TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR - TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI - Test Repository

  TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

Sriyati

  

NIM : 20109028

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  

SALATIGA

2012

  TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi Syarat memperoleh gelar Ahli Madya

  Pada Program Studi Diploma III Perbankan Syariah

Disusun oleh :

Sriyati

  

NIM : 20109028

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  

SALATIGA

2012

  

MOTTO

Ø

  Tidak ada suat u masalah yang t idak ada j alan penyelesaiannya

  Ø

  Kerj a keras pant ang menyerah mewuj udkan impian

  PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

  

Ø Kedua orang tuaku yang paling aku sayangi, yang telah

mendidik dan mengasuh aku selama ini

  Ø Kakak-kakak aku Ø Mas Widhi Eko Prasetyo yang selalu memberi dukungan dan do’a kepada penulis

  Ø Teman-teman sekelas aku

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan atas kehadirat Allat SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, serta dengan ridho- Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ TEKNIK

  

PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN

MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI” Sholawat

  serta salam semoga tercurah kepada Rasul Allah SAW beserta orang-orang yang senantiasa istiqomah mengikuti risalah beliau. Amin.

  Adapun maksud dan tujuan penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Islam.

  Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginyakepada semua pihak yang telah mebantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya penyusunan tugas akhir ini, serta dukungan dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang gterhormat :

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag, MM selaku Ketua Program Studi DIII Keuangan Perbankan Islam STAIN Salatiga.

  3. Bapak Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tugas akhir ini.

  4. Semua pihak yang ada di BMT TUMANG yang telah membantu dalam memberikan data serta pengetahuan kepada penulis dalam penyusunan laporan ini.

  5. Bapak Ibu tersayang yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, baik materiil maupun spiritual serta kakak-kakak aku.

  6. Teman-teman ku DIII, khususnya kelas B, senang bisa sekelas dan mengenal kalian selama ini, aku tidak akan melupakan canda tawa kita selama (3) tahun ini

  7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, sehingga dapat memberikan pembelajaran bagi penulis.

  Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya, amin.

  Salatiga, 1 September 2012 Penulis

  Sriyati ABSTRAK

  

SRIYATI : Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk Tabungan Mudharabah

  Sikala BMT Tumang Cabang Boyolali , Tugas Akhir, Salatiga : Jurusan Syariah, STAIN Salatiga, 2012.

  Pembimbing : Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana teknik

  pemasaran marketing mix pada BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk tabungan Mudharabah Sikala dan faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk marketing mix . Rumusan

  

masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana teknik pemasaran

marketing mix yang ditempuh oleh BMT Tumang Cabang Boyolali untuk

  memasarkan Sikala. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk marketing mix produk Sikala . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

  Teknik yang dilakukan BMT Tumang Cabang Boyolali meliputi : elemen- elemen marketing mix yaitu Strategi Produk (Product), Strategi Harga (Price), Strategi Promosi (Promotion) dan Strategi Tempat (Place). Demikian juga dalam teknik pemasaran produk tabungan mudharabah Sikala tidak menggunakan teknik khusus. Meskipun dengan demikian produk tabungan Sikala lebih diminati oleh masyarakat dari pada produk-produk lain. Karena produk tabungan Sikala dapat memberikan manfaat pada anggota penyimpan yang berupa bagi hasil simpanan sesuai dengan kesepakatan. Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan menurut keuntungan BMT Tumang Cabang Boyolali dengan nisbah antara BMT : anggota adalah 70 : 30. Bagi hasil yang dimaksud akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan secara otomatis ke rekening simpanan anggota setiap awal bulan. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk terletak pada lingkungan manajemen BMT sendiri dan pesaing yang ada di wilayah Boyolali. Kompetitor lainya juga otomatis menjadi pesaing bagi BMT Tumang dalam melakukan kegiatan usahanya .

  Kata kunci : marketing mix, teknik pemasaran

  

DAFTAR ISI

  Halaman Sampul ............................................................................................. i Halaman Judul ................................................................................................. ii Persetujuan Pembimbing ................................................................................ iii Pengesahan ...................................................................................................... iv Lembar Keaslian ............................................................................................. v Motto ............................................................................................................... vi Persembahan ................................................................................................... vii Abstark ............................................................................................................ viii Kata Pengantar ................................................................................................ ix Daftar Isi ......................................................................................................... xi Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii Daftar Gambar.................................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .........................................................................

  4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................

  5 D. Peneliti Terdahulu .........................................................................

  6 E. Metode Penelitian ..........................................................................

  8

  F. Penegasan Istilah ...........................................................................

  9 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 10

  BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka .............................................................................. 13 B. Kajian Teori .................................................................................. 13 BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum BMT Tumang Cabang Boyolali ........................ 30 B. Data Deskriptif ............................................................................... 44 BAB IV ANALISIS A. Analisa Data ................................................................................. 47 B. Faktor-Faktor Yang Menjadi Kendala ............................................ 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... 57 B. Saran ............................................................................................. 68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL Tabel 1 Daftar Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ...............................................

  23 Tabel 2 Perkembangan Jumlah Nasabah Tabungan Sikala ................................

  55

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Struktur Organisasi BMT Tumang Cabang Boyolali ......................

  35

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Salah satu cirinya

  adalah munculnya dinamika pembangunan di segala bidang. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan tentu saja membutuhkan modal yang besar. Beberapa sektor yang mendukung terlaksananya proses pembangunan adalah pajak, peran

  

lembaga keuangan dan partisipasi langsung dari masyarakat. Sejauh ini pemerintah

  memandang bahwa lembaga keuangan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan karena lembaga ini mempunyai fungsi utama sebagai mediator, atau suatu wadah yang dapat menghimpun dana sekaligus menyalurkannya secara efektif . dan efisien. ( Husnur Rofiq: 2007) http://jhttp://mitrariset.blogspot.com/2009

  Lembaga keuangan yang dimaksud tidak hanya berbentuk bank tetapi juga non-bank. Lembaga keuangan non-bank yang melayani masyarakat di kalangan umum dan bersifat merakyat adalah koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.

  Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan guru perekonomian nasional.

  Sejak diberlakukannya sistem keuangan dan perbankan syari’ah, banyak lembaga keuangan yang kemudian beralih dari sistem konvensional ke sistem syari’ah karena ada fatwa yang mengharamkan bunga bank karena dianggap sebagai riba. Selain itu masyarakat pada umumnya kurang puas dengan layanan yang disediakan oleh lembaga keuangan konvensional. Sebagian besar lembaga keuangan konvensional justru menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat. Berbeda dengan lembaga keuangan syari’ah yang berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan sosial.

  Dengan alasan ini, maka kalangan pemerhati ekonomi Islam berupaya memberdayakan ekonomi umat dengan mendirikan Baitul Maal Wattamwil. Pada awalnya BMT adalah suatu Lembaga Swadaya Masyarakat, dan pada perkembangannya sebagian besar memilih untuk Berbadan Hukum Koperasi.

  Diharapkan setelah Berbadan Hukum Koperasi, BMT dapat menjawab keinginan para anggotanya selama ini.

  Fungsi utama dari BMT yaitu sebagai penghimpun dana (funding), dan pembiayaan (financing). Baitul Maal Wattamwil (BMT) terdapat dua istilah, yaitu “Baitul Maal” dan “Baitul Tamwil”. “Baitul Maal” adalah lembaga yang kegiatannya menerima dan menyalurkan dana zakat, infaq dan sadaqah, sedangkan “Baitul Tamwil” adalah lembaga yang kegiatannya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi pengusaha kecil dan mikro dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan usaha ekonomi (Muhammad, 1998: 161-162).

  Terdapat tiga kelompok jasa bank yang perlu dikelola secara profesional masing-masing adalah kegiatan penghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending), dan jasa-jasa bank lainnya (service). Ketiga kelompok tersebut harus dikelola secara bersamaan karena masing-masing kelompok satu sama lainnya saling berkaitan sehingga apabila salah satu kelompok tidak dikelola secara professional maka mengakibatkan kerugian bagi bank itu sendiri, terutama kelompok funding dan

  lending (Kasmir, 2003: 4).

  Dalam dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Hal itu dimaksudkan untuk menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat serta terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mitra akan suatu produk atau jasa dari lembaga keuangan tersebut. Dalam rangka mengembangkan usahanya, BMT Tumang Cabang Boyolali membutuhkan teknik untuk memasarkan produk-produknya. Untuk itu sebelum memperkenalkan produk, pihak BMT harus mengenal atau mengerti kebutuhan kondisi nyata dari para calon nasabah (masyarakat). Setelah itu, baru memperkenalkan produk sesuai dengan kebutuhan nasabah.

  Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah terdapat beberapa cara yaitu : menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya, memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing, menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya, memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan, memberikan pelayanan yang maksimal mulai calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan, berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank, berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik segi jumlah maupun kualitas nasabah (Kasmir, 2000: 165-266).

  Agar suatu lembaga keuangan dapat menguasai pasar dibanding dengan lembaga keuangan lain, maka lembaga keuangan di sini harus mempunyai teknik pemasaran yang baik sehingga bisa mencapai tujuan dari lembaga keuangan tersebut. Karena jangkauan atau pembahasan suatu pemasaran yang sangat luas dan setiap usaha yang dijalankan membutuhkan pemasaran maka istilah teknik pemasaran akan selalu menarik untuk dibicarakan. Oleh karena itu, penulis ingin mendasarkan pembahan Tugas Akhir ini pada teknik stategi pengembangan produk atau bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix mempunyai 4 elemen yang saling berkaitan dan tidak boleh dipisahkan. 4 elemen tersebut dikenal dengan istilah 4P, yaitu Product, Price, Promotion dan Place. Untuk mengetahui teknik pemasaran

  

marketing mix yang digunakan BMT Tumang Cabang Boyolali dalam

  mengembangkan usahanya. Maka penulis mengambil judul ”TEKNIK

  

PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN

MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

  1. Bagaimana teknik pemasaran marketing mix yang ditempuh oleh BMT Tumang Cabang Boyolali untuk memasarkan Sikala?

  2. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk marketing mix produk Sikala?

C. Tujuan dan Kegunaan

  1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

  a. Untuk mengetahui bagaimana teknik pemasaran marketing mix pada BMT Tumang Cabang Boyolali.

  b.

   Untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk marketing mix.

  2. Adapun kegunaan penulisan tugas akhir ini adalah :

  a. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang aplikasi pembiayaan mudharabah pada lembaga keuangan baik bank ataupun non bank.

  b. Bagi BMT Dengan mengetahui benar atau tidaknya sistem aplikasi pembiayaan mudharabah, maka pihak manajemen dapat mereview kinerja lembaga keuangan kedepannya.

  c. Bagi STAIN Salatiga Sebagai tambahan reverensi dan informasi bagi akademi ka STAIN Salatiga khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir.

  d. Bagi Pembaca Diharapkan hasil penulisan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bacaan mengenai aplikasi pembiayaan mudharabah dalam lembaga keuangan baik bank ataupun non bank.

D. Penelitian Terdahulu

  Terkait dengan tugas akhir yang diteliti oleh penulis, ada beberapa telaah pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi penelitian ini.

  Ana Muntadhirotul, (2004) dalam Tugas akhir yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Muhajirin Salatiga”, Strategi pemasaran merupakan proses penyusunan rencana kegiatan sekarang untuk dapat mempengaruhi keadaan masa mendatang. Sasaran dari diterapkannya strategi pemasaran adalah membuat agar kegiatan perusahaan dapat berjalan lancar dengan menggunakan rencana yang telah ditetapkan.

  Dalam menetapkan strategi pemasaran perlu melibatkan beberapa pihak yang berhubungan langsung dengan bagian pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah segmentasi pasar pemilihan pasar sasaran dan marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari barang atau jasa (product), harga produk (price), distribusi (place), dan promosi (promotion).

  Ami Sari Rahmah, (2009) dalam Tugas akhir yang berjudul “Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Shar-e Periode Januari-Desember 2008 Di BMI Cabang Solo”, sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat secara luas maka BMI cabang Solo juga memiliki suatu produk yaitu tabungan Shar-e.

  Perkembangan ini dipengaruhi beberapa faktor. Dari analisis diketahui bahwa tabungan terbesar pada tahun 2008 terjadi pada bulan November yaitu sebanyak 3.935 nasabah, kenaikan terjadi karena masyarakat mulai mempercayai dan mengetahui keberadaan BMI.

  Taukhidah, (2007) menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh BMT Rukyat (Rumah Rakyat) Salatiga dalam mengembangkan usahanya adalah dengan cara : 1). Strategi Pemasaran, 2). Daur Hidup Produk, 3). Proses Pemasaran, 4). Sistem Penghimpunan Dana.

  Ika Fitri Widiyastuti, (2009) dalam Tugas Akhir yang berjudul “Teknik Pemasaran : Marketing Mix produk BMT Tumang Cabang Ampel” mengatakan bahwa tujuan penelitian pemasaran marketing mix adalah untuk mengetahui teknik pemasaran yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya kepada masyarakat dan untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapai BMT Tumang Cabang Ampel dalam menjalankan kegiatan pemasarannya. Teknik yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel meliputi : elemen-elemen marketing mix yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out, serta strategi promosi. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produk yaitu terletak pada lingkungan mikro antara lain, manajemen BMT sendiri dan pesaing yang ada diwilayah Ampel.

   Metode Penelitian E.

  1. Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di BMT Tumang Cabang Boyolali yang beralamat di Jl. Pandanaran No. 299 Boyolali, Telp. (0276) 323 034.

  2. Metode penelitian kualitatif Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan tentang marketing mix produk Sikala, di BMT Tumang Cabang Boyolali.

  3. Sumber Data Adapun sumber data yang diperoleh, dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : a. Data Primer

  Merupakan data atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber dimana penelitian berlangsung.

  b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dengan cara mempelajari hal- hal yang berasal dari buku-buku dan dokumen tertentu.

  4. Metode Pengumpulan Data

  a. Metode Wawancara Wawancara itu sendiri adalah cara pengumpulan data atau informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lesan dan dijawab secara lesan pula.

  b. Metode Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan membaca buku-buku referensi serta mencari bahan melalui internet tentang BMT dan yang masih berhubungan dengan penelitian.

F. Penegasan Istilah

  Berikut pengertian dari istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini, yaitu :

  1. Teknik pemasaran adalah suatu upaya strategis dalam proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi dan pendistribusian ide-ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi (Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association-AMA, 1989)

  2. Marketing (Pemasaran) adalah suatu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan penghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa- jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabah (Kamsir, 2003:169).

  3. Marketing mix adalah pemasaran yang dilakukan secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri, yang terdiri dari Product, Price, Place dan Promotion (Kasmir, 2000 : 192).

  4. Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan (Kasmir, 2003:186).

  5. Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik modal (shahibul mal) dengan pengelola dana (mudharib) untuk memperoleh keuntungan dengan sistem bagi hasil (nisbah) yang telah disepakati di awal akad (Antonio, 2001: 95).

  Sedangkan Sikala sendiri adalah akronim dari simpanan sukarela.

G. Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

  BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan dan kegunaan Penelitian D. Penelitian Terdahulu E. Metode Penelitian F. Penegasan Istilah G. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menyajikan satu pokok pembahasan yaitu : Kerangka Pemikiran Teoritik. Kerangka Pemikiran Teoritik berisi pengertian pemasaran, tujuan pemasaran, konsep-konsep pemasaran, produk Perbankan Syariah, hambatan dalam pemasaran dan faktor-faktor dalam sistem pemasaran.

  BAB III Laporan obyek A. Gambaran umum Pada bab ini menyajikan gambaran umum dan data-data deskriptif. Gambaran umum disajikan informasi umum mengenai obyek umum penulisan Tugas Akhir diantaranya sejarah perkembangan BMT Tumang Cabang Boyolali, Struktur organisasi dan pembagian tugas, Lokasi BMT Tumang dan Wilayah kerja BMT Tumang Cabang Boyolali, Produk-produk BMT Tumang, Visi dan Misi dan Keunggulan BMT Tumang. Data-data deskriprif berisi tehnik pemasaran yang telah dilakukan pada BMT Tumang Cabang Boyolali, Perkembangan organisasi BMT Tumang Cabang Boyolali.

  B. Data deskriftif Data deskriftif adalah kumpulan data dan informasi yang lebih khusus untuk menggambarkan masalah yang dirumuskan dalam rumusan masalah.

  BAB IV. ANALISIS Pada bab ini, berisi tentang jawaban dari rumusan masalah yang di kemukakan dan menguji hipotesis yang telah di buat. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bagian ini berisi tentang simpulan-simpulan yang langsung diturunkan dari seksi diskusi dan analisis yang dilakukan pada bagian sebelumnya. Simpulan ini juga harus telah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah. B. Saran Bagian implikasi ini muncul sebagai hasil dari simpulan sebagai jawaban atas rumusan masalah, sehingga dari sini dapat ditarik benang merah apa implikasi teoritis penelitian ini. Jika penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terapan, maka implikasi praktis apa yang dimunculkan sebagai masukan bagi pihak terkait.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pandangan Umum Tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

  1. Pengertian Pemasaran

  Arti pemasaran menurut (Kotler, 2000: 7) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

  Sedangkan arti pemasaran menurut (Mursid, 1997: 26) yaitu sebagai suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

  Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

  2. Tujuan Pemasaran

  Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu lembaga keuangan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis. Begitu pula dengan pemasaran suatu lembaga merupakan usaha untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan dan dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dalam bentuk produk simpanan (giro, tabungan dan diposito), pinjaman (kredit), dan jasa-jasa lainnya. Secara umum tujuan pemasaran sebuah lembaga keuangan adalah untuk:

  a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

  b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah.

  c. Memaksimumkan pilihan dalam arti lembaga menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

  d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien (Kasmir, 2003: 170-171).

   Konsep-Konsep Pemasaran 3.

  Dalam pemasaran, terdapat beberapa konsep dasar yang melandasi kegiatan-kegiatan pemasaran suatu lembaga keuangan pada umumnya.

  Menurut Kotler konsep terdiri dari :

  a. Konsep Produksi Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka. Konsep ini merupakan konsep yang paling tua.

  b. Konsep Produk Konsep produk ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang akan menawarkan mutu dan kinerja terbaik. Konsep produk ini menimbulkan “Miopia Pemasaran” dimana pemasaran hanya menfokuskan perhatiannya pada produk tidak pada kebutuhan dan keinginan pasar.

  c. Konsep Penjualan Menurut konsep ini jika konsumen dibiarkan saja, maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup. Perusahaan akan melakukan kegiatan penjualan dan promosi yang agresif.

  d. Konsep Pemasaran Konsep in merupakan konsep yang menentang konsep-konsep sebelumnya. Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai tujuan pasar adalah dengan menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien dari pada perusahaan lain (Kotler, 1997: 9).

  Menurut Kotler konsep ini menekankan ke dalam beberapa pengertian dibawah ini: 1) Menentukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut. 2) Membuat apa yang anda dapat jual dari pada menjual apa yang anda buat.

  3) Mencintai pelanggan. 4) Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba membuat produk yang dapat anda jual (Kotler, 1997: 7).

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

  Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri (Kasmir, 2000 : 192).

  Konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P, yaitu :

  a. Product (produk) Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

  b. Price (harga) Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang ditukar dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain (http://moryaritonang.wordprees.com/2011/01/16/defenisi- pemasaran-jasa-bauran-pemasaran-jasa/).

  c. Place (tempat) Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya retal atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompetensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan

  (http://danisetiawaku.blogspot.com/2011/01/7-p-dalam-bauran- pemasaran.html).

  d. Promotion (promosi) Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasive yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.

  Dimana 4P diatas adalah merupakan marketing mix. Marketing mix adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh seorang marketing manajer untuk mempengaruhi jumlah permintaan dan menigkatkan omset penjualan agar usahanya bisa sukses (Mursid, 1997: 31).

  Marketing mix adalah (bauran pemasaran) merupakan kegiatan

  pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di antara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri (Kasmir, 2003: 186).

B. Pandangan Marketing Dalam Islam

  Banyak yang mengatakan pasar syariah adalah pasar yang emosional (emotional market) sedangkan pasar konvensional adalah pasar yang rasional (rational market). Maksudnya orang tertarik untuk berbisnis pada pasar syariah karena alasan-alasan keagamaan (dalam hal ini agama Islam) yang lebih bersifat emosional, bukan karena ingin mendapatkan keuntungan financial yang bersifat rasional. Sebaliknya, pada pasar konvensional atau non-syariah, orang ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, tanpa terlalu peduli apakah bisnis yang digelutinya tersebut mungkin menyimpang atau malah bertentangan dengan ajaran agama (Islam).

  Praktisi bisnis dan pemasaran sebenarnya bergeser dan mengalami transformasi dari level intelektual (rasional) ke emosional dan akhirnya ke pasar spiritual. Pada akhirnya konsumen akan mempertimbangkan kesesuaian produk dan jasa terhadap nilai-nilai spiritual yang diyakininya. Dilevel Intelektual (rasional), pemasar menyikapi pemasaran secara fungsional-teknikal dengan menggunakan sejumlah tools pemasaran, seperti segmentasi, targeting, positioning, marketing-mix,

  

branding dan sebagainya. Kemudian di level emosional, kemampuan pemasar dalam

  memahami emosi dan perasaan pelanggan menjadi penting. Disini pelanggan dilihat sebagia manusia seutuhnya, lengkap dengan emosi dan perasaannya.

  Spiritual marketing merupakan tingkatan tertinggi. Orang tidak semata-mata menghitung untung atau rugi, tidak terpengaruh lagi dengan hal yang bersifat duniawi. Panggilan jiwalah yang mendorongnya, karena didalamnya terkandung nilai-nilai spiritual.

  Kata syariah berasal dari kata syara’a al-syai’a yang berarti ‘menerangkan’ atau ‘menjelaskan sesuatu’. Atau berasal dari kata syir’ah dan syari’ah yang berarti ‘suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidal memerlukan bantuan alat lain’. Syaikh Al-Qardhawi mengatakan, cakupan dari pengertian syariah menurut pandangan Islam sangatlah luas dan komprehensif (al-syumul). Didalamnya mengandung makna mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari aspek ibadah (hubungan manusia dengan Tuhannya), aspek keluarga (seperti nikah, talak, nafkah, wasiat, warisan), aspek bisnis (perdagangan, industri, perbankan, asuransi, utang-piutang, pemasaran, hibah), aspek ekonomi (permodalan, zakat, bait, al-maf, fa’I, ghanimah), aspek hukum dan peradilan, aspek undang-undang hingga hubungan antar Negara.

  Pemasaran sendiri adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah. Maka, syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Ini artinya bahwa dalam syariah marketing, seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimoangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi dalam suatu transaksi apapun dalam pemasaran dapat dibolehkan (Elqorni,

  

http://elqorni.wordpress.com/2008/08/06/dasar-marketing-syariah/ . Di akses pada 9-

9-2012).

  Dalam strategi pemasaran modern, bauran harga (pricing mix) merupakan salah satu instrumen terpenting, karena bauran ini yang langsung berpengaruh terhadap penerimaan produsen. Sehingga, untuk menjaga agar bisnis tetap bertahan dalam jangka panjang, penetapan harga harus dirancang sebaik-baiknya. Selain itu, hanya bauran harga yang menyebabkan arus kas masuk bagi perusahaan. Tiga bauran pemasaran yang lain (dari 4P), yaitu strategi produk, promosi dan distribusi, semuanya menghabiskan biaya, atau menjadi cost centre bagi perusahaan.

  Ada dua aturan dasar keputusan penetapan harga dalam strategi pemasaran modern. Pertama, besaran harga barang atau jasa harus dapat mengkompensasi harapan konsumen terhadap kualitas produk yang ditawarkan perusahaan. Kedua, harga yang terlalu tinggi di mata konsumen akan mengandung konsekuensi tingkat penjualan yang rendah, sebaliknya harga yang teralu rendah bisa berakibat penjualan tinggi namun tidak disertai profit atau keuntungan. Akibatnya, memahami nilai yang diberikan konsumen terhadap harga suatu produk menjadi vital dalam strategi pemasaran perusahaan.

  Bagaimana panduan Islam untuk keputusan penetapan harga suatu produk? Secara langsung Al-quran sudah menetapkan rambu-rambu dalam berbisnis, yang harus dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik produsen maupun konsumen.

  Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

  

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dalam perdagangan

yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu” (QS 429). Dalam buku

“Muhammad Seorang Pedagang ”, Afzalurrahaman menyebutkan salah satu dari

  delapan prinsip perdagangan adalah harus dengan kesepakatanbersama. Rasulullah SAW bersabda penjual dan pembeli tidak boleh berpisah kecuali dengan kesepakatan bersama (alhadits).

  Dalam prakteknya, untuk di pasar tradisional, tawar-menawar dilakukan oleh pedagang dan pembeli, sampai diperoleh titik temu harga yang harus menyenangkan kedua belah pihak. Di ritel-modern, konsumen memiliki kebebasan, apakah mau membayar atau tidak dari berbagai lini produk yang ditawarkan, tanpa adanya paksaan dari penjual, untuk sebuah nilai produk yang diharapkan.

C. Pengertian Nisbah Bagi Hasil

  Menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan profit sharing. Profit

sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba (Muhammad, 2005: 105).

  Secara istilah profit sharing merupakan distribusi beberapa bagian laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Bentuk-bentuk distribusi ini dapat berupa pembagian laba akhir, bonus prestasi, dll. Dengan demikian, bagi hasil merupakan sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara pemilik dana dan pengelola dana

  Disisi lain, dengan pengusaha/peminjam dana, Bank Islam akan bertindak sebagai shahibul maal (penyandang dana, baik yang berasal dari tabungan/deposito/giro maupun dana Bank sendiri berupa modal pemegang saham). Sementara itu, pengusaha/peminjam akan berfungsi sebagai mudharib (pengelola) karena melakukan usaha dengan cara memutar dan mengelola dana Bank (Muhammad, 2005: 137).

  Nisbah merupakan proporsi pembagian hasil. Nisbah ini akan ditetapkan dalam

  akad atau perjanjian. Sebelum akad ditanda tangani, nasabah atau anggota dapat menawar sampai pada tahap kesepakatan. Hal ini tentunya berbeda dengan sistem bunga, yakni nasabah selalu pada posisi pasif dan dikalahkan, karena pada umumnya bunga menjadi kewenangan pihak Bank . Disisi lain nisbah bagi hasil merupakan faktor penting dalam menentukan bagi hasil di Bank syariah. Sebab aspek nisbah merupakan aspek yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi (Muhamad, 2005: 119).

  Jadi, nisbah adalah sebagai pembagian keuntungan yang terbagi dalam bentuk prosentase antara pemilik modal dan pengelola modal. Kesepakatan tentang nisbah ini selanjutnya tertuang dalam akad. Atas dasar laporan dari nasabah atau anggota, manajemen BMT akan membuat perhitungan bagi hasilnya sesuai dengan nisbah tersebut

  2. Perbedaan bagi hasil dan bunga Tabel 1. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

  Bunga Bagi hasil Penentuan keuntungan

  Pada waktu perjanjian dengan asumsi harus selalu untung

  Pada waktu akad dengan pedoman kemungkinan untung Rugi

  Besarnya prosentase Berdasarkan jumlah uang (modal) yang dipinjamkan

  Berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh Pembayaran Seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan untung rugi

  Bergantung pada keuntungan proyek bila rugi ditanggung bersama

  Jumlah pembayaran Tetap, tidak meningkat walau keuntungan berlipat

  Sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan Eksistensi Diragukan oleh semua agama

  Tidak ada yang meragukan Keabsahannya

  Sumber: Wirdyaningsih (2005: 49)

a. Tabungan

  1. Pengertian Tabungan Berdasarkan UU PerBankan No 10 Tahun 1998 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-undang No 7 Tahun 1992. Definisi tabungan adalah: a. Tabungan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposit, sertifikat deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  b. Tabungan adalah simpanan yang penarikannnya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dari pengertian di atas, maka definisi tabungan adalah dana yang dipercayakan kepada Bank, yang penarikannya sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

  Dalam penabungan, maka dana tersebut akan dikelola secara profesional oleh pihak Bank sesuai dengan motivasi dari si penabung.

  Islam juga menganjurkan untuk hemat dalam setiap pengeluaran. Sehingga Islam menetapkan aturan-aturan perekonomian dalam hal menyimpan dan menabung. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut: a. Menyimpan kelebihan setelah kebutuhan primer terpenuhi

  b. Menyimpan kelebihan untuk menghadapi kesulitan

  c. Hak harta generasi mendatang

  d. Tidak menimbun harta

  e. Pengembangan harta harus dilakukan dengan baik dan halal

  2. Menabung Dalam Perspektif Islam Dalam Islam menabung adalah tindakan yang dianjurkan, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok lebih baik (Antonio, 2000: 205-206). Al-Qur’an: dalam Surat An-nisa’ ayat 9

  

Z w ö qs% (#qä9qà)u ‹ø 9u r ! $# © (#qà) Gu ‹ù =sù ö NÎgø Šn =tæ (#qèù% s{ $¸ÿ»yèÅ Ê Z p ƒÍh ‘ èŒ ó OÎgÏÿù =yz ô ` ÏB (#qä.t s? qs9 ö šú ïÏ%© !$# |· ÷‚ u ‹ø 9u r

­ ­ 

đồẻ #´‰ƒÏ‰y™

  Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

  

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir

terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa

kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (An-nisa’:

9).

  3. Jenis-jenis Tabungan Dalam operasional Bank syari’ah, menerapkan dua aqad dalam tabungan, yaitu wadi’ah dan mudharabah. Tabungan yang menerapkan wadi’ah, mengikuti prinsip-prinsip wadi’ah yad dhamanah, dimana tabungan ini tidak mendapatkan imbalan bagi hasil, karena sifatnya titipan.

  Tabungan yang menerapkan aqad mudharabah mengikuti prinsip

  

mudharabah , yang diantaranya adalah pertama, keuntungan yang diperoleh dari dana

  yang dikelola oleh Bank sebagai mudharib harus dibagi dengan nasabah sebagai

  

shahibul maal . Kedua, adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan

  pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup.

a. Simpanan Mudharabah Mudharabah berasal dari kata dharaba, berarti memukul atau berjalan.

  Antonio (2001: 95) memberikan definisi, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Dokumen yang terkait

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG TUGAS AKHIR - ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG - Test Repository

0 1 148

PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA TUGAS AKHIR - PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA - Test Repository

0 1 76

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN DI BMT AR-RAHMAH KARANGGEDE TUGAS AKHIR - ANALISIS KUALITAS PELAYANAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN DI BMT AR-RAHMAH KARANGGEDE - Test Repository

0 2 96

ANALISIS MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT TUMANG CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT TUMANG CABANG SALATIGA - Test Repository

0 0 84

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL BOYOLALI

0 0 112

ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS

0 0 66

STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG TUGAS AKHIR - STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG - Test Repository

0 3 91

ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA SUKA RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG WONOSEGORO PERIODE - TUGAS AKHIR - ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA SUKA RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG WONOSEGORO PERIODE 2013-2015 - Test Reposito

0 0 101

STRATEGI PEMASARAN SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING PADA PRODUK PEMBIAYAAN OLEH DIVISI MARKETING BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG SURUH - Test Repository

0 0 87

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BMT TUMANG - Test Repository

1 2 102