Pengaruh fraksi n butanol ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana mill.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan dengan metode uji toleransi glukosa. - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

  

SIMPULAN

  Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya dan saran yang akan diberikan.

  Berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Pemberian fraksi n-butanol ekstrak etanol daun alpukat (Persea

  americana Mill.) dengan dosis 0,5; 1,0 dan 1,5 g/kgBB memiliki

  aktivitas dalam penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan dan dosis yang memiliki aktivitas paling tinggi adalah dosis 1,0 g/kgBB.

  2. Tidak terdapat hubungan yang linear antara peningkatan dosis fraksi n- butanol ekstrak etanol daun alpukat secara oral dengan peningkatan efek penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan .

Alur Penelitian Selanjutnya

  Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu: 1. Dilakukan penelitian mengenai uji efek toksisitas.

  2. Dilakukan uji efektifitas penetapan dosis terapi yang aman sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan.

  3. Dilakukan penelitian tentang penurunan kadar glukosa darah menggunakan metode lain seperti dengan induksi aloksan dan streptozotozin agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing metode.

  4. Dilakukkan penelitian lebih lanjut mengenai isolat dari zat yang berkhasiat dalam penurunan kadar glukosa darah.

  Adnan, M., 1997, Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan, Andi, Yogyakarta, hal. 9-10. Anonim, 2010, Suplemen I Farmakope Herbal Indonesia, Kementrian Kesehatan, Indonesia, hal. 3-7 Antia, B.S, J. E. Okokon, P.A. Okon, 2005, Hypoglycemic Activity of

  

Aqueous Leaf of Persea american Mill, [online]. [2012, Oktober, 26].

  Backer, H. J., 1980, The Laboratory Rat. Vol. I, Academic Press, Inc., Florida, hal. 8-9. Boehringer, 1997, Pedoman Kerja Diagnostik dan Biokimia Advantage Meter. Mannheim, Germany. Departeman Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia (Jilid III), Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta, hal. 37-38. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1978, Materia Medika Indonesia. (Jilid II), Jakarta, 70-76. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989, Vademekum Bahan Obat Alam. Jakarta, 10-13. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991, Inventaris Tanaman

  

Tumbuhan Obat, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta, hal. 3,

10-39.

  Doyle, M.P., Mungall, 1980, Experimental of Organic Chemistry, John Wiley and Sons, New York, pp. 24-34. Farnsworth, N. R., 1966, Biological and Phytochemical Screening of Plants, Journal of Pharmaceutical Sciences, 69 (3) : 225-268. Fidrianny, I., 2003, Efek Antihipertensi dan Hipotensi beberapa Fraksi dari ekstrak etanol Umbi Lapis Kucai, J. Matematika dan Sains., Bandung, Vol 8(4) : 147-148. Ganong, W.F., 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (22th ed.). Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, 299. Gritter, J.R., J.M. Bobbitt dan A. E. Schwarting, 1991, Pengantar Kromatografi, Penerbit ITB, Bandung, hal. 107-137. Guyton, A.C; J.E. Hall., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC Medical Publisher, Jakarta, 1010-1027. Guyton, A.J; J.E Hall., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (Setiawan, I., penerjemah). Penerbit buku kedokteran, Jakarta, 1224-1226. Guyton, Arthur C, M.D. Hall, John E, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC Medical Publisher, Jakarta, hal. 1010-1027. Hangerman, A. E., 1998, Taninn Chemistry, Departemen of Chemistry and Biochemistry, USA, p-110.

  Katzung, B.G., 2007, Basic & Clinical Pharmacology. (10th ed.). The MCGraw-Hill Companies,Inc., Boston, 684, 693-701. Kristinawati, 2010, Pengaruh Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana

  

Mill.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih

Jantan Dengan Metode Uji Toleransi Glukosa, Fakultas Farmasi,

  Universitas Widaya Mandala, Surabaya, hal. 61. Lehman, J.W., 2004, Microscale Operational Organic Chemistry, Prentice hall upper Saddle River, New Jersey, hal. 634.

  Linne, J.J., K.R. Munson., 1999, Clinical Laboratory Scienc: Thed Basics an Routine Techniques. Mosby., Missouri, 169-171. Maulana, M., 2008. Mengenal Diabetes Mellitus. Sleman, Yogyakarta, 33- 36; 44-45. Mitruka, J and H. M. Rawnsley, 1976, Animal For Medical Reaserch, John Wiley and Sons, New York, hal.237 Mulya, M., and Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga University Press, Surabaya, hal. 61, 224, 374, 375, 404. Nugroho, A.E., 2006, Hewan Percobaan Diabetes Mellitus: Patologi dan Mekanisme Aksi Diabetogenik, Biodiversitas, 7, hal. 378-382. Passwater, R.A., 1991, New Super Nutrition, Simon and Schuster, New York, hal. 268. Rang, H. P., M. M Dale., J. M. Ritter., P. K Moore., 2003, Pharmacology

  Sharp, P.E., and M.C. La regina, 1998, The Laboratory Rat: A Volume

  

in the Laboratory Animal Pocket Referensi Series, CRC Press, Florida,

hal. 1.

  Sinaga, E., Y. Wirawanni, 2012, Pengaruh Pemberian Susu Kedelai

  

Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Wanita Prediabetes, Journal of

Nutrition College, 1, hal. 563-579.

  Smith, J. B. dan S.Mangkoewidjojo., 1988, Pemeliharaan, Pembiakan

  

dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, Universitas

Indonesia, Jakarta, hal. 38, 49-55.

  Standl, E., 2002, International Diabetes Federation European Policy

  Group Standards For Diabetes (vol.8), 38. [Online].

   Suckow, M.A., S.H. Weisbroth, and C.L. Franklin., 2006, The Laboratory Rat. Elsevier, California, 72, 109.

  Suherman, S.K., 2007, Insulin dan Diabetik Oral. In : Gunawan,S.G.(Ed.),

  

Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen Farmakologi dan

Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 481-495.

  Taskeen, A., I. Naeem, H. Mubeen, 2009, Isolation of Flavonol from

  

Euphorbia wallichii by Preparative High Performance Liquid

Chromatography, Nature and Science, Lahore.

  Tietz, W. N., 1986, Textbook of Chemical Chemistry. Ist. Volume. Saunders Company, Philadelphia, 775-800.

  Puspa Swara, Jakarta, 1. Wijayakusuma, H., S. Dalimartha., A. S. Wirian., 1998, Tanaman

  

Berkhasiat Obat Di Indonesia. Jilid IV. Cetakan ke-4. Penerbit Pustaka

Kartini, Jakarta, 19-21.

  Zainuddin, M., 2000, Metodologi Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal. 52-54.

  

HASIL PERHITUNGAN PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN

SERBUK Hasil Susut Pengeringan Replikasi Hasil Susut Pengeringan

  1 10% 2 9,80% 3 10%

  10 %+9,80 %+10 %

  Rata-rata = = 9,93 %

  W (krus W W (krus + % Kadar Rata- kosong) (bahan) abu) N0 Abu rata

  I. x 100 % = 4,61 %

  2,05 22,0745

  • – 21,9764

  II. x 100 % = 4,85 %

  2,02 22,177

  • – 22,08

  x 100 % = 4,7 % III.

  2,06 4,61 %+ 4,85 % + 4,7 %

  Rata-rata kadar abu = = 4,72 %

  Kurs Kurs kosong + Berat % Kadar Rata- No

  Kosong ekstrak Esktrak Air rata 1 21,9858 26,5622 5,0473 9,3 2 22,2449 26,8071 5,0356 9,4 9,34 3 21,1761 26,8071 5,0294 9,3

  berat ekstrak

  • –( bobot kurs +isi –bobot kurs kosong )

  x 100 % Kadar air :

  berat ekstrak berat ekstrak kental berat serbuk x 100 %

  212,9488 g 1250 g x 100 % = 17,035 %

  Hasil Perhitungan Rendemen Fraksi

  berat fraksi kering berat ekstrak yang digunakan x 100 %

  15,021 g 150g x 100 % = 10,014 %

  Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Etanol

  No Berat cawan + ekstrak setelah diuapkan

  Berat cawan kosong Berat ekstrak

  1 22,8779 22,0799 5,003

  • – 22,0799 5,003
  • – 21,9825 5,003

  • – 22,06930 5,003
  • –34,5204 2 ,00042

  34 ,5614

  x 100 % I.

  berat kurs+abu – berat kurs kosong berat abu

  Kadar abu :

  3 34,3108 2,0011 34,4564 2,27

  2,18% 2 34,5413 2,0060 34,5856 2,23

  Abu Rata- rata (gram) 1 34,5144 2,00042 34,5614 2,045

  Hasil Perhitungan Penetapan Kadar Abu Ekstrak N0 W (krus kosong) W (bahan) W (krus +

abu)

% Kadar

  x 100 % = 14,71 %

  22,7975

  x 100 % = 15,20 % III.

  22,7434

  x 100 % = 15,95 % II.

  22,8779

  x 100 % I.

  berat ekstrak

  Kadar sari larut etanol =

  x 100 % = 2,045 % jarak yang ditempuh senyawa

  Rumus: Rf =

  jarak yang ditempuh pelarut a.

  Senyawa alkaloid

  4,16

  noda pembanding : = 0,52

  8

  4

  noda ekstrak : = 0,5

  8

  4

  noda fraksi : = 0,5

  8 b.

  senyawa tanin

  4,7

  noda pembanding : = 0,58

  8 4,1

  noda ekstrak : = 0,51

  8 4,5

  noda fraksi : = 0,56

  8 c.

  senyawa saponin

  6,6

  noda pembanding : = 0,82

  8 6,4

  noda ekstrak : = 0,8

  8 6,3

  noda fraksi : = 0,79

  8 senyawa flavonoid

  2,5

  noda pembanding = 0,31:

  8 2,6

  noda n-heksan : = 0,30

  8 3,8

  = 0,47

  8 5,1

  = 0,63

  8 6,3

  = 0,78

  8 1,2

  Noda fase air : = 0,15

  8 1,2

  noda ekstrak : = 0,15

  8

  2

  = 0,25

  8 3,8

  = 0,47

  8 4,9

  = 0,60

  8

  6

  = 0,75

  8

  2

  = 0,25 noda fraksi :

  8

  4

  = 0,50

  8 6,2

  = 0,77

  8

  

PERHITUNGAN ANAVA KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS

PUTIH PADA BERBAGAI WAKTU PENGAMATAN

Perhitungan Anava Kadar Glukosa darah Tikus Putih (0 menit) ANOVA

  KGD Sum of Squares df Mean Square F Sig.

  Between Groups 59.840 4 14.960 .272 .892 Within Groups 1099.200 20 54.960 Total 1159.040

  24 Dari hasil anova one way menggunakan bantuan computer

   ANOVA

  KGD Sum of Squares df Mean Square F Sig.

  Between Groups 990.000 4 247.500 .604 .664 Within Groups 8192.000 20 409.600 Total 9182.000

  24 Dari hasil anova one way menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 diatas dapat diketahui F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan demikian tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.

  

ANOVA

  KGD Sum of Squares df Mean Square F Sig.

  Between 3624.960 4 906.240 5.444 .004 Groups Within Groups 3329.600 20 166.480 Total 6954.560

  24 Dari hasil anova one way menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 diatas dapat diketahui F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian ada perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, maka dilanjutkan dengan uji HSD 5 % untuk melihat di mana letak perbedaan bermakna tiap kelompok. Dari hasil anova one way menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 diatas dapat diketahui F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian ada perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, maka dilanjutkan dengan uji

  

ANOVA

  KGD Sum of Squares df Mean Square F Sig.

  Between Groups

  2839.840 4 709.960 14.723 .000 Within Groups

  964.400 20 48.220 Total 3804.240

  24 Dari hasil anova one way menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 diatas dapat diketahui F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian ada perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, maka dilanjutkan dengan uji

  

ANOVA

  KGD Sum of Squares df Mean Square F Sig.

  Between Groups

  2525.760 4 631.440 17.668 .000 Within Groups

  714.800 20 35.740 Total 3240.560

  24

  

PERHITUNGAN UJI HSD PADA BERBAGAI WAPENGAMATAN

Perhitungan Uji HSD pada Menit ke 60

  KGD Multiple Comparisons Tukey HSD

  95% Confidence Interval

  Mean Difference Std. Lower

  (I) Waktu (J) Waktu (I-J) Error Sig. Bound Upper Bound kontrol kelompk 1.400 8.160 1.000 -23.02 25.82 negatif F1 kelompok 18.600 8.160 .193 -5.82

  43.02 F2 kelompk kontrol -1.400 8.160 1.000 -25.82

  23.02 F1 negatif kelompok 17.200 8.160 .255 -7.22

  41.62 F2 kelompok 1.200 8.160 1.000 -23.22

  25.62 F3

  • kontrol 29.200 8.160 .014

  4.78

  53.62 positif kelompok kontrol -18.600 8.160 .193 -43.02

  5.82 F2 negatif kelompk -17.200 8.160 .255 -41.62

  7.22 F1 kelompok -16.000 8.160 .320 -40.42

  8.42 F3 kelompk -1.200 8.160 1.000 -25.62

  23.22 F1 kelompok 16.000 8.160 .320 -8.42

  40.42 F2

  • kontrol 28.000 8.160 .020

  3.58

  52.42 positif

  • kontrol kontrol -30.600 8.160 .010 -55.02 -6.18 positif negatif
  • kelompk -29.200 8.160 .014 -53.62 -4.78 F1 kelompok -12.000 8.160 .592 -36.42

  12.42 F2

  • kelompok -28.000 8.160 .020 -52.42 -3.58 F3
KGD Multiple Comparisons Tukey HSD

  95% Confidence Interval

  Mean Difference Std. Lower Upper

  (I) Waktu (J) Waktu (I-J) Error Sig. Bound Bound

  • kontrol kelompk 17.000 4.392 .008

  3.86

  30.14 negatif F1

  • kelompok 22.000 4.392 .001

  8.86

  35.14 F2

  • kelompok 14.800 4.392 .023

  1.66

  27.94 F3

kelompok 5.000 4.392 .785 -8.14

  18.14 F2 kelompok -2.200 4.392 .986 -15.34

  10.94 F3

  • kontrol 15.800 4.392 .014

  2.66

  28.94 positif

  • kelompok kontrol -22.000 4.392 .001 -35.14 -8.86 F2 negatif kelompk -5.000 4.392 .785 -18.14

  8.14 F1 kelompok -7.200 4.392 .491 -20.34

  5.94 F3 kontrol 10.800 4.392 .140 -2.34 23.94 positif

  • kelompok kontrol -14.800 4.392 .023 -27.94 -1.66 F3 negatif
kelompok 7.200 4.392 .491 -5.94

  20.34 F2

  • kontrol 18.000 4.392 .005

  4.86

  31.14 positif

  • kontrol kontrol -32.800 4.392 .000 -45.94 -19.66 positif negatif
  • kelompk -15.800 4.392 .014 -28.94 -2.66 F1 kelompok -10.800 4.392 .140 -23.94

  2.34 F2

  • kelompok -18.000 4.392 .005 -31.14 -4.86 F3 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

  Perhitungan Uji HSD pada Menit ke 180

  KGD Multiple Comparisons Tukey HSD

  95% Confidence Interval

  Mean Difference Std. Lower Upper

  (I) Waktu (J) Waktu (I-J) Error Sig. Bound Bound

  • kontrol kelompk 12.800 3.781 .022

  1.49

  24.11 negatif F1

  • kelompok 18.800 3.781 .001

  7.49

  30.11 F2

  • kelompok 15.000 3.781 .006

  3.69

  26.31 F3

  • kontrol 31.200 3.781 .000

  19.89

  42.51 positif kelompok 2.200 3.781 .976 -9.11

  13.51 F3

  • kontrol 18.400 3.781 .001

  7.09

  29.71 positif

  • kelompok kontrol -18.800 3.781 .001 -30.11 -7.49 F2 negatif kelompk -6.000 3.781 .522 -17.31

  5.31 F1 kelompok -3.800 3.781 .850 -15.11

  7.51 F3

  • kontrol 12.400 3.781 .027

  1.09

  23.71 positif

  • kelompok kontrol -15.000 3.781 .006 -26.31 -3.69 F3 negatif
  • 3.781 .000 -42.51 -19.89 kelompk F1

  • 31.200
    • 3.781 .001 -29.71 -7.09 kelompok F2

  • 18.400
    • 3.781 .027 -23.71 -1.09 kelompok F3

  • 12.400
    • 3.781 .003 -27.51 -4.89 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

  • 16.200

  % Penurunan Harga Rata-rata Kadar Glukosa darah kelompok Perlakuan No F1 F2 F3 1 29,856 37,062 32,682

  Contoh perhitungan % penurunan rata-rata kadar glukosa darah berdasarkan rumus : kontrol positif kontrol negatif

  TABEL UJI F

  TABEL KORELASI SURAT DETERMINASI TANAMAN

SURAT KETERANGAN PEMERIKSAAN KESEHATAN HEWAN

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Uji efek hioglikemia fraksi etil asetat biji jinten hitam pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

0 4 98

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji efek penurunan glukosa darah ekstrak etanol ganggang (Gracilaria verrucosa) dan (Kappaphycus alvarezii) dengan metode toleransi glukosa oral dan metode induksi aloksan

0 11 135

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92