6.1.1. Kondisi Umum - DOCRPIJM bece056f30 BAB VIBab 6 Aspek teknis per sektor

BAB VI
KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

Pada tahapan ini penyusunan dokumen RPI2-JM mengacu pada sektor secara top down, yaitu
mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun sub out put kegiatan pada masing- masing
sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut :
6.1. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Permukiman
6.1.1. Kondisi Umum
Penyebaran kawasan permukiman di Kabupaten Buol terkonsentrasi di pusat-pusat kota
dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan

kawanan

permukiman di perkotaan menjadi kumuh
Sektor Pengembangan permukiman berusaha menyediakan infrastruktur penunjang
guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman

6.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan
Kawasan strategis Kabupaten Buol memiliki maksud untuk memilahkan wilayah kota
atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan tertentu, sehingga
mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta memperjelas hirarki

dalam pemenuhan fasilitas.

6.1.2.1. Isu Strategis
Ibu kota Kabupaten Buol terletak di kecamatan Biromaru yang mana semua
pelayanan Masyarakat dan perdagangan berada di ibukota kabupaten dalam hal
ini sangat mempenagruhi laju pertumbuhan di ibu kota kabupaten yang
menimbulkan berbagi dampak sosial masyarakat
Guna pengaturan/ penataan kawasan–kawasan permukiman yang berkembang
saat ini sektor bangkim telah membantu dalam penyusunan dokumen SPPIP
yang mengkaji Isu strategis penataan kawasan perkotaan

6.1.2.2. Permasalahan dan Tantangan

Bab VI - 129

Berdasarkan kondisi Exiting sektor pengembangan permukiman permasalahan
dan tantangan yang di hadapi adalah masih luasnya kawasan kumuh sebagai
permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat menyebabkan
terjadinya degradasi lingkungan, masih terbatasnya pelayanan infrastruktur
sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga menyebabkan

tersendatnya arus perputaran ekonomi, keterbatan pemahanan masyarakat
terhadap kebijakan / peraturan pembangunan kawasan sangat terkendala dalam
hal pembebasan lahan. Untuk kawasan Perdesaan permukiman masyarakat
letaknya sangat berjauhan terutama di daerah pegunungan sehingga
mempersulit akses ke desa tersebut, untuk itu pemerintah Kabupaten Buol
melalui semua jajaran ke pemerintahannya berusaha untuk memenuhi sarana
dan prasarana di daerah perdesaan dengan membuka akses ke kantong-kantong
produksi/ sentra ekonomi di kawasan perdesaan
6.1.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor Bangkim
Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang
dilaksanakan oleh masing-masing dinas yang menangani, secara umum dibagi dalam 2
output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan. Kondisi eksisting perkotaan secara rinci
termuat dalam dokumen SPPIP.

6.1.4. Pembinaan Pengembangan Permukiman
6.1.4.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman
(SPPIP)
Penyusunan SPPIP Kabupaten Buol dilaksanakan oleh sector bangkim dalam
pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten
Buol Kawasan yang termuat dalam dokumen SPPIP adalah penataan kawasan

kumuh yang ada dalam Kec Biromaru

6.1.4.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Penyusunan RPKPP Kabupaten Buol dilaksanakan oleh sector bangkim dalam
pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten

Bab VI - 130

Buol. Kegiatan yang termuat RPKPP adalah penataan kawasan kumuh yang
ada dalam Kota Buol.

6.1.5. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan
6.1.5.1. Kawasan Permukiman Kumuh
Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di Kabupaten Buol
adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan. Sejalan
dengan penataan kawasan yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Buol
kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan kawasan
perdagangan.

Tabel 6.1 Data Kawasan Kumuh


No
1

Lokasi /
Kwsn Kumuh
Kota Biau

Luas
3 Ha

Jumlah
Penduduk
4.865 Jiwa

Terlayani Air
Minum ( % )
90

Terlayani

Sanitasi ( % )
85

Luas
Genangan
1,5 ha

6.1.5.2. Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya
Seiring laju pertumbuhan penduduk berimbas akan kebutuhan pemenuhan
hunian yang layak, pemerintah Kabupaten Buol bekerja sama dengan
pengusaha dalam hal pengembangan perumahan rakyat telah membangun
beberapa kawasan perumahan RSH, namun tidak semua kebutuhan
infrastruktur dapat terpenuhi di kawasan RSH oleh pihak pengembang. Untuk
itu fasilitas umum berupa sarana infrastruktur dibangun oleh pemerintah
Kabupaten Buol

6.1.5.3. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya
Guna pemenuhan perumahan yang murah namun layak serta pemanfaatan
lahan dan ruang yang terbatas terutama di Buol Kota Pemerintah berencana
akan membangun rusunawa, lokasi yang telah disiapkan adalah di kecamatan

Buol Kota

Bab VI - 131

6.1.6. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
6.1.6.1. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Wilayah Kabupaten Buol terbesar adalah kawasan perdesaan yang mana
daerah tersebut merupakan sentra pertanian dan perikanan olehnya itu
pemerintah Kabupaten Buol dalam pengembangan kawasan sentra-sentra
produksi membangun sarana dan prasarana penunjang kawasan produksi.
Dinas yang berkompeten dalam pemenuhan infrastruktur sarana dan prasarana
pendukung adalah dinas pertanian dan kelautan melalui programprogram
kerjanya terkait kegiatan diatas bidang cipta karya dalam pembangunan
infrastruktur penunjang bersifat stimulant.

6.1.6.2. Kawasan Permukiman Rawan Bencana
Kabupaten Buol sebagian besar merupakan dataran tinggi pegunungan yang
rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman berada kawasan
pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah
mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.

Tabel 6.4 Daerah Rawan Bencana)

No
1

Wilayah
Kwsn Tiloan

Jumlah
Penduduk
5.980 Jiwa

Identifikasi Bencana
Jenis
Banjir

Ket

Penanganan
Drainase


6.1.6.3. Kawasan Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar
Untuk kawasan permukiman perbatasan dengan Negara lain dan pulau kecil
terluar Kabupaten Buol tidak memiliki,
6.2. Rencana Investasi Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
6.2.1. Kondisi Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk

Bab VI - 132

mewujudkan lingkungan binaan, baik perkotaan maupun di perdesaan, khususnya
wujud fisik bangunan gedung dan lingkungan.
Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan
lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:
1.

Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib,
layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.


2.

Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalm penataan lingkungan yang
produktif dan berkelanjutan.

6.2.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.2.2.1. Isu Strategis
Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya
Kabupaten Buol ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sehingga
penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan kawasan di
Kabupaten Buol antara lain :
1) Kawasan Yang Belum Tertata
2) Minimnya infrastruktur kawasan yang tersedia
3) Belum terdapatnya Ruang terbuka Publik
4) Tingginya angka kebakaran
5) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi
kawasan swasta.
6.2.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan Tantangan yang terkait sektor PBL di Kabupaten Buol pada

umumnya adalah lahan, yang mana status kepemilikan lahan terutama dalam
kota Buol sebagian besar milik masyarakat sehingga dalam pembebasan lahan
sering terjadi kendala dan memerlukan waktu di tambah masih minimnya
pengertian masyarakat akan pentingnya penataan kawasan. Untuk itu
pemerintah Kabupaten Buol melalui instansi pemerintah dalam hal ini badan
pertanahan telah melakukan identifikasi tentang status kepemilikan lahan dan
telah mengeluarkan perda yang terkait dengan lahan dan pengunannya.

Bab VI - 133

Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan
gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran
sungai dan pesisir pantai. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan
gedung di daerah, serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian
dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk itu pemerintah Kabupaten
Buol telah mengeluarkan perda bangunan gedung No. 15 tahun 2007 yang
bertujuan menata dan mengatur pemanfatan lahan.

6.2.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL

Pencapaian sector PBL di Kabupaten Buol adalah dengan adanya desa yang telah
mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui
program-program pemerintah. Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW
Kabupaten Buol belum semuanya tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan
kurangnya koordinasi antara dinas – dinas yang terkait.
6.2.4. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya
6.2.4.1. Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan
Bangunan gedung pemerintahan yang ada di Kabupaten Buol sebagian besar
merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun
lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat
terutama penyandang cacat kesulitan dalam pelayanan.
Tabel 6.5 Gedung Pemerintahan
No

Gedung
Kantor Bupati

1
Kantor DPRD
2
Rumah Sakit
3

Lokasi
Komplek
Perkantoran
Buol
Komplek
Perkantoran
Buol
Kec Biau

Kelengkapan Aksebilitas
Gedung
Lingkungan
Tangga
Taman
Penyandang
Penghijauan
Cacat
Tangga
Taman
Penyandang
Penghijauan
Cacat
Tangga
Taman
Penyandang
Penghijauan
Cacat

Ket
Belum ada

Belum Ada

Belum ada

Bab VI - 134

6.2.4.2. Rehabilitasi Bangunan Bersejarah
Guna pelestarian peninggalan bersejarah di Kabupaten Buol yang memiliki
beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang ada
di Kabupaten Buol umumnya berupa rumah adat serta situs – situs purbakala.
Tabel 6.6 Bangunan Bersejarah
No
1

Nama Bangunan
Rumah adat Kulawi

2

Kwsn Danau Lindu

Lokasi
Kec. Kulawi
Kec. Lindu

6.2.5. Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman
6.2.5.1. Revitalisasi Kawasan
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang
pemanfaatan lahan dan penataan kawasan.

Tabel 6.7 Penataan dan Pemanfaatan lahan)
No

1
2
3
4

Nama Kawasan
Kwsn Permukiman

Lokasi
Kec Buol

Kwsn Budidaya

Kec. Bokat

Kwsn Wisata

Kec Paleleh Barat

Kwsn Perdagangan

Kec Paleleh

6.2.5.2. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam penataan Kota Buol perlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka
hijau
Tabel 6.8 Kawasan Ruang Terbuka Hijau/Taman Kota
No
1

Nama
RTH Buol

Lokasi
Biau

Luas
4,6 Ha

Ket
Tahab 1

Bab VI - 135

2

Lapangan Buol.

Biau

1,2 M2

Revitalisasi

6.2.5.3. Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
Masyarakat Kabupaten Buol terdiri dari beberapa suku bangsa baik yang
pendatang maupun penduduk asli. Penduduk asli Kabupaten Buol ada beberapa
suku.

Tabel 6.9 Lingkungan Permukiman Tradisional
No
1

Suku
Buol

Jumlah Penduduk
560 KK

Lokasi
Desa Momunu

Keterangan
Bermukim di gunung

6.2.5.4. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan
terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran
sangat diperlukan sehingga kita bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan
penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.
Tabel 6.10 Identifikasi Daerah Rawan Kebakaran
No
1

Kawasan/
Pemukiman
Buol

Luas
32Ha

Jumlah
penduduk
9.885.000

Jumlah
Rumah
421.5600

Rencana Sistem PK
Pemb Pos Pemadam

Tabel 6.11 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran
NO
Sarana & Prasarana
1 Mobil Pemadam
2 Pos Jaga
3 Personil

Jumlah
1 Unit
1 Unit
20 orang

Kondisi

Ket

Baik
Baik
Baik

6.3. Rencana Investasi Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman
6.3.1. Kondisi Umum

Bab VI - 136

Kondisi sector PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan
persampahan secara umum di Kabupaten Buol belum maksimal karena penanganan
kegiatan ini dilaksanakan secara per spot kegiatandan kesadaran masyarakat akan
system sanitasi perkotaan masih kurang peduli.

6.3.2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan
6.3.2.1. Isu Strategis
Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan
jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan
permukiman dan kawasan publik.

6.3.3. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi
terkendala beberapa aspek antara lain :
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih
kurang
2. Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai
terutama di daerah perdesaan.
3. Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT
dan TPA
4. Kurangnya sarana angkutan pengolahan limbah dan sampah.
6.4. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP
6.4.1. Infrastruktur Air Limbah
Penanganan infrastruktur air limbah di Kabupaten Buol masih belum maksimal
dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan
perlunga akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang
mempunyai dampak langsung akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah
Kabupaten Buol melalui dinas menangani limbah dengan cara sosialisasi dan
penyediaan sarana penanganan limbah.
Tabel 6.12 Kondisi Penanganan Air Limbah di Kabupaten

Bab VI - 137

Sarana &
Prasarana

Jumlah

Kapasitas

Sistem
Pengolahan

Keterangan

Lembaga
Pengolahan

Kondisi

Truk Tinja

Belum ada

-

-

-

-

IPLT

Belum ada

-

-

-

-

IPAL

Belum ada

-

-

-

-

6.4.1.1. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota
Kabupaten Buol belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah masih
bersifat komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan, namun
pemerintah telah berupaya dalam penyediaan sarana penanganan limbah
dengan dibangunkannya MCK ++.

Tabel 6.13 Data Sanitasi Air Limbah Offsite
No
1

Sistem
MCK ++
IPLT

-

Lokasi
Kec Paleleh

Dibangun
Thn
2013

Cakupan
Layanan
100 KK

Kondisi
Baik

6.4.1.2. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
Pada umumnya masyarakat di kawasan peerkotaan telah memiliki MCK,
namun MCK yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum
adanya petugas pengelola, untuk kawasan perdesaan belum semuanya
memiliki masyrakat masih banyak yang BAB di sungai.
Tabel 6.14 Data Sanitasi Air Limbah On Site
Lokasi
No

1

Kecamatan
Paleleh

Desa
Lintidu

Jumlah PS Sanitasi
Pengumpulan
Pengolahan
Septik
Jamban MCK Lainnya
Cubluk Lainya
tank
2.280 2.280 -

Bab VI - 138

1.250
1.786
1.564
1.647
2.076

PAleleh
Dopalak
Tolau
Kuala Besar
Dutuno
Baturata
Talaki
Lilito
Pionoto
Mulangato
Umu

-

1.250
1.786
1.564
1.647
2.076

2.345
1.975

2.345
1.975

2.097
2.364
2.76
2.865

2.097
2.364
2.76
2.865

6.4.2. Infrastruktur Drainase Perkotaan
Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan
genangan setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah
membangun/membuat drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman
maupun kawasan-kawasan rawan banjir.
Tabel 6.15 Daerah Genangan
No
1
2

Lokasi/ Daerah/Kawasan
Kec. Tiloan
Kwsn Kamp. Bugis

Luas Genangan
1.655 M2
786 M2

6.4.3. Infrastruktur Persampahan
Sampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun berkembang
begitu juga di Kabupaten Buol persoalan sampah sampai sekarang belum bisa tertangani
dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.

Tabel 6.16 Kondisi Eksisting Penanganan Persampahan
No

Sistem
Pengelolaan

1

Pewadahan

Sarana &
Prasarana
Bin/Tong
sampah

Kapasitas

Jumlah

100

Kondisi

Ket

Baik

Unit

Bab VI - 139

2

Pengumpulan

Penampungan

3

Sementara
4

Pengengkutan

5

Pengolahan

Gerobak sampah 1 m3

5 Unit

Baik

Becak Sampah

-

-

-

Motor Sampah

1 M3

5 Unit

Baik

Tranfer Depo

-

-

-

Container

-

-

-

Dump Truck

4 M3

8 Unit

Baik

Arm Roll Truck

8 M3

5 Unit

Baik

TPS 3R

-

-

-

TPA

-

-

-

Open dumping

-

1 Unit

Rusak

6.4.3.1. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Pembangunan TPA Kabupaten Buol masih dalam tahap perencanaan.
Tabel 6.17 Operasional Pelayanan Persampahan TPA
No

Uraian

Volume

1

Cakupan Layanan

-

2

Perkiraan Timbulan Sampah

-

3

Sampah yg terangkut

-

- Permukiman

-

- Non Permukiman

-

- Total

-

4

Kapasitas Pelayanan TPA

Ket
-

-

Tabel 6.18 Operasional TPA
No

1

Sistem
Pengelolaan
TPA

Sarana &
Prasarana
Luas area

Kapasit
as

Jumlah

10 Ha

1 Unit

Lokasi Ds
Watunonju
Sistem Open
damping

Lokasi

Kondisi

Ket

Kurang
Baik

Luas Pengolahan

4 Ha

1 Unit

Kurang
Baik

Peralatan

Bab VI - 140

1. Buldosser

-

-

-

Sarana lain
Jalan Masuk

2 Km

1 Akses

Rusak

Kantor

-

-

-

Pos Jaga

-

-

-

Bengkel

-

-

-

Jembatan

-

-

-

Timbang
6.4.4. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)
Untuk mengurangi timbulan sampah di kawasan permukiman, pemerintah membangun
sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di beberapa titik
kawasan.

6.5. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
6.5.1. Kondisi Umum
Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi,
mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system fisik
teknik dan non teknik penyediaan air minum.
Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di Kabupaten Buol belum
semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung
satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu
daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi
sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.

6.5.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.5.2.1. Isu Strategis
Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD Kabupaten
Buol yaitu ;
1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat
2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman
3. Pemenuhan air baku untuk air minum

Bab VI - 141

4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis
dan penerapan inovasi teknologi

6.5.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan
pengembangan SPAM di Kabupaten Buol antara lain;
1. Lokasi daerah yang tidak terpusat/ menyebar
2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku
3. Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan
4. Sumber dana daerah yang terbatas
6.5.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem
terutama di daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di
Kabupaten Buol.
6.5.3.1. Penyelenggara SPAM Terfasilitasi A.
PDAM yang Memperoleh Pembinaan
Pelayanan PDAM di Kabupaten Buol masih terpusat di ibu kota
kabupaten, dikarenakan faktor kemampuan dari PDAM dalam mengelola
air minum.

Tabel 6.20 Pelayanan PDAM
Nama
PDAM/UPTD

Lokasi

Pelayanan
Kapasitas Daerah layanan Jumlah
Air Baku

Rumah

ket
Jumlah

Tarif/

Sambunga
n Rumah

M3

1.250
Buol

Kota
Buol

100
Ltr/dt

Kota Buol

6.124

3.367 SR

Bab VI - 142

6.5.3.2. SPAM Di Kawasan MBR
Kawasan MBR di Kabupaten Buol terpusat di ibukota kabupaten dan terutama
di kawasan pesisir pantai atau kawasan nelayan.

Tabel 6.21 Kondisi Eksisting Layanan SPAM Kawasan MBR
Kawasan/
Desa

Buol

Jumlah
Penduduk

Pelayanan SPAM

Ket

Sistem SPAM

Penduduk
terlayani (%)

Kondisi

2.654 KK

Perpipaan PDAM

85

Baik

6.5.3.3. SPAM Perdesaan
A. SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil
Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan
dikarenakan faktor kontur dari daerah tersebut, untuk itu pemerintah
Kabupaten Buol berupaya memenuhi infrastruktur penyediaan SPAM bagi
semua masyarakat yang ada di perdesaan. Seluruh desa di wilayah Buol
telah mendapat layanan air minum sistem perpipaan namun kondisinya
sebagian harus di rehap baik sumber air baku maupun jalur perpiaan baik
yang di biayai oleh APBN , APBD I, APBD II, DAK maupun
PAMSIMAS

6.5.3.5. SPAM Di Kawasan Khusus
Di Kabupaten Buol ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis yang
memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain
1. SPAM di KAPET
2. SPAM di kabupaten/kota pemekaran
3. SPAM di kawasan perbatasan
4. SPAM di pelabuhan perikanan

Bab VI - 143

Tabel 6.23 Kondisi Eksisting SPAM Kawasan Khusus
Kawasan

Wisata

Lokasi

Busak

Kondisi SPAM

Ket

Ada

Tidak Ada



-

-

Bab VI - 144