BAB IV PROFIL KABUPATEN SAMOSIR - DOCRPIJM 15084331474 BAB 4 PROFIL DAERAH
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
BAB IV
PROFIL KABUPATEN SAMOSIR
4.1 Administrasi Wilayah
Kabupaten Samosir adalah pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir yang di bentuk dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai
yang diremikan pada tanggal 07 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik
Indonesia. Dengan diresmikannya Kabupaten Samosir kemudian ditindaklanjuti dengan pelantikan
Penjabat Bupati Samosir pada tanggal 15 Januari 2004.
Kabupaten Samosir terletak pada posisi geografis antara 2021’38” dan 2049’48” Lintang Utara, dan
antara 98024’00” dan 99001’48” Bujur Timur, dengan ketinggian antara 904 meter dan 2.157 meter di atas
permukaan laut.
Kabupaten Samosir merupakan daerah pulau yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh
Danau Toba ditambah sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera. Luas wilayahnya mencapai 2.069,05
km2, terdiri dari luas daratan 1.444,25 km2 dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka macam,
yaitu datar, landai, miring dan terjal, dan luas danau 624,80 km2
Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir memiliki 9 (sembilan) kecamatan yang terdiri dari
128 desa dan 6 kelurahan. Kabupaten Samosir diapit oleh 7 Kabupaten sebagai batas-batas wilayah yaitu
sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun;
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir;
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan;
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat.
Untuk lebih jelas batas wilayah Kabupaten Samosir dapat dilihat pada peta di bawah ini:
Bab IV
Page 52
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Samosir
Sumber: RTRW Kabupaten Samosir
Bab IV
Page 53
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Sedangkan nama, luas wilayah per-Kecamatan Jumlah Desa dan Kelurahan Kabupaten Samosir dapat
dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Nama, Luas Wilayah Per-Kecamatan Jumlah Desa, Kelurahan
Nama Kecamatan
Jumlah Kelurahan
/Desa
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan`
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
12
13
8
12
13
17
8
28
21
128
Luas Wilayah
Administrasi
(Ha)
(%) thd total
14.024
9,7%
56.045
38,81%
50.76
3,51%
6.089
4,21%
8.786
6,08%
12.955
8,97%
9.487
6,56%
12.143
8,40%
19.820
13,72%
1444.25
100%
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Harian dengan luas ± 560,45 km2 atau seluas
38,81% dari luas kabupaten. Terluas kedua adalah Kecamatan Simanindo dengan luas 198,20 km 2 atau
13,72% dari luas kabupaten, sedangkan Kecamatan Sitio-tio dengan luas 50,76 km2 atau 3,51% dari luas
kabupaten merupakan wilayah kecamatan paling sempit.
4.2 Demografis Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km2 berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan
tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah 121.594 jiwa, terdiri dari 60.384 penduduk lakilaki (49.66%) dan 61.210 penduduk perempuan (50.34%) dengan rasio jenis kelamin sebesar 98.65 dan
angka kepadatan penduduk mencapai 84.19 jiwa/km2. Sementara itu jumlah rumah tangga adalah 29.775
rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,08 jiwa/rumah tangga.
a)
Proyeksi Penduduk Kabupaten Samosir
Untuk memprediksikan jumlah penduduk Kabupaten Samosir sampai dengan akhir tahun
perencanaan yaitu tahun 2016, akan digunakan pendekatan Aritmetic rate of growth berdasarkan pada
angka pertumbuhan rata-rata Kabupaten Samosir sebesar 0.02% per tahun untuk memprediksikan jumlah
penduduk Kabupaten Samosir hingga tahun 2016.
Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan dengan menggunakan metode tersebut
maka jumlah penduduk Kabupaten Samosir pada tahun 2016 adalah sebesar 129.387 jiwa. Selengkapnya
proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Samosir dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Bab IV
Page 54
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Dan Kepadatannya 3 Tahun Terakhir
Tahun 2011
Jumlah Penduduk
Kecamatan
Tahun 2012
Jumlah
RT
Luas
Wilaya
h (Km2)
(8)
L
P
Total
(2)
(3)
(4)
(6)
SIANJUR MULA MULA
4.614
4.524
9.138
2.318
140,24
HARIAN
3.884
3.976
7.860
1.875
SITIO-TIO
3.558
3.566
7.124
ONAN RUNGGU
5.100
5.229
NAINGGOLAN
5.842
PALIPI
RONGGUR NIHUTA
(1)
PANGURURAN
SIMANINDO
TOTAL
Kepadata
n
Pendudu
k
(jiwa/km2)
(9)
Tahun 2013
Jumlah
RT
Luas
Wilaya
h (Km2)
Kepadata
n
Penduduk
(jiwa/km2)
L
P
Total
(8)
(9)
(2)
(3)
Jumlah Penduduk
Jumlah
RT
Luas
Wilayah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
(4)
(6)
(8)
(9)
L
P
Total
(2)
(3)
(4)
(6)
65,16
4.682
4.604
9.286
2386
140,24
66,22
4.698
4.613
9.311
2.394
140,24
66,39
560,45
14,02
3.941
4.047
7.988
1929
560,45
14,25
3.955
4.055
8.010
1.937
560,45
14,29
1.750
50,76
140,35
3.612
3.627
7.239
1801
50,76
142,61
3.624
3.636
7.260
1.808
50,76
143,03
10.329
2.657
60,89
169,63
5.175
5.322
10.497
2734
60,89
172,39
5.193
5.332
10.525
2.744
60,89
172,85
6.007
11.849
2.956
87,86
134,86
5.928
6.113
12.041
3042
87,86
137,05
5.948
6.126
12.074
3.053
87,86
137,42
7.984
8.103
16.087
3.797
129,55
124,18
8.102
8.246
16.348
3907
129,55
126,19
8.129
8.263
16.392
3.922
129,55
126,53
4.136
4.220
8.356
1.959
94,87
88,08
4.197
4.295
8.492
2016
94,87
89,51
4.211
4.303
8.514
2.023
94,87
89,74
14.701
14.711
29.412
6.733
121,43
242,21
14.918
14.971
29.889
6929
121,43
246,14
14.969
15.001
29.970
6.954
121,43
246,81
9.685
9.813
19.498
4.889
198,2
98,38
9.829
9.985
19.814
5031
198,2
99,97
9.861
10.007
19.868
5.050
198,20
100,24
59.504
60.149
119.653
28.934
1444,25
82,85
60.384
61.210
121.594
29.775
1444,25
84,19
60.588
61.336
121.924
29.885
1.444,25
84,42
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013 dan Buku Putih Sanitasi 2014
Bab IV
Jumlah Penduduk
Page 55
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Saat Ini Dan Proyeksinya
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah RT
Kepadatan Penduduk
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2011
2012
2013
2014
2015
2016
SIANJUR MULA MULA
9.138
9.286
9.311
9.497
9.687,16
9.880,91
2.318
2386
2.394
2.584
2.778
2.975
65,16
66,22
66,39
69
69,08
70,46
HARIAN
7.860
7.988
8.010
8.170
8.333,60
8.500,28
1.875
1929
1.937
2.100
2.267
2.437
14,02
14,25
14,29
15
14,87
15,17
SITIO-TIO
7.124
7.239
7.260
7.405
7.553,30
7.704,37
1.750
1801
1.808
1.956
2.107
2.261
140,35
142,61
143,03
149
148,80
151,78
ONAN RUNGGU
10.329
10.497
10.525
10.736
10.950,21
11.169,21
2.657
2734
2.744
2.959
3.178
3.401
169,63
172,39
172,85
180
179,84
183,43
NAINGGOLAN
11.849
12.041
12.074
12.315
12.561,79
12.813,03
2.956
3042
3.053
3.299
3.551
3.807
134,86
137,05
137,42
143
142,98
145,83
PALIPI
16.087
16.348
16.392
16.720
17.054,24
17.395,32
3.797
3907
3.922
4.256
4.597
4.945
124,18
126,19
126,53
132
131,64
134,27
RONGGURNIHUTA
8.356
8.492
8.514
8.684
8.857,97
9.035,12
1.959
2016
2.023
2.197
2.374
2.555
88,08
89,51
89,74
93
93,37
95,24
PANGURURAN
29.412
29.889
29.970
30.569
31.180,79
31.804,40
6.733
6929
6.954
7.565
8.189
8.825
242,21
246,14
246,81
257
256,78
261,92
19.498
19.814
19.868
20.265
20.670,67
21.084,08
4.889
5031
5.050
5.455
5.869
6.290
98,38
99,97
100,24
104
104,29
106,38
119.653
121.594
29.885
124.361
126.850
129.387
28.934
29.775
29.885
32.372
34.909
37.497
1076,87
1094,33
1097,3
1142
1141,65
1164,48
SIMANINDO
TOTAL
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013 dan Buku Putih Sanitasi 2014
Bab IV
Page 56
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
b)
Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah dan persentasi penduduk miskin di Kabupaten Samosir sejak tahun 2004 hingga 2012
mengalami penurunan yaitu dari 26,20 (ribuan) jiwa atau sebesar 21,89 persen pada tahun 2004 menjadi
18,30 (ribuan) jiwa atau sebesar 15,16 persen pada tahun 2012 atau dengan rata-rata penurunan sebesar
4,39 persen per tahun.
Angka garis kemiskinan penduduk Kabupaten Samosir sejak tahun 2005 hingga 2012 mengalami
peningkatan yaitu Rp.126.207,- pada tahun 2005 menjadi Rp.240.310,- perkapita perbulan pada tahun
2012 atau dengan rata-rata kenaikan sebesar 9,64 persen per tahun.
Berdasarkan data dari Kantor Keluarga Berencana Kabupaten Samosir jumlah Keluarga Pra
Sejahtera/KS I di Kabupaten Samosir pada tahun 2012 adalah sebanyak 13.831 keluarga, mengalami
peningkatan sebesar 21,35 persen bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 11.398 keluarga.
Menurut kecamatan, keluarga pra sejahtera/KS I yang paling banyak pada tahun 2012 terdapat di
Kecamatan Pangururan yaitu, 3.477 keluarga (25,14 persen) dan yang paling sedikit adalah di Kecamatan
Harian yaitu 288 keluarga (2,08 persen).
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
Nama Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah keluarga miskin (KK)
1,201
966
1,076
1,112
1,347
1,768
1,069
2,932
1,854
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
Tahun
1
2
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah Penduduk
miskin (jiwa)
24,44
22,85
19,70
18,90
18,30
Persentase Jumlah penduduk
miskin
18,76
17,31
16,51
15,67
15,16
Garis kemiskinan
(rupiah/kapita/bulan)
156.352
181.619
201.595
220.103
240.310
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Tabel 4.6 Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera /KS I menurut Kecamatan
di Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
1
2.
3.
4.
Bab IV
Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
2008
1.161
441
536
1.057
Keluarga Pra Sejahtera / KS I
2009
2010
2011
1.133
1.113
1.144
421
403
405
516
504
503
1.029
1.009
1.009
2012
1.113
288
1.070
2.254
Page 57
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
No
5.
6.
7.
8.
9.
Kecamatan
2008
1.470
1.949
765
3.358
1502
12.231
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
JUMLAH
Keluarga Pra Sejahtera / KS I
2009
2010
2011
1.442
1.432
1.428
1.921
1.911
1.900
745
725
723
3.330
3.294
3.182
1.474
1.439
1.104
12.011
11.830
11.398
2012
1.130
1.862
1.336
3.477
1.301
13.831
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
4.3 Geografis Kabupaten Samosir
Berdasarkan letak astronomis Kabupaten Samosir merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi
Sumatera Utara yang secara geografis terletak pada posisi 2021’38’’-2049’48’’ Lintang Utara dan
98024’00”-99001’48’’ Bujur Timur dengan ketinggian antara 904-2.157 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Samosir sebelah utara berbatasan dengan Luas wilayah Kabupaten Samosir +2.069,05 km2
terdiri dari luas daratan +1.444,25 km2 (69,80 persen) yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi Danau
Toba dan sebahagian wilayah daratan Pulau Sumatera dan luas wilayah danau +624,80 km2 (30,20
persen). Kabupaten Samosir berada di dataran tinggi pegunungan bukit barisan dengan ketinggian 9042.157 m.dpl.
Sementara itu, rata-rata banyaknya hari hujan tiap bulan selama tahun 2012 yang tertinggi terdapat
di Kecamatan Sianjur Mulamula yaitu 15,17 hari hujan, disusul oleh Kecamatan pangururan 12,50 hari
hujan, Kecamatan Sitio-tio 10,67 hari hujan, Kecamatan Simanindo 9,92 hari hujan, Kecamatan Onan
runggu 9,67 hari hujan, Kecamatan Palipi 9,08 hari hujan, Kecamatan Ronggurnihuta 7,83 hari hujan, dan
yang terkecil terdapat di Kecamatan Nainggolan dan Kecamatan Harian hari 7,50 hari hujan.
4.4 Gambaran Topografi Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 904 - 2.157
meter di atas permukaan laut, dengan komposisi sebagai berikut:
Tabel 4.7 Persentase Ketinggian Lahan Di Kabupaten Samosir
No
Ketinggian
% Luas
1
904 m s / d 1.000 m dpl
± 10 %
2
1.000 m s / d 1.500 m dpl
± 25 %
3
> 1.500 m dpl
± 65 %
Sumber: RTRW Kab. Samosir dan www.pemkabsamosir.go.id
Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang, dengan
komposisi kemiringan:
Bab IV
Page 58
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Tabel 4.8 Persentase Kemiringan Lahan Di Kabupaten Samosir
No
Kemiringan lahan
Klasifikasi
% Luas
1
0 – 20
(datar)
± 10 %
2
2 – 150
(landai)
± 20 %
3
15 – 400
(miring)
± 55 %
4
> 400
(terjal)
± 15 %
Sumber data: www.pemkabsamosir.go.id
Ekosistem Danau Toba adalah bagian dari Zona Batak Kulminasi yang merupakan bagian dari Zona
Bukit Barisan di Sumatera Bagian Utara bersama rangkaian Pegunungan Aceh (Van Bemmelen, 1949).
Danau Toba merupakan kawah bekas kaldera dari aktivitas vulkanik yang menjadi water catchment area.
Cekungan yang terjadi secara alamiah tersebut digunakan untuk menampung air hujan, sungai maupun
mata air. Namun fungsi danau yang terpenting sebenarnya adalah untuk menjamin keberlanjutan
ekosistem, termasuk siklus hidrologi-nya.
Berdasarkan hasil analisis tutupan lahan dengan menggunakan citra spot 5 tahun 2005 diketahui
pola tutupan lahan Kabupaten Samosir pada tahun 2006 masih didominasi oleh vegetasi hutan, yaitu
sekitar 49% dari total wilayah kabupaten. Namun di lain pihak vegetasi rumput dan tanah terbuka juga
cukup dominan, yaitu sekitar 27%. Hal ini menggambarkan bahwa wilayah Kabupaten Samosir masih
dominan bersifat alamiah. Untuk lebih jelas tentang kondisi topografi Kabupaten Samosir dapat dilihat pada
peta di bawah ini:
Bab IV
Page 59
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.2 Peta Profil Topografi
Sumber: RTRW Kabupaten Samosir
Bab IV
Page 60
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
4.5 Gambaran Geohidrologi Kabupaten Samosir
Sub DAS Kabupaten Samosi termasuk ke dalam DAS Asahan Toba. Adapun DAS Asahan Toba
terdiri dari 66 (enam puluh enam) sub DAS yang tersebar pada 10 (sepuluh) Kabupaten dan 34 (tiga puluh
empat) kecamatan. Sub DAS terluas adalah Sub DAS Kuasan dengan ukuran 21.372,53 ha yang berada
di Kabupaten Asahan sedangkan sub DAS yang tersempit berada di wilayah Kabupaten Samosir yaitu
sub DAS Arun dengan ukuran 13.481,16 ha. Dari 66 sub DAS tersebut yang masuk ke dalam wilayah
Kabupaten Samosir adalah sebanyak 13 (tiga belas) sub das yang diuraikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9 Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) di Wilayah Kabupaten Samosir
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Sub DAS
Sijama-jama
Binanga Bolon
Guluan
Silabung
Simala
Simaratuang
Ringgo
Bodang
Sitiung-tiung
Arun
Parembakan
Kecamatan
Onanrunggu
Onanrunggu
Pangururan
Simanindo
Onanrunggu
Pangururan
Sianjur Mula-mula
Kecamatan Harian
Onanrunggu
Pangururan
Harian
Luas (Ha)
6.741,50
5.557,28
10.133,19
5.822,76
5.247,19
8.710,75
6.396,17
9.221,49
4.532,05
0,117
7.892,91
Sumber: Buku I Penyusunan Review Batas Sub DAS di SWP DAS Asahan Barumun Tahun 2010,
BPDAS Asahan Barumun Pematang Siantar.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peta di bawah ini:
Bab IV
Page 61
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.3 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Samosir
Sumber: Buku Putih Sanistasi (BPS) Kabupaten Samosi 2014
Bab IV
Page 62
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
4.6 Gambaran Geologi Kabupaten Samosir
Berdasarkan hasil analisis geologi tata lingkungan diketahui bahwa batuan yang tersusun di
Kabupaten Samosir umunya didominasi oleh material letusan gunung api yang sudah berusia ribuan
tahun. Hal ini jelas terlihat dengan ditemukannya tanah-tanah berbatu di berbagai tempat di Kabupaten
Samosir. Selain itu, pada lapisan atasnya banyak sekali dijumpai kandungan tanah diatomea. Jenis tanah
ini cukup ekonomis untuk dijadikan bahan baku pada beberapa jenis industri. Namun tentunya perlu ada
kajian tersendiri mengenai kandungan unsur-unsur fisik dan kimia pada tanah diatomea tersebut.
Jenis batuan lainnya yang terdapat di Kabupaten Samosir adalah jenis sirtu (pasir batu) dan batu
kapur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi bangunan. Saat ini sudah ada beberapa usaha
masyarakat yang menggali jenis batuan sirtu serta mengolah batu kapur menjadi batu bata, seperti yang
bisa kita jumpai di Desa Siambalo.
Kabupaten Samosir mempunyai tingkat kekuatan gempa yang berkisar antara skala V hingga VIII (skala
MMI) dimana zona tertinggi terletak pada jalur patahan regional Sumatera (Semangko). Kisaran kekuatan
gempa tersebut dapat dilihat pada keterangan berikut:
1.
Skala V - VI, tersebar merata di wilayah Kabupaten;
2.
Skala VI - VII, hanya terisolir di daerah Dolok Nabarat - Aritonang - Siborong-borong - Aek Nauli
hingga Dolok Sanggul;
3.
Skala VII - VIII, tersebar pada bagian dalam zona VI - VII yang tersebar di daerah ParmiahanLumban Pancur-Pagaran.
Sedangkan daerah patahan memiliki zona-zona percepatan yang berbeda-beda, yang terdiri dari:
1.
Zona A = 0,20 - 0,25g, tersebar di bagian Utara Kabupaten Samosir (Dolok Sibutan - Dolok Suara Dolok Sigaung-gaung);
2.
Zona B = 0,25 - 0,30g, tersebar di bagian tengah Danau Toba (sisi tebing utara dan Selatan)
3.
Zona C = 0,30 - 0,35g, tersebar di bagian tengah Patahan Semangko, mulai dari tepi tebing. Selatan
Danau Toba hingga bagian Selatan Pardomuan - Sihabong-habong - Pusu
Fenomena gerakan tanah sendiri ditemukan dalam berbagai jenis gerakan, seperti:
1.
G1 = Gelinciran, dengan lereng >10% atau beda tinggi >100m, hanya terdapat pada batuan Tmppt
yang kedudukannya searah lembah;
2.
G2 = Runtuhan, dengan lereng >10% atau beda tinggi >100m, terdapat pada batuan Qvt, Qvs,
TMPPT, Pub, Tmvh, Puk. Dikontrol juga oleh patahan yang banyak terdapat pada bagian tersebut
(umumnya berarah U 300 - 330o T) dan patahan lain yang memotongnya sehingga mempermudah
gerakan tanah. Begitu pula dengan adanya sesar atau retakan yang biasanya akan memotong
patahan besar ini dan menghasilkan bongkah-bongkah batuan yang mudah runtuh/ meluncur;
3.
G3 = Longsoran, hanya terdapat pada unit batuan Qvt dan Qvs. Tanpa adanya kontrol bidang
perlapisan maupun patahan/sesar/retakan, umumnya terjadi pada zona pelapukan batuan yang
dipicu oleh kadar air yang terus meningkat (jenuh air tanah).
Bab IV
Page 63
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Walaupun Kabupaten Samosir tidak memiliki gunung api aktif (Tipe A/B/C) namun tetap memiliki
potensi terkena sebaran abu letusan Gunung Sinabung dan Helatobi yang menuju ke arah Kabupaten
Samosir. Selain itu Gunung Pusuk Buhit juga masih berpotensi untuk dapat aktif, sehingga daerah di
sekitarnya dapat dikatakan juga sebagai daerah rawan bencana. Ini berarti perlu dilakukan mitigasi plan
atau rencana jalur-jalur evakuasi apabila terjadi bencana. Untuk lebih jelas dapat dilhat pada peta di
bawah ini:
Bab IV
Page 64
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.4 Peta Geologi Rawan Bencana
Sumber: RTRW Kabupaten Samosir
Bab IV
Page 65
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
4.7 Gambar Klimatologi Kabupaten Samosir
Sesuai dengan letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Samosir tergolong ke dalam
daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 170C-290C dan rata-rata kelembaban udara
85%. Pada tahun 2009, terdapat 9 (sembilan) lokasi stasiun pengamatan curah hujan di Kabupaten
Samosir yang tersebar di setiap kecamatan yaitu di Sianjur Mula-mula, Harian, Sitio-tio, Onan Runggu,
Nainggolan, Palipi, Ronggur Nihuta, Pangururan dan Simanindo.
Berdasarkan lokasi pengamatan, curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Sianjur Mula-mula, pada
bulan Oktober, yaitu sebesar 526 mm. Daerah pengamatan dengan curah hujan terrendah adalah di
Kecamatan Sitio-tio, pada bulan Mei, yaitu sebesar 30 mm. Data pada tahun 2009 juga menunjukkan
bahwa hari hujan terbanyak ada di Kecamatan Onan Runggu yaitu sebesar 14,17 hari. Sedangkan
kecamatan yang paling jarang hujan adalah Kecamatan Sitio-tio yaitu hanya sekitar 7,42 hari. Dengan
jumlah rata-rata hari hujan di Kabupaten Samosir sepanjang tahun 2009 sebanyak 11 hari. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.10 Curah Hujan (Ch) Dan Hari Hujan (Hh) Di Kabupaten Samosir Tahun 2009
BULAN
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
RATA-RATA
SIANJUR MULAMULA
CH
HH
(mm)
(hari)
301
19
64
4
126
9
205
15
44
7
87
8
72
10
158
12
70
9
526
16
477
28
312
19
203,50
13
HARIAN
CH
(mm)
68
70
177
60
6
14
59
161
92
410
418
551
173,83
PALIPI
CH (mm)
HH (hari)
JANUARI
106
10
PEBRUARI
111
8
MARET
130
9
APRIL
114
10
MEI
26
5
JUNI
59
7
JULI
49
8
AGUSTUS
270
15
SEPTEMBER
273
15
OKTOBER
144
15
NOPEMBER
254
25
DESEMBER
160
22
RATA-RATA
141,29
12,42
Sumber data: BPS Kabupaten Samosir, 2010
BULAN
Bab IV
HH
(hari)
5
4
12
4
6
14
9
11
9
13
25
15
10,58
SITIO-TIO
CH
(mm)
178
112
200
192
30
174
33
223
130
61
118
152
133,58
RONGGUR NIHUTA
CH (mm)
HH (hari)
96
11
108
10
309
26
46
9
34
6
116
9
111
13
98
11
128
11
315
23
69
16
163
20
132,75
13,75
HH
(hari)
9
7
16
7
3
8
6
7
7
4
7
8
7,42
ONAN RUNGGU
NAINGGOLAN
CH
(mm)
72
43
217
77
106
125
39
424
240
198
116
172
152,42
CH
(mm)
218
165
284
109
17
93
22
205
151
268
147
293
164,33
HH
(hari)
11
8
14
14
11
12
9
16
17
17
22
19
14,17
PANGURURAN
CH (mm)
HH (hari)
165
12
88
8
284
19
197
11
26
4
67
9
43
9
71
9
70
9
214
11
162
14
244
13
135,92
10,67
HH
(hari)
7
11
15
8
2
9
5
7
7
15
20
18
10,33
SIMANINDO
CH (mm)
HH (hari)
31
3
683
20
238
14
126
9
17
3
70
4
67
9
55
3
62
5
257
9
221
14
251
10
173,17
8,58
Page 66
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
4.8 Kondisi Sosial dan Ekonomi
4.8.1.
Kondisi Pendidikan
Salah satu amanat yang diemban Pemerintah menurut UUD 1945 adalah upaya mencerdaskan
bangsa. Sejauhmana amanat ini dilaksanakan tercermin antara lain dari profil pendidikannya. Pendidikan
merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan suatu daerah untuk menyediakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Sarana pendidikan di Kabupaten Samosir sudah cukup memadai dari
jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) 203 Unit dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau Sekolah
Menengah Pertama (SLTP/SMP) sebanyak 34 Unit, untuk Sekolah Menengah Umum/MA 15 Unit dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 7 unit pada tahun 2014 baik sekolah negeri dan swasta
dengan jumlah seluruhnya 25 unit. Lebih jelasnya jumlah dan penyebaran sarana pendidikan yang ada di
Kabupaten Samosir tahun 2014 baik sekolah negeri dan swasta dengan jumlah seluruhnya 259 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia Di Kabupaten Samosir
Nama Kecamatan
SD
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah Fasilitas Pendidikan
Umum
Agama
SLTP
SMA
SMK
MI
MTs
MA
22
12
16
21
22
29
2
3
3
4
3
5
1
0
1
1
1
3
0
1
0
0
1
1
-
-
1
12
38
31
203
3
6
5
34
1
5
1
14
0
2
2
7
-
-
1
Sumber: Samosir Dalam Angka 2014
a.
Angka Melek Huruf
Berdasarkan data partisipasi sekolah penduduk Kabupaten Samosir usia 10 tahun ke atas diketahui
bahwa jumlah penduduk yang tidak bersekolah mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 1,21%
dari tahun 2011. Persentase penduduk yang bersekolah tingkat SD, SMTA dan Diploma/Sarjana
mengalami peningkatan di tahun 2011 namun persentase penduduk yang bersekolah di tingkat SMTP
mengalami penurunan di tahun 2012. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan kesadaran
masyarakat akan arti penting pendidikan.
Berdasarkan tingkat pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk Kabupaten Samosir tahun
2012 pada tingkat Sekolah Dasar adalah 107,20 persen, tingkat Sekolah Menengah Tingkat Pertama
adalah 92,82 persen, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah 102,35 persen. Sementara itu, Angka
Partisipasi Murni (APM) pada tingkat Sekolah Dasar adalah 94,71 persen, tingkat Sekolah Menengah
Tingkat Pertama adalah 78,56 persen dan Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah 79,86 persen.
Persentase penduduk Kabupaten Samosir berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf pada tahun 2012
Bab IV
Page 67
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011, yaitu dari 2,16 persen menjadi 1,70 persen.
Menurut jenis kelamin, persentase penduduk perempuan yang buta huruf, yaitu 3,01 persen, lebih tinggi
dari penduduk laki-laki yang hanya sebesar 0,36 persen.
Tabel 4.12 Persentase Penduduk Kabupaten Samosir Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut
Partisipasi Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2010 - 2012 (%)
Laki – Laki
2010
2011
2,54
0,69
28,04 30,39
11,73 13,18
9,12
8,86
7,07
8,19
0,12
0,16
69,42 68,92
Partisipasi Sekolah
Tidak/Belum Pernah Sekolah
Masih Sekolah
- SD
- SMTP
- SMTA
- Diploma/ Sarjana
Tidak Sekolah Lagi
TOTAL
100
100
Perempuan
2010
2011
6,41
3,46
25,61 24,73
8,40
8,96
11,10
8,06
5,81
7,17
0,29
0,54
67,98 71,81
2012
0,23
30,35
11,82
10,05
8,48
0,00
67,98
100
100
100
2012
2,17
26,55
8,45
8,89
9,07
0,15
71,29
2010
4,46
26,83
10,07
10,10
6,44
0,21
68,71
Total
2011
2,04
27,62
11,12
8,47
7,69
0,34
70,33
100
100
100
2012
1,21
28,42
11,12
8,47
7,69
0,34
70,36
100
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2013
Ukuran makro yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan adalah kemampuan membaca dan
menulis penduduk usia 10 tahun ke atas. Tingkat buta huruf dapat dijadikan indikator tingkat pendidikan
karena diasumsikan bahwa dengan adanya kemampuan baca tulis seseorang dapat mempelajari dan
menyerap ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, angka melek huruf dapat dijadikan ukuran kesejahteraan
sosial dan kemajuan suatu bangsa.
Berdasarkan data Samosir Dalam Angka tahun 2012, jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang
mampu baca dan tulis mengalami naik turun dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Di setiap tahunnya,
jumlah penduduk laki-laki yang mampu baca dan tulis lebih banyak dari pada penduduk perempuan.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.13 Persentase Penduduk Kabupaten Samosir Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut
Kepandaian Membaca dan Menulis (%)
Kepandaian
Membaca dan
Menulis
Huruf Latin
Huruf Arab
Huruf Lainnya
Melek Huruf
Buta Huruf
Laki - Laki
Perempuan
2010
2011
2012
2010
98,25
1,50
28,04
98,25
1,75
99,27
0,51
14,66
99,27
0,73
99,64
0,34
10,63
99,64
0,36
95,18
1,48
26,45
95,43
4,37
2011
96,35
0,57
10,82
96,35
3,65
Total
2012
2010
96,99
0,17
9,03
96,99
3,01
96,72
1,49
27,25
96,85
3,15
2011
97,84
0,54
12,79
97,84
2,16
2012
98,30
0,25
9,82
98,30
1,70
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2013; *) Digabung dalam huruf lainnya
b.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Data IPM Kabupaten Samosir menunjukkan kenaikan sepanjang tahun 2010-2012, dimana pada
tahun 2010 meningkat sebesar 73,70 sedangkan pada tahun 2011 meningkat sebesar 0,57 menjadi
74,24. Pada tahun 2012 meningkat juga sebesar 0,45 menjadi 74,72 dari tahun 2011 sebesar 74,27. Dari
data ini dapat disimpulkan bahwa capaian IPM Kabupaten Samosir sejak tahun 2010-2012 secara terus
Bab IV
Page 68
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
menerus mengalami tren kenaikan rata-rata sebesar 0,33. Kenaikan capaian IPM ini bukanlah sematamata disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi, namun disertai pula dengan pemerataan pembangunan
yang merupakan jaminan bahwa semua penduduk dapat menikmati hasi-hasil pembangunan.
4.8.2. Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah dan persentasi penduduk miskin di Kabupaten Samosir sejak tahun 2004 hingga 2012
mengalami penurunan yaitu dari 26,20 (ribuan) jiwa atau sebesar 21,89 persen pada tahun 2004 menjadi
18,30 (ribuan) jiwa atau sebesar 15,16 persen pada tahun 2012 atau dengan rata-rata penurunan sebesar
4,39 persen per tahun.
Angka garis kemiskinan penduduk Kabupaten Samosir sejak tahun 2005 hingga 2012 mengalami
peningkatan yaitu Rp.126.207,- pada tahun 2005 menjadi Rp.240.310,- perkapita perbulan pada tahun
2012 atau dengan rata-rata kenaikan sebesar 9,64 persen per tahun.
Berdasarkan data dari Kantor Keluarga Berencana Kabupaten Samosir jumlah Keluarga Pra Sejahtera/KS
I di Kabupaten Samosir pada tahun 2012 adalah sebanyak 13.831 keluarga, mengalami peningkatan
sebesar 21,35 persen bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 11.398 keluarga.
Menurut kecamatan, keluarga pra sejahtera/KS I yang paling banyak pada tahun 2012 terdapat di
Kecamatan Pangururan yaitu, 3.477 keluarga (25,14 persen) dan yang paling sedikit adalah di Kecamatan
Harian yaitu 288 keluarga (2,08 persen).
Tabel 4.14 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
Nama Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah keluarga miskin (KK)
1,201
966
1,076
1,112
1,347
1,768
1,069
2,932
1,854
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Tabel 4.15 Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
Tahun
1
2
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah Penduduk
miskin (jiwa)
24,44
22,85
19,70
18,90
18,30
Persentase Jumlah penduduk
miskin
18,76
17,31
16,51
15,67
15,16
Garis kemiskinan
(Rupiah/kapita/bulan)
156.352
181.619
201.595
220.103
240.310
Sumber : Samosir Dalam Angka 2013
Bab IV
Page 69
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Tabel 4.16 Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera /KS I menurut Kecamatan
di Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecamatan
2008
1161
441
536
1057
1470
1949
765
3358
1502
12231
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
JUMLAH
Keluarga Pra Sejahtera / KS I
2009
2010
2011
1133
1113
1144
421
403
405
516
504
503
1029
1009
1009
1442
1432
1428
1921
1911
1900
745
725
723
3330
3294
3182
1474
1439
1104
12011
11830
11398
2012
1113
288
1070
2254
1130
1862
1336
3477
1301
13831
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
4.8.3. Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian
besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan
penyakit di antara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Total rumah yang ada di Kabupaten
Samosir adalah 29.775 unit. Jumlah rumah paling banyak adapada ibukota Kabupaten Samosir yaitu
Pangururan sebesar 6929 unit, disusul dengan Kecamatan Simanindo yaitu, 5031 unit dan yang paling
sedikit adalah Kecamatan Sitio-tio.
Berdasarkan data hasil Susenas Tahun 2012, persentase rumah tangga di Kabupaten Samosir
yang sudah menggunakan listrik PLN sebagai penerangan utama adalah 94,07 persen, listrik non PLN
sebesar 3,99 persen, petromak 1,15 persen dan obor sebesar 0,79 persen.
Menurut sumber air minum utama, persentase rumah tangga yang menggunakan air kemasan
bermerek/air isi ulang/leding dengan meteran/leding eceran adalah 10,32 sedangkan yang menggunakan
sumur bor/pompa/sumur terlindung/mata air tidak terlindung/sumur tidak terindung/mata air terlindung/air
sungai/danau/air hujan adalah 61,91 persen dan yang lainnya adalah 28,68 persen.
Sementara itu persentase rumah tangga yang memiliki lantai rumah terbuat dari bukan tanah
adalah 99,25 persen dan terbuat dari tanah adalah 0,75 persen. Jumlah rumah per kecamatan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.17 Jumlah Rumah Per Kecamatan di Kabupaten Samosir Tahun 2012
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
Jumlah rumah
2386
1929
1801
2734
3042
3907
2016
6929
5031
29.775
Sumber: Samosir Dalam Angka 2012
Bab IV
Page 70
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Tabel 4.18 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Samosir
Tahun 2012
NO
1.
2.
3.
Jenis Lantai Terluas
Bukan tanah
- Marmer/Keramik/Granit/
- Tegel/Teraso
- Semen
- Kayu
Tanah
Lainnya
Jumlah
Tahun 2012
99,25
4,81
2,65
43,17
48,62
0,75
0,00
100,00
Sumber : Samosir Dalam Angka 2012
Tabel 4.19 Persentase Rumahtangga Menurut Sumber Air Minum di Kabupaten Samosir
Tahun 2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Sumber Air
Air kemasan bermerek
Air isi ulang
Leding dengan meteran
Sumur Bor
Sumur terlindung
Sumur tidak terlindung
Mata air terlindung
Mata air tidak terlindung
Air sungai/danau
Air hujan
Lainnya
Jumlah
Tahun 2012
0,22
0,72
9,38
1,23
2,94
1,94
13,89
23,23
9,94
7,84
28,68
100,00
Sumber: Samosir Dalam Angka 2012
4.8.4. Kesehatan
Menurut Mosley and Chan (1984) faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
adalah keadaan lingkungan, budaya/adat istiadat, konsumsi makanan bergizi dan pelayanan kesehatan
termasuk pengobatan, teknologi dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Upaya perbaikan kesehatan
masyarakat dilakukan dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya kebersihan lingkungan
sekitar tempat tinggal terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain itu upaya
pembangunan sarana kesehatan juga lebih ditingkatkan seperti puskesmas, posyandu dan sarana
penunjang lainnya dalam upaya mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga kesehatan. Tabel berikut akan menggambarkan banyaknya tenaga kesehatan
pemerintah di Kabupaten Samosir Tahun 2012.
Tabel 4.20 Banyaknya Tenaga Kesehatan Pemerintah Di Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan
Tahun 2012
No
1
2
Bab IV
Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Dokter
Pemerintah
3
2
Paramedis
Juru
Perawatan
Kesehatan
27
0
30
0
Non
Medis
Jumlah
8
3
38
35
Page 71
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
No
Dokter
Pemerintah
Kecamatan
3
4
5
6
7
8
9
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
1
3
2
2
2
10
6
31
Paramedis
Juru
Perawatan
Kesehatan
23
0
27
0
32
0
41
0
21
0
74
0
91
0
369
0
Non
Medis
Jumlah
1
0
3
1
1
21
7
45
28
30
37
44
24
105
104
445
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir 2012
Tabel 4.21 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Pemerintah dan Swasta Di Kabupaten Samosir Menurut
Jenisnya Tahun 2012
No
Jenis Sarana
Pemerintah
1.
Rumah Sakit Umum
1
2.
Pusat Kesehatan Masyarakat
12
3.
Puskesmas Pembantu
33
4.
Posyandu
205
5.
Klinik Bersalin
0
6.
Poskesdes
57
7.
Polindes
21
8.
Praktek Dokter
0
9.
Balai Pengobatan Swasta
0
10. Apotik
1
11. Toko Obat
0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir 2012
4.9
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
A.
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a.
Pertumbuhan PDRB
Swasta
Jumlah
1
0
0
0
3
0
0
4
5
5
19
2
12
33
205
3
57
21
4
5
6
19
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Samosir Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2012 adalah 2.019.689 juta rupiah, mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2011
yaitu sebesar 1.835.397 juta rupiah. Sementara itu nilai PDRB tahun 2012 Atas Dasar Harga Konstan
2000 adalah 1.189.691 juta rupiah juga mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2011
dengan nilai PDRB 1.121.617 juta rupiah. Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi
paling besar (67,69%) terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Samosir tahun 2012, disusul oleh sektor
jasa-jasa (18,47%), sementara sektor-sektor yang lain hanya memberikan peranan kurang dari 13,84%.
Sektor yang memberikan peranan terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu 0,04%.
Tabel 4.22 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 – 2012 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Kabupaten Samosir
NO
1
2
3
LAPANGAN USAHA
Pertanian,
Perkebunan,
Peternakan, Kehutanan, dan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Bab IV
2008
2009
(juta Rp.)
2010
%
(juta Rp.)
2011*)
(juta Rp.)
%
%
649.293
68,07
682.885
68,12
721.006
68,12
320
13.579
0,03
1,42
336
13.918
0,03
1,39
357
14.370
0,03
1,36
(juta Rp.)
2012**)
%
(juta Rp.)
%
762.173
67,95
805.337
67,69
386
14.971
0,03
1,33
419
15.576
0,04
1,31
Page 72
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
NO
LAPANGAN USAHA
4
5
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan,
Hotel
dan
Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Asuransi, Usaha
Persewaan Bangunan dan
Tanah, Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
6
7
8
9
TOTAL
2008
(juta Rp.)
1.232
3.160
%
0,13
0,33
2009
(juta Rp.)
1.334
3.473
2010
(juta Rp.)
1.460
3.828
83.015
8,70
87.330
8,71
92.046
8,70
98.027
8,74
104.645
8,80
10.442
1,09
10.964
1,09
11.604
1,10
12.341
1,10
13.234
1,11
18.464
1,94
19.379
1,93
20.441
1,93
22.057
1,97
24.323
2,04
174.347
953.852
18,28
100
182.841
1.002.459
18,24
100
193. 370
1.058.485
18,27
100
205.817
1.121.617
18,35
100
219.695
1.189.691
18,47
100
%
0,13
0,35
%
0,14
0,36
2011*)
(juta Rp.)
%
1.605
0,14
4.241
0,38
2012**)
(juta Rp.)
%
1.774
0,15
4.688
0,39
Sumber: Samosir Dalam Angka 2012: Ket : *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Tabel 4.23 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 - 2012 Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Samosir
NO
2008
(juta Rp.)
LAPANGAN USAHA
2009
(juta Rp.)
%
2010
(juta Rp.)
%
2011*)
(juta Rp.)
%
%
Pertanian,
Perkebunan,
853.506 61,30
921.411 60,65 1.008.228 60,39 1.097.538
Peternakan, Kehutanan, dan
Perikanan
Pertambangan
dan
2
793
0,06
866
0,06
955
0,06
1.102
Penggalian
3
Industri Pengolahan
18.939
1,36
21.752
1,43
25.706
1,54
30.411
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
2.096
0,15
2.324
0,15
2.630
0,16
2.997
5
Bangunan
4.137
0,30
4.776
0,31
5.559
0,33
6.686
Perdagangan, Hotel dan
6
138.152
9,92
147.854
9,73
160.780
9,63
176.092
Restoran
Pengangkutan
dan
7
16.216
1,16
18.156
1,20
21.292
1,28
25.231
Komunikasi
Keuangan, Asuransi, Usaha
8
Persewaan Bangunan dan
30.925
2,22
34.082
2,24
37.991
2,28
42.804
Tanah, Jasa Perusahaan
9
Jasa-jasa
327.618 23,53
368.099 24,23
406.462 24,34
452.536
TOTAL
1.392.382
100 1.519.320
100 1.669.603
100 1.835.397
Sumber : Samosir Dalam Angka 2012; Ket : *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
1
2012**)
(juta Rp.)
%
59,80
1.192.116
59,02
0,06
1.277
0,06
1,66
0,16
0,36
35.409
3.448
8.131
1,75
0,17
0,40
9,59
195.362
9,67
1,37
29.726
1,47
2,33
48.922
2,42
24,66
100
505.297 25,02
2.019.689
100
Tabel 4.24 Perkembangan Kontibusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 – 2012 Atas Dasar Harga
Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) Kabupaten Samosir
2008
NO
LAPANGAN USAHA
HB
%
1
Pertanian,
Perkebunan,
Kehutanan, dan Perikanan
2
Peternakan,
2009
HK
%
HB
%
2010
HK
%
HB
%
2011*)
HK
%
HB
%
2012**)
HK
%
HB
HK
%
%
61,30
68,07
60,65
68,12
60,39
68,12
59,80
67,95
59,02
67,69
Pertambangan dan Penggalian
0,06
0,03
0,06
0,03
0,06
0,03
0,06
0,03
0,06
0,04
3
Industri Pengolahan
1,36
1,42
1,43
1,39
1,54
1,36
1,66
1,33
1,75
1,31
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
0,15
0,13
0,15
0,13
0,16
0,14
0,16
0,14
0,17
0,15
5
Bangunan
0,30
0,33
0,31
0,35
0,33
0,36
0,36
0,38
0,40
0,39
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
9,92
8,70
9,73
8,71
9,63
8,70
9,59
8,74
9,67
8,80
7
Pengangkutan dan Komunikasi
1,16
1,09
1,20
1,09
1,28
1,10
1,37
1,10
1,47
1,11
8
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
2,22
1,94
2,24
1,93
2,28
1,93
2,33
1,97
2,42
2,04
9
Jasa-jasa
23,53
18,28
24,23
18,24
24,34
18,27
24,66
18,35
25,02
18,47
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
TOTAL
*)
Sumber : Samosir Dalam Angka 2012; Ket : Angka Sementara;
Bab IV
**)
Angka Sangat Sementara
Page 73
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Samosir atas dasar harga berlaku
tahun 2012 adalah sebesar Rp.2.019,69 milyar dengan laju pertumbuhan selama tahun 2011-2012 adalah
10,04 persen, dan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 tahun 2012 adalah sebesar Rp.1.189,69
milyar dengan laju pertumbuhan selama tahun 2011-2012 adalah 6,07 persen. Laju pertumbuhan atas
dasar harga konstan 2000 ini adalah juga merupakan ukuran laju pertumbuhan ekonomi.
Selama tahun 2012 seluruh sektor mengalami laju pertumbuhan yang positif, bahkan terdapat 7
sektor yang mengalami laju pertumbuhan atas dasar harga konstan yang lebih tinggi dari laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir, yaitu sektor pertambangan/ penggalian, listrik, gas dan air
minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, serta
jasa-jasa. Namun demikian, sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2012 sebesar 6,07
persen.
Tabel 4.25 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Samosir Atas Dasar
Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (%)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LAPANGAN USAHA
2010
9,42
10,25
18,18
13,18
16,39
8,74
12,27
11,47
ADHB
2011*)
8,86
15,39
18,30
13,96
20,27
9,52
18,50
12,67
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan Tanah, Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
10,42
11,34
TOTAL
9,89
9,93
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2013; Ket :*) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
b.
2012**)
8,62
15,86
16,44
15,05
21,62
10,94
17,82
14,29
2010
5,58
6,27
3,25
9,49
10,25
5,40
5,85
5,48
11,66
10,04
5,76
5,59
ADHK 2000
2012**)
2011*)
5,71
5,66
8,06
8,59
4,18
4,04
9,92
10,55
10,77
10,55
6,50
6,75
6,35
7,24
7,90
10,27
6,44
5,96
6,74
6,07
Laju Inflasi
Berdasarkan data Samosir Dalam Angka, selama tahun 2012, tercatat sebelas kali terjadi inflasi
bulanan di kota Pangururan, yaitu pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus,
Oktober, Nopember, dan Desember serta satu kali deflasi, yaitu pada bulan September. Laju inflasi umum
bulanan yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 1,36% sedangkan deflasi terendah terjadi
pada bulan September yaitu sebesar -0,41%.
Tabel 4.26 Laju Inflasi Bulanan di Kota Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2012
No.
Kelompok
Indeks Umum
1
Bahan Makanan
2
Makanan
Jadi,
Minuman, Rokok dan
Tembakau
3
Perumahan, air, listrik,
gas dan bahan bakar
4
Sandang
Bab IV
1
2,31
-0,81
2
0,02
-0,14
3
0,82
-0,34
4
0,55
1,02
5
0,16
-3,15
Bulan
6
7
0,22
0,55
-0,50
0,53
8
0,72
1,48
9
-0,41
0,44
10
1,36
3,73
11
0,11
0,20
12
0,42
1,22
7,00
0,32
2,68
1,40
1,10
0,92
0,32
1,09
0,00
0,79
0,02
0,03
3,84
0,11
0,48
0,13
3,41
-0,07
0,97
0,13
-2,46
0,12
0,14
0,07
3,45
-0,55
0,18
-0,39
-0,14
0,22
0,92
0,10
0,38
0,87
0,31
0,37
Page 74
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
No.
5
6
7
Kelompok
1
7,22
2
0,00
Kesehatan
Pendidikan,
rekreasi
1,34
0,00
dan olah raga
Transportasi,
komunikasi, dan jasa
-0,25
0,15
keuangan
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2012
4.10
3
5,15
4
0,00
5
0,62
Bulan
6
7
0,11
0,03
8
2,67
9
3,09
10
0,00
11
0,00
12
0,07
0,00
0,00
1,43
1,93
0,64
0,12
0,06
0,45
0,00
0,00
1,39
0,00
-0,08
0,75
0,00
-0,08
-0,72
0,05
-0,08
0 ,00
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Dalam rangka mencapai target kinerja daerah yang telah ditentukan, kerangka pendanaan
menjadi bagian sangat penting, memberikan fakta dan
analisis terkait perkiraan sumber-sumber
pendapatan dan besaran pendapatan dari sektor-sektor potensial, perkiraan kemampuan pembelanjaan
dan pembiayaan untuk pembangunan tahun 2015. Kerangka pendanaan ini menjadi basis kebijakan
anggaran untuk mengalokasikan secara efektif dan efisien dengan perencanaan anggaran berbasis
kinerja. Fakta dan analisa yang diberikan terkait rancangan kerangka ekonomi tahun 2015 diharapkan
akan mempu menjembatani fungsi perencanaan dan penganggaran yang efektif dalam mengawal
pencapaian target kinerja pembangunan maupun menyelesaikan permasalahan dan isu-isu strategis yang
telah terindentifikasi di Kabupaten Samosir.
Berdasarkan kondisi perekonomian makro Tahun 2012, Provinsi Sumatera Utara masih tumbuh
relatif baik, hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,22%, PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku sebesar Rp.351.118,16 miliar, PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 sebesar Rp.134.463,95
miliar. Pencapaian tingkat inflasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 mencapai 7,07%, tingkat inflasi ini
meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 yang mencapai 6,63%. Adapun kondisi Nilai Tukar
Petani (NTP) Kabupaten Samosir pada tahun 2013 mencapai sebesar 100,14 kondisi ini berada dibawah
capaian tahun 2012 yang mencapai 100,71.
4.11
Kondisi Ekonomi Daerah Sampai Dengan Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan di bidang/sektor
ekonomi. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun dapat diketahui berdasarkan laju
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut lapangan
usaha secara berkala, dimana pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian
dan sebaliknya apabila negatif menunjukkan adanya penurunan.
Perkembangan kondisi ekonomi daerah dapat dilihat dari indikator ekonomi makro serta
perekonomian daerah. Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dengan perekonomian regional,
perekonomian nasional bahkan perekonomian global. Ada faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat
dikendalikan oleh daerah seperti yang menyangkut kebijakan pemerintah pusat menyangkut sektor
moneter maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian global seperti pengaruh naik turunnya
harga minyak dunia, dan nilai tukar mata uang asing, dan yang terakhir adalah pengaruh krisis keuangan
global yang telah berdampak pada meningkatnya pemutusan hubungan kerja dan kelesuan pasar ekspor.
Bab IV
Page 75
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Indikator kinerja bidang makro ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
tingkat inflasi, sumbangan dari setiap sektoral, tingkat investasi (termasuk PMA dan PMDN), ekspor dan
indikator pembangunan daerah bidang ekonomi yang tersedia di daerah.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran kinerja ekonomi makro di suatu
wilayah. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun, disajikan
melalui PDRB Atas Dasar Harga Konstan menurut lapangan usaha secara berkala. PDRB suatu wilayah
menggambarkan struktur ekonomi daerah, peranan sektor-sektor dan pergeserannya yang didasarkan
pada PDRB atas dasar harga berlaku atau berdasarkan harga konstan.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir Tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 adalah sebesar 6,07%,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang berada pada angka 5,96%.
Sedangkan perkiraan pertumbuhan PDRB tahun 2013 Kabupaten Samosir adalah sebesar 6,52% dan
perkiraan pertumbuhan PDRB tahun 2014 adalah sebesar 6,83%.
Dinamika perekonomian makro Kabupaten Samosir selama tahun 2012 telah mengakibatkan
adanya pergeseran peranan antar sektor. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan distribusi persentase
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011 dan 2012. Sektor-sektor yang mengalami peranan yang
meningkat adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan dan sektor jasa. Sektor yang
peranannya menurun adalah sektor pertanian dan sektor bangunan dan sektor yang peranannya menetap
adalah sektor pertambangan dan penggalian.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor bangunan dan sektor listrik, gas dan air bersih yaitu
sama-sama sebesar 10,55%, disusul oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar
10,27%, sektor pertambangan dan penggalian 8,59%, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar
7,24%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 6,75%, sektor jasa-jasa 6,74, sektor pertanian
sebesar 5,66%, dan sektor industri pengolahan sebesar 4,04%.
Prediksi perubahan struktur PDRB Kabupaten Samosir cenderu
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
BAB IV
PROFIL KABUPATEN SAMOSIR
4.1 Administrasi Wilayah
Kabupaten Samosir adalah pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir yang di bentuk dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai
yang diremikan pada tanggal 07 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik
Indonesia. Dengan diresmikannya Kabupaten Samosir kemudian ditindaklanjuti dengan pelantikan
Penjabat Bupati Samosir pada tanggal 15 Januari 2004.
Kabupaten Samosir terletak pada posisi geografis antara 2021’38” dan 2049’48” Lintang Utara, dan
antara 98024’00” dan 99001’48” Bujur Timur, dengan ketinggian antara 904 meter dan 2.157 meter di atas
permukaan laut.
Kabupaten Samosir merupakan daerah pulau yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh
Danau Toba ditambah sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera. Luas wilayahnya mencapai 2.069,05
km2, terdiri dari luas daratan 1.444,25 km2 dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka macam,
yaitu datar, landai, miring dan terjal, dan luas danau 624,80 km2
Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir memiliki 9 (sembilan) kecamatan yang terdiri dari
128 desa dan 6 kelurahan. Kabupaten Samosir diapit oleh 7 Kabupaten sebagai batas-batas wilayah yaitu
sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun;
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir;
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan;
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat.
Untuk lebih jelas batas wilayah Kabupaten Samosir dapat dilihat pada peta di bawah ini:
Bab IV
Page 52
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Samosir
Sumber: RTRW Kabupaten Samosir
Bab IV
Page 53
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Sedangkan nama, luas wilayah per-Kecamatan Jumlah Desa dan Kelurahan Kabupaten Samosir dapat
dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Nama, Luas Wilayah Per-Kecamatan Jumlah Desa, Kelurahan
Nama Kecamatan
Jumlah Kelurahan
/Desa
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan`
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
12
13
8
12
13
17
8
28
21
128
Luas Wilayah
Administrasi
(Ha)
(%) thd total
14.024
9,7%
56.045
38,81%
50.76
3,51%
6.089
4,21%
8.786
6,08%
12.955
8,97%
9.487
6,56%
12.143
8,40%
19.820
13,72%
1444.25
100%
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Harian dengan luas ± 560,45 km2 atau seluas
38,81% dari luas kabupaten. Terluas kedua adalah Kecamatan Simanindo dengan luas 198,20 km 2 atau
13,72% dari luas kabupaten, sedangkan Kecamatan Sitio-tio dengan luas 50,76 km2 atau 3,51% dari luas
kabupaten merupakan wilayah kecamatan paling sempit.
4.2 Demografis Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km2 berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan
tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah 121.594 jiwa, terdiri dari 60.384 penduduk lakilaki (49.66%) dan 61.210 penduduk perempuan (50.34%) dengan rasio jenis kelamin sebesar 98.65 dan
angka kepadatan penduduk mencapai 84.19 jiwa/km2. Sementara itu jumlah rumah tangga adalah 29.775
rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,08 jiwa/rumah tangga.
a)
Proyeksi Penduduk Kabupaten Samosir
Untuk memprediksikan jumlah penduduk Kabupaten Samosir sampai dengan akhir tahun
perencanaan yaitu tahun 2016, akan digunakan pendekatan Aritmetic rate of growth berdasarkan pada
angka pertumbuhan rata-rata Kabupaten Samosir sebesar 0.02% per tahun untuk memprediksikan jumlah
penduduk Kabupaten Samosir hingga tahun 2016.
Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan dengan menggunakan metode tersebut
maka jumlah penduduk Kabupaten Samosir pada tahun 2016 adalah sebesar 129.387 jiwa. Selengkapnya
proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Samosir dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Bab IV
Page 54
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Dan Kepadatannya 3 Tahun Terakhir
Tahun 2011
Jumlah Penduduk
Kecamatan
Tahun 2012
Jumlah
RT
Luas
Wilaya
h (Km2)
(8)
L
P
Total
(2)
(3)
(4)
(6)
SIANJUR MULA MULA
4.614
4.524
9.138
2.318
140,24
HARIAN
3.884
3.976
7.860
1.875
SITIO-TIO
3.558
3.566
7.124
ONAN RUNGGU
5.100
5.229
NAINGGOLAN
5.842
PALIPI
RONGGUR NIHUTA
(1)
PANGURURAN
SIMANINDO
TOTAL
Kepadata
n
Pendudu
k
(jiwa/km2)
(9)
Tahun 2013
Jumlah
RT
Luas
Wilaya
h (Km2)
Kepadata
n
Penduduk
(jiwa/km2)
L
P
Total
(8)
(9)
(2)
(3)
Jumlah Penduduk
Jumlah
RT
Luas
Wilayah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
(4)
(6)
(8)
(9)
L
P
Total
(2)
(3)
(4)
(6)
65,16
4.682
4.604
9.286
2386
140,24
66,22
4.698
4.613
9.311
2.394
140,24
66,39
560,45
14,02
3.941
4.047
7.988
1929
560,45
14,25
3.955
4.055
8.010
1.937
560,45
14,29
1.750
50,76
140,35
3.612
3.627
7.239
1801
50,76
142,61
3.624
3.636
7.260
1.808
50,76
143,03
10.329
2.657
60,89
169,63
5.175
5.322
10.497
2734
60,89
172,39
5.193
5.332
10.525
2.744
60,89
172,85
6.007
11.849
2.956
87,86
134,86
5.928
6.113
12.041
3042
87,86
137,05
5.948
6.126
12.074
3.053
87,86
137,42
7.984
8.103
16.087
3.797
129,55
124,18
8.102
8.246
16.348
3907
129,55
126,19
8.129
8.263
16.392
3.922
129,55
126,53
4.136
4.220
8.356
1.959
94,87
88,08
4.197
4.295
8.492
2016
94,87
89,51
4.211
4.303
8.514
2.023
94,87
89,74
14.701
14.711
29.412
6.733
121,43
242,21
14.918
14.971
29.889
6929
121,43
246,14
14.969
15.001
29.970
6.954
121,43
246,81
9.685
9.813
19.498
4.889
198,2
98,38
9.829
9.985
19.814
5031
198,2
99,97
9.861
10.007
19.868
5.050
198,20
100,24
59.504
60.149
119.653
28.934
1444,25
82,85
60.384
61.210
121.594
29.775
1444,25
84,19
60.588
61.336
121.924
29.885
1.444,25
84,42
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013 dan Buku Putih Sanitasi 2014
Bab IV
Jumlah Penduduk
Page 55
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Saat Ini Dan Proyeksinya
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah RT
Kepadatan Penduduk
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2011
2012
2013
2014
2015
2016
SIANJUR MULA MULA
9.138
9.286
9.311
9.497
9.687,16
9.880,91
2.318
2386
2.394
2.584
2.778
2.975
65,16
66,22
66,39
69
69,08
70,46
HARIAN
7.860
7.988
8.010
8.170
8.333,60
8.500,28
1.875
1929
1.937
2.100
2.267
2.437
14,02
14,25
14,29
15
14,87
15,17
SITIO-TIO
7.124
7.239
7.260
7.405
7.553,30
7.704,37
1.750
1801
1.808
1.956
2.107
2.261
140,35
142,61
143,03
149
148,80
151,78
ONAN RUNGGU
10.329
10.497
10.525
10.736
10.950,21
11.169,21
2.657
2734
2.744
2.959
3.178
3.401
169,63
172,39
172,85
180
179,84
183,43
NAINGGOLAN
11.849
12.041
12.074
12.315
12.561,79
12.813,03
2.956
3042
3.053
3.299
3.551
3.807
134,86
137,05
137,42
143
142,98
145,83
PALIPI
16.087
16.348
16.392
16.720
17.054,24
17.395,32
3.797
3907
3.922
4.256
4.597
4.945
124,18
126,19
126,53
132
131,64
134,27
RONGGURNIHUTA
8.356
8.492
8.514
8.684
8.857,97
9.035,12
1.959
2016
2.023
2.197
2.374
2.555
88,08
89,51
89,74
93
93,37
95,24
PANGURURAN
29.412
29.889
29.970
30.569
31.180,79
31.804,40
6.733
6929
6.954
7.565
8.189
8.825
242,21
246,14
246,81
257
256,78
261,92
19.498
19.814
19.868
20.265
20.670,67
21.084,08
4.889
5031
5.050
5.455
5.869
6.290
98,38
99,97
100,24
104
104,29
106,38
119.653
121.594
29.885
124.361
126.850
129.387
28.934
29.775
29.885
32.372
34.909
37.497
1076,87
1094,33
1097,3
1142
1141,65
1164,48
SIMANINDO
TOTAL
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013 dan Buku Putih Sanitasi 2014
Bab IV
Page 56
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
b)
Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah dan persentasi penduduk miskin di Kabupaten Samosir sejak tahun 2004 hingga 2012
mengalami penurunan yaitu dari 26,20 (ribuan) jiwa atau sebesar 21,89 persen pada tahun 2004 menjadi
18,30 (ribuan) jiwa atau sebesar 15,16 persen pada tahun 2012 atau dengan rata-rata penurunan sebesar
4,39 persen per tahun.
Angka garis kemiskinan penduduk Kabupaten Samosir sejak tahun 2005 hingga 2012 mengalami
peningkatan yaitu Rp.126.207,- pada tahun 2005 menjadi Rp.240.310,- perkapita perbulan pada tahun
2012 atau dengan rata-rata kenaikan sebesar 9,64 persen per tahun.
Berdasarkan data dari Kantor Keluarga Berencana Kabupaten Samosir jumlah Keluarga Pra
Sejahtera/KS I di Kabupaten Samosir pada tahun 2012 adalah sebanyak 13.831 keluarga, mengalami
peningkatan sebesar 21,35 persen bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 11.398 keluarga.
Menurut kecamatan, keluarga pra sejahtera/KS I yang paling banyak pada tahun 2012 terdapat di
Kecamatan Pangururan yaitu, 3.477 keluarga (25,14 persen) dan yang paling sedikit adalah di Kecamatan
Harian yaitu 288 keluarga (2,08 persen).
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
Nama Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah keluarga miskin (KK)
1,201
966
1,076
1,112
1,347
1,768
1,069
2,932
1,854
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
Tahun
1
2
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah Penduduk
miskin (jiwa)
24,44
22,85
19,70
18,90
18,30
Persentase Jumlah penduduk
miskin
18,76
17,31
16,51
15,67
15,16
Garis kemiskinan
(rupiah/kapita/bulan)
156.352
181.619
201.595
220.103
240.310
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Tabel 4.6 Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera /KS I menurut Kecamatan
di Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
1
2.
3.
4.
Bab IV
Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
2008
1.161
441
536
1.057
Keluarga Pra Sejahtera / KS I
2009
2010
2011
1.133
1.113
1.144
421
403
405
516
504
503
1.029
1.009
1.009
2012
1.113
288
1.070
2.254
Page 57
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
No
5.
6.
7.
8.
9.
Kecamatan
2008
1.470
1.949
765
3.358
1502
12.231
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
JUMLAH
Keluarga Pra Sejahtera / KS I
2009
2010
2011
1.442
1.432
1.428
1.921
1.911
1.900
745
725
723
3.330
3.294
3.182
1.474
1.439
1.104
12.011
11.830
11.398
2012
1.130
1.862
1.336
3.477
1.301
13.831
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
4.3 Geografis Kabupaten Samosir
Berdasarkan letak astronomis Kabupaten Samosir merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi
Sumatera Utara yang secara geografis terletak pada posisi 2021’38’’-2049’48’’ Lintang Utara dan
98024’00”-99001’48’’ Bujur Timur dengan ketinggian antara 904-2.157 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Samosir sebelah utara berbatasan dengan Luas wilayah Kabupaten Samosir +2.069,05 km2
terdiri dari luas daratan +1.444,25 km2 (69,80 persen) yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi Danau
Toba dan sebahagian wilayah daratan Pulau Sumatera dan luas wilayah danau +624,80 km2 (30,20
persen). Kabupaten Samosir berada di dataran tinggi pegunungan bukit barisan dengan ketinggian 9042.157 m.dpl.
Sementara itu, rata-rata banyaknya hari hujan tiap bulan selama tahun 2012 yang tertinggi terdapat
di Kecamatan Sianjur Mulamula yaitu 15,17 hari hujan, disusul oleh Kecamatan pangururan 12,50 hari
hujan, Kecamatan Sitio-tio 10,67 hari hujan, Kecamatan Simanindo 9,92 hari hujan, Kecamatan Onan
runggu 9,67 hari hujan, Kecamatan Palipi 9,08 hari hujan, Kecamatan Ronggurnihuta 7,83 hari hujan, dan
yang terkecil terdapat di Kecamatan Nainggolan dan Kecamatan Harian hari 7,50 hari hujan.
4.4 Gambaran Topografi Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 904 - 2.157
meter di atas permukaan laut, dengan komposisi sebagai berikut:
Tabel 4.7 Persentase Ketinggian Lahan Di Kabupaten Samosir
No
Ketinggian
% Luas
1
904 m s / d 1.000 m dpl
± 10 %
2
1.000 m s / d 1.500 m dpl
± 25 %
3
> 1.500 m dpl
± 65 %
Sumber: RTRW Kab. Samosir dan www.pemkabsamosir.go.id
Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang, dengan
komposisi kemiringan:
Bab IV
Page 58
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Tabel 4.8 Persentase Kemiringan Lahan Di Kabupaten Samosir
No
Kemiringan lahan
Klasifikasi
% Luas
1
0 – 20
(datar)
± 10 %
2
2 – 150
(landai)
± 20 %
3
15 – 400
(miring)
± 55 %
4
> 400
(terjal)
± 15 %
Sumber data: www.pemkabsamosir.go.id
Ekosistem Danau Toba adalah bagian dari Zona Batak Kulminasi yang merupakan bagian dari Zona
Bukit Barisan di Sumatera Bagian Utara bersama rangkaian Pegunungan Aceh (Van Bemmelen, 1949).
Danau Toba merupakan kawah bekas kaldera dari aktivitas vulkanik yang menjadi water catchment area.
Cekungan yang terjadi secara alamiah tersebut digunakan untuk menampung air hujan, sungai maupun
mata air. Namun fungsi danau yang terpenting sebenarnya adalah untuk menjamin keberlanjutan
ekosistem, termasuk siklus hidrologi-nya.
Berdasarkan hasil analisis tutupan lahan dengan menggunakan citra spot 5 tahun 2005 diketahui
pola tutupan lahan Kabupaten Samosir pada tahun 2006 masih didominasi oleh vegetasi hutan, yaitu
sekitar 49% dari total wilayah kabupaten. Namun di lain pihak vegetasi rumput dan tanah terbuka juga
cukup dominan, yaitu sekitar 27%. Hal ini menggambarkan bahwa wilayah Kabupaten Samosir masih
dominan bersifat alamiah. Untuk lebih jelas tentang kondisi topografi Kabupaten Samosir dapat dilihat pada
peta di bawah ini:
Bab IV
Page 59
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.2 Peta Profil Topografi
Sumber: RTRW Kabupaten Samosir
Bab IV
Page 60
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
4.5 Gambaran Geohidrologi Kabupaten Samosir
Sub DAS Kabupaten Samosi termasuk ke dalam DAS Asahan Toba. Adapun DAS Asahan Toba
terdiri dari 66 (enam puluh enam) sub DAS yang tersebar pada 10 (sepuluh) Kabupaten dan 34 (tiga puluh
empat) kecamatan. Sub DAS terluas adalah Sub DAS Kuasan dengan ukuran 21.372,53 ha yang berada
di Kabupaten Asahan sedangkan sub DAS yang tersempit berada di wilayah Kabupaten Samosir yaitu
sub DAS Arun dengan ukuran 13.481,16 ha. Dari 66 sub DAS tersebut yang masuk ke dalam wilayah
Kabupaten Samosir adalah sebanyak 13 (tiga belas) sub das yang diuraikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9 Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) di Wilayah Kabupaten Samosir
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Sub DAS
Sijama-jama
Binanga Bolon
Guluan
Silabung
Simala
Simaratuang
Ringgo
Bodang
Sitiung-tiung
Arun
Parembakan
Kecamatan
Onanrunggu
Onanrunggu
Pangururan
Simanindo
Onanrunggu
Pangururan
Sianjur Mula-mula
Kecamatan Harian
Onanrunggu
Pangururan
Harian
Luas (Ha)
6.741,50
5.557,28
10.133,19
5.822,76
5.247,19
8.710,75
6.396,17
9.221,49
4.532,05
0,117
7.892,91
Sumber: Buku I Penyusunan Review Batas Sub DAS di SWP DAS Asahan Barumun Tahun 2010,
BPDAS Asahan Barumun Pematang Siantar.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peta di bawah ini:
Bab IV
Page 61
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.3 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Samosir
Sumber: Buku Putih Sanistasi (BPS) Kabupaten Samosi 2014
Bab IV
Page 62
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
4.6 Gambaran Geologi Kabupaten Samosir
Berdasarkan hasil analisis geologi tata lingkungan diketahui bahwa batuan yang tersusun di
Kabupaten Samosir umunya didominasi oleh material letusan gunung api yang sudah berusia ribuan
tahun. Hal ini jelas terlihat dengan ditemukannya tanah-tanah berbatu di berbagai tempat di Kabupaten
Samosir. Selain itu, pada lapisan atasnya banyak sekali dijumpai kandungan tanah diatomea. Jenis tanah
ini cukup ekonomis untuk dijadikan bahan baku pada beberapa jenis industri. Namun tentunya perlu ada
kajian tersendiri mengenai kandungan unsur-unsur fisik dan kimia pada tanah diatomea tersebut.
Jenis batuan lainnya yang terdapat di Kabupaten Samosir adalah jenis sirtu (pasir batu) dan batu
kapur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi bangunan. Saat ini sudah ada beberapa usaha
masyarakat yang menggali jenis batuan sirtu serta mengolah batu kapur menjadi batu bata, seperti yang
bisa kita jumpai di Desa Siambalo.
Kabupaten Samosir mempunyai tingkat kekuatan gempa yang berkisar antara skala V hingga VIII (skala
MMI) dimana zona tertinggi terletak pada jalur patahan regional Sumatera (Semangko). Kisaran kekuatan
gempa tersebut dapat dilihat pada keterangan berikut:
1.
Skala V - VI, tersebar merata di wilayah Kabupaten;
2.
Skala VI - VII, hanya terisolir di daerah Dolok Nabarat - Aritonang - Siborong-borong - Aek Nauli
hingga Dolok Sanggul;
3.
Skala VII - VIII, tersebar pada bagian dalam zona VI - VII yang tersebar di daerah ParmiahanLumban Pancur-Pagaran.
Sedangkan daerah patahan memiliki zona-zona percepatan yang berbeda-beda, yang terdiri dari:
1.
Zona A = 0,20 - 0,25g, tersebar di bagian Utara Kabupaten Samosir (Dolok Sibutan - Dolok Suara Dolok Sigaung-gaung);
2.
Zona B = 0,25 - 0,30g, tersebar di bagian tengah Danau Toba (sisi tebing utara dan Selatan)
3.
Zona C = 0,30 - 0,35g, tersebar di bagian tengah Patahan Semangko, mulai dari tepi tebing. Selatan
Danau Toba hingga bagian Selatan Pardomuan - Sihabong-habong - Pusu
Fenomena gerakan tanah sendiri ditemukan dalam berbagai jenis gerakan, seperti:
1.
G1 = Gelinciran, dengan lereng >10% atau beda tinggi >100m, hanya terdapat pada batuan Tmppt
yang kedudukannya searah lembah;
2.
G2 = Runtuhan, dengan lereng >10% atau beda tinggi >100m, terdapat pada batuan Qvt, Qvs,
TMPPT, Pub, Tmvh, Puk. Dikontrol juga oleh patahan yang banyak terdapat pada bagian tersebut
(umumnya berarah U 300 - 330o T) dan patahan lain yang memotongnya sehingga mempermudah
gerakan tanah. Begitu pula dengan adanya sesar atau retakan yang biasanya akan memotong
patahan besar ini dan menghasilkan bongkah-bongkah batuan yang mudah runtuh/ meluncur;
3.
G3 = Longsoran, hanya terdapat pada unit batuan Qvt dan Qvs. Tanpa adanya kontrol bidang
perlapisan maupun patahan/sesar/retakan, umumnya terjadi pada zona pelapukan batuan yang
dipicu oleh kadar air yang terus meningkat (jenuh air tanah).
Bab IV
Page 63
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Walaupun Kabupaten Samosir tidak memiliki gunung api aktif (Tipe A/B/C) namun tetap memiliki
potensi terkena sebaran abu letusan Gunung Sinabung dan Helatobi yang menuju ke arah Kabupaten
Samosir. Selain itu Gunung Pusuk Buhit juga masih berpotensi untuk dapat aktif, sehingga daerah di
sekitarnya dapat dikatakan juga sebagai daerah rawan bencana. Ini berarti perlu dilakukan mitigasi plan
atau rencana jalur-jalur evakuasi apabila terjadi bencana. Untuk lebih jelas dapat dilhat pada peta di
bawah ini:
Bab IV
Page 64
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019
Peta 4.4 Peta Geologi Rawan Bencana
Sumber: RTRW Kabupaten Samosir
Bab IV
Page 65
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
4.7 Gambar Klimatologi Kabupaten Samosir
Sesuai dengan letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Samosir tergolong ke dalam
daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 170C-290C dan rata-rata kelembaban udara
85%. Pada tahun 2009, terdapat 9 (sembilan) lokasi stasiun pengamatan curah hujan di Kabupaten
Samosir yang tersebar di setiap kecamatan yaitu di Sianjur Mula-mula, Harian, Sitio-tio, Onan Runggu,
Nainggolan, Palipi, Ronggur Nihuta, Pangururan dan Simanindo.
Berdasarkan lokasi pengamatan, curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Sianjur Mula-mula, pada
bulan Oktober, yaitu sebesar 526 mm. Daerah pengamatan dengan curah hujan terrendah adalah di
Kecamatan Sitio-tio, pada bulan Mei, yaitu sebesar 30 mm. Data pada tahun 2009 juga menunjukkan
bahwa hari hujan terbanyak ada di Kecamatan Onan Runggu yaitu sebesar 14,17 hari. Sedangkan
kecamatan yang paling jarang hujan adalah Kecamatan Sitio-tio yaitu hanya sekitar 7,42 hari. Dengan
jumlah rata-rata hari hujan di Kabupaten Samosir sepanjang tahun 2009 sebanyak 11 hari. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.10 Curah Hujan (Ch) Dan Hari Hujan (Hh) Di Kabupaten Samosir Tahun 2009
BULAN
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
RATA-RATA
SIANJUR MULAMULA
CH
HH
(mm)
(hari)
301
19
64
4
126
9
205
15
44
7
87
8
72
10
158
12
70
9
526
16
477
28
312
19
203,50
13
HARIAN
CH
(mm)
68
70
177
60
6
14
59
161
92
410
418
551
173,83
PALIPI
CH (mm)
HH (hari)
JANUARI
106
10
PEBRUARI
111
8
MARET
130
9
APRIL
114
10
MEI
26
5
JUNI
59
7
JULI
49
8
AGUSTUS
270
15
SEPTEMBER
273
15
OKTOBER
144
15
NOPEMBER
254
25
DESEMBER
160
22
RATA-RATA
141,29
12,42
Sumber data: BPS Kabupaten Samosir, 2010
BULAN
Bab IV
HH
(hari)
5
4
12
4
6
14
9
11
9
13
25
15
10,58
SITIO-TIO
CH
(mm)
178
112
200
192
30
174
33
223
130
61
118
152
133,58
RONGGUR NIHUTA
CH (mm)
HH (hari)
96
11
108
10
309
26
46
9
34
6
116
9
111
13
98
11
128
11
315
23
69
16
163
20
132,75
13,75
HH
(hari)
9
7
16
7
3
8
6
7
7
4
7
8
7,42
ONAN RUNGGU
NAINGGOLAN
CH
(mm)
72
43
217
77
106
125
39
424
240
198
116
172
152,42
CH
(mm)
218
165
284
109
17
93
22
205
151
268
147
293
164,33
HH
(hari)
11
8
14
14
11
12
9
16
17
17
22
19
14,17
PANGURURAN
CH (mm)
HH (hari)
165
12
88
8
284
19
197
11
26
4
67
9
43
9
71
9
70
9
214
11
162
14
244
13
135,92
10,67
HH
(hari)
7
11
15
8
2
9
5
7
7
15
20
18
10,33
SIMANINDO
CH (mm)
HH (hari)
31
3
683
20
238
14
126
9
17
3
70
4
67
9
55
3
62
5
257
9
221
14
251
10
173,17
8,58
Page 66
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
4.8 Kondisi Sosial dan Ekonomi
4.8.1.
Kondisi Pendidikan
Salah satu amanat yang diemban Pemerintah menurut UUD 1945 adalah upaya mencerdaskan
bangsa. Sejauhmana amanat ini dilaksanakan tercermin antara lain dari profil pendidikannya. Pendidikan
merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan suatu daerah untuk menyediakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Sarana pendidikan di Kabupaten Samosir sudah cukup memadai dari
jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) 203 Unit dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau Sekolah
Menengah Pertama (SLTP/SMP) sebanyak 34 Unit, untuk Sekolah Menengah Umum/MA 15 Unit dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 7 unit pada tahun 2014 baik sekolah negeri dan swasta
dengan jumlah seluruhnya 25 unit. Lebih jelasnya jumlah dan penyebaran sarana pendidikan yang ada di
Kabupaten Samosir tahun 2014 baik sekolah negeri dan swasta dengan jumlah seluruhnya 259 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia Di Kabupaten Samosir
Nama Kecamatan
SD
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah Fasilitas Pendidikan
Umum
Agama
SLTP
SMA
SMK
MI
MTs
MA
22
12
16
21
22
29
2
3
3
4
3
5
1
0
1
1
1
3
0
1
0
0
1
1
-
-
1
12
38
31
203
3
6
5
34
1
5
1
14
0
2
2
7
-
-
1
Sumber: Samosir Dalam Angka 2014
a.
Angka Melek Huruf
Berdasarkan data partisipasi sekolah penduduk Kabupaten Samosir usia 10 tahun ke atas diketahui
bahwa jumlah penduduk yang tidak bersekolah mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 1,21%
dari tahun 2011. Persentase penduduk yang bersekolah tingkat SD, SMTA dan Diploma/Sarjana
mengalami peningkatan di tahun 2011 namun persentase penduduk yang bersekolah di tingkat SMTP
mengalami penurunan di tahun 2012. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan kesadaran
masyarakat akan arti penting pendidikan.
Berdasarkan tingkat pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk Kabupaten Samosir tahun
2012 pada tingkat Sekolah Dasar adalah 107,20 persen, tingkat Sekolah Menengah Tingkat Pertama
adalah 92,82 persen, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah 102,35 persen. Sementara itu, Angka
Partisipasi Murni (APM) pada tingkat Sekolah Dasar adalah 94,71 persen, tingkat Sekolah Menengah
Tingkat Pertama adalah 78,56 persen dan Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah 79,86 persen.
Persentase penduduk Kabupaten Samosir berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf pada tahun 2012
Bab IV
Page 67
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011, yaitu dari 2,16 persen menjadi 1,70 persen.
Menurut jenis kelamin, persentase penduduk perempuan yang buta huruf, yaitu 3,01 persen, lebih tinggi
dari penduduk laki-laki yang hanya sebesar 0,36 persen.
Tabel 4.12 Persentase Penduduk Kabupaten Samosir Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut
Partisipasi Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2010 - 2012 (%)
Laki – Laki
2010
2011
2,54
0,69
28,04 30,39
11,73 13,18
9,12
8,86
7,07
8,19
0,12
0,16
69,42 68,92
Partisipasi Sekolah
Tidak/Belum Pernah Sekolah
Masih Sekolah
- SD
- SMTP
- SMTA
- Diploma/ Sarjana
Tidak Sekolah Lagi
TOTAL
100
100
Perempuan
2010
2011
6,41
3,46
25,61 24,73
8,40
8,96
11,10
8,06
5,81
7,17
0,29
0,54
67,98 71,81
2012
0,23
30,35
11,82
10,05
8,48
0,00
67,98
100
100
100
2012
2,17
26,55
8,45
8,89
9,07
0,15
71,29
2010
4,46
26,83
10,07
10,10
6,44
0,21
68,71
Total
2011
2,04
27,62
11,12
8,47
7,69
0,34
70,33
100
100
100
2012
1,21
28,42
11,12
8,47
7,69
0,34
70,36
100
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2013
Ukuran makro yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan adalah kemampuan membaca dan
menulis penduduk usia 10 tahun ke atas. Tingkat buta huruf dapat dijadikan indikator tingkat pendidikan
karena diasumsikan bahwa dengan adanya kemampuan baca tulis seseorang dapat mempelajari dan
menyerap ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, angka melek huruf dapat dijadikan ukuran kesejahteraan
sosial dan kemajuan suatu bangsa.
Berdasarkan data Samosir Dalam Angka tahun 2012, jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang
mampu baca dan tulis mengalami naik turun dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Di setiap tahunnya,
jumlah penduduk laki-laki yang mampu baca dan tulis lebih banyak dari pada penduduk perempuan.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.13 Persentase Penduduk Kabupaten Samosir Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut
Kepandaian Membaca dan Menulis (%)
Kepandaian
Membaca dan
Menulis
Huruf Latin
Huruf Arab
Huruf Lainnya
Melek Huruf
Buta Huruf
Laki - Laki
Perempuan
2010
2011
2012
2010
98,25
1,50
28,04
98,25
1,75
99,27
0,51
14,66
99,27
0,73
99,64
0,34
10,63
99,64
0,36
95,18
1,48
26,45
95,43
4,37
2011
96,35
0,57
10,82
96,35
3,65
Total
2012
2010
96,99
0,17
9,03
96,99
3,01
96,72
1,49
27,25
96,85
3,15
2011
97,84
0,54
12,79
97,84
2,16
2012
98,30
0,25
9,82
98,30
1,70
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2013; *) Digabung dalam huruf lainnya
b.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Data IPM Kabupaten Samosir menunjukkan kenaikan sepanjang tahun 2010-2012, dimana pada
tahun 2010 meningkat sebesar 73,70 sedangkan pada tahun 2011 meningkat sebesar 0,57 menjadi
74,24. Pada tahun 2012 meningkat juga sebesar 0,45 menjadi 74,72 dari tahun 2011 sebesar 74,27. Dari
data ini dapat disimpulkan bahwa capaian IPM Kabupaten Samosir sejak tahun 2010-2012 secara terus
Bab IV
Page 68
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
menerus mengalami tren kenaikan rata-rata sebesar 0,33. Kenaikan capaian IPM ini bukanlah sematamata disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi, namun disertai pula dengan pemerataan pembangunan
yang merupakan jaminan bahwa semua penduduk dapat menikmati hasi-hasil pembangunan.
4.8.2. Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah dan persentasi penduduk miskin di Kabupaten Samosir sejak tahun 2004 hingga 2012
mengalami penurunan yaitu dari 26,20 (ribuan) jiwa atau sebesar 21,89 persen pada tahun 2004 menjadi
18,30 (ribuan) jiwa atau sebesar 15,16 persen pada tahun 2012 atau dengan rata-rata penurunan sebesar
4,39 persen per tahun.
Angka garis kemiskinan penduduk Kabupaten Samosir sejak tahun 2005 hingga 2012 mengalami
peningkatan yaitu Rp.126.207,- pada tahun 2005 menjadi Rp.240.310,- perkapita perbulan pada tahun
2012 atau dengan rata-rata kenaikan sebesar 9,64 persen per tahun.
Berdasarkan data dari Kantor Keluarga Berencana Kabupaten Samosir jumlah Keluarga Pra Sejahtera/KS
I di Kabupaten Samosir pada tahun 2012 adalah sebanyak 13.831 keluarga, mengalami peningkatan
sebesar 21,35 persen bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 11.398 keluarga.
Menurut kecamatan, keluarga pra sejahtera/KS I yang paling banyak pada tahun 2012 terdapat di
Kecamatan Pangururan yaitu, 3.477 keluarga (25,14 persen) dan yang paling sedikit adalah di Kecamatan
Harian yaitu 288 keluarga (2,08 persen).
Tabel 4.14 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
Nama Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah keluarga miskin (KK)
1,201
966
1,076
1,112
1,347
1,768
1,069
2,932
1,854
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
Tabel 4.15 Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
Tahun
1
2
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah Penduduk
miskin (jiwa)
24,44
22,85
19,70
18,90
18,30
Persentase Jumlah penduduk
miskin
18,76
17,31
16,51
15,67
15,16
Garis kemiskinan
(Rupiah/kapita/bulan)
156.352
181.619
201.595
220.103
240.310
Sumber : Samosir Dalam Angka 2013
Bab IV
Page 69
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Tabel 4.16 Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera /KS I menurut Kecamatan
di Kabupaten Samosir (2008-2012)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecamatan
2008
1161
441
536
1057
1470
1949
765
3358
1502
12231
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
JUMLAH
Keluarga Pra Sejahtera / KS I
2009
2010
2011
1133
1113
1144
421
403
405
516
504
503
1029
1009
1009
1442
1432
1428
1921
1911
1900
745
725
723
3330
3294
3182
1474
1439
1104
12011
11830
11398
2012
1113
288
1070
2254
1130
1862
1336
3477
1301
13831
Sumber: Samosir Dalam Angka 2013
4.8.3. Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian
besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan
penyakit di antara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Total rumah yang ada di Kabupaten
Samosir adalah 29.775 unit. Jumlah rumah paling banyak adapada ibukota Kabupaten Samosir yaitu
Pangururan sebesar 6929 unit, disusul dengan Kecamatan Simanindo yaitu, 5031 unit dan yang paling
sedikit adalah Kecamatan Sitio-tio.
Berdasarkan data hasil Susenas Tahun 2012, persentase rumah tangga di Kabupaten Samosir
yang sudah menggunakan listrik PLN sebagai penerangan utama adalah 94,07 persen, listrik non PLN
sebesar 3,99 persen, petromak 1,15 persen dan obor sebesar 0,79 persen.
Menurut sumber air minum utama, persentase rumah tangga yang menggunakan air kemasan
bermerek/air isi ulang/leding dengan meteran/leding eceran adalah 10,32 sedangkan yang menggunakan
sumur bor/pompa/sumur terlindung/mata air tidak terlindung/sumur tidak terindung/mata air terlindung/air
sungai/danau/air hujan adalah 61,91 persen dan yang lainnya adalah 28,68 persen.
Sementara itu persentase rumah tangga yang memiliki lantai rumah terbuat dari bukan tanah
adalah 99,25 persen dan terbuat dari tanah adalah 0,75 persen. Jumlah rumah per kecamatan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.17 Jumlah Rumah Per Kecamatan di Kabupaten Samosir Tahun 2012
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
Jumlah rumah
2386
1929
1801
2734
3042
3907
2016
6929
5031
29.775
Sumber: Samosir Dalam Angka 2012
Bab IV
Page 70
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Tabel 4.18 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Samosir
Tahun 2012
NO
1.
2.
3.
Jenis Lantai Terluas
Bukan tanah
- Marmer/Keramik/Granit/
- Tegel/Teraso
- Semen
- Kayu
Tanah
Lainnya
Jumlah
Tahun 2012
99,25
4,81
2,65
43,17
48,62
0,75
0,00
100,00
Sumber : Samosir Dalam Angka 2012
Tabel 4.19 Persentase Rumahtangga Menurut Sumber Air Minum di Kabupaten Samosir
Tahun 2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Sumber Air
Air kemasan bermerek
Air isi ulang
Leding dengan meteran
Sumur Bor
Sumur terlindung
Sumur tidak terlindung
Mata air terlindung
Mata air tidak terlindung
Air sungai/danau
Air hujan
Lainnya
Jumlah
Tahun 2012
0,22
0,72
9,38
1,23
2,94
1,94
13,89
23,23
9,94
7,84
28,68
100,00
Sumber: Samosir Dalam Angka 2012
4.8.4. Kesehatan
Menurut Mosley and Chan (1984) faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
adalah keadaan lingkungan, budaya/adat istiadat, konsumsi makanan bergizi dan pelayanan kesehatan
termasuk pengobatan, teknologi dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Upaya perbaikan kesehatan
masyarakat dilakukan dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya kebersihan lingkungan
sekitar tempat tinggal terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain itu upaya
pembangunan sarana kesehatan juga lebih ditingkatkan seperti puskesmas, posyandu dan sarana
penunjang lainnya dalam upaya mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga kesehatan. Tabel berikut akan menggambarkan banyaknya tenaga kesehatan
pemerintah di Kabupaten Samosir Tahun 2012.
Tabel 4.20 Banyaknya Tenaga Kesehatan Pemerintah Di Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan
Tahun 2012
No
1
2
Bab IV
Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Dokter
Pemerintah
3
2
Paramedis
Juru
Perawatan
Kesehatan
27
0
30
0
Non
Medis
Jumlah
8
3
38
35
Page 71
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
No
Dokter
Pemerintah
Kecamatan
3
4
5
6
7
8
9
Sitio-tio
Onanrunggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
1
3
2
2
2
10
6
31
Paramedis
Juru
Perawatan
Kesehatan
23
0
27
0
32
0
41
0
21
0
74
0
91
0
369
0
Non
Medis
Jumlah
1
0
3
1
1
21
7
45
28
30
37
44
24
105
104
445
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir 2012
Tabel 4.21 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Pemerintah dan Swasta Di Kabupaten Samosir Menurut
Jenisnya Tahun 2012
No
Jenis Sarana
Pemerintah
1.
Rumah Sakit Umum
1
2.
Pusat Kesehatan Masyarakat
12
3.
Puskesmas Pembantu
33
4.
Posyandu
205
5.
Klinik Bersalin
0
6.
Poskesdes
57
7.
Polindes
21
8.
Praktek Dokter
0
9.
Balai Pengobatan Swasta
0
10. Apotik
1
11. Toko Obat
0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir 2012
4.9
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
A.
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a.
Pertumbuhan PDRB
Swasta
Jumlah
1
0
0
0
3
0
0
4
5
5
19
2
12
33
205
3
57
21
4
5
6
19
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Samosir Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2012 adalah 2.019.689 juta rupiah, mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2011
yaitu sebesar 1.835.397 juta rupiah. Sementara itu nilai PDRB tahun 2012 Atas Dasar Harga Konstan
2000 adalah 1.189.691 juta rupiah juga mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2011
dengan nilai PDRB 1.121.617 juta rupiah. Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi
paling besar (67,69%) terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Samosir tahun 2012, disusul oleh sektor
jasa-jasa (18,47%), sementara sektor-sektor yang lain hanya memberikan peranan kurang dari 13,84%.
Sektor yang memberikan peranan terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu 0,04%.
Tabel 4.22 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 – 2012 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Kabupaten Samosir
NO
1
2
3
LAPANGAN USAHA
Pertanian,
Perkebunan,
Peternakan, Kehutanan, dan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Bab IV
2008
2009
(juta Rp.)
2010
%
(juta Rp.)
2011*)
(juta Rp.)
%
%
649.293
68,07
682.885
68,12
721.006
68,12
320
13.579
0,03
1,42
336
13.918
0,03
1,39
357
14.370
0,03
1,36
(juta Rp.)
2012**)
%
(juta Rp.)
%
762.173
67,95
805.337
67,69
386
14.971
0,03
1,33
419
15.576
0,04
1,31
Page 72
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
NO
LAPANGAN USAHA
4
5
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan,
Hotel
dan
Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Asuransi, Usaha
Persewaan Bangunan dan
Tanah, Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
6
7
8
9
TOTAL
2008
(juta Rp.)
1.232
3.160
%
0,13
0,33
2009
(juta Rp.)
1.334
3.473
2010
(juta Rp.)
1.460
3.828
83.015
8,70
87.330
8,71
92.046
8,70
98.027
8,74
104.645
8,80
10.442
1,09
10.964
1,09
11.604
1,10
12.341
1,10
13.234
1,11
18.464
1,94
19.379
1,93
20.441
1,93
22.057
1,97
24.323
2,04
174.347
953.852
18,28
100
182.841
1.002.459
18,24
100
193. 370
1.058.485
18,27
100
205.817
1.121.617
18,35
100
219.695
1.189.691
18,47
100
%
0,13
0,35
%
0,14
0,36
2011*)
(juta Rp.)
%
1.605
0,14
4.241
0,38
2012**)
(juta Rp.)
%
1.774
0,15
4.688
0,39
Sumber: Samosir Dalam Angka 2012: Ket : *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Tabel 4.23 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 - 2012 Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Samosir
NO
2008
(juta Rp.)
LAPANGAN USAHA
2009
(juta Rp.)
%
2010
(juta Rp.)
%
2011*)
(juta Rp.)
%
%
Pertanian,
Perkebunan,
853.506 61,30
921.411 60,65 1.008.228 60,39 1.097.538
Peternakan, Kehutanan, dan
Perikanan
Pertambangan
dan
2
793
0,06
866
0,06
955
0,06
1.102
Penggalian
3
Industri Pengolahan
18.939
1,36
21.752
1,43
25.706
1,54
30.411
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
2.096
0,15
2.324
0,15
2.630
0,16
2.997
5
Bangunan
4.137
0,30
4.776
0,31
5.559
0,33
6.686
Perdagangan, Hotel dan
6
138.152
9,92
147.854
9,73
160.780
9,63
176.092
Restoran
Pengangkutan
dan
7
16.216
1,16
18.156
1,20
21.292
1,28
25.231
Komunikasi
Keuangan, Asuransi, Usaha
8
Persewaan Bangunan dan
30.925
2,22
34.082
2,24
37.991
2,28
42.804
Tanah, Jasa Perusahaan
9
Jasa-jasa
327.618 23,53
368.099 24,23
406.462 24,34
452.536
TOTAL
1.392.382
100 1.519.320
100 1.669.603
100 1.835.397
Sumber : Samosir Dalam Angka 2012; Ket : *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
1
2012**)
(juta Rp.)
%
59,80
1.192.116
59,02
0,06
1.277
0,06
1,66
0,16
0,36
35.409
3.448
8.131
1,75
0,17
0,40
9,59
195.362
9,67
1,37
29.726
1,47
2,33
48.922
2,42
24,66
100
505.297 25,02
2.019.689
100
Tabel 4.24 Perkembangan Kontibusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 – 2012 Atas Dasar Harga
Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) Kabupaten Samosir
2008
NO
LAPANGAN USAHA
HB
%
1
Pertanian,
Perkebunan,
Kehutanan, dan Perikanan
2
Peternakan,
2009
HK
%
HB
%
2010
HK
%
HB
%
2011*)
HK
%
HB
%
2012**)
HK
%
HB
HK
%
%
61,30
68,07
60,65
68,12
60,39
68,12
59,80
67,95
59,02
67,69
Pertambangan dan Penggalian
0,06
0,03
0,06
0,03
0,06
0,03
0,06
0,03
0,06
0,04
3
Industri Pengolahan
1,36
1,42
1,43
1,39
1,54
1,36
1,66
1,33
1,75
1,31
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
0,15
0,13
0,15
0,13
0,16
0,14
0,16
0,14
0,17
0,15
5
Bangunan
0,30
0,33
0,31
0,35
0,33
0,36
0,36
0,38
0,40
0,39
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
9,92
8,70
9,73
8,71
9,63
8,70
9,59
8,74
9,67
8,80
7
Pengangkutan dan Komunikasi
1,16
1,09
1,20
1,09
1,28
1,10
1,37
1,10
1,47
1,11
8
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
2,22
1,94
2,24
1,93
2,28
1,93
2,33
1,97
2,42
2,04
9
Jasa-jasa
23,53
18,28
24,23
18,24
24,34
18,27
24,66
18,35
25,02
18,47
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
TOTAL
*)
Sumber : Samosir Dalam Angka 2012; Ket : Angka Sementara;
Bab IV
**)
Angka Sangat Sementara
Page 73
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Samosir atas dasar harga berlaku
tahun 2012 adalah sebesar Rp.2.019,69 milyar dengan laju pertumbuhan selama tahun 2011-2012 adalah
10,04 persen, dan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 tahun 2012 adalah sebesar Rp.1.189,69
milyar dengan laju pertumbuhan selama tahun 2011-2012 adalah 6,07 persen. Laju pertumbuhan atas
dasar harga konstan 2000 ini adalah juga merupakan ukuran laju pertumbuhan ekonomi.
Selama tahun 2012 seluruh sektor mengalami laju pertumbuhan yang positif, bahkan terdapat 7
sektor yang mengalami laju pertumbuhan atas dasar harga konstan yang lebih tinggi dari laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir, yaitu sektor pertambangan/ penggalian, listrik, gas dan air
minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, serta
jasa-jasa. Namun demikian, sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2012 sebesar 6,07
persen.
Tabel 4.25 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Samosir Atas Dasar
Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (%)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LAPANGAN USAHA
2010
9,42
10,25
18,18
13,18
16,39
8,74
12,27
11,47
ADHB
2011*)
8,86
15,39
18,30
13,96
20,27
9,52
18,50
12,67
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan Tanah, Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
10,42
11,34
TOTAL
9,89
9,93
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2013; Ket :*) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
b.
2012**)
8,62
15,86
16,44
15,05
21,62
10,94
17,82
14,29
2010
5,58
6,27
3,25
9,49
10,25
5,40
5,85
5,48
11,66
10,04
5,76
5,59
ADHK 2000
2012**)
2011*)
5,71
5,66
8,06
8,59
4,18
4,04
9,92
10,55
10,77
10,55
6,50
6,75
6,35
7,24
7,90
10,27
6,44
5,96
6,74
6,07
Laju Inflasi
Berdasarkan data Samosir Dalam Angka, selama tahun 2012, tercatat sebelas kali terjadi inflasi
bulanan di kota Pangururan, yaitu pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus,
Oktober, Nopember, dan Desember serta satu kali deflasi, yaitu pada bulan September. Laju inflasi umum
bulanan yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 1,36% sedangkan deflasi terendah terjadi
pada bulan September yaitu sebesar -0,41%.
Tabel 4.26 Laju Inflasi Bulanan di Kota Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2012
No.
Kelompok
Indeks Umum
1
Bahan Makanan
2
Makanan
Jadi,
Minuman, Rokok dan
Tembakau
3
Perumahan, air, listrik,
gas dan bahan bakar
4
Sandang
Bab IV
1
2,31
-0,81
2
0,02
-0,14
3
0,82
-0,34
4
0,55
1,02
5
0,16
-3,15
Bulan
6
7
0,22
0,55
-0,50
0,53
8
0,72
1,48
9
-0,41
0,44
10
1,36
3,73
11
0,11
0,20
12
0,42
1,22
7,00
0,32
2,68
1,40
1,10
0,92
0,32
1,09
0,00
0,79
0,02
0,03
3,84
0,11
0,48
0,13
3,41
-0,07
0,97
0,13
-2,46
0,12
0,14
0,07
3,45
-0,55
0,18
-0,39
-0,14
0,22
0,92
0,10
0,38
0,87
0,31
0,37
Page 74
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
No.
5
6
7
Kelompok
1
7,22
2
0,00
Kesehatan
Pendidikan,
rekreasi
1,34
0,00
dan olah raga
Transportasi,
komunikasi, dan jasa
-0,25
0,15
keuangan
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2012
4.10
3
5,15
4
0,00
5
0,62
Bulan
6
7
0,11
0,03
8
2,67
9
3,09
10
0,00
11
0,00
12
0,07
0,00
0,00
1,43
1,93
0,64
0,12
0,06
0,45
0,00
0,00
1,39
0,00
-0,08
0,75
0,00
-0,08
-0,72
0,05
-0,08
0 ,00
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Dalam rangka mencapai target kinerja daerah yang telah ditentukan, kerangka pendanaan
menjadi bagian sangat penting, memberikan fakta dan
analisis terkait perkiraan sumber-sumber
pendapatan dan besaran pendapatan dari sektor-sektor potensial, perkiraan kemampuan pembelanjaan
dan pembiayaan untuk pembangunan tahun 2015. Kerangka pendanaan ini menjadi basis kebijakan
anggaran untuk mengalokasikan secara efektif dan efisien dengan perencanaan anggaran berbasis
kinerja. Fakta dan analisa yang diberikan terkait rancangan kerangka ekonomi tahun 2015 diharapkan
akan mempu menjembatani fungsi perencanaan dan penganggaran yang efektif dalam mengawal
pencapaian target kinerja pembangunan maupun menyelesaikan permasalahan dan isu-isu strategis yang
telah terindentifikasi di Kabupaten Samosir.
Berdasarkan kondisi perekonomian makro Tahun 2012, Provinsi Sumatera Utara masih tumbuh
relatif baik, hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,22%, PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku sebesar Rp.351.118,16 miliar, PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 sebesar Rp.134.463,95
miliar. Pencapaian tingkat inflasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 mencapai 7,07%, tingkat inflasi ini
meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 yang mencapai 6,63%. Adapun kondisi Nilai Tukar
Petani (NTP) Kabupaten Samosir pada tahun 2013 mencapai sebesar 100,14 kondisi ini berada dibawah
capaian tahun 2012 yang mencapai 100,71.
4.11
Kondisi Ekonomi Daerah Sampai Dengan Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan di bidang/sektor
ekonomi. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun dapat diketahui berdasarkan laju
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut lapangan
usaha secara berkala, dimana pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian
dan sebaliknya apabila negatif menunjukkan adanya penurunan.
Perkembangan kondisi ekonomi daerah dapat dilihat dari indikator ekonomi makro serta
perekonomian daerah. Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dengan perekonomian regional,
perekonomian nasional bahkan perekonomian global. Ada faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat
dikendalikan oleh daerah seperti yang menyangkut kebijakan pemerintah pusat menyangkut sektor
moneter maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian global seperti pengaruh naik turunnya
harga minyak dunia, dan nilai tukar mata uang asing, dan yang terakhir adalah pengaruh krisis keuangan
global yang telah berdampak pada meningkatnya pemutusan hubungan kerja dan kelesuan pasar ekspor.
Bab IV
Page 75
Penyusunan Dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 – 2019
Indikator kinerja bidang makro ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
tingkat inflasi, sumbangan dari setiap sektoral, tingkat investasi (termasuk PMA dan PMDN), ekspor dan
indikator pembangunan daerah bidang ekonomi yang tersedia di daerah.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran kinerja ekonomi makro di suatu
wilayah. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun, disajikan
melalui PDRB Atas Dasar Harga Konstan menurut lapangan usaha secara berkala. PDRB suatu wilayah
menggambarkan struktur ekonomi daerah, peranan sektor-sektor dan pergeserannya yang didasarkan
pada PDRB atas dasar harga berlaku atau berdasarkan harga konstan.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir Tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 adalah sebesar 6,07%,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang berada pada angka 5,96%.
Sedangkan perkiraan pertumbuhan PDRB tahun 2013 Kabupaten Samosir adalah sebesar 6,52% dan
perkiraan pertumbuhan PDRB tahun 2014 adalah sebesar 6,83%.
Dinamika perekonomian makro Kabupaten Samosir selama tahun 2012 telah mengakibatkan
adanya pergeseran peranan antar sektor. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan distribusi persentase
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011 dan 2012. Sektor-sektor yang mengalami peranan yang
meningkat adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan dan sektor jasa. Sektor yang
peranannya menurun adalah sektor pertanian dan sektor bangunan dan sektor yang peranannya menetap
adalah sektor pertambangan dan penggalian.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor bangunan dan sektor listrik, gas dan air bersih yaitu
sama-sama sebesar 10,55%, disusul oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar
10,27%, sektor pertambangan dan penggalian 8,59%, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar
7,24%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 6,75%, sektor jasa-jasa 6,74, sektor pertanian
sebesar 5,66%, dan sektor industri pengolahan sebesar 4,04%.
Prediksi perubahan struktur PDRB Kabupaten Samosir cenderu