Karakteristik yang harus dimiliki guru d

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapat yang menyatakan bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau
penerusan pengetahuan, sudah ditinggalkan oleh banyak orang. Kini, mengajar lebih sering
dimaknai sebagai perbuatan yang kompleks, yaitu penggunaan secara integratif sejumlah
ketrampilan untuk menyampaikan pesan. Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang
dimaksud dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu wawasan. Sedangkan
aplikasinya secara unik dalam arti secara simultan dipengaruhi oleh semua komponen
belajar-mengajar. Komponen yang dimaksud yaitu: tujuan yang ingin dicapai, pesan yang
ingin disampaikan, subjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, serta yang tidak kalah
pentingnya keterampilan, kebiasaan serta wawasan guru tentang diri dan misinya sebagai
pendidik.
Agar proses pembelajaran dapat berlangsung maka pengajar harus memberdayakan
diri sendiri dan para siswanya. Siswa diharapkan memiliki kompetensi yang diajarkan.
Mereka diposisikan sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator (UNY, 2005).
Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu bahwa membelajarkan
dan memberdayakan siswa, sehingga siswa memiliki kompetensi tertentu.
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks, yang pada dasarnya
merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang jumlahnya sangat banyak.
Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau

kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam
melaksanakan tugas mengajarnya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengajukan makalah yang berjudul
“Keterampilan Dasar yang Harus Dimiliki Guru dan Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru
Prifesional”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja keterampilan dasar yang harus dimiliko oleh guru ?
2. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja keterampilan dasar yang harus dimiliko oleh guru
2. Untuk mengetahui apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketrampilan Dasar yang Harus Dimiliki Guru
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh

guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang di sajikan sehingga akan mudah
mencapai kompetensi yang di harapkan.
Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran itu sendiri adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam menyiapkan/menciptakan suatu suasana yang
kondusif agar para siswa tersebut dapat siap secara mental dan agar mempunyai perhatian
yang terpusat pada suatu pelajaran yang akan dilakukan.Secara khusus tujuan membuka
pelajaran adalah untuk :
a. Menarik perhatian siswa
b. Menumbuhkan motivasi belajar siswa
Sedangkan yang dimaksud dengan menutup pelajaran itu sendiri mempunyai
pengertian sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri suatu
pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran.Didalam keterampilan
menutup pelajaran ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru, diantaranya
adalah;
a. Meninjau kembali penguasaan materi pelajaran siswa dengan cara guru merangkum
inti daripada pelajaran itu sendiri dan membuat suatu ringkasan
b. Memberikan dorongan Psikologis/Sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan pujian kepada para siswa. Mengevaluasi, dengan cara:
1) Mendemonstrasikan keterampilan

2) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
3) Mengeksplorasi pendapat siswa
4) Memberikan soal tertulis
2. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan
yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan
urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.
a. Tujuan Memberikan Penjelasan
1) Membimbing murid untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, fakta,
definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
2) Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau
pertanyaan.
3) Untuk mendapatkan balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahpahaman mereka.
2

4)

Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan

menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
b. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan
Secara garis besar komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua,
yaitu :
1) Merencanakan, mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan
jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan
hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
2) Penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan
balikan.
3. Keterampilan Dasar Bertanya
Melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
lebih bermakna. Pembelajaran akan menjadi akan sangat membosankan manakala selama
berjam-jam guru materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan,baik sekedar
pertanyaan pancingan,atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
Teknik bertanya adalah sejumlah cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengajukan pertanyaa kepada peserta didik dengan memperhatiakn karakteristik dan
latar belakang peserta didik. Ada 4 jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, yaitu pertanyaan permintaan, pertanyaan
mengarahkan atau menuntun, pertanyaan bersifat menggali, dan pertanyaan retoris.

a. Hakikat ketrampilan bertanya
Dengan bertanya kita dapat mengetahui informasi tentang apa saja yang ingin kita
ketahui. Dikaitkannya dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya antara guru
dengan siswa, antara siswa dengan guru ini menunjukkan adanya iteraksi dikelas yang
dinamis dan multi arah.
b. Tujuan adanya ketrampialn bertanya adalah
1) Menimbulkan rasa keingintahuan siswa
2) Merangsang fungsi berfikir
3) Mengembangkan ketrampilan berfikir
4) Memfokuskan perhatian siswa
5) Menstruktur tugas yang akan doberikan
6) Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
7) Merangsang terjadinya diskusi dan memperhatikan terhadap gagasan dan terapan
siswa sebgai subjek didik .
4. Keterampilan Dasar Memberikan Penguatan (Reinforcement)
Adalah segala bentuk respons yang merupakan bentuk dari modifikasi tingkah laku
guru terhadap tingkah laku siswa.Melalui keterampilan penguatan (reinforcement) yang
diberikan guru, maka siswa akan terdorong selamanya untuk memberikan respons setiap
kali muncul stimulus dari guru. Ada dua jenis penguatan yang bisa diberikan oleh
guru,yaitu penguatan verbal dan nonverbal.

3

a.

Penguatan verbal adalah penguatan yang di ungkapkan dengan kata-kata,baik katakata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi.
b.
Penguatan Nonverbal adalah penguatan yang di ungkapkan melalui bahasa
isyarat.
Terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan dalam memberikan penguatan agar
penguatan itu dapat meningkatkan motivasi pembelajaran.
1) Kehangatan dan Keantusiasan
2) Kebermaknaan
3) Gunakan Penguatan yang bervariasi.
4) Berikan Penguatan dengan segera.
5. Keterampilan Variasi Stimulus
Adalah keterampilan guru untuk menjaga agar pembelajaran tetap kondusif,tidak
membosankan sehingga siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, serta
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan ini sangat di perlukan
bagi setiap guru. Sebab, KBK mengharapkan siswa berpartisipasi aktif dalam setiap
tahapan proses pembelajaran.

Ada tiga jenis stimulus yang dilakukan guru,yaitu :
a. Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan proses pembelajaran, meliputi :
1) Penggunaan variasi suara (teacher voice)
2) Pemusatan perhatian siswa (Focusing)
3) Kesenyapan/kebisuan guru (Teacher Silence)
4) Mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement)
5) Gerakan badan mimik
6) Pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement)
b. Variasi dalam menggunakan media/alat bantu pembelajaran.
c. Variasi dalam melakukan pola interaksi
6. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat
mengganggu suasana pembelajaran. Komponen – komponen keterampilan mengelola
kelas adalah sebagai berikut.
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif). Keterampilan ini berkaitan dengan
kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan kegiatan
pembelajaran, sehingga berjalan secara optimal, efisien dan efektif. Keterampilan
tersebut meliputi :

1) Menunjukkan sikap tanggap
2) Memberi perhatian
3) Memusatkan perhatian kelompok
4) Memberikan petunjuk yang jelas
5) Menegur
6) Memberi penguatan
4

b.

Keterampilan yang berhubungam dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa
yang berkelanjutan. Dalam hal ini guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal (E. Mulyasa, 2004; Hasibuan
dkk.,1994).

7. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok

merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk
berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi
kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan
berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa.
Komponen-komponen keterampilan membimbing diskusi.
1. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi.
2. Memperluas masalah atau urutan pendapat
3. Menganalisis pandangan siswa
4. Meningkatkan urunan pikir siswa
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6. Menutup diskusi
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 38 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok
kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa
dengan siswa.
Komponen keterampilan yang digunakan adalah: keterampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan membimbing dan
memudahkan belajar dan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.
Diharapkan setelah menguasai delapan keterampilan mengajar yang telah
dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk mahasiswa calon guru sehingga dapat membina
dan mengembangkan keterampilan-keterampilan tertentu mahasiswa calon guru dalam
mengajar. Keterampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan,
diperoleh balikan (feed back) yang cepat dan tepat, penguasaan komponen keterampilan
mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara khusus kepada komponen
keterampilan yang objektif dan dikembangkannya pola observasi yang sistematis dan
objektif.
C. Tujuan dan Manfaat Dari Ketrampilan Dasar Mengajar
5

1. Tujuan dari keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau tenaga pendidik
dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipratikkan di dalam
kelas, mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dan terampil menerapkan
setiap jenis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kuaitas proses dan hasil
pembelajaran. Dengan memiliki pemahaman ini seorang guru akan mempunyai persiapan
mengajar yang baik dalam menguasai bahan pengajaran, mampu memilih metode yang
tepat serta bisa memberikan penguasaan kelas yang baik.
2. Tujuan yang lain yaitu untuk membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar

mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik hal ini akan memberi
pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar
secara terpisah, sedangkan bagi calon tenaga pendidik hal ini dapat mengembangkan
keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga
pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga pendidik untuk mendapatkan
bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana
menerapkan dalam program pembelajaran sehingga pada akhir masa kuliah mahasiswa
diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan nilai–nilai dasar atau
sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak) sebagai calon guru sehingga
memiliki pengalaman melakukan pembelajaran dan kesiapan untuk melakukan praktek
pendidikan di sekolah/lembaga/klub.
B. Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru Profesional
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi
dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut;
 Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif;
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
 Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan
kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai,
dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang
dipilih.
 Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting)
pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
 Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial:
merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan
hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan
6

memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
 Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya,
memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai
potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensi nonakademik.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru;
dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
 Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
 Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
 Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
esensial sebagai berikut:
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki
indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan
metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai
berikut:
 Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator
esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami
7

struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi
ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
 Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai
langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi
bidang studi.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh
karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik secara
mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun
bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang
meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta
tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan
profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).

8

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ketrampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yang perlu dimiliki
oleh guru dari semua bidang studi, Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang
bermacam-macam mempunyai cirri-ciri pengajaran yang khas, ketrampilan mengajar untuk
bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan.
Tujuan dari keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau tenaga pendidik
dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipratikkan di dalam kelas,
mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dan terampil menerapkan setiap
jenis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kuaitas proses dan hasil pembelajaran.
Tujuan yang lain yaitu untuk membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar
mengajar dan pembelajaran.
B. Saran
Sebagai seorang pendidik atau tenaga kependidikan kita dituntut berperan penting dalam
masalah-masalah pendidikan baik secara formal maupun nonformal.
Seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan
efisien. Sebagai guru yang professional, mengajar harus berdasarkan pengalaman siswa yang
sudah dimiliki.

9

DAFTAR PUSTAKA
Fajar, I. (2012). Empat Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Guru Profesional. [online]
https://ibnufajar75.wordpress.com/2012/12/27/empat-kompetensi-yang-harus-dimilikiseorang-guru-profesional/. [17 Maret 2018]
Firman, A. (2015). 8 Keterampilan Dasar Mengajar Yang Harus Dikuasai Guru. [online]
https://asepfirman17.wordpress.com/administrasi-pendidikan/8-keterampilan-dasar-mengajaryang-harus-di-kuasai-guru/. [17 Maret 2018]

10