KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM ENAM CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN CERITA PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK KARYA DJENAR MAESA AYU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program

  

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA

DALAM ENAM CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN

CERITA PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK

KARYA DJENAR MAESA AYU

TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

  

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Lucya Desy Puspita Sari

  

034114046

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

NOVEMBER 2008

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Yang membuatku ada dan berkarya atas diriku

  Yesus Kristusku Kedua orang tuaku yang penuh kasih

  Bapakku Drs. FX. Wijiantoro dan Ibuku Yohana Haryati Adikku tersayang

  Henrikus Bayu Kusuma Atmaja Sahabat sekaligus kekasihku

  Paulus Yesaya Jati Orang-orang yang bersedia membaca skripsiku

  Kupu-kupu yang lucu Kemana engkau terbang Hilir mudik mencari bunga-bunga yang mekar Berayun-ayun pada tangkai yang lemah Tidakkah sayapmu merasa lelah Aku mendapati sepasang sayap tumbuh di punggungku Kala itu aku tidak meminta Agar sayap baruku itu cepat-cepat tumbuh Namun ketika waktu telah mulai habis terkunyah Aku ingin sayapku segera tumbuh Agar aku bisa terbang Meninggalkan padang terasing tempatku mengasingkan diri

Mengitari bunga yang membuka kelopak senyum esok

pagi.

  _Eci, 16/10/08_

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi ini dalam rangka menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Satra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan mempunyai beberapa kekurangan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikan skripsi ini.

  Dalam menyusun skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bimbingan, pengarahan, saran, serta dorongan yang bermanfaat dan mendukung penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ibu Dra. Fr. Tjandrasih Aji, M.Hum. selaku pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan membimbing dengan sabar sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum. selaku pembimbing II yang secara tidak langsung telah memberikan motivasi kepada penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. Bapak Drs. Hery Antono, M.Hum. yang telah menjadi pembimbing akademik angkatan 2003 yang selalu rajin mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi.

  4. Seluruh dosen di Fakultas Sastra, terutama para dosen Program Studi Satra Indonesia. Pak Praptomo, Pak Ari, Pak San, Pak Yapi, Bu Peni, terima kasih atas ilmu yang telah dibagikan.

  5. Segenap keluarga besar Program Studi Sastra Indonesia untuk persahabatannya.

  6. Segenap karyawan perpustakaan USD dan staf sekretariat Fakultas Sastra untuk pelayanannya yang ramah.

  7. Bapak, Ibu, dan Adek ku. Terima kasih atas doa, semangat, dukungan, kepercayaan dan cinta yang mendorong penulis menyelesaikan skripsi ini.

  8. Segenap keluarga besar Trisno Utomo dan keluarga besar Wignyo Suharto. Terima kasih atas segala cinta.

  9. Pengisi ruang kosong di sela-sela jari ku, Paulus Yesaya Jati. Terima kasih atas genggaman tanganmu yang penuh cinta sehingga mampu memberiku semangat.

  10. Seluruh teman seperjuangan di Sastra Indonesia 2003, terima kasih atas pertemanan dan kenangan indah selama di bangku kuliah ini.

  11. Aic, Az3, Bekti, Doan, Dita, Diar, Emak, Firla, Gondez, Icha, Kepleh, Lampung, Mami Aning, Nenex, Pak RT, Rini, Simpli, Ucik. Terima kasih untuk persahabatan, curhat-curhat, tawa, tingkah gila dan air mata, serta waktu untuk berkumpul bersama. Terima kasih telah hadir dan menyemarakkan hidupku selama di Sastra Indonesia. I love you guys…

  12. Fani dan Reni terima kasih untuk persahabatan dan persaudaraan kita selama lebih dari 10 tahun ini.

  13. Acer Aspire 4520. Terima kasih telah menemani aku mengerjakan skripsiku ini.

  14. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran penulisan skripsi ini. Tidak ada yang sanggup menggantikan selain rasa terima kasih yang mendalam. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan yang telah diberikan.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Seluruh kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Penulis

  ABSTRAK

  Sari, Lucya Desy. 2008. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Enam Cerpen pada

  Kumpulan Cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek Karya Djenar Maesa Ayu: Tinjauan Psikologi Sastra. Skripsi S1. Yogyakarta:

  Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji konflik batin tokoh utama dalam enam cerpen pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek dengan pendekatan psikologi sastra. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural dan teori psikologi. Teori struktural yang digunakan adalah teori tokoh dan teori penokohan. Analisis psikologi menggunakan teori konflik batin dan teori motivasi. Konflik batin adalah keadaan munculnya dua kebutuhan atau lebih dalam waktu bersamaan yang bertentangan satu sama lain yang tidak dapat dipenuhi dalam waktu bersamaan. Motivasi adalah dorongan atau penggerak perilaku di dalam konflik. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Langkah-langkah yang ditempuh adalah menganalisis tokoh utama, penokohan tokoh utama; kemudian menggunakan analisis struktural tersebut untuk lebih memahami konflik batin tokoh utama dan motivasinya dalam enam cerpen pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek.

  Analisis struktural dibatasi pada tokoh utama dan penokohan tokoh utama. Tokoh utama dalam cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha… Ha… Ha… “, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang” adalah Tokoh Saya. Tokoh Saya dalam cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek” adalah seorang istri yang berselingkuh dengan seorang wanita. Ia tidak dapat memilih salah satu di antara suaminya dan pasangan lesbiannya. Tokoh Saya dalam cerpen “Nachos” adalah seorang perempuan yang ingin memiliki suami orang lain. Tokoh Saya di dalam cerpen “Three More Days” adalah seorang istri yang kabur dari rumah dengan pasangan selingkuhnya. Tokoh Saya dalam cerpen “Ha… Ha… Ha… “ adalah seorang anak yang mendapat kekerasan fisik dari orang tuanya. Tokoh Saya dalam “Suami Ibu, Suami Saya” adalah seorang anak yang dihamili dan dinikahi oleh ayahnya sendiri. Tokoh Saya dalam cerpen “Istri yang Tidak Pulang” adalah seorang istri yang ingin melupakan suaminya dengan cara melacurkan diri.

  Menurut akibat yang ditimbulkan, konflik batin yang terdapat dalam penelitian ini adalah konflik approach-approach, konflik approach-avoidance, dan konflik avoidance-avoidance. Konflik batin dimotivasi oleh tiga faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor dari dalam diri individu, dan faktor nilai tujuan. Motivasi dari faktor lingkungan berupa desakan dari orang di sekitar tokoh utama. Motivasi yang berasal dari dalam diri individu berupa harapan atau keinginan dari tokoh utama. Motivasi yang berasal dari nilai tujuan berupa status dan tanggung jawab dari tokoh utama. Faktor-faktor ini memotivasi Tokoh Saya mengalami konflik batin.

  

ABSTRACT

  Sari, Lucya Desy, 2008. The Conflict of The Main Characters on Six Short Stories

  on The Collection Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek Written by Djenar Maesa Ayu: a Literary Psychological Approach. Undergraduate

  Thesis. Yogyakarta: Indonesian Letters Department, Sanata Dharma University. This research analyzes the conflict of the main characters on six short stories on the collection of short stories Cerita Pendek tentang Cerita Cinta

  

Pendek using psychological approach. This thesis applied the theories of structural

  and psychology. Structural theory being used is the theory of character and characterization. Psychological analysis applied the theory of inner conflict and theory of motivation. Inner conflict is a situation in which two needs or more against each other and cannot be fulfilled at the same time. Motivation is impulse or motor of behavior in the conflict. This research uses descriptive method. In conducting the analysis, the main characters are being analyzed together with the characteristics of the main character, then the structural analysis is used to understand the inner conflict and motivation of the main character on the six short stories on the collection of short stories Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek .

  Structural analysis analyzes the main character and the characteristics of the main character. The main character on the short story “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha…Ha…Ha…”, ”Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang”, is I character. I character on the short story “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek” is a wife who has an affair with woman. She cannot decide to choose her husband or her lesbian partner. I character on the short story “Nachos” is a woman who wants to have other’s woman husband. I character on short story “Three More Days” is a wife who runs away with her affair partner. I character on short story “Ha…Ha..Ha..” is a child that physically abuses by her parent. I character on the “Suami Ibu, Suami Saya” is a girl being raped and married by her own father. I character on the short story “Istri yang Tidak Pulang” is a wife who wants to forget her husband by being a prostitute.

  According to the result, of the inner conflict in this research there are conflict approach-approach , conflict approach-avoidance , and conflict

  

avoidance-avoidance . Inner conflict motivated by three factors, they are

  environment factor, inner factor of the individual, and goal factor. Motivation of the environment factor is impulse of other characters surrounding the main character. The inner factor of the individual is hope and will of the main character. Motivation which comes from the goal is a status and responsibility from the main character. This factors motivate I character to have inner conflict.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv MOTO ............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... x

  

ABSTRACT ....................................................................................................... xi

  DAFTAR ISI ................................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ..............................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah .........................................................................

  3 1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  4 1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................

  5 1.5 Tinjauan Pustaka ...........................................................................

  5 1.6 Landasan Teori ..............................................................................

  6 1.6.1 Teori Struktural .....................................................................

  8 1.6.1.1 Tokoh ........................................................................

  8 1.6.1.1.1 Segi Peranan Tokoh dalam Cerita ..............

  8

  1.6.1.1.2 Segi Fungsi Penampilan Tokoh ..................

  9 1.6.1.2 Penokohan .................................................................

  9 1.6.2 Teori Psikologi ......................................................................

  11 1.6.2.1 Konflik Batin .............................................................

  11 1.6.2.2 Motivasi ....................................................................

  12 1.7 Metode Penelitian ..........................................................................

  13 1.7.1 Pendekatan .............................................................................

  13 1.7.2 Metode ...................................................................................

  14 1.7.3 Sumber Data ..........................................................................

  14 1.7.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................

  16 1.7.4.1 Populasi .....................................................................

  16 1.7.4.2 Sampel .......................................................................

  16 1.8 Sistematika Penyajian ...................................................................

  17 BAB II ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN TOKOH UTAMA DALAM ENAM CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN CERITA

  

PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK KARYA DJENAR

MAESA AYU .....................................................................................

  19 2.1 Cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek” ..................

  20 2.1.1 Tokoh dan Penokohan ...........................................................

  21 2.1.1.1 Tokoh Saya ...............................................................

  21 2.2 Cerpen “Nachos” ...........................................................................

  25 2.2.1 Tokoh dan Penokohan ...........................................................

  27

  2.2.1.1 Tokoh Saya ...............................................................

  27 2.3 Cerpen “Three More Days” ...........................................................

  30 2.3.1 Tokoh dan Penokohan ............................................................

  31 2.3.1.1 Tokoh Saya ................................................................

  31 2.4 Cerpen “Ha… Ha… Ha… “ ..........................................................

  35 2.4.1 Tokoh dan Penokohan ...........................................................

  36 2.4.1.1 Tokoh Saya ................................................................

  36 2.5 Cerpen “Suami Ibu, Suami Saya” .................................................

  39 2.5.1 Tokoh dan Penokohan ............................................................

  40 2.5.1.1 Tokoh Saya ................................................................

  40 2.6 Cerpen “Istri yang Tidak Pulang” .................................................

  44 2.6.1 Tokoh dan Penokohan ............................................................

  45 2.6.1.1 Tokoh Saya ................................................................

  45 BAB III ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM ENAM CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN CERITA

  

PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK KARYA DJENAR

MAESA AYU .....................................................................................

  50 3.1 Cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek” ..................

  51 3.1.1 Konflik Batin .........................................................................

  51 3.1.2 Motivasi Konflik Batin...........................................................

  55 3.2 Cerpen “Nachos” ...........................................................................

  59 3.2.1 Konflik Batin ........................................................................

  59

  3.2.2 Motivasi Konflik Batin ..........................................................

  62 3.3 Cerpen “Three More Days” ...........................................................

  65 3.3.1 Konflik Batin .........................................................................

  65 3.3.2 Motivasi Konflik Batin ..........................................................

  71 3.4 Cerpen “Ha… Ha… Ha… “ ..........................................................

  77 3.4.1 Konflik Batin .........................................................................

  77 3.4.2 Motivasi Konflik Batin ..........................................................

  80 3.5 Cerpen “Suami Ibu, Suami Saya” .................................................

  82 3.5.1 Konflik Batin .........................................................................

  82 3.5.2 Motivasi Konflik Batin ..........................................................

  85 3.6 Cerpen “Istri yang Tidak Pulang” .................................................

  88 3.6.1 Konflik Batin .........................................................................

  88 3.6.2 Motivasi Konflik Batin ..........................................................

  91 BAB IV PENUTUP ........................................................................................

  95

  4.1 Kesimpulan Hasil Analisis Kumpulan Cerpen Cerita Pendek

tentang Cerita Cinta Pendek ..........................................................

  95

  4.1.1 Kesimpulan Konflik Batin dalam Enam Cerpen pada Kumpulan Cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek ...................................................................................

  95

  4.1.1.1 Cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”

  96 4.1.1.2 Cerpen “Nachos” .......................................................

  99

  4.1.1.3 Cerpen “Three More Days” ...................................... 100

  4.1.1.4 Cerpen “Ha… Ha… Ha…”........................................ 103

  4.1.1.5 Cerpen “Suami Ibu, Suami Saya” ............................. 104

  4.1.1.6 Cerpen “Istri yang Tidak Pulang” ............................. 106

  4.2 Saran .............................................................................................. 107 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 109 BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 111

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dengan berbagai dorongan, nafsu, orang selalu menginginkan dan mengusahakan tercapainya sesuatu untuk pemuasannya (Meichati, 1969:25). Kehidupan modern yang bercirikan material membawa manusia kepada situasi

  yang semakin kompleks. Keinginan dan cita-cita untuk mendapatkan sukses material dan status sosial tinggi menghadapkan manusia pada sikap kompetitif dan individualitas. Hal ini membuat orang salah menggunakan hak, wewenang dan kekuasaan (Kartono, 1980: 25). Bila keinginannya terhambat terganggu ataupun tertumpuk kepada pemuasan yang kurang sesuai, keinginan itu akan menimbulkan ketegangan ataupun suatu pertentangan (Meichati, 1969: 23).

  Peristiwa ini semakin berat menekan masyarakat, menambah ketegangan emosional dan konflik-konflik batin yang serius (Kartono, 1980:23).

  Menurut Suyitno (1986: 5) sastra merupakan pengalaman jiwa manusia secara utuh. Pengalaman jiwa manusia mencakup baik-buruknya hidup manusia.

  Pengalaman jiwa itu penuh dengan konflik batin dan merupakan terjemahan dari pengalaman hidup manusia ketika mengalami peristiwa-peristiwa hidup dan kehidupan.

  Masih menurut Suyitno (1989:5) sastra merupakan kultur tertentu dari garis lurus suatu kehidupan, juga merupakan tuangan wadah jiwa manusia. Sastra mencakup hal-hal yang indah, memikat, tangis, menyedihkan. Sastra juga berisi baik-buruknya kehidupan manusia. Sastra penuh dengan konflik batin dan merupakan terjemahan menawan perjalan manusia ketika mengalami dan bersentuhan dengan peristiwa hidup dan kehidupan.

  Sastra memang bukan kenyataan kehidupan sosial, tetapi ia selalu berdasarkan kenyataan sosial. Sastra adalah kenyataan sosial yang mengalami proses pengolahan pengarangnya (Sumardjo, 1979:30)

  Psikologi mempelajari proses kejiwaan manusia dan pelajaran ini dapat dipergunakan untuk memperjelas pemahaman tentang kesusastraan, dengan dasar pertimbangan bahwa jiwa manusia merupakan kandungan pengalaman, pengetahuan, bahkan kesenian (Atmaja, 1986: 71). Karya sastra mengggambarkan masalah kehidupan, baik jiwa atau aspek kehidupan. Sastra dapat memanfaatkan psikologi karena sastra merupakan ekspresi manusia.

  Karya sastra menyajikan situasi-situasi yang terkadang tidak masuk akal dan motif-motif yang terkadang fantastis (Wellek dan Warren, 1990:107). Situasi- situasi yang tidak masuk akal menjadi motivasi (penggerak perilaku) konflik batin dalam diri tokoh. Djenar Maesa Ayu dalam karyanya Cerita Pendek tentang

  

Cerita Cinta Pendek mengisahkan tokoh-tokoh utama dalam setiap cerpennya

  yang mengalami konflik batin dalam kisah cintanya. Berdasarkan hal itu, peneliti terdorong untuk meneliti keadaan psikologis tokoh utama dalam enam cerpen pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu dalam menghadapi realitas yang bertentangan dengan hati nuraninya.

  Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu

  (KBBI,1995:593). Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah motivasi konflik batin tokoh utama , maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Pendekatan psikologi sastra artinya pendekatan dari sudut psikologi dan sastra.

  Cerita pendek dalam kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta

  

Pendek karya Djenar Maesa Ayu ada tiga belas cerpen. Ketiga belas cerpen

  tersebut adalah “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Pasien”, “Ikan”, “Ha… Ha… Ha… “, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Dislokasi Cinta”, “AL + EX = Cinta”, “Istri yang Tidak Pulang”, “Lolongan Di Balik Dinding”, “Semalam, Ada Binatang”, “Hangover”. Dari ketiga belas cerpen di atas diambil enam cerpen sebagai data penelitian. Keenam cerpen tersebut adalah “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha… Ha… Ha… “, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang”.

  Peneliti memilih keenam cerpen tersebut karena keenam cerpen tersebut mewakili keseluruhan cerpen dalam kumpulan cerpen, yaitu tokoh-tokoh utamanya mengalami konflik batin dan dapat dianalisis motivasi yang menyebabkan terjadinya konflik batin.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas, maka masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1.2.1 Bagaimanakah tokoh dan penokohan dalam cerpen yang berjudul “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha…

  Ha… Ha…”, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang” pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu?

  1.2.2 Bagaimanakah konflik batin tokoh utama dan motivasinya dalam cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha… Ha… Ha…”, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang” pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu?

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:

  1.3.1. Mendeskripsikan tokoh dan penokohan dalam cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha… Ha… Ha…”, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang” pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu.

  1.3.2 Mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dan motivasinya yang ada dalam “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha… Ha… Ha…”, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang” pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu.

1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan apresiasi sastra Indonesia yang menyangkut ilmu psikologi sastra khususnya tentang motivasi konflik batin dalam sebuah karya sastra. Karya sastra yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta

  

Pendek karya Djenar Maesa Ayu. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat

  menambah wawasan tentang penulis-penulis wanita era 2000- an serta kebaharuan tema yang ada di dalam karyanya. Sehingga dapat memberikan gambaran tentang perkembangan penulis-penulis wanita beserta karyanya.

  Penulis berharap manfaat tersebut dapat dirasakan tidak hanya oleh kalangan sastrawan, melainkan juga oleh masyarakat pada umumnya yang tidak mempelajari sastra secara mendalam.

1.5 Tinjauan Pustaka

  Unai dalam http://evolia.wordpress.com dengan tulisannya yang berjudul

  

Djenar dalam Cerita Cinta Pendek mengungkapkan bahwa di dalam Cerita

Pendek tentang Cerita Cinta Pendek ini Djenar mengangkat kisah-kisah tentang

  pengkhianatan, perselingkuhan, pelecehan seksual, penganiayaan, serta disorientasi seksual. Bahasa yang lugas, ceplas-ceplos dan sesekali romantis adalah ciri khas Djenar, bisa diihat dalam cerpennya yang berjudul “Three More

  Days” (hlm 17)

  “Laut selalu membuat saya tidak ingin pulang. Dengan atau tanpa lain orang. Dengan atau tanpa kekasih. Dengan atau tanpa kepentingan. Dengan atau tanpa alasan”

  “Saya benar-benar tidak ingin pulang sekarang, Apalagi saya tidak sendirian. Saya bersama laki-laki yang juga tidak ingin pulang. Tapi kami harus pulang. Pulang meninggalkan laut malam yang bergerak tenang. Pulang meninggalkan perbincangan yang kami lakukan sambil duduk di atas karang. Pulang meninggalkan peluk ciuman di bawah kerlingan malu-malu bintang. Menurut Unai (2007) kutipan di atas menunjukkan betapa keras kepalanya tokoh saya dalam cerpen ini. Kutipan di atas juga menunjukkan keromantisan

  Djenar karena membungkus kisah perselingkuhan dengan setting laut dan bintang. Lain halnya dengan cerpennya yang berjudul “HA..HA ..HA” (hal 41). Judul tersebut menggambarkan sebuah tawa yang menggelegar tetapi entah menertawakan apa karena dalam kalimat pertama dalam cerpennya tertulis:

  “Setan! Ia berdoa lagi. Bersimpul kanan kiri jari. Bertekuk lutut kaki”

  Unai (2007) mengungkapkan bahwa Djenar membuat setiap cerpennya tidak tertebak ending-nya. Meski dengan bahasa yang lugas dan mengalir, namun cukup membuat pembaca melipat dahi ketika membacanya.

  Selebihnya sejauh pengetahuan penulis, kumpulan cerpen Cerita Pendek

tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu belum pernah dibahas.

  Hal ini terbukti dengan sulitnya mendapatkan referensi, artikel atau esai yang membicarakan kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu.

1.6 Landasan Teori

  Dalam rangka penelitian karya sastra, ada dua sudut pandang yang dapat dijadikan wahana untuk dianalisis, yakni analisis intrinsik dan entrinsik. Analisis tema. Analisis ekstrinsik mencakup hal-hal di luar karya sastra seperti tinjauan: sosiologis, psikologis, pendidikan, dan seterusnya (Wellek dan Warren via Melani Budianta, 1995:77- 297).

  Karya sastra merupakan struktur yang terdiri dari bagian-bagian yang bermakna. Struktur karya sastra menyaran pada pengertian hubungan antara unsur (intrinsik) yang bersifat timbal balik, saling mempengaruhi yang secara bersamaan membentuk kesatuan yang utuh (Nurgiyantoro,2002:36).

  Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural, khususnya tokoh dan penokohan serta teori psikologi yaitu teori konflik batin dan teori motivasi. Analisis struktural yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori tokoh dan penokohan saja. Teori tokoh dan penokohan mendukung penelitian ini yaitu menganalisis motivasi konflik batin dari tokoh utama. Analisis struktural yang digunakan hanya tokoh dan penokohan karena yang mengalami konflik batin adalah tokoh utama sehingga untuk mengetahui konflik batin tokoh utama maka tokoh utama diteliti terlebih dahulu. Analisis struktural diperlukan dalam penelitian ini karena sebagai unsur pembangun karya yang diperlukan untuk mengetahui keadaan jiwa dalam sebuah karya sastra.

  Analisis psikologis yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi konflik batin yang dialami tokoh utama dalam enam kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan teori psikologi konflik batin Kurt Lewin sebagai landasan.

1.6.1 Teori Struktural

1.6.1.1 Tokoh

  Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berperan dalam berbagai peristiwa cerita (Sudjiman, 1991:16). Menurut Nurgiyantoro istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan: “Siapakah tokoh utama novel itu?”, atau “Ada berapa orang jumlah pelaku novel itu?”. (2002: 165)

  Penganalisaan tokoh dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan segi fungsi penampilan tokoh dalam cerita dan segi peranan tokoh dalam cerita. Pembedaan tokoh tersebut adalah sebagai berikut:

1.6.1.1.1 Segi Peranan Tokoh dalam Cerita

  Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, ada tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan terus menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita, dan sebaliknya, ada tokoh (-tokoh) yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek. Tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama cerita (central character, main character), sedang yang kedua adalah tokoh tambahan (peripheral character).

  Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. (Nurgiyantoro, 2002:176- 177)

  Menurut Nurgiyantoro, karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai pelaku, atau yang dikenai kejadian atau konflik, penting yang mempengaruhi perkembangan plot.

  (2002: 177)

1.6.1.1.2 Segi Fungsi Penampilan Tokoh

  Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi –yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero –tokoh yang merupakan pengejawantahan norma- norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita (Altenbernd & Lewis dalam Nurgiyantoro, 2002: 178). Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan kita, pembaca. (Nurgiyantoro,2002: 178- 179).

1.6.1.2 Penokohan Penyajian watak dan penciptaan tokoh oleh Sudjiman disebut penokohan.

  Penokohan merupakan gambaran ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batin. ( 1988: 23). Penganalisaan tokoh tidak dapat lepas dari watak yang dimiliki tokoh. Watak ialah kualitas tokoh, nalar dan jiwanya yang membedakan dengan tokoh lainnya (Sudjiman, 1991:16). Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang yang ditampilkan dalam suatu cerita (Jones dalam Nurgiyantoro, 2002: 165).

  Dengan demikian kerjasama antara tokoh yang satu dengan yang lain sangat dibutuhkan.

  Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa tokoh sangat dibutuhkan kehadirannya sebab melalui penokohan, cerita menjadi nyata dalam angan-angan pembaca. Melalui penokohan itulah pembaca dapat dengan jelas menangkap wujud manusia dengan perikehidupannya yang sedang diceritakan oleh pengarang.

  Dalam penelitian ini, analisis tokoh dan penokohan digunakan untuk mengetahui sikap, watak, tingkah laku, atau ciri-ciri fisik tokoh secara langsung.

  Analasis tokoh dan penokohan juga digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh tokoh, baik lewat kata atau tingkah-laku dan juga melalui peristiwa yang terjadi.

  Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tokoh-tokoh utama beserta penokohannya, juga kaitan antara tokoh-tokoh tersebut dengan konflik batin yang dialami tokoh dalam enam cerpen pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang

  

Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu. Secara khusus, tokoh-tokoh utama

  dalam enam cerpen pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta

  

Pendek karya Djenar Maesa Ayu akan penulis teliti secara psikologis dalam

kaitannya dengan motivasi konflik batin yang dialaminya.

1.6.2 Teori Psikologi

1.6.2.1 Konflik Batin

  Dorongan-dorongan atau kebutuhan-kebutuhan tidak selalu muncul satu per satu . Dalam kehidupan sehari-hari seringkali muncul dua kebutuhan atau lebih secara bersamaan. Keadaan munculnya dua kebutuhan atau lebih dalam diri seseorang dalam waktu yang bersamaan ini disebut konflik batin (Irwanto, 1988: 169). Daradjat (1985: 56) menyebut konflik batin sebagai dua macam dorongan atau lebih yang bertentangan satu dengan yang lain atau tidak mungkin dipenuhi dalam waktu yang sama.

  Dalam penelitian ini analisis konflik batin digunakan untuk menganalisis konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita

  

Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu yang bersumber dari pergulatan perasaan-

perasaan negatif dari dalam dirinya itu.

  Berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan yang dilakukan, Kurt Lewin (dalam Irwanto, 1988: 169- 170) membagi konflik batin menjadi:

  a. Konflik approach-approach, yaitu apabila dua kebutuhan (atau lebih) yang muncul bersamaan. Keduanya mempunyai nilai positif bagi individu.

  b. Konflik approach-avoidance, yaitu apabila satu kebutuhan yang muncul mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus bagi individu.

  c. Konflik avoidance-avoidance, yaitu apabila kedua kebutuhan (atau lebih) yang muncul bersamaan semuanya mempunyai nilai-nilai negatif bagi individu. d. Konflik multiple approach-avoidance, yaitu apabila muncul lebih dari dua kebutuhan yang mempunyai nilai-nilai positif dan negatif sekaligus bagi individu.

  Dalam penelitian ini konflik batin tokoh utama dalam enam cerpen dianalisis terlebih dahulu. Selanjutnya penulis menganalisis konflik batin tersebut menggunakan teori Kurt Lewin untuk membedakan jenis konflik batin tersebut berdasarkan akibat yang ditimbulkan.

1.6.2.2 Motivasi

  Manusia bukanlah benda mati yang bergerak hanya bila ada daya dari luar yang mendorongnya, melainkan makhluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya sendiri untuk bergerak. Daya untuk bergerak inilah yang disebut motivasi (Irwanto, 1988: 155). Karena itu, motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku di dalam konflik.

  Secara umum, Irwanto (1988: 155) menyebutkan bahwa motivasi penggerak perilaku tersebut dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: a. Motivasi yang berasal dari lingkungan (kegaduhan, bahaya dari lingkungan, desakan orang lain, situasi lingkungan) b. Motivasi yang berasal dari dalam diri individu (harapan atau cita-cita, emosi, instink, keinginan, dan lain-lain) c. Motivasi tujuan atau nilai suatu objek. Faktor-faktor ini berasal dari dalam diri individu (kepuasan kerja, tanggung jawab, dan lain-lain) atau dari luar individu

  (status, uang, dan lain-lain).

  Dalam penelitian ini, penulis akan menguraikan tiap-tiap motivasi konflik batin yang dialami tokoh-tokoh utama dalam enam cerpen pada kumpulan cerpen

  Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu.

  Teori motivasi digunakan dalam penelitian ini karena dalam suatu karya sastra konflik atau tindakan selalu didasari oleh motivasi atau dorongan. Dengan menggunakan teori motivasi, konflik batin yang dialami tokoh-tokoh utama dalam kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu akan ditemukan motivasinya.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Pendekatan

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Pendekatan psikologi sastra artinya pendekatan dari sudut psikologi dan sastra. Pendekatan psikologi sastra merupaka penelaahan sastra yang menekankan pada segi-segi psikologis yang terdapat dalam suatu karya sastra, karena psikologi mempelajari proses-proses kejiwaan maka psikologi dapat diikutsertakan dalam studi sastra. Hal ini disebabkan jiwa manusia merupakan sumber ilmu pengetahuan dan kesenian (Sukada, 1987:105). Analisis psikologi sastra digunakan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk mengetahui proses kejiwaan, yaitu motivasi konflik batin yang dialami tokoh-tokoh utama dalam kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu.

  1.7.2 Metode Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan.

  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya untuk memberikan bobot yang lebih tinggi pada metode ini, maka fakta yang ditemukan harus diberi fakta atau data yang terkumpul harus diolah dan ditafsirkan (Nawawu dan Martini, 1994: 73). Selain itu penelitian deskriptif disini adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlawanan terhadap obyek yang diteliti (Kountur, 2003: 105).

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini berpangkal dari analisis teks untuk mengungkapkan struktur penokohan yang kemudian dipergunakan untuk memahami lebih dalam motivasi konflik batin tokoh-tokoh utama dalam enam cerpen pada kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu.

  1.7.3 Sumber Data

  Sumber data adalah tempat data itu diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini berupa data pustaka yang diperoleh dengan cara menghimpun data dari berbagai literatur baik di perpustakaan maupun di pusat arsip atau pusat dokumentasi. Pustaka itu sendiri digunakan sebagai sumber tertulis yang memuat informasi mengenai topik penelitian yang dipilih.

  Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari buku, laporan hasil penelitian, karangan ilmiah akademis (skripsi), internet yang berkaitan dengan penelitian.

  Sedangkan data primernya adalah sebagai berikut: Judul : CERITA PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK Pengarang : Djenar Maesa Ayu Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2006 Tebal : 126 halaman Ukuran : 14 x 21 cm Cetakan : Ketiga

  Kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu berisi tiga belas cerpen, ketiga belas cerpen tersebut adalah “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Pasien”, “Ikan”, “Ha… Ha… Ha… “, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Dislokasi Cinta”, “AL + EX = Cinta”, “Istri yang Tidak Pulang”, “Lolongan Di Balik Dinding”, “Semalam Ada Binatang”, “Hangover”.dari ketiga belas cerpen diatas diambil enam cerpen sebagai data penelitian. Keenam cerpen tersebut adalah “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha… Ha… Ha… “, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang”. Peneliti memilih keenam cerpen tersebut karena keenam cerpen ini mewakili keseluruhan cerpen dalam kumpulan cerpen yang tokoh-tokoh utamanya mengalami konflik batin dan dapat dianalisis motivasi yang menyebabkan konflik batin tersebut.

1.7.4 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka. Teknik pustaka dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Dalam studi tersebut dicari sumber-sumber tertulis yang digunakan dan dipilih sesuai dengan masalah dalam tujuan penelitian. (Ratna, 2004: 39)

  1.7.4.1 Populasi

  Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang cirri-cirinya akan diduga (Sudaryanto, 1988:21). Dalam penelitian ini yang disebut populasi adalah seluruh cerpen yang ada di dalam kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita

  

Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu. Cerpen-cerpen tersebut adalah cerpen

  “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Pasien”, “Ikan”, “Ha… Ha… Ha… “, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Dislokasi Cinta”, “AL + EX = Cinta”, “Istri yang Tidak Pulang”, “Lolongan Di Balik Dinding”, “Semalam Ada Binatang”, “Hangover”.

  1.7.4.2 Sampel

  Sampel adalah bagian yang lebih kecil dari populasi yang diambil sebagai bahan penelitian. Karena jumlah keseluruhan populasi tersebut begitu banyak, maka demi kerja penelitian, jumlah dari populasi tersebut diambil sebagian yang dipandang cukup mewakili keseluruhannya (Sudaryanto, 1988:21)

  Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian adalah enam cerpen yaitu cerpen “Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek”, “Nachos”, “Three More Days”, “Ha… Ha… Ha… “, “Suami Ibu, Suami Saya”, “Istri yang Tidak Pulang”. Cerpen-cerpen tersebut dijadikan sampel penelitian karena peneliti menganggap cerpen-cerpen tersebut cukup mewakili keseluruhan dari isi kumpulan cerpen Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu, yaitu tokoh utama mengalami konflik batin dan dapat dianalisis motivasi yang menyebabkan konflik batin tersebut.

1.8 Sistematika Penyajian

  Pada bagian ini dipaparkan urutan pelaksanaan penelitian dalam bentuk jumlah bab dan cakupan isi laporan penelitian. Laporan hasil penelitian ini berisi empat bab.

  Bab I berisi pendahuluan dengan cakupannya, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU:TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 22

PENYIMPANGAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM KUMPULAN CERPEN CERITA PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK KARYA DJENAR MAESA AYU.

0 4 73

View of BAHASA PEREMPUAN PADA CERPEN CERITA PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK KARYA DJENAR MAESA AYU

1 1 12

EROTISME DALAM KUMPULAN CERPEN DJENAR MAESA AYU

0 4 87

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

KONFLIK BATIN TOKOH BASRI DALAM NOVEL KETIKA LAMPU BERWARNA MERAH KARYA HAMSAD RANGKUTI (ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 1 93

PANDANGAN TOKOH UTAMA WANITA TERHADAP HUBUNGAN SEKS DALAM MASYARAKAT MODERN PADA KUMPULAN CERPEN JANGAN MAIN-MAIN (DENGAN KELAMINMU) KARYA DJENAR MAESA AYU SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

0 3 112

TEKANAN BATIN TOKOH PANCE DALAM NOVEL TOPENG JERO KETUT KARYA SUNARYONO BASUKI KS TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 0 71

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah

0 0 191

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 0 139