Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar Matematika Kelas V SD Negeri No. 060886 dan 060889 Medan
Peneliti : Siska Riantiarni Trg
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar
Matematika Kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan
Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian ini. Saya akan melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Terapi Musik Bagi Siswa SD Terhadap Kecemasan Belajar Metematika Kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas terapi musik bagi siswa SD terhadap kecemasan belajar matematika kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Anak akan diberikan terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika. Data demografi terdiri dari jenis kelamin, urutan anak dalam keluarga, jumlah saudara, pekerjaan orang tua dan suku. Lembar observasi terdiri dari kuesioner kecemasan belajar matematika sebelum terapi musik dan hasil nilai tugas matematika siswa setelah diberikan terapi musik. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai responden, kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan peneliti.
Partisipasi saudara bersifat sukarela karena saudara memiliki hak untuk bersedia atau tidak bersedia menjadi responden tanpa ada paksaan dari peneliti.
(2)
Jika saudara bersedia menjadi responden penelitian, silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti kesukarelaan saudara. Terima kasih atas partisipasi saudara untuk penelitian ini. Tanda tangan : Inisial Responden :
Tanggal :
(3)
INSTRUMEN PENELITIAN
Kode : Kuesioner 1 : Data Demografi
Petunjuk Pengisian :
1. Adik diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada. 2. Berikan tanda benar ( √ ) pada salah satu jawaban yang sesuai. 3. Jika ada hal yang kurang jelas, silahkan bertanya pada peneliti.
Identitas Siswa
1. Jenis kelamin : 1. Laki-laki ( ) 2. Perempuan ( ) 2. Urutan anak ke : 1. Pertama ( )
2. Kedua ( ) 3. Ketiga ( ) 4. Keempat ( ) 5. Kelima ( ) 6. Keenam ( )
3. Jumlah saudara : 1. 1 orang ( ) 4. 4 orang ( ) 2. 2 orang ( ) 5. 5 orang ( ) 3. 3 orang ( ) 6. 6 orang ( ) 4. Pekerjaan orang tua : 1. Pegawai Negeri ( ) 5. Bertani ( )
2. Berdagang ( ) 6. Pengusaha ( ) 3. ABRI ( ) 7. Karyawan ( ) 4. Wiraswasta ( )
(4)
5.Suku bangsa :
□ Batak □ Melayu □ Jawa □ Aceh □ Minang
(5)
Kuesioner 2: Kecemasan Belajar Matematika
No. Kalimat Sangat
Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju 1. Saya senang belajar matematika.
2. Saya belajar matematika di rumah sebelum belajar di sekolah. 3. Saya tidak suka belajar
matematika.
4. Saya bisa menjawab soal matematika dengan baik.
5. Saya merasa khawatir ketika belajar matematika.
6. Saya gemetar ketika memulai pelajaran matematika.
7. Saya suka menunduk bila guru matematika bertanya tentang pelajaran matematika.
8. Saya takut dihukum bila tidak dapat menyelesaikan soal matematika oleh guru.
9. Ketika belajar matematika saya suka ke kamar mandi untuk buang air kecil.
10. Saya sering berkeringat bila belajar matematika.
(6)
pelajaran matematika.
12. Saya sering gugup ketika guru menyuruh saya mengerjakan soal matematika di kelas.
13. Saya gemetar ketika harus menyelesaikan soal pelajaran matematika di kelas.
14. Saya ragu dapat menyelesaikan soal matematika.
15. Saya takut menjadi bahan tertawaan jika tidak mampu menyelesiakan soal matematika. 16. Saya tidak mau mengerjakan soal
matematika karena takut gagal. 17. Saya khawatir kalau hasil
pekerjaan matematika saya jelek. 18. Saya tidak yakin mampu
menyelesaikan tugas matematika sendiri.
19. Setiap belajar matematika saya berharap waktu cepat selesai. 20. Saya mengulangi pelajaran
matematika di rumah setelah dipelajari di sekolah.
(7)
Kuesioner Soal Matematika
Jumlahkanlah angka berikut(1-2) 1 . 126+135=. . . .
2.596+128+326= . . . .
Kurangkanlah angka berikut(3-4) 3. 737-256= . . . .
4. 598-326-173= . . . . Kalikan angka berikut(5-6) 5. 18 X 15= . . . .
6. 11 X 9X 4= . . . .
Bagikan angka berikut(7-8) 7. 208:16= . . . .
8. 288:12:4= . . . .
Ubahlah pecahan decimal menjadi pesen(9-12)
9. 0,08 = . . . . 10. 00,04 = . . . . 11.0,007 = . . . . 12. 0,123 = . . . .
Mengubah pecahan biasa ke decimal(13-16)
13. 16/ 20 = . . . . 14. 13/15 = . . . . 15.17/50 = . . . . 16.5/8 = . . . .
Mengubah persen ke pecahan biasa (17-20)
17. 34% = . . . . 18.55%= . . . .
19.7% = . . . . 20.9% = . . . .
Mengubah pecahan biasa ke persen (21-24)
21.8/5 = . . . . 22.5/20 = . . . . 23. 6/10 = . . . . 24.18/30 = . . . .
Menjumlahkan bilangan decimal (25- 30)
25.34,8 + 13,76 + 19,20 = . . . . 26. 3,9 + 4,2 = . . . .
27.1,23 + 3,56 + 3,7 = . . . . 28. 5,96 + 9,45 + 2,31 = . . . . 29.34,8 + 13,76 + 9,20 = . . . . 30.11,52 + 32,6 + 47,89 = . . . .
Mengurangkan bilangan decimal (31 - 36)
31. 191,8 – 76,9 = . . . . 32. 392,5 – 58,7 = . . . . 33.479,2 – 238,9 = . . . . 34.683,1 – 274,4 = . . . . 35.985,5 -123,4 = . . . . 36. 769,51 – 236,6 = . . . .
Mengalikan bilangan decimal (37-42) 37.4,2 X 15 = . . . .
38. 1,8 X 21 = . . . . 39. 5,61 X 2,8 = . . . .
(8)
40.2,34 x 4,2 = . . . . 41. 3,791 X 3,1 = . . . . 42. 2,311 x 2,5 = . . . .
Membagikan bilangan decimal (43-46)
43. 933,9 / 3,3 = . . . . 44. 37,95/ 16,5 = . . . . 45.27,6/ 2,3 = . . . . 46.8,8/4,4 = . . . .
Menjumlahkan pecahan biasa(47- 52) 47. 2/8 + 1/4 = . . . .
48. 3/6 + 2/3 = . . . . 49. 4//5 + 2/4 = . . . . 50. 1/6 + 2,7 = . . . . 51. 2/3 + ¾ + 1/6 = . . . . 52. 1/5 +2/10 + 3/20 = . . . .
Mengerurangkan pecahan (53 - 56) 53. 3/5 – 2/4 = . . . .
54. 5/6 – 3/7 = . . . . 55. 6/7 – 1/6 – 2/7 = . . . . 56. 2/5 – 1/4 – 1/10 = . . . .
Menjumlahkan pecahan biasa dan pecahan campuran (57 - 64) 57. 4/3 + 2/5 = . . . .
58. 12/3 + 6/2 = . . . . 59.2 34 + 32
3 = . . . .
60. 3 5
6 + 5 7
5 = . . . .
61. 7/8 – 5/7 = . . . . 62 . 14 /9 -3/4 = . . . . 63. 7 53 - 5 34 = . . . . . 64. 6 2
6 - 3 5 7 = . . . .
Membagikan pecahan (65- 68) 65. 1/3 : 4/5 = . . . .
66. 2/7 : 3/4 = . . . . 67. 4/13 : 11/12 = . . . . 68. 5/6 : 7/10 = . . . .
Mengalikan pecahan(69-72) 69.3/8 X 2/3 = . . . .
70. 2/9 X 1/4= . . . . 71. 4/6 X 7/8 = . . . . 72. 3/5 x 2/4 = . . . .
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Reliability Soal Matematika
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 27 100.0
Excludeda 0 .0
Total 27 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.733 72
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pernyataan m1 .96 .192 27
pernyataan m2 .89 .320 27
pernyataan m3 .96 .192 27
pernyataan m4 .93 .267 27
pernyataan m5 .93 .267 27
pernyataan m6 .96 .192 27
pernyataan m7 .89 .320 27
pernyataan m8 .81 .396 27
pernyataan m9 .89 .320 27
pernyataan m10 .89 .320 27
pernyataan m11 .78 .424 27
pernyataan m12 .81 .396 27
pernyataan m13 .96 .192 27
pernyataan m14 .85 .362 27
pernyataan m15 .78 .424 27
pernyataan m16 .81 .396 27
pernyataan m17 .78 .424 27
(20)
pernyataan m19 .93 .267 27
pernyataan m20 .74 .447 27
pernyataan m21 .67 .480 27
pernyataan m22 .93 .267 27
pernyataan m23 .96 .192 27
pernyataan m24 .89 .320 27
pernyataan m25 .93 .267 27
pernyataan m26 .96 .192 27
pernyataan m27 .96 .192 27
pernyataan m28 .96 .192 27
pernyataan m29 .96 .192 27
pernyataan m30 .93 .267 27
pernyataan m31 .96 .192 27
pernyataan m32 .89 .320 27
pernyataan m33 .89 .320 27
pernyataan m34 .93 .267 27
pernyataan m35 .85 .362 27
pernyataan m36 .96 .192 27
pernyataan m37 .85 .362 27
pernyataan m38 .93 .267 27
pernyataan m39 .67 .480 27
pernyataan m40 .89 .320 27
pernyataan m41 .85 .362 27
pernyataan m42 .78 .424 27
pernyataan m43 .74 .447 27
pernyataan m44 .70 .465 27
pernyataan m45 .78 .424 27
pernyataan m46 .67 .480 27
pernyaaan m47 .85 .362 27
pernyataan m48 .78 .424 27
pernyataan m49 .67 .480 27
pernyataan m50 .81 .396 27
pernyataan m51 .81 .396 27
pernyataan m52 .70 .465 27
(21)
pernyataan m54 .81 .396 27
pernyataan m55 .70 .465 27
pernyataan m56 .81 .396 27
pernyataan m57 .78 .424 27
pernyataan m58 .85 .362 27
pernyataan m59 .81 .396 27
pernyataan m60 .74 .447 27
pernyataan m61 .78 .424 27
pernyataan m62 .70 .465 27
pernyataan m63 .74 .447 27
pernyataan m64 .70 .465 27
pernyataan m65 .70 .465 27
pernyataan m66 .70 .465 27
pernyataan m67 .63 .492 27
pernyataan m68 .67 .480 27
pernyataan m69 .70 .465 27
pernyataan m70 .70 .465 27
pernyataan m71 .85 .362 27
pernyataan m72 .89 .320 27
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
pernyataan m1 58.52 36.182 -.049 .735
pernyataan m2 58.59 34.328 .446 .722
pernyataan m3 58.52 36.182 -.049 .735
pernyataan m4 58.56 34.103 .620 .719
pernyataan m5 58.56 36.256 -.069 .737
pernyataan m6 58.52 35.567 .218 .730
pernyataan m7 58.59 35.481 .137 .732
pernyataan m8 58.67 35.769 .038 .735
pernyataan m9 58.59 36.174 -.044 .737
pernyataan m10 58.59 35.405 .157 .731
(22)
pernyataan m12 58.67 35.846 .022 .736
pernyataan m13 58.52 35.644 .185 .731
pernyataan m14 58.63 36.088 -.026 .737
pernyataan m15 58.70 36.524 -.117 .742
pernyataan m16 58.67 35.231 .153 .731
pernyataan m17 58.70 35.293 .126 .732
pernyataan m18 58.85 35.746 .020 .738
pernyataan m19 58.56 35.872 .051 .734
pernyataan m20 58.74 35.584 .060 .735
pernyataan m21 58.81 36.849 -.167 .746
pernyataan m22 58.56 35.103 .295 .728
pernyataan m23 58.52 36.490 -.181 .738
pernyataan m24 58.59 36.558 -.143 .740
pernyataan m25 58.56 35.026 .319 .727
pernyataan m26 58.52 35.875 .084 .733
pernyataan m27 58.52 36.644 -.247 .739
pernyataan m28 58.52 36.182 -.049 .735
pernyataan m29 58.52 36.259 -.082 .736
pernyataan m30 58.56 36.256 -.069 .737
pernyataan m31 58.52 34.644 .629 .723
pernyataan m32 58.59 35.558 .116 .732
pernyataan m33 58.59 35.251 .198 .730
pernyataan m34 58.56 35.872 .051 .734
pernyataan m35 58.63 36.242 -.061 .738
pernyataan m36 58.52 36.259 -.082 .736
pernyataan m37 58.63 35.319 .152 .731
pernyataan m38 58.56 36.256 -.069 .737
pernyataan m39 58.81 34.234 .292 .725
pernyataan m40 58.59 35.020 .259 .728
pernyataan m41 58.63 34.704 .298 .726
pernyataan m42 58.70 34.678 .250 .727
pernyataan m43 58.74 34.430 .282 .726
pernyataan m44 58.78 35.872 .003 .738
pernyataan m45 58.70 35.832 .019 .736
(23)
pernyaaan m47 58.63 34.319 .390 .723
pernyataan m48 58.70 35.370 .110 .733
pernyataan m49 58.81 34.080 .320 .724
pernyataan m50 58.67 34.000 .422 .721
pernyataan m51 58.67 35.615 .071 .734
pernyataan m52 58.78 36.333 -.079 .741
pernyataan m53 58.59 34.405 .425 .723
pernyataan m54 58.67 35.154 .169 .730
pernyataan m55 58.78 32.872 .565 .713
pernyataan m56 58.67 34.308 .354 .723
pernyataan m57 58.70 34.063 .377 .722
pernyataan m58 58.63 33.242 .655 .713
pernyataan m59 58.67 34.000 .422 .721
pernyataan m60 58.74 32.430 .683 .708
pernyataan m61 58.70 34.063 .377 .722
pernyataan m62 58.78 34.487 .256 .727
pernyataan m63 58.74 34.046 .357 .722
pernyataan m64 58.78 33.103 .520 .715
pernyataan m65 58.78 35.949 -.011 .738
pernyataan m66 58.78 33.718 .402 .720
pernyataan m67 58.85 36.593 -.123 .744
pernyataan m68 58.81 34.541 .236 .728
pernyataan m69 58.78 34.179 .314 .724
pernyataan m70 58.78 36.103 -.038 .740
pernyataan m71 58.63 33.934 .484 .719
pernyataan m72 58.59 35.558 .116 .732
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(24)
Reliability Kecemasan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 27 100.0
Excludeda 0 .0
Total 27 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.757 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pernyataan pk 1 2.26 .447 27
pernyataan pk2 1.85 1.027 27
pernyataan pk3 1.85 .662 27
pernyataan pk4 2.15 .602 27
pernyataan pk5 2.00 .784 27
pernyataan pk6 2.15 .602 27
pernyataan pk7 1.89 .577 27
pernyataan pk8 1.85 .718 27
pernyataan pk9 2.19 .483 27
pernyataan pk10 1.85 .456 27
pernyataan pk11 1.85 .602 27
pernyataan pk12 2.00 .679 27
pernyataan pk13 2.07 .550 27
pernyataan pk14 1.93 .675 27
pernyataan pk15 2.15 .602 27
pernyataan pk16 2.26 .526 27
pernyataan pk17 1.93 .675 27
(25)
pernyataan pk19 2.11 .577 27
pernyataan pk20 2.37 .688 27
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
pernyataan pk 1 38.33 27.538 .438 .742
pernyataan pk2 38.74 28.276 .042 .783
pernyataan pk3 38.74 29.199 .021 .769
pernyataan pk4 38.44 26.872 .410 .741
pernyataan pk5 38.59 26.712 .304 .749
pernyataan pk6 38.44 27.487 .308 .748
pernyataan pk7 38.70 25.909 .603 .728
pernyataan pk8 38.74 28.892 .049 .769
pernyataan pk9 38.41 27.251 .457 .740
pernyataan pk10 38.74 27.892 .351 .747
pernyataan pk11 38.74 26.353 .498 .735
pernyataan pk12 38.59 27.020 .327 .747
pernyataan pk13 38.52 27.490 .347 .746
pernyataan pk14 38.67 25.385 .580 .727
pernyataan pk15 38.44 26.564 .462 .737
pernyataan pk16 38.33 26.846 .490 .737
pernyataan pk17 38.67 24.769 .679 .718
pernyataan pk18 38.70 28.678 .068 .768
pernyataan pk19 38.48 27.259 .364 .744
pernyataan pk20 38.22 28.179 .156 .760
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(26)
Output nilai MM pertemuan 1 060886 Medan Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.35 20 1.040 .233
post 3.25 20 .786 .176
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .724 .000
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.900 .718 .161 -1.236 -.564 -5.604 19 .000
Output nilai MM pertemuan 2 060886 Medan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre .95 20 .826 .185
post 3.10 20 .852 .191
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
(27)
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-2.150 .933 .209 -2.587 -1.713 -10.302 19 .000
Output nilai MM pertemuan 3 060886 Medan Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.65 20 1.137 .254
post 3.95 20 .224 .050
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 -.072 .761
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
(28)
Output nilai MM pertemuan 4 060886 Medan Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.65 20 1.182 .264
post 3.65 20 .489 .109
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .232 .325
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-1.000 1.170 .262 -1.547 -.453 -3.823 19 .001
Output nilai MM pertemuan 5 060886 Medan Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.45 20 1.317 .294
post 3.35 20 .745 .167
Paired Samples Correlations
(29)
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .421 .065
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.900 1.210 .270 -1.466 -.334 -3.327 19 .004
Output nilai MM pertemuan 6 060886 Medan Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 1.75 20 .851 .190
post 2.90 20 .788 .176
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .589 .006
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
(30)
Output nilai MM pertemuan 7 060886 Medan Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.70 20 .979 .219
post 3.65 20 .587 .131
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 -.101 .673
Paired Samples Test Paired Differences
t df
Sig. (2 tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.950 1.191 .266 -1.507 -.393 -3.567 19 .002
Output nilai MM pertemuan 8 060886 Medan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.45 20 .999 .223
post 3.35 20 .813 .182
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
(31)
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.900 1.071 .240 -1.401 -.399 -3.758 19 .001
Output nilai MM pertemuan 9 060886 Medan Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.25 20 1.293 .289
post 3.35 20 .933 .209
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .491 .028
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
(32)
Output Nilai Belajar Pertemuan 1 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.75 20 .910 .204
post 3.40 20 .883 .197
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .655 .002
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tail Mean
Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.650 .745 .167 -.999 -.301 -3.901 19 .001
Output Nilai Belajar Pertemuan 2 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.55 20 .999 .223
post 3.50 20 .761 .170
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
(33)
Paired Samples Test Paired Differences
t df
Sig. (2 taile Mean
Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.950 1.146 .256 -1.486 -.414 -3.707 19 .001
Output Nilai Belajar Pertemuan 3 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.80 20 1.152 .258
post 3.90 20 .308 .069
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .386 .093
Paired Samples Test Paired Differences
t df
Sig. (2 taile Mean
Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
(34)
Output Nilai Belajar Pertemuan 4 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.45 20 1.191 .266
post 3.40 20 .681 .152
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .286 .222
Paired Samples Test Paired Differences
t df
Sig. (2 taile Mean
Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.950 1.191 .266 -1.507 -.393 -3.567 19 .002
Output Nilai Belajar Pertemuan 5 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 1.80 20 1.105 .247
post 2.50 20 .761 .170
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
(35)
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.700 .657 .147 -1.007 -.393 -4.765 19 .000
Output Nilai Belajar Pertemuan 6 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 1.45 20 1.234 .276
post 2.95 20 .887 .198
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .406 .076
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
(36)
Output Nilai Belajar Pertemuan 7 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.20 20 1.152 .258
post 3.00 20 .973 .218
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .657 .002
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.800 .894 .200 -1.219 -.381 -4.000 19 .001
Output Nilai Belajar Pertemuan 8 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.20 20 1.609 .360
(37)
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .914 .000
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-.800 .894 .200 -1.219 -.381 -4.000 19 .001
Output Nilai Belajar Pertemuan 9 060889
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.65 20 1.424 .319
post 3.70 20 .657 .147
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 20 .557 .011
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
(38)
Output Independen
Group Statistics
jk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
post 1 20 29.95 3.300 .738
2 20 28.75 4.575 1.023
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of
Variances
t-F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean D
post Equal variances assumed 1.196 .281 .951 38 .347
Equal variances not assumed
(39)
TAKSASI DANA
1. Persiapan Proposal
a. Biaya mengeprint : Rp. 100.000,-
b. Foto kopi sumber-sumber tinjauan pustaka : Rp. 100.000,- c. Perbanyak proposal : Rp. 100.000,-
d. Biaya internet : Rp. 200.000,-
e. Sidang proposal : Rp. 100.000,-
2. Pengumpulan Data
a. Survei Awal : Rp. 50.000,-
b. Transportasi : Rp. 100.000,-
c. Penggandaan Kuisioner : Rp. 150.000,-
d. Cendera Mata : Rp. 200.000,-
3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Penelitian
a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp. 150.000,-
b. Penjilidan : Rp. 100.000,-
c. Penggandaan laporan penelitian : Rp. 150.000,- Rp. 1.400.000,-
(40)
Daftar Riwayat Hidup Nama : Siska Riantiarni Trg
Tempat/Tanggal Lahir : Bangun Purba/ 16 Januari 1991 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Karya Dusun IV Bangun Purba Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri No. 101991 (1997-2003) 2. SMP Negeri 1 Bangun Purba (2003-2006) 3. SMA Negeri 1 Lubuk Pakam (2006-2009) 4. Fakultas Keperawatan USU (2009-sekarang)
(41)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahlan, Supiyudin. (2004). Seri Statistik Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Uji Hipotesis Dengan Menggunakan SPSS Program 12 Jam.Jakarta: Bina Mitra Pres
Dimyati., & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djohan. (2006). Terapi Musik Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galang Press. Komang, Ratih. (2012). Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Koping Siswa
SMUN 16 Dalam Menghadapi Ujian Nasional. Diambil tanggal 14 Juli 2013 dari http://ww.google.co.id.
Kozier, Barbara., Erb, Glenora., Berman, Audrey., & Snyder, S.J. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Volume 1. Jakarta: EGC.
Kozier, Barbara., Erb, Glenora., Berman, Audrey., & Snyder, S.J. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Volume 2. Jakarta: EGC.
Margianti, E.S., Basuki, Heru., & Susan, Dessie Ratnawati. (-). Kecemasan Ibu Menghadapi Anak Sulung Pada Usia Remaja. Diambil tanggal 14 Juli 2013. http://ww.google.co.id.
Nasir, Abdul., & Muhith, Abdul. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa Pengantar Dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
(42)
Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nurlaila, Siti. (2011). Pelatihan Efikasi Diri Untuk Menurunkan Kecemasan pada Siswa/siswi Yang Akan Menghadapi UAN.Universitas Muhamadiyah Pdf.Diunduh tanggal 1 Juli 2013.
Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Polit & Hungler. (1995). Essensial of Nursing Research. Philadelpia : Lippincott Company.
Purba, J.M., Wahyuni S.E., Daulay W., & Nasution, M.L. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial Dan Gangguan Jiwa Edisi Kedua. Medan: USU Press.
Rusmawati, D., & Dewi, E.K. (2011). Pengaruh Terapi Musik dan Gerak Terhadap Penurunan Kesulitan Perilaku Siswa SD Dengan Gangguan ADHD. Diambil pada 25 September 2012 undip.ac.id.
Sahrizal, Rudi. (2012). Tujuh Mata Pelajaran untuk SD di Kurikulum Baru 2013. www.sdn105pekanbaru.sch.id/index.php.
Sari, Nur Salam. (2005). Musik dan Kecerdasan Otak Bayi. Bogor: KH. Kharisma Buku Aksara.
Satiadarma, M.P., & Zahra, R.P. (2004). Cerdas Dengan Musik. Jakarta: Puspa Swara.
(43)
Setiadi. (2007). Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sheppard, Philip (2007). Music Makes Your Child Smarter. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional.
Suryanah. (1996). Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC.
Susanti, D.W., & Rohmah F.A. (2011). Efektivitas Terapi Musik Dalam Menurunkan Kecemasan Matematika (Math Anxiety) Pada Siswa Kelas XI. Diambil pada 22 September 2012 dari http://ww.google.co.id.
Wahyuni, A.S. (2007). Statistika Kedokteran (disertai dengan aplikasi SPSS). Jakarta: Bamboedoea Communication.
Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, David., Marilyn ,L., Winkelstein., & Schwartz, Patricia. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
(44)
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN 3.1.Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah hubungan yang berkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Kerangka konsep ini berguna untuk menghubungkan dan menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang dibahas (Setiadi, 2007).
Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan bahwa variabel dependen (terikat) dipengaruhi oleh variabel independen (bebas), dimana terapi musik (variabel independen) mempengaruhi terhadap kecemasan belajar matematika (variabel dependen) siswa kelas V SD Negeri No.060886 Medan.
Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut :
Kecemasan belajar siswa kelas V SD Negeri No. 060886 dan
060889 Medan (Post Test) diukur dari hasil tugas yang diberikan selama tiga minggu
dimana satu minggu tiga kali pertemuan.
Mengukur kecemasan belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri No. 060886 dan 060889 Medan (Pre Test) dari
kuesioner kecemasan MM dan hasil tugas matematika
sebelum diberikan musik.
Terapi Musik
Tingkat kecemasan: • cemas ringan • cemas sedang • cemas berat • panik
(45)
Keterangan :
: Diteliti : Hubungan
Skema 3.1. Kerangka penelitian efektivitas terapi musik bagi siswa SD terhadap kecemasan belajar matematika kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan.
3.2.Defenisi Operasional No. Variabel
Penelitian
Defenisi Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Variabel
Independen: Terapi Musik
Terapi musik adalah salah satu terapi untuk memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi pada siswa kelas V SD Negeri
No.060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan yang dilakukan seminggu 3 kali selama 3 minggu sebanyak 30 menit setiap kali terapi musik dengan menggunakan musik barok di kelas V SD Negeri No.060886 Medan dan musik pop yaitu
(46)
coboy junior di kelas V SD Negeri No.060886 Medan.
2. Variabel Dependen : Kecemasan Belajar Kecemasan belajar adalah keadaan yang dapat menimbulkan tegang pada siswa kelas V SD Negeri No.060886 Medan dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan untuk memusatkan pikiran dan perhatiannya terhadap proses belajar matematika sehingga mampu memahami materi yang diberikan. Menggunakan kuesioner kecemasan belajar matematika (20 pernyataan yang terdiri dari 4 positif dan 16 negatif. Untuk pernyataan positif SS nilai 3, S nilai 2, TS nilai 1 dan STS nilai 0. Untuk pernyataan negatif SS nilai 0, S nilai 1, TS nilai 2 dan STS nilai 3) dan nilai yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri No.060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum dan setelah diberi terapi musik. 1.kuesioner kecemasan belajar matematika yang terdiri dari cemas ringan 1-15, cemas sedang 16-30, cemas berat 31-45, panik 46-60. 2. Nilai tugas siswa kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum dan sesudah terapi musik. 1. Ordinal 2. Rasio
(47)
3.3. Hipotesa Penelitian
Hipotesa yang dibuktikan dari penelitian ini dapat dirumuskan menjadi hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa ada dua yaitu
1. Ada pengaruh terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri No. 060886 dan SD Negeri No. 060889 Medan 2. Ada perbedaan kecemasan belajar matematika pada siswa kelas V SD
(48)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperimen dengan menggunakan pre post test design untuk mengidentifikasi pengaruh terapi musik bagi siswa kelas V SD Negeri No. 060886 Medan dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan terhadap kecemasan belajar matematika. Penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek dimana kelompok tersebut diobservasi sebelum dilakukan intervensi kemudian diobservasi lagi sesudah intervensi. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Pre test Perlakuan Post test
01 X(a) 02
01 X(b) 02
Keterangan :
01= pengukuran sebelum perlakuan 02= pengukuran setelah perlakuan X = perlakuan terapi musik
(49)
4.2. Populasi dan Sampel
4.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah anak siswa kelas V SD Negeri No. 060886 Medan yang berjumlah 35 orang dan kelas V SD Negeri No. 060889 yang berjumlah 33 orang.
4.2.2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang terjangkau yang digunakan menjadi subjek penelitian. Penentuan besar sampel dalam penelitian ini yaitu dengan Rumus:
N n : Besar sampel
n= N : Besar Populasi
1 + N (d)2 d : Tingkat signifikansi (p) 35+33
n=
1+ 68 (0.1)2 n= 40,47619 n=40 orang n=40/2=20 orang
Total sampel 40 orang tetapi karena dua sekolah maka dibagi dua menjadi 20 orang setiap kelas V SD tersebut. Cara pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode Non Probability sampling dengan cara Purposive sampling. Purposive sampling ialah cara memilih sampel dari populasi berdasarkan kriteria khusus yang dibuat oleh peneliti. Jika populasi < 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel.
(50)
Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah: 1. Anak bersedia menjadi responden.
2. Anak kelas V SD Negeri No.060886 Medan yang rangking 1-20. 3. Anak kelas V SD Negeri No. 060889 Medan yang rangking 1-20 4. Siswa sehat fisik dan tidak sakit.
5. Siswa dapat berbahasa Indonesia yang baik.
6. Mengikuti pretest dan postest yang dilakukan oleh peneliti. 4.3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan 18 Maret 2013 sampai bulan 22 April 2013 di ruangan sekolah siswa kelas V SD Negeri No. 060886 Medan dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan. Dilakukan di sekolah ini karena dekat dengan kos berhubungan dengan jadwal kuliah yang padat, dan tempatnya mudah dijangkau atau strategis.
4.4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini mempertimbangkan etik penelitian yaitu dengan terlebih dahulu mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan USU Medan. Setelah mendapat izin tersebut, peneliti memberi surat kepada kepala sekolah SD Negeri No.060886 dan SD Negeri No. 060889 Medan. Sesudah diterima oleh pihak sekolah, peneliti membuat surat persetujuan pada responden dan kemudian menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat penelitian dan proses penelitian. Responden yang bersedia berpartisipasi melakukan penelitian maka harus mengisi lembar persetujuan (informed consent) dan yang responden tidak bersedia maka peneliti
(51)
tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak tanpa ada tekanan fisik maupun psikologis.
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tetapi mencantumkan inisial atau memberi kode pada masing-masing lembar kuesioner pengumpulan data. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan sebagai hasil penelitian.
4.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini dengan menggunakan pengumpulan data demografi, kuesioner kecemasan belajar matematika dan melihat lembar observasi hasil tugas siswa.
4.5.1. Kuesioner Data Demografi
Kuesioner data demografi disusun oleh peneliti yang terdiri dari jenis kelamin, urutan anak dalam keluarga, jumlah saudara, pekerjaan orangtua dan suku bangsa. Data demografi responden digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden.
4.5.2. Kuesioner Kecemasan Belajar Matematika
Kuesioner kecemasan belajar matematika terdiri dari 20 pernyataan yang disusun oleh peneliti yang terdiri dari 4 pernyataan positif dan 16 pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif sangat setuju nilai 3, setuju nilai 2, tidak setuju nilai 1 dan sangat tidak setuju nilai 0. Untuk pernyataan negatif sangat setuju nilai 0, setuju nilai 1, tidak setuju nilai 2 dan sangat tidak setuju nilai 3. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut di dapat ada atau tidak ada kecemasan siswa belajar
(52)
matematika, dimana berdasarkan statistik dan tinjauan pustaka menurut Peplau maka dibagi menjadi 4 kelas. Dimana cemas ringan 1-15, cemas sedang 16-30, cemas berat 31-45 dan panik 46-60.
4.5.3. Soal Belajar Matematika
Pengaruh terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika diukur dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 72 soal matematika yang disusun berdasarkan kerjasama peneliti dengan guru kelas V SD Negeri No.060886 Medan dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan. Ini dilakukan selama sembilan kali pertemuan.
4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas ini dilakukan oleh staf dosen bagian keperawatan jiwa USU dengan strata magister. Dilakukan dengan cara mengajukan kuesioner kecemasan belajar matematika kepada penguji validitas kemudian dikoreksi. Setelah dikoreksi pernyataan yang tidak valid diganti langsung oleh penguji validitas. Nilai uji validitas adalah 0,94. Coefisient (r) berada diantara 0.00 dan 1.00. Jika coefisient validity index mencapai 0,70 maka instrumen sudah dikatakan valid (Polit & Hungler, 1995).
Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji realibilitas dilakukan pada kelas V SD Negeri No. 060894 Medan dimana bukan sampel yang diteliti.
(53)
Dilakukan pada sekolah ini karena memiliki hampir sama karakteristik dengan sekolah yang diteliti. Ketiga sekolah ini saling bergandengan. Pada proses penelitian ini kuesioner kecemasan belajar matematika menggunakan komputerisasi dengan analisis cronbach alpha karena menggunakan skala likert yang merupakan skor non dikotomi. Nilai reliabel kuesioner belajar matematika yaitu 0,757, sedangkan nilai reliabel soal matematika 0,733 dengan jumlah responden 27.
4.7. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di kelas V SD Negeri No.060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan selama bulan Maret 2013 sampai April 2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah yaitu mengajukan permohonan izin kepada bagian pendidikan Fakultas Keperawatan USU Medan. Setelah itu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada kepala sekolah SD Negeri No.060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan. Sesudah izin penelitian diberikan, peneliti mendata anak siswa kelas V SD untuk dijadikan responden. Kemudian peneliti menjelaskan tentang tujuan, manfaat penelitian dan proses penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah proses pengumpulan data.
SD Negeri No. 060886 Medan diberikan musik barok yaitu brain musik sedangkan SD Negeri No. 060889 Medan diberikan musik pop yaitu koboy junior. Mendengar musik barok dapat meningkatkan kreatif anak dengan imajinasi seseorang. Musik pop adalah musik yang mudah diperoleh dan mengesankan lirik yang menyenangkan dengan tema yang romantis.
(54)
Sesudah anak bersedia menjadi responden penelitian maka peneliti memberikan informed consent kepada responden untuk ditandatangani. Setelah itu peneliti memberikan kuesioner data demografi dan kuesioner kecemasan matematika selama 15 menit. Kuesioner demografi digunakan untuk mengetahui karakteristik responden. Kuesioner kecemasan belajar matematika digunakan untuk mengetahui ada atau tidak kecemasan siswa belajar matematika. Bila ada dilihat tingkat kecemasan dari cemas ringan 1-15, cemas sedang 16-30, cemas berat 31-45 dan panik 45-60. Setelah kuesioner kecemasan belajar matematika dikumpul siswa menyelesaikan tugas matematika dengan sebelum diberikan terapi musik (pre-test) selama 30 menit dan melihat nilai yang diperoleh siswa dari tugas matematika. Guru membuat contoh soal lalu memberikan soal matematika kepada siswa kelas V SD. Peneliti mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan selama terapi musik seperti laptop dan speaker.Terapi musik diberikan selama 30 menit ketika siswa menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru (post-test).
Peneliti menggunakan responden yang ranking 1-20, bila tidak hadir diganti dengan ranking 21 sampai seterusnya. Peneliti pengumpulan data dilakukan selama sembilan kali pertemuan. Seminggu dilakukan sebanyak tiga kali selama tiga minggu.
4.8. Analisa Data
Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: (1) tahap editing yang dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan kuesioner yang diisi oleh responden; (2) tahap coding dengan mengoreksi ketepatan dan kelengkapan
(55)
data responden kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan menggunakan komputer; (3) tahap klasifikasi yang dilakukan berdasarkan atribut responden;(4)tahap tabulasi data dilakukan untuk meminimalkan penjelasan pertanyaan deskriptif dan dilakukan dengan menggunakan komputer. Analisa data terdiri dari analisa univariat dan analisa bivariat.
8.1. Analisa Univariat
Analisa univariat yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif untuk menyajikan karakteristik responden dari kuesioner demografi, kuesioner kecemasan belajar matematika dan hasil nilai tugas matematika yang diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No.060889 Medan. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, urutan anak dalam keluarga, jumlah saudara, pekerjaan orang tua dan suku. Karakteristik responden, kuesioner kecemasan belajar matematika dan hasil nilai tugas matematika yang diberikan kepada siswa tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
8.2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik inferensial yaitu uji paired t-test dan independent t-test dengan menggunakan program komputer. Uji t-test paired digunakan untuk membandingkan nilai matematika sebelum dan sesudah diberikan terapi musik pada satu kelompok. Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan nilai matematika pada kelompok yang berbeda. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji
(56)
paired t-test diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai sebelum dan setelah dilakukan terapi musik jika nilai p ≤ 0,05(Ho ditolak),dan sebaliknya jika nilai p > 0,05, maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai yang dihasilkan sebelum dan setelah dilakukan terapi musik. Sedangkan hasil kesimpulan yang diperoleh dengan menggunakan uji independent t-test adalah jika nilai p > 0,05 maka tidak ada perbedaan nilai antara dua kelompok yang berbeda (Ho gagal ditolak). Namun jika nilai p ≤ 0,05 maka terdapat perbedaan nilai antara dua kelompok yang berbeda (Ho ditolak).
(57)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 18 Maret sampai dengan 22 April 2013. Jumlah sampel yang didapat sebagai responden yang memenuhi kriteria penelitian adalah sebanyak 20 responden. Penyajian data meliputi deskriptif karakteristik responden, kuesioner kecemasan belajar matematika dan nilai tugas matematika sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik.
Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas terapi musik bagi sekolah 1 (di kelas V SD Negeri No. 060886) dan sekolah 2 (di kelas V SD Negeri No. 060889 Medan).
1.1. Analisa Univariat
1.1.1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian tentang data demografi pada siswa sekolah 1 dan sekolah 2 pada tanggal 18 Maret sampai dengan 22 April 2013. Dari 20 orang responden di setiap sekolah maka diperoleh karakteristik dan data demografi sebagai berikut:
Hasil penelitian tentang karakteristik responden di kelas V SD Negeri No. 060886 Medan dapat dilihat pada tabel 5.1.
(58)
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Kelas V SD Negeri No. 060886 Medan (n=20)
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase(%) 1. Jenis Kelamin
Laki-laki 11 55
Perempuan 9 45
2. Urutan Anak Ke
Satu 7 35
Dua 5 25
Tiga 7 35
Lima 1 5
3. Jumlah Saudara
Satu 1 5
Dua 5 25
Tiga 8 40
Empat 1 5
Lima 4 20
Enam 1 5
4. Pekerjaan Orangtua
Pegawai Negeri 1 5
Berdagang 3 15
Wiraswasta 14 70
Pengusaha 1 5
Karyawan 1 5
5. Suku Bangsa
Jawa 13 65
Batak 5 25
Melayu 2 10
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden di kelas V SD Negeri No. 060886 Medan yaitu jenis kelamin mayoritas responden laki-laki sebanyak 11 orang (55%). Berdasarkan urutan anak dalam keluarga mayoritas responden merupakan anak ke satu dan ketiga 7 orang (35%). Berdasarkan saudara kandung mayoritas responden memiliki jumlah saudara tiga sebanyak 8 orang (40%). Berdasarkan pekerjaan orangtua wiraswasta 14 orang (70%). Berdasarkan suku, sebagian besar responden bersuku Jawa sebanyak 13 orang (65%).
(59)
Hasil penelitian tentang karakteristik responden di SD Negeri No. 060889 Medan dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Kelas V SD Negeri No. 060889 Medan (n=20)
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase(%) 1. Jenis Kelamin
Laki-laki 9 45
Perempuan 11 55
2. Urutan Anak Ke
Satu 10 50
Dua 7 35
Tiga 3 15
3. Jumlah Saudara
Satu 1 5
Dua 7 35
Tiga 11 55
Empat 1 5
4. Pekerjaan Orangtua
Berdagang 4 20
Wiraswasta 12 60
Bertani 3 15
Karyawan 1 5
5. Suku Bangsa
Jawa 11 55
Batak 7 35
Aceh 2 10
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden di kelas V SD Negeri No. 060889 Medan yaitu jenis kelamin mayoritas responden perempuan sebanyak 11 orang (55%). Berdasarkan urutan anak dalam keluarga mayoritas responden merupakan anak ke satu 10 orang (50%). Berdasarkan saudara kandung mayoritas responden memiliki jumlah saudara tiga sebanyak 11 orang (55%). Berdasarkan pekerjaan orangtua wiraswasta 12 orang (60%). Berdasarkan suku, sebagian besar responden bersuku Jawa sebanyak 11 orang (55%).
(60)
5.1.2. Kecemasan Belajar Matematika
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Belajar Matematika Sebelum dan Setelah Dilakukan Terapi SD Negeri No. 060886 Medan (n=20)
Tingkat Kecemasan Sebelum Intervensi
Sesudah Intervensi
F % f %
Cemas Sedang 0 0 12 60
Cemas Berat 14 70 8 40
Panik 6 30 0 0
Hasil penelitian di kelas V SD Negeri No. 060886 Medan sebelum intervensi menunjukkan bahwa responden dengan tingkat cemas sedang 0 orang (0%), cemas berat 14 orang (70%), panik 6 orang (30%). Sesudah dilakukan intervensi responden dengan tingkat cemas sedang 12 orang (60%), cemas berat 8 orang (40%), panik 0 orang (0%).
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Belajar Matematika Sebelum dan Setelah Dilakukan Terapi SD Negeri No. 060889 Medan (n=20)
Tingkat Kecemasan Sebelum Intervensi
Sesudah Intervensi
F % F %
Cemas Sedang 0 0 6 30
Cemas Berat 13 65 13 65
Panik 7 35 1 5
Hasil penelitian di kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum intervensi menunjukkan bahwa responden dengan tingkat cemas sedang 0 orang (0%), cemas berat 13 orang (65%), dan panik 7 orang (35%). Sesudah dilakukan intervensi diperoleh bahwa responden dengan tingkat cemas sedang 6 orang (30%), cemas berat 13 orang (65%), dan panik 1 orang (5%).
(61)
Tabel 5.5. Distribusi Responden Kecemasan Belajar Matematika di SD Negeri No. 060886 Medan Berdasarkan Nilai Matematika
Hasil Nilai Matematika
Pre Test Post Test
Mean SD Mean SD
Pertama 2,35 1.040 3,25 786 Kedua 0,95 826 3,10 852 Ketiga 2,65 1.137 3,95 224 Keempat 2,65 1.182 3,65 489 Kelima 2,45 1.317 3,35 745 Keenam 1,75 851 2,90 788 Ketujuh 2,70 979 3,65 585 Kedelapan 2,45 999 3,35 813 Kesembilan 2,25 1.293 3,35 933
Hasil nilai matematika di kelas V SD Negeri No. 060886 Medan sebelum dilakukan terapi musik menunjukkan rata-rata nilai nilai lebih rendah dibanding dengan nilai matematika setelah dilakukan terapi musik.
Tabel 5.6. Distribusi Kecemasan Belajar Matematika di SD Negeri No. 060889 Medan Berdasarkan Nilai Matematika
Hasil Nilai Matematika
Pre Test Post Test
Mean SD Mean SD
Pertama 2,75 910 3,40 883 Kedua 2,55 999 3,50 761
(62)
Ketiga 2,80 1.152 3,90 308 Keempat 2,45 1.191 3,40 681 Kelima 1,80 1.105 2,50 761 Keenam 1,45 1.234 2,95 887 Ketujuh 2,20 1.152 3,00 973 Kedelapan 2,20 1.609 3,00 858 Kesembilan 2,65 1.424 3,70 657
Hasil nilai matematika di kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum dilakukan terapi musik menunjukkan rata-rata nilai nilai lebih rendah dibanding dengan nilai matematika setelah dilakukan terapi musik.
1.2. ANALISA BIVARIAT
1.2.1. Kecemasan Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri No. 060886 dan Kelas V SD Negeri No. 060889 Medan Berdasarkan Kuesioner Belajar Matematika Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan pada tanggal 18 Maret sampai dengan 22 April 2013. Dari 20 orang responden di setiap sekolah maka diperoleh kecemasan belajar matematika sebagai berikut:
Tabel.5.7. Efektivitas Terapi Musik Terhadap Kecemasan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri No. 060886 Medan (n = 20)
Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P Pre 42,60 5.413 13.000 0,000 Post 29,60 4.547
(63)
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kecemasan belajar siswa sebelum diberi terapi musik rata-rata 42,60 dan SD = 5.413. Setelah diberi terapi musik rata-rata = 29,60 dan SD = 4.547. Hasil uji statistik diperoleh beda mean 13.000 dan nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri No. 060886 Medan.
Tabel.5.8. Efektivitas Terapi Musik Terhadap Kecemasan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri No. 060889 Medan (n = 20)
Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P Pre 43,40 8.268 7.800 0,000 Post 35,60 5.933
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kecemasan belajar siswa sebelum diberi terapi musik rata-rata 43,40 dan SD = 8.268. Setelah diberi terapi musik rata-rata = 35,60 dan SD =5.933. Hasil uji statistik diperoleh beda mean 7.800 dan nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri No. 060889 Medan.
1.2.2. Kecemasan Belajar Metematika Siswa Kelas V SD Negeri No. 060886 dan Kelas V SD Negeri No. 060889 Medan Berdasarkan Hasil Belajar Matematika Sebelum dan Setelah Dilakukan Terapi Musik
Berdasarkan metode dalam penelitian ini, proses pengambilan data dalam penelitian dilakukan sebanyak sembilan kali dengan data pre-test dan post-test. Tabel. 5.9. Efektivitas Terapi Musik Terhadap Kecemasan Belajar Siswa
Berdasarkan Nilai Matematika Kelas V SD Negeri No. 060886 Medan (n = 20)
(64)
Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P Pre 2.25 1.293 -1.100 0,000 Post 3.35 933
Pengaruh terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika berdasarkan hasil penelitian diperoleh kecemasan belajar siswa sebelum diberi terapi musik rata-rata 2,25 dan SD = 1.293. Setelah diberi terapi musik rata-rata = 3,35 dan SD = 933. Hasil uji statistik diperoleh beda mean -1.100 dan nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri No. 060886 Medan.
Tabel. 5.10. Efektivitas Terapi Musik Terhadap Kecemasan Belajar Siswa Berdasarkan Nilai Matematika Kelas V SD Negeri No. 060889 Medan (n = 20)
Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P Pre 2.65 1.424 -1.050 0,001 Post 3.70 657
Pengaruh terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika berdasarkan hasil penelitian diperoleh kecemasan belajar siswa sebelum diberi terapi musik rata-rata 2,65 dan SD = 1.424. Setelah diberi terapi musik rata-rata = 3,70 dan SD = 657. Hasil uji statistik diperoleh beda mean -1.050 dan nilai P = 0,001. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri No. 060889 Medan.
Tabel 5.11. Perbedaan Kecemasan Belajar Matematika Setelah Dilakukan Terapi Musik Berdasarkan Hasil Belajar Pada Kelas V SD Negeri No.060886 dan Kelas V SD Negeri No.060889 Medan Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P Sekolah 1 29.95 3.300 1.200 0.347 Sekolah 2 28.75 4.575
(65)
Pengaruh terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika berdasarkan perbedaan kecemasan belajar siswa sekolah 1 dan sekolah 2 setelah dilakukan terapi. Sekolah 1 rata-rata 29,95 dan SD = 3.300. Sekolah 2 rata-rata = 28,75 dan SD = 4.575. Hasil uji statistik diperoleh beda mean 1.200 dan nilai P = 0,347. Maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh signifikan antara sekolah 1 dan sekolah 2 sesudah dilakukan terapi musik terhadap kecemasan belajar matematika.
2. Pembahasan
2.1. Karakteristik Responden SD Negeri No. 060886 dan SD Negeri No. 060889 Medan
Dari hasil penelitian di kelas V SD Negeri No. 060886 Medan berdasarkan jenis kelamin diperoleh laki-laki sebanyak 11 orang dan perempuan sebanyak 9 orang. Namun sebaliknya dari hasil penelitian di kelas V SD Negeri No. 060889 Medan berdasarkan jenis kelamin diperoleh laki-laki sebanyak 9 orang dan perempuan sebanyak 11 orang. Hasil penilaian kecemasan belajar pada pelajaran matematika menunjukkan bahwa kecemasan anak perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan anak laki-laki (Ratih, 2012).
Perempuan dan laki-laki memiliki kondisi-kondisi khusus yang berbeda-beda baik dari segi fisik, biologis maupun dari segi psikologis. Hal ini dapat menjadikan tingkat kecemasan yang berbeda antara siswa. Bila dikaitkan dengan prospek masa depan kaum laki-laki biasanya lebih agresif sedangkan perempuan
(66)
lebih meningkat dari pada laki-laki, karena perempuan sangat mencemaskan ketidakmampuannya dan lebih sensitif (Ratih,2012).
Berdasarkan urutan kelahiran dalam keluarga di kelas V SD Negeri No.060886 Medan, masing-masing sebanyak 7 orang responden merupakan anak pertama dan anak ketiga dalam keluarga. Sedangkan yang lainnya merupakan anak anak kedua, dan kelima. Anak kedua 5 orang dan anak kelima 1 orang sebanyak orang, anak keempat sebanyak 4 orang dan anak kelima sebanyak 1 orang. Anak sulung dan anak tengah merupakan anak yang dianggap sebagai contoh bagi adik-adiknya. Pola asuh terhadap anak sulung, tengah dan bungsu tidak dibeda-bedakan. Orang tua harus memberi limpahan perhatian dan kasih sayang yang sama porsinya kepada mereka. Begitu juga peluang, harapan dan ambisi, tidak boleh ditujukan kepada anak semata-mata berdasarkan urutan lahirnya, melainkan harus melihat potensi, bakat dan minat masing-masing anak.
Berdasarkan urutan kelahiran dalam keluarga di kelas V SD Negeri No.060889 Medan, masing-masing sebanyak 10 orang responden merupakan anak pertama dalam keluarga. Sedangkan yang lainnya merupakan anak anak kedua, dan ketiga. Anak kedua 7 orang dan anak ketiga 3 orang. Anak sulung adalah anak yang dilahirkan pertama dalam keluarga dan menerima perhatian serta kasih sayang yang penuh dari kedua orangtuanya hingga lahir adiknya. Karakteristik anak sulung antara lain adanya rasa ingin tahu yang besar, bersikap tanggung jawab, mempunyai prestasi yang tinggi, menyimpan rasa takut, ambisi yang tinggi, sifat mengalah.
(67)
Ciri-ciri umum anak sulung yaitu sebagai berikut berperilaku secara matang karena berhubungan dengan orang dewasa, benci terhadap fungsinya sebagai teladan bagi adik-adiknya dan sebagai pengasuh mereka, cenderung mengikuti kehendak dan tekanan kelompok dan mudah dipengaruhi untuk mengikuti kehendak orangtua, mempunyai perasaan kurang aman dan benci
sebagai akibat dari lahirnya adik dan sekarang menjadi pusat perhatian, mengembangkan kemampuam memimpin sebagai akibat dari harus memikul tanggung jawab dirumah. Dari itu anak sulung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dibanding anak tengah dan bungsu (Margianti,-)
Berdasarkan pekerjaan orang tua di kelas V SD Negeri No.060886 Medan, sebagian besar siswa memiliki orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 14 orang, sedangkan yang lainnya merupakan PNS sebanyak 1 orang, berdagang sebanyak 3 orang, pengusaha sebanyak 1 orang dan karyawan sebanyak 1 orang.
Berdasarkan pekerjaan orang tua di kelas V SD Negeri No.060889 Medan, sebagian besar siswa memiliki orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 12 orang, berdagang sebanyak 4, bertani sebanyak 3 orang sedangkan karyawan sebanyak 1 orang. Hal ini disebabkan karena jenis pekerjaan berkaitan dengan pendapatan. Orang tua yang bekerja sebagai buruh, pekerja kasar, kuli bangunan umumnya tingkat pendidikannya rendah sehingga selain pendapatannya yang rendah mereka juga sulit membantu anak dalam mengatasi kesulitan belajar. Orang tua yang memiliki pekerjaan yang berpendapatan tinggi akan mampu memenuhi kebutuhan anaknya dalam belajar.
(68)
Orang tua yang bekerja sebagai karyawan disuatu instansi pemerintahan atau swasta, usaha penjualan dan usaha jasa walaupun pendapatannya tidak begitu besar namun waktu bekerja tidak begitu padat sehingga masih mempunyai waktu untuk memperhatikan pendidikan anaknya (Darmadi, 2006). Oleh karena itu jenis pekerjaan juga berpengaruh terhadap perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak. Slameto (2003) mengatakan bahwa yang penting dalam keluarga adalah relasi antara orang tua dan anak. Selain itu juga relasi antara anak dengan saudaranya atau dengan keluarga lain yang turut mempengaruhi proses belajar anak.
2.2. Kecemasan Belajar Matematika Berdasarkan Tingkat Kecemasan SD Negeri No. 060886 dan SD Negeri No. 060889 Medan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik
Berdasarkan penelitian di kelas V SD Negeri No. 060886 setiap responden memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda sebelum diberikan terapi musik tergantung dari tingkat kecemasannya menghadapi pelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa kecemasan yang tergolong berat sebanyak 14 orang (70%) dan panik sebanyak 6 orang (30%). Sesudah diberikan terapi musik kecemasan siswa turun menjadi cemas sedang sebanyak 12 orang (60%) dan cemas berat sebanyak 8 orang (40%). Hal ini berarti tingkat kecemasan setiap orang berbeda – beda baik dalam lingkungan sekolah maupun disetiap tempat.
Berdasarkan penelitian di kelas V SD Negeri No. 060889 setiap responden memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda sebelum diberikan terapi musik tergantung dari tingkat kecemasannya menghadapi pelajaran matematika. Hal ini
(69)
sesuai dengan hasil penelitian bahwa kecemasan yang tergolong berat sebanyak 13 orang (65%) dan panik sebanyak 7 orang (35%). Sesudah diberikan terapi musik kecemasan siswa turun menjadi cemas sedang sebanyak 6 orang (30%), cemas berat 13 orang (65%) dan panik 1 orang (5%). Hal ini berarti tingkat kecemasan antara kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No.060889 Medan berbeda-beda.
Berdasarkan tingkat kecemasan sedang yaitu meningkatkan status gairah seseorang yang mengekspresikan tegang, khawatir, gemetar. Berdasarkan tingkat berat yaitu tidak mampu berfokus pada apa yang terjadi yang dapat menimbulkan cemas dan kemampuan belajar terganggu. Tingkat kecemasan panik yaitu yang sangat membebani dan menakutkan sehingga seseorang kehilanagn kendali,ketidakmampuan belajar dan berkeringat (Kozier, 2011).
2.3. Kecemasan Belajar Matematika Berdasarkan Nilai Belajar Matematika SD Negeri No. 060886 dan SD Negeri No. 060889 Medan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik
Berdasarkan hasil penelitian pertama sampai kesembilan sebelum dan sesudah diberikan terapi musik menunjukkan sebagian rata-rata nilai matematika siswa yang berbeda-beda sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik di kelas V SD Negeri No. 060886 dan SD Negeri No. 060889 Medan. 2.4. Kecemasan Belajar Matematika SD Negeri No. 060886 dan SD Negeri
No. 060889 Medan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri No. 060886 Medan sebelum dilakukan terapi musik ketika belajar
(70)
matematika siswa tersebut izin ke toilet karena cemas, takut ketika disuruh menyelesaikan soal matematika, menunduk bila guru bertanya, takut dihukum bila tidak dapat menyelesaikan soal matematika, berkeringat, gugup ketika belajar matematika.
Setelah dilakukan terapi musik kecemasan siswa menjadi berkurang, prestasi belajar mereka meningkat, kondisi mereka menjadi lebih baik ketika mempelajari matematika. Hal ini berarti terapi musik sangat mempengaruhi tingkat pembelajaran siswa terhadap pembelajaran matematika dan juga dapat mempengaruhi tingkat kecemasan siswa terhadap matematika yang ada dalam diri mereka.
Pada sekolah SD Negeri No.060889 Medan sebelum dilakukan terapi musik merasa gugup, ketakutan, gemetar, keringatan masih sangat tinggi. Tetapi setelah dilakukan terapi musik tingkat merasa gugup, ketakutan, keringatan siswa telah menurun, siswa semakin lebih santai dan lebih senang belajar matematika. Hal ini berarti bahwa terapi musik juga sangat berpengaruh bagi siswa untuk menghadapi pelajaran matematika karena dengan adanya terapi musik,tingkat kecemasan siswa semakin berkurang.
Kecemasan yang terlalu berlebihan akan mempengaruhi kehidupan akademik siswa dan berakibat pada rendahnya motivasi siswa, kemampuan koping, strategi yang buruk dalam belajar, evaluasi diri yang negatif, kesulitan berkonsentrasi serta persepsi kesehatan yang buruk reaksi yang muncul akibat kecemasan ada tiga hal yaitu reaksi emosional (reaksi yang berupa perasaan takut yang kuat dan disadari), reaksi kognitif (perasaan takut yang disadari dan meluas
(71)
yang mengganggu kemampuan individu untuk berfikir jernih, memecahkan masalah, dan memenuhi tuntutan dari lingkungannya (Nurlaila, 2011).
2.5. Kecemasan Belajar Matematika Berdasarkan Nilai Belajar Matematika SD Negeri No. 060886 dan SD Negeri No. 060889 Medan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik
Aspek ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang harus diselesaikan seseorang dari tuntutan sederhana, moderat sampai yang membutuhkan performansi maksimal (sulit). Aspek tersebut memiliki implikasi terhadap pemilihan tingkah laku yang dicoba atau yang akan dihindari. Individu akan mencoba tingkah laku yang dirasa mampu dilakukan dan akan menghindari tingkah laku yang berada di luar batas kemampuan yang dirasakannya (Nurlaila, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian pada setiap pertemuan pertama sampai kesembilan di kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan diperoleh nilai P < 0,05. Hal ini berarti terapi musik berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Kendalanya guru membiarkan peneliti menguasai kelas, sehingga kelas sedikit rebut tetapi walaupun begitu guru tetap mengontrol siswanya.
Proses belajar mengajar tidak dapat melepaskan diri dari test. Selain untuk evaluasi, itu juga merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan membimbing siswa dalam belajar. Sebagian percaya bahwa test yang sering menghasilkan
(72)
kebiasaan belajar yang baik. Sebagian orang berpendapat bahwa test sering kali menimbulkan kecemasan dan mengganggu belajar (Slameto, 2003).
Saran yang dapat membantu pelaksanaan test tanpa cemas yaitu: test harus dimasukkan bukan untuk menghukum siswa yang gagal tetapi mencapai harapan-harapan guru dan orangtua, hindari menentukan berhasil atau tidaknya siswa hanya dari hasil satu test, membuat catatan pribadi pada setiap lembar jawaban test yang menyarankan siswa untuk tetap berusaha dengan baik atau harus meningkatkan usahanya, yakinkan bahwa setiap pertanyaan mengukur hal yang penting yang telah diajarkan kepada siswa, hindari pelaksanaan ujian tanpa pemberitahuan, jadwalkan pertemuan-pertemuan pribadi dengan siswa sesering mungkin untuk mengurangi kecemasan dan untuk mengarahkan belajar apabila perlu, hindari membanding-bandingkan siswa karena dapat menyinggung perasaan, tekankanlah kelebihan-kelebihan siswa bukan kelemahannya, rahasiakan nilai-nilai siswa dari siswa lainnya (Slameto, 2003). Terapi musik efektiv dalam menurunkan kecemasan matematika pada siswa (Susanti, 2011)
2.6. Perbedaan Kecemasan Belajar Matematika Setelah Terapi Musik Berdasarkan Nilai Matematika Pada Kelas V SD Negeri No.060886 dan SD Negeri No.060889 Medan
Berdasarkan uji independent t-test pada dua sekolah diperoleh nilai P >
0,05. Hal ini berarti jenis terapi musik yang diberikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara SD Negeri No.060886 dan SD Negeri No.060889 (Ho gagal ditolak).
(73)
Jenis terapi musik yang diberikan pada sekolah SD Negeri No.060886 yaitu barok. Musik barok dianggap sebagai musik yang ”membelai”, menimbulkan rasa tenang dan nyaman. Musik barok menggambarkan nuansa keindahan karya ciptaan Ilahi yang penuh keseimbangan. Musik barok membangkitkan suasana positif dalam bermain. Musik barok cenderung mendorong anak untuk berani mengeksplorasi dalam suasana yang menggembirakan. Jadi dengan mendengar musik barok dapat meningkatkan kreatif anak dengan imajinasi (Satiadarma, 2004). Musik barok adalah musik yang paling cocok untuk belajar, mengulang, dan saat berkonsentrasi (Setyawan, 2006). Terapi yang diberikan pada sekolah SD Negeri No.060889 adalah jenis musik pop yaitu coboy junior. musik pop sebagai musik yang mudah diperoleh, berorientasi pada komersil, menekankan pada chorus atau ulangan lagu yang mengesankan dan lirik yang menyenangkan dengan tema romantis. Estetika musik pop pada dasarnya konservatif. Menurut Frith (dalam Shuker 2005) musik pop berkaitan dengan nada yang popular dan pengekspresian perasaan sehari-hari seperti cinta, kehilangan, dan cemburu.
(74)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 20 orang siswa di setiap sekolah di kelas V SD Negeri No. 060886 Medan dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum dan sesudahdilakukan terapi musik dari tanggal 18 Maret sampai dengan 22 April Medan maka disimpulkan :
1. Berdasarkan karakteristik responden pada penelitian dikelas V SD Negeri No. 060886 adalah mayoritas laki-laki, urutan anak kesatu dan ketiga, jumlah saudara ke empat, pekerjaan orangtua wiraswasta dan suku jawa. Karakteristik responden pada penelitian dikelas V SD Negeri No. 060889 adalah mayoritas perempuan, urutan anak ketiga, jumlah saudara ke tiga, pekerjaan orangtua wiraswasta dan suku jawa.
2. Berdasarkan tingkat kecemasan dikelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum diberi terapi musik mengalami cemas berat, setelah dilakukan terapi musik cemas siswa berkurang menjadi cemas sedang dan sebagian cemas berat.
3. Berdasarkan kecemasan siswa belajar matematika berdasarkan nilai matematika dikelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum dilakukan terapi musik menunjukkan rata-rata nilai lebih rendah dibanding dengan hasil nilai matematika setelah dilakukan terapi musik.
(75)
4. Berdasarkan kecemasan dikelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum dan setelah dilakukan terapi musik mengalami ternyata berpengaruh terhadap kecemasan belajar matematika. 5. Berdasarkan hasil belajaar matematika dikelas V SD Negeri No. 060886 dan
kelas V SD Negeri No. 060889 Medan sebelum dan setelah dilakukan terapi musik mengalami ternyata berpengaruh terhadap kecemasan belajar matematika.
6. Berdasarkan perbedaan nilai matematika terhadap kecemasan siswa belajar matematika setelah dilakukan terapi musik menunjukkan hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,347 (p>0,05) berarti tidak ada perbedaan antara di kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan.
2. Saran
Adapun saran dari hasil penelitian ini adalah: 2.1. Guru
Disarankan kepada guru matematika agar menggunakan terapi musik sebagai metode untuk mengurangi kecemasan belajar matematika.
2.2. Peneliti Selanjutnya
- Diharapkan peneliti selanjutnya memperhatikan penyebab yang mempengaruhi kecemasan siswa belajar matematika.
- Diharapkan peneliti selanjutnya menggunakan instrumen yang lebih rinci untuk mengukur kecemasan belajar matematika.
(76)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terapi Musik
2.1.1. Definisi Terapi Musik
Terapi musik adalah penggunaan musik sebagai alat terapi untuk memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi. Terapi musik adalah cara yang mudah dan yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial (Djohan, 2006). Musik adalah segala sesuatu yang menyenangkan, mendatangkan kecerian, mempunyai irama (ritme), melodi, timbre (warna suara) tertentu untuk membantu tubuh dan pikiran saling bekerja sama. Musik memberikan nuansa yang bersifat menghibur, menumbuhkan suasana yang menenangkan dan menyenangkan seseorang (Sari, 2005).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rusmawati & Dewi (2011) bahwa waktu yang digunakan bagi siswa SD 50 menit selama 6 kali pertemuan digunakan pada anak gangguan ADHD. Menurut pusat riset terapi musik 2011 ada dua sesi yang perlu dilakukan setiap hari. Pertama adalah sesi pemprograman pikiran, yaitu meluangkan waktu 5-10 menit setiap hari untuk melakukan proses pemprograman ulang pikiran yang disesuaikan dengan tujuan dan masalahnya masing-masing.
Kedua adalah mendengarkan file audio yang dibuat dengan teknologi terapi musik dan brainwave entrainment selama 30 menit. Tujuan dari sesi ini adalah untuk menstimulasi otak dan tubuh. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
(77)
maka peneliti menggunakan waktu 30 menit untuk melakukan terapi musik bagi siswa terhadap kecemasan belajar matematika yang dilakukan selama tiga minggu dimana satu minggu tiga kali pertemuan.
2.1.2. Jenis Terapi Musik
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga semakin meningkatkan jenis-jenis musik. Jenis-jenis-jenis musik yang sudah diteliti yang dapat dimanfaatkan untuk merangsang otak adalah (Satiadarma, 2004) :
2.1.2.1.Musik Klasik
Musik klasik dapat berguna untuk merangsang otak, dimana semakin banyak yang diserap otak maka semakin beragam kemampuan manusia. Masyarakat hendaknya waspada akan keterbatasan musik dalam memberikan dampak khusus pada individu. Secara umum, beberapa jenis musik klasik dianggap memiliki dampak yang relatif oleh beberapa orang. Musik klasik memilki kesan dan dampak psikologi yang relatif sama, seperti menimbulkan kesan rileks, santai dan memberikan dampak menenangkan (Satiadarma, 2004).
Para peneliti menganggap bahwa musik klasik yang memicu otak untuk menyelesaikan masalah secara cepat. Oleh karena itu mendengar musik klasik kemungkinan dapat memberikan dampak yang berbeda pada otak daripada mendengarkan jenis musik yang lain (Sari, 2005).
2.1.2.2.Musik Barok
Musik barok dianggap sebagai musik yang ”membelai”, menimbulkan rasa tenang dan nyaman. Musik barok menggambarkan nuansa keindahan karya ciptaan Ilahi yang penuh keseimbangan. Musik barok membangkitkan suasana
(78)
positif dalam bermain. Musik barok cenderung mendorong anak untuk berani mengeksplorasi dalam suasana yang menggembirakan. Jadi dengan mendengar musik barok dapat meningkatkan kreatif anak dengan imajinasi (Satiadarma, 2004). Musik barok adalah musik yang paling cocok untuk belajar, mengulang, dan saat berkonsentrasi (Setyawan, 2006).
2.1.2.3.Musik Nature Sound
Musik nature sound merupakan bentuk penggabungan dari musik klasik dengan pendengaran suara-suara alam, seperti suara ombak lautan atau gemersik pepohonan. Iringan musik dapat membangkitkan asosiasi stimulasi sebagai sarana memperkuat imajinasi atau khayalan (Satiadarma, 2004).
2.1.2.4.Ayat Suci
Musik ayat suci dapat dilakukan dengan pembacaan doa dan pembacaan ayat-ayat suci yang dapat mengarahkan konsentrasi untuk berkomunikasi dengan alam semesta atau lingkungan sekitar. Ritual musik dengan ayat-ayat dan doa dapat mengikat emosional antara anggota, karena nyanyian ayat dan doa dapat merasakan pesan-pesan ilahi tentang kehidupan. Melalui lantunan bacaan sejak masa kecil, anak lebih mampu merasakan dan meresapi pesan yang terkandung dalam kitab suci. Musik memiliki peranan penting dan beragam guna untuk menciptakan suasana tentram dalam proses perkembangan fungsi kognitif. Jadi, melalui pendidikan serta pembinaan musik dan aktivitas musikal, pertumbuhan nalar anak dapat diarahkan secara lebih optimal (Satiadarma, 2004).
(79)
2.1.2.5. Musik Pop
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) musik pop adalah musik dengan irama yang sederhana sehingga mudah dikenal dan disukai oleh orang umum. Shuker (2005) juga mendefinisikan musik pop sebagai musik yang mudah diperoleh, berorientasi pada komersil, menekankan pada chorus atau ulangan lagu yang mengesankan dan lirik yang menyenangkan dengan tema romantis. Estetika musik pop pada dasarnya konservatif. Menurut Frith (dalam Shuker 2005) musik pop berkaitan dengan nada yang popular dan pengekspresian perasaan sehari-hari seperti cinta, kehilangan, dan cemburu.
2.1.3. Manfaat Musik
Musik dapat bermanfaat untuk merangsang dan mengaktifkan fungsi otak secara fisik. Musik adalah pengatur yang baik untuk membentuk tubuh dan pikiran untuk saling bekerjasama. Musik berguna untuk memberi pengulangan yang menguatkan pembelajaran dan memberi ketukan yang berirama yang membantu koordinasi, memberi pola yang membimbing guna mengantisipasi apa yang terjadi, memberi kata-kata yang menyatukan bahasa dan kemampuan membaca, memberi melodi yang menarik hati dan perhatian dengan kegembiraan, musik dapat membuat hati menjadi tenang, dan juga memberikan rangsangan (Sari, 2005).
Musik juga dapat mempengaruhi intelegensi dalam memberikan efek yang positif terhadap bagaimana hubungan dan struktur otak, kemampuan untuk koordinasi baik itu mental maupun fisik, dalam fungsi daya ingat, pemahaman
(80)
matematika, kreativitas personal, keterampilan sosial, kesehatan dan fisik (Sheppard, 2007).
2.1.4. Rangsangan dan Efek Musik Terhadap Fungsi Otak
Musik secara aktif dapat berpengaruh pada perkembangan mental dan fisiologis otak yang membantu pembentukan jalur- jalur syaraf yang berhubungan dalam otak dengancara mendorong terbentuknya hubungan antarsel otak. Contohnya saluran informasi saluran informasi utama diantara kedua belahan otak yang dikenal sebagai corpus callosum, tumbuh lebih besar sebagai hasil dari stimulasi musik. Hal ini menghasilkan hubungan yang lebih efisien di antara kedua bagian otak, kemudian menghasilkan koordinasi yang lebih baik antara belahan kiri dan kanan otak. Dengan demikian terbentuklah proses mental dan fisik yang yang baik termasuk di dalamnya koordinasi tangan dan kemampuan melakukan berbagai macam tugas.
Seorang bayi yang belum dilahirkan mengalami pertumbuhan 100.000 sel saraf dalam otak setiap menitnya dan pada saat otak sudah dewasa didalamnya terdapat lebih dari 100 miliar sel. Sembilan puluh persen sel tidak banyak bekerja, tugasnya adalah melekatkan diri pada neuron yang merupakan sel otak yang melakukan semua pekerjaan. Setiap neuron terdiri dari sebuah saluran pusat yang disebut dengan nukleus. Nukleus adalah kontak pengontrol yang mengirimkan sinyal pada jalur-jalurnya (Sheppard, 2007).
Musik dapat mempengaruhi rangsangan fungsi otak yang meliputi fungsi ingatan, belajar, bahasa, mendengar dan berbicara. Kemudian musik juga mampu membantu seseorang untuk meningkatkan konsentrasi, menenangkan pikiran,
(1)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
ABSTRAK……….. iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR SKEMA ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ... 1
2. Pertanyaan Penelitian ... 5
3. Tujuan Penelitian ... 5
4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Terapi Musik 1.1. Pengertian Terapi Musik... 8
1.2. Jenis Terapi Musik………... 9
1.2.1. Musik Klasik………... 9
1.2.2. Musik Barok………... 9
1.2.3. Musik Nature Musik………...…………... 10
1.2.4. Ayat Suci………...………... 10
1.2.5. Musik Pop………. 11
1.3. Manfaat Musik………...………. 11
(2)
2. Anak Usia Sekolah
2.1. Defenisi Anak Usia Sekolah……….. 13
2.2. Tugas Perkembangan Usia Sekolah………...………... 14
2.2.1. Perkembangan Fisik Anak Usia Sekolah ... 15
2.2.2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah ... 15
2.2.3. Perkembangan Moral Anak Usia Sekolah ... 15
2.2.4. Perkembangan Spritual Anak Usia Sekolah………..…... 16
3. Kecemasan 3.1. Defenisi Kecemasan……… ... 16
3.2. Penyebab Kecemasan………...…... 17
3.3. Tingkat Kecemasan………... 17
4. Kecemasan Belajar Matematika 4.1. Defenisi Kecemasan Belajar Matematika………….………... 18
4.2. Gejala Kecemasan Belajar………..………. 19
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konseptual ... 20
2. Defenisi Operasional ... 21
3. Hipotesa Penelitian ... 22
BAB 4 METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian ... 23
2. Populasi dan Sampel 2.1. Populasi ... 24
2.2. Sampel ... 24
3. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25
4. Pertimbangan Etik ... 25
(3)
7. Pengumpulan Data ... 28 8. Analisa Data
8.1. Analisa Univariat ... 30 8.2. Analisa Bivariat ... 31
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian ... 32 2. Pembahasan ... 39
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ... 49 2. Saran ... 50
(4)
LAMPIRAN
1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 2. Kuesioner Data Demografi
3. Kuesioner Kecemasan Belajar Matematika 4. Kuesioner Soal Matematika
5. Taksasi Dana 6. Jadwal Penelitian 7. Surat Uji Validitas
8. Surat Persetujuan Validitas
9. Surat izin Survei Awal dari Fakultas Keperawatan USU
10. Surat Balasan Survei Awal dari Sekolah SD Negeri No.060886 11. Surat Izin Uji Reliabel dari Fakultas Keperawatan USU
12. Surat Balasan Uji Reliabel dari Sekolah SD Negeri No.060894 13. Hasil Analisa Data
14. Surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
15. Surat izin penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri No. 060886 dan 060889 Medan.
(5)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Defenisi Operasional………..…….……… 21 Tabel 5.1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden di SD
Negeri No.060886 Medan……….………33 Tabel 5.2. Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden di SD
Negeri No.060886 Medan……….………34 Tabel 5.3. Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan belajar
matematika sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik SD Negeri No.060886 Medan………….………35 Tabel 5.4. Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan belajar
matematika sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik SD Negeri No.060889 Medan………….………35 Tabel 5.5.Distribusi responden kecemasan belajar matematika di SD Negeri No.
060886 Medan berdasarkan nilai matematika……… 36 Tabel 5.6.Distribusi responden kecemasan belajar matematika di SD Negeri No.
060889 Medan berdasarkan nilai matematika……… 36 Tabel 5.7.Efektivitas terapi musik terhadap kecemasan belajar siswa kelas V SD
Negeri No. 060886 Medan………..…….37 Tabel 5.8. Efektivitas terapi musik terhadap kecemasan belajar siswa kelas V SD
Negeri No. 060889 Medan ………...………..38 Tabel 5.9. Efektivitas terapi musik terhadap kecemasan belajar siswa berdasarkan
nilai matematika kelas V SD Negeri No. 060886 Medan………….38 Tabel 5.10. Efektivitas terapi musik terhadap kecemasan belajar siswa
berdasarkan nilai matematika kelas V SD Negeri No.060889 Medan………...………..39 Tabel 5.11. Perbedaan kecemasan belajar matematika setelah dilakukan terapi
musik pada kelas V SD Negeri No.060886 dan kelas V SD Negeri No.060889 Medan………. 40
(6)
DAFTAR SKEMA
3.1. Kerangka penelitian efektivitas terapi musik bagi siswa SD terhadap kecemasan belajar matematika kelas V SD Negeri No. 060886 dan kelas V SD Negeri No. 060889 Medan.………. 20