BAB VI KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR - DOCRPIJM 1509085484Bab 6 Aspek teknis per sektor

BAB VI
KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
Pada tahapan ini penyusunan dokumen RPI2-JM mengacu pada sektor secara top down, yaitu
mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun sub out put kegiatan pada masing- masing
sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut :
6.1. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Permukiman
6.1.1. Kondisi Umum
Penyebaran kawasan permukiman di kabupaten Buol terkonsentrasi di pusat-pusat
kota dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan – kawanan
permukiman di perkotaan menjadi kumuh
Sektor Pengembangan permukiman

berusaha menyediakan infrastruktur penunjang

guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman

6.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan
Kawasan strategis kabupaten Buol memiliki maksud untuk memilahkan wilayah kota
atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan tertentu, sehingga
mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta memperjelas hirarki
dalam pemenuhan fasilitas.


6.1.2.1. Isu Strategis
Ibu kota Kabupaten Buol terletak di kecamatan Buol Kota yang mana semua
pelayanan Masyarakat dan perdagangan berada di ibukota kabupaten dalam
hal ini sangat mempenagruhi laju pertumbuhan di ibu kota kabupaten yang
menimbulkan berbagi dampak sosial masyarakat
Guna pengaturan/ penataan

kawasan–kawasan permukiman yang

berkembang saat ini sektor bangkim telah membantu dalam penyusunan
dokumen SPPIP yang mengkaji Isu strategis penataan kawasan perkotaan

Bab VI 132132

6.1.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Berdasarkan

kondisi


Exiting

sektor

pengembangan

permukiman

permasalahan dan tantangan yang di hadapi adalah masih luasnya kawasan
kumuh sebagai permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat
menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, masih terbatasnya pelayanan
infrastruktur sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga
menyebabkan tersendatnya arus perputaran ekonomi, keterbatan pemahanan
masyarakat terhadap kebijakan / peraturan pembangunan kawasan sangat
terkendala dalam hal pembebasan lahan. Untuk kawasan Perdesaan
permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di daerah
pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut, untuk itu pemerintah
kabupaten Buol melalui semua jajaran ke pemerintahannya berusaha untuk
memenuhi sarana dan prasarana di daerah perdesaan dengan membuka akses
ke kantong-kantong produksi/ sentra ekonomi di kawasan perdesaan

6.1.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor Bangkim
Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang
dilaksanakan oleh masing-masing dinas yang menangani, secara umum dibagi dalam 2
output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan. Kondisi eksisting perkotaan secara
rinci termuat dalam dokumen SPPIP.

6.1.4. Pembinaan Pengembangan Permukiman
6.1.4.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman
(SPPIP)
Penyusunan SPPIP Kabupaten Buol dilaksanakan oleh sector bangkim dalam
pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten
Buol Kawasan yang termuat dalam dokumen SPPIP adalah penataan kawasan
kumuh yang ada dalam Buol Kota

Bab VI 133133

6.1.4.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Penyusunan RPKPP Kabupaten Buol dilaksanakan oleh sector bangkim
dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda
Kabupaten Buol

Kegiatan yang termuat RPKPP adalah penataan kawasan kumuh yang ada
dalam Buol Kota
6.1.5. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan
6.1.5.1. Kawasan Permukiman Kumuh
Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di kabupaten Buol
adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan. Sejalan
dengan penataan kawasan yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Buol
kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan kawasan
perdagangan.
Tabel 6.1 Data Kawasan Kumuh

No
1
2
3
4

Lokasi Kwsn
Kumuh
Gebang rejo

Moengko
Moengko Baru
Kayamanya

Luas

Jumlah
Penduduk

3,5 Ha
4,8 Ha
4,2 Ha
8,6 Ha

4,350
3,758
4,764
5,975

Terlayani

Air Minum (
%)
100
100
100
100

Terlayani
Sanitasi (
%)
100
100
100
100

Luas
Genangan
0,8 Ha
1,2 Ha
1 Ha

1,5 Ha

6.1.5.2. Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya
Seiring laju pertumbuhan penduduk berimbas akan kebutuhan pemenuhan
hunian yang layak, pemerintah Kabupaten Buol bekerja sama dengan
pengusaha dalam hal pengembangan perumahan rakyat telah membangun
beberapa kawasan perumahan RSH, namun tidak semua kebutuhan
infrastruktur dapat terpenuhi di kawasan RSH oleh pihak pengembang. Untuk
itu fasilitas umum berupa sarana infrastruktur dibangun oleh pemerintah
kabupaten Buol
Bab VI 134134

Tabel 6.2 kawasan RSH
No

Nama RSH

Lokasi

Jumlah

Penghuni

1

Perumnas
Moengko

Kel. Moengko
Lama

500
Unit

Sarana CK

Jln Lingkungan
Drainase

Kondisi


Rusak
Rusak

Keterangan*

Dlm
Perbaikan

6.1.5.3. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya
Guna pemenuhan perumahan yang murah namun layak serta pemanfaatan lahan
dan ruang yang terbatas terutama di Buol Kota Pemerintah berencana akan
membangun rusunawa, lokasi yang telah disiapkan adalah di kecamatan Buol
Kota

6.1.6. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
6.1.6.1. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Wilayah kabupaten Buol terbesar adalah kawasan perdesaan yang mana
daerah tersebut merupakan sentra pertanian dan perikanan olehnya itu
pemerintah kabupaten Buol dalam pengembangan kawasan sentra-sentra
produksi membangun sarana dan prasarana penunjang kawasan produksi. Dinas

yang berkompeten dalam pemenuhan infrastruktur sarana dan prasarana
pendukung adalah dinas pertanian dan kelautan melalui program- program
kerjanya terkait kegiatan diatas bidang cipta karya dalam pembangunan
infrastruktur penunjang bersifat stimulant.
Tabel 6.3 Kawasan Agropolitan/ Minapolitan
No

Nama Kawasan

1

Agropolitan Napu

2

Agropolitan Tentena

Lokasi
Seluruh Kecamatan Lore Tengah
Seluruh Kecamatan Lore Utara

Seluruh Kecamatan Lore Timur
Seluruh Kecamatan LorePiore
Seluruh Kecamatan Lore Barat
Seluruh Kecamatan Lore Selatan
Seluruh Kecamatan Pomona Barat

PSD yang di
Perlukan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Bab VI 135135

3

Minapolitan Buol

Seluruh Kecamatan Pomona Timur
Seluruh Kecamatan Pomona Selatan
Seluruh Kecamatan Pomona Utara
Seluruh Kecamatan Pomona Tenggara
Seluruh Kecamatan Pomona Pusalemba
Seluruh Kecamatan Buol Pesisir
Seluruh Kecamatan Buol Pesisir Utara
Seluruh Kecamatan Buol Pesisir Selatan

Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan
Jln Lingkungan

6.1.6.2. Kawasan Permukiman Rawan Bencana
Kabupaten Buol sebagian besar merupakan dataran tinggi pegunungan yang
rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman berada kawasan
pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah
mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.
Tabel 6.4 Daerah Rawan Bencana)

No

Wilayah

Jumlah
Penduduk

Identifikasi Bencana

1

Kwsn Napu

Jenis
Longsor

2

Buol Kota

Banjir

Ket

Penanganan
Talud Pengaman
tebing
Drainase

6.1.6.3. Kawasan Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar
Untuk kawasan permukiman perbatasan dengan Negara lain dan pulau kecil
terluar kabupaten Buol tidak memiliki,
6.2. Rencana Investasi Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
6.2.1. Kondisi Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk
mewujudkan lingkungan binaan, baik perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud
fisik bangunan gedung dan lingkungan.

Bab VI 136136

Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan
lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:
1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib,
layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.
2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalm penataan lingkungan yang
produktif dan berkelanjutan.
6.2.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.2.2.1. Isu Strategis
Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya
kabupaten Buol ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sehingga
penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan kawasan di
kabupaten Buol antara lain :
1) Kawasan Yang Belum Tertata
2) Minimnya infrastruktur kawasan yang tersedia
3) Belum terdapatnya Ruang terbuka Publik
4) Tingginya angka kebakaran
5) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi
kawasan swasta.
6.2.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan Tantangan yang terkait sektor PBL di kabupaten Buol pada
umumnya adalah lahan, yang mana status kepemilikan lahan terutama dalam
kota Buol sebagian besar milik masyarakat sehingga dalam pembebasan lahan
sering terjadi kendala dan memerlukan waktu di tambah masih minimnya
pengertian masyarakat akan pentingnya penataan kawasan. Untuk itu
pemerintah kabupaten Buol melalui instansi pemerintah dalam hal ini badan
pertanahan telah melakukan identifikasi tentang status kepemilikan lahan dan
telah mengeluarkan perda yang terkait dengan lahan dan pengunannya.

Bab VI 137137

Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan
gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran
sungai dan pesisir pantai. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan
gedung di daerah, serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian
dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk itu pemerintah kabupaten
Buol telah mengeluarkan perda bangunan gedung No. 15 tahun 2007 yang
bertujuan menata dan mengatur pemanfatan lahan.
6.2.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL
Pencapaian sector PBL di kabupaten Buol adalah dengan adanya desa yang telah
mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui
program-program pemerintah.
Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW kabupaten Buol belum semuanya
tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan kurangnya koordinasi antara dinas
– dinas yang terkait.
6.2.4. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya
6.2.4.1. Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan
Bangunan gedung pemerintahan yang ada di kabupaten Buol sebagian besar
merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun
lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat
terutama penyandang cacat kesulitan dalam pelayanan.
Tabel 6.5 Gedung Pemerintahan
No

Gedung
Kantor Bupati

1
2

Kantor DPRD

Kelengkapan Aksebilitas
Gedung
Lingkungan
Kel Gebang Tangga
Taman
Rejo
Penyandang
Penghijauan
Cacat
Kel Gebang Tangga
Taman
Rejo
Penyandang
Penghijauan
Lokasi

Ket
ada

Ada

Bab VI 138138

Rumah Sakit
3

Kel
Lombogia

Cacat
Tangga
Penyandang
Cacat

Taman
Penghijauan

Belum ada

6.2.4.2. Rehabilitasi Bangunan Bersejarah
Guna pelestarian peninggalan bersejarah di kabupaten Buol yang memiliki
beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang
ada di kabupaten Buol umumnya berupa rumah adat serta situs – situs
purbakala.
Tabel 6.6 Bangunan Bersejarah
No
1

Nama Bangunan
Rumah Adat Bada

Lokasi
Desa lengkeka

2
3
4

Rumah Adat Doda
Kwsn Danau Buol
Gerja Tua

Desa Doda
tentena
Tentena

6.2.5. Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman
6.2.5.1. Revitalisasi Kawasan
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang
pemanfaatan lahan dan penataan kawasan.
Tabel 6.7 Penataan dan Pemanfaatan lahan
No
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kwsn Permukiman
Kwsn Budidaya
Kwsn Minapolitan
Kwsn Perdagangan

Lokasi
Buol Kota
Kwsn Napu, tentena
Buol pesisir
Kota Buol

Bab VI 139139

6.2.5.2. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam penataan Kota Buol perlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka
hijau
Tabel 6.8 Kawasan Ruang Terbuka Hijau/Taman Kota
No
1
2

Nama

Lokasi
Buol Kota
Buol.Kota

RTH Buol
Lapangan Buol.

Luas
2,6 Ha
1,2 M2

Ket

6.2.5.3. Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
Masyarakat Kabupaten Buol terdiri dari beberapa suku bangsa baik yang
pendatang maupun penduduk asli. Penduduk asli kabupaten Buol ada
beberapa suku.
Tabel 6.9 Lingkungan Permukiman Tradisional
No
1
2

Suku
Bada
Doda

Jumlah Penduduk
340.000
230.000

Lokasi
Kec Lore Barat
Kec Lore Selatan

Keterangan

6.2.5.4. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan
terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran
sangat diperlukan sehingga kita bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan
penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.
Tabel 6.10 Identifikasi Daerah Rawan Kebakaran
No
1

Kawasan/
Pemukiman
Buol Kota

Luas
26Ha

Jumlah
penduduk
4.875.000

Jumlah
Rumah
121.5600

Rencana Sistem PK
Pemb Pos Pemadam

Bab VI 140140

Tabel 6.11 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran
NO
Sarana & Prasarana
1 Mobil Pemadam
2 Pos Jaga
3 Personil

Jumlah
4 Unit
1 Unit
21 orang

Kondisi
Baik
Baik
Baik

Ket

6.3. Rencana Investasi Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman
6.3.1. Kondisi Umum
Kondisi sector PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan
persampahan secara umum di kabupaten Buol belum maksimal karena penanganan
kegiatan ini dilaksanakan secara per spot kegiatandan kesadaran masyarakat akan
system sanitasi perkotaan masih kurang peduli.
6.3.2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan
6.3.2.1. Isu Strategis
Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan
jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan
permukiman dan kawasan publik.
6.3.3. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi
terkendala beberapa aspek antara lain :
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih
kurang
2. Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai
terutama di daerah perdesaan.
3. Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT
dan TPA
4. Kurangnya sarana angkutan pengolahan limbah dan sampah.

Bab VI 141141

6.4. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP
6.4.1. Infrastruktur Air Limbah
Penanganan infrastruktur air limbah di kabupaten Buol masih belum maksimal
dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan
perlunga akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang
mempunyai dampak langsung akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah
kabupaten Buol melalui dinas menangani limbah dengan cara sosialisasi dan penyediaan
sarana penanganan limbah.
Tabel 6.12 Kondisi Penanganan Air Limbah di Kabupaten
Sarana &
Prasarana

Jumlah

Kapasitas

Sistem

Lembaga

Keterangan

Pengolahan

Pengolahan

Kondisi

Truk Tinja

4 Unit

5000 Liter

Belum ada

PU

Baik

IPLT

Belum ada

-

-

-

-

IPAL

Belum ada

-

-

-

-

6.4.1.1. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota
Kabupaten Buol belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah masih bersifat
komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan, namun pemerintah
telah berupaya dalam penyediaan sarana penanganan limbah dengan
dibangunkannya MCK ++.
Tabel 6.13 Data Sanitasi Air Limbah Offsite
No
1
2

Lokasi
Kelurahan Sayo
Desa Toyado

Sistem
MCK ++
IPLT


-

Dibangun
Thn
2010
2011

Cakupan
Layanan
100 KK
100 KK

Kondisi
Baik
Baik

6.4.1.2. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
Pada umumnya masyarakat di kawasan peerkotaan telah memiliki MCK,

Bab VI 142142

namun MCK yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum
adanya petugas pengelola, untuk kawasan perdesaan belum semuanya memiliki
masyrakat masih banyak yang BAB di sungai.
Tabel 6.14 Data Sanitasi Air Limbah On Site
Lokasi
No

Kecamatan

1

Buol Kota

2

Buol Kota
Selatan

3

Buol Kota
Utara

4

Lage

5

Desa
Gebang rejo
Moengko
Moengko Baru
Kayamanya
Kawua
Rnononcu
Lembomawo
Bukit Bambu
Sayo
Lawanga
Bonesompe
Lombugia
Kasintuwu
Tegal Rejo
Tagolu
Pandiri
Watutau
Tambaro
Sintuwu Lemba
Tampemadoro
Maliwuku
Silanca
Sepe
Batengencu
Toyado
Tongko

Jumlah PS Sanitasi
Pengumpulan
Pengolahan
Septik
Jamban MCK Lainnya
Cubluk Lainya
tank
34
80
80
250
250
350
350
200
200
169
169
58
58
78
78
55
55
223
223
356
356
654
654
780
780
56
56
89
89
865
865
871
871
542
542
341
341
657
657
980
980
647
647
864
864
243
243
235
235
412
412
354
354
Bab VI 143143

6

7

8

Malei
Labuan
Mapane
Saatu
Betania
Toini
Bega
Kasiguncu
Masamba
Buol Pesisir
Pinedapa
Masani
Tokorondo
Tiwaa
Lanto Jaya
Lage
Towu
Tangkura
Dewua
Malitu
Buol Pesisir Sanginora
sekatan
Patiwunga
Padalembara
Betalemba
Pantangoilemba
Tambarana
Tri Mulya
Kawende
Kalora
Buol Pesisir Kilo
Utara
Tumora
Tobe
Membuke
Bakti Agung
Taripa
Pamona
Timur
Pancasila

254
278
9870
357
132
573
890
976
574
356
425
678
113
116
286
907
886
960
869
953
635
790
972
154
123
345
243
776
867
885
995
664
225
145
108

-

254
278
9870
357
132
573
890
976
574
356
425
678
113
116
286
907
886
960
869
953
635
790
972
154
123
345
243
776
867
885
995
664
225
145
108

Bab VI - 144

Pamona
Barat

Pamona
Utara

Pamona
Pusalemba

Olumokunde
Kamba
Petiro
Masewe
Tiu
Poleganyara
Ompodidiri
Kelei
Matialemba
Kancuu
Meko
Taipa
Salukia
Uranosari
Toinasa
Sulewana
Petirodongi
Tandeodongi
Sawidago
Saojo
Sangira
Kuku
Panjako
Uelincu
Lena
Pamona
Tentena
Tonusu
Mayakeli
Buyumpodoli
Sangele
Peura
Dulumai
Soe
Leboni

2865
865
86
764
854
145
176
1987
107
125
109
207
209
350
750
986
807
298
307
206
207
220
307
470
125
208
206
89
645
256
278
119
209
860
876

-

2865
865
86
764
854
145
176
1987
107
125
109
207
209
350
750
986
807
298
307
206
207
220
307
470
125
208
206
89
645
256
278
119
209
860
876

Bab VI - 145

Pamona
Selatan

Pamona
Tenggara

Lore
Selatan

Lore Barat

Pendolo
Mayasari
Uelene
Padan jaya
Maya Jaya
Pandayaro
Bangun Jaya
Mayoia
Boe
Bancea
Panjo
Pasir Putih
Korobono
Dalindu
Singkona
Tolambo
Tindoli
Tokilo
Barati
Ampowiro
Wayura
Gintu
Runde
Badang Kala
Bakekau
Bulili
Bewa
Pada
Bomba
Lengkeka
Tomehipi
Kageroa
Tuare
Kolori
Lelio

308
207
256
354
865
775
655
876
201
208
776
865
876
768
975
935
756
234
86
354
22
91
86
87
77
86
79
88
65
99
100
23
76
95
83

-

308
207
256
354
865
775
655
876
201
208
776
865
876
768
975
935
756
234
86
354
22
91
86
87
77
86
79
88
65
99
100
23
76
95
83

Bab VI - 146

Lore Timur

Lore Utara

Lore Piore

Lore
Tengah

Maholo
Winowanga
Tamadue
Mekar sari
Wuasa
Watu Maeta
Alitupu
Kaduwaa
Sedoa
Dodolo
Bumi Banyusari
Watutau
Siliwanga
Wanga
Batue
Talabosa
Doda
Hangira
Lempe
Bariri
Torire
Rompo
Baliaru
Katu

97
79
86
68
86
84
35
85
97
47
78
96
88
36
46
64
78
38
46
78
94
56
78
75

-

97
79
86
68
86
84
35
85
97
47
78
96
88
36
46
64
78
38
46
78
94
56
78
75

6.4.2. Infrastruktur Drainase Perkotaan
Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan genangan
setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah
membangun/membuat drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman
maupun kawasan-kawasan rawan banjir.

Bab VI 147147

Tabel 6.15 Daerah Genangan
No

Lokasi/ Daerah/Kawasan

Luas Genangan
865 M2
786 M2

1
Kota Buol
2
Kwsn Tentena
6.4.3. Infrastruktur Persampahan
Sampah

merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun

berkembang begitu juga di kabupaten Buol persoalan sampah sampai sekarang belum
bisa tertangani dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.
Tabel 6.16 Kondisi Eksisting Penanganan Persampahan
No

1

2

3

4

5

Sistem

Sarana &

Pengelolaan

Prasarana

Pewadahan

Pengumpulan

Penampungan
Sementara
Pengengkutan

Pengolahan

Kapasitas

Jumlah

Kondisi

Bin/Tong

250

sampah

Unit

Gerobak sampah 1 m3

5 Unit

Baik

Becak Sampah

-

-

-

Motor Sampah

1 M3

10 Unit

Baik

Tranfer Depo

4 M3

2 Unit

Baik

Container

8 M3

5 Unit

Baik

Dump Truck

4 M3

8 Unit

Baik

Arm Roll Truck

-

-

-

TPS 3R

-

-

-

TPA

-

-

-

Open dumping

-

1 Unit

Rusak

Ket

Baik

6.4.3.1. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Pembangunan TPA kabupaten Buol masih dalam tahap perencanaan.

Bab VI 148148

Tabel 6.17 Operasional Pelayanan Persampahan TPA
No

Uraian

Volume

1

Cakupan Layanan

-

2

Perkiraan Timbulan Sampah

-

3

Sampah yg terangkut

-

4

-

Permukiman

-

-

Non Permukiman

-

-

Total

-

Kapasitas Pelayanan TPA

Ket
-

-

Tabel 6.18 Operasional TPA
No

Sistem

Sarana &

Kapasit

Pengelolaan

Prasarana

as

Luas area

100

Jumlah

Lokasi

1 Unit

Ds

Kurang

Madale

Baik

Ds

Kurang

madale

Baik

Ton/Hr
Luas Pengolahan

1

TPA Lokasi

Peralatan

ds Madale

1. Buldosser

Sistem Open

Sarana lain

damping

Jalan Masuk

4 Ha

1 Unit

110 Hp

1 Unit

2 Km

1 Unit

Kantor

1 Unit

Pos Jaga

1 Unit

Bengkel

1 Unit

Jembatan

1 Unitr

Kondisi

Ket

Rusak

Timbang

Bab VI 149149

6.4.4. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)
Untuk mengurangi timbulan sampah di

kawasan permukiman,

pemerintah

membangun sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di
beberapa titik kawasan.
6.5. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
6.5.1. Kondisi Umum
Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi,
mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system
fisik teknik dan non teknik penyediaan air minum.
Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di kabupaten Buol belum
semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung
satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu
daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi
sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.
6.5.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.5.2.1. Isu Strategis
Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD kabupaten
Buol yaitu ;
1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat
2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman
3. Pemenuhan air baku untuk air minum
4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis
dan penerapan inovasi teknologi
6.5.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan
pengembangan SPAM di kabupaten Buol antara lain;
1. Lokasi daerah yang tidak terpusat/ menyebar
2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku

Bab VI 150150

3. Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan
4. Sumber dana daerah yang terbatas
6.5.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem
terutama di daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di
kabupaten Buol.
Tabel 6.19 Kondisi Pelayanan SPAM
Pelayanan SPAM
No

Desa

Non

PDAM

Perpipan

Gebang rejo



-

-

Moengko



-

-

Moengko Baru



-

-

Kayamanya



-

-

Kawua



-

-

Rnononcu



-

-

Lembomawo



-

-

Bukit Bambu



-

-

Sayo



-

-

Lawanga



-

-

Bonesompe



-

-

Lombugia



-

-

Kasintuwu



-

-

Tegal Rejo



-

-

Tagolu

-

-

-

Pandiri

-

-

-

Watutau

-

-

-

Tambaro

-

-

-

Keterangan

Perpipaan

Bab VI - 151

Sintuwu Lemba

-

-

-

Tampemadoro

-

-

-

Maliwuku

-

-

-

Silanca

-

-

-

Sepe

-

-

-

Batengencu

-

-

-

Toyado

-

-

-

Tongko

-

-

-

Malei

-

-

-

Labuan

-

-

-

Mapane

-

-

-

Saatu

-

-

-

Betania

-

-

-

Toini

-

-

-

Bega

-

-

-

Kasiguncu

-

-

-

Masamba

-

-

-

Pinedapa

-

-

-

Masani

-

-

-

Tokorondo

-

-

-

Tiwaa

-

-

-

Lanto Jaya

-

-

-

Lage

-

-

-

Towu

-

-

-

Tangkura

-

-

-

Dewua

-

-

-

Malitu

-

-

-

Sanginora

-

-

-

Patiwunga

-

-

-

Bab VI - 152

Padalembara

-

-

-

Betalemba

-

-

-

Pantangoilemba

-

-

-

Tambarana

-

-

-

Tri Mulya

-

-

-

Kawende

-

-

-

Kalora

-

-

-

Kilo

-

-

-

Tumora

-

-

-

Tobe

-

-

-

Membuke

-

-

-

Bakti Agung

-

-

-

Taripa

-

-

-

Pancasila

-

-

-

Olumokunde

-

-

-

Kamba

-

-

-

Petiro

-

-

-

Masewe

-

-

-

Tiu

-

-

-

Poleganyara

-

-

-

Ompodidiri

-

-

-

Kelei

-

-

-

Matialemba

-

-

-

Kancuu

-

-

-

Meko

-

-

-

Taipa

-

-

-

Salukia

-

-

-

Uranosari

-

-

-

Toinasa

-

-

-

Bab VI - 153

Sulewana

-

-

-

Petirodongi

-

-

-

Tandeodongi

-

-

-

Sawidago

-

-

-

Saojo

-

-

-

Sangira

-

-

-

Kuku

-

-

-

Panjako

-

-

-

Uelincu

-

-

-

Lena

-

-

-

Pamona



-

-

Tentena



-

-

Tonusu



-

-

Mayakeli



-

-

Buyumpodoli



-

-

Sangele



-

-

Peura



-

-

Dulumai



-

-

Soe



-

-

Leboni



-

-

Pendolo

-

-

-

Mayasari

-

-

-

Uelene

-

-

-

Padan jaya

-

-

-

Maya Jaya

-

-

-

Pandayaro

-

-

-

Bangun Jaya

-

-

-

Mayoia

-

-

-

Boe

-

-

-

Bab VI - 154

Bancea

-

-

-

Panjo

-

-

-

Pasir Putih

-

-

-

Korobono

-

-

-

Dalindu

-

-

-

Singkona

-

-

-

Tolambo

-

-

-

Tindoli

-

-

-

Tokilo

-

-

-

Barati

-

-

-

Ampowiro

-

-

-

Wayura

-

-

-

Gintu

-

-

-

Runde

-

-

-

Badang Kala

-

-

-

Bakekau

-

-

-

Bulili

-

-

-

Bewa

-

-

-

Pada

-

-

-

Bomba

-

-

-

Lengkeka

-

-

-

Tomehipi

-

-

-

Kageroa

-

-

-

Tuare

-

-

-

Kolori

-

-

-

Lelio

-

-

-

Maholo

-

-

-

Winowanga

-

-

-

Tamadue

-

-

-

Bab VI - 155

Mekar sari

-

-

-

Wuasa

-

-

-

Watu Maeta

-

-

-

Alitupu

-

-

-

Kaduwaa

-

-

-

Sedoa

-

-

-

Dodolo

-

-

-

Bumi Banyusari

-

-

-

Watutau

-

-

-

Siliwanga

-

-

-

Wanga

-

-

-

Batue

-

-

-

Talabosa

-

-

-

Doda

-

-

-

Hangira

-

-

-

Lempe

-

-

-

Bariri

-

-

-

Torire

-

-

-

Rompo

-

-

-

Baliaru

-

-

-

Katu

-

-

-

6.5.3.1. Penyelenggara SPAM Terfasilitasi
A. PDAM yang Memperoleh Pembinaan
Pelayanan PDAM di Kabupaten Buol masih terpusat di ibu kota kabupaten,
dikarenakan faktor kemampuan dari PDAM dalam mengelola air minum.

Bab VI 156156

Tabel 6.20 Pelayanan PDAM
Pelayanan
Nama
PDAM/UPT

Lokasi

Kapasitas
Air Baku

D

Daerah layanan

Jumlah

Jumlah

Sambunga

Rumah

n Rumah

Kota

100

Kota,Buol Kota

Buol

Ltr/dt

Sel & Buol

M3
1.250

Kec Buol
Buol

Tarif/ ket

6.124

3.367 SR

Kota Utara
Tentena

Kwsn

50 Ltr/dt

Tentena

Kec.

Pamona 4.345

1.650 SR

1.250

sel,Barat,Tengg
ara,Pusalemba

6.5.3.2. SPAM Di Kawasan MBR
Kawasan MBR di kabupaten Buol terpusat di ibukota kabupaten dan terutama
di kawasan pesisir pantai atau kawasan nelayan.
Tabel 6.21 Kondisi Eksisting Layanan SPAM Kawasan MBR
Kawasan/

Jumlah

Desa

Penduduk

Pelayanan SPAM
Sistem

Penduduk

SPAM

terlayani (%)

Kondisi

Gebang rejo

1.980 KK

PDAM

80

Baik

Moengko

1.250 KK

PDAM

85

Baik

Moengko
Baru
Kayamanya

2.350 KK

PDAM

90

Baik

2.200 KK

PDAM

90

Baik

Kawua

1.169 KK

PDAM

80

Baik

Rnononcu

598 KK

PDAM

75

Baik

Ket

Bab VI 157157

Lembomawo

789 KK

PDAM

85

Baik

Bukit Bambu

1.55 KK

PDAM

85

Baik

Sayo

1.223 KK

PDAM

80

Baik

Lawanga

1.356 KK

PDAM

85

Baik

Bonesompe

2.654 KK

PDAM

85

Baik

Lombugia

1.780 KK

PDAM

85

Baik

Kasintuwu

1.256 KK

PDAM

80

Baik

Tegal Rejo

1.289 KK

PDAM

75

Baik

6.5.3.3. SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK)
Tabel 6.22 Kondisi Eksisting SPAM IKK
Pelayanan SPAM
Kecamatan

Jumlah
Desa

Sistem
SPAM

Penduduk
terlayani

Kondisi

Ket

(%)

Buol Kota

4 Kelurahan

PDAM

100

Baik

Buol Kota Selatan

5 Kelurahan

PDAM

90

Baik

Buol Kota Utara

5 Kelurahan

PDAM

95

Baik

Lage

14 Desa

Perpipaan

90

Baik

Buol Pesisir

2 Kelurahan

Perpipaan

80

Baik

12 Desa
Buol Pesisir Selatan

8 Desa

Perpipaan

75

Baik

Buol Pesisir Utara

9 Desa

Perpipaan

90

Baik

Pamona Timur

12 Desa

Perpipaan

80

Baik

Pamona barat

5 Desa

Perpipaan

85

Baik

Pamona Utara

3 Kelurahan

PDAM

80

Baik

PDAM

90

Baik

7 Desa
Pamuna Pesalemba

3 Kelurahan

Bab VI 158158

7 Desa
Pamona Selatan

12 Desa

Perpipaan

80

Baik

Pamona Tenggara

9 Desa

Perpipaan

85

Baik

Lore Selatan

8 Desa

Perpipaan

80

Baik

Lore Barat

6 Desa

Perpipaan

90

Baik

Lore Timur

4 Desa

Perpipaan

90

Baik

Lore Utara

7 Desa

Perpipaan

85

Baik

Lore Piore

5 Desa

Perpipaan

80

Baik

Lore Tengah

8 Desa

Perpipaan

80

Baik

6.5.3.4. SPAM Perdesaan
A. SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil
Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan dikarenakan
faktor kontur dari daerah tersebut, untuk itu pemerintah kabupaten Buol
berupaya memenuhi infrastruktur penyediaan SPAM bagi semua masyarakat
yang ada di perdesaan. Seluruh desa di wilayah Buol telah mendapat layanan
air minum sistem perpipaan namun kondisinya sebagian harus di rehap baik
sumber air baku maupun jalur perpiaan baik yang di biayai oleh APBN
, APBD I, APBD II, DAK maupun PAMSIMAS

6.5.3.5. SPAM Di Kawasan Khusus
Di Kabupaten Buol ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis yang
memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain
1. SPAM di KAPET
2. SPAM di kabupaten/kota pemekaran
3. SPAM di kawasan perbatasan
4. SPAM di pelabuhan perikanan

Bab VI 159159

Tabel 6.23 Kondisi Eksisting SPAM Kawasan Khusus
Kawasan
Tidak Ada

Kondisi SPAM

Lokasi
-

Ada
-

Tidak Ada
-

Ket
-

Bab VI - 160