PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBINAAN KARAKTER PEMUDA DI DESA MASANGAU KECAMATAN SIPISPIS KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

(1)

PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBINAAN KARAKTER PEMUDA DI DESA MASANGAU KECAMATAN SIPISPIS KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Rabbani Saragih

NIM.309311034

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

i ASBTRAK

Rabbani Saragih. NIM. 309311034. “Peran Masyarakat Dalam Pembinaan Karakter Pemuda di Desa Masangau Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Masyarakat Dalam Pembinaan Karakter Pemuda di Desa Masangau Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai.

Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada Di Desa Masangau Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai yang berjumlah 116 kepala keluarga. Sampel sebagai objek penelitian ini yaitu sebanyak 20 % dari jumlah warga yaitu 116 kepala keluarga. Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 23 kepala keluarga yang di ambil secara acak sederhana (Random Sampling). Untuk memperoleh data, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan angket.

Berdasarkan hasil penelitian dan dilanjutkan analisis data yang diperoleh dengan menjelaskan dan merumuskan, maka di peroleh hasilnya yaitu Peran Masyarakat Dalam Pembainaan Karakter Pemuda sudah cukup berhasil dalam pelaksanaannya. Hal ini terbukti dari jawaban responden yang berpartisipasi langsung terhadap pembinaan karakter pemuda dan responden bertanggapan positif terhadap observasi dan angket yang penulis berikan karena masyarakat menyadari betul bahwa pembinaan karakter pemuda dapat meneruskan dan melanjutkan cita-cita Bangsa serta mampu menjadikan desa Masangau lebih maju dan baik lagi . Dengan adanya peran masyarakat dalam pembinaan di harapkan agar para pemuda dapat terhindar dari bahaya yang membahayakan dirinya sendiri , dan setiap masyarakat bersama-sama membina pemuda dengan mengikuti rapat agar dapat memecahkan permasalahan yang terjadi pada pemuda yaitu seperti masalah pendidikan, sarana dan prasarana olahraga yang belum ada, ataupun masalah ekonomi, dan sosial keagamaan, kesehatan, dan lain-lain. Dan diharapkan peran aktif dari masyarakat dalam pembinaan karakter pemuda ini mampu membantu pemuda dalam mengembangkan karakternya, menjadikan pemuda yang bertanggung jawab, tegas, jujur, bijaksana dan berkepribadian baik.


(3)

v DATAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 3

C.Batasan Masalah ... 3

D.Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 5

A.Kerangka Teori ... 5

1. Karakter dan Implementasinya ... 5

1.1Pendidikan Karakter di Rumah ... 6

1.2 Pendidikan Karakter di Sekolah……… 9

1.3 Pendidikan Karakter di Masyarakat(sosial)……… ... 10

2. Urgensi Pendidikan Karakter ... 11

3. Pendidikan Karakter dan Tujuannya ... 12

4. Pemuda dan Pembinaannya ... 14

5. Pentingnya Kecerdasan Emosional ... 15

6. Pemuda sebagai Bagian dari Masyarakat ... 16

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Karakter Pemuda……….……….. . 18

8. Masalah-masalah Kepemudaan……… ... 21

B.Kerangka Berfikir ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A.Lokasi Penelitian ... 26

B.Populasi dan Sampel ... 26


(4)

vi

D.Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 73


(5)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Menyuruh

Anaknya Pergi ke Sekolah ... 31 Tabel 2. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Menyuruh

Anak Orang Lain Pergi ke Sekolah ... 33 Tabel 3. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Menyuruh

Anaknya Mengulangi Kembali Pelajarannya di Rumah... 34 Tabel 4. Peran Responden Tentang Ya/ Tidak Membatasi Waktu

Bermain Anaknya di Luar Rumah ... 35 Tabel 5. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Memberikan

Dana Untuk Kegiatan Pemuda ... 36 Tabel 6. Peran Responden Tentang Kegiatan Apa Menyumbangkan

Dana ... 38 Tabel 7. Peran Responden Tentang Ya/ Tidaknya Memberikan Dana

Untuk Pembangunan Masjid ... 39 Tabel 8. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidah Pernah Memberikan

Bantuan Dana Untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana

Olahraga ... 40 Tabel 9. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Menyuruh

Pemuda Setempat untuk Berolahraga ... 41 Tabel 10. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Mengadakan

Turnamen Olahraga Kepemudaan ... 42 Tabel 11. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Mengajak

Pemuda atau Menyediakan Lapangan Pekerjaan untuk Pemuda .... . 44 Hal


(6)

viii

Tabel 12. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Memberikan

Bantuan Kepada Anak Yatim atau Orang yang Kurang Mampu .... 45 Tabel 13. Peran Responden Tentang Ya/ Tidak Mengajak Anaknya Saat

Memberikan Bantuan Tersebut ... 47 Tabel 14. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Mengundang

atau Mendatangkan Ustajd untuk Memberikan Ceramah

Keagamaan Khusus Kepada Pemuda ... 48 Tabel 15. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Mengajak

Pemuda Setempat untuk Melakukan Kegiatan Gotongroyong ... 50 Tabel 16. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Menyuruh

Pemuda Setempat untuk Menghadiri Saat Ada Keluarga yang Kemalangan ... 51 Tabel 17. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Menyuruh atau

Mengajak Anaknya untuk Melaksanakan Ibadah Sholat Lima Waktu... ... 52 Tabel 18. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Mengajak

Anaknya/ Pemuda Setempat untuk Melaksanakan Ibadah Sholat Jumat di Masjid ... 53 Tabel 19. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Memberikan

Caramah Keagamaan Kepada Pemuda ... 55 Tabel 20. Peran Responden Tentang Pernah/ Tidak Pernah Menyuruh

Anaknya untuk Ikut Pengajian Setiap Malam Jumat ... 56 Tabel 21. Tabulasi Jawaban Responden Secara Keseluruhan ... 57


(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat disebut juga sebagai suatu sistem sosial, yang di dalamnya terdapat susunan atau bagian-bagian (komponen) yang mempunyai fungsi masing-masing tetapi tidak dapat dipisahkan karenanya saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Tidak jauh berbeda dengan pemahaman setiap orang atau kelompok pada umumnya, bahwa setiap tindakan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Demikian juga dengan masyarakat, mempunyai tujuan atau cita-cita yaitu tercapainya suatu kesejahteraan dan keamanan bersama. Dilaksanakan secara bersama oleh setiap komponen-komponen yang ada di dalam sistem masyarakat itu sendiri.

Agar sistem sosial ini berjalan dan menjalankan sesuai fungsinya maka dibutuhkan norma-norma sebagai pengatur sistem. Setiap orang sebagai individu di dalam sistem sosial menganut dan mematuhi makna-makna yang sama dari situasi tertentu yang bermuatan norma-norma sosial sehingga terjalin perilaku dalam struktur sosialnya.

Di dalam hal ini, masyarakat adalah berfungsi sebagai wadah yang dihadapkan pada pembinaan pemuda. Karena pemuda juga yang nantinya akan meneruskan cita-cita bangsa ini, dan dengan pembinaan ini diharapkan menghasilkan manusia yang berprestasi dalam segala bidang, adil, jujur dan bertanggung jawab.


(8)

Dengan demikian masyarakat yang hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama mempunyai peran secara pribadi atau secara kelompok dalam masyarakat itu sendiri agar terciptanya masayarakat yang integral (utuh).

Namun kenyataannya pada masa sekarang ini untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan yang seimbang tidak bisa dengan cepat tercapai, khususnya yang terjadi di desa masangau, masalah yang terjadi pada pemuda di daerah itu ialah cukup banyaknya pemuda yang putus sekolah baik karena masalah ekonomi atau karena keinginan mereka sendiri. Pemikiran seperti itu disebabkan keinginan mendapatkan pekerjaan, padahal pekerjaan itu bukan pekerjaan yang tetap dan menjamin kesejahteraan untuk kelangsungan hidup mereka, akibatnya banyak waktu luang dari para pemuda yang terbuang untuk hal yang tidak bermanfaat bagi diri mereka sendiri ataupun khalayak banyak.

Tidak jauh berbeda dengan masalah pendidikan, perkembangan karakter baik itu dalam bidang kesenian, olahraga, hukum, agama dan sebagainya juga memiliki permasalahan, yaitu sarana dan prasarana yang sangat minim untuk pembinaan karakter terhadap pemuda dan hal yang paling dasar ialah kurang pekanya masyarakat terhadap permasalahan tersebut.

Hal demikian itu terjadi karena makin bertambahnya jumlah penduduk, kemudian terjadi penggabungan satuan-satuan sosial yang disertai dengan peningkatan kepentingan golongan tertentu yang tujuannnya bertentangan dengan tujuan atau cita-cita yang sudah disepakati bersama sebelumnya, atau bahkan ketidak patuhan kelompok baru terhadap norma yang ada, inilah yang berakibat pada lambatnya keseimbangan dalam masyarakat itu dapat tercapai.


(9)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Peran serta masyarakat dalam pembinaan pemuda. 2. Tujuan diadakannya pembinaan terhadap pemuda. 3. Upaya masyarakat membentuk karakter pemuda.

4. Program apa saja yang dilakukan masyarakat untuk pembinaan pemuda. 5. Seberapa efektipkah perogram yang dilakukan masyarakat dalam pembinaan

pemuda.

C.

Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan yang ada, maka penulis merasa perlu untuk membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah dari penelitian yang diidentifikasi yaitu:

1. Peran serta masyarakat dalam pembinaan pemuda. 3. Upaya masyarakat membentuk karakter pemuda. D.Perumusan Masalah

Yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apa peran serta masyarakat dalam pembinaan pemuda?


(10)

E.Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui peran masyarakat di desa Masangau Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai yaitu:

1. Supaya mengetahui apa saja yang menjadi peran masyarakat dalam pembinaan pemuda.

3. Mengetahui upaya masyarakat membentuk karakter pemuda.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun secara praktis untuk masyarakat luas. Adapun yang diharapkan dari manfaat penelitian ini adalah:

1. Untuk penulis, menambah pengetahuan serta pengalaman secara nyata mengenai masalah yang ada di dalam masyarakat.

2. Untuk masyarakat, masyarakat di harapkan mampu dan lebih peka terhadap permasalahan yang ada di tengah-tengah mereka, khususnya masalah yang sedang dihadapi pemuda.

3. Untuk pemuda, diharapkan lebih bersemangat dan berpikir positif sehingga tercapainya sebuah cita-cita.


(11)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan dan uraian-uraian dalam penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan yang merupakan intisari dari masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

Selain itu, penuis juga akan mengemukakan saran-saran yang dianggap sesuai dengan masalah yang diuraikan dalam tulisan ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam penelitian ini yang bertitik tolak dari penyebaran angket, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemuda adalah generasi penerus dari bangsa ini. Maka sudah seharusnya

mereka dibina dan dididik untuk menjadi pemuda yang berkarakter. Karena bagaimanapun, mereka juga nantinya yang akan memimpin bangsa ini. Maka pembinaan karakter pemuda tersebut sangat penting bagi kemajuan bangsa ini. 2. Pembinaan karakter pemuda adalah suatu wadah atau dasar dari menciptakan manusia yang berkepribadian baik dalam segala bidang. Baik itu bidang pendidikan, olahraga, ataupun sosial keagamaan.

3. Dari sebab itulah, pembinaan karakter pemuda adalah menjadi tanggung jawab keluarga, masyrakat dan pemerintah. Dan peran serta dari keluarga, masyarakat dan pemerintah itulah pemuda mampu mencapai apa yang menjadi cita-cita bangsa, tentunya dengan dukungan materi ataupun materil.

4. Dari hasil angket, dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih banyak berperan dalam bidang pendidikan, dan sosial keagamaan. Karena itulah pemuda di


(12)

73

desa masangau lebih menonjol pada bidang tersebut. Sedangkan pada bidang olahraga, pemuda masangau melakukan kegiatan olahraga harus pergi ke desa sebelah, padahal pemuda di desa masangau mempunyai bakat-bakat dalam bidang olahraga khususnya sepak bola. Seharusnya masyarakat lebih aktif lagi dalam meningkatkan peran mereka dalam pembinaan karakter pemuda di desa Masangau, dan dengan keaktifan masyarakat dalam pembinaan karakter pemuda, tetapi sebelum pembinaan itu terlaksana masyarakat harus juga lebih sadar akan rasa tanggung jawabnya untuk membantu pemuda dalam setiap kegiatan kepemudaan yang bertujuan untuk mengembangkan prestasi mereka khususnya dalam bidang olahraga. dan hal demikian harus diimbangi dengan sarana dan prasarana yang mendukung, jika tidak ada sarana dan prasarana tersebut, bagaimana mungkin pembinaan karakter pemuda di desa Masangau dapat berjalan dengan baik.

5. Dari hasil hasil penelitian yang ada, penulis menyimpulkan bahwa masyarakat sudah cukup berperan dalam pembinaan karakter pemuda. Khusus pada bidang pendidikan, pemberian bantuan dana dan sosial keagamaan yang paling menonjol, tetapi pada pemberian dana untuk kegiatan olahraga tidak seperti keaktifan pada pemberian bantuan pada kegiatan sosial keagamaan. sehingga terciptanya keseimbangan bukannya ketimpangan di dalam pembinaan karakter pemuda yang ada di desa Masangau.


(13)

74

B. Saran

Sudah seharusnya masyarakat sadar bahwa pemuda adalah bagian dari masyarakat, dan karena itu pulalah masyarakat harus mampu memahami apa-apa saja yang menjadi perannya dalam pembinaan karakter pemuda. Dalam keadaan hidup yang semakin sulit ini, masyarakat juga dituntut untuk lebih berperan dalam pembinaan karakter pemuda, baik berperan dalam bidang pendidikan, masalah dana, sarana dan prasarana olahraga, dan sosial keagamaan.

Di desa Masangau khususnya, yang menjadi persoalan utama dalam pembinaan karakter pemuda adalah dana dalam setiap kegiatan ataupun memberikan bantuan dalam membangun sarana dan prasarana olahraga. Seharusnya ada pemerataan dalam memajukan atau mengembangkan perkembangan karakter pemuda, tidak hanya pada pendidkan atau sosial keagamaan saja, tetapi juga bantuan dana pada bidang olahraga. Kalau memang nantinya dalam berjalannya pembangunan saran dan prasarana ini mengalami kekurangan dan dari data yang telah dikutip dari masyarakat, ada baiknya melapor kepada kepala desa atau sekdes dan mereka nantinya yang akan meminta atau mengajukan dana yang kurang ke tingkat kecamatan. Mudah-mudahan dengan cara demikian, mempunyai sarana dan prasarana olahraga di desa Masangau sendiri dapat terwujud, amin.

Sehingga nantinya diharapkan, desa Masangau menjadi lebih maju dengan karakter pemudanya, yaitu pemuda yang tegas, mandiri, bijaksana dan bertanggung jawab serta berprestasi dalam segala bidang, baik pendidikan, olahraga ataupun pada bidang sosial keagamaan. Dan marilah meningkatkan


(14)

75

kesadaran akan rasa persaudaraan dan kebersamaan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

A Isna, Nurla. 2012. Mencetak Karakter Anak Sejak Janin.Yogyakarta: DIVA Press.

Abdullah, Taufik. 2000. Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3S.

Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan

VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi

dan Spritual. Jakarta: Arga.

Ali M. 2002. Kamus LengkapBahasa Indonesia Modern. Bandung: Pustaka Amina.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, Heriana Eka. 2012. Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta: Gosyan Publishing.

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan

Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik

Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan

Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Masy’ari. 2003. Problematika Pemuda. Jakarta: Rineka Cipta.

Puteh, M. Ja’far. 2000. Pemuda di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohman, Muhammad. 2012. Kurikulum Berkarakter. Jakarta: Prestasi Indonesia.

Saleh, Akh Muwafik. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Malang: Erlangga.

Sudarsono. 2004. Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja. Jakarta: Bina Aksara. Syarbini, Amirulloh. 2012. Buku Pintar Pendidikan Karakter. Jakarta:


(16)

Syarbini, Amirulloh. 2014. Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi membangun Karakter

Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Internet

http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/

(diakses 29 Maret 2013)

http://agustinusbimo.blogspot.com/2012/12/masalah-pemuda-dan-sosialisasi.html (diakses 05 April 2013)

http://muchammadekodarwanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-pemuda-pemuda-adalah-suatu.html.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan dan uraian-uraian dalam penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan yang merupakan intisari dari masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

Selain itu, penuis juga akan mengemukakan saran-saran yang dianggap sesuai dengan masalah yang diuraikan dalam tulisan ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam penelitian ini yang bertitik tolak dari penyebaran angket, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemuda adalah generasi penerus dari bangsa ini. Maka sudah seharusnya

mereka dibina dan dididik untuk menjadi pemuda yang berkarakter. Karena bagaimanapun, mereka juga nantinya yang akan memimpin bangsa ini. Maka pembinaan karakter pemuda tersebut sangat penting bagi kemajuan bangsa ini. 2. Pembinaan karakter pemuda adalah suatu wadah atau dasar dari menciptakan manusia yang berkepribadian baik dalam segala bidang. Baik itu bidang pendidikan, olahraga, ataupun sosial keagamaan.

3. Dari sebab itulah, pembinaan karakter pemuda adalah menjadi tanggung jawab keluarga, masyrakat dan pemerintah. Dan peran serta dari keluarga, masyarakat dan pemerintah itulah pemuda mampu mencapai apa yang menjadi cita-cita bangsa, tentunya dengan dukungan materi ataupun materil.

4. Dari hasil angket, dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih banyak berperan dalam bidang pendidikan, dan sosial keagamaan. Karena itulah pemuda di


(2)

73

desa masangau lebih menonjol pada bidang tersebut. Sedangkan pada bidang olahraga, pemuda masangau melakukan kegiatan olahraga harus pergi ke desa sebelah, padahal pemuda di desa masangau mempunyai bakat-bakat dalam bidang olahraga khususnya sepak bola. Seharusnya masyarakat lebih aktif lagi dalam meningkatkan peran mereka dalam pembinaan karakter pemuda di desa Masangau, dan dengan keaktifan masyarakat dalam pembinaan karakter pemuda, tetapi sebelum pembinaan itu terlaksana masyarakat harus juga lebih sadar akan rasa tanggung jawabnya untuk membantu pemuda dalam setiap kegiatan kepemudaan yang bertujuan untuk mengembangkan prestasi mereka khususnya dalam bidang olahraga. dan hal demikian harus diimbangi dengan sarana dan prasarana yang mendukung, jika tidak ada sarana dan prasarana tersebut, bagaimana mungkin pembinaan karakter pemuda di desa Masangau dapat berjalan dengan baik.

5. Dari hasil hasil penelitian yang ada, penulis menyimpulkan bahwa masyarakat sudah cukup berperan dalam pembinaan karakter pemuda. Khusus pada bidang pendidikan, pemberian bantuan dana dan sosial keagamaan yang paling menonjol, tetapi pada pemberian dana untuk kegiatan olahraga tidak seperti keaktifan pada pemberian bantuan pada kegiatan sosial keagamaan. sehingga terciptanya keseimbangan bukannya ketimpangan di dalam pembinaan karakter pemuda yang ada di desa Masangau.


(3)

B. Saran

Sudah seharusnya masyarakat sadar bahwa pemuda adalah bagian dari masyarakat, dan karena itu pulalah masyarakat harus mampu memahami apa-apa saja yang menjadi perannya dalam pembinaan karakter pemuda. Dalam keadaan hidup yang semakin sulit ini, masyarakat juga dituntut untuk lebih berperan dalam pembinaan karakter pemuda, baik berperan dalam bidang pendidikan, masalah dana, sarana dan prasarana olahraga, dan sosial keagamaan.

Di desa Masangau khususnya, yang menjadi persoalan utama dalam pembinaan karakter pemuda adalah dana dalam setiap kegiatan ataupun memberikan bantuan dalam membangun sarana dan prasarana olahraga. Seharusnya ada pemerataan dalam memajukan atau mengembangkan perkembangan karakter pemuda, tidak hanya pada pendidkan atau sosial keagamaan saja, tetapi juga bantuan dana pada bidang olahraga. Kalau memang nantinya dalam berjalannya pembangunan saran dan prasarana ini mengalami kekurangan dan dari data yang telah dikutip dari masyarakat, ada baiknya melapor kepada kepala desa atau sekdes dan mereka nantinya yang akan meminta atau mengajukan dana yang kurang ke tingkat kecamatan. Mudah-mudahan dengan cara demikian, mempunyai sarana dan prasarana olahraga di desa Masangau sendiri dapat terwujud, amin.

Sehingga nantinya diharapkan, desa Masangau menjadi lebih maju dengan karakter pemudanya, yaitu pemuda yang tegas, mandiri, bijaksana dan bertanggung jawab serta berprestasi dalam segala bidang, baik pendidikan, olahraga ataupun pada bidang sosial keagamaan. Dan marilah meningkatkan


(4)

75

kesadaran akan rasa persaudaraan dan kebersamaan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


(5)

Abdullah, Taufik. 2000. Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3S.

Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual. Jakarta: Arga.

Ali M. 2002. Kamus LengkapBahasa Indonesia Modern. Bandung: Pustaka Amina.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, Heriana Eka. 2012. Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta: Gosyan Publishing.

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Masy’ari. 2003. Problematika Pemuda. Jakarta: Rineka Cipta.

Puteh, M. Ja’far. 2000. Pemuda di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rohman, Muhammad. 2012. Kurikulum Berkarakter. Jakarta: Prestasi Indonesia.

Saleh, Akh Muwafik. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Malang: Erlangga.

Sudarsono. 2004. Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja. Jakarta: Bina Aksara. Syarbini, Amirulloh. 2012. Buku Pintar Pendidikan Karakter. Jakarta:


(6)

Syarbini, Amirulloh. 2014. Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Internet

http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/

(diakses 29 Maret 2013)

http://agustinusbimo.blogspot.com/2012/12/masalah-pemuda-dan-sosialisasi.html (diakses 05 April 2013)

http://muchammadekodarwanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-pemuda-pemuda-adalah-suatu.html.