BAB IV PROFIL KABUPATEN PEMALANG - DOCRPIJM 1505188978BAB 4 PROFIL KABUPATEN

BAB IV PROFIL KABUPATEN PEMALANG

4.1. PROFIL FISIK KAWASAN

  5 Bantarbolang 17 - 12.902 11,57

  Jumlah 211 11 111.530 100,00

  14 Warungpring 6 - 6.055 5,43

  13 Ulujami 18 - 2.654 2,38

  12 Comal 17 1 5.330 4,78

  11 Ampelgading 16 - 8.129 7,29

  10 Bodeh 19 - 6.741 6,04

  9 Petarukan 19 1 10.193 9,14

  8 Taman 19 2 9.032 8,10

  7 Pemalang 13 7 13.919 12,48

  6 Randudongkal 18 - 8.598 7,71

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-1

  3 Watukumpul 15 - 8.752 7,85

  2 Belik 12 - 2.631 2,36

  1 Pulosari 12 - 4.140 3,71

  No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Luas Wilayah Kecamatan (Ha) Prosentase terhadap Luas Total (%)

  TABEL IV.1 KECAMATAN DI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013 Sumber: Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2014

  d. Sebelah Barat : Kabupaten Tegal Kabupaten Pemalang memiliki luas wilayah 111.530 Ha dan terbagi dalam 14 Kecamatan. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Bantarbolang dengan luas wilayah 139,19 km2 dan kecamatan dengan luas wilayah paling kecil yaitu 26,31 km2 adalah Kecamatan Warungpring.

  c. Sebelah Selatan : Kabupaten Purbalingga

  b. Sebelah Timur : Kabupaten Pekalongan

  a. Sebelah Utara : Laut Jawa

  8 52’30” - 7 20’11’’ Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :

   17’30” - 109 40’30” Bujur Timur dan

  4.1.1. Letak Geografis Kawasan Kabupaten Pemalang terletak di pesisir utara Propinsi Jawa Tengah, dengan luas 111.530 Ha. Secara geografis, wilayah ini terletak pada 109

  4 Moga 10 - 12.454 11,17

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  a. Pakembaran

  b. Bojongbata

  a. Banjarmulya

  8. Pemalang

  f. Warungpring

  e. Mereng

  d. Cibuyur

  c. Datar

  b. Karangdawa

  h. Kejene i. Kreyo j. Lodaya k. Mangli l. Mejagong m. Penusupan n. Randudongkal o. Rembul p. Semaya q. Semingkir r. Tanahbaya 5. Warungpring

  d. Danasari

  g. Kecepit

  f. karangmoncol

  e. Kalitorong

  d. Kalimas

  c. Gunseng

  b. Gembyong

  a. Banjaranyar

  Randudongkal

  c. Bojongnangka

  e. Kebondalem

  g. Lenggerong

  h. Jrakah i. Kabunan j. Kaligelang k. Kedungbanjar l. Kejambon m. Pedurungan n. Pener o. Penggarit p. Sitemu q. Sokawangi r. Taman s. Wanarejan

  g. Klareyan

  f. Kendalsari

  e. Kendaldoyong

  d. Karangasem

  c. Kalirandu

  b. Iser

  a. Bulu

  10. Petarukan

  g. Jebed

  f. Kramat

  f. Gondang

  e. Cibelok

  d. Beji

  c. Banjardawa

  b. Banjaran

  a. Asemdoyong

  9. Taman

  h. Mengori i. Mulyoharjo j. Paduraksa k. Pegongsoran l. Pelutan m. Saradan n. Sewaka o. Sugihwaras p. Sungapan q. Surajaya r. Tambakrejo s. Wanamulya t. Widuri

  g. Lawangrejo

  h. Pabuaran i. Pedagung j. Pegiringan k. Peguyangan l. Purana m. Sarwodadi n. Sambeng o. Sumurkidang p. Suru q. Wanarata 7.

  f. Kuta

  IV-2 TABEL IV.2 PEMBAGIAN ADMINISTRASI WILAYAH KABUPATEN PEMALANG

  2. Belik

  h. Kalisaleh i. Kuta j. Mendelem k. Sikasur l. simpur

  g. Gunungtiga

  f. Gunungjaya

  e. Gombong

  d. Bulakan

  c. Beluk

  b. Belik

  a. Badak

  h. Nyalembeng i. Pagenteran j. Penakir k. Pulosari l. siremeng

  a. Bongas

  g. Karangsari

  f. Jurangmangu

  e. Gunungsari

  d. Gambuhan

  c. Clakatan

  b. Cikendung

  a. Batusari

  1. Pulosari

  

Kecamatan Desa/Kelurahan Kecamatan Desa/Kelurahan Kecamatan Desa/Kelurahan

  3. Watukumpul

  b. Bodas

  e. Kebongede

  e. Plakaran

  d. Karanganyar

  c. Glandang

  b. Bantarbolang

  a. Banjarsari

  Bantarbolang

  h. Wangkelang i. Moga j. Pepedan 6.

  g. Mandiraja

  f. Kebanggan

  d. Gendowang

  c. Cawet

  c. Sima

  b. Walangsanga

  a. Banyumudal

  4. Moga

  h. Medayu i. Majalangu j. Pagelaran k. Tambi l. Tlagasana m. Tundangan n. Watukumpul o. Wisnu

  g. Majakerta

  f. Jojogan

  e. Gapura

  d. Cikadu

  h. Loning i. Panjunan j. Pengundan k. Pesucen l. Petanjungan m. Petarukan n. Serang o. Sirangkang p. Tegalmlati q. Temuireng r. Widodaren Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-3

  Ambowetan

  Gedeg

  d. Gintung

  e. Kandang f.

  Kauman

  g. Kebojongan h.

  Kleen

  i. Lowa j. Pecangakan k.

  Purwoharjo

  l. Purwosari m. Sarwodadi n.

  Sidorejo

  o. Sikayu p.

  Susukan

  q. tumbal r. Wonokromo

  14. Ulujami a.

  b. Botekan c.

  Lanjutan

  Blendung

  d. Bumirejo

  e. Kaliprau f.

  Kertosari

  g. Ketapang h.

  Limbangan

  i. Mojo j. Padek k.

  Pagergunung

  l. Pamutih m. Pesantren n.

  Rowosari

  o. Samong p.

  sukorejo

  q. tasikrejo r. wiyorowetan Sumber: Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2014

  Jumlah penduduk Kabupaten Pemalang pada tahun 2013 adalah 1.279.596 orang, yang terdiri dari 633.482 penduduk lakilaki dan 646.114 penduduk perempuan. Dari jumlah penduduk tersebut terlihat tiga kecamatan yang merupakan urutan teratas jumlah penduduk yaitu Kecamatan Pemalang sebesar 175.994 orang, Kecamatan Taman sebesar 160.277 orang serta Kecamatan Petarukan sebesar 145.250 orang. Sedangkan Kecamatan Warungpring, Bodeh dan Pulosari adalah tiga kecamatan urutan terbawah dengan jumlah penduduk paling sedikit, yaitu Penduduk Kecamatan Warungpring berjumlah 38.401 orang, Kecamatan Bodeh sebanyak 53,912 orang dan Kecamatan Pulosari 55.253 orang.

  b. Gandu c.

  Ambokulon

  13. Comal a.

  Wonogiri

  Kecamatan Desa/Kelurahan Kecamatan Desa/Kelurahan

  11. Bodeh a.

  Babakan

  b. Bodeh c.

  Cangak d. Gunungbatu

  e. Jatingarang f.

  Jatirejo

  g. Jatiroyom

  h. Jraganan i.

  Karangbrai

  j. Kebandaran k.

  Kesesirejo

  l. Kelangdepok m. Kwasen n.

  Longkeyang

  o. Muncang p.

  Payung q. Pendowo

  Kemuning

  o. Ujung Gede p.

  Tegalsari Timur

  l. Sukowati m. Tegalsari Barat n.

  Sidokare

  j. Losari k.

  h. Kebagusan i.

  12. Ampelgading a.

  g. Karangtengah

  Karangtalok

  e. Jatirejo f.

  Blimbing d. Cibiyuk

  b. Banglarangan c.

  Ampelgading

4.2. PROFIL DEMOGRAFI

4.2.1. Jumlah, Kepadatan dan Laju Pertumbuhan

  

TABEL IV.3

KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013

  Luasan Banyaknya Kepadatan No Kecamatan

  (Km2) Penduduk Per Km2 62.883

  1 Moga 41.4 1.659 38400

  2 Warungpring 26.31 1.657 55.253

  3 Pulosari 87.52 611 103.425

  4 Belik 124.54 824 64.163

  5 Watukumpul 129.02 503 53.912

  6 Bodeh 85.98 677 70.946

  7 Bantarbolang 139.19 593 96.198

  8 Randudongkal 90.32 1.156 175.994

  9 Pemalang 101.93 1.781 160.277

  10 Taman 67.41 2.526 145.250

  11 Petarukan 81.29 1.892 65.806

  12 Ampelgading 53.3 1.325 87.993

  13 Comal 26.54 3.403 99.094

  14 Ulujami 60.55 1.782

  Jumlah 1.115,3 1.279.596 1.213 Sumber: Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2014

  Dengan luas wilayah Kabupaten Pemalang sekitar 1.115,31 kilometer persegi yang didiami oleh 1.279.596 orang maka ratarata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Pemalang adalah sebanyak 1.147 orang per kilometer persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Comal yakni sebanyak 3.315 orang per kilometer persegi, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Watukumpul dengan kepadatan sebanyak 497,31 orang per kilometer persegi. Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki, hal ini dapat ditunjukkan dengan besarnya angka sex ratio yang ada. Sex ratio penduduk Kabupaten Pemalang tahun 2013 adalah sebesar 98 yang berarti bahwa jumlah penduduk perempuan 2 persen lebih banyak dibanding penduduk lakilaki. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Belik yakni sebesar 101 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Bantarbolang 93 yang berarti jumlah penduduk perempuan 7 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.

  

TABEL IV.4

SEX RATIO KABUPATEN PEMALANG

Jumlah Penduduk

  

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

  1 Moga 31.212 31.671 62.883

  99

  2 Warungpring 18.964 19.437 38.401

  98 27.852 55.253

  98

  3 Pulosari 27.401 51.538 103.425 101

  4 Belik 51.887

  5 Watukumpul 31.905 32.258 64.163

  99

  6 Bodeh 26.826 27.086 53.912

  99 Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-4

  Jumlah Penduduk

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

  7 Bantarbolang 34.200 36.746 70.946

  93

  8 Randudongkal 46.927 49.271 96.198

  95

  9 Pemalang 87.141 88.853 175.994

  98

  10 Taman 79.514 80.764 160.278

  98 73.323 145.250

  98

  11 Petarukan 71.927 33.402 65.806

  97

  12 Ampelgading 32.404

  13 Comal 43.776 44.217 87.993

  99

  14 Ulujami 49.398 49.696 99.094

  99 Jumlah 633.482 646.114 1.279.596

  98 Sumber: Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2014

  Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pemalang per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 0,004 persen. Laju pertumbuhan ini tergolong rendah bila dibandingkan laju pertumbuhan tahun 1990-2000 yang besarnya 1,28 persen, artinya ada penurunan laju pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan. Hal ini bisa diartikan bahwa program pemerintah Kabupaten Pemalang dalam menekan laju pertumbuhan penduduk cukup berhasil.

  

TABEL IV.5

LAJU PERTUMBUHAN MEDIO TAHUN 1990, 2000 DAN 2010

  No Uraian Tahun 1990 Tahun 2000 Tahun 2010

  1 Jumlah Penduduk 1.114.228 1.261.454 1.262.013

  2 Pertumbuhan Penduduk(%) 1,66 1,28 0,004

  3 Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2 999 1.131 1.132

  4 Sex Ratio 96 100

  98

  5 Jumlah Rumah Tangga 232.264 285.307 312.325

  6 Rata-rata ART 4,8 4,4 4,04

  Sumber: Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2014

  Sedangkan dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan penduduk di Pemalang terus naik sedikit demi sedikit. Pada tahun 2009 penduduk di Kabupaten Pemalang mencapai 1.261.353 jiwa dan terus bertambah hingga pada tahun 2013 mencapai penduduk sebanyak 1.279.596 jiwa. Dengan laju persentase pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2010-2011 sebesar 0,724 persen dan laju persentase terendah terjadi pada tahun 2009-2010 sebesar 0,052 persen.

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-5 Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-6

Gambar 4.1 Laju Pertumbuhan Dalam Lima Tahun Terakhir

  0,052 0,724 0,494 0,169

  0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8

  Tahun   2009 ‐2010

  Tahun   2010 ‐2011

  Tahun   2011 ‐2012

  Tahun   2012 ‐2013

  1.261.353 1.262.013 1.271.154 1.277.437

  1.279.596 1.250.000 1.255.000 1.260.000 1.265.000 1.270.000 1.275.000 1.280.000 1.285.000

  Tahun   2009 Tahun

    2010 Tahun  

  2011 Tahun   2012

  Tahun   2013

  

Peta 4.1 Sebaran Penduduk Kabupaten Pemalang

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-7

4.3. TOPOGRAFI DAN MORFOLOGI

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-8

  Kabupaten Pemalang mempunyai bentuk topografi yang bervariasi antara lain: Daerah dataran pantai dengan ketinggian 1-5 meter diatas permukaan air laut, terletak di bagian utara yang meliputi 17 desa dan 1 kelurahan. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6-15 meter diatas permukaan air laut, terletak di wilayah bagian utara yang meliputi 94 desa dan 4 kelurahan, dataran tinggi dengan ketinggian antara 16- 212mdpl terletak di wilayah bagian tengah dan selatan yang meliputi 17 desa, dan Daerah dataran pegunungan yang terbagi menjadi 2 yaitu daerah dengan ketinggian 213-924mdpl yang meliputi 55 desa dan 10 desa lainnya memiliki ketinggian di atas 925, terletak di wilayah bagian selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga. Adapun ketinggian rata-rata masing-masing kecamatan di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:

  Kecamatan Pulosari : ± 914 mdpl Kecamatan Belik : ± 738 mdpl Kecamatan Watukumpul : ± 559 mdpl Kecamatan Moga : ± 497 mdpl Kecamatan Warungpring : ± 497 mdpl Kecamatan Bantarbolang : ± 34 mdpl Kecamatan Randudongkal : ± 212 mdpl Kecamatan Pemalang : ± 6 mdpl Kecamatan Taman : ± 6 mdpl Kecamatan Petarukan : ± 8 mdpl Kecamatan Bodeh : ± 15 mdpl Kecamatan Ampelgading : ± 13 mdpl Kecamatan Comal : ± 9 mdpl Kecamatan Ulujami : ± 6 mdpl

  Kenampakan bentang alam wilayah Kabupaten Pemalang merupakan areal pedataran, perbukitan, dan pegunungan yang memiliki kemiringan lereng beragam mulai 0% sampai >40%, dengan penjelasan sebagai berikut:

   Daerah dataran berada pada wilayah bagian utara yang meliputi kecamatan Petarukan, Ampelgading, Comal dan Ulujami serta sebagian wilayah Kecamatan Pemalang, Taman, Randudongkal dan Bodeh dengan presentase kemiringan lereng antara 0-2%.

   Daerah dengan kemiringan lereng 2-15% terdapat di sebagian besar kecamatan Moga, sebagian kecil wilayah kecamatan Pemalang, Taman, dan Kecamatan Belik.

   Daerah perbukitan yang cukup curam dengan kemiringan lereng antara 15-40% terdapat di Kecamatan Watukumpul, Sebagian besar wilayah Kecamatan Belik, dan Pulosari serta sebagian kecil wilayah kecamatan Bodeh.

   Daerah dengan kemiringan lereng lebih dari 40% hanya terdapat di Kecamatan Moga dan Kecamatan Belik.

4.4. HIDROLOGI DAN AIR TANAH

  Di Kabupaten Pemalang terdapat beberapa sungai cukup besar yang bermuara ke Laut Jawa. Diantara beberapa sungai tersebut yang memiliki peranan penting antara lain:

  1. Sungai Waluh terletak kurang lebih 4 km dari pusat kota, mencakup 15 anak sungai dengan panjang ± 43,5 Km, melalui wilayah Kecamatan Moga, Randudongkal, Bantarbolang, Pemalang dan Taman.

  2. Sungai Rambut, terdiri dari 13 anak sungai, melalui wilayah Kecamatan Moga dan Pemalang dengan panjang ± 48 Km.

  3. Sungai Comal terletak kurang lebih 14 km dari pusat kota, yang terdiri dari 30 anak sungai yang melewati wilayah Kecamatan Belik, Moga, Randudongkal, Bantarbolang, Ampelgading, Comal dan Ulujami dengan panjang ± 92,5 Km. Kondisi air tanah di kabupaten Pemalang berdasarkan litologi dan morphologinya dapat dibagi menjadi 2 wilayah yaitu: 1) Daerah dataran rendah Dengan ketinggian beberapa meter diatas permukaan air laut, tanahnya terdiri dari endapan-endapan lepas yang mempunyai sifat lulus air. Di daerah inikandungan air tanahnya cukup besar hanya saja karena dekat pantai makaterjadi intrusi air laut. Daerah perbukitan tua dan perbukitan muda Daerah perbukitan tua : ditempati batu- batuan dari formasi mioson dan floosen yang mempunyai sifat kelulusan air yang sangat kecil, terutama serpih dan nepal. Sedang yang berukuran kasar mempunyai sifat kelulusan air. Tetapi karena kelerengan yang cukup terjal maka air tanahnya belum terbentuk. Daerah perbukitan muda : ditempati batuan muda tafaan hasil gunung berapi, litoloinya bersifat lulus air, tetapi karena morphologinya berupa perbukitan dengan lereng yang cukup terjal dimungkinkan air tanahnya baru terbentuk. Sedangkan pada satuan tafaan litologinya bersifat lulus air, maka kemungkinan sudah mengandung air tanah.

4.4.1. Kondisi Hidrogeologi

  Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologi dimana semua kejadian hidrogeologi seperti proses pengimbuhan, pengaliran, pelepasan air Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-9 tanah berlangsung. Hidrogeologi di Kabupaten Pemalang terdapat dua Cekungan Air Bawah Tanah, yaitu Cekungan Air Tanah Lebaksiu dan Cekungan Air Tanah Pekalongan- Pemalang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

  

Tabel IV.6

Cekungan Air Tanah di Kabupaten Pemalang

Jumlah Air Tanah Cekungan Air 3 No Luas Litologi Ekuifer Utama (juta m /tahun) tanah 2 (km )

  Bebas Tertekan  Batuan gunung api Gunung Slamet tak teruraikan : breksi gunung api,

1 Lebaksiu 661 lava, lapili dan tuf 366 3

   Lava Gunung Slamet : lava andesit berongga  Endapan Sungai dan Dataran Pekalongan- Pantai : Pasir sampai Kerakal

2 1.682 644 17

Pemalang  Batuan Gunung Api Jembangan : tuf pasiran dan batu pasir tufan

   Sumber : Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 716 K/40/MEM/2003

4.5. KONDISI KLIMATOLOGI

  Temperatur Kabupaten Pemalng tidak banyak mengalami perubahan pada musim kemarau maupun penghujan, berkisar antara 300 C dengan rata-rata curah hujan selama 1 tahun sebesar 302 mm. Curah hujan tertinggi berada pada Bulan Januari yaitu 803 mm, sedangkan curah hujan terendah berada di Bulan Agustus, yaitu sebesar 22 mm, selengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 4.2.

  

Curah Hujan Kabupaten Pemalang

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-10 Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-11

Peta 4.2 Peta Kelerengan Kabupaten Pemalang

4.6. SOSIAL DAN EKONOMI

4.6.1. Penduduk Menurut Pendidikan

  Pada tataran makro, ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan adalah kemampuan baca tulis penduduk atau angka melek huruf. Pada tahun 2013 persentase penduduk Pemalang usia 10 tahun ke atas yang melek huruf sebanyak 90,63, persen. Berarti sekitar 9,37 persen masih belum dapat baca tulis. Angka melek huruf Pemalang sudah cukup tinggi, dimana angkanya sudah mencapai diatas 90 persen. Hal ini seiring dengan program bebas buta aksara yang dicanangkan oleh pemerintah.

  

TABEL IV.7

INDIKATOR PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2012-2013

  Tahun Uraian 2012 2013

Angka Melek Huruf 90,66 90,63

  • - Laki-laki 94,34 94,57

  • - Perempuan 87,29 86,81

    Angka Partisipasi Sekolah 5,76 5,76

  • - usia 7-12 99,09 99,35

  • - usia 13-15 83,19 87,57

  • - usia 16-18 48,78 50,93

  • - usia 19-24 5,56 9,63

  

Sumber : Sakernas, 2013

Penduduk laki-laki memiliki kemampuan baca tulis lebih tinggi dari dibanding perempuan.

  Angka partisipasi sekolah yaitu angka yang menjelaskan banyaknya penduduk usia sekolah pada masingmasing kelompok usia sekolah yang sedang/masih sekolah dibagi dengan usia sekolah pada masing-masing kelompok usia sekolah. Di Kabupaten Pemalang, partisipasi sekolah penduduk usia SD (7-12 tahun) sudah cukup tinggi yaitu mencapai 99,35 persen pada tahun 2013, yakni mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 99,09 persen. Sementara partisipasi penduduk usia SLTP (13-15 tahun) pada tahun 2013 sebesar 87,57 persen dan partisipasi sekolah penduduk usia SLTA (16-18) sebesar 50,93 persen sedangkan partisipasi usia Perguruan Tinggi (1924 tahun) hanya sebesar 9,62 persen. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk menempuh pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi masih rendah, dimana pada umumnya bersekolah sampai tingkat pendidikan SD.

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-12

  

TABEL IV.8

PROSENTASE PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG

TAHUN 2012-2013

  No Pendidikan yang ditamatkan Laki-laki Perempuan Jumlah

  1 Tidak/belum pernah sekolah 3,33 9,34 6,34

  

2 Tidak punya ijazah SD 26,09 26,8 26,45

  3 SD/MI 40,69 38,88 39,79

  4 SMP/MTs 15,42 14,59 15,01

  5 SMU 8,7 7,12 7,91

  6 SMK 3,86 1,73 2,80

  7 DI/II 0,88 0,04 0,46

  8 DIII 0,49 0,06 0,28

  9 DIV/S1/S2 1,04 1,44 1,24 Sumber : Sakernas, 2013 Kualitas SDM salah satunya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan keterampilan.

  Persentase penduduk berusia 15 tahun keatas menurut pendidikan yang ditamatkan dapat dilihat pada tabel berikut. Sebagian besar Penduduk Kabupaten Pemalang menamatkan pendidikan SD/MI yaitu sebesar 39,76 persen, kemudian SMP/MTs sebesar 15,00 persen, sedangkan tamat SMU/MA sebesar 7,90 persen, tamat SMK 2,78 persen. Sementara lulusan perguruan tinggi (DI/II, DIII, DIV/S1/S2) hanya sebesar 1,74 persen. Kualitas SDM salah satunya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan keterampilan. Persentase penduduk berusia 15 tahun keatas menurut pendidikan yang ditamatkan dapat dilihat pada tabel berikut. Sebagian besar Penduduk Kabupaten Pemalang menamatkan pendidikan SD/MI yaitu sebesar 39,76 persen, kemudian SMP/MTs sebesar 15,00 persen, sedangkan tamat SMU/MA sebesar 7,90 persen, tamat SMK 2,78 persen. Sementara lulusan perguruan tinggi (DI/II, DIII, DIV/S1/S2) hanya sebesar 1,74 persen. Perlu diperhatikan bahwa masih banyak penduduk yang tidak tamat Sekolah Dasar (tidak punya ijasah SD) dan bahkan Tidak/Belum pernah sekolah, yaitu sebesar 32,83 persen. Terdiri dari tidak/belum pernah sekolah sebanyak 6,38 persen dan Tidak Punya Ijasah SD 26,45 persen.

4.6.2. Profil Tingkat Kemiskinan

  Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori perkapita per hari ditambah kebutuhan minimum non makanan yang mencakupperumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Garis kemiskinan merupakan jumlah nilai pengeluaran minimum makanan maupun non makanan yang merupakan batas pengeluaran seseorang dianggap sebagai penduduk

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-13 miskin. Indeks Kedalaman Kemiskinan ( Poverty Gap Indeks P1 ) merupakan ukuran rata- rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan ( Poverty Severity Indeks P2) yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara pendudukmiskin. Semakin tinggi nilai indeks, maka semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Pemalang terlihat masih tergolong tinggi jika dibandingkan tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Persentase penduduk miskin mencapai 19,27 persen pada tahun 2013, sama seperti tahun sebelumnya yaitu sebesar 19,27 persen pada tahun 2012. Secara absolut, penduduk miskin pada tahun 2013 tercatat 246.790 jiwa, lebih banyak bila dibandingkan penduduk miskin pada tahun 2012 yang tercatat sebanyak 245.907 jiwa.

4.7. PROFIL PDRB

  Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi riil menunjukkan angka positif yaitu sebesar 5,41 persen lebih cepat bila dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 5,28 persen, hal ini menunjukkan pertumbuhan yang positif bagi perekonomian Pemalang. Apabila mengamati sektor-sektor yang membentuk pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pemalang, maka dapat diketahui bahwa sektor yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2013 adalah Sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 6,48 persen. Pertumbuhan tertinggi kedua pada tahun 2013 adalah sektor pertanian sebesar 6,18 persen. Di urutan ketiga adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6.07 persen. Pertumbuhan ekonomi per sektor tertinggi di urutan ke-empat adalah sektor bangunan sebesar 5,98 persen. Dan pada urutan ke-lima sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sebesar 5,36 persen. Struktur perekonomian suatu daerah sangat dipengaruhi oleh besarnya sumbangan atau peranan masing-masing sektor ekonomi dalammembentuk nilai tambah PDRB dan dari struktur perekonomian tersebut dapat diketahui corak perekonomian suatu daerah.

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-14

Gambar 4.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi

  Sektor Pertanian dan Perdagangan merupakan sektor yang sangat dominan dalam perekonomian Pemalang. Pada tahun 2013 sektor perdagangan hotel dan restoran mampu memberikan sumbangan nilai tambah yang cukup besar bagi perekonomian Kabupaten Pemalang. Pada sektor tersebut sangat besar pengaruhnya dalam penciptaan nilai tambah PDRB Kabupaten Pemalang. Peranannya mulai mendominasi sejak tahun 2005 dan terus meningkat sampai tahun 2013, dimana sumbangannya pada tahun 2013 mencapai 27,7 persen. Urutan kedua komposisi peranan PDRB tahun 2012 adalah sektor pertanian dengan sumbangan sebesar 25,63 persen. Sumbangan terbesar keempat diberikan oleh sektor jasajasa yaitu 11,78 persen, kemudian disusul oleh sektor angkutan dan komunikasi memberikan sumbangan 4,47 persen dan sektor keuangan, kewa dan jasa perusahaan sebesar 4,0 persen, sektor lainnya memberikan sumbangan di bawah 3 persen. Pada urutan ketiga pembentuk PDRB Kabupaten Pemalang adalah sektor industri dengan sumbangan sebesar 21,1 persen terjadi pada tahun 2011.

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-15 Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kab Pemalang

  IV-16