Analisis biaya relevan sebagai alat pengambil keputusan mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu sudah diolah : studi kasus pada CV. Jaya Jati Gombong, Kebumen - USD Repository

  

ANALISIS BIAYA RELEVAN SEBAGAI ALAT

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGOLAH SENDIRI

KAYU GELONDONGAN ATAU MEMBELI KAYU SUDAH DIOLAH

STUDI KASUS PADA CV. JAYA JATI GOMBONG, KEBUMEN

  

SKRIPSI

D i a j u k a n U n t u k M e m e n u h i S a l a h S a t u S y a r a t

Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program

  

P e n d i d i k a n A k u n t a n s i

  Disusun Oleh :

  

DWI SUGIARTI

991334144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  SKRIPSI ANALISIS BIAYA RELEVAN SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGOLAH SENDIRI KAYU GELONDONGAN ATAU MEMBELI KAYU SUDAH DIOLAH

  Diajukan oleh : Nama : Dwi Sugiarti Nim : 991334144

  Telah disetujui oleh : Pembimbing ( S .Widanarto P., S.Pd., M.Si. ) Tanggal : 30 November 2007

  

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA RELEVAN SEBAGAI ALAT

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGOLAH SENDIRI

KAYU GELONDONGAN ATAU MEMBELI KAYU SUDAH DIOLAH

  Dipersiapkan dan ditulis oleh : Dwi Sugiarti

  NIM : 991334144

  

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 8 Februari 2008

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

  Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. ...............................

  Sekretaris Laurentius Saptono, S.Pd, M.Si. ............................... Anggota S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd. , M.Si. ............................... Anggota Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. .............................. Anggota Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. ..............................

  Yogyakarta, 8 Februari 2008 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D.

  

My soul, wait thou only upon God, for my expectation is from Him. He only is my

rock and my salvation: He is my defense; I shall not be moved.

  

(Psalm 62 : 56)

Ku persembahkan skripsi ini untuk yang tercinta : Allah Bapa Yang Maha Kasih Bapak, Ibu, kakak Agus, mba Rodiah, Nunung, Patno Mbah Putri Pa dhe, bu dhe, Om, Tante, Sepupu Papih Arie tersayang Bernard Teman-teman semua

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 Februari 2008 Penulis

  Dwi Sugiarti

  ABSTRAK Analisis Biaya Relevan sebagai Alat Pengambilan Keputusan Mengolah Sendiri Kayu Gelondongan atau Membeli Kayu Sudah Diolah. Dwi Sugiarti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mana yang lebih menguntungkan mengolah sendiri atau membeli kayu sudah diolah, studi kasus pada CV. Jayajati Gombong, Kebumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu : (1) menghimpun seluruh biaya yang berkaitan dengan dua alternatif yang dipertimbangkan. (2) mengeliminir biaya terbenam. (3) mengeliminir biaya yang berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan. (4) membandingkan biaya relevan dan biaya kesempatan dalam pengambilan keputusan khusus, menentukan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan. (5) mengambil keputusan mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan berdasarkan biaya lain yang tersisa.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jenis kayu Mahoni biaya relevan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan sebesar Rp. 5.922.400,00 sedangkan biaya relevan alternatif membeli kayu olahan sebesar Rp 6.421.000,00. jadi ditarik kesimpulan bahwa lebih menguntungkan mengolah sendiri kayu gelondongan sebesar Rp. 498.600,00. (2) jenis kayu Jati biaya relevan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan sebesar Rp. 15.350.430,00 sedangkan biaya relevan alternatif membeli kayu olahan sebesar Rp. 17.859.500,00. jadi ditarik kesimpulan lebih menguntungkan mengolah sendiri kayu gelondongan sebesar Rp. 2. 509.070,00. (3) jenis kayu Jati sebrang biaya relevan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan sebesar Rp. 7.029.400,00 sedangkan biaya relevan alternatif membeli kayu olahan sebesar Rp 7.799.000,00. jadi ditarik kesimpulan bahwa lebih menguntungkan mengolah sendiri kayu gelondongan sebesar Rp. 769.600,00.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Bapa Yang Maha Kasih atas segala karunia sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, program studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam menyusun skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan perhatian dari banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

  1. Drs. T. Sarkin, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. S. Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing yang sabar memberi waktu, saran dan masukan kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

  5. Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberi saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

  7. Segenap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sudah memberikan pengetahuan dan ilmunya selama penulis belajar di kampus.

  8. segenap pegawai sekretariat Pendidikan Akuntansi khususnya Mba Aris terima kasih sudah banyak membantu menyelesaikan semua urusan administrasi.

  9. Bapak, Ibu, Mas Agus, Mba Rodiah, dan Adikku Nunung dan Patno terima kasih untuk semua hal yang telah diberikan baik materi maupun doa serta dorongannya, sehingga penulis dapat lulus.

  10. Mbah Putri, padhe, budhe, om, tante, terima kasih atas doa dan dorongan semangatnya.

  11. Buat Mas Ari terima kasih menemaniku, mendukungku, serta mendorong untuk menyelesaikan kuliah untuk masa depan kita.

  12. Buat Bernard terima kasih atas dukungannya sehingga mama pantang menyerah menghadapi kehidupan ini.

  13. Sepupuku, Sari, Bondan dan Tiara terima kasih atas waktu dan tenaganya untuk membantu menyelesaikan skripsi ini semoga Tuhan yang membalasnya.

  14. Mba Yati terima kasih atas semangat dan dorongannya yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

  15. Stepvano, Tegar, Farel, Rizki kalian membuat hidup lebih ceria dan indah, berkat kejailan kalian.

  16. Teman-teman kost Narada, Bromo dan teman-teman kontrakan terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan kita semua.

  17. Teman seperjuanganku Ismi dan Ririn terima kasih atas kebersamaan dalam senang maupun duka selama kita di Jogja.

  18. Semua angkatan ’99 mari kita semangat untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

  19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu tanpa mengurangi hormat penulis, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya.

  Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya dalam menyusun skripsi ini banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun akan menerima segala kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukan.

  Yogyakarta, Maret 2008 Dwi Sugiarti

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN JUDUL ............................................................... v ABSTRAK .......................................................................................................... vi ABSTRACT........................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii DAFTAR ISI....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2 C. Batasan Masalah ................................................................................

  2 D. Tujuan ................................................................................................

  3 E. Manfaat Penelitian .............................................................................

  3 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................

  4 A. Pengambilan Keputusan ....................................................................

  4 B. Pengambilan Keputusan Dalam Rangka Pemilihan Alternatif ..........

  5 C. Pengertian Biaya Dan Penggolongan Biaya ......................................

  5 1. Pengertian Biaya...........................................................................

  5 2. Penggolongan Biaya.....................................................................

  6 a. Penggolongan Biaya Berdasar Fungsi Pokok Perusahaan ........

  6 b. Penggolongan Biaya Untuk Pengambilan Keputusan...............

  7

  D. Pengambilan Keputusan Berdasar Konsep Biaya ............................

  9 E. Penerapan Biaya Relevan Sebagai Alat Pengambilan Keputusan ... 12

  BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 15 A Jenis Penelitian ................................................................................... 15 B. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 15 C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 16 D. Data yang Diperlukan ........................................................................ 16 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 17 F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 17 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 20 A. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................... 20 B. Lokasi Perusahaan ............................................................................. 21 C. Personalia ...........................................................................................

  22 D. Fasilitas Perusahaan...........................................................................

  24 E. Proses Produksi ................................................................................ 24

  F. Pemasaran ......................................................................................... 25

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 26 A. Deskripsi Data ................................................................................... 26 B. Analisis Data ......................................................................................

  28 C. Pembahasan ...................................................................................... 49

  BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 52 A. Kesimpulan ......................................................................................

  52 B. Keterbatasan Penelitian.................................................................... 52 C. Saran ................................................................................................

  52 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 54 LAMPIRAN........................................................................................................ 55

  

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Harga beli kayu gelondongan ................................................................ .

  26 5.2 Harga beli kayu olahan ...........................................................................

  26

  5.3 Harga pokok kayu berdasarkan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan............................................................................................ 27

  5.4 Harga pokok kayu berdasarkan alternatif membeli kayu olahan............

  28

  5.5 Harga pokok kayu berdasarkan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan............................................................................................ 29

  5.6 Harga pokok kayu berdasarkan alternatif membeli kayu olahan............

  30

  5.7 Analisis selisih dua alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan untuk jenis kayu mahoni .....................................

  37

  5.8 Analisis selisih dua alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan untuk jenis kayu jati ...........................................

  42

  5.9 Analisis selisih dua alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan untuk jenis kayu jati sebrang...............................

  48

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan perencanaan sangat penting digunakan sebelum kita melakukan

  suatu kegiatan, karena merencanakan dapat menentukan serangkaian kegiatan untuk dapat mencapai tujuan, sehingga salah satu fungsi dari manajemen yaitu merencanakan.

  Dengan perencanaan manajemen, kita sering dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan dalam mengambil keputusan. Pengambilan keputusan tersebut diharapkan dapat lebih mengefisiensikan biaya operasional perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajemen membutuhkan dapat untuk menentukan suatu pengambilan keputusan. Salah satu data yang paling penting sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan adalah biaya.

  Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama adalah mencapai laba yang optimal karena laba mencerminkan keberhasilan dari manajemen dalam menjaga kelangsungan suatu perusahaan.

  Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba dan besar kecilnya laba dapat dicapai merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya. Oleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan sekaligus mencapai laba yang besar agar dapat dikatakan sebagai manajer yang sukses (Munawir, 1987:183).

  Dalam situasi tertentu, perusahaan sering dikatakan pada keharusan memilih salah satu alternatif antara mengelola sendiri atau membeli dari luar perusahaan suatu bagian dari produk tertentu. Seperti dalam perusahaan mebel Gombong, manajemen diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kegiatan dimasa yang akan datang terutama dalam keputusan khusus membuat (mengolah) kayu gelondongan menjadi kayu yang siap dibuat menjadi produk atau membeli kayu olahan yang siap pakai.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Keputusan Mengolah Sendiri Kayu Gelondongan Atau Membeli Kayu Yang Sudah Diolah”.

B. Rumusan Masalah.

  Dengan latar belakang masalah yang akan dibahas, yaitu: manakah yang lebih menguntungkan dari mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu yang sudah diolah? C. Batasan Masalah.

  Masalah yang akan dihadapi dalam pengambilan keputusan begitu banyak. Namun, mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya untuk mengadakan penelitian, maka penulisan hanya akan membatasi ada masalah pengambilan keputusan mengolah sendiri atau membeli.

D. Tujuan.

  Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui manakah yang lebih menguntungkan dari mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu yang sudah diolah E. Manfaat Penelitian.

  1. Bagi Perusahaan.

  Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan bagi dasar pengambilan keputusan mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan.

  2. Bagi Penulis.

  Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dalam masalah pengambilan keputusan membuat atau membeli serta untuk menerapkan teori-teori yang sudah diperoleh selama di bangku kuliah.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma.

  Untuk menambah bahan bacaan perpustakaan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengambilan Keputusan. Agar dapat mengambil keputusan dengan tepat, maka seorang manajer

  harus mengetahui dengan baik proses-proses pembuatan dan informasi yang digunakan untuk analisa keputusan tersebut sehingga dapat membuat keputusan secara efektif dan efisien. Ada beberapa macam keputusan yang bersifat khusus (Mulyadi, 1989: 277), yaitu: 1. Pengambilan keputusan khusus menghentikan suatu segmen.

  2. Pengambilan keputusan khusus menutup fasilitas usaha untuk sementara.

  3. Pengambilan keputusan khusus dijual atau diproses lebih lanjut.

  4. Pengambilan keputusan khusus pesanan ditolak atau diterima.

  5. Pengambilan keputusan khusus membuat atau membeli.

  6. Pengambilan keputusan khusus mengganti peralatan.

  Pengambilan keputusan adalah memilih salah satu diantara berbagai alternatif tindakan yang ada (Sugiri, 1994:139). Pemilihan ini biasanya menggunakan dasar ukuran tertentu, yaitu profitabilitas atau penghematan biaya. Keputusan-keputusan tersebut memerlukan informasi. Semakin tinggi kualitas informasi, maka diharapkan semakin tinggi kualitas keputusannya, namun biasanya informasi akuntansi manajemen hanya berupa kuantitatif. Dengan informasi kuantitatif para pengambil keputusan dapat:

  1. Mengikuti proses yang logis didalam memilih berbagai alternatif.

  2. Mempertanggungjawabkan setiap langkah yang diambil.

  B. Pengambilan Keputusan Dalam Rangka Pemilihan Alternatif.

  Pembuatan keputusan memerlukan berbagai macam informasi yang dapat membantu untuk membuat keputusan. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Informasi differensial dikumpulkan untuk pemilihan alternatif keputusan. Informasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman atau menurunkan resiko ketidakpastian atas alternatif yang mungkin dipilih.

  Informasi differensial dapat digolongkan menjadi dua, yaitu informasi diukur secara kuantitatif dan informasi yang tidak dapat diukur secara kuantitatif.

  Informasi differensial yang dapat diukur secara kuantitatif akan diperlukan pihak manajemen untuk mengambil suatu keputusan. Khususnya untuk menentukan pengaruh terhadap laba yang akan diakibatkan oleh setiap alternatif tindakan. Jika keputusan akan berakibat mengubah pendapatan biaya, manajer harus membandingkan berbagai alternatif dengan biaya terendah.

  C. Pengertian Biaya Dan Pengolahan Biaya.

1. Pengertian Biaya.

  Biaya merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Dalam akuntansi manajemen, biaya digunakan dalam berbagai macam tujuan sesuai dengan keputusan manajer. Kebutuhan manajemen yang berbeda membutuhkan penggolongan yang berbeda pula sehingga konsep biaya yang berbeda sangat penting dalam pembahasan akuntansi manajemen.

  Pengertian biaya dalam akuntansi manajemen terdiri dari biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang. Pengertian biaya itu sendiri, yaitu pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 1986:3).

  Berdasarkan pengertian di atas, maka biaya terdiri dari biaya yang telah terjadi dan kemungkinan terjadi. Biaya yang telah terjadi merupakan

  historical cost dan disebut juga sebagai sunk cost ( yaitu biaya masa lalu yang

  telah terjadi atau biaya tenggelam) sedangkan biaya yang kemungkinan akan terjadi merupakan biaya yang akan datang.

2. Penggolongan Biaya.

a. Penggolongan Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan.

  Berdasarkan fungsi pokok perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi:

1. Biaya Produksi.

  Biaya Produksi adalah biaya yang berhubungan dengan proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Biaya ini menurut Supriyono (1992:20) dibagi menjadi: a. Biaya Bahan Baku.

  Bahan baku merupakan unsur dasar yang diubah menjadi bahan jadi melalui pemakaian tenaga kerja dan biaya overhead pabrik dalam proses produksi. Pengertian biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku, yaitu bahan yang akan diolah b. Biaya Tenaga Kerja Langsung.

  Biaya tenaga kerja langsung merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik / tenaga kerja yang langsung menangani pembuatan bahan baku menjadi barang jadi.

  c. Biaya Overhead Pabrik.

  Yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik adalah semua biaya dalam pabrik yang digunakan oleh perusahaan untuk proses produksi selain bahan baku dan tenaga kerja.

  2. Biaya Pemasaran.

  Biaya pemasaran adalah biaya dalam rangka penjualan produksi selesai sampai pengumpulan piutang menjadi biaya kas.

  Biaya ini meliputi: fungsi penjualan, fungsi penggudangan produk selesai, fungsi pengepakan, fungsi advertensi, fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang serta fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.

  3. Biaya Administrasi Dan Umum.

  Biaya administrasi dan umum yaitu biaya-biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum, misalnya kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan atau pengendalian organisasi perusahaan.

b. Penggolongan Biaya Untuk Pengambilan keputusan

  Penggolongan biaya untuk pengambilan keputusan oleh manajemen data biaya dikelompokkan dalam:

  1. Biaya Relevan.

  Biaya relevan adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Oleh karena itu, biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dapat berupa pemilihan dua alternatif atau pemilihan lebih dari dua alternatif.

  2. Biaya Tidak Relevan.

  Yang dimaksud biaya tidak relevan yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, sehingga biaya ini tidak perlu diperhitungkan.

c. Penggolongan Biaya Berdasarkan Perilaku 1. Biaya Tetap.

  Biaya tetap atau biaya kapasitas adalah biaya yang jumlah totalnya selalu konstan walaupun jumlah yang diproduksi berubah- ubah dalam kapasitas normal.

  Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut (Supriyono, 1992:28):

a. Biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai dengan tingkat tertentu.

  b. Pada biaya tetap, biaya satuan akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume semakin tinggi biaya satuan.

  2. Biaya Variabel.

  Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

D. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Konsep Biaya.

  Pengertian dari biaya yaitu pengorbanan sumber ekonomis dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terkaji untuk mencapai tertentu.

  Dalam pengambilan keputusan ada dua istilah biaya yaitu: 1. Biaya masa yang akan datang.

  Biaya masa yang akan datang adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang, sehingga pengukurannya hanya sebuah taksiran. Biaya masa yang akan datang sangat penting bagi manajemen karena merupakan satu-satunya biaya yang dapat dikendalikan.

  Sedangkan biaya masa lalu adalah biaya yang tidak dapat diubah-ubah tetapi hanya dapat diamati dan dinilai terjadinya sehingga tidak berguna dalam pengambilan keputusan. Dengan berjalannya waktu perusahaan mengalami perubahan dalam aktiva, pasiva dan modal, sehingga perusahaan perlu mempunyai taksiran akan seluruh kebutuhan dan untuk kebutuhan yang akan datang. Karena biaya masa lalu digunakan sebagai patokan dan pengalaman dimasa yang akan datang, maka biaya masa lalu mungkin bermanfaat untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

  Dengan berjalannya waktu, maka dalam perusahaan juga terjadi perubahan-perubahan dalam aktiva, pasiva dan modal. Oleh karena itu, tahun yang akan datang. Suatu perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan tambahan uang kas untuk bermacam-macam kebutuhan seperti piutang dagang, persediaan barang, aktiva tetap dan lain-lain, oleh karena itu perusahaan yang demikian mempunyai masalah arus kas. Sifat dari masalah ini mempunyai pengaruh antara aktiva dan penjualan akan tampak dalam suatu rangkaian transaksi-transaksi seperti pembelian bahan baku bila tanpa ada tambahan investasi dari pemilik akan mengakibatkan timbulnya hutang.

2. Biaya Relevan (Mulyadi, 1984:15).

  Biaya relevan merupakan istilah umum dalam berbagai bidang sedangkan dalam istilah akuntansi biasanya menggunakan istilah biaya differensial. Biaya relevan/biaya differensial adalah biaya di masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh pengambilan suatu keputusan pemilihan di antara berbagai macam alternatif (Mulyadi,1984:16). Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial. Penghasilan differnsial adalah laba yang berbeda pada berbagai alternatif pengambilan keputusan.

  Laba differensial diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan differensial dengan biaya differensial. Laba differensial adalah laba yang akan datang berbeda di antara berbagai macam alternatif yang mungkin dipilih. Besarnya laba differensial diperoleh dengan rumus:

  Laba differensial = Penghasilan differensial-Biaya differensial

  Biaya differensial dapat dihitung dari perbedaan biaya pada alternatif tertentu dibandingkan dengan biaya pada alternatif lainnya. (Mas’ud, 1990:324).

  Biaya relevan atau biaya differensial mempunyai karakteristik sebagai berikut yaitu: a. Merupakan biaya masa yang akan datang.

  b. Biaya masa yang akan datang tidak berbeda di antara berbagai alternatif.

  Dalam pengambilan keputusan, seluruh biaya adalah relevan kecuali biaya yang tidak dapat dihindari. Biaya yang tidak dapat dihindari menurut Garrison (1998:242) terkategori menjadi: a. Biaya terbenam atau biaya historis.

  Yang dimaksud biaya terbenam atau biaya historis adalah biaya masa lalu yang sekarang tidak bisa diubah-ubah lagi, dengan demikian biaya ini tidak relevan dengan berbagai alternatif membuat atau membeli.

  b. Biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda diantara alternatif yang ada.

  Pendekatan manajemen terhadap analisis biaya harus meliputi langkah-langkah sebagai berikut (Garrison, 1998: 243).

  a. Menghimpun seluruh biaya yang berkaitan dengan alternatif mengolah sendiri atau membeli yang dipertimbangkan.

  b. Mengeliminir biaya terbenam karena biaya ini merupakan biaya masa lalu sehingga tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan khusus mengolah sendiri atau membeli c. Mengeliminir biaya yang berbeda di antara alternatif membuat atau membeli.

  d. Membandingkan biaya relevan dan biaya kesempatan dalam pengambilan kesempatan khusus menentukan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan.

  e. Mengambil keputusan berdasarkan pada data biaya lain yang tersisa.

  Biaya ini akan menjadi biaya differensial atau biaya yang dapat dihindari dan oleh sebab itu biaya ini relevan bagi keputusan yang akan diambil.

  Biaya kesempatan adalah manfaat yang dikorbankan karena menolak salah satu alternatif, sementara menerima alternatif lain. Manfaat ini dapat berupa pendapat atau penghematan biaya.

E. Penerapan Biaya Relevan Sebagai Alat Pengambilan Keputusan.

  Fungsi manajemen pemasaran salah satunya adalah perencanaan. Dalam perencanaan manajer sering dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut berbagai alternatif. Pengambilan keputusan merupakan pilihan berbagai alternatif untuk masa yang akan datang, sehingga data yang bermanfaat adalah data yang akan datang pada masa yang akan datang bukan data masa lalu. Berikut ini macam-macam keputusan bersifat khusus yaitu: 1. Pengambilan keputusan khusus menghentikan suatu segmen.

  Bila suatu segmen harus ditiadakan, maka dampak dari total biaya segmen itu akan tergantung pada sifat-sifat biaya yang bersangkutan. Jika suatu segmen ditiadakan maka biaya variabel akan hilang, namun total biaya tetapnya dapat biaya tetap tanggungan sendiri-sendiri atau biaya tetap menjadi biaya tanggungan bersama. Adapun biaya-biaya variabel selalu merupakan biaya yang merupakan tanggungan sendiri-sendiri.

  2. Pengambilan keputusan khusus menutup fasilitas usaha untuk sementara.

  Di dalam suatu perusahaan musiman, manajer sering kali harus memutuskan apakah usaha yang dijalankan terus ataukah ditutup selama musim sepi. Dalam jangka pendek, perusahaan dapat untung dengan tetap menjalankan usahanya apabila hasil penjualan mencukupi untuk menutup biaya variabel dan biaya tetap.

  3. Pengambilan keputusan khusus dijual atau diproses lebih lanjut.

  Produk-produk bersama adalah produk-produk yang diperoleh dari produksi tunggal, yang menghasilkan dua macam produk atau lebih. Jika memang ada produk setengah jadi, perusahaan harus memutuskan produk mana yang lebih menguntungkan untuk dijual pada titik pisahnya dan mana yang harus diolah lebih lanjut sebelum dijual. Biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum titik pisahnya tidak relevan untuk menentukan apakah seluruh prosesnya memang patut digarap. Jika tambahan hasil dari pengolahan lebih lanjut, sebaliknya tambahan biaya yang lebih besar daripada tambahan hasil maka jangan diolah lebih lanjut.

  4. Pengambilan keputusan khusus membuat atau membeli.

  Agar dapat menilai keputusan membuat atau membeli itu dengan tepat, maka kuantitas maupun kualitas komponen itu haruslah diberi standar yang sama untuk kedua alternatif tersebut. Untuk menentukan biaya untuk memperolehnya yang harus dilihat adalah total biaya untuk membawa produk pada kondisi yang sama seperti jika membuat sendiri bukan semata mata harga belinya. Contoh: mengenai biaya tambahan yang harus dipertimbangkan jika membeli dari luar adalah biaya transportasi dan biaya pemesanan. Sedangkan biaya-biaya alternatif untuk membuat sendiri adalah tambahan biaya untuk pembuatannya.

  Biaya tetap dialokasikan yang totalnya tidak berubah dengan diproduksinya komponen itu tidaklah relevan untuk pengambilan suatu keputusan khusus membuat atau membeli sebab biaya tetap semacam itu akan tetap ada bila komponen tersebut dibeli dari luar ataupun membuatnya sendiri.

  1. Jika biaya yang dapat dihindari lebih besar dari harga beli, maka perusahaan lebih baik membeli.

  2. Jika biaya yang dapat dihindari lebih kecil dari harga beli, maka perusahaan lebih baik membuat.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus yaitu penelitian

  terhadap objek tertentu sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku pada objek yang diteliti.

B. Subjek Dan Objek Penelitian.

  1. Subjek yang diteliti adalah pimpinan dari perusahaan.

  2. Objek penelitian adalah seluruh biaya produksi dan data biaya non produksi. Biaya apabila membeli: a. Biaya pembelian kayu.

  b. Biaya angkutan. Biaya apabila mengolah sendiri: a. Biaya pembelian kayu gelondongan.

  b. Biaya tenaga kerja gergaji kayu.

  c. Biaya solar.

  d. Biaya listrik.

  e. Biaya peralatan (mesin dan gergaji kayu).

  f. Biaya akumulasi peralatan.

C. Waktu Dan Tempat Penelitian

  : Mei 2005

1. Waktu

  : CV. Jaya Jati D. Data Yang Diperlukan.

2. Tempat

  Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan data tentang aspek-aspek yang sesuai dengan masalah yang diteliti yang diperoleh dari jawaban-jawaban pimpinan perusahaan, yaitu data biaya produksi, biaya penjualan, struktur organisasi proses produksi dan pemasaran perusahaan.

  Data yang dikumpulkan peneliti berasal dari: 1. Pihak Intern.

  Data dari pihak intern adalah data yang berasal dari dalam suatu perusahaan, contohnya adalah kebijaksanaan pemimpin dalam menentukan harga jual produk, proses produksi, proses penjualan produk dan struktur organisasi dan personalia perusahaan.

2. Pihak Ekstern.

  Data dari pihak ekstern adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan. Misalnya, data mengenai kecenderungan di masa yang datang dan faktor-faktor yang menyebabkan kecenderungan harga mebel di pasar menjadi naik.

  E. Teknik Pengumpulan Data.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara.

  Yaitu suatu cara memperoleh data dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan secara langsung mengenai keadaan perusahaan baik dari pemilik perusahaan, mengenai biaya produksi, sejarah berdirinya perusahaan, dan pemasaran perusahaan, serta proses produksi dan struktur organisasi.

  Disamping itu juga data berasal dari tenaga kerja untuk mendapat informasi upah yang diterima

  2. Observasi.

  Yaitu suatu cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan perusahaan mengenai proses produksi dan pemasaran barang.

  3. Dokumentasi.

  Yaitu suatu cara memperoleh data yang diperlukan dengan jalan mempelajari dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan. Dokumen tersebut antara lain mengenai daftar harga, daftar biaya-biaya produksi dan daftar personalia perusahaan serta struktur organisasi perusahaan.

  F. Teknik Analisis Data.

  Untuk dapat menjawab masalah mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu sendiri kayu olahan yang siap diproduksi menjadi produk jadi yaitu dengan cara sebagai berikut:

  1. Menghimpun seluruh biaya yang berkaitan dengan dua alternatif yang dipertimbangkan. Biaya yang dihimpun di sini adalah biaya untuk masa yang akan datang yang meliputi biaya total ( termasuk di dalamnya adalah biaya terbenam dan biaya variabel).

  Berikut biaya-biaya yang terjadi apabila perusahaan membeli kayu yang sudah diolah dan biaya apabila mengolah kayu gelondongan.

  Biaya buat sendiri Biaya beli kayu sudah di olah Biaya pembelian Biaya pembelian kayu yang

  1. Biaya bahan baku kayu gelondongan sudah diolah Biaya tenaga kerja Biaya tenaga angkut, biaya

  2. Biaya tenaga kerja gergaji kayu, biaya tenaga sopir tenaga sopir, biaya tenaga angkut kayu Biaya bahan bakar Biaya bahan bakar kendaraan

  3. Biaya overhead

pabrik kendaraan, biaya Biaya perawatan kendaraan

bahan bakar mesin Biaya penyusutan kendaraan. gergaji, biaya perawatan gergaji, kendaraan dan bangunan. Biaya penyusutan kendaraan dan biaya penyusutan gergaji serta biaya penyusutan bangunan.

  Berdasarkan data biaya-biaya tersebut kriteria pengambilan keputusan adalah: Apabila biaya membeli kayu sudah diolah lebih kecil dari membuat sendiri kayu gelondongan, maka perusahaan akan membeli kayu sudah diolah sebaliknya apabila biaya pembelian kayu sudah diolah lebih besar maka perusahaan akan membuat sendiri kayu gelondongan.

  2. Mengeliminir biaya terbenam karena biaya ini merupakan biaya masa lalu sehingga tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan khusus mengolah sendiri atau membeli.

  3. Mengeliminir biaya yang berbeda di antara alternatif yang dipertimbangkan, karena biaya yang sama di antara alternatif yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan mengolah atau membeli merupakan biaya tidak relevan.

  4. Membandingkan biaya relevan dan biaya kesempatan dalam pengambilan keputusan khusus menentukan alternatif mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan.

  5. Mengambil keputusan mengolah sendiri kayu gelondongan/membeli kayu olahan berdasarkan pada data biaya lain yang tersisa.

  Keputusan yang diambil ini merupakan yang bersifat jangka pendek, karena keputusan ini dapat berubah sesuai dengan situasi tertentu misalnya harga kayu yang naik dan sebagainya.

  Dari analisa tersebut di atas, maka akan tampak, alternatif mana yang mempunyai biaya relevan yang lebih kecil. Biaya relevan lebih kecil inilah yang akan dipilih dalam pengambilan keputusan khusus mengolah sendiri kayu gelondongan atau membeli kayu olahan.

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan. Daerah Kebumen akhir-akhir ini banyak terdapat industri-industri baik itu

  berskala besar maupun kecil atau industri rumah tangga yang sifatnya merupakan perusahaan swasta, dimana investasinya dikuasai oleh pemilik perusahaan.

  Perusahaan rumah tangga yang sekarang ini sedang ramai yaitu perusahaan rumah tangga yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku menjadi barang jadi khususnya kayu.

  Perusahaan CV. Jaya Jati. Perusahaan rumah tangga ini didirikan oleh perorangan, yaitu oleh Bapak Sutojiwo pada tahun 1999 dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin yang sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat sekitar pada khususnya.

  Perusahaan rumah tangga milik Bapak Sutojiwo mula-mula dirintis dengan mendirikan usaha dagang atau toko kayu yang menjual kayu yang sudah diolah yaitu berupa papan, kusen, usuk dan reng. Setelah berjalan kurang lebih satu tahun, usaha dagang ini memperlihatkan kemajuan dengan pesat. Bapak Sutojiwo kemudian melihat peluang pasar untuk membuat tidak hanya kayu olahan, tetapi membuat lebih lanjut yaitu barang jadi misalnya lemari, meja, kursi, dan tempat tidur. Perusahaan ini membuat barang berdasarkan pada pesanan dari pada konsumen.

  Kayu yang di gunakan perusahaan selama ini di peroleh dari daerah Kebumen, yaitu sekitar Gombong. Perusahaan membeli kayu tersebut berupa kayu gelondongan dan kemudian digergaji, dan harga beli kayu per m³ berbeda berdasarkan jenis kayu.

B. Lokasi Perusahaan.

  Lokasi Perusahaan Milik Bapak Sutojiwo terletak di Jalan Raya Gombong tepatnya di Jalan Yos Sudarso No. 01 Selokerto, Gombong, Kebumen.

  Pemilihan lokasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Dekat dengan pasar.

  Faktor ini menjadi pertimbangan utama dalam menentukan letak perusahaan karena dekat pasar akan berpengaruh pada konsumen.

  2. Tansportasi.

  Perusahaan ini terletak di tepi jalan penghubung antar Kecamatan yang jalannya cukup ramai dilalui oleh kendaraan. Dengan letak perusahaan yang mudah dijangkau oleh kendaraan akan sangat berpengaruh bagi kelancaran usaha dan mempermudah pengangkutan bahan maupun hasil produksi dan mudah dijangkau oleh pembeli.

  3. Tenaga Kerja.

  Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja, demikian pula Perusahaan ini membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan. perusahaannya. Kebutuhan tenaga kerja ini dapat dipenuhi dari lingkungan

C. Personalia.

  Perusahaan rumah tangga ini terdiri dari beberapa orang tenaga kerja.

  1. Tenaga penggergajian 2 orang.

  2. Tenaga angkut atau kuli 4 orang.

  3. Tenaga sopir 1 orang.

  4. Tenaga produksi 3 orang.

  5. Tenaga penjualan 1 orang. Dalam menjalankan usahanya perusahaan mempunyai kebijakan yaitu: 1. Penerimaan dan Pemberhentian tenaga kerja.

  Tenaga kerja Perusahaan milik Sutojiwo ini bersifat lepas, maka tidak ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh seorang karyawan. Hanya bagian produksi yang harus mempunyai keahlian dalam bidang pertukangan. Proses penerimaan tenaga kerja sangat sederhana, yaitu seorang yang ingin bekerja langsung mendaftar dan apabila perusahaan membutuhkan tenaga kerja maka calon tenaga kerja langsung diterima. Apabila tenaga kerja yang ada sudah cukup, maka calon tenaga kerja tersebut tidak diterima.

  Apabila tenaga kerja dinyatakan diterima, maka sebelum bekerja terlebih dahulu dijelaskan tentang tugas yang harus dikerjakan, dan system gaji setelah calon merasa cocok maka mulailah ia bekerja.

  Proses pemberhentian tenaga kerja menggunakan cara yang cukup sederhana yaitu tenaga kerja mengundurkan diri apabila tenaga kerja sudah tidak cocok atau tidak betah, tenaga kerja tersebut dapat langsung menemui Pemilik Perusahaan untuk minta ijin berhenti bekerja, atau dapat juga Pemilik Perusahaan merasa tidak cocok dengan tenaga kerja misalnya karena ketidakjujuran, maka tenaga kerja dapat diminta untuk berhenti.

  2. Jam Kerja.

  Jam kerja yang berlaku di perusahaan ini hanya memiliki satu ship yaitu dari jam 07:00-12.00 dan istirahat 1 jam, kemudian mulai dari jam 13.00-17.00. Hari kerja yaitu Senin sampai Sabtu dan hari Minggu libur.

  3. Sistem Pengupahan.

  Upah adalah kompensasi bagi pekerja atas hasil kerja yang telah dilakukan, dan upah merupakan masalah pokok yang perlu dipertimbangkan oleh semua perusahaan. Perusahaan ini mempunyai dua jenis upah, yaitu: a. Upah borongan.

  Upah borongan adalah imbal jasa yang diberikan kepada karyawan per jam dan biasanya diberikan kepada karyawan tidak tetap.

b. Upah bulanan.

  Upah bulanan yaitu imbal jasa yang diberikan kepada karyawan setiap mingguan, bulanan dan tahunan dan biasanya diberikan kepada karyawan setiap mingguan, bulanan dan tahunan dan biasanya diberikan kepada karyawan tetap.

  Upah karyawan tersebut adalah:

a) Upah tenaga penggergajian per m³

  • Kayu Mahoni Rp 75.000,00
  • Kayu Jati Rp 75.000,00
  • Kayu Alba Rp 45.000,00
b) Upah tenaga angkut atau kuli per m³ Rp 40.000,00

  c) Gaji sopir per bulan. Rp 300.000,00 D. Fasilitas Perusahaan.

  Fasilitas yang disediakan perusahaan meliputi : 1. Tunjangan Hari Raya.

  2. Makan pagi.

  3. Makan siang.

  4. Makan sore.

E. Proses Produksi.

  Proses produksi adalah cara metode ataupun teknik untuk menciptakan atau menambah bunga suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber- sumber atau faktor-faktor yang ada. Proses produksi pada perusahaan ini merupakan suatu proses mengubah bentuk kayu gelondongan menjadi kayu olahan dengan berbagai macam ukuran dan bentuk untuk bahan bangunan dan digunakan sebagai bahan pembuatan mebel dan perlengkapan rumah tangga dan perkantoran. Proses produksi mengolah kayu gelondongan menjadi kayu olahan adalah:

  Pertama yaitu menghilangkan kulit kayu yaitu dengan cara digergaji kemudian dijadikan balok kaleng, balok kaleng akan berukuran 15 % karena berkurang menjadi serbuk kayu. Setelah menjadi balok kaleng kemudian dijadikan kayu olahan dan berkurang 15 %. Jadi total kayu yang hilang 30 %.

F. Pemasaran.

  Bagi suatu perusahaan, fungsi pemasaran merupakan kunci bagi sukses tidaknya perusahaan tersebut. Perusahaan milik Bapak Sutojiwo dalam pemasarannya tidak mengalami kesulitan karena kesempatan untuk menjual hasil produknya mudah. Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan ini adalah hasil produksi langsung ke konsumen. Jadi proses penjualan atau pemasaran produknya diawali dengan adanya permintaan dari pihak konsumen, kemudian langsung diantar oleh produsen ke tempat konsumen. Yaitu berupa pemesanan kemudian setelah barang di buat dan jadi baru diantar ke tempat konsumen.

  Perusahaan ini mempunyai daerah pemasaran yang meliputi Kecamatan Gombong, Puring, Karanganyar, dan daerah di sekitarnya. System pembayaran perusahaan ini adalah tunai, karena perusahaan ini memiliki modal yang terbatas untuk perputaran modal yang relatif cepat.

  

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. Bahan baku yang digunakan dalam perusahaan ini adalah jenis kayu mahoni, kayu jati dan kayu jati sebrang. Tabel 5.1 Harga Beli Kayu Gelondongan Tahun 2003, 2004, 2005 No. Jenis Kayu Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005

  

1 Mahoni 4 m³ Rp 3.000.000,00 Rp 3.800.000,00 Rp 4.000.000,00

  

2 Jati 5 m³ Rp 11.500.000,00 Rp 12.000.000,00 Rp 12.500.000,00

  

3 Jati sebrang 10 m³ Rp 3.500.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 4.500.000,00