Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar Matematika Kelas V SD Negeri No. 060886 dan 060889 Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum
menikah. Ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial,
kematangan pribadi, dan kematangan mental seorang anak dicapai pada usia 21
tahun (Suryanah, 1996). Menurut Havighurst salah satu tugas dan perkembangan
anak yaitu mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan
berhitung (Kozier, 2010). Salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan
tersebut adalah melalui pendidikan formal di sekolah.
Program pendidikan di Indonesia mengharuskan anak-anak belajar
sembilan tahun. Mulai dari Sekolah Dasar selama 6 tahun, lalu Sekolah Menengah
Pertama yang lama pendidikannya 3 tahun, dan Sekolah Menengah Atas yang
lama pendidikannya juga 3 tahun (Soedjadi, 2000). Usia sekolah biasanya
berumur 6-12 tahun dengan pendidikan dasar (Wong, 2008).
Ada tujuh mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar yaitu pendidikan
agama, bahasa Indonesia, PPKn, matematika, kesenian, pendidikan jasmani dan
olahraga dan pengetahuan umum (Sahrizal, 2012). Matematika merupakan salah
satu mata pelajaran wajib yang harus diikuti siswa. Matematika diberikan di
semua sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah
atas. Di Indonesia kemampuan matematika masih rendah, dilihat dari kurangnya

pengetahuan serta pemahaman diakhir tahun abad ke-20 (Soedjadi, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Faktor yang berpengaruh buruk terhadap prestasi akademik siswa adalah
cemas. Contohnya siswa pulang tanpa izin karena bosan belajar, tidak membuat
pekerjaan rumah, takut dengan pelajaran sehingga ia cemas di kelas (Zainab,
2010). Kecemasan dapat mempengaruhi tingkah laku siswa. Siswa dengan tingkat
kecemasannya yang tinggi, tidak sebaik siswa dengan tingkat kecemasan yang
rendah. Ditandai dengan tantangan, kesulitan, penilaian prestasi, dan batasan
waktu. Siswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi mempunyai banyak
kesalahan dibanding dengan siswa dengan kecemasan yang rendah (Slameto,
2003).
Cara untuk mengurangi kecemasan dapat dilakukan dengan mendengar
musik. Musik merupakan salah satu cara untuk menciptakan suasana yang
nyaman pada anak. Pengaruh musik terhadap pertumbuhan anak tidak hanya
dimulai sejak anak lahir tetapi bahkan sejak masih berada dalam kandungan ibu,
karena bayi yang masih berumur 18 minggu dalam kandungan sudah mulai
mengenali suara yang berbicara kepadanya (Sari, 2004). Sebelum bayi lahir ia
mempunyai serangkaian informasi tentang musik yang meliputi nada, ritme, dan

juga warna suara (Sheppard, 2007).
Terapi musik merupakan penggunaan musik untuk mempercepat
penyembuhan, meningkatkan fungsi mental, dan meningkatkan rasa sejahtera.
Musik adalah alat yang bermanfaat bagi seseorang untuk menemukan harmoni di
dalam dirinya. Hal ini dirasakan perlu, karena dengan adanya harmoni di dalam
diri seseorang, ia akan lebih mudah mengatasi stres, ketegangan, rasa sakit, dan
berbagai gangguan atau gejala emosi negatif yang dialaminya. Siswa yang sedang

Universitas Sumatera Utara

belajar pecahan dengan menggunakan musik memberikan nilai 100% lebih tinggi
daripada siswa yang belajar secara biasa saja (Sheppard, 2007).
Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari
prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa
mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik (Dimyati, 2006).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Susanti & Rohmah (2011) yang
bertujuan untuk mengetahui efektivitas

musik


klasik

dalam

menurunkan

kecemasan belajar matematika yang berjumlah 14 orang. Hasil analisis data
menunjukkan ada penurunan skor yang signifikan antara pre test (sebelum
mendapatkan perlakuan) dan post test (sesudah mendapatkan perlakuan) pada
kelompok eksperimen (KE) yang mengindikasikan musik klasik efektif dalam
menurunkan kecemasan belajar matematika pada siswa. Kecemasan belajar
matematika dapat menurun seiring siswa mendengarkan musik klasik sambil
belajar matematika.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rusmawati & Dewi (2011)
memperlihatkan bahwa ada pengaruh terapi musik dan gerak terhadap penurunan
kesulitan berperilaku pada siswa sekolah dasar dengan gangguan ADHD
(attention deficit/hyperactivity disorderr). Disain eksperimen yang dipilih adalah
disain subjek tunggal dengan disain A-B-A. Dengan variabel tergantung (target
behavior) kesulitan berperilaku dan varibel bebas yaitu terapi musik dan gerak.
Alat yang digunakan untuk melakukan tritmen adalah lagu-lagu Serenade dengan

alat musik angklung dengan lagu satu-satu aku sayang ibu. Pemilihan subjek
penelitian dilakukan berdasarkan kriteria: usia, skor skala penilaian perilaku anak

Universitas Sumatera Utara

hiperaktif Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan
observasi langsung, video kamera dan behavioral check list.
Cara untuk meningkatkan perkembangan otak, dapat dilakukan dengan
berbagai metode yang bijaksana antara lain dengan memberi rangsangan suara,
yang termasuk didalamnya musik. Proses awal anak belajar musik telah
berlangsung sejak periode kehidupan sehingga musik merupakan sarana belajar.
Selain itu, musik juga mempengaruhi perkembangan dan aktivitas kerja otak,
merangsang pertumbuhan kemampuan nalar anak, serta mempengaruhi proses
encoding dalam fungsi nalar (kognitif). Musik merupakan salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan fungsi otak anak agar menjadi
lebih baik (Satiadarma, 2004).
Terapi musik ini sudah pernah diteliti pada siswa kelas XI, tetapi pada
anak SD belum dilakukan penelitian efektivitas terapi musik bagi siswa SD
terhadap kecemasan belajar matematika. Terapi musik juga pernah diberikan pada
anak sekolah dasar tetapi pada anak yang dengan gangguan ADHD (attention

deficit/hyperactivity disorder).
Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik membuat penelitian
yang berjudul efektivitas terapi musik bagi siswa SD terhadap kecemasan belajar
matematika kelas V SD Negeri No.060886 Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka masalah dalam penelitian
ini adalah apakah terapi musik efektif bagi siswa SD terhadap kecemasan belajar
matematika kelas V SD Negeri No.060886 Medan.

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
efektivitas terapi musik bagi siswa SD terhadap kecemasan belajar matematika
kelas V SD Negeri No.060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden siswa kelas V SD Negeri No. 060886
Medan dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan.

2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan belajar matematika siswa kelas V SD

Negeri No. 060886 Medan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik.
3. Mengidentifikasi tingkat kecemasan belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri No. 060889 Medan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik.
4. Mengidentifikasi kecemasan belajar matematika siswa kelas V SD Negeri
No.060886 Medan sebelum dan sesudah diberikan terapi musik berdasarkan
nilai matematika.
5. Mengidentifikasi kecemasan belajar matematika siswa kelas V SD Negeri No.
060889 Medan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik berdasarkan nilai
matematika.

Universitas Sumatera Utara

6. Mengidentifikasi efektivitas terapi musik terhadap kecemasan belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri No.060886 Medan.
7. Mengidentifikasi efektivitas terapi musik terhadap kecemasan belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri No.060889 Medan.
8.Mengidentifikasi


efektivitas

terapi

musik

terhadap

kecemasan

belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri No.060886 Medan berdasarkan hasil
matematika.
9.Mengidentifikasi

efektivitas

terapi


musik

terhadap

kecemasan

belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri No.060889 Medan berdasarkan hasil
matematika.
10. Mengidentifikasi perbedaan kecemasan belajar matematika setelah dilakukan
terapi musik berdasarkan nilai matematika siswa kelas V SD Negeri
No.060886 Medan dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sesudah
diberikan terapi musik.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.4.1. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengalaman baru dan
membantu siswa dalam menghadapi kecemasan belajar matematika dengan cara

yang efektif khususnya kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri
No. 060889 Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.4.2. Bagi guru
Penelitian ini dapat memperbaiki kecemasan siswa belajar matematika di
kelas, sehingga dapat menurunkan permasalahan yang di hadapi oleh guru dengan
pemberian terapi musik.
1.4.3. Bagi pelayanan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dalam pembuatan
intervensi bagi pelayanan keperawatan anak khususnya kecemasan belajar pada anak.

1.4.4. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data pendukung dan sumber informasi
tambahan bagi penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama.

Universitas Sumatera Utara