6.1.1. Kondisi Umum - DOCRPIJM 64cfe8b5c4 BAB VIBab 6 Aspek teknis per sektor

BAB VI KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR Pada tahapan ini penyusunan dokumen RPI2-JM mengacu pada sektor secara top down, yaitu

  mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun sub out put kegiatan pada masing- masing sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut :

6.1. RENCANA INVESTASI SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 6.1.1. Kondisi Umum

  Penyebaran kawasan permukiman di Kota Palu terkonsentrasi di pusat-pusat kota dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan

  • – kawanan permukiman di perkotaan menjadi kumuh Sektor Pengembangan permukiman berusaha menyediakan infrastruktur penunjang guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman 6.1.2.

   Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan

  Kawasan strategis Kota Palu memiliki maksud untuk memilahkan wilayah kota atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan tertentu, sehingga mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta memperjelas hirarki dalam pemenuhan fasilitas.

6.1.2.1. Isu Strategis

  Ibu kota dari Kota Palu terletak di kecamatan Palu Timur yang mana semua pelayanan Masyarakat dan perdagangan berada di ibukota kabupaten dalam hal ini sangat mempenagruhi laju pertumbuhan di ibu kota kabupaten yang menimbulkan berbagi dampak sosial masyarakat Guna pengaturan/ penataan kawasan

  • –kawasan permukiman yang berkembang saat ini sektor bangkim telah membantu dalam penyusunan dokumen SPPIP yang mengkaji Isu strategis penataan kawasan perkotaan

  Bab

  • 125

6.1.2.2. Permasalahan dan Tantangan

  Berdasarkan kondisi Exiting sektor pengembangan permukiman permasalahan dan tantangan yang di hadapi adalah masih luasnya kawasan menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, masih terbatasnya pelayanan infrastruktur sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga menyebabkan tersendatnya arus perputaran ekonomi, keterbatan pemahanan masyarakat terhadap kebijakan / peraturan pembangunan kawasan sangat terkendala dalam hal pembebasan lahan. Untuk kawasan Perdesaan permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di daerah pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut, untuk itu pemerintah Kota Palu melalui semua jajaran ke pemerintahannya berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana di daerah perdesaan dengan membuka akses ke kantong-kantong produksi/ sentra ekonomi di kawasan perdesaan

  6.1.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor Bangkim

  Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing dinas yang menangani, secara umum dibagi dalam 2 output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan. Kondisi eksisting perkotaan secara rinci termuat dalam dokumen SPPIP.

  6.1.4. Pembinaan Pengembangan Permukiman 6.1.4.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman (SPPIP)

  Penyusunan SPPIP Kota Palu dilaksanakan oleh sector bangkim dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kota Palu. Kawasan yang termuat dalam dokumen SPPIP adalah penataan kawasan kumuh yang ada dalam kota

  Bab

  • 126

6.1.4.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

  Penyusunan RPKPP Kota Palu dilaksanakan oleh sector bangkim dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kota Palu. dalam kota 6.1.5.

   Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 6.1.5.1. Kawasan Permukiman Kumuh

  Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di Kota Palu adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan. Sejalan dengan penataan kawasan yang tertuang dalam RTRW Kota Palu kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan kawasan perdagangan.

Tabel 6.1 Data Kawasan Kumuh

  Jumlah Terlayani Air Terlayani Luas Lokasi /

No Luas Penduduk Minum ( % ) Sanitasi ( % ) Genangan

Kwsn Kumuh

  Kec Palu Barat

  8 Ha 53.500 Jiwa 100% 100%

  1 Ha Kec Palu Timur

  6 Ha 15.000 Jiwa 100% 100% 1,5 Ha Kec Palu Utara

  8 Ha 12.500 Jiwa 100% 100% 1,2 Ha 6.1.5.2.

   Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya

  Seiring laju pertumbuhan penduduk berimbas akan kebutuhan pemenuhan hunian yang layak, pemerintah Kota Palu bekerja sama dengan pengusaha dalam hal pengembangan perumahan rakyat telah membangun beberapa kawasan perumahan RSH, namun tidak semua kebutuhan infrastruktur dapat terpenuhi di kawasan RSH oleh pihak pengembang. Untuk itu fasilitas umum berupa sarana infrastruktur dibangun oleh pemerintah Kota Palu.

  Bab

  • 127

  

1.500 KK

Drainase Rusak Sedang

  Dalam penangan Sarana Air Minum

Tabel 6.2 Kawasan RSH

  No Nama RSH Lokasi Jumlah Penghuni Sarana CK Kondisi Keterangan

  1 Wilayah Kec. Tatanga Kel Palupi, Kel Tatanga Kel Pengawu

3.250 KK

  Drainase Rusak Sedang Dalam penangan TPST3R Baik Masih digunakan

  Sarana Air Minum Baik PDAM

  2 Wilayah Kec.Mantikolore Kel Poboya Kel Lasoani Kel Kawatuna Kel Tondo Kel Layana

4.300 KK

  Drainase Rusak Sedang Dalam penangan TPST3R Baik Masih digunakan

  Sarana Air Minum Baik PDAM

  3 Wilayah Kec Palu Utara Kel Mamboro Kel Kayumalue

  Baik PDAM TPST3R Baik Masih digunakan

  Dalam penangan Sarana Air Minum

  Baik PDAM

  4 Wilayah Palu selatan Kel Petobo Kel Birobuli

  

1.350 KK

Drainase Rusak Sedang

6.1.5.3. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya

  Bab

  Guna pemenuhan perumahan yang murah namun layak serta pemanfaatan lahan dan ruang yang terbatas terutama di kota Palu Pemerintah Telah membangun rusunawa, dilokasi Kec Palu Barat 2 Twin Blok 6.1.6.

   Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan 6.1.6.1. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya

  Wilayah Kota Palu secara umum bukan wilayah Produsen pertanian & Perikanan namun ada berapa wilayah yang merupanan sentra pertanian walaupun luas kawasannya tidah seberapa. Hanya merupakan pusat pengembangan pertanian di wilayah sulawesi tengah. Dengan produk unggulan bawang . sedang untuk kawasan perikanan hanya beberapa wilayah yang berbatasan dengan kabupaten Donggala.Dinas yang berkompeten dalam

  • 128

  4 Kelurahan baru 4.206 Jiwa Kebakaran Pos Pemadam

  Jalan Lingkungan 6.1.6.2.

  3 Pantoloan 3.876 Jiwa Banjir Pem. Drainase

  2 Panau 2.675 Jiwa Banjir Laut Pengaman Pantai

  1 Lambara 3.460 Jiwa Banjir Laut Pengaman Pantai

  Ket Jenis Penanganan

  Penduduk Identifikasi Bencana

  No Desa/Kel Jumlah

Tabel 6.4 Daerah Rawan Bencana)

  Kota Palu sebagian besar merupakan dataran tinggi pegunungan yang rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman berada kawasan pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.

   Kawasan Permukiman Rawan Bencana

  5. Ds Pantoloan Boya

  Bab

  4. Ds Baiya Jalan Lingkungan

  3.Ds Pantoloan Jalan Lingkungan

  2.Ds Panau Jalan Lingkungan

  1.Ds Lambara Jalan Lingkungan

  Tawaeli

  1 Agropolitan & Minapolitan

  Perlukan Kecamatan Desa

  No Nama Kawasan Lokasi PSD yang di

Tabel 6.3 Kawasan Agropolitan/Minapolitan

  pemenuhan infrastruktur sarana dan prasarana pendukung adalah dinas pertanian&peternakan dan Kelauatan melalui program-program kerjanya terkait kegiatan diatas bidang cipta karya dalam pembangunan infrastruktur

  • 129

6.2. RENCANA INVESTASI SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 6.2.1. Kondisi Umum

  Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan mewujudkan lingkungan binaan, baik perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungan. Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:

  1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.

  2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalm penataan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.

6.2.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan 6.2.2.1. Isu Strategis

  Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya Kota Palu ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sehingga penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan kawasan di Kota Palu antara lain :

  1) Kawasan Yang Belum Tertata

  2) Minimnya infrastruktur kawasan yang tersedia

  3) Kurangnya Ruang terbuka Publik

  4) Tingginya angka kebakaran

  5) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi kawasan swasta.

6.2.2.2. Permasalahan dan Tantangan

  Permasalahan dan Tantangan yang terkait sektor PBL di Kota Palu pada umumnya adalah lahan, yang mana status kepemilikan lahan terutama dalam kota Palu sebagian besar milik masyarakat sehingga dalam pembebasan lahan

  Bab

  • 130
sering terjadi kendala dan memerlukan waktu di tambah masih minimnya pengertian masyarakat akan pentingnya penataan kawasan. Untuk itu pemerintah Kota Palu melalui instansi pemerintah dalam hal ini badan telah mengeluarkan perda yang terkait dengan lahan dan pengunannya.

  Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran sungai dan pesisir pantai. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk itu pemerintah Kota Palu telah mengeluarkan perda bangunan gedung No. 15 tahun 2011 yang bertujuan menata dan mengatur pemanfatan lahan.

  6.2.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL

  Pencapaian sector PBL di Kota Palu adalah dengan adanya desa yang telah mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui program- program pemerintah. Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW Kota Palu belum semuanya

  • – tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan kurangnya koordinasi antara dinas dinas yang terkait.

  6.2.4. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya 6.2.4.1. Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan

  Bangunan gedung pemerintahan yang ada di Kota Palu sebagian besar merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat terutama penyandang cacat kesulitan dalam pelayanan.

Tabel 6.5 Gedung Pemerintahan aksebilitas Publik

  No Gedung Lokasi Kelengkapan Aksebilitas Ket

  Bab

  • 131
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang pemanfaatan lahan dan penataan kawasan.

   Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman 6.2.5.1. Revitalisasi Kawasan

  Perlu Revitalisasi

  5 Masjid Tua Kwsn religi Alhaerat Kel Kamonji 6.2.5.

  4 Gedung Juang Kel Birobuli Selatan

  3 Rumah Sauraja Kampung Lere

  2 Makam Dato Karama Kampung Lere

  1 Musium Kel Bayoge

  No Nama Bangunan Lokasi

Tabel 6.6 Bangunan Bersejarah

  Guna pelestarian peninggalan bersejarah di Kota Palu yang memiliki beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang ada di Kota Palu umumnya berupa rumah adat serta situs – situs purbakala.

   Rehabilitasi Bangunan Bersejarah

  Perlu Revitalisasi 6.2.4.2.

  Taman Penghijauan

  Penyandang Cacat

  4 Rumah Anuta Pura Kel Kamonji Tangga

  Taman Penghijauan

  Bab

  Penyandang Cacat

  3 Rumah Sakit Undata Kel Tondo Tangga

  Perlu Revitalisasi

  Taman Penghijauan

  Penyandang Cacat

  Barat Tangga

  2 Kantor Walikota Jln walikota

  Perlu Revitalisasi

  Taman Penghijauan

  Penyandang Cacat

  Ratulangi Tangga

  1 Kantor Gubernur Jln Sam

  Gedung Lingkungan

  • 132

Tabel 6.7 Penataan dan Pemanfaatan lahan)

  No Nama Kawasan Lokasi Kwsn Industri

  1 Kec. Tawaeli

  Kwsn Wisata Religi

  2 Kec. Palu Barat

  Kwsn Perkotaan

  Kec palu Barat,Timur,

  3 Selatan& Kec Mantikolure

  Pemngembangan Permukiman

  4 Kec Tatanga, Kec Ulujadi 6.2.5.2.

   Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

  Dalam penataan Kota Palu perlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka hijau

Tabel 6.8 Kawasan Ruang Terbuka Hijau/Taman Kota

  No Nama Lokasi Luas Ket RTH. Teluk Palu Kec palu

  5 Ha Tahap 3

  1 Timur Lapangan. Vatulemo Kec Palu 1,2 Ha Taman Kota

  2 Timur Lapangan GOR Kec. Palu 0,8 Ha Taman GOR

  3 Timur Taman Kota Kec. Palu 0,4 Ha Hutan Kota

  4 Timur 6.2.5.3.

   Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah

  Masyarakat Kota Palu terdiri dari beberapa suku bangsa baik yang pendatang maupun penduduk asli. Penduduk asli Kota Palu ada beberapa suku.

Tabel 6.9 Lingkungan Permukiman Tradisional

  No Suku Jumlah Penduduk Lokasi Keterangan Tidak Ada - - -

  Bab

  • 133

6.2.5.4. Penanggulangan Bahaya Kebakaran

  Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.

Tabel 6.10 Identifikasi Daerah Rawan Kebakaran

  Kawasan/ Jumlah Jumlah No Luas Rencana Sistem PK

  Pemukiman penduduk Rumah

  1 Kampung Baru

  3Ha 4.587 Jiwa 1.230 Unit Pos Pemadam Kebakaran

  2 Semua Kwsn RSH - - - -

Tabel 6.11 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran

  NO Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket

  1 Mobil Pemadam

  5 Unit Baik

  2 Pos Jaga

  4 Unit Baik Di 4 Kecamatan

  3 Personil

  40 Org Baik 6.3.

   RENCANA INVESTASI SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 6.3.1. Kondisi Umum

  Kondisi sector PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan secara umum di Kota Palu belum maksimal karena penanganan kegiatan ini dilaksanakan secara per spot kegiatandan kesadaran masyarakat akan system sanitasi perkotaan masih kurang peduli.

  6.3.2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan 6.3.2.1. Isu Strategis

  Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan permukiman dan kawasan publik.

  6.3.3. Permasalahan dan Tantangan

  Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi

  Bab

  • 134

4. Kurangnya sarana angkutan pengolahan limbah dan sampah.

6.4. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP 6.4.1. Infrastruktur Air Limbah

  6 Unit 500Ltr Unit Pengelola air Limbah

  Kota Palu belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah masih bersifat komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan, namun pemerintah telah berupaya dalam penyediaan sarana penanganan limbah dengan dibangunkannya MCK ++.

   Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota

  2 Unit Rumah Sakit Baik 6.4.1.1.

  IPAL

  1 Unit Baik

  IPLT

  Baik

  Kondisi Truk Tinja

  Bab

  Pengolahan Keterangan

  Pengolahan Lembaga

  Jumlah Kapasitas Sistem

  Sarana & Prasarana

Tabel 6.12 Kondisi Penanganan Air Limbah di Kabupaten

  Penanganan infrastruktur air limbah di Kota Palu masih belum maksimal dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan perlunga akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang mempunyai dampak langsung akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah Kota Palu melalui dinas menangani limbah dengan cara sosialisasi dan penyediaan sarana penanganan limbah.

  3. Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT dan TPA

  Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih kurang Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai terutama di daerah perdesaan.

  terkendala beberapa aspek antara lain : 1.

  • 135

6.4.1.2. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal

6.4.2. Infrastruktur Drainase Perkotaan

Tabel 6.14 Daerah Genangan

  Sampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun berkembang begitu juga di Kota Palu persoalan sampah sampai sekarang belum bisa tertangani dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.

   Infrastruktur Persampahan

  4 Tondo 1270 M2 6.4.3.

  3 Maesa 3550 M2

  2 Kampung Lere 1500 M2

  1 Kel Ujuna 1400 M2

  No Lokasi/ Daerah/Kawasan Luas Genangan

  Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan genangan setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah membangun/membuat drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman maupun kawasan-kawasan rawan banjir.

  Bab

  Pada umumnya masyarakat di kawasan peerkotaan telah memiliki MCK, namun MCK yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum adanya petugas pengelola, untuk kawasan perdesaan belum semuanya memiliki masyrakat masih banyak yang BAB di sungai.

  3 Kel Tipo √ 2010 100 KK Baik

  2 Kel Poboya √ 2010 120 KK Baik

  1 Kel Pantoloan 2009 100 KK Baik

  IPLT

  Kondisi MCK ++

  Thn Cakupan Layanan

  No Lokasi Sistem Dibangun

Tabel 6.13 Data Sanitasi Air Limbah Offsite

  • 136

  3 Sampah yg terangkut

  5 Pengolahan TPS 3R

  6 M3

  12 Unit

  4 Pengengkutan Dump Truck

  6 M3

  18 Unit Arm Roll Truck

  8 M3

  12 Unit

  3 Unit Lagarut u, Palupi & Petobo

  12 M3

  Baik TPA

  1 Unit Kawatu na Baik

  Sanitary Landfill - 6.4.3.1.

   Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Pembangunan TPA Kota Palu masih dalam tahap perencanaan.

Tabel 6.16 Operasional Pelayanan Persampahan TPA

  No Uraian Volume Ket

  1 Cakupan Layanan Kota Palu

  2 Perkiraan Timbulan Sampah ±1.200 M3

  2 Unit Container

  Tranfer Depo

  2 Pengumpulan Gerobak sampah

  1M3

  Pengelolaan Sarana &

  Prasarana Kapasitas Jumlah Lokasi Kondisi Ket

  1 Pewadahan Bin/Tong sampah

  Semua Kwsn

  Baik

  3 Penampungan Sementara

  25 Unit Di masing

Tabel 6.15 Kondisi Eksisting Penanganan Persampahan

  2 Kecam atn Baik

  Becak Sampah

  1 M3

  12 Unit Motor 3 Roda

  1 M3

  20 Unit

  No Sistem

  • Permukiman ±470 M3/Hr
  • Non Permukiman ±530 M3/Hr

  Bab

  • 137

  ±1.000 M3/Hr

  • Total

  4 Kapasitas Pelayanan TPA ±2.530 M3

Tabel 6.17 Operasional TPA

  Sistem Sarana & Kapasit No

  Jumlah Lokasi Kondisi Ket Pengelolaan Prasarana as

  Luas area Luas Pengolahan Peralatan

  1.Exavator 250 Hp

  1 Unit Baik TPA

  2.Loader 1,5 M3

  1 Unit Baik Lokasi. Kel

  3.Dosser

  80 Hp

  1 Unit Baik

  1 Kawatuna Sarana lain

  Sistem Operasi Jalan Masuk

  2 Km

  2 Akses Baik Sanitari

  Kantor

  1 Unit Baik Landfill

  Pos Jaga

  1 Unit Baik Bengkel

  1 Unit Baik Jembatan

  1 Unit Baik Timbang 6.4.4.

   Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)

  Untuk mengurangi timbulan sampah di kawasan permukiman, pemerintah membangun sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di beberapa titik kawasan.

  Tabel 6. 18 Operasional TPS 3R

  Sistem Kapasita No Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket

  Pengelolaan s TPS 3R Luas area

  1 Lokasi. Luas Pengolahan Lagarutu,

  Peralatan

  Bab

  • 138

  Bab

  Palupi,Poboya

  1.Mesin Pengolah

  2.Bak pernampung

  3.Motor Pengumpul Sarana lain Jalan Masuk Baik Kantor - Pos Jaga

  1 Unit Bengkel - Jembatan Timbang - 6.5.

   Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum 6.5.1. Kondisi Umum

  Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system fisik teknik dan non teknik penyediaan air minum. Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di Kota Palu belum semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.

6.5.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan 6.5.2.1. Isu Strategis

  Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD Kota Palu yaitu ;

1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat 2.

  Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman 3. Pemenuhan air baku untuk air minum 4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis dan penerapan inovasi teknologi

  • 139

  13 Donggala Kodi 50 - 50 24 jam

  10

  24 Jam

  7 Duyu 50 -

  50

  12 Jam

  8 Pengawu 50 -

  50

  12 Jam

  9 Palupi 90 -

  12 Jam

  6 Lere 50 -

  10 Tavanjuka 60 -

  40

  12 Jam

  11 Bayooge 40 -

  60

  12 Jam

  12 Nunu 40 -

  60

  12 Jam

  50

  5 Balaroa 50 - 50 12 jam

  Bab

  1 Ujuna 60 -

   Permasalahan dan Tantangan

  Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan SPAM di Kota Palu antara lain; Lokasi daerah yang tidak terpusat/ menyebar 2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku 3. Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan 4. Sumber dana daerah yang terbatas 6.5.3.

   Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum

  Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem terutama di daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di Kota Palu.

Tabel 6.19 Kondisi Pelayanan SPAM

  No Kelurahan/Desa Pelayanan SPAM ( % )

  Keterangan PDAM

  Perpipaan Non PDAM

  Non Perpipaan

  40

  24 Jam

  24 Jam

  2 Baru 80 -

  20

  12 Jam

  3 Siranindi 80 -

  20

  12 Jam

  4 Kamonji 70 -

  30

  • 140 6.5.2.2.

  24 Jam

  36 Mamboro

  38 Kayumalue Pajeko

  24 Jam

  30

  30

  40

  37 Taipa

  12 Jam

  20

  30

  50

  12 Jam

  30

  10

  30

  60

  35 Layana Indah

  12 Jam

  20

  34 Tondo 80 -

  12 Jam

  40

  33 Poboya 60 -

  12 Jam

  40

  30

  32 Kawatuna 60 -

  20

  40

  20

  40

  43 Baiya

  24 Jam

  40

  20

  40

  42 Lambara

  24 Jam

  40

  40

  24 Jam

  41 Panau

  24 Jam

  20

  30

  50

  40 Mamboro Barat

  24 Jam

  30

  30

  40

  39 Kayumalue Ngapa

  40

  12 Jam

  Bab

  18 Watusampu 40 -

  12 Jam

  40

  21 Birobuli Utara 60 -

  12 Jam

  60

  20 Petobo 40 -

  12 Jam

  40

  19 Birobuli Selatan 60 -

  24 Jam

  60

  24 Jam

  40

  60

  17 Buluri 40 -

  24 Jam

  60

  16 Tipo 40 -

  24 Jam

  50

  15 Silae 50 -

  24 Jam

  50

  14 Kabonena 50 -

  22 Tatura Utara 60 -

  12 Jam

  60

  40

  31 Lasoani 40 -

  12 Jam

  60

  30 Tanamodindi 40 -

  12 Jam

  60

  29 Talise 40 -

  12 Jam

  40

  28 Lolu Selatan 60 -

  12 Jam

  27 Lolu Utara 60 -

  23 Tatura Selatan 60 -

  12 Jam

  50

  26 Besusu Timur 50 -

  12 Jam

  50

  25 Besusu Tengah 50 -

  12 Jam

  50

  24 Besusu Barat 50 -

  12 Jam

  40

  • 141

  44 Pantoloan

  40

  20

  40

  24 Jam

  45 Pantoloan Boya

  40

  20

  40

  24 Jam 6.5.3.1.

   Penyelenggara SPAM Terfasilitasi A.

  PDAM yang Memperoleh Pembinaan Pelayanan PDAM di Kota Palu masih terpusat di ibu kota kabupaten, dikarenakan faktor kemampuan dari PDAM dalam mengelola air minum.

Tabel 6.20 Pelayanan PDAM

  Pelayanan Nama

  Jumlah Lokasi Kapasitas Daerah Jumlah Tarif/ ket

  PDAM/UPTD Sambungan

  Air Baku layanan Rumah M3 Rumah

  Palu Kel 150 Bagian

  Palu 25.5800 16.560 1.250

  Tanamodindi Ltr/Dt Utara & Timur 6.5.3.2.

   SPAM Di Kawasan MBR

  Kawasan MBR di Kota Palu terpusat di ibukota kabupaten dan terutama di kawasan pesisir pantai atau kawasan nelayan.

Tabel 6.21 Kondisi Eksisting Layanan SPAM Kawasan MBR

  Pelayanan SPAM Kawasan/ Jumlah

  Sistem Penduduk Ket Kelurahan Penduduk

  Kondisi SPAM terlayani (%)

  Ujuna PDAM & 100 Mengalir 12 Penambahan Sumur Jam Kapasitas air Dangkal Baku

  Birobuli Selatan PDAM & 100 Mengalir 12 Penambahan Jam Kapasitas air

  Bab

  • 142
PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi Ulujadi PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi

  PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi Palu Timur PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi Palu Utara PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi Mantikulore PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi Taweli PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi Tatanga

  Penambahan Kapasitas air Baku 6.5.3.3.

  Kondisi Palu Barat PDAM & Sumur Dangkal 100 Baik Optimalisasi Palu Selatan

  Penduduk terlayani (%)

  Ket Sistem SPAM

  Kecamatan Pelayanan SPAM

Tabel 6.22 Kondisi Eksisting SPAM IKK

   SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK)

  100 Mengalir 12 Jam

  Bab

  Nunu PDAM & Sumur Dangkal

  Jam Penambahan Kapasitas air Baku

  Talise PDAM & Sumur Dangkal 100 Mengalir 12

  Jam Penambahan Kapasitas air Baku

  Sumur Dangkal 100 Mengalir 12

  Baku Besusu Barat PDAM &

  Sumur Dangkal

  • 143

6.5.3.4. SPAM Perdesaan A.

  SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan Palu berupaya memenuhi infrastruktur penyediaan SPAM bagi semua masyarakat yang ada di perdesaan.

Tabel 6.23 Kondisi Pelayanan SPAM Perdesaan

  Kondisi Pelayanan SPAM Jumlah

  Kelurahan Non Perpipaan Perpipaan Penduduk

  PDAM Air Baku Pengolahan Jaringan Layanan Layana

  30%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Indah Mamboro 30%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Taipa 30%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Kayumalue

  30%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Pajeko Kayumalue

  30%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Ngapa Mamboro

  30%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Barat Panau 20%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Lambara 20%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Baiya 20%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Pantoloan 20%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Pantoloan

  20%

  10 Ltr/dt

  IPA Perpipaan HU Boya

  Bab

  • 144

6.5.3.5. SPAM Di Kawasan Khusus

  Di Kota Palu ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis yang memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain SPAM di KEK 2. SPAM di Kawasan Industri 3. SPAM Pusat Pertokoan

Tabel 6.24 Kondisi Eksisting SPAM Kawasan Khusus

  Kondisi SPAM Kawasan Lokasi

  Ket Ada Tidak Ada

  • KEK Kec. Palu Utara √

  Pertokoan Kec. Palu Barat √

  • Industri Kec. Palu Utara √

  Bab

  • 145