dalam Pengembangan
Desa
Wisata
Karanggeneng,
Purwobinangun, Pakem, Sleman.
Volume 7 No.2
Mursidah, Hamzah A, Sofyan. 2013.
Analisis Pengembangan Kawasan
Andalan di Kabupaten Aceh Besar .
Vol.1, No.1 : 43
Pitana, Gde, dan Diarta, I Ketut Surya.
2009. Pengantar Ilmu Pariwisata .
CV Andi Offset: Yogyakarta.
16
Sirojuzilam, Kasyful. 2010. Pembangunan
Wilayah,
Perencanaan,
dan
Ekonomi.USU Press: Medan
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis,
Cetakan Kesembilan, Penerbit CV.
Alfabeta: Bandung.
Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi
Regional. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan. Bumi Aksara :
Jakarta.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 40 Tahun 2009
Widiyanto, B. 2010. Pemuda dalam
Perubahan Sosial. 2.