Penentuan Prioritas Supplier Botol Menggunakan Metode PROMETHEE dan Goal Programming pada PT. Pabrik Es Siantar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Permasalahan

Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok ( supply chain), baik sebagai
supplier maupun sebagai pelanggan, baik yang beroperasi dalam wilayah

Indonesia maupun di lingkungan global sedang menghadapi rantai pasok yang
semakin kompleks dan maju. Perusahaan harus mulai waspada dan mau berubah
dalam mengelola dan mengoperasikan rantai pasoknya agar dapat beradaptasi
dengan kebutuhan perusahaan (Utari dan Baihaqi, 2015). Untuk mencapai
kesuksesan tersebut dibutuhkan juga usaha dari jaringan perusahaan yang terkait.
Jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk
menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemain akhir disebut
dengan supply chain (Pujawan, 2005).
PT. Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan manufaktur yang pada
awalnya hanya memproduksi es batangam. Namun, seiring pertambahan usia
perusahaan, perusahaan ini mulai merambah ke produksi minuman. Minuman

yang diproduksi pabrik ini terdiri dari berbagai rasa. Ada delapan minuman yang
diproduksi pabrik ini yaitu Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape
Fruit Soda, American Ice Cream Soda, Coffee Bar , dan Soda Water . Perusahaan

ini memilih nama “badak” sebagai merk minuman yang diproduksi dan nama cap
badak yang menghasilkan minuman berkualitas sudah menjadi salah satu produk

Universitas Sumatera Utara

minuman yang melekat pada masyarakat. Namun, pada kenyataannya perusahaan
ini masih sering mengalami kendala di dalam hal pemenuhan permintaan
konsumen dikarenakan keterlambatan pengiriman botol dari supplier yang
mengakibatkan keterbatasan jumlah botol yang digunakan untuk mengemas
produk badak ini. Oleh karenanya, dibutuhkan alokasi pemesanan botol serta
supplier yang tepat untuk bekerja sama dengan perusahaan untuk mengatasi

permasalahan ini.
Pemilihan supplier merupakan suatu kegiatan strategis pada manajemen
pembelian dalam rantai pasok, karena kinerja supplier sangat berperan penting
terhadap biaya, kualitas, pengiriman dan jasa dalam mencapai suatu tujuan rantai

pasok. Menurut penelitian Dickson (1966) menyebutkan bahwa terdapat 23
kriteria dalam memilih supplier . Namun, tidak semua kriteria itu digunakan oleh
perusahaan. Di mana tujuan dari proses pemilihan supplier ini adalah untuk
mengurangi resiko pembelian, memaksimalkan nilai keseluruhan untuk pembeli,
membangun hubungan yang erat dan jangka panjang antara pembeli dan supplier
dan dalam kasus ini untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Hal ini
juga menjadi perhatian pada PT.Pabrik Es Siantar. Adapun supplier yang terdapat
diperusahaan terdiri dari 6 (enam) supplier tetap.
Tabel 1.1. Daftar Supplier Botol PT. Pabrik Es Siantar
Notasi
Lokasi
Supplier
S1
PT. IGlass Surabaya
Surabaya
S2
PT. Asa Cipta Packaging
Tangerang
S3
PT. Arta Jaya

Semarang
Botol
S4
PT. Mitra Karya Mulia
Surabaya
S5
PT. Kedaung Subur
Surabaya
S6
PT. Mulia Indah Glass
Jakarta
Jenis

Sumber: PT. Pabrik Es Siantar

Universitas Sumatera Utara

Pada prakteknya, perusahaan selalu melakukan pemesanan lebih awal dari
waktu pemesanan dalam antisipasi keterlambatan pengiriman yang mungkin
terjadi. Namun, kekurangan atau ketidaktersediaan botol tetap terjadi disebabkan

waktu pengiriman botol yang tidak tepat oleh supplier seperti yang ditampilkan
pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Data Keterlambatan Pengiriman Botol Periode Sept - Des 2015
No

Supplier

Lead
Time
5 hari

Tanggal
Pemesanan
05 Sept 2015
12 Okt 2015
17 Nov 2015
10 Des 2015

Pengiriman
Terjadwal

10 Sept 2015
17 Okt 2015
22 Nov 2015
15 Des 2015

Pengiriman
Aktual
10 Sept 2015
18 Okt 2015
22 Nov 2015
16 Des 2015

Keterangan

1.

PT. IGlass
Surabaya

2.


PT. Asa Cipta
Packaging

3 hari

03 Sept 2015
02 Okt 2015
20 Nov 2015
04 Des 2015

06 Sept 2015
05 Okt 2015
23 Nov 2015
07 Des 2015

08 Sept 2015
05 Okt 2015
23 Nov 2015
11 Des 2015


3.

PT. Arta Jaya

4 hari

10 Sept 2015
16 Okt 2015
23 Nov 2015
12 Des 2015

14 Sept 2015
20 Okt 2015
27 Nov 2015
16 Des 2015

15 Sept 2015
20 Okt 2015
30 Nov 2015

20 Des 2015

4.

PT. Mitra Karya
Mulia

4 hari

15 Sept 2015
08 Okt 2015
05 Nov 2015
03 Des 2015

19 Sept 2015
12 Okt 2015
09 Nov 2015
07 Des 2015

20 Sept 2015

14 Okt 2015
09 Nov 2015
09 Des 2015

5.

PT. Kedaung
Subur

5 hari

08 Sept 2015
18 Okt 2015
15 Nov 2015
17 Des 2015

13 Sept 2015
22 Okt 2015
19 Nov 2015
21 Des 2015


13 Sept 2015
23 Okt 2015
21 Nov 2015
21 Des 2015

Tepat
waktu
Telat 1 hari
Tepat
waktu
Telat 1 hari
Telat 2 hari
Tepat
waktu
Tepat
waktu
Telat 4 hari
Telat 1 hari
Tepat

waktu
Telat 3 hari
Telat 4 hari
Telat 1 hari
Telat 2 hari
Tepat
waktu Telat
2 hari
Tepat waktu
Telat 1 hari
Telat 2 hari
Tepat waktu

6.

PT. Mulia Indah
Glass

3 hari

19 Sept 2015
7 Okt 2015
04 Nov 2015
09 Des 2015

22 Sept 2015
12 Okt 2015
07 Nov 2015
12 Des 2015

23 Sept 2015
12 Okt 2015
09 Nov 2015
15 Des 2015

Telat 1 hari
Tepat waktu
Telat 2 hari
Telat 3 hari

Sumber: PT. Pabrik Es Siantar

Tabel 1.2. menunjukkan data keterlambatan pengiriman botol yang
dilakukan setiap supplier pada bulan September-Desember 2015, dari tabel

Universitas Sumatera Utara

tersebut dapat diperoleh informasi bahwa frekuensi keterlambatan pengiriman
botol terjadi pada setiap supplier botol yang bekerjasama dengan perusahaan
sehingga perusahaan perlu menetapkan prioritas terhadap 6(enam) supplier yang
bekerjasama dengan perusahaan ketika melakukan kegiatan pemesanan botol.
Keterlambatan pengiriman botol oleh satu supplier mendorong perusahaan
untuk melakukan reorder ke supplier lain untuk mendapatkan kekurangan botol
untuk melakukan produksi. Konsekuensi dari reorder yang dilakukan adalah
timbulnya biaya tambahan bagi perusahaan yaitu biaya simpan, biaya pesan dan
opportunity cost. Selain itu jadwal produksi juga akan terganggu yang berdampak

pada pengiriman order ke konsumen. Pengiriman order ke konsumen selama
bulan September-Desember 2015 ditampilkan pada Tabel 1.3.

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Tabel 1.3. Data Pengiriman Order Bulan Sept-Des 2015
Pengiriman Terjadwal
Pengiriman Aktual
Keterangan
02 September 2015
09 Spetember 2015
16 September 2015
19 September 2015

02 September 2015
10 September 2015
19 September 2015
19 September 2015

Tepat Waktu
Telat 1 hari
Telat 3 hari
Tepat Waktu

04 Oktober 2015
12 Oktober 2015
19 Oktober 2015
25 Oktober 2015
08 November 2015
17 November 2015
24 November 2015
02 Desember 2015
10 Desember 2015
14 Desember 2015
19 Desember 2015
23 Desember 2015

04 Oktober 2015
12 Oktober 2015
22 Oktober 2015
25 Oktober 2015
10 November 2015
17 November 2015
28 November 2015
7 Desember 2015
12 Desember 2015
18 Desember 2015
19 Desember 2015
23 Desember 2015

Tepat Waktu
Tepat Waktu
Telat 3 hari
Tepat Waktu
Telat 2 hari
Tepat Waktu
Telat 4 hari
Telat 4 hari
Telat 2 hari
Telat 4 hari
Tepat Waktu
Tepat Waktu

Sumber: PT. Pabrik Es Siantar

Tabel 1.3. menunjukkan data keterlambatan pengiriman order konsumen
pada bulan September-Desember 2015, dari tabel tersebut dapat diperoleh

Universitas Sumatera Utara

informasi bahwa frekuensi keterlambatan pengiriman order konsumen sering
terjadi.
Masalah keterlambatan pengiriman botol oleh supplier menjadi penting
untuk dibahas sebab mempengaruhi delivery yang merupakan fungsi dalam
pemenuhan kepuasan konsumen. Akumulasi dari ketidakmampuan pemenuhan
kepuasan konsumen akan berdampak pada kehilangan kepercayaan konsumen
yang mengakibatkan kehilangan konsumen bagi PT. Pabrik Es Siantar. Selain itu,
perusahaan memiliki beberapa pertimbangan dalam melakukan pemesanan botol
ke supplier yakni jumlah botol yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
produksi, ketentuan minimum dan maksimum order berdasarkan kesepakatan
dengan supplier, meminimumkan biaya pembelian botol dan meminimumkan
tingkat kecacatan yang terjadi. Oleh karena itu, pihak perusahaan perlu
menetapkan prioritas supplier berdasarkan hasil perankingan dengan tujuan untuk
melihat supplier mana yang didahulukan oleh perusahaan ketika melakukan
pemesanan berdasarkan perimbangan yang ada.
Shahmardan, et. al. (2014) menggunakan metode Preference Ranking
Organizing Method for Enrichment and Evaluation (Promethee) untuk melakukan

pemilihan supplier dengan mempertimbangkan terhadap empat supplier dan
sepuluh kriteria pemilihan supplier yang hasilnya supplier 2 adalah supplier
terbaik dengan total skor 0,4298. Kelebihan dari metode yang digunakan adalah
bahwa industri yang menggunakan metode ini sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dapat menciptakan kordinasi yang baik antara pihak
manajemen dan supplier berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Selain

Universitas Sumatera Utara

itu, metode ini memberikan alternatif yang lebih efisien dan mudah bagi
pengambil keputusan untuk melakukan penentuan prioritas terhadap kandidat
supplier yang telah ditetapkan.
Araz, et. al. (2007) menggunakan metode Goal Programming untuk
melakukan memilihan supplier pada sebuah perusahaan tekstil di Turki. Metode
ini menggunakan prosedur untuk menyusun kendala-kendala yang dimiliki
perusahaan dalam bentuk linear programming untuk mencapai fungsi tujuan yang
telah ditetapkan. Terdapat empat kriteria, sepuluh subkriteria dan sepuluh
kandidat supplier yang dinilai. Kelebihan metode GOAL PROGRAMMING
adalah pada cara perhitungan yang sederhana berdasarkan pertimbangan kendalakendala yang dimiliki.
Tavakoli, et al (2013) menggunakan metode Goal Programing dan
Promethee untuk memilih dan mengevaluasi supplier pada suatu industri
manufaktur HEPCO Co. Penggunaan metode tersebut melibatkan faktor kualitatif
dan kuantitatif

yang dimodelkan sebagai Multi Criteria Decision Making

(MCDM) dimana melibatkan 4 orang pendapat ahli untuk memutuskan supplier
yang berpotensial dijadikan sebagai alternatif dengan mempertimbangkan 4
kriteria supplier yaitu ongkos total produksi, kualitas produk, performansi
pengiriman, dan fitur premium dengan 4 kandidat supplier. Keuntungan model ini
adalah pertama, metode promethee membahas bobot atribut ketika melakukan
pemilihan supplier, kedua, diketahui hasil perbandingan kriteria berpasangan
(matriks pairwise comparison ) dari kuisioner, ketiga, diketahui nilai net flow yang
merupakan selisih antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Terakhir, Goal Programming dapat memecahkan masalah dengan kendala yang
ada.
Penyelesaian pemilihan supplier PT. Pabrik Es Siantar akan dilakukan
dengan mengintegrasikan metode Preference Rangking Organizing Method for
Enrichment Evaluation (Promethee) dan metode Goal Programming. Metode
promethee digunakan untuk menentukan urutan (prioritas) dalam analisis

multikriteria dan pendekatan goal programming digunakan untuk menentukan
alokasi pesanan botol pada tiap supplier berdasarkan pertimbangan dan kendala
yang dimiliki perusahaan. Data kriteria nilai dari supplier didapat dari referensi
yaitu evaluasi potensi supplier (Harding,1993) dan melalui wawancara dengan
pihak perusahaan, selain itu metode ini memperlihatkan nilai leaving flow yang
bisa dikatakan sebagai kelebihan (strength) dan entering flow sebagai kelemahan
(weakness) suatu supplier terhadap supplier lainnya sebagai dasar pertimbangan.
Goal Programming digunakan untuk mempertimbangkan atribut-atribut yang

harus dimaksimisasi atau diminimisasi berdasarkan kendala-kendala yang dimiliki
oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang optimum yakni alokasi pesanan
botol yang tepat pada tiap supplier .

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang

dihadapi PT. Pabrik Es Siantar adalah sering terjadinya keterlambatan supplier
botol yang bekerjasama dengan perusahaan untuk melakukan pengiriman botol
ke perusahaan. Hal ini mengakibatkan keterlambatan perusahaan untuk memenuhi

Universitas Sumatera Utara

order dari konsumen, sehingga perusahaan perlu menentukan prioritas supplier

pada saat melakukan kegiatan pemesanan botol berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang dimiliki perusahaan antara lain jumlah botol yang diperlukan
untuk melakukan kegiatan produksi, ketentuan minimum dan maksimum order
berdasarkan kesepakatan dengan supplier, meminimumkan biaya pembelian botol
dan meminimumkan tingkat kecacatan yang terjadi serta menentukan alokasi
pemesanan yang optimum pada tiap supplier agar pihak perusahaan dapat
mengambil keputusan secara tepat.

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan urutan supplier

dari yang terbaik sampai terburuk untuk dijadikan dasar bagi perusahaan dalam
melakukan pengambilan keputusan sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1.

Mengidentifikasi kriteria yang berpengaruh dalam penentuan prioritas
supplier.

2.

Mendapatkan urutan supplier menurut bobot prioritas dari yang terbaik sampai
terburuk.

3.

Mengidentifikasi fungsi tujuan dan fungsi kendala yang menjadi pertimbangan

bagi perusahaan dalam melakukan pemilihan supplier.
4.

Menentukan prioritas supplier terbaik berdasarkan ranking dari supplier
tersebut.

Universitas Sumatera Utara

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan

kemampuan

mahasiswa

dalam

menerapkan

dan

mengembangkan teori yang diperoleh selama kuliah untuk menyelesaikan
masalah yang ada serta meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan
memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal
pemilihan supplier .
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam melakukan evaluasi terhadap
kinerja dari supplier botol yang bekerja sama dengan perusahaan.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Penelitian yang dilakukan dapat menambah referensi yang dapat memperkaya
laporan-laporan penelitian di Teknik Industri USU serta dapat dijadikan
sebagai acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5.

Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan masalah yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan untuk rantai pasok produk badak sarsaparilla.
2. Data yang digunakan pada metode goal programming adalah data pada
periode Januari 2015-Desember 2015.

Universitas Sumatera Utara

3. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam memilih supplier berdasarkan teori
Dickson.
4. Responden kuisioner promethee ditentukan berdasarkan bidang dalam
perusahaan yang mempunyai pengalaman terhadap pemilihan supplier selama
5 tahun.
Asumsi-asumsi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama
penelitian berlangsung.
2. Tidak ada pemasok yang diistimewakan oleh perusahaan.
3. Setiap responden tidak mengalami tekanan (netral) pada saat pengisian
kuisioner.

1.6.

Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PT.
Pabrik Es Siantar, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi perusahaan,
sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi produk Badak
Sarsaparilla , serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

Universitas Sumatera Utara

Bab III Landasan Teori berisi mengenai supply chain, Preference Ranking
Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) dan Goal
Programming.

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir identifikasi variable
penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok diagram
prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai
kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data
berupa data-data yang mendukung penelitian dan hasil kuesioner yang diolah
sesuai dengan PROMETHEE dan GOAL PROGRAMMING.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pemilhan supplier
serta analisis mengenai alokasi jumlah pemesanan bahan baku dan analisis
sensitifitas terhadap beberapa parameter.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara