6.1.1. Kondisi Umum - DOCRPIJM 5a4b65b23c BAB VIBab 6 Aspek teknis per sektor
BAB VI KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR Pada tahapan ini penyusunan dokumen RPI2-JM mengacu pada sektor secara top down, yaitu
mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun sub out put kegiatan pada masing- masing sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut :
6.1. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Permukiman 6.1.1. Kondisi Umum
Penyebaran kawasan permukiman di Kabupaten Sigi terkonsentrasi di pusat-pusat kota dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan kawanan permukiman di perkotaan menjadi kumuh Sektor Pengembangan permukiman berusaha menyediakan infrastruktur penunjang guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman
6.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan
Kawasan strategis Kabupaten Sigi memiliki maksud untuk memilahkan wilayah kota atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan tertentu, sehingga mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta memperjelas hirarki dalam pemenuhan fasilitas.
6.1.2.1. Isu Strategis
Ibu kota Kabupaten Sigi terletak di kecamatan Biromaru yang mana semua pelayanan Masyarakat dan perdagangan berada di ibukota kabupaten dalam hal ini sangat mempenagruhi laju pertumbuhan di ibu kota kabupaten yang menimbulkan berbagi dampak sosial masyarakat Guna pengaturan/ penataan kawasan
- –kawasan permukiman yang berkembang saat ini sektor bangkim telah membantu dalam penyusunan dokumen SPPIP yang mengkaji Isu strategis penataan kawasan perkotaan
6.1.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Berdasarkan kondisi Exiting sektor pengembangan permukiman permasalahan dan tantangan yang di hadapi adalah masih luasnya kawasan kumuh sebagai permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, masih terbatasnya pelayanan infrastruktur sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga menyebabkan tersendatnya arus perputaran ekonomi, keterbatan pemahanan masyarakat terhadap kebijakan / peraturan pembangunan kawasan sangat terkendala dalam hal pembebasan lahan. Untuk kawasan Perdesaan permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di daerah pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut, untuk itu pemerintah Kabupaten Sigi melalui semua jajaran ke pemerintahannya berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana di daerah perdesaan dengan membuka akses ke kantong-kantong produksi/ sentra ekonomi di kawasan perdesaan
6.1.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor Bangkim
Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing dinas yang menangani, secara umum dibagi dalam 2 output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan. Kondisi eksisting perkotaan secara rinci termuat dalam dokumen SPPIP.
6.1.4. Pembinaan Pengembangan Permukiman 6.1.4.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman (SPPIP)
Penyusunan SPPIP Kabupaten Sigi dilaksanakan oleh sector bangkim dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten Sigi Kawasan yang termuat dalam dokumen SPPIP adalah penataan kawasan kumuh yang ada dalam Kec Biromaru
6.1.4.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Penyusunan RPKPP Kabupaten Sigi dilaksanakan oleh sector bangkim dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten Sigi. Kegiatan yang termuat RPKPP adalah penataan kawasan kumuh yang ada dalam Kota Sigi.
6.1.5. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 6.1.5.1. Kawasan Permukiman Kumuh
Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di Kabupaten Sigi adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan. Sejalan dengan penataan kawasan yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Sigi kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan kawasan perdagangan.
Tabel 6.1 Data Kawasan KumuhJumlah Terlayani Air Terlayani Luas Lokasi /
No Luas Penduduk Minum ( % ) Sanitasi ( % ) Genangan
Kwsn Kumuh1 Kota Biromaru
3 Ha 4.865 Jiwa
90 85 1,5 ha 6.1.5.2.
Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya
Seiring laju pertumbuhan penduduk berimbas akan kebutuhan pemenuhan hunian yang layak, pemerintah Kabupaten Sigi bekerja sama dengan pengusaha dalam hal pengembangan perumahan rakyat telah membangun beberapa kawasan perumahan RSH, namun tidak semua kebutuhan infrastruktur dapat terpenuhi di kawasan RSH oleh pihak pengembang. Untuk itu fasilitas umum berupa sarana infrastruktur dibangun oleh pemerintah Kabupaten Sigi
Tabel 6.2 kawasan RSH
Jumlah
No RSH Lokasi Sarana CK Kondisi Keterangan
Penghuni
JlnRusak Lingkungan
1 BTN di Tinggede DsTinggede 1.750 KK Saran Belum ada Persampahan
Drainase Rusak Jln Rusak Lingkungan
Saran
2 BTN Baliase Ds Baliase 350 KK Belum ada Persampahan Drainase Rusak
Jln Rusak Lingkungan
3 BTN di Kalukubula Ds Kalukubula 1.550 KK Saran Belum ada Persampahan Drainase Rusak
6.1.5.3. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya
Guna pemenuhan perumahan yang murah namun layak serta pemanfaatan lahan dan ruang yang terbatas terutama di Sigi Kota Pemerintah berencana akan membangun rusunawa, lokasi yang telah disiapkan adalah di kecamatan Sigi Kota 6.1.6.
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan 6.1.6.1. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Wilayah Kabupaten Sigi terbesar adalah kawasan perdesaan yang mana daerah tersebut merupakan sentra pertanian dan perikanan olehnya itu pemerintah Kabupaten Sigi dalam pengembangan kawasan sentra-sentra produksi membangun sarana dan prasarana penunjang kawasan produksi. Dinas yang berkompeten dalam pemenuhan infrastruktur sarana dan prasarana pendukung adalah dinas pertanian dan kelautan melalui program- program kerjanya terkait kegiatan diatas bidang cipta karya dalam pembangunan infrastruktur penunjang bersifat stimulant.
Tabel 6.3 Kawasan Agropolitan/ MinapolitanNo Nama Kawasan Lokasi PSD yang di
Perlukan
1 Agropolitan Kulawi Seluruh Wilayah Kec. Kulawi Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Kulawi Selatan Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Pipikoro Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Lindu Akses jalan Seluruh Wilayah Kec. Nokilalaki Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Gumbasa Akses jalan
2 Agropolitan Palolo Seluruh Kec. Palolo Akses jalan
3 Agropolitan Dolo Seluruh Kec. Dolo Akses jalan Seluruh Kec. Dolo Barat
Akses jalan Seluruh Kec. Dolo Selatan Akses jalan Seluruh Kec. Tanabulava Akses jalan Seluruh Kec. Sigi Biromaru Akses jalan Seluruh Kec. Kinovaro Akses jalan Seluruh Kec. Marawola Akses jalan Seluruh Kec. Marawola Barat Akses jalan 6.1.6.2.
Kawasan Permukiman Rawan Bencana
Kabupaten Sigi sebagian besar merupakan dataran tinggi pegunungan yang rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman berada kawasan pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.
Tabel 6.4 Daerah Rawan Bencana)No Wilayah Jumlah
Penduduk Identifikasi Bencana
Ket Jenis Penanganan
1 Kwsn Biromaru 5.980 Jiwa Banjir Drainase
6.1.6.3. Kawasan Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar
Untuk kawasan permukiman perbatasan dengan Negara lain dan pulau kecil terluar Kabupaten Sigi tidak memiliki,
6.2. Rencana Investasi Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan 6.2.1. Kondisi Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungan. Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:
1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.
2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalm penataan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.
6.2.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan 6.2.2.1. Isu Strategis
Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya Kabupaten Sigi ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sehingga penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan kawasan di Kabupaten Sigi antara lain :
1) Kawasan Yang Belum Tertata
2) Minimnya infrastruktur kawasan yang tersedia
3) Belum terdapatnya Ruang terbuka Publik
4) Tingginya angka kebakaran
5) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi kawasan swasta.
6.2.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan Tantangan yang terkait sektor PBL di Kabupaten Sigi pada umumnya adalah lahan, yang mana status kepemilikan lahan terutama dalam kota Sigi sebagian besar milik masyarakat sehingga dalam pembebasan lahan sering terjadi kendala dan memerlukan waktu di tambah masih minimnya pengertian masyarakat akan pentingnya penataan kawasan. Untuk itu pemerintah Kabupaten Sigi melalui instansi pemerintah dalam hal ini badan pertanahan telah melakukan identifikasi tentang status kepemilikan lahan dan telah mengeluarkan perda yang terkait dengan lahan dan pengunannya. Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran sungai dan pesisir pantai. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk itu pemerintah Kabupaten Sigi telah mengeluarkan perda bangunan gedung No. 15 tahun 2007 yang bertujuan menata dan mengatur pemanfatan lahan.
6.2.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL
Pencapaian sector PBL di Kabupaten Sigi adalah dengan adanya desa yang telah mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui program-program pemerintah. Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW Kabupaten Sigi belum semuanya tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan kurangnya koordinasi antara dinas
- – dinas yang terkait.
6.2.4. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya 6.2.4.1. Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan
Bangunan gedung pemerintahan yang ada di Kabupaten Sigi sebagian besar merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat terutama penyandang cacat kesulitan dalam pelayanan.
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang pemanfaatan lahan dan penataan kawasan.
3 Rumah Sakit Kec Sigi biromaru Tangga Penyandang Cacat
Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman 6.2.5.1. Revitalisasi Kawasan
2 Kwsn Danau Lindu Kec. Lindu 6.2.5.
1 Rumah adat Kulawi Kec. Kulawi
No Nama Bangunan Lokasi
Tabel 6.6 Bangunan BersejarahGuna pelestarian peninggalan bersejarah di Kabupaten Sigi yang memiliki beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Sigi umumnya berupa rumah adat serta situs
Rehabilitasi Bangunan Bersejarah
Belum ada 6.2.4.2.
Taman Penghijauan
Belum Ada
Tabel 6.5 Gedung PemerintahanTaman Penghijauan
Tangga Penyandang Cacat
2 Kantor DPRD Komplek Perkantoran Bora
Belum ada
Taman Penghijauan
Tangga Penyandang Cacat
1 Kantor Bupati Komplek Perkantoran Bora
Ket Gedung Lingkungan
No Gedung Lokasi Kelengkapan Aksebilitas
- – situs purbakala.
No Nama Kawasan Lokasi Kwsn Permukiman Kec Sigi Biromaru
1 Kwsn Budidaya Danau Lindu
2 Kwsn Wisata Kwsn Danau Lindu
3 Kwsn Perdagangan Kec Sigi Biromaru
4 6.2.5.2.
Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam penataan Kota Sigi perlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka hijau
Tabel 6.8 Kawasan Ruang Terbuka Hijau/Taman KotaNo Nama Lokasi Luas Ket
1 RTH Sigi Bora 4,6 Ha Tahab 1
2 Lapangan Sigi. Biromaru 1,2 M2 Revitalisasi 6.2.5.3.
Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
Masyarakat Kabupaten Sigi terdiri dari beberapa suku bangsa baik yang pendatang maupun penduduk asli. Penduduk asli Kabupaten Sigi ada beberapa suku.
Tabel 6.9 Lingkungan Permukiman TradisionalNo Suku Jumlah Penduduk Lokasi Keterangan
1 Kaili 560 KK Danau Lindu Bermukim di gunung 6.2.5.4.
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran sangat diperlukan sehingga kita bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.
Tabel 6.10 Identifikasi Daerah Rawan Kebakaran1 Unit Baik
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih kurang
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi terkendala beberapa aspek antara lain :
6.3.3. Permasalahan dan Tantangan
Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan permukiman dan kawasan publik.
6.3.2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan 6.3.2.1. Isu Strategis
Kondisi sector PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan secara umum di Kabupaten Sigi belum maksimal karena penanganan kegiatan ini dilaksanakan secara per spot kegiatandan kesadaran masyarakat akan system sanitasi perkotaan masih kurang peduli.
Rencana Investasi Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman 6.3.1. Kondisi Umum
3 Personil 20 orang Baik 6.3.
2 Pos Jaga
No Kawasan/
1 Unit Baik
1 Mobil Pemadam
NO Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket
Tabel 6.11 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran32Ha 9.885.000 421.5600 Pemb Pos Pemadam
1 Sigi Biromaru
Rencana Sistem PK
Jumlah penduduk Jumlah Rumah
Pemukiman Luas
2. Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai
terutama di daerah perdesaan.
3. Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT dan TPA
4. Kurangnya sarana angkutan pengolahan limbah dan sampah.
6.4. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP 6.4.1. Infrastruktur Air Limbah
Penanganan infrastruktur air limbah di Kabupaten Sigi masih belum maksimal dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan perlunga akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang mempunyai dampak langsung akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah Kabupaten Sigi melalui dinas menangani limbah dengan cara sosialisasi dan penyediaan sarana penanganan limbah.
Tabel 6.12 Kondisi Penanganan Air Limbah di KabupatenSarana & Sistem Lembaga Keterangan Jumlah Kapasitas
Prasarana Pengolahan Pengolahan Kondisi
- Truk Tinja Belum ada
- IPLT Belum ada - - -
IPAL Belum ada
- 6.4.1.1.
Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota
Kabupaten Sigi belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah masih bersifat komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan, namun pemerintah telah berupaya dalam penyediaan sarana penanganan limbah dengan dibangunkannya MCK ++.
- 2013 100 KK Baik 6.4.1.2.
Porelea
2.345 2.345
Lawe
1.975 1.975
Lone Basa
2.097 2.097
Onu
2.364 2.364
Koja
2.76
2.76 KantewuIi 2.865 2.865
2.965 2.965
2.076 2.076
2 Kulawi Selatan
Moa
3.169 - 3.169
Pili Makujawa
3.458 - 3.458
Lempelero
3.478 - 3.478
Gimpu
2.555 - 2.555
Tomua
Kantewu
Morui
Tabel 6.13 Data Sanitasi Air Limbah OffsiteJamban MCK Lainnya Septik tank
No Lokasi Sistem Dibangun
Thn Cakupan Layanan
Kondisi MCK ++
IPLT
1 Kec Sigibiromaru √
Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
Pada umumnya masyarakat di kawasan peerkotaan telah memiliki MCK, namun MCK yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum adanya petugas pengelola, untuk kawasan perdesaan belum semuanya memiliki masyrakat masih banyak yang BAB di sungai.
Tabel 6.14 Data Sanitasi Air Limbah On SiteNo Lokasi Jumlah PS Sanitasi
Kecamatan Desa Pengumpulan Pengolahan
Cubluk Lainya
1.647 1.647
1 Pipikoro
Kalamanta
2.280 - 2.280 - -
Mamu
1.250 - 1.250
Banasu
1.786 1.786
Mapahi
1.564 1.564
Peana
3.097 3.097 Tompi Bugis
2.875 2.875
Tomado
1.9870 - 1.9870
Kamarora A
4 Nokilalaki
3.341 - 3.341
Anca
2.542 - 2.542
1.871 - 1.871
3.357 - 3.357
Langko
2.865 - 2.865
Puro'O
4 Lindu
4.007 4.007
Toro
Kamarora B
Kadidia
Mataue
Omu
Pandere
1.953 - 1.953
Pakuli
1.869 - 1.869
Simoro
1.960 - 1.960
2.886 - 2.886
3.132 - 3.132
Tuwa
6 Gumbasa
1.890 - 1.890
Bulili
2.573 - 2.573
Sopu
3.890 3.890
4.765 4.765
Lawua
Palamaki Wangka
1.654 - 1.654
Banggaiba
2.356 - 2.356
Siwongi
3 Kulawi
3.867 3.867
1.0864 1.0864
1.780 - 1.780
O'O
2.875 2.875
Salutome
1.086 1.086
Watukilo
3.876 3.876
Rantewulu
Towulu
Sungku
2.890 2.890
2.935 2.935
Bolapapu
3.986 3.986
Namo
2.976 2.976
Salua
Tangkulowi
2.256 - 2.256
3.600 3.600
Boladangko
3.809 3.809
Lonca
2.890 2.890
Winatu
2.635 - 2.635 Kalawara
2.790 - 2.790 4.050 4.050
Balongga
1.897 - 1.897
8 Dolo Selatan
Bangga
3.145 - 3.145
Walatana
4.108 - 4.108
Bulubete
2.865 - 2.865
Baluase
1.865 - 1.865
Rogo
2.286 - 2.286
Pulu
2.764 - 2.764
1.854 - 1.854
4.005 - 4.005
Wisolo
2.145 - 2.145
Sambo
3.176 - 3.176
Jono
1.987 - 1.987
Poi
3.107 - 3.107
9 Dolo barat
Bobo
3.109 - 3.109
Mantikole
2.207 - 2.207
Pesaku
Sigimpu
Baku-Bakulu
7 Palolo
Tanah Harapan
Lembah Tongoa
3.123 - 3.123
Uenuni
3.345 - 3.345
Tongoa
3.243 - 3.243
Bahagia Rahmat
1.867 - 1.867
Sejahtera
2.885 - 2.885
Sintuwu
1.995 - 1.995
Ranteleda
2.664 - 2.664
3.800 3.800
1.800 - 1.800
Petimbe
Bobo
1.775 - 1.775
Bunga
1.755 - 1.755
Kapiroe
1.250 - 1.250
1.790 - 1.790
Berdikari
Makmur
1.460 - 1.460
Ampera
1.450 - 1.450
Rejeki
1.240 - 1.240
1.209 - 1.209 Balomoa
2.350 - 2.350
Maranata
1.350 1.350
Potoya
1.450 1.450
Kabobona
1.975 1.975
12 Sigibiromaru
Sidondo I
2.180 2.180
Sidondo II
2.511 2.511
Sidondo III
1.780 1.780
Sidondo Iv
2.611 2.611
1.976 1.976
1.830 1.830
Sidera
Lolu
2.500 2.500
Pombewe
2.760 2.760
Jono Oge
2.575 2.575
2.611 2.611
Bora
Soulowe
2.555 2.555
Oloboju
1.456 1.456
Watunonju
3.350 3.350
Maku
Kotarindau
Rarampadende
Kalungkutinggu Sibonu
2.760 - 2.760
Sibalaya Selatan
2.575 - 2.575
Lambara
10 Tanabulava
2.611 - 2.611
1.765 - 1.765
2.500 - 2.500
Pewunu
1.680 - 1.680
Kaleke
1.780 - 1.780
Balumpewa
1.873 - 1.873
Sibalaya Utara
Sibowi
1.755 1.755
Soulowe
Langaleso
1.975 1.975
Kota Pulu
1.753 1.753
Karawana
1.375 1.375
1.863 - 1.863
1.780 - 1.780
Tulo
1.675 - 1.675
Watubula
1.870 - 1.870
Waturalele
11 Dolo
1.780 1.780 Kalukubula
1.870 1.870
1.257 1.257
Wawugaga
1.450 1.450
Dombu
1.875 1.875
Taipanggabe
2.050 2.050
Wayu
2.150 2.150
Matantimali
1.275 1.275
Lewara
1.549 1.549
15 Kinovaro
Rondingo
Pobolobia
Soi
1.350 1.350
Uwemanje
1.800 1.800
Porame
1.775 1.775
Balane
1.075 1.075
Doda
1.650 1.650
Daenggune
1.750 1.750
Kanuna
1.875 1.875
Kalora
1.900 1.900
1.860 1.860
Mpanau
Binangga
1.675 1.675
Loru
2.555 2.555
Ngatabaru
2.611 2.611
13 Marawola
Lebanu
3.540 3.540
Bomba Beka
2.750 2.750
Sibedi
2.750 2.750
Padende
2.875 2.875
3.180 3.180
Ongulero
Tinggede Selatan
1.879 1.879
Wiapore
1.975 1.975
Panesibaja
14 Marawola Barat
2.850 2.850
2.750 2.750
Sunju
Boyabaliase
3.700 3.700
Baliase
4.750 4.750
Tinggede
3.250 3.250
1.555 1.555
6.4.2. Infrastruktur Drainase Perkotaan
5 Unit Baik Becak Sampah - - - Motor Sampah
1 Unit Rusak
5 Pengolahan TPS 3R - - - TPA - - - Open dumping -
5 Unit Baik
8 M3
8 Unit Baik Arm Roll Truck
4 M3
4 Pengengkutan Dump Truck
Tranfer Depo - - - Container - - -
3 Penampungan Sementara
5 Unit Baik
1 M3
Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan genangan setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah membangun/membuat drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman maupun kawasan-kawasan rawan banjir.
Tabel 6.15 Daerah GenanganBaik
100 Unit
1 Pewadahan Bin/Tong sampah
Prasarana Kapasitas Jumlah Kondisi Ket
Pengelolaan Sarana &
No Sistem
Tabel 6.16 Kondisi Eksisting Penanganan PersampahanSampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun berkembang begitu juga di Kabupaten Sigi persoalan sampah sampai sekarang belum bisa tertangani dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.
Infrastruktur Persampahan
2 Kwsn Bora 786 M2 6.4.3.
1 Kwsn Biromaru 1.655 M2
No Lokasi/ Daerah/Kawasan Luas Genangan
2 Pengumpulan Gerobak sampah 1 m3
6.4.3.1. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Pembangunan TPA Kabupaten Sigi masih dalam tahap perencanaan.
Tabel 6.17 Operasional Pelayanan Persampahan TPANo Uraian Volume Ket
1 Cakupan Layanan
- 2 Perkiraan Timbulan Sampah
3 Sampah yg terangkut -
- Permukiman - Non Permukiman -
- Total
4 Kapasitas Pelayanan TPA -
Tabel 6.18 Operasional TPASistem Sarana & Kapasit No
Jumlah Lokasi Kondisi Ket Pengelolaan Prasarana as
Luas area
10 Ha
1 Unit Kurang Baik
Luas Pengolahan
4 Ha
1 Unit Kurang Baik
Peralatan TPA 1.
- Lokasi Ds Buldosser
1 Sarana lain Watunonju Sistem Open
Jalan Masuk
2 Km
1 Akses Rusak damping Kantor
- Pos Jaga
- Bengkel Jembatan
- Timbang
6.4.4. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)
Untuk mengurangi timbulan sampah di kawasan permukiman, pemerintah membangun sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di beberapa titik kawasan.
6.5. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum 6.5.1. Kondisi Umum
Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system fisik teknik dan non teknik penyediaan air minum. Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di Kabupaten Sigi belum semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.
6.5.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan 6.5.2.1. Isu Strategis
Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD Kabupaten Sigi yaitu ; 1.
Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat 2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman 3. Pemenuhan air baku untuk air minum 4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis dan penerapan inovasi teknologi
6.5.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan SPAM di Kabupaten Sigi antara lain;
1. Lokasi daerah yang tidak terpusat/ menyebar
2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku 3.
Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan 4. Sumber dana daerah yang terbatas 6.5.3.
Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem terutama di daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di Kabupaten Sigi.
Tabel 6.19 Kondisi Pelayanan SPAMNo Desa Pelayanan SPAM
Keterangan PDAM Perpipan
Non Perpipaan
1 Kalamanta
3 Banasu
4 Mapahi
5 Peana
2 Mamu
7 Kantewu
8 Lawe
9 Lone Basa
10 Onu
11 Koja
12 KantewuIi
13 Porelea
14 Moa
15 Pili Makujawa
16 Lempelero
17 Gimpu
6 Morui
33 Tangkulowi
45 Kamarora B
44 Kamarora A
43 Anca
42 Tomado
41 Langko
40 Puro'O
39 Toro
38 Mataue
37 Sungku
36 Bolapapu
35 Namo
34 Salua
32 Boladangko
18 Tomua
31 Lonca
30 Winatu
29 Towulu
28 Rantewulu
27 Banggaiba
26 Siwongi
25 Wangka
24 Palamaki
23 O'o
22 Salutome
21 Watukilo
20 Lawua
19 Tompi Bugis
46 Kadidia
62 Ranteleda
74 Bangga
73 Sigimpu
72 Baku-Bakulu
71 Bobo
70 Bunga
69 Kapiroe
68 Petimbe
67 Makmur
66 Ampera
65 Rejeki
64 Berdikari
63 Tanah Harapan
61 Sintuwu
47 Sopu
60 Sejahtera
59 Rahmat
58 Bahagia
57 Tongoa
56 Uenuni
55 Lembah Tongoa
54 Kalawara
53 Pandere
52 Pakuli
51 Simoro
50 Omu
49 Tuwa
48 Bulili
75 Walatana
89 Rarampadende
Soulowe
Tulo
Watubula
99 Waturalele
98 Sibowi
97 Sibalaya Utara
96 Sibalaya Selatan
95 Lambara
94 Sibonu
93 Kalungkutinggu
92 Pewunu
91 Kaleke
90 Balumpewa
88 Balomoa
87 Pesaku
86 Mantikole
85 Bobo
84 Poi
83 Jono
82 Sambo
81 Wisolo
80 Balongga
79 Pulu
78 Rogo
77 Baluase
76 Bulubete
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
Karawana
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 135
Sidera
Padende
Sibedi
Beka
Bomba
Lebanu
Ngatabaru
Loru
Mpanau
Kalukubula
Lolu
Pombewe
Jono Oge
Soulowe
105
Oloboju
Watunonju
Bora
Maranata
Sidondo Iv
Sidondo III
Sidondo II
Sidondo I
Kabobona
Potoya
Maku
Kotarindau
Langaleso
Binangga
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 156
Dombu
Daenggune
Doda
Balane
Porame
Uwemanje
Pobolobia
Rondingo
Lewara
Matantimali
Wayu
Taipanggabe
Wawugaga
134
Soi
Ongulero
Wiapore
Panesibaja
Tinggede Selatan
√
Boyabaliase
√
Baliase
√
Tinggede
Kanuna
6.5.3.1. Penyelenggara SPAM Terfasilitasi A.
Kawasan MBR di Kabupaten Sigi terpusat di ibukota kabupaten dan terutama di kawasan pesisir pantai atau kawasan nelayan.
85 Baik
2.654 KK Perpipaan PDAM
Sigi Biromaru
Kondisi
Sistem SPAM Penduduk terlayani (%)
Pelayanan SPAM Ket
Jumlah Penduduk
Kawasan/ Desa
Tabel 6.21 Kondisi Eksisting Layanan SPAM Kawasan MBRPDAM yang Memperoleh Pembinaan Pelayanan PDAM di Kabupaten Sigi masih terpusat di ibu kota kabupaten, dikarenakan faktor kemampuan dari PDAM dalam mengelola air minum.
Tabel 6.20 Pelayanan PDAM1.250 6.5.3.2.
Ltr/dt Kota Biromaru 6.124 3.367 SR
Sigi 100
Sigi Kota
Tarif/ M3
Jumlah Sambunga n Rumah
Daerah layanan Jumlah Rumah
Kapasitas ket Air Baku
Lokasi Pelayanan
Nama PDAM/UPTD
SPAM Di Kawasan MBR
6.5.3.3. SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK)
Tabel 6.22 Kondisi Eksisting SPAM IKKPelayanan SPAM Penduduk
Kecamatan Jumlah Desa Sistem Ket terlayani Kondisi SPAM
(%)
Pipikoro
13 Desa Perpipaan &
75 Baik Sumur
Dangkal
Kulawi Selatan
12 Desa Perpipaan &
75 Baik Sumur Dangkal
Kulawi
14Desa Perpipaan &
90 Baik Sumur Dangkal
Lindu
4Desa Perpipaan &
90 Baik Sumur Dangkal
Nokilalaki
5 Desa Perpipaan &
80 Baik Sumur Dangkal
Gumbasa
Perpipaan &
6 Desa
75 Baik Sumur Dangkal
Palolo
19 Desa Perpipaan &
90 Baik Sumur Dangkal
Dolo Selatan
11 Desa Perpipaan &
80 Baik Sumur Dangkal
Dolo Barat
10 Desa Perpipaan &
85 Baik Sumur Dangkal
Tanambulava
4 Desa Perpipaan &
75 Sumur Dangkal
Dolo
11 Desa Perpipaan &
80 Sumur Dangkal Sigi Biromaru
17 Desa Perpipaan &
80 Sumur Dangkal
Marawola
11 Desa Perpipaan &
90 Sumur Dangkal
Marawola Barat
10 Desa Perpipaan &
90 Sumur Dangkal
Kinovaru
9 Desa Perpipaan &
90 Sumur Dangkal 6.5.3.4.
SPAM Perdesaan A.
SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan dikarenakan faktor kontur dari daerah tersebut, untuk itu pemerintah Kabupaten Sigi berupaya memenuhi infrastruktur penyediaan SPAM bagi semua masyarakat yang ada di perdesaan. Seluruh desa di wilayah Sigi telah mendapat layanan air minum sistem perpipaan namun kondisinya sebagian harus di rehap baik sumber air baku maupun jalur perpiaan baik yang di biayai oleh APBN , APBD I, APBD II, DAK maupun PAMSIMAS 6.5.3.5.
SPAM Di Kawasan Khusus
Di Kabupaten Sigi ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis yang memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain
1. SPAM di KAPET 2.
SPAM di kabupaten/kota pemekaran 3. SPAM di kawasan perbatasan 4. SPAM di pelabuhan perikanan Kawasan Lokasi Kondisi SPAM
Ket Ada Tidak Ada
Tabel 6.23 Kondisi Eksisting SPAM Kawasan KhususWisata Danau Lindu √