UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN SERVISE A

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN SERVISE ATAS BOLA VOLI MINI
MELALUI METODE KESELURUHAN

Dosen Pengampuh

:
1.
2.

Sumardi, Dr., M. Kes.
Yandika FR., S.Pd., M. Or

Nama

: Achmad Rezah

Nim

: 155900214

PROGRAM STUDI KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar

Belakang

Masalah

Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar
merupakan sesuatu yang penting dan perlu diperhatikan untuk bekal siswa ke jenjang
yang lebih tinggi. Namun untuk menciptakan kesan yang menyenangkan tentang
Olahraga kepada siswa Sekolah Dasar bukanlah hal yang mudah. Keberhasilan
pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bergantung pada tingkat
kreatifitas seorang guru dalam memberikan materi kepada siswa Sekolah Dasar dan

penerapan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Penerapan pendekatan yang kurang tepat sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar oleh guru
hendaknya dilakukan dengan memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, sehingga
akan mendukung keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Dengan penggunaan
pendekatan pembelajaran yang tepat akan berpengaruh pada keaktifan dan
ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan.
Siswa SD pada umumnya sangat menyenangi mata pelajaran Penjaskes
terutama materi permainan bola voli mini, akan tetapi masih ada sebagian siswa yang
kurang antusias pada pembelajaran tersebut, terutama siswa perempuan. Siswa
perempuan kurang tertarik dengan bola voli mini karena takut merasa sakit ketika
mengumpan bola.
Fakta di lapangan menyebutkan bahwa, masih banyak siswa yang salah dalam
gerakan mengumpan bola pada permainan bola voli mini. Sebagian siswa masih
menggunakan tangan yang salah dalam mengumpan bola, sehingga akan

menimbulkan rasa sakit pada tangan, sehingga mereka enggan untuk berlatih gerakan
mengumpan bola, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.


Permainan bola voli mini pada siswa SD pada umumnya belum ada yang
dilakukan secara optimal dalam kenyataannya, oleh sebab itu prestasi yang dihasilkan
belum menunjukkan hasil yang maksimal. Agar dapat mencapai hasil yang maksimal
tersebut dibutuhkan beberapa hal seperti minat, bakat, kondisi fisik, infrastruktur,
dana, dan metode latihan yang baik.
Menurut Heri Rahyubi metode adalah suatu model cara yang bisa dilakukan
dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu proses pembelajaran yang
baik. Untuk menguasai permainan bola voli dibutuhkan latihan rutin dan sistimatis
sesuai dengan prinsip latihan, oleh karena itu guru dituntut untuk melakukan berbagai
usaha yang serius dan motivasi yang tinggi kepada siswa untuk belajar.
Bola Voli merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua
grup berlawanan dan masing-masing grup terdiri dari enam orang. Bola voli mini
merupakan permainan yang komplek artinya permainan yang bukan melibatkan
keterampilan dasar saja akan tetapi sudah melibatkan keterampilan yang tinggi,
koordinasi dan antisipasi. Teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bola
voli di antaranya adalah service, passing, blocking, dan smash. Unsur teknik dalam
permainan
1.

bola


voli

dapat

diklasifikasikan

menjadi

lima

macam,

yaitu:

Service (sentuhan bola pertama, diantaranya ada dua macam yaitu service atas
dan service bawah).
Servis adalah tidakan awal yang dilakukan oleh salah satu pemain
untuk memulai suatu permainan dalam bola voli. Walaupun pada dasarnya
tindakan ini hanya sekedar untuk memulai sebuah permainan, akan tetapi hal

itu bisa juga untuk melakukan serangan awal yang cepat dan mematikan. Tak
sedikit kita temui bahwa terkadang seorang pemain melakukan servis dengan
sangat kuat, sehingga bola melaju secara cepat ke arah tim lawan dan tidak
bisa dibendung yang mengakibatkan bertambahnya jumlah poin pada tim. Aip
Syarifuddin, Muhadi (1991: 187) servis atau sajian adalah pukulan permulaan

yang dilakukan oleh pihak yang berhak melakukan servis untuk memulai
menghidupkan bola ke dalam permainan atau tindakan untuk menghidupkan
bola ke dalam permainan. Nuril Ahmadi (207: 20) servis adalah suatu pukulan
bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampui
net ke daerah lawan.
2.

Dig (passing)
Dalam permainan bola voli mini passing dibagi menjadi dua yaitu
passing bawah dan passing atas.


Passing Bawah
Pengertian passing bawah menurut Aip Syarifuddin, Muhadi

(1991: 189) adalah mengambil bola yang berada di bawah badan atau
dari arah bawah dan biasanya dilakukan dengan menggunakan kedua
lengan bagian bawah. Baik untuk dipoperkan kepada kawan maupun
langsung ke arah lawan. Teknik passing bawah dapat digunakan
sebagai benteng pertahanan untuk menahan smash dari pihak lawan
dan bisa juga untuk pengambilan bola setelah terjadinya block atau
bola pantulan net.
Menurut Deuter Beutelstalh (2007:34) ia berpendapat bahwa
ada 4 jenis passing bawah antara lain:
1.

Forward dive (menjatuhkan diri ke depan).

2.

Two-armed defence on the move (pertahanan dua lengan dalam

posisi bergerak).
3.


Two-armed defence standing position (pertahanan dengan dua

lengan dengan posisi berdiri).
4.

One-armed rolling dig to the side (pertahanan satu lengan dengan

menjatuhkan diri ke sisi dean sambil menyendok bola)


Passing Atas

Pengertian passing atas menurut ahli Aip Syarifuddin, Muhadi
(1991:190) adalah menyajikan bola atau mengoper bola dengan
menggunakan jari” tangan, baik kepada teman satu tim maupun
langsung ditunjukkan ke lapangan lawan melalui atas jaring.
Kemudian tentang teknik passing atas yang tertulis dalam USA
Volleyball diterjemahkan oleh Novi Lestari (2008: 175) bahwa pukulan
passing yang dilakukan pemain dengan menyentuh bola menggunakan
kedua tangan di atas kepala. Teknik passing atas sangat efektif untuk

mengambil bola yang berada di atas. Pada umumnya passing atas lebih
enak dipakai untuk mengumpan ke teman sesama tim, kesempatan
seperti itu dapat dipergunakan sebagai bahan penyerangan ke arah
lawan. Passing atas juga salah satu yang harus teknik yang harus
dikuasai terutama buat seorang pemain dan kamu yang hobi banget
dengan permainan bola voli ini. Dalam melakukan passing atas
hendaknya hati” ini terkhusus bagi para pemula yang baru belajar,
karena rawan terjadi keseleo bahkan sampi patah.
Menurut ahli Nuril Ahmadi (2007:25) cara melakukan teknik
passing atas adalah jari-jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan
membentuk mangkuk. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit ditekuk
hingga tangan berada dimuka setinggi hidung. Sudut antara sikut dan
badan kurang lebih 45°. Bola disentuhkan dengan cara meluruskan
kedua kaki dengan lengan.
3.

Servise (pukulan melambungkan bola)
Teknik dasar service adalah pukulan yang dilakukan dari daerah garis
belakang lapangan permainan hingga melambung keatas net dan mendarat di
dalam daerah lawan. Teknik Service dilakukan saat awal permainan,saat

terjadi penambahan point dan terjadi pelanggaran.Teknik Service memiliki 4
macam

yaitu

Service

Bawah,Service

mengapung

overhand,Overhand round-house service, dan jumping service.


Servise Bawah

atau

Floating


Teknik service bawah biasa dilakukan oleh pemula karena teknik ini
adalah teknik yang paling mudah dan umum digunakan. Teknik service bawah
dilakukan dengan cara:


Pegang bola dengan tangan kiri sejajar dengan pinggang.



Badan sedikit membungkuk


Ayunkan tangan kanan untuk memukul bola dengan tangan
yang mengepal.

Teknik ini memang terlihat mudah. Namun bila dipraktekkan akan
terlihat bahwa kesulitan dalam melakukan service bawah adalah mengarahkan
bola sesuai keinginan, dengan latihan yang sering dan rutin kalian akan mudah
melakukan service



Servise Mengapung
Teknik service mengapung atau floating overhand service adalah

teknik service dimana bola yang melambung tidak berputar sehingga terlihat
mengapung atau mengambang di udara.
Service mengapung dapat dilakukan dengan cara:


Berdirilah menghadap lapangan.



Posisikan kedua kaki sejajar dengan bahu.



Lambungkan bola ke atas (lebih tinggi dari kepala).


Around House Servise
Overhand round-house service memiliki nama lain Hook Service.

Service ini tergolong cukup sulit untuk dilakukan. Untuk melakukan service
ini kalian harus memiliki ketepatan untuk memukul bola agar bisa melewati
net dan bola harus berputar agar tidak menjadi floating serve. Cara
melakukannya adalah:



Genggam bola di depan badan dengan tangan kiri.



Lemparkan bola keatas dan berikan simpangan terjauh bagi

tangan kanan dan lekukkan kaki kiri sedikit.


Pukul bola dengan ayunan melingkar dari tangan kanan saat

posisi sudah tepat dan jadikan kaki kiri sebagai tumpuan berat badan.
Sekilas cara melakukan service ini seperti floating service, namun
perbedaannya terletak pada pemolesan bola. Karena floating service gerakan
bola adalah diam tidak boleh sampai berputar, sedangkan overhand around
service memanfaatkan perputaran bola agar mendapat service yang dapat
menukik ataupun berbelok.


Jumping Servise
Jumping service inilah teknk service tersulit karena selain ketepatan

saat memukul bola kita harus memiliki ketepatan dalam melompat untuk
melakukan service. Selain teknik tersulit teknik ini juga adalah teknik yang
paling keren untuk melakukan service karena teknik ini sering dilakukan oleh
profesional. Keunggulan dari teknik ini adalah lebih sulit untuk dihalau lawan
karena tingkat kecepatan bola yang lebih keras dibanding teknik yang lain.
Cara melakukan teknik ini adalah:


Berdirilah agak jauh dari belakang lapangan.



Pegang bola dengan kedua tangan.



Lambungkan bola kira kira 3 meter dari tanah.



Jika merasa mendapat saat yang tepat rendahkan badan dan

tekuk lutut untuk bersiap melompat setinggi-tingginya.


Pukul bola layaknya smash dengan menekuk pergelangan agar

menciptakan pukulan topspin.
4.

Block (bendungan dengan satu orang, dua orang dan tiga orang)

Pengertian menurut ahli Aip Syarifddin, Muhadi (1991:193) block
adalah usaha untuk menahan serangan lawan pada saat bola akan melewati
atas jaring, dengan menggunakan tangan yang dilakukan oleh seorang pemain
baik sendiri maupun bersamaan. Sedangkan menurut USA Voleyball yang
diterjemahkan Novi Lestari (2008: 106) Blocking atau membendung bola
adalah suatu keterampilan bertahan yang digunakan untuk menghentikan atau
memperlambat serangan lawan di daerah jaring net. Block merupakan benteng
utama untuk menangkis serangan bola yang datang dari arah lawan,
keberhasilan block ini ditentukan oleh ketinggian saat melompat dan
jangkauan tangan pada bola yang dipukul oleh lawan Beberapa teknik block
menurut Soedarwo, Soeyati, Soenardi (2007: 30) pada dasarnya block dapat
dibedakan menjadi 3 bagian:
1.

Block seorang.

2.

Block oleh 2 orang.

3.

Block oleh 3 orang.
Untuk melakukan block yang ke 2 dan 3 harus diadakan interaksi dan

kerja sama yang baik agar menghasilkan apa-apa yang diharapkan.
5.

Defence (pertahanan) (Beutel Stahl, 1998: 13)
Pola pertahanan bukan berarti menyerah atau pasrah tetapi bermain
dengan aktif menjaga serangan lawan dengan bertujuan pihak lawan membuat
kesalahan. Dalam pola bertahan permainan bola voli harus mempunyai prinsip
bahwa setelah bertahan mampu menyerang kembali, berdasarkan hal tersebut
maka dalam latihan bola voli pola bertahan dan pola menyerang harus
seimbang.

Agar hasil belajar dan tujuan pembelajaran permainan bola voli dapat tercapai,
maka siswa harus dapat menguasai teknik dasar permainan bola voli. Tidak semua
siswa mampu melakukan teknik dasar permainan bola voli, apalagi pada

teknik service atas yang memerlukan keterampilan sekaligus kekuatan tersendiri, oleh
karena itu hal ini harus diatasi dengan penggunaan metode pembelajaran keseluruhan.
Alternatif tindakan yang akan dilakukan, agar proses pembelajaran service atas
permainan bola voli mini siswa SD dapat meningkat adalah:

B.

1.

Menggunakan Metode Keseluruhan

2.

Dengan bentuk formasi pembelajaran yang efektif

3.

Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai

Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode keseluruhan dapat meningkatkan keterampilan
servise atas bola voli mini siswa SD?

C. Tujuan
1.

Penelitian

Tujuan Umum
Untuk menemukan kebenaran metoda keseluruhan yang berdasarkan
keilmuan

dan

mendapatkan

gambaran

bagaimana

proses

perbaikan

pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
service atas dalam permaian bola voli.
2.

Tujuan Khusus


untuk mengetahui aktivitas belajar service atas bola voli siswa



untuk mengetahui aktivitas guru dalam menerapkan metode keseluruhan pada
pembelajaran service atas bola voli



untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran service atas bola voli
dengan menggunakan metode keseluruhan



untuk mengetahui hasil belajar service atas bola voli siswa dengan
menggunakan metode keseluruhan

D.

Manfaat

Penelitian

1. Bagi

Siswa, meningkatkan

kreativitas,

prestasi

belajar,

dan

meningkatkan

keterampilan service atas bola voli siswa
2. Bagi Guru, meningkatkan kemampuan guru lebih profesional dalam bidangnya.
3. Bagi Sekolah, meningkatkan profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu
lembaga pendidikan

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

Sejarah
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama
Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang
Instruktur

pendidikan

jasmani

(Director

of

Phsycal

Education)

yang

bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke,
Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young Men’s Christian Association)
merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran
pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George
William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola
basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28
November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama
Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga
mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William
G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA,
menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga
permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette
sebenarnya

merupakan

sebuah

permainan

yang

diciptakan

dengan

mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette

diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi
satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola
tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota
YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat
tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun
1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training
School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the
Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive
Director of Department of Physical Education of the International Committee of
YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan
baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi
yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh
instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua
tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan
itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang
dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan
menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh
banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam
permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan
bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain
(wilayah lawan).

B.

Pengertian Bola Voli
Bola voli mini adalah modifikasi dari permainan bola voli standar yang
mengembangkan peraturan-peraturan agar menarik dan lebih mudah dipahami serta
ditujukan untuk siswa sekolah dasar. bola voli mini dikhususkan untuk anak-anak usia
9 sampai 13 tahun. Permainan Bola voli mini di desain untuk 4 orang pemain untuk
setiap tim. Artinya, fourversus four, yang di mainkan pada lapangan dengan ukuran,
panjang 12 meter dan lebar lapangan 5,5 meter.
Permainan Bola Voli mini adalah salah satu materi pembelajaran pendidikan
jasmani (Penjaskes) yang diterapkan di Sekolah Dasar. Permainan bolavoli mini

berbeda dengan permainan bolavoli pada umumnya, karena dalam permainan bolavoli
mini jumlah pemain yang dibutuhkan dalam satu regu 4 orang pemain dengan 2 orang
cadangan dan pertandingan dua set kemenangan, 2-0 atau 2-1 (PP. PBVSI, 1995: 73).
Sekarang bola voli merupakan olahraga yang sangat popular di dunia. Tapi
yang paling penting demi perkembangan bola voli dimasa depan ternyata banyak
sekali anak-anak diberbagai negara yang tertarik akan permainan ini. Para remaja
inilah yang akan dapat meningkatkan jumlah pemain aktif dan pribadi yang menarik.
Juga sangat penting untuk menyusun teknik dasar penguasaan kontrol bola pada usia
dini, sebagai seorang atlit muda akan lebih mudah mempelajari ketrampilan dasar itu.
Agak sulit untuk memperkembangkannya ketrampilan itu pada usia dewasa, tapi bila
ketrampilan dan kemampuan yang sangat penting itu begitu pula kecintaannya
terhadap bola voli diperkembangkan pada usia dini, mereka akan memainkannya
dengan prestasi yang penuh gairah dan kegembiraan.
Kini, bola voli untuk anak-anak adik kandung bola voli disebut “Bola Voli
Mini”, sedang dalam proses menguasai dunia. Bola voli mini adalah sejenis bola voli
yang dimainkan di lapangan kecil dengan 2 sampai 4 pemain tiap regunya dan
memakai peraturan yang disederhanakan.
Bola voli adalah permainan yang sederhana tapi susah dipelajari. Oleh
karenanya kita perlu menyesuaikan cara mengajar bagi para pemula. Bola voli mini
menyajikan sejenis bola voli yang diselaraskan dengan kebutuhan dan kapasitas anakanak usia 9 sampai 12 tahun sejalan dengan prinsip mengajar yang baik.
Bila anak-anak mempelajari teknik bola voli, mereka membutuhkan praktek
yang sering. Dalam permainan 6 orang jumlah sentuhan bola selama bermain bagi
setiap anak tidak akan mencukui demi pengembangan yang pesat. Tingkat
ketrampilan dan kemampuan fisik pada tahap awal belajar bola voli tidaklah
cukupmemadai untuk bisa melangsungkan satu pertandingan. Bola rally akan cepat
mati dan para pemainnya pun jadi bosan.

Bola voli mini adalah cara terbaik untuk mempelajari ketrampilan dasar.
Dengan cara ini tiap pemain lebih banyak menyentuh bola dan ukuran tempat bermain
lebih kecil selaras bagi dasar ketrampilan ini.
Anak-anak ukurang dari 12 tahun dapat ikut bermain voli. Dengan ikut
bermain mreka akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan pehatiannya pada
olahraga itu kendati nilai pedagogis yang akan membimbingnya untuk menemukan
dan menghargai bola voli biasa dan mereka akan menyukainya seumur hidupnya baik
sebagai pemain maupun penonton.
Dengan bermain bola voli mini anak-anak akan dapat ikut serta dalam bola
voli biasa dengan prasyarat mekanis yang optimal sehingga mencakup keseluruhan
rangkaian gerak dan reaksi. Anak-anak cepat memahami teknik dan taktik elementer
bola voli. Mereka memperoleh kemampuan pokok bagi olahraga seperti: ketangkasan,
ketrampilan, kemampuan melompat, tanggapan yang cepat serta mereka bisa
mempelajari itu semua sewaktu mereka memainkannya.
FIVB telah memprodusir suatu peraturan resmi bola voli mini yang didasarkan
pada jalinan pengalaman, penyelidikan dan penerbitan ilmiah dari berbagai negara.
Komisi Coach FIVB menasihatkan agar seluruh federasi nasional mentrapkan
peraturan tersebut. Perubahan berdasarkan kreteria nasional diperbolehkan.
Umumnya peraturan bola voli mini sama dengan peraturan bola voli biasa,
hanya terdapat beberapa hal yang ditrapkan demi kebutuhan dan kemampuan para
pemula muda, maka peraturan bola voli mini disederhanakan sebagai berikut:
Dua regu masing-masing terdiri dari 3 pemain dan 2 pengganti, bermain di
lapangan yang berukuran lebar 4,5 m dan panjang 12 m. Tinggi net (jaring) 2,10 m
bagi tim putra maupun putri. Bola sesuai dengan kreteria yang tertera pada peraturan
biasa hanya lebih ringan (± 200 gram). Teks lengkap peraturan bola voli mini dapat
dilihat di halaman Peraturan bola voli mini.
Bola voli mini bukan hanya dipergunakan sebagai perkenalan pada bola voli
bagi para pemula muda, tapi juga cocok untuk para pemula dewasa (dengan sedikit

perubahan pada peraturannya, umpamanya mengenai tinggi net). Banyak pula dipakai
sebagai permainan rekreasi dan untuk latihan para pemain top
Memvoli bola dalam permainan Bolavoli mini berarti memantulkan atau
memainkan bola di udara dengan tujuan mengarahkan bola jatuh di lapangan lawan
dengan secepat mungkin. Memainkan bola dilakukan dengan sentuhan atau perkenaan
pada bagian badan. Bagian badan yang boleh untuk memainkan bola sesuai aturan
PBVSI yang berlaku sebelum Tahun 1995, adalah bagian badan lutut ke atas. Namun,
peraturan setelah Tahun 1995 memperbolehkan seluruh bagian badan dapat
memainkan bola, dengan syarat pantulan bola saat perkenaan bola bersih dan
sempurna sesuai peraturan yang telah di tetapkan.
Lapangan bola voli mini juga ada perbedaan dengan ukuran lapangan bola voli
pada umumnya, yaitu:
1. Panjang lapangan 12 meter
2. Lebar lapangan 5,5 meter
3. Tinggi net untuk putra 2,10 meter
4. Tinggi net untuk putri 2 meter
5. Bola yang digunakan adalah nomor 4

Bolavoli mini menurut Depdikbud (1999: 50), adalah permainan bolavoli yang
dimainkan di atas lapangan yang kecil dengan 2 sampai 4 orang pemain pada tiap-tiap
team dan mempergunakan peraturan yang sederhana. Menurut M Yunus (1992: 188),
peraturan permainan bolavoli mini merupakan modifikasi dari peraturan bolavoli
yang sesungguhnya. Bolavoli mini dimainkan oleh pemain yang jumlahnya kurang
dari 6 orang dalam satu tim, taktik yang sederhana, ukuran lapangan yang lebih kecil,
tergantung dari tingkatan umur anak-anak yang memainkan.
Bola voli adalah suatu bentuk permainan yang dimainkan dua regu berjumlah
6 orang dengan tujuan mematikan bola di daerah lawan. Tehnik adalah suatu proses
membuktikan dalam praktek dengan sebaik mungkin dalam cabang bola voli.
Adapun ketrampilan teknik sebagai berikut :

1.

Servis

2.

Passing

3.

Umpan

4.

Spike

5.

Block

6.

Receive
Tujuan utama melakukan service atas adalah pukulan bola pertama dalam

suatu permainan yang dilaksanakan di daerah permainan service dengan tangan
dan dilakukan dari atas belakang kepala.
Tehnik service atas meliputi :
Sikap permulaan
1.

Kaki dibuka ke depan sedikit ditekuk

2.

Telapak kaki keduanya melekat pada lantai dengan posisi yang sama

3.

Badan tegak

4.

Salah satu tangan memegang bola tangan yang satunya siap memukul bola
dengan lengan ditekuk kebelakang disamping kepala

Sikap perkenaan
1.

Bola dilambungkan keatas

2.

Bola dipukul dengan telapak tangan oleh tangan yang ditekuk itu

3.

Ayunan tangan memukul lurus diatas kepala ke arah depan.

Sikap akhir
Sikap perkenaan bola gerakan dilanjutkan dengan langkah kedepan dan
pandangan kearah bola.
C.

Perkembangan bola voli
Dalam perkembangannya, sekarang permainan bola voli telah menjadi
olahraga kompetitif resmi yang selalu diperlombakan dalam setiap pesta olahraga.

Orientasi pembinaannya lebih mengarah pada pencapaian prestasi, akan tetapi nilai
rekreasi tidak akan hilang bahkan akan selalu meningkat.
D.

Kerangka Berfikir
Permainan bola voli selalu identik dengan permainan laki-laki karena
permainan ini memerlukan olah fisik yang tinggi, dalam melakukan berbagai tehnik
khususnya service atas karena itu kurang diminati wanita. Permainan ini biasanya
digemari oleh siswa, sedangkan siswi cederung kurang mengemari.
Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor seperti, kekuatan dan kelincahan .
untuk itu agar masalah ini dapat teratasi maka penulis berupaya melakukan
berbagai cara yang relevan untuk untuk meningkatkan tehnik service atas dalam
permainan bola voli pada siswi melalui latihan intensif dan kondusif. Pemberian
motivasi dan penguatan serta tidak lupa memperhatikan porsi latihan dengan
perkembangan fisik dan psikis siswi.

E.

Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan metode keseluruhan dalam pembelajaran bola voli
tentang service atas diharapkan siswa memiliki peningkatan kemampuan siswa
dalam pembelajaran permainan bola voli service atas.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian berupa siswa dan guru
B. Tempat penelitian, yaitu Sekolah
C. Waktu Penelitian

Jadwal penelitian meliputi:
1.

Persiapan

2.

Menyusun Model Pembelajaran

3.

Menentukan Sampel Penelitian

4.

Menyusun Instrumen Penelitian

5.

Menerapkan Peralatan

6.

Menyusun Program Pembelajaran

7.

Melakukan Kegiatan Siklus I

8.

Melakukan Kegiatan Siklus II

9.

Membuat Laporan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalamnya

terdapat empat tahap kegiatan yaitu: perencanaan , pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi (Kurt Lewis; dalam Rochiati 2006): keempat fase dari
siklus PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Tahap perencanan
1. Menyiapkan segala sesuatu yang membantu memperlancar proses tindakan
penelitian
2. Menyusun RPP
3. Perecanaan disusun untuk mempermudah tindakan penelitian.

Pelaksanaan Penelitian
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai skenenario yang tersusun dalam
RPP.
2. melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal,
inti, hingga kegiatan akhir berupa evaluasi.

Tahap observasi
Merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran bola
voli pada kelas atau siswi yang menjadi objek. Prosedur ini dilakukan untuk
mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan kenyataan yang dihadapi.
Tahap refleksi
Tahap refleksi ini peneliti mengkaji , meihat dan mempertimbangkan hasil
atau dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria. Berdasarkan
hasil refleksi ini peneliti bersama-sama rekan guru dapat merevisi untuk
memperbaiki
D. Alat Pengumpulan Data
1. Observasi

Penelitian

Tindakan

Kelas.

2. Wawancara
3. Evaluasi

E. Analisis Data
Setelah

data

diperoleh

terkumpul,

maka

data

tersebut

di

dengan

membandingkan data – data yang telah didapat terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian guna mendapatkan informasi yang baik dan mudah dipahami,
kemudian hasil dari metode – metode diatas dilakukan evaluasi atau tes.

DAFTAR PUSTAKA
Artikel,

http//Ahmad

Sudrajat.woodpres.com/bahan

ajar/media

pembelajaran

Surya, Ahmad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka
Bani Quraisy.
Artikel,

http://www.pelajaran.co.id/2016/16/pengertian-dan-definisi-metode-menurut-para-

ahli-terlengkap.html
Artikel, http://www.sumberpengertian.co/pengertian-bola-voli
Artikel, https://alihamdan.id/teknik-dasar-bola-voli/
Artikel,http://vollyballfull.blogspot.com/2016/10/bola-voli-mini-untuk-tingkat-sdberikut.html
Sudrajat, Ahmad. 2007. Media Pembelajaran.
Rivai, H. & Vaizal. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas belajar mahasiswa.