Pengaruh traffic aplikasi terhadap kinerja jaringan warnet Rush Jl. Palagan Yogyakarta dengan manajemen Bandwidth Fifo - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH TRAFFIC APLIKASI TERHADAP
KINERJA JARINGAN WARNET RUSH JL. PALAGAN YOGYAKARTA
DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH FIFO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh
Ayu Budi Setyawati 085314089
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE INFLUENCE OF TRAFFIC APPLICATION
FOR WARNET RUSH PALAGAN STREET YOGYAKARTA NETWORK
BY FIFO BANDWIDTH MANAGEMENT
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of The Requirements
To Obtain The Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering Study Program
By
Ayu Budi Setyawati 085314089
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2012
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Manajemen bandwidth diperlukan agar bandwidth terdistribusi secara merata
kepada seluruh pengguna warnet. Untuk mengetahui performansi jaringan warnet
diperlukan pengukuran terhadap parameter performansi. Parameter performansi
meliputi throughput, delay, dan packet loss.
Dalam tugas akhir ini, pengukuran dilakukan pada jaringan warnet RUSH Jl.
Palagan Yogyakarta. Pengukuran dilakukan dengan cara mengirimkan paket ke
internet tiap 1 jam (1 pengguna), 1 jam berikutnya di tambah 1 pengguna hingga
maksimal pengguna.
Pada umumnya, performa jaringan warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta
sudah baik. Besar delay pada saat pengiriman paket terkecil dan paket terbesar
termasuk dalam kategori unacceptable sesuai standar ITU. Besar throughput saat
pengiriman paket terkecil lebih besar daripada pengiriman paket terbesar. Besar
packet loss tidak lebih dari 1% hal tersebut termasuk dalam kategori sangat baik
sesuai standar ITU.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABTRACT
Bandwidth management is needed for the spreading distribution bandwidth to
cover every user. Measuring parameter performance is needed to know the
performance of the warnet network. Parameter performance included throughput,
delay and packet loss.
In this thesis, the measuring of network is at RUSH warnet Palagan
Yogyakarta street. Measuring done with sending a packet to the internet in every hour
( a user), then the next one hour adding a user until the maximal user.
Generally, network performace RUSH warnet Palagan Yogyakarta street is
good. Delay when sending the smallest packet and sending the biggest packet is in
the unacceptable category appropriate ITU standart. Throughput the smallest packet
is bigger than the biggest packet. Packet loss is not longer than 1% is in the very good
category appropriate ITU standart.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan anugerah yang
telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tuga akhir “Pengaruh Traffic
Aplikasi Terhadap Kinerja Jaringan Warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta
Dengan Manajemen Bandwidth FIFO” ini dengan baik. Dalam menyelesaikan
tugas akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberikan berkatNya yang terbaik buat
penulis sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai
jadwalNya.
2.
Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si, M.Sc. selaku Dekan Fakultas sains
dan Teknologi.
3.
Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
4.
Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T selaku dosen pembimbing tugas akhir dari
penulis.
5.
Bapak H. Agung Hermawan, S.T., M.Kom. dan B. Herry Suharto, S.T., M.T.
selaku penguji tugas akhir ini.
6.
Mama, papa, kakak, ipinupin, nenek dan keluarga besar dari penulis yang
telah memberi dukungan doa, materi, dan semangat. Tanpa semua itu penulis
tidak akan memperoleh kesempatan untuk menimba ilmu hingga jenjang
perguruan tinggi dan akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“ KEKUATAN TERBESAR ADA
DALAM DIRI KITA”
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Skema ISP ……………………………………... 7
Gambar 2.2
Jaringan Komputer Peer-to-Peer ………………. 8
Gambar 2.3
Jaringan Komputer Client-Server ……………...
Gambar 2.4
Jaringan LAN ………………………………….. 13
Gambar 2.5
Jaringan MAN …………………………………. 14
Gambar 2.6
Jaringan WAN …………………………………
15
Gambar 2.7
Topologi Jaringan Bus …………………………
16
Gambar 2.8
Topologi Jaringan Ring ………………………..
17
Gambar 2.9
Topologi Jaringan Star ………………………… 17
Gambar 2.10
Topologi Jaringan Linier ………………………
Gambar 2.11
Topologi Jaringan Tree ………………………... 18
Gambar 2.12
Topologi Jaringan Mesh ……………………….
19
Gambar 2.13
Axence Net Tool …….…………………………
24
Gambar 3.1
Model Jaringan yang Dianalisa ………………..
25
Gambar 4.1
Pengaturan Manajemen Bandwidth …………..
29
Gambar 4.2
Grafik Pengukuran Besarnya Throughput …....
30
Gambar 4.3
Grafik Pengukuran Besarnya Delay ………….
31
Gambar 4.4
Grafik Pengukuran Besarnya Packet Loss ……
33
xii
12
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Rata-rata Hasil Pengukuran .…………………...
xiii
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Lembar Judul …...………………………………………………………….....
i
Halaman Persetujuan Pembimbing …………………………………………... iii
Halaman Pengesahan …………………………………………………………
iv
Pernyataan Keaslian Hasil Karya …………………………………………….
v
Peryataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ………………………………. vi
Abstrak ……………………………………………………………………….. vii
Abstrack ……………………………………………………………………… viii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. ix
Motto …………………………………………………………………………
xi
Daftar Gambar ………………………………………………………………..
xii
Daftar Tabel …………………………………………………………………..
xiii
Daftar Isi ……………………………………………………………………...
xiv
I
Pendahuluan ……………………………………….... 1
1.1
Judul ……………………………………………….... 1
1.2
Latar Belakang …………………………………….... 1
1.3
Rumusan Masalah …………………………………... 2
1.4
Tujuan Penulisan ……………………………………. 3
1.5
Manfaat Penelitian …………………………………..
3
1.6
Batasan Masalah …………………………………….
3
1.7
Metodologi Penenlitian ……………………………..
4
1.8
Sistematika Penulisan ……………………………….
5
Landasan Teori ……………………………………...
6
II
2.1
Interconnected Network …………………………….. 6
2.2
Internet Service Provider ………………………….... 6
2.3
Warung Internet ……………………………………..
xiv
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.4
Protokol ……………………………………………... 8
2.5
Transmission Control Protocol/Internet Protocol ….. 8
2.5.1
Transmission Control Protocol ……………………..
9
2.5.2
Internet Protocol ……………………………………. 9
2.6
Ethernet ……………………………………………... 9
2.7
Jaringan Komputer ………………………………….. 10
2.7.1
Peer to Peer ………………………………………....
2.7.2
Client-Server ………………………………………... 11
2.8
10
Jenis-jenis Jaringan ………………………………….
13
2.8.1
Local Area Network ………………………………....
13
2.8.2
Metropolitan Area Network ………………………....
13
2.8.3
Wide Area Network …………………………………. 14
2.9
Topologi Jaringan …………………………………...
15
2.9.1
Bus …………………………………………………..
15
2.9.2
Ring …………………………………………………. 16
2.9.3
Star ………………………………………………….. 17
2.9.4
Daisy-Chain/Linier ………………………………….
17
2.9.5
Tree ……………………………………………….....
18
2.9.6
Mesh dan Full Connected …………………………...
19
2.10
Traffic Application ........................………………..
19
2.11
Manajemen Bandwidth ……………………………...
20
2.11.1
Prioritas ……………………………………………... 20
2.11.2
FIFO ………………………………………………… 20
2.11.3
Penjadwalan …………………………………………
20
2.11.4
Shape and Drop ……………………………………..
21
2.11.5
Class Based Queue ………………………………….
21
2.11.6
Stochastic Fair Queue ………………………………
21
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.11.7
Hierarchy Token Based ……………………………..
21
Parameter Manajemen Bandwidth …………………..
22
2.12.1
Throughput ………………………………………….
22
2.12.2
Delay/Latency ……………………………………….
22
2.12.3
Packet Loss ………………………………………….
23
Alat Pengukuran …………………………………….
23
Axence Net Tool …….………………………………
23
2.12
2.13
2.13.1
III
Rancangan Penelitian ……………………………….. 25
3.1
Model Jaringan ……………………………………...
25
3.2
Pengolahan dan Analisa Data ……………………….
26
3.2.1
Throughput ………………………………………….. 26
3.2.2
Delay ………………………………………………... 26
3.2.3
Packet Loss ………………………………………….
3.3
26
Rencana Kerja ………………………………………. 27
IV
Data dan Analisis Kinerja Jaringan ………………..
28
Data Penelitian ……………………………………..
28
4.1.1
Throughput ………………………………………….
30
4.1.2
Delay ………………………………………………..
31
4.1.3
Packet Loss …………………………………………
32
Kesimpulan dan Saran ……………………………..
34
5.1
Kesimpulan …………………………………………
34
5.2
Saran ………………………………………………..
34
4.1
V
Daftar Pustaka ………………………………………………………………
35
Lampiran …………………………………………………………………….
37
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Judul
Pengaruh Traffic Aplikasi Terhadap Kinerja Jaringan Warnet RUSH Jl.
Palagan Yogyakarta Dengan Manajemen Bandwidth First In First Out (FIFO).
1.2.
Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan penggunaan internet
menjadi sangat besar. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai aspek, yaitu dalam aspek
pekerjaan, pendidikan, hubungan sosial, hiburan, dan sebagainya. Dengan adanya
berbagai kepentingan untuk menggunakan internet, banyak orang berkeinginan
memiliki koneksi internet yang baik dan membutuhkan koneksi internet dengan
kecepatan maksimal bahkan tak terbatas. Salah satu layanan jasa yang dapat
memenuhi keinginan tersebut adalah warung internet (warnet).
Warnet merupakan tempat yang menyediakan beberapa komputer sebagai
media untuk terhubung dengan koneksi internet, sehingga pengguna dapat
menggunakan jasa tersebut. Koneksi internet menjadi kebutuhan utama bagi
pengguna, sehingga warnet dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik dengan
menyediakan
koneksi
internet
yang
cepat.
Banyak
warnet
sudah
dapat
memaksimalkan kecepatan koneksi internet, yaitu dengan bandwidth yang terbatas.
Hal tersebut terjadi karena adanya manajemen bandwidth. Manajemen bandwidth
diperlukan agar bandwidth terdistribusi secara merata kepada seluruh pengguna [1].
Sebagai salah satu contoh adalah warnet RUSH yang terletak di Jl. Palagan,
Yogyakarta. Di warnet RUSH besarnya bandwidth yang diberikan oleh ISP hanya
4Mbps (Mega bits per second) dan dapat bekerja secara maksimal dalam melayani
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kebutuhan pengguna sebanyak 17 orang pengguna (maksimal) dengan kebutuhan
yang berbeda-beda dan pada waktu yang bersamaan.
Pembagian yang tidak merata pada jaringan lokal seperti warnet dapat
mengakibatkan menurunnya throughput [1]. Throughput merupakan bandwidth
aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan
rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file. Menurunnya
throughput dapat menyebabkan hilangnya paket yang dikirimkan (packet loss). Selain
menyebabkan packet loss, menurunnya throughput mengakibatkan tingginya waktu
tunggu (delay) dalam mengakses internet, sehingga menyebabkan proses download
menjadi lama. Untuk mengurangi gangguan tersebut, warnet RUSH menggunakan
layanan 2 Internet Service Provider (ISP) yang berbeda dalam pembagian bandwidth.
Distribusi pembagian bandwidth dari 2 ISP yang berbeda dilakukan
berdasarkan aktivitas yang dilakukan pengguna. Untuk pengguna yang melakukan
browsing internet, bandwidth akan diperoleh dari ISP A. Untuk pengguna yang
melakukan aktivitas gaming, bandwidth akan diperoleh dari ISP B. Hal ini sangat
membantu dalam mengurangi turunnya throughput, mengurangi tingginya delay, dan
mengurangi hilangnya packet loss.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja jaringan karena adanya
manajemen bandwidth. Software Ntop dibutuhkan untuk mengetahui paket data apa
saja yang diakses oleh pengguna yang mempengaruhi parameter manajemen
bandwidth (throughput, packet loss, dan delay). Jika delay dan packet loss pada
jaringan lokal warnet semakin kecil, maka kinerja koneksi internet semakin baik [1].
Hal ini berbanding terbalik dengan throughput, yaitu semakin besar throughput dari
jaringan lokal warnet, koneksi internet semakin baik.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.
Bagaimana cara mengetahui paket data apa saja yang diakses pengguna
warnet RUSH Jl. Palagan, Yogyakarta?
2.
Bagaimana paket data yang diakses bisa mempengaruhi kinerja jaringan
manajemen bandwidth warnet RUSH Jl. Palagan, Yogyakarta?
3.
Bagaimana menyimpulkan dan menganalisa paket data yang diakses
mempengaruhi kinerja jaringan terhadap manajemen bandwidth FIFO?
1.4.
Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang pengaruh paket
data yang diakses oleh pengguna terhadap kinerja jaringan dengan manajemen
bandwidth FIFO serta mendapatkan hasil kinerja jaringan melalui identifikasi paket
data yang diakses.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah agar para desainer warnet atau pengusaha
yang akan mendirikan warnet dapat memanfaatkan hasil dan informasi tentang
pengaruh paket data yang diakses terhadap kinerja jaringan dengan manajemen
bandwidth untuk mengoptimalkannya menjadi lebih baik dalam pelayanan terhadap
para pengguna.
1.6.
Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis akan
membatasi dalam penulisan ini dengan hal - hal sebagai berikut:
1.
Jaringan yang dibahas hanya yang berhubungan dengan paket data yang
diakses pengguna menggunakan manajemen bandwidth FIFO.
2.
Kinerja jaringan yang dianalisis hanya traffic application yang diakses
pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3.
Model manajemen bandwidth yang ditinjau dalam pengukuran kinerja
manajemen bandwidth ini adalah kinerja jaringan warnet dan kinerja jaringan
2 ISP yang terletak pada Ethernet 5 yang menuju ke pengguna..
4.
Tidak membahas algoritma routing pada manajemen bandwidth.
5.
Tidak membahas perangkat keras yang ada.
6.
Pengukuran akan dilakukan tiap satu jam dengan penambahan satu pengguna
di tiap jam berikutnya sampai maksimal pengguna.
1.7.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas
Akhir ini adalah:
1.
Studi literatur
Mempelajari tentang manajemen bandwidth dengan mengumpulkan jurnaljurnal, buku-buku, dan referensi lainnya yang dapat mendukung topik ini.
2.
Metode pengumpulan data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa hasil pengukuran
terhadap bandwidth, delay, packet loss, dan throughput pada manajemen
bandwidth.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a) Metode observasi
Kegiatan observasi dalam penelitian dilakukan untuk mengamati proses
penggunaan manajemen bandwidth, yang diamati langsung ditempat
penilitian.
Dengan penggunaan Software Ntop dapat diamati secara langsung besaran
paket data yang dikirimkan dan diterima.
b) Metode dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar atau foto
tentang software yang dipakai dalam mengambil data penelitian serta datadata yang yang didapat saat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3.
Metode analisis data
Dalam metode ini penulis menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian
yang telah didapat. Hal itu dilakukan dengan melakukan perbandingan
terhadap teori dari beberapa kali pengukuran dan dicari penyebab jika terjadi
perbedaan terhadap data tersebut. Dari hal-hal tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang kinerja manajemen bandwidth tersebut sudah baik atau
belum dan cara-cara dilakukan jika ingin memperbaiki kinerjanya.
1.8.
Sistematika Penulis
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah yang dihadapi, tujuan penulisan, batasan masalah, metodelogi penelitian,
manfaat penulisan, dan sistematika penulisan tugas akhir ini
BAB II LANDASAN TEORI, menjelaskan tentang dasar - dasar teori yang
digunakan dalam melakukan analisis dan pengukuran pada jaringan komputer di
warnet RUSH Jl. Palagan, Yogyakarta.
BAB III RANCANGAN PENELITIAN, menjelaskan tentang rencana kerja
yang akan dilakukan dalam mengerjakan tugas akhir ini.
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN, menjelaskan tentang pemodelan
manajemen bandwidth, pengukuran dan analisa terhadap hasil pengukuran yang
didapat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, menjelaskan tentang kesimpulan
yang didapat setelah melakukan analisa terhadap hasil pembahasan dan saran dari
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Interconnected Network
Interconnected Network (Internet) adalah sebuah sistem komunikasi global
yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh
dunia [2]. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak
langsung ke beberapa jalur utama yang disebut Internet Backbone. Masing-masing
komputer dan jaringan dibedakan antara satu dengan yang lainnya menggunakan
unique name yang disebut alamat Internet Protokol (IP) 32 bit.
Komputer dan jaringan dengan berbagai platform (Linux, Windows, MAC, dan
lain-lain) dapat bertukar informasi dengan adanya sebuah protokol standar yang
dikenal dengan nama Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja di atas segala jenis komputer, tanpa
terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
2.2.
Internet Service Provider
Internet Service Provider (ISP) / Internet Access Provider (IAP) atau di
Indonesia dikenal sebagai Penyelenggara Jasa Internet (PJI) adalah organisasi atau
perusahaan yang menyelenggarakan layanan akses internet dan layanan terkait
lainnya, baik kepada para pelanggan pribadi atau korporat (organisasi) [3]. Pada
beberapa tahun lalu, ISP dijalankan oleh PT. Telkom. Akan tetapi, sekarang ISP
kebanyakan dijalankan oleh individu atau kelompok orang yang memiliki banyak
modal dan keahlian dalam bidang layanan internet. Jenis layanan yang diberikan
meliputi paket software, username, password, nomor telepon akses, dan fasilitas email gratis.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Di Indonesia ada banyak ISP yang siap memberikan layanan kepada para
calon pelanggannya. Beberapa contoh ISP besar di Indonesia antara lain Melsa,
Telkomnet Instan (dari Telkom), Centrin, Wasantaranet, CBNet, dan Indosat. ISP-ISP
tersebut diorganisir oleh sebuah organisasi yang disebut APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).
Sebenarnya ISP masih sama seperti pelanggan dalam mendapatkan akses
internet, artinya ISP tersebut mendapatkan akses internet dari ISP yang lebih besar
(upstream ISP) baik yang berskala nasional atau pun internasional. Jumlah bandwidth
diberikan oleh upstream ISP kepada ISP-ISP di bawahnya yang kemudian dijual
kembali kepada para pelanggan.
ISP yang lebih besar akan membagikan layanan internet melalui Base
Transceiver Station (BTS) yang menjembatani perangkat jaringan komunikasi ISP
yang lebih besar menuju jaringan ISP yang lebih kecil. Layanan internet dibagikan ke
warnet melalui BTS. Pembagian layanan internet tersebut dapat dilihat pada Gambar
2.1.
Gambar 2.1 Skema ISP [3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.3.
Warung Internet
Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan
jasa internet kepada khalayak umum [4]. Sebagian besar pengguna jasa warnet adalah
pelajar, mahasiswa, profesional dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk
berbagai macam tujuan sesuai aktivitas yang dikehendaki. Kegunaan warnet antara
lain yaitu sebagai tempat hiburan (games online), mengerjakan tugas, melamar
pekerjaan secara online, memeriksa kiriman email terbaru, bersosialisasi atau
komunikasi, dan lain-lain terkait dengan kebutuhan memperoleh informasi dari
internet. Saat ini, keberadaan warnet tidak hanya terdapat di kota-kota besar, bahkan
di kota kecil pun keberadaan warnet sudah cukup banyak.
2.4.
Protokol
Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer satu
dapat berhubungan dengan komputer lain [5]. Himpunan aturan tersebut meliputi tata
cara bagaimana agar komputer bisa saling berkomunikasi, antara lain berupa bentuk
(model) komunikasi, waktu (saat) berkomunikasi, lalu lintas (traffic) komunikasi,
pemeriksaan error saat transmisi data, dan lain-lain.
2.5.
Transmission Control Protocol / Internet Protocol
Transmission
Control
Protocol/Internet
Protocol
(TCP/IP)
adalah
sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan (network) komputer yang
digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer [5]. TCP/IP
merupakan protokol standar pada jaringan internet yang menghubungkan banyak
komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi
satu sama lain.
TCP/IP merupakan protokol yang menjadi penghubung antar satu komputer
dengan komputer lain di dalam network, meskipun kedua komputer tersebut memiliki
operasi sistem yang berbeda. TCP/IP merupakan perantara dalam melakukan
penukaran data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.5.1. Transmission Control Protocol
Transmission Control Protocol (TCP) merupakan connection-oriented
protocol yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut serta dalam pertukaran data
harus melakukan hubungan terlebih dahulu sebelum pertukaran data berlangsung
(contohnya email) [5]. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan
bahwa email tersebut akan sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan, dan mengirimkan
error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan. Hal inilah
yang membuat TCP sukar untuk dikelabui. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk
satu datagram, maka TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.
2.5.2. Internet Protocol
Internet Protocol (IP) bertanggung jawab terhadap hubungan komunikasi
yang sedang berlangsung [5]. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dan mencari
jalur (routing) yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP tidak bertanggung
jawab jika data tersebut tidak sampai dengan utuh. Hal ini karena IP tidak memiliki
informasi mengenai isi data yang dikirimkan, tetapi IP akan mengirimkan pesan
kesalahan (error message) ke sumber data melalui ICMP jika hal ini terjadi
kesalahan.
Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang
akan disusun berikutnya, maka hal ini menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di
daerah sumber dan tujuan datagram. Hal inilah yang menyebabkan adanya paket data
yang hilang sebelum sampai ke tujuan.
2.6.
Ethernet
Dr. Robert M. Melcalfe mengembangkan teknologi ethernet di Pusat
Penelitian Xerox Palo Alto tahun 1970 [5]. Kemampuan ethernet pada waktu itu
hanya 3 Mbps dan dikenali sebagai Experimental ethernet. Saat ini, kecepatan
ethernet bisa mencapai 10 Mbps (dikenal dengan IEEE 802.3), 100 Mbps/fast
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ethernet (IEEE 802.3u), 1000 Mbps/gigabit ethernet (IEEE 802.3z/802.3ab) dan 10
gigabit ethernet (IEEE 802.3ae).
Standar ethernet dengan kode 802.3 menggunakan metode Carier Sense
Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) pada tahun 1985. Metode
CSMA/CD merupakan metode pengiriman yang terjadi sebelum paket data
dikirimkan, node yang akan mengirimkan paket melihat network sedang megirimkan
paket data atau tidak. Jika network sedang mengirimkan paket data, node akan
menunggu sampai tidak ada lagi pengiriman paket data oleh node yang lain. Apabila
dua node mengirimkan paket data secara bersamaan akan terjadi collision (tabrakan).
2.7.
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara 2 komputer
autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel
(wireless) [5]. Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart,
shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut
autonomous (melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh). Di
dalam jaringan komputer dikenal berbagai koneksi antar node komputer yaitu Peer to
Peer dan Client server.
2.7.1. Peer to Peer
Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa
komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer) [5]. Untuk
penggunaan khusus seperti laboratorium komputer, riset, dan beberapa hal lain,
model peer-to-peer ini bisa dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100
komputer.
Peer-to-peer adalah suatu model dengan kondisi tiap Personal Computer (PC)
dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resource untuk dipakai PC
lain. Dengan kata lain, PC dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode
yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Terdapat sebuah PC yang terhubung dengan printer dan beberapa PC yang
lain dapat melakukan print pada saat yang bersamaan. Jaringan peer-to-peer dapat
melakukan file sharing antar PC, sebagai contoh PC A, B, C, D, dan E, yang
memberi hak akses terhadap file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga
memberi akses file soal_uas.doc kepada C. A mengakses file dari B, sehingga B
berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan.
Jaringan komputer peer-to-peer dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Jaringan Komputer Peer-to-Peer [5]
2.7.2. Client – Server
Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi
internet pada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server, yang hanya
memberikan layanan bagi komputer lain dan client yang hanya meminta layanan dari
server [5]. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login
terlebih dahulu ke server yang dituju.
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai
dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi
client bisa saja merupakan resource yang tersedia di server atau aplikasi yang
dipasang di sisi client, namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server.
Jenis layanan Client-Server antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1)
File Server
Memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
2)
Print Server
Memberikan layanan fungsi percetakan.
3)
Database Server
Proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan
stasiun lain dapat minta pelayanan.
4)
Document Information Processing
Document Information Processing (DIP) memberikan pelayanan fungsi
penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
Satu jaringan dalam kantor yang terbagi menjadi dua bagian yang terpisah
yaitu jaringan client dan jaringan server. Jaringan server menerima permintaan data
dari jaringan client dan memprosesnya kemudian mengembalikan hasil pemrosesan
data tersebut kepada client. Penjelasan mengenai client- server dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Jaringan Komputer Client-Server [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.8.
Jenis-jenis Jaringan
Secara umum ada 3 jenis jaringan [5], yaitu Local Area Network (LAN),
Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).
2.8.1. Local Area Network
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang
relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada
sebuah gedung [5]. Biasanya tidak lebih jauh dari sekitar 200m.
Layanan internet mengalir ke setiap komputer yang ada menggunakan kabel
LAN. Jaringan pada sebuah kantor yang menggunakan modem dalam layanan
internet dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Jaringan LAN [5]
2.8.2. Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN) biasanya meliputi area yang lebih besar
dari LAN, misalnya antargedung dalam suatu daerah [5]. Dalam hal ini jaringan
menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih
besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Penggabungan jaringan LAN di berbagai lokasi kampus dalam jangkauan 10
hingga 50km menggunakan media transfer data berkecepatan tinggi dapat dilihat
pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Jaringan MAN [5]
2.8.3. Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah
menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optic [5]. Karena
jangkauannya yang lebih luas. Bukan hanya meliputi satu kota atau antarkota dalam
suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau otoritas negara lain.
Jaringan internet bisa langsung dipakai oleh pengguna maupun dialirkan
kembali melalui kabel LAN. Jaringan yang dialirkan melalui media wireless yang
menghubungkan antar negara satu dengan negara yang lain dapat dilihat pada
Gambar 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.6 Jaringan WAN [5]
2.9.
Topologi Jaringan
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan
hubungan antar komputer dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan
kabel (sebagai media transmisi) dengan konektor, ethernet card, dan perangkat
pendukung lainnya [5]. Jenis topologi pada hubungan komputer pada jaringan area
lokal, yaitu Bus, Ring, Star, Daisy-Chain/Linier, Tree, dan Mesh Full Connected.
2.9.1. Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup,
dan di sepanjang kabel terdapat node [5]. Signal dalam kabel dengan topologi ini
dilewati satu arah, sehingga memungkinkan sebuah tabrakan (collision) terjadi.
Pada topologi jaringan bus penambahan node baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa mengganggu node yang lain. Kedua ujung kabel ditutup dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
terminator. Tabrakan (collision) bisa terjadi saat pertukaran data saat bersamaan dari
node yang berbeda. Data yang mengalir dari internet melalui bentangan satu kabel
menuju node dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Topologi Jaringan Bus [5]
2.9.2. Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node [5]. Signal
mengalir dalam dua arah sekaligus sehingga dapat menghindarkan terjadinya
collision (tabrakan) dan memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.
Data mengalir dari internet melalui bentangan dua kabel pada setiap node
untuk melayani lalu lintas pertukaran data yang padat. Tabrakan (collision) saat
pertukaran data dalam waktu yang bersamaan dapat dikurangi. Kerusakan atau
putusnya salah satu kabel pada node menyebabkan kerusakan semua segmen node.
Topologi jaringan ring dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Topologi Jaringan Ring [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.9.3. Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node berkomunikasi langsung
dengan node lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node
ke central node dan diteruskan ke node tujuan [5]. Jika salah satu segmen kabel
putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Pada tiap node dipasang satu kabel yang dihubungkan ke hub/switch
kemudian diteruskan ke node yang dituju. Tabrakan (collision) saat pertukaran data
dalam waktu yang bersamaan tidak akan terjadi karena tiap node tidak terhubung
secara langsung. Kerusakan atau putusnya salah satu kabel pada node tidak
mengganggu node yang lain. Topologi star dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Topologi Jaringan Star [5]
2.9.4. Daisy-Chain/Linier
Topologi ini merupakan peralihan topologi Bus dan topologi Ring. Setiap
node terhubung langsung ke dua node lain melalui segmen kabel yang membentuk
saluran, bukan lingkaran utuh [5]. Setiap komputer terhubung secara seri. Gambar
2.10 menjelaskan tentang data yang mengalir dari internet melalui bentangan dua
kabel setiap node dan salah satu node merupakan ujung dari aliran data mengalir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.10 Topologi Jaringan Linier [5]
2.9.5. Tree
Tidak semua node memiliki kedudukan yang sama [5]. Node yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai node di bawahnya, sehingga jaringan sangat
tergantung pada node yang kedudukannya lebih tinggi (hierarchical topology).
Kedudukan yang sama disebut peer topology.
Data yang mengalir dari internet pada node yang dialiri oleh hub/switch
tergantung pada PC yang mengaliri data melalui kabel. Kerusakan atau putusnya
kabel pada node tidak akan mengganggu node yang lain. Jika kerusakan ada pada PC,
maka kerusakan tersebut mempengaruhi node yang lain. Topologi jaringan tree dapat
dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Topologi Jaringan Tree [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.9.6. Mesh dan Full Connected
Topologi jaringan ini menentukan hubungan antar sentral secara penuh [5].
Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah
sentral dikurangi 1 (n – 1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding
dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Tiap node dipasang kabel yang berhubungan langsung ke semua node yang
lain. Kerusakan atau putusnya kabel tidak akan mempengaruhi node yang lain.
Tabrakan (collision) saat pertukaran data dalam waktu yang bersamaan tidak akan
terjadi. Topologi jaringan mesh dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Topologi Jaringan Mesh [5]
2.10. Traffic Application
Proses komunikasi merupakan proses dari aplikasi yang berjalan di dalam 2
sistem berbeda saat melakukan komunikasi [7]. Proses komunikasi meliputi proses
pengiriman pesan, penerimaan pesan dan respon pesan dari aplikasi sehingga terjadi
traffic application. Traffic application meliputi HTML (dokumen web), HTTP (web),
dan SMTP(email).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.11. Manajemen Bandwidth
Bandwidth merupakan lebar spektrum pita frekuensi yang mengandung energi
sinyal di dalamnya [7]. Manajemen bandwidth digunakan agar bandwidth
terdistribusi secara merata kepada seluruh pengguna. Pengukuran dengan beberapa
parameter perlu dilakukan agar terdistribusi secara baik. Secara umum ada 4 teknik
antrian, yaitu prioritas, FIFO, penjadwalan, shape and drop. dan 3 teknik mengontrol
bandwidth, yaitu Class Based Queuing, Weighted Fair Queuing (WFQ), dan
Hierarchy Token Bucket (HTB) [8].
2.11.1. Prioritas
Paket data yang melintasi gateway diberikan prioritas berdasarkan port,
alamat IP atau sub net [7]. Jika lalu lintas paket data pada gateway tinggi maka
prioritas dengan nilai terendah (nilai paling rendah berarti prioritas tertinggi) akan di
proses terlebih dahulu, sedangkan yang lainnya akan di berikan ke antrian atau
dibuang. Metode prioritas paling cocok diterapkan pada koneksi internet yang
memiliki bandwidth sempit, hanya lalu lintas paket data paling penting saja yang
dilewatkan seperti SMTP dan POP3.
2.11.2. FIFO
Lalu lintas paket data yang melebihi nilai set maka paket data akan
dimasukkan ke antrian, paket data tidak mengalami pembuangan hanya tertunda
beberapa saat [7]. Metode FIFO cocok diterapkan pada koneksi internet dengan besar
bandwidth 64kbps atau lebih.
2.11.3. Penjadwalan
Metode penjadwalan paling sering dipakai karena memiliki kemampuan
membagi paket data ke dalam ukuran yang sama besar kemudian memasukkan ke
dalam beberapa antrian [7].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.11.4. Shape and drop
Metode shape and drop paling cocok dan efektif untuk jaringan yang
memiliki beban lalu lintas paket data yang sangat tinggi [7]. Jika lalu lintas paket data
melebihi nilai set maka paket data akan di masukan ke dalam antrian sehingga lalu
lintas paket data menurun secara perlahan, metode ini disebut pemotongan
bandwidth, kemudian jika lalu lintas paket data terus menerus melebihi nilai set maka
paket data akan dibuang (drop).
2.11.5. Class Based Queue
Class Based Queue (CBQ) merupakan teknik pembagian bandwidth dengan
cara membagi bandwidth yang tidak terpakai oleh setiap kelas jaringan untuk kelas
jaringan lain [8]. Menyediakan metode untuk menjamin paket yang dikirim kelas
jaringan tertentu tidak terlalu lama menunggu peruses pengiriman.
2.11.6. Stochastic Fair Queue
Stochastic Fair Queue (SFQ) merupakan teknik pembagian bandwidth dengan
cara membagi setiap paket data yang diterima dalam jumlah yang sama rata [8].
Setiap paket yang telah terbagi dimasukkan ke dalam suatu antrian dan menunggu
dikeluarkan secara algoritma round robin (antrian dikeluarkan dengan memberikan
kesempatan untuk tiap sesi pengiriman paket pada gilirannya karena tidak
menyediakan antrian tiap sesi). Pada SFQ terdapat nilai pertub (second) yaitu waktu
pengulangan pengiriman dan allot (Bytes) yaitu jumlah paket data yang dikeluarkan.
2.11.7. Hierarchy Token Bucket
Hierarchy Token Bucket (HTB) merupakan teknik pembagian bandwidth
dengan cara membagi bandwidth yang tidak terpakai oleh setiap kelas jaringan untuk
kelas jaringan dibawahnya [8]. Cara konfigurasi sama seperti CBQ hanya
parameternya saja yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.12. Parameter Manajemen Bandwidth
Parameter yang dibutuhkan manajemen bandwidth [7], yaitu throughput,
delay, dan packet loss.
2.12.1. Throughput
Throughput merupakan bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran
waktu tertentu dalam mentransmisikan data [1]. Berbeda dengan bandwidth,
walaupun satuannya sama bits per second (bps), tapi throughput lebih
menggambarkan bandwidth yang sebenarnya pada suatu waktu dan pada kondisi dan
jaringan tertentu yang digunakan untuk mengunduh suatu file dengan ukuran tertentu.
Jika tp adalah throughput, dz adalah ukuran data yang dikirim, dan t adalah waktu
yang dibutuhkan, maka rumus untuk menentukan throughput jaringan komputer
sebagai berikut:
tp = dz / t
(2.1)
Perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur throughput pada
jaringan komputer saat mengunduh data dari server bisa dihitung menggunakan
stopwatch, dari mulai unduh sampai selesai.
2.12.2. Delay / Latency
Delay atau waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan untuk sebuah
paket yang dikirimkan dari suatu komputer ke komputer yang dituju [1]. Delay dalam
sebuah proses transmisi paket dalam sebuah jaringan komputer disebabkan karena
adanya antrian yang panjang, atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan
pada routing. Delay pada paket yang ditransmisikan dapat dicari dengan membagi
antara panjang paket (satuannya bit) dibagi dengan link bandwidth (satuannya bit/s).
Delay pada suatu jaringan komputer dapat diukur menggunakan perintah ping yang
merupakan salah satu perintah yang dimiliki oleh command prompt sistem operasi
Windows, time pada hasil perintah ping menunjukkan delay pada paket yang
dikirimkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.12.3. Packet Loss
Packet loss merupakan persentase paket yang hilang selama mentransmisikan
data [1]. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti penurunan signal dalam media
jaringan, kesalahan perangkat keras jaringan, atau juga radiasi dari lingkungan
sekitar. TCP yang bersifat connection oriented, menyediakan pengiriman kembali
(restransmission) atau pengiriman secara otomatis (resends) paket yanng hilang
selama proses transmisi walau segmen telah tidak diakui pada beberapa network
transfer protokol. Walaupun TCP memiliki kelebihan tersebut, jika TCP melakukan
retransmitting atau resends, throughput jaringan semakin menurun. Berbeda halnya
dengan protokol UDP yang bersifat connection-less yang tidak menyediakan
retransmission maupun resends jika terjadi kehilangan paket. Jika pl adalah packet
loss, pt adalah paket yang dikirim, dan pr adalah paket yang diterima, maka rumus
untuk menghitung packet loss, adalah sebagai berikut:
pl=((pt-pr)/pt) x100%
(2.2)
2.13. Alat pengukuran
Proses pengukuran parameter dalam manajemen bandwdith menggunakan
software Axence Net Tool.
2.13.1. Axence Net Tool
Software Axence Net Tool ini dibuat oleh Axence Sofware, Inc yang
berfungsi untuk memonitor performansi jaringan dengan cepat. Axence Net Tool
berbasis grafik (GUI) sehingga dapat mudah dipahami. [10]. Software Axence Net
Tool dapat dilihat pada Gambar 2.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.13 Axence Net Tool [10]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1.
Model Jaringan
Sebagai salah satu contoh model jaringan yaitu jaringan yang dimiliki oleh
warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta. Jaringan warnet tersebut dihubungkan ke
jaringan ISP A dan ISP B melalui router. Contoh model jaringan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 3.1. sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Jaringan yang Dianalisa
Terdapat beberapa batasan dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja
jaringan seperti Gambar 3.1. Batasan tersebut antara lain:
1.
Pengukuran yang dilakukan tidak mempertimbangkan kondisi internal yang
ada dalam jaringan menejemen bandwidth, misalnya gangguan pada media
transmisi, pengaturan ketentuan protokol pada proxy (aplikasi yang
menjembatani antara client menuju ISP).
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.
Pengukuran hanya dilakukan pada warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta ke
ISP A (XL untuk keperluan browsing) dan ISP B (GMEDIANET untuk
keperluan games).
3.
Besar bandwidth yang ditentukan oleh pihak warnet sebesar 4MB .
4.
Maksimal pengguna dalam waktu bersamaan dengan keperluan yang berbeda
sebanyak 16.
3.2.
Pengolahan dan Analisa Data
3.2.1. Throughput
Pengukuran throughput (T) dilakukan dengan cara mengirimkan paket dari
pengguna ke ISP A dan atau ISP B. Hasil pengukuran throughput akan dibandingkan
dengan teori-teori yang ada, sehingga dapat diketahui besarnya throughput tergolong
dalam klasifikasi baik atau buruk. Dari hasil pengukuran tersebut, penyebab
throughput tergolong dalam kategori buruk, yaitu paket yang dikirimkan melebihi
batas bandwidth (overload) sehingga throughput dapat dianalisa.
3.2.2. Delay
Pengukuran delay dilakukan dengan cara mengirimkan paket dari pengguna
ke ISP A dan atau ISP B. Delay yang diperlukan dari paket yang dikirim sampai
diterima pengguna akan diketahui. Delay akan dibandingkan dengan standar yang
dimiliki oleh warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta dan teori-teori yang ada. Dari
hasil perbandingan tersebut, besarnya delay dapat diketahui apakah termasuk dalam
kategori baik atau buruk. Jika termasuk dalam kategori buruk, maka penyebab dari
perbedaan waktu atau besarnya delay pada setiap pengiriman dan penerimaan paket
akan dicari.
3.2.3. Packet Loss
Dari hasil pengukuran menggunakan ntop, besarnya packet loss pada setiap
pengunduhan data dari server dapat dilihat. Berdasarkan standar ITU-T X.642,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
standar persentase packet loss untuk jaringan adalah sebagai berikut: sangat bagus
(0%), bagus (1% - 3%), sedang (4% - 15%), dan jelek (16% - 25%) [11]. Berdasarkan
standarisasi tersebut, packet loss pada saat pengiriman dapat diketahui apakah dalam
ketegori sangat bagus, bagus, sedang, ataupun jelek.
3.3.
Rencana Kerja
Rencana kerja yang digunakan dalam proses pengukuran adalah sebagai
berikut:
1.
Pengukuran akan dilakukan tiap satu jam dengan penambahan satu pengguna
di tiap jam berikutnya sampai maksimal pengguna.
2.
Melihat pada paket data yang inbound (masuk) pada komputer tiap pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN
4.1.
Data Penelitian
Pengukuran dilakukan tiap satu jam (1 pengguna) dengan penambahan satu
pengguna di tiap jam berikutnya sampai maksimal pengguna dengan hasil berupa data
throughput, delay, dan packet loss. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Pengukuran yang dilakukan dengan manajemen bandwidth CBQ dengan antrian
paket FIFO yang digunakan oleh warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta mempunyai
pengaturan sebagai berikut:
1.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket DNS (Domain Name System)
hanya 64 Kbps.
2.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket ICMP (Internet Control
Message Protocol) hanya 128 Kbps.
3.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket Hit proxy (paket yang sudah
pernah di akses kemudian tersimpan secara otomatis di database proxy)
unlimited.
4.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket yang kurang dari 200 KBps
(browsing, download) unlimited.
5.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket yang lebih dari 200 KBps
(browsing, download) 1 Mbps – 2 Mbps untuk 18 pengguna (di bagi dalam 2
kelompok yaitu tiap 9 pengguna mendapat jaminan 512 Kbps – 900 Kbps)
dengan pengaturan tiap kelompok menggunakan SFQ dengan pertub 5 second
dan allot 1514 byte. Pengaturan tiap PC menggunakan pengaturan default dari
mikrotik.
Kondisi pengaturan di no 1 sampai 5 ditunjukkan pada Gambar 4.1 sebagai
berikut:
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 4.1 Pengaturan manajemen bandwidth
Tabel 4.1. Rata-rata hasil pengukuran
NO
PAKET (KByte) THROUGHPUT (KByte/s)
1
2991
300.757 9.944905688 0.00000%
2
4164.5
168.807 22.48641755 0.00000%
3
4312
4
5556.5
110.8026 117.0432583 0.00000%
5
6810.67
137.791 77.66469523 0.00337%
6
6858.63
300.41 55.07802635 0.00000%
7
8294.75
206.05075 121.4670046 0.00187%
8
8563.44
168.2532222 121.6517378 0.00000%
9
9812.67
153.7234444 95.33144692 0.00000%
10
11700.8
55.2048 262.3691397 0.00674%
11
11770.63
12
13973.6
105.9912 501.5781788 0.00180%
13
14638.8
56.9908 773.3210585 0.01777%
14
15715.2
158.7531333 262.3049191 0.00000%
14
16021.57
80.17957143 740.9997724 0.01779%
15
17107.25
65.015 586.5293608 0.02376%
DELAY (s)
PL(%)
218.2782857 65.85089398 0.00000%
159.3708182 961.3677976 0.00000%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4.1.1. Throughput
Pada penelitian yang dilakukan, penggunaan bandwidth secara detail pada
warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta dapat diketahui. Throughput yang merupakan
bandwidth aktual dapat dilihat pada Tabel 4.1 kolom ke-dua. Data throughput
tersebut dapat digambarkan sebagai grafik seperti pada Gambar 4.1.
Gambar 4.2. Grafik Pengukuran Besarnya Throughput
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, throughput semakin kecil
sesuai dengan banyaknya paket yang di kirim oleh pengguna. Throughput pada saat
paket terkecil (2,991 MBps) sebesar 300.757 KBps, dan throughout pada saat paket
terbesar (17.107 MBps) sebesar 65.015 KBps. Perbedaan throughput yang terjadi
dikarenakan lalu lintas trafic pada waktu sibuk lebih padat sehingga throughput
menjadi lebih kecil. Kondisi ini sesuai dengan teori di [1], karena bandwidth sebesar
4 MBps bisa mencukupi throughput pada pengiriman paket terbesar. Pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pengujian tertentu (nomor pengujian 2 dan 3, 5 dan 6, 7 dan 8, 10 dan 11) terdapat
paket yang besarnya hampir sama hanya saja besar throughput berbeda, hal ini terjadi
karena ada beberapa paket yang merupakan paket Hit proxy sehingga paket yang
diakses diambil dari database proxy tanpa harus mengambil dari internet sehingga
memaksimalkan kerja throughput.
4.1.2. Delay
Pada penelitian yang dilakukan, penggunaan bandwidth secara detail pada
warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta dapat diketahui. Delay yang merupakan waktu
tunggu pengunduhan data dari jaringan internet ke komputer pengguna dapat dilihat
pada Tabel 4.1 kolom ke-tiga. Data delay tersebut dapat digambarkan sebagai grafik
seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.3. Grafik Pengukuran Besarnya Delay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Berdasarkan pengukuran yang
PENGARUH TRAFFIC APLIKASI TERHADAP
KINERJA JARINGAN WARNET RUSH JL. PALAGAN YOGYAKARTA
DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH FIFO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh
Ayu Budi Setyawati 085314089
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE INFLUENCE OF TRAFFIC APPLICATION
FOR WARNET RUSH PALAGAN STREET YOGYAKARTA NETWORK
BY FIFO BANDWIDTH MANAGEMENT
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of The Requirements
To Obtain The Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering Study Program
By
Ayu Budi Setyawati 085314089
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2012
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Manajemen bandwidth diperlukan agar bandwidth terdistribusi secara merata
kepada seluruh pengguna warnet. Untuk mengetahui performansi jaringan warnet
diperlukan pengukuran terhadap parameter performansi. Parameter performansi
meliputi throughput, delay, dan packet loss.
Dalam tugas akhir ini, pengukuran dilakukan pada jaringan warnet RUSH Jl.
Palagan Yogyakarta. Pengukuran dilakukan dengan cara mengirimkan paket ke
internet tiap 1 jam (1 pengguna), 1 jam berikutnya di tambah 1 pengguna hingga
maksimal pengguna.
Pada umumnya, performa jaringan warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta
sudah baik. Besar delay pada saat pengiriman paket terkecil dan paket terbesar
termasuk dalam kategori unacceptable sesuai standar ITU. Besar throughput saat
pengiriman paket terkecil lebih besar daripada pengiriman paket terbesar. Besar
packet loss tidak lebih dari 1% hal tersebut termasuk dalam kategori sangat baik
sesuai standar ITU.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABTRACT
Bandwidth management is needed for the spreading distribution bandwidth to
cover every user. Measuring parameter performance is needed to know the
performance of the warnet network. Parameter performance included throughput,
delay and packet loss.
In this thesis, the measuring of network is at RUSH warnet Palagan
Yogyakarta street. Measuring done with sending a packet to the internet in every hour
( a user), then the next one hour adding a user until the maximal user.
Generally, network performace RUSH warnet Palagan Yogyakarta street is
good. Delay when sending the smallest packet and sending the biggest packet is in
the unacceptable category appropriate ITU standart. Throughput the smallest packet
is bigger than the biggest packet. Packet loss is not longer than 1% is in the very good
category appropriate ITU standart.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan anugerah yang
telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tuga akhir “Pengaruh Traffic
Aplikasi Terhadap Kinerja Jaringan Warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta
Dengan Manajemen Bandwidth FIFO” ini dengan baik. Dalam menyelesaikan
tugas akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberikan berkatNya yang terbaik buat
penulis sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai
jadwalNya.
2.
Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si, M.Sc. selaku Dekan Fakultas sains
dan Teknologi.
3.
Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
4.
Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T selaku dosen pembimbing tugas akhir dari
penulis.
5.
Bapak H. Agung Hermawan, S.T., M.Kom. dan B. Herry Suharto, S.T., M.T.
selaku penguji tugas akhir ini.
6.
Mama, papa, kakak, ipinupin, nenek dan keluarga besar dari penulis yang
telah memberi dukungan doa, materi, dan semangat. Tanpa semua itu penulis
tidak akan memperoleh kesempatan untuk menimba ilmu hingga jenjang
perguruan tinggi dan akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“ KEKUATAN TERBESAR ADA
DALAM DIRI KITA”
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Skema ISP ……………………………………... 7
Gambar 2.2
Jaringan Komputer Peer-to-Peer ………………. 8
Gambar 2.3
Jaringan Komputer Client-Server ……………...
Gambar 2.4
Jaringan LAN ………………………………….. 13
Gambar 2.5
Jaringan MAN …………………………………. 14
Gambar 2.6
Jaringan WAN …………………………………
15
Gambar 2.7
Topologi Jaringan Bus …………………………
16
Gambar 2.8
Topologi Jaringan Ring ………………………..
17
Gambar 2.9
Topologi Jaringan Star ………………………… 17
Gambar 2.10
Topologi Jaringan Linier ………………………
Gambar 2.11
Topologi Jaringan Tree ………………………... 18
Gambar 2.12
Topologi Jaringan Mesh ……………………….
19
Gambar 2.13
Axence Net Tool …….…………………………
24
Gambar 3.1
Model Jaringan yang Dianalisa ………………..
25
Gambar 4.1
Pengaturan Manajemen Bandwidth …………..
29
Gambar 4.2
Grafik Pengukuran Besarnya Throughput …....
30
Gambar 4.3
Grafik Pengukuran Besarnya Delay ………….
31
Gambar 4.4
Grafik Pengukuran Besarnya Packet Loss ……
33
xii
12
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Rata-rata Hasil Pengukuran .…………………...
xiii
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Lembar Judul …...………………………………………………………….....
i
Halaman Persetujuan Pembimbing …………………………………………... iii
Halaman Pengesahan …………………………………………………………
iv
Pernyataan Keaslian Hasil Karya …………………………………………….
v
Peryataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ………………………………. vi
Abstrak ……………………………………………………………………….. vii
Abstrack ……………………………………………………………………… viii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. ix
Motto …………………………………………………………………………
xi
Daftar Gambar ………………………………………………………………..
xii
Daftar Tabel …………………………………………………………………..
xiii
Daftar Isi ……………………………………………………………………...
xiv
I
Pendahuluan ……………………………………….... 1
1.1
Judul ……………………………………………….... 1
1.2
Latar Belakang …………………………………….... 1
1.3
Rumusan Masalah …………………………………... 2
1.4
Tujuan Penulisan ……………………………………. 3
1.5
Manfaat Penelitian …………………………………..
3
1.6
Batasan Masalah …………………………………….
3
1.7
Metodologi Penenlitian ……………………………..
4
1.8
Sistematika Penulisan ……………………………….
5
Landasan Teori ……………………………………...
6
II
2.1
Interconnected Network …………………………….. 6
2.2
Internet Service Provider ………………………….... 6
2.3
Warung Internet ……………………………………..
xiv
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.4
Protokol ……………………………………………... 8
2.5
Transmission Control Protocol/Internet Protocol ….. 8
2.5.1
Transmission Control Protocol ……………………..
9
2.5.2
Internet Protocol ……………………………………. 9
2.6
Ethernet ……………………………………………... 9
2.7
Jaringan Komputer ………………………………….. 10
2.7.1
Peer to Peer ………………………………………....
2.7.2
Client-Server ………………………………………... 11
2.8
10
Jenis-jenis Jaringan ………………………………….
13
2.8.1
Local Area Network ………………………………....
13
2.8.2
Metropolitan Area Network ………………………....
13
2.8.3
Wide Area Network …………………………………. 14
2.9
Topologi Jaringan …………………………………...
15
2.9.1
Bus …………………………………………………..
15
2.9.2
Ring …………………………………………………. 16
2.9.3
Star ………………………………………………….. 17
2.9.4
Daisy-Chain/Linier ………………………………….
17
2.9.5
Tree ……………………………………………….....
18
2.9.6
Mesh dan Full Connected …………………………...
19
2.10
Traffic Application ........................………………..
19
2.11
Manajemen Bandwidth ……………………………...
20
2.11.1
Prioritas ……………………………………………... 20
2.11.2
FIFO ………………………………………………… 20
2.11.3
Penjadwalan …………………………………………
20
2.11.4
Shape and Drop ……………………………………..
21
2.11.5
Class Based Queue ………………………………….
21
2.11.6
Stochastic Fair Queue ………………………………
21
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.11.7
Hierarchy Token Based ……………………………..
21
Parameter Manajemen Bandwidth …………………..
22
2.12.1
Throughput ………………………………………….
22
2.12.2
Delay/Latency ……………………………………….
22
2.12.3
Packet Loss ………………………………………….
23
Alat Pengukuran …………………………………….
23
Axence Net Tool …….………………………………
23
2.12
2.13
2.13.1
III
Rancangan Penelitian ……………………………….. 25
3.1
Model Jaringan ……………………………………...
25
3.2
Pengolahan dan Analisa Data ……………………….
26
3.2.1
Throughput ………………………………………….. 26
3.2.2
Delay ………………………………………………... 26
3.2.3
Packet Loss ………………………………………….
3.3
26
Rencana Kerja ………………………………………. 27
IV
Data dan Analisis Kinerja Jaringan ………………..
28
Data Penelitian ……………………………………..
28
4.1.1
Throughput ………………………………………….
30
4.1.2
Delay ………………………………………………..
31
4.1.3
Packet Loss …………………………………………
32
Kesimpulan dan Saran ……………………………..
34
5.1
Kesimpulan …………………………………………
34
5.2
Saran ………………………………………………..
34
4.1
V
Daftar Pustaka ………………………………………………………………
35
Lampiran …………………………………………………………………….
37
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Judul
Pengaruh Traffic Aplikasi Terhadap Kinerja Jaringan Warnet RUSH Jl.
Palagan Yogyakarta Dengan Manajemen Bandwidth First In First Out (FIFO).
1.2.
Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan penggunaan internet
menjadi sangat besar. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai aspek, yaitu dalam aspek
pekerjaan, pendidikan, hubungan sosial, hiburan, dan sebagainya. Dengan adanya
berbagai kepentingan untuk menggunakan internet, banyak orang berkeinginan
memiliki koneksi internet yang baik dan membutuhkan koneksi internet dengan
kecepatan maksimal bahkan tak terbatas. Salah satu layanan jasa yang dapat
memenuhi keinginan tersebut adalah warung internet (warnet).
Warnet merupakan tempat yang menyediakan beberapa komputer sebagai
media untuk terhubung dengan koneksi internet, sehingga pengguna dapat
menggunakan jasa tersebut. Koneksi internet menjadi kebutuhan utama bagi
pengguna, sehingga warnet dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik dengan
menyediakan
koneksi
internet
yang
cepat.
Banyak
warnet
sudah
dapat
memaksimalkan kecepatan koneksi internet, yaitu dengan bandwidth yang terbatas.
Hal tersebut terjadi karena adanya manajemen bandwidth. Manajemen bandwidth
diperlukan agar bandwidth terdistribusi secara merata kepada seluruh pengguna [1].
Sebagai salah satu contoh adalah warnet RUSH yang terletak di Jl. Palagan,
Yogyakarta. Di warnet RUSH besarnya bandwidth yang diberikan oleh ISP hanya
4Mbps (Mega bits per second) dan dapat bekerja secara maksimal dalam melayani
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kebutuhan pengguna sebanyak 17 orang pengguna (maksimal) dengan kebutuhan
yang berbeda-beda dan pada waktu yang bersamaan.
Pembagian yang tidak merata pada jaringan lokal seperti warnet dapat
mengakibatkan menurunnya throughput [1]. Throughput merupakan bandwidth
aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan
rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file. Menurunnya
throughput dapat menyebabkan hilangnya paket yang dikirimkan (packet loss). Selain
menyebabkan packet loss, menurunnya throughput mengakibatkan tingginya waktu
tunggu (delay) dalam mengakses internet, sehingga menyebabkan proses download
menjadi lama. Untuk mengurangi gangguan tersebut, warnet RUSH menggunakan
layanan 2 Internet Service Provider (ISP) yang berbeda dalam pembagian bandwidth.
Distribusi pembagian bandwidth dari 2 ISP yang berbeda dilakukan
berdasarkan aktivitas yang dilakukan pengguna. Untuk pengguna yang melakukan
browsing internet, bandwidth akan diperoleh dari ISP A. Untuk pengguna yang
melakukan aktivitas gaming, bandwidth akan diperoleh dari ISP B. Hal ini sangat
membantu dalam mengurangi turunnya throughput, mengurangi tingginya delay, dan
mengurangi hilangnya packet loss.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja jaringan karena adanya
manajemen bandwidth. Software Ntop dibutuhkan untuk mengetahui paket data apa
saja yang diakses oleh pengguna yang mempengaruhi parameter manajemen
bandwidth (throughput, packet loss, dan delay). Jika delay dan packet loss pada
jaringan lokal warnet semakin kecil, maka kinerja koneksi internet semakin baik [1].
Hal ini berbanding terbalik dengan throughput, yaitu semakin besar throughput dari
jaringan lokal warnet, koneksi internet semakin baik.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.
Bagaimana cara mengetahui paket data apa saja yang diakses pengguna
warnet RUSH Jl. Palagan, Yogyakarta?
2.
Bagaimana paket data yang diakses bisa mempengaruhi kinerja jaringan
manajemen bandwidth warnet RUSH Jl. Palagan, Yogyakarta?
3.
Bagaimana menyimpulkan dan menganalisa paket data yang diakses
mempengaruhi kinerja jaringan terhadap manajemen bandwidth FIFO?
1.4.
Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang pengaruh paket
data yang diakses oleh pengguna terhadap kinerja jaringan dengan manajemen
bandwidth FIFO serta mendapatkan hasil kinerja jaringan melalui identifikasi paket
data yang diakses.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah agar para desainer warnet atau pengusaha
yang akan mendirikan warnet dapat memanfaatkan hasil dan informasi tentang
pengaruh paket data yang diakses terhadap kinerja jaringan dengan manajemen
bandwidth untuk mengoptimalkannya menjadi lebih baik dalam pelayanan terhadap
para pengguna.
1.6.
Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis akan
membatasi dalam penulisan ini dengan hal - hal sebagai berikut:
1.
Jaringan yang dibahas hanya yang berhubungan dengan paket data yang
diakses pengguna menggunakan manajemen bandwidth FIFO.
2.
Kinerja jaringan yang dianalisis hanya traffic application yang diakses
pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3.
Model manajemen bandwidth yang ditinjau dalam pengukuran kinerja
manajemen bandwidth ini adalah kinerja jaringan warnet dan kinerja jaringan
2 ISP yang terletak pada Ethernet 5 yang menuju ke pengguna..
4.
Tidak membahas algoritma routing pada manajemen bandwidth.
5.
Tidak membahas perangkat keras yang ada.
6.
Pengukuran akan dilakukan tiap satu jam dengan penambahan satu pengguna
di tiap jam berikutnya sampai maksimal pengguna.
1.7.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas
Akhir ini adalah:
1.
Studi literatur
Mempelajari tentang manajemen bandwidth dengan mengumpulkan jurnaljurnal, buku-buku, dan referensi lainnya yang dapat mendukung topik ini.
2.
Metode pengumpulan data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa hasil pengukuran
terhadap bandwidth, delay, packet loss, dan throughput pada manajemen
bandwidth.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a) Metode observasi
Kegiatan observasi dalam penelitian dilakukan untuk mengamati proses
penggunaan manajemen bandwidth, yang diamati langsung ditempat
penilitian.
Dengan penggunaan Software Ntop dapat diamati secara langsung besaran
paket data yang dikirimkan dan diterima.
b) Metode dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar atau foto
tentang software yang dipakai dalam mengambil data penelitian serta datadata yang yang didapat saat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3.
Metode analisis data
Dalam metode ini penulis menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian
yang telah didapat. Hal itu dilakukan dengan melakukan perbandingan
terhadap teori dari beberapa kali pengukuran dan dicari penyebab jika terjadi
perbedaan terhadap data tersebut. Dari hal-hal tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang kinerja manajemen bandwidth tersebut sudah baik atau
belum dan cara-cara dilakukan jika ingin memperbaiki kinerjanya.
1.8.
Sistematika Penulis
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah yang dihadapi, tujuan penulisan, batasan masalah, metodelogi penelitian,
manfaat penulisan, dan sistematika penulisan tugas akhir ini
BAB II LANDASAN TEORI, menjelaskan tentang dasar - dasar teori yang
digunakan dalam melakukan analisis dan pengukuran pada jaringan komputer di
warnet RUSH Jl. Palagan, Yogyakarta.
BAB III RANCANGAN PENELITIAN, menjelaskan tentang rencana kerja
yang akan dilakukan dalam mengerjakan tugas akhir ini.
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN, menjelaskan tentang pemodelan
manajemen bandwidth, pengukuran dan analisa terhadap hasil pengukuran yang
didapat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, menjelaskan tentang kesimpulan
yang didapat setelah melakukan analisa terhadap hasil pembahasan dan saran dari
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Interconnected Network
Interconnected Network (Internet) adalah sebuah sistem komunikasi global
yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh
dunia [2]. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak
langsung ke beberapa jalur utama yang disebut Internet Backbone. Masing-masing
komputer dan jaringan dibedakan antara satu dengan yang lainnya menggunakan
unique name yang disebut alamat Internet Protokol (IP) 32 bit.
Komputer dan jaringan dengan berbagai platform (Linux, Windows, MAC, dan
lain-lain) dapat bertukar informasi dengan adanya sebuah protokol standar yang
dikenal dengan nama Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja di atas segala jenis komputer, tanpa
terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
2.2.
Internet Service Provider
Internet Service Provider (ISP) / Internet Access Provider (IAP) atau di
Indonesia dikenal sebagai Penyelenggara Jasa Internet (PJI) adalah organisasi atau
perusahaan yang menyelenggarakan layanan akses internet dan layanan terkait
lainnya, baik kepada para pelanggan pribadi atau korporat (organisasi) [3]. Pada
beberapa tahun lalu, ISP dijalankan oleh PT. Telkom. Akan tetapi, sekarang ISP
kebanyakan dijalankan oleh individu atau kelompok orang yang memiliki banyak
modal dan keahlian dalam bidang layanan internet. Jenis layanan yang diberikan
meliputi paket software, username, password, nomor telepon akses, dan fasilitas email gratis.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Di Indonesia ada banyak ISP yang siap memberikan layanan kepada para
calon pelanggannya. Beberapa contoh ISP besar di Indonesia antara lain Melsa,
Telkomnet Instan (dari Telkom), Centrin, Wasantaranet, CBNet, dan Indosat. ISP-ISP
tersebut diorganisir oleh sebuah organisasi yang disebut APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).
Sebenarnya ISP masih sama seperti pelanggan dalam mendapatkan akses
internet, artinya ISP tersebut mendapatkan akses internet dari ISP yang lebih besar
(upstream ISP) baik yang berskala nasional atau pun internasional. Jumlah bandwidth
diberikan oleh upstream ISP kepada ISP-ISP di bawahnya yang kemudian dijual
kembali kepada para pelanggan.
ISP yang lebih besar akan membagikan layanan internet melalui Base
Transceiver Station (BTS) yang menjembatani perangkat jaringan komunikasi ISP
yang lebih besar menuju jaringan ISP yang lebih kecil. Layanan internet dibagikan ke
warnet melalui BTS. Pembagian layanan internet tersebut dapat dilihat pada Gambar
2.1.
Gambar 2.1 Skema ISP [3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.3.
Warung Internet
Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan
jasa internet kepada khalayak umum [4]. Sebagian besar pengguna jasa warnet adalah
pelajar, mahasiswa, profesional dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk
berbagai macam tujuan sesuai aktivitas yang dikehendaki. Kegunaan warnet antara
lain yaitu sebagai tempat hiburan (games online), mengerjakan tugas, melamar
pekerjaan secara online, memeriksa kiriman email terbaru, bersosialisasi atau
komunikasi, dan lain-lain terkait dengan kebutuhan memperoleh informasi dari
internet. Saat ini, keberadaan warnet tidak hanya terdapat di kota-kota besar, bahkan
di kota kecil pun keberadaan warnet sudah cukup banyak.
2.4.
Protokol
Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer satu
dapat berhubungan dengan komputer lain [5]. Himpunan aturan tersebut meliputi tata
cara bagaimana agar komputer bisa saling berkomunikasi, antara lain berupa bentuk
(model) komunikasi, waktu (saat) berkomunikasi, lalu lintas (traffic) komunikasi,
pemeriksaan error saat transmisi data, dan lain-lain.
2.5.
Transmission Control Protocol / Internet Protocol
Transmission
Control
Protocol/Internet
Protocol
(TCP/IP)
adalah
sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan (network) komputer yang
digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer [5]. TCP/IP
merupakan protokol standar pada jaringan internet yang menghubungkan banyak
komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi
satu sama lain.
TCP/IP merupakan protokol yang menjadi penghubung antar satu komputer
dengan komputer lain di dalam network, meskipun kedua komputer tersebut memiliki
operasi sistem yang berbeda. TCP/IP merupakan perantara dalam melakukan
penukaran data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.5.1. Transmission Control Protocol
Transmission Control Protocol (TCP) merupakan connection-oriented
protocol yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut serta dalam pertukaran data
harus melakukan hubungan terlebih dahulu sebelum pertukaran data berlangsung
(contohnya email) [5]. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan
bahwa email tersebut akan sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan, dan mengirimkan
error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan. Hal inilah
yang membuat TCP sukar untuk dikelabui. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk
satu datagram, maka TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.
2.5.2. Internet Protocol
Internet Protocol (IP) bertanggung jawab terhadap hubungan komunikasi
yang sedang berlangsung [5]. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dan mencari
jalur (routing) yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP tidak bertanggung
jawab jika data tersebut tidak sampai dengan utuh. Hal ini karena IP tidak memiliki
informasi mengenai isi data yang dikirimkan, tetapi IP akan mengirimkan pesan
kesalahan (error message) ke sumber data melalui ICMP jika hal ini terjadi
kesalahan.
Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang
akan disusun berikutnya, maka hal ini menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di
daerah sumber dan tujuan datagram. Hal inilah yang menyebabkan adanya paket data
yang hilang sebelum sampai ke tujuan.
2.6.
Ethernet
Dr. Robert M. Melcalfe mengembangkan teknologi ethernet di Pusat
Penelitian Xerox Palo Alto tahun 1970 [5]. Kemampuan ethernet pada waktu itu
hanya 3 Mbps dan dikenali sebagai Experimental ethernet. Saat ini, kecepatan
ethernet bisa mencapai 10 Mbps (dikenal dengan IEEE 802.3), 100 Mbps/fast
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ethernet (IEEE 802.3u), 1000 Mbps/gigabit ethernet (IEEE 802.3z/802.3ab) dan 10
gigabit ethernet (IEEE 802.3ae).
Standar ethernet dengan kode 802.3 menggunakan metode Carier Sense
Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) pada tahun 1985. Metode
CSMA/CD merupakan metode pengiriman yang terjadi sebelum paket data
dikirimkan, node yang akan mengirimkan paket melihat network sedang megirimkan
paket data atau tidak. Jika network sedang mengirimkan paket data, node akan
menunggu sampai tidak ada lagi pengiriman paket data oleh node yang lain. Apabila
dua node mengirimkan paket data secara bersamaan akan terjadi collision (tabrakan).
2.7.
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara 2 komputer
autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel
(wireless) [5]. Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart,
shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut
autonomous (melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh). Di
dalam jaringan komputer dikenal berbagai koneksi antar node komputer yaitu Peer to
Peer dan Client server.
2.7.1. Peer to Peer
Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa
komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer) [5]. Untuk
penggunaan khusus seperti laboratorium komputer, riset, dan beberapa hal lain,
model peer-to-peer ini bisa dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100
komputer.
Peer-to-peer adalah suatu model dengan kondisi tiap Personal Computer (PC)
dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resource untuk dipakai PC
lain. Dengan kata lain, PC dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode
yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Terdapat sebuah PC yang terhubung dengan printer dan beberapa PC yang
lain dapat melakukan print pada saat yang bersamaan. Jaringan peer-to-peer dapat
melakukan file sharing antar PC, sebagai contoh PC A, B, C, D, dan E, yang
memberi hak akses terhadap file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga
memberi akses file soal_uas.doc kepada C. A mengakses file dari B, sehingga B
berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan.
Jaringan komputer peer-to-peer dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Jaringan Komputer Peer-to-Peer [5]
2.7.2. Client – Server
Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi
internet pada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server, yang hanya
memberikan layanan bagi komputer lain dan client yang hanya meminta layanan dari
server [5]. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login
terlebih dahulu ke server yang dituju.
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai
dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi
client bisa saja merupakan resource yang tersedia di server atau aplikasi yang
dipasang di sisi client, namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server.
Jenis layanan Client-Server antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1)
File Server
Memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
2)
Print Server
Memberikan layanan fungsi percetakan.
3)
Database Server
Proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan
stasiun lain dapat minta pelayanan.
4)
Document Information Processing
Document Information Processing (DIP) memberikan pelayanan fungsi
penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
Satu jaringan dalam kantor yang terbagi menjadi dua bagian yang terpisah
yaitu jaringan client dan jaringan server. Jaringan server menerima permintaan data
dari jaringan client dan memprosesnya kemudian mengembalikan hasil pemrosesan
data tersebut kepada client. Penjelasan mengenai client- server dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Jaringan Komputer Client-Server [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.8.
Jenis-jenis Jaringan
Secara umum ada 3 jenis jaringan [5], yaitu Local Area Network (LAN),
Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).
2.8.1. Local Area Network
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang
relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada
sebuah gedung [5]. Biasanya tidak lebih jauh dari sekitar 200m.
Layanan internet mengalir ke setiap komputer yang ada menggunakan kabel
LAN. Jaringan pada sebuah kantor yang menggunakan modem dalam layanan
internet dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Jaringan LAN [5]
2.8.2. Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN) biasanya meliputi area yang lebih besar
dari LAN, misalnya antargedung dalam suatu daerah [5]. Dalam hal ini jaringan
menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih
besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Penggabungan jaringan LAN di berbagai lokasi kampus dalam jangkauan 10
hingga 50km menggunakan media transfer data berkecepatan tinggi dapat dilihat
pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Jaringan MAN [5]
2.8.3. Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah
menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optic [5]. Karena
jangkauannya yang lebih luas. Bukan hanya meliputi satu kota atau antarkota dalam
suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau otoritas negara lain.
Jaringan internet bisa langsung dipakai oleh pengguna maupun dialirkan
kembali melalui kabel LAN. Jaringan yang dialirkan melalui media wireless yang
menghubungkan antar negara satu dengan negara yang lain dapat dilihat pada
Gambar 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.6 Jaringan WAN [5]
2.9.
Topologi Jaringan
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan
hubungan antar komputer dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan
kabel (sebagai media transmisi) dengan konektor, ethernet card, dan perangkat
pendukung lainnya [5]. Jenis topologi pada hubungan komputer pada jaringan area
lokal, yaitu Bus, Ring, Star, Daisy-Chain/Linier, Tree, dan Mesh Full Connected.
2.9.1. Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup,
dan di sepanjang kabel terdapat node [5]. Signal dalam kabel dengan topologi ini
dilewati satu arah, sehingga memungkinkan sebuah tabrakan (collision) terjadi.
Pada topologi jaringan bus penambahan node baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa mengganggu node yang lain. Kedua ujung kabel ditutup dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
terminator. Tabrakan (collision) bisa terjadi saat pertukaran data saat bersamaan dari
node yang berbeda. Data yang mengalir dari internet melalui bentangan satu kabel
menuju node dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Topologi Jaringan Bus [5]
2.9.2. Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node [5]. Signal
mengalir dalam dua arah sekaligus sehingga dapat menghindarkan terjadinya
collision (tabrakan) dan memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.
Data mengalir dari internet melalui bentangan dua kabel pada setiap node
untuk melayani lalu lintas pertukaran data yang padat. Tabrakan (collision) saat
pertukaran data dalam waktu yang bersamaan dapat dikurangi. Kerusakan atau
putusnya salah satu kabel pada node menyebabkan kerusakan semua segmen node.
Topologi jaringan ring dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Topologi Jaringan Ring [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.9.3. Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node berkomunikasi langsung
dengan node lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node
ke central node dan diteruskan ke node tujuan [5]. Jika salah satu segmen kabel
putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Pada tiap node dipasang satu kabel yang dihubungkan ke hub/switch
kemudian diteruskan ke node yang dituju. Tabrakan (collision) saat pertukaran data
dalam waktu yang bersamaan tidak akan terjadi karena tiap node tidak terhubung
secara langsung. Kerusakan atau putusnya salah satu kabel pada node tidak
mengganggu node yang lain. Topologi star dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Topologi Jaringan Star [5]
2.9.4. Daisy-Chain/Linier
Topologi ini merupakan peralihan topologi Bus dan topologi Ring. Setiap
node terhubung langsung ke dua node lain melalui segmen kabel yang membentuk
saluran, bukan lingkaran utuh [5]. Setiap komputer terhubung secara seri. Gambar
2.10 menjelaskan tentang data yang mengalir dari internet melalui bentangan dua
kabel setiap node dan salah satu node merupakan ujung dari aliran data mengalir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.10 Topologi Jaringan Linier [5]
2.9.5. Tree
Tidak semua node memiliki kedudukan yang sama [5]. Node yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai node di bawahnya, sehingga jaringan sangat
tergantung pada node yang kedudukannya lebih tinggi (hierarchical topology).
Kedudukan yang sama disebut peer topology.
Data yang mengalir dari internet pada node yang dialiri oleh hub/switch
tergantung pada PC yang mengaliri data melalui kabel. Kerusakan atau putusnya
kabel pada node tidak akan mengganggu node yang lain. Jika kerusakan ada pada PC,
maka kerusakan tersebut mempengaruhi node yang lain. Topologi jaringan tree dapat
dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Topologi Jaringan Tree [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.9.6. Mesh dan Full Connected
Topologi jaringan ini menentukan hubungan antar sentral secara penuh [5].
Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah
sentral dikurangi 1 (n – 1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding
dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Tiap node dipasang kabel yang berhubungan langsung ke semua node yang
lain. Kerusakan atau putusnya kabel tidak akan mempengaruhi node yang lain.
Tabrakan (collision) saat pertukaran data dalam waktu yang bersamaan tidak akan
terjadi. Topologi jaringan mesh dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Topologi Jaringan Mesh [5]
2.10. Traffic Application
Proses komunikasi merupakan proses dari aplikasi yang berjalan di dalam 2
sistem berbeda saat melakukan komunikasi [7]. Proses komunikasi meliputi proses
pengiriman pesan, penerimaan pesan dan respon pesan dari aplikasi sehingga terjadi
traffic application. Traffic application meliputi HTML (dokumen web), HTTP (web),
dan SMTP(email).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.11. Manajemen Bandwidth
Bandwidth merupakan lebar spektrum pita frekuensi yang mengandung energi
sinyal di dalamnya [7]. Manajemen bandwidth digunakan agar bandwidth
terdistribusi secara merata kepada seluruh pengguna. Pengukuran dengan beberapa
parameter perlu dilakukan agar terdistribusi secara baik. Secara umum ada 4 teknik
antrian, yaitu prioritas, FIFO, penjadwalan, shape and drop. dan 3 teknik mengontrol
bandwidth, yaitu Class Based Queuing, Weighted Fair Queuing (WFQ), dan
Hierarchy Token Bucket (HTB) [8].
2.11.1. Prioritas
Paket data yang melintasi gateway diberikan prioritas berdasarkan port,
alamat IP atau sub net [7]. Jika lalu lintas paket data pada gateway tinggi maka
prioritas dengan nilai terendah (nilai paling rendah berarti prioritas tertinggi) akan di
proses terlebih dahulu, sedangkan yang lainnya akan di berikan ke antrian atau
dibuang. Metode prioritas paling cocok diterapkan pada koneksi internet yang
memiliki bandwidth sempit, hanya lalu lintas paket data paling penting saja yang
dilewatkan seperti SMTP dan POP3.
2.11.2. FIFO
Lalu lintas paket data yang melebihi nilai set maka paket data akan
dimasukkan ke antrian, paket data tidak mengalami pembuangan hanya tertunda
beberapa saat [7]. Metode FIFO cocok diterapkan pada koneksi internet dengan besar
bandwidth 64kbps atau lebih.
2.11.3. Penjadwalan
Metode penjadwalan paling sering dipakai karena memiliki kemampuan
membagi paket data ke dalam ukuran yang sama besar kemudian memasukkan ke
dalam beberapa antrian [7].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.11.4. Shape and drop
Metode shape and drop paling cocok dan efektif untuk jaringan yang
memiliki beban lalu lintas paket data yang sangat tinggi [7]. Jika lalu lintas paket data
melebihi nilai set maka paket data akan di masukan ke dalam antrian sehingga lalu
lintas paket data menurun secara perlahan, metode ini disebut pemotongan
bandwidth, kemudian jika lalu lintas paket data terus menerus melebihi nilai set maka
paket data akan dibuang (drop).
2.11.5. Class Based Queue
Class Based Queue (CBQ) merupakan teknik pembagian bandwidth dengan
cara membagi bandwidth yang tidak terpakai oleh setiap kelas jaringan untuk kelas
jaringan lain [8]. Menyediakan metode untuk menjamin paket yang dikirim kelas
jaringan tertentu tidak terlalu lama menunggu peruses pengiriman.
2.11.6. Stochastic Fair Queue
Stochastic Fair Queue (SFQ) merupakan teknik pembagian bandwidth dengan
cara membagi setiap paket data yang diterima dalam jumlah yang sama rata [8].
Setiap paket yang telah terbagi dimasukkan ke dalam suatu antrian dan menunggu
dikeluarkan secara algoritma round robin (antrian dikeluarkan dengan memberikan
kesempatan untuk tiap sesi pengiriman paket pada gilirannya karena tidak
menyediakan antrian tiap sesi). Pada SFQ terdapat nilai pertub (second) yaitu waktu
pengulangan pengiriman dan allot (Bytes) yaitu jumlah paket data yang dikeluarkan.
2.11.7. Hierarchy Token Bucket
Hierarchy Token Bucket (HTB) merupakan teknik pembagian bandwidth
dengan cara membagi bandwidth yang tidak terpakai oleh setiap kelas jaringan untuk
kelas jaringan dibawahnya [8]. Cara konfigurasi sama seperti CBQ hanya
parameternya saja yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.12. Parameter Manajemen Bandwidth
Parameter yang dibutuhkan manajemen bandwidth [7], yaitu throughput,
delay, dan packet loss.
2.12.1. Throughput
Throughput merupakan bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran
waktu tertentu dalam mentransmisikan data [1]. Berbeda dengan bandwidth,
walaupun satuannya sama bits per second (bps), tapi throughput lebih
menggambarkan bandwidth yang sebenarnya pada suatu waktu dan pada kondisi dan
jaringan tertentu yang digunakan untuk mengunduh suatu file dengan ukuran tertentu.
Jika tp adalah throughput, dz adalah ukuran data yang dikirim, dan t adalah waktu
yang dibutuhkan, maka rumus untuk menentukan throughput jaringan komputer
sebagai berikut:
tp = dz / t
(2.1)
Perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur throughput pada
jaringan komputer saat mengunduh data dari server bisa dihitung menggunakan
stopwatch, dari mulai unduh sampai selesai.
2.12.2. Delay / Latency
Delay atau waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan untuk sebuah
paket yang dikirimkan dari suatu komputer ke komputer yang dituju [1]. Delay dalam
sebuah proses transmisi paket dalam sebuah jaringan komputer disebabkan karena
adanya antrian yang panjang, atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan
pada routing. Delay pada paket yang ditransmisikan dapat dicari dengan membagi
antara panjang paket (satuannya bit) dibagi dengan link bandwidth (satuannya bit/s).
Delay pada suatu jaringan komputer dapat diukur menggunakan perintah ping yang
merupakan salah satu perintah yang dimiliki oleh command prompt sistem operasi
Windows, time pada hasil perintah ping menunjukkan delay pada paket yang
dikirimkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.12.3. Packet Loss
Packet loss merupakan persentase paket yang hilang selama mentransmisikan
data [1]. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti penurunan signal dalam media
jaringan, kesalahan perangkat keras jaringan, atau juga radiasi dari lingkungan
sekitar. TCP yang bersifat connection oriented, menyediakan pengiriman kembali
(restransmission) atau pengiriman secara otomatis (resends) paket yanng hilang
selama proses transmisi walau segmen telah tidak diakui pada beberapa network
transfer protokol. Walaupun TCP memiliki kelebihan tersebut, jika TCP melakukan
retransmitting atau resends, throughput jaringan semakin menurun. Berbeda halnya
dengan protokol UDP yang bersifat connection-less yang tidak menyediakan
retransmission maupun resends jika terjadi kehilangan paket. Jika pl adalah packet
loss, pt adalah paket yang dikirim, dan pr adalah paket yang diterima, maka rumus
untuk menghitung packet loss, adalah sebagai berikut:
pl=((pt-pr)/pt) x100%
(2.2)
2.13. Alat pengukuran
Proses pengukuran parameter dalam manajemen bandwdith menggunakan
software Axence Net Tool.
2.13.1. Axence Net Tool
Software Axence Net Tool ini dibuat oleh Axence Sofware, Inc yang
berfungsi untuk memonitor performansi jaringan dengan cepat. Axence Net Tool
berbasis grafik (GUI) sehingga dapat mudah dipahami. [10]. Software Axence Net
Tool dapat dilihat pada Gambar 2.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.13 Axence Net Tool [10]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1.
Model Jaringan
Sebagai salah satu contoh model jaringan yaitu jaringan yang dimiliki oleh
warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta. Jaringan warnet tersebut dihubungkan ke
jaringan ISP A dan ISP B melalui router. Contoh model jaringan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 3.1. sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Jaringan yang Dianalisa
Terdapat beberapa batasan dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja
jaringan seperti Gambar 3.1. Batasan tersebut antara lain:
1.
Pengukuran yang dilakukan tidak mempertimbangkan kondisi internal yang
ada dalam jaringan menejemen bandwidth, misalnya gangguan pada media
transmisi, pengaturan ketentuan protokol pada proxy (aplikasi yang
menjembatani antara client menuju ISP).
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.
Pengukuran hanya dilakukan pada warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta ke
ISP A (XL untuk keperluan browsing) dan ISP B (GMEDIANET untuk
keperluan games).
3.
Besar bandwidth yang ditentukan oleh pihak warnet sebesar 4MB .
4.
Maksimal pengguna dalam waktu bersamaan dengan keperluan yang berbeda
sebanyak 16.
3.2.
Pengolahan dan Analisa Data
3.2.1. Throughput
Pengukuran throughput (T) dilakukan dengan cara mengirimkan paket dari
pengguna ke ISP A dan atau ISP B. Hasil pengukuran throughput akan dibandingkan
dengan teori-teori yang ada, sehingga dapat diketahui besarnya throughput tergolong
dalam klasifikasi baik atau buruk. Dari hasil pengukuran tersebut, penyebab
throughput tergolong dalam kategori buruk, yaitu paket yang dikirimkan melebihi
batas bandwidth (overload) sehingga throughput dapat dianalisa.
3.2.2. Delay
Pengukuran delay dilakukan dengan cara mengirimkan paket dari pengguna
ke ISP A dan atau ISP B. Delay yang diperlukan dari paket yang dikirim sampai
diterima pengguna akan diketahui. Delay akan dibandingkan dengan standar yang
dimiliki oleh warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta dan teori-teori yang ada. Dari
hasil perbandingan tersebut, besarnya delay dapat diketahui apakah termasuk dalam
kategori baik atau buruk. Jika termasuk dalam kategori buruk, maka penyebab dari
perbedaan waktu atau besarnya delay pada setiap pengiriman dan penerimaan paket
akan dicari.
3.2.3. Packet Loss
Dari hasil pengukuran menggunakan ntop, besarnya packet loss pada setiap
pengunduhan data dari server dapat dilihat. Berdasarkan standar ITU-T X.642,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
standar persentase packet loss untuk jaringan adalah sebagai berikut: sangat bagus
(0%), bagus (1% - 3%), sedang (4% - 15%), dan jelek (16% - 25%) [11]. Berdasarkan
standarisasi tersebut, packet loss pada saat pengiriman dapat diketahui apakah dalam
ketegori sangat bagus, bagus, sedang, ataupun jelek.
3.3.
Rencana Kerja
Rencana kerja yang digunakan dalam proses pengukuran adalah sebagai
berikut:
1.
Pengukuran akan dilakukan tiap satu jam dengan penambahan satu pengguna
di tiap jam berikutnya sampai maksimal pengguna.
2.
Melihat pada paket data yang inbound (masuk) pada komputer tiap pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN
4.1.
Data Penelitian
Pengukuran dilakukan tiap satu jam (1 pengguna) dengan penambahan satu
pengguna di tiap jam berikutnya sampai maksimal pengguna dengan hasil berupa data
throughput, delay, dan packet loss. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Pengukuran yang dilakukan dengan manajemen bandwidth CBQ dengan antrian
paket FIFO yang digunakan oleh warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta mempunyai
pengaturan sebagai berikut:
1.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket DNS (Domain Name System)
hanya 64 Kbps.
2.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket ICMP (Internet Control
Message Protocol) hanya 128 Kbps.
3.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket Hit proxy (paket yang sudah
pernah di akses kemudian tersimpan secara otomatis di database proxy)
unlimited.
4.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket yang kurang dari 200 KBps
(browsing, download) unlimited.
5.
Besar bandwidth yang disediakan untuk paket yang lebih dari 200 KBps
(browsing, download) 1 Mbps – 2 Mbps untuk 18 pengguna (di bagi dalam 2
kelompok yaitu tiap 9 pengguna mendapat jaminan 512 Kbps – 900 Kbps)
dengan pengaturan tiap kelompok menggunakan SFQ dengan pertub 5 second
dan allot 1514 byte. Pengaturan tiap PC menggunakan pengaturan default dari
mikrotik.
Kondisi pengaturan di no 1 sampai 5 ditunjukkan pada Gambar 4.1 sebagai
berikut:
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 4.1 Pengaturan manajemen bandwidth
Tabel 4.1. Rata-rata hasil pengukuran
NO
PAKET (KByte) THROUGHPUT (KByte/s)
1
2991
300.757 9.944905688 0.00000%
2
4164.5
168.807 22.48641755 0.00000%
3
4312
4
5556.5
110.8026 117.0432583 0.00000%
5
6810.67
137.791 77.66469523 0.00337%
6
6858.63
300.41 55.07802635 0.00000%
7
8294.75
206.05075 121.4670046 0.00187%
8
8563.44
168.2532222 121.6517378 0.00000%
9
9812.67
153.7234444 95.33144692 0.00000%
10
11700.8
55.2048 262.3691397 0.00674%
11
11770.63
12
13973.6
105.9912 501.5781788 0.00180%
13
14638.8
56.9908 773.3210585 0.01777%
14
15715.2
158.7531333 262.3049191 0.00000%
14
16021.57
80.17957143 740.9997724 0.01779%
15
17107.25
65.015 586.5293608 0.02376%
DELAY (s)
PL(%)
218.2782857 65.85089398 0.00000%
159.3708182 961.3677976 0.00000%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4.1.1. Throughput
Pada penelitian yang dilakukan, penggunaan bandwidth secara detail pada
warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta dapat diketahui. Throughput yang merupakan
bandwidth aktual dapat dilihat pada Tabel 4.1 kolom ke-dua. Data throughput
tersebut dapat digambarkan sebagai grafik seperti pada Gambar 4.1.
Gambar 4.2. Grafik Pengukuran Besarnya Throughput
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, throughput semakin kecil
sesuai dengan banyaknya paket yang di kirim oleh pengguna. Throughput pada saat
paket terkecil (2,991 MBps) sebesar 300.757 KBps, dan throughout pada saat paket
terbesar (17.107 MBps) sebesar 65.015 KBps. Perbedaan throughput yang terjadi
dikarenakan lalu lintas trafic pada waktu sibuk lebih padat sehingga throughput
menjadi lebih kecil. Kondisi ini sesuai dengan teori di [1], karena bandwidth sebesar
4 MBps bisa mencukupi throughput pada pengiriman paket terbesar. Pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pengujian tertentu (nomor pengujian 2 dan 3, 5 dan 6, 7 dan 8, 10 dan 11) terdapat
paket yang besarnya hampir sama hanya saja besar throughput berbeda, hal ini terjadi
karena ada beberapa paket yang merupakan paket Hit proxy sehingga paket yang
diakses diambil dari database proxy tanpa harus mengambil dari internet sehingga
memaksimalkan kerja throughput.
4.1.2. Delay
Pada penelitian yang dilakukan, penggunaan bandwidth secara detail pada
warnet RUSH Jl. Palagan Yogyakarta dapat diketahui. Delay yang merupakan waktu
tunggu pengunduhan data dari jaringan internet ke komputer pengguna dapat dilihat
pada Tabel 4.1 kolom ke-tiga. Data delay tersebut dapat digambarkan sebagai grafik
seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.3. Grafik Pengukuran Besarnya Delay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Berdasarkan pengukuran yang