PERANAN ORANG TUA TERHADAP PENCEGAHAN PE

PERANAN ORANG TUA TERHADAP PENCEGAHAN PENGGUNAAN
NAPZA DI KALANGAN REMAJA
Farid Lutfin1, I Nengah Kundera2, Abd. Hakim Laenggeng2
1
Mahasiswa Program Stud Pendidikan Biologi FKIP UNTAD
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAD
Email: faridlutfin@yahoo.com
ABSTRAK
Hasil survei dan wawancara pada penelitian tahap awal bahwa jumlah pengguna napza di
Desa Lero Kecamatan Sindue adalah sebanyak 15 orang dan akan bertambah banyak apabila
pengawasan dari orang tua dan pergaulan yang semakin meningkat walaupun data real belum
direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peranan orang tua terhadap
pencegahan penggunaan NAPZA di kalangan remaja desa Lero Kecamatan Sindue
Kabupaten Donggala. Metode yang digunakan analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian
ini seluruh orang tua yang berada di desa Lero Kecamatan Sindue berjumlah 563 kepala
keluarga, sampel yang digunakan berjumlah 57 kepala keluarga, pengambilan dan penelitian
menggunakan instrumen angket yang berisi pertanyaan untuk mengungkapkan peranan
masyarakat terhadap pencegahan pengguna napza di desa Lero. Data dianalisis dengan
menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian bahwa peranan orang tua terhadap
pencegahan penggunaan napza di kalangan remaja desa lero dikategorikan sangat baik

dengan persentase 84,31% sehingga mengakibatkan orang tua sangat berperan terhadap
pencegahan penggunaan NAPZA dikalangan remaja desa Lero.
Kata Kunci: Peranan orang tua; Bahaya Penggunaan; NAPZA

1

PENDAHULUAN
Narkoba

Kota-kota besar di Indonesia seperti

bahan

memberikan

efek

yang

rasa


mampu

nikmat

Jakarta,

dan

Surabaya

dan

Denpasar

dulu

dikenal hanya merupakan daerah transit

menjadikan ketagihan, bagi pemakainya


peredaran

yang saat ini banyak disalahgunakan. Pada

perkembangan globalisasi dunia, sebagian

umumnya,

dari kota-kota besar di Indonesia sudah

penyalahgunaan

narkoba

NAPZA.

merupakan

bersifat patologik dan berlangsung dalam


khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.

jangka

Tindakan

Data jumlah kasus penyalahgunaan dan

penyalahgunaan ini dapat mengakibatkan

peredaran narkoba di Provinsi Sulawesi

disfungsi sosial dan okupasional, artinya

Tengah yang terlaporkan terus meningkat,

fungsi sosial dan kinerja dari orang yang

yakni: (1) tahun 2009 berjumlah 116 kasus,


menyalahgunakan narkoba terganggu dan

(2) tahun 2010 berjumlah 146 kasus, (3)

tidak normal. Akibat lebih jauh, kondisi

tahun 2011 berjumlah 189 kasus, (4) tahun

kesehatannya akan menurun drastis, bahkan

2012 berjumlah 213 kasus dan (5) 2013

nyawanya terenggut

berjumlah 218 kasus (Badan Narkotika

tertentu.

(Listyarini, 2010).


Penyalahgunaan

narkoba

atau

peredaran

seiring

merupakan suatu pola penggunaan yang
waktu

pasar

Namun

NAPZA


Nasional dan Kepolisian Daerah Sulawesi

narkotika pada akhir tahun ini dirasakan

Tengah, 2014).

semakin meningkat, hal ini dapat diamati

Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak

dari pemberitaan di media cetak maupun

hanya di kota-kota besar saja, tapi sudah sampai

media elektronik yang hampir setiap hari

ke kota-kota kecil bahkan sudah sampai di

memberitakan tentang penangkapan para


pelosok desa termasuk di Desa Lero Kecamatan
Sindue Kabupaten Donggala. Mulai dari tingkat

pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat

sosial ekonomi bawah, menengah, sampai

kepolisian. Kebanyakan pelakunya adalah

tingkat sosial ekonomi atas. Dari data yang ada,

remaja belasan tahun, mereka pasti sudah

penyalahgunaan napza paling banyak berumur

mengerti tentang bahaya mengkonsumsi
narkoba

tapi


mengapa

antara 15–24 tahun. Tampaknya generasi muda

mereka

adalah sasaran strategis perdagangan napza.

menggunakannya. Selain aparat kepolisian,
dalam

upaya

penanggulangan

Salah satu faktor penyebab maraknya

napza

penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja


masyarakat mempunyai kesempatan yang

yaitu karena kurangnya komunikasi dan

seluas-luasnya untuk berperan serta dalam

interaksi antara anak dan orang tua,

membantu

kurangnya perhatian orang tua terhadap

upaya

pencegahan,

penyalahgunaan dan peredarannya.

anaknya dan anak-anak remaja yang masih

2

mengalami masa transisi atau masih dalam

(Orang Tua) Kecamatan Sindue Kabupaten

tahap masa coba-coba.

Donggala.

Hasil survei dan wawancara pada
penelitian

tahap

awal

bahwa

Penelitian dilakukan dengan sampel

jumlah

kepala keluarga sebagai responden di Desa

pengguna NAPZA di Desa Lero Kecamatan

Lero. Sehingga, populasi dalam penelitian

Sindue adalah sebanyak 15 orang dan akan

ini adalah semua kepala keluarga yang

bertambah banyak apabila pengawasan dari

berada di Desa Lero.

orang tua dan pergaulan yang semakin
meningkat

walaupun

data

real

Pengambilan

belum

sampel

berpedoman pada pendapat

direkomendasikan.

penelitian,
Arikunto

(2002) yang menyebutkan bahwa untuk
sampel, maka apabila populasinya kurang

JENIS DAN METODE PENELITIAN

dari 100, maka lebih Perlu diambil semua

Penelitian ini merupakan penelitian

sehingga

penelitiannya

merupakan

yang menggunakan metode deskriptif yaitu

penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah

penelitian yang menggambarkan gejala-

subyeknya besar dapat diambil antara 10-

gejala, fakta, atau kejadian-kejadian secara

15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan

sistemasis dan akurat, mengenai sifat-sifat

pendapat

populasi atau daerah tertentu (Zuriah 2005).

sampel

Penelitian

untuk

random sampling yakni 10% dari jumlah

Tua

populasi yang berada di Desa Lero yaitu 57

ini

menggambarkan
Terhadap

bertujuan
Peranan

Pencegahan

Orang

Penggunaan

tersebut,

maka

pengambilan

dilakukan

secara

proporsional

kepala keluarga.

(NAPZA) Narkotika Psikotropika dan Zat
Adiktif Lain
Lero

di Kalangan Remaja Desa

Kecamatan

Sindue

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Kabupaten

Persepsi berarti menafsirkan stimulasi

Donggala dengan menggunakan metode

yang sudah ada dalam otak

(Mahmud

angket. Selanjutnya hasil yang diperoleh

dalam Setiawati, 2010). Meskipun alat

dideskripsikan melalui angka persentase

untuk menerima stimulus tersebut serupa

dari setiap kategori persepsi.

pada setiap individu tetapi interpretasinya
berbeda. Setiap orang mempunyai persepsi

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

yang berbeda pada setiap objek. Perbedaan

Penelitian ini dimulai pada bulan

persepsi dapat ditelusuri

pada adanya

Agustus sampai November tahun 2015 dan

perbedaan-perbedaan individual, perbedaan

dilaksanakan

dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap

dimasyarakat

Desa

Lero

atau perbedaan motivasi.
3

INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat

pada penelitian ini yaitu angket tertutup.

bahwa 40 (70,1%) orang tua memilih sangat

Angket

setuju bahwa napza merupakan suatu zat

tertutup

adalah

angket

yang

disajikan dalam bentuk pertanyaan yang

yang

disusun

sehingga

menimbulkan ketergantungan bagi yang

responden diminta untuk memilih satu

mengkonsumsinya, 17 (29,8%) menjawab

jawaban yang sesuai dengan karakteristik

setuju.

dengan cara memberikan tanda silang (X)

Tabel 4.2 Pernyataan orang tua bahwa

sedemikian

rupa

(Riduwan, 2007).

apabila

dikonsumsi

semua

jenis

dapat

narkoba

berdasarkan
HASIL PENELITIAN

kebutuhannya

Berdasarkan data yang diperoleh di
lapangan

melalui

tingkat

teknik

angket

yang
N
o

di Desa Lero, diuraikan pada tabel berikut

a.
b.
c.
d.

ini:
Tabel 4.1 Pernyataan orang tua terhadap
dari

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Jumla
h

Persentase
(%)

30
27
0
0
57

52,6
47,3
0
0
100

NAPZA

(Narkotika Psikotropika dan Zat

Berdasarkan

Adiktif Lain) merupakan suatu
menimbulkan

ketergantungan

bagi

tabel

di

atas

dapat

dikemukakan bahwa 30 (52,6%) orang tua

zat yang apabila dikonsumsi
dapat

seorang

remaja pemakai itu tidak baik.

diedarkan kepada 57 orang tua yang berada

pengertian

bagi

menjawab sangat setuju bahwa semua jenis
narkoba berdasarkan tingkat kebutuhannya

yang

bagi seorang remaja itu tidak baik, 27

mengkonsumsinya.

(47,3%) menjawab setuju.
Tabel 4.3 Pernyataan orang tua bahwa
sebagai orang tua dari remaja

No
a.
b.
c.
d.

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Jumlah

Persentase
(%)

40
17
0
0
57

70,1
29,8
0
0
100

seperti di pedesaan perlukah
memilih

atau

pergaulan

yang

menentukan
pantas

bagi

anaknya agar tidak salah dalam,
memilih teman bergaul untuk
menghindari
4

mengenal,

mencoba

sampai

memakai

setuju bahwa pengawasan dan bimbingan

narkoba.
N
o
a.
b.
c.
d.

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

orang tua serta pemahaman bagi seorang
anak remaja tentang narkoba merupakan
Jumlah

Persentase
(%)

29
23
5
0
57

50,8
40,3
8,7
0
100

faktor utama bagi anak remaja agar tidak
mengkonsumsi

narkoba,

24

(42,1%)

memilih setuju.
Tabel 4.5 Pernyataan orang tua tentang
pergaulan yang bebas dan luas
merupakan salah satu faktor

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat

utama bagi remaja sehingga

bahwa 29 (50,8%) orang tua memilih

mudah baginya untuk mengenal

jawaban sangat setuju bahwa sebagai orang

dan mengkonsumsi narkoba.

tua dari remaja seperti di pedesaan perlukah
N
o

memilih atau menentukan pergaulan yang
pantas bagi anaknya agar tidak salah dalam,

a.
b.
c.
d.

memilih teman bergaul untuk menghindari
mengenal,

mencoba

sampai

memakai

narkoba, 23 (40,3%) memilih setuju.

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Jumla
h

Persentase
(%)

18
28
9
2
57

31,5
49,1
15,7
3,5
100

Tabel 4.4 Pernyataan orang tua tentang
pengawasan

N
o
a.
b.
c.
d.

dan

bimbingan

Berdasarkan

tabel

di

atas

orang tua serta pemahaman bagi

menunjukkan bahwa 18 (31,5%) orang tua

seorang anak remaja tentang

memilih sangat setuju bahwa pergaulan

narkoba

faktor

yang bebas dan luas merupakan salah satu

utama bagi anak remaja agar

faktor utama bagi remaja sehingga mudah

tidak mengkonsumsi narkoba

baginya untuk mengenal dan mengkonsumsi

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

merupakan

narkoba, 28 (49,1%) memilih setuju, 9
Jumlah

Persentase
(%)

33
24
0
0
57

57,8
42,1
0
0
100

(15,7%) memilih kurang setuju dan 2
(3,5%) memilih tidak setuju.
Tabel 4.6 Pernyataan orang tua tentang
salah

satu

sehingga

faktor

anak

penyebab

remaja

bisa

mengkonsumsi narkoba yaitu
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat

karena kurangnya pengawasan

bahwa 33 (57,8%) orang tua memilih sangat
5

atau

masalah

pribadi

yang

(45,6%) memilih setuju dan 2 (3,5%)

dialami anak remaja tersebut.
N
o
a.
b.
c.
d.

memilih kurang setuju.
Tabel 4.8

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Berdasarkan

Jumla
h

Persentase
(%)

11
41
5
0
57

19,2
71,9
8,77
0
100

tabel

di

Pernyataan orang tua tentang
narkoba di kalangan remaja
dapat

merusak masa depan

dari anak tersebut.
N
o
a.
b.
c.
d.

atas

menunjukkan bahwa 11 (19,2%) orang tua
memilih sangat setuju bahwa salah satu

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Jumla
h

Persentase
(%)

35
22
0
0
57

61,4
38,5
0
0
100

faktor penyebab sehingga anak remaja bisa
mengkonsumsi

narkoba

yaitu

karena

Berdasarkan

tabel

di

atas

kurangnya pengawasan atau masalah pribadi

menunjukkan bahwa 35 (61,4%) orang tua

yang dialami anak remaja tersebut, 41

memilih sangat setuju bahwa narkoba di

(71,9%) memilih setuju dan 5 (8,77%)

kalangan remaja dapat merusak masa depan

memilih kurang setuju.

dari anak tersebut, 22 (38,5%) memilih

Tabel 4.7 Pernyataan orang tua tentang

setuju.

narkoba

N
o
a.
b.
c.
d.

tidak

layak

untuk

Tabel 4.9

dikonsumsi oleh remaja maupun

remaja

kalangan dewasa.

narkoba di desa Lero harus

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Berdasarkan

Jumla
h

Persentase
(%)

mengkonsumsi

29
26
2
0
57

50,8
45,6
3,5
0
100

tabel

di

(Badan Narkotika Negara) agar
kiranya
menjauhi
lagi.

atas

narkoba tidak layak untuk dikonsumsi oleh
kalangan

dewasa,

dapat

dibina

narkoba

untuk
bahkan

sampai tidak mengkonsumsinya

memilih jawaban sangat setuju tentang
maupun

yang

dimasukkan ke kantor BNN

menunjukkan bahwa 29 (50,8%) orang tua

remaja

Pernyataan orang tua tentang

26
6

N
o
a.
b.
c.
d.

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Berdasarkan

Jumla
h

Persentase
(%)

30
23
4
0
57

52,6
40,3
7,0
0
100

tabel

di

demi menjaga agar nantinya pengguna
narkoba tidak bertambah, 32 (56,1%)
memilih setuju dan 2 (3,5%) memilih
kurang setuju.
Tabel 4.11 Pernyataan orang tua agar anak
remaja tidak mengkonsumsi
narkoba utamanya anak kita

atas

sendiri, maka kita selaku orang

menunjukkan bahwa 30 (52,6%) orang tua

tua

memilih sangat setuju bahwa remaja yang
ke

kantor

BNN

(Badan

N
o

Narkotika Negara) agar kiranya dapat dibina
untuk menjauhi narkoba bahkan sampai

a.
b.
c.
d.

tidak mengkonsumsinya lagi, 23 (40,3%)
memilih setuju dan 4 (7,0%) memilih

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Tabel 4.10 Pernyataan orang tua terhadap

Berdasarkan

pengedar narkoba di desa Lero

Persentase
(%)

25
20
12
0
57

43,8
35
21
0
100

pengguna

narkoba

a.
b.
c.
d.

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Berdasarkan

di

atas

memilih sangat setuju agar anak remaja

nantinya

tidak mengkonsumsi narkoba utamanya

tidak

anak kita sendiri, maka kita selaku orang tua

bertambah.
N
o

pernyataan

menunjukkan bahwa 25 (43,8%) orang tua

harus segera ditangkap demi
agar

teman

Jumlah

kurang setuju.

menjaga

melihat

bergaul dari anak kita.

mengkonsumsi narkoba di desa Lero harus
dimasukkan

harus

harus melihat teman bergaul dari anak kita,
Jumla
h

Persentase
(%)

23
32
2
0
57

40,3
56,1
3,5
0
100

pernyataan

di

20 (35%) memilih setuju dan 12 (21%)
memilih kurang setuju.
Tabel 4.12 Pernyataan orang tua selaku
orang tua kita harus selalu
memberikan

pesan

moral

kepada anak kita agar mereka
jangan sampai mengkonsumsi

atas

narkoba.

menunjukkan bahwa 23 (40,3%) orang tua
memilih sangat setuju bahwa pengedar
narkoba di desa Lero harus segera ditangkap
7

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

N
o
a.
b.
c.
d.

Berdasarkan
menunjukkan

33

Jumla
h

Persentase
(%)

33
21
3
0
57

57,8
36,8
5,2
0
100

pernyataan
(57,8%)

di

jawaban setuju, 14 (24,5%) memilih kurang
setuju dan 2 (3,5%) memilih tidak setuju.
Tabel 4.14 Pernyataan orang tua bahwa
membeli dan mengkonsumsi
narkoba dapat merugikan diri
sendiri dan orang tua.

atas

orang

N
o

tua

menjawab jawaban sangat setuju bahwa
selaku

orang

tua

kita

harus

a.
b.
c.
d.

selalu

memberikan pesan moral kepada anak kita

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

agar mereka jangan sampai mengkonsumsi
narkoba, 21 (36,8%)m memilih setuju dan 3

Berdasarkan

(5,2%) memilih kurang setuju.

a.
b.
c.
d.

Berdasarkan

atas

memilih kurang setuju.
Jumla
h

Persentase
(%)

15
26
14
2
57

26,3
45,6
24,5
3,5
100

pernyataan

di

Tabel 4.15 Pernyataan orang tua bahwa
pada umumnya pecandu atau
pengguna narkoba hanya di
kalangan remaja saja.
N
o

atas

a.
b.
c.
d.

memilih jawaban sangat setuju bahwa

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

narkoba dapat menurunkan daya ingat atau
cara

di

(43,8%) memilih setuju dan 7 (12,2%)

menunjukkan bahwa 15 (26,3%) orang tua

melemahkan

pernyataan

merugikan diri sendiri dan orang tua, 25

terutama

anak remaja.
Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

43,8
43,8
12,2
0
100

membeli dan mengkonsumsi narkoba dapat

ingat atau melemahkan cara

N
o

25
25
7
0
57

memilih jawaban sangat setuju bahwa

narkoba dapat menurunkan daya
seseorang

Persentase
(%)

menunjukkan bahwa 25 (43,8%) orang tua

Tabel 4.13 Pernyataan orang tua bahwa

berpikir

Jumlah

berpikir

seseorang

Berdasarkan

terutama anak remaja, 26 (45,6%) memilih

Jumla
h

Persentase
(%)

12
23
19
3
57

21
40,3
33,3
5,2
100

pernyataan

di

atas

menunjukkan bahwa 12 (21%) orang tua
memilih jawaban sangat setuju bahwa pada
8

umumnya pecandu atau pengguna narkoba

mereka mengetahui dampak dari

hanya di kalangan remaja saja, 23 (40,3%)

penggunaan napza.

memilih setuju, 19 (33,3%) memilih kurang
N
o

setuju dan 3 (5,2%) memilih tidak setuju.
Tabel 4.16 Pernyataan orang tua bahwa

a.
b.
c.
d.

selaku orang tua remaja apakah
narkoba dapat dikatakan sebagai
zat yang dapat menghambat atau

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Jumla
h

Persentase
(%)

30
27
0
0
57

52,6
47,3
0
0
100

merusak anak bangsa dalam
Berdasarkan

menggapai cita-cita.

a.
b.
c.
d.

di

atas

menunjukkan bahwa 30 (52,6%) orang tua

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

N
o

pernyataan

Jumla
h

Persentase
(%)

28
23
6
0
57

49,1
40,3
10,5
0
100

memilih jawaban sangat setuju bahwa
bimbingan dan ilmu pengetahuan tentang
narkoba dan dampak-dampaknya harus
dilakukan,

seperti

sosialisasi

dalam

lingkungan masyarakat remaja SMP dan
SMA yang berada di Desa Lero agar mereka

Berdasarkan

pernyataan

di

atas

mengetahui dampak dari penggunaan napza,

menunjukkan bahwa 28 (49,1%) orang tua

27 (47,3%) memilih setuju.

memilih jawaban sangat setuju bahwa

Tabel 4.18 Pernyataan orang tua tentang

selaku orang tua remaja apakah narkoba

pencegahan

dapat dikatakan sebagai zat yang dapat

narkoba di Desa Lero agar tidak

menghambat atau merusak anak bangsa

bertambah luas yaitu dengan

dalam

adanya sosialisasi.

menggapai

cita-cita,

23

(40,3%)memilih setuju dan 6 (10,5%)
N
o

memilih kurang setuju.
Tabel4.17 Pernyataan orang tua bahwa
bimbingan

dan

a.
b.
c.
d.

ilmu

pengetahuan tentang narkoba
dan dampak-dampaknya harus
dilakukan,

seperti

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

bagi

pengguna

Jumla
h

Persentase
(%)

33
24
0
0
57

57,8
42,1
0
0
100

sosialisasi
Berdasarkan

dalam lingkungan masyarakat

pernyataan

di

atas

remaja SMP dan SMA yang

menunjukkan bahwa 33 (57,8%) orang tua

berada

memilih jawaban sangat setuju tentang

di

Desa

Lero

agar
9

pencegahan bagi pengguna narkoba di Desa

persentase jawaban orang tua berdasarkan

Lero agar tidak bertambah luas yaitu dengan

kategori (lampiran 4 “perhitungan nomor

adanya sosialisasi, 24 (42,1%) memilih

angket”) diperoleh dengan kategori “sangat

jawaban setuju.

setuju” yaitu 77,19% dan kategori “setuju”

Setelah didapatkan total jumlah dari

yaitu 22,80%. Pada pengisian jawaban soal

alternatif jawaban responden, maka dapat

angket dari semua hasil persentase skor

diketahui nilai persentase dari masing-

jawaban responden skor tertinggi berjumlah

masing alternatif jawaban sebagai berikut:

skor

Tabel 4.19 Total jumlah alternatif jawaban

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa

responden berdasarkan angket

mayoritas orang tua menjawab sangat baik

penelitian.

terhadap soal angket yang dibagikan oleh

N
o
a.
b.
c.
d.

Alternatif
Jawaban
Responden
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju

67

dengan

persentase

93%.

peneliti. Kemudian skor terendah yaitu 54
Jumla
h

Persentase
(%)

477
462
80
7
57

46,5
45,0
7,8
0,7
100

dengan persentase 75%. Berdasarkan hasil
jawaban

tersebut

bahwa

orang

tua

menjawab “baik” terhadap soal angket
Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan
jumlah kategori jawaban per angket yang
menjawab “sangat setuju” mencapai 46,5%,

PEMBAHASAN

jumlah kategori jawaban “setuju” mencapai

Berdasarkan hasil penelitian yang

45,0%, jumlah kategori jawaban “kurang

telah dilakukan di Desa Lero Kecamatan

setuju” mencapai 7,8% dan jumlah kategori

Sindue

melalui

jawaban “kurang setuju” mencapai 0,7%.

pembagian angket tentang peranan orang tua

Hal ini dikarenakan beberapa responden

terhadap pencegahan penggunaan NAPZA

memilih jawaban kurang setuju dan tidak

di kalangan remaja desa Lero Kecamatan

setuju terkait angket yang menyatakan

Sindue

pergaulan

bebas,

merupakan

salah

Kabupaten

Kabupaten

memperoleh

hasil

Donggala

Donggala
pengolahan

dengan
data

masalah
satu

faktor

pribadi,
yang

(lampiran 4 “perhitungan nomor angket”)

menyebabkan sehingga remaja tersebut

diperoleh nilai rata-rata 60,71 dengan

mengkonsumsi NAPZA

persentase 84,31% dengan kategori “sangat

Berdasarkan

hasil

tersebut

baik”. Dengan demikian bahwa peranan

menunjukkan bahwa peranan orang tua

orang tua berdasarkan soal dan item

terhadap pencegahan penggunaan NAPZA

penilaian sangat baik dalam menanggulangi

di kalangan remaja Desa Lero Kecamatan

napza yang berada di desa Lero. Selanjutnya

Sindue Kabupaten Donggala yaitu sangat
10

berperan dalam membantu para remaja yang

sementara waktu. Depresan, efek dari

berada

tidak

narkoba ini bisa menekan sistem syaraf

mengkonsumsi NAPZA. Hal ini sejalan

pusat dan mengurangi aktivitas fungsional

dengan pendapat Hildayanti (2015) bahwa

tubuh, sehingga pemakai merasa tenang

penggunaan

mengakibatkan

bahkan bisa membuat pemakai tidur dan

karena

dapat

tidak

belajar

siswa.

di

pendidikan

desa

Lero

narkoba
terganggu

mempengaruhi

prestasi

agar

sadarkan

Adiktif,

diri

contohnya

seseorang

putaw.

yang

sudah

Mengkonsumsi narkoba adalah pekerjaan

mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin

yang sia-sia yang dapat menghancurkan

dan ingin lagi karena zat tertentu dalam

hidup dan masa depan, dalam hal ini

narkoba

penyalahgunaan

cenderung bersifat pasif, karena secara tidak

narkoba

terhadap

para

mengakibatkan

remaja mengakibatkan menurunnya prestasi

langsung

belajar khususnya pada setiap siswa yang

syaraf dalam otak, contohnya ganja, heroin

menggunakan napza dan pada akhirnya

dan putaw. Jika terlalu lama dan sudah

narkoba hanya menghancurkan masa depan,

ketergantungan narkoba maka lambat laun

sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua,

organ dalam tubuh akan rusak dan jika

insan pendidik, tokoh masyarakat dan

sudah melebihi dosis maka pengguna itu

instansi

akan overdosis dan akhirnya meninggal.

pemerintah

dalam

membina

generasi muda. Agar mereka bebas dari

narkoba

seseorang

memutuskan

syaraf-

Menurut Fitri (2013) bahwa dampak

bahaya narkoba.

narkoba menurut jenisnya yaitu, opioid:

Dampak narkoba menurut efeknya

depresi berat, apatis, rasa lelah berlebihan,

yaitu, halusinogen, efek dari narkoba ini

malas

bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam

gelisah,

sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan

jantung bertambah cepat, rasa gembira

seseorang menjadi berhalusinasi dengan

berlebihan, banyak bicara namun cadel, rasa

melihat suatu hal/benda yang sebenarnya

percaya

tidak ada/tidak nyata contohnya kokain.

pupil

Stimulan, efek dari narkoba ini bisa

meningkat, berkeringat dingin, mual hingga

mengakibatkan kerja organ tubuh seperti

muntah, luka pada sekat rongga hidung,

jantung dan otak bekerja lebih cepat dari

kehilangan nafsu makan dan turunnya berat

kerja biasanya sehingga mengakibatkan

badan. Kokain: denyut jantung bertambah

seseorang lebih bertenaga untuk sementara

cepat, gelisah, rasa gembira berlebihan, rasa

waktu, dan cenderung membuat seorang

percaya diri meningkat, banyak bicara,

pengguna lebih senang dan gembira untuk

kejang-kejang,
11

bergerak,
selalu

diri
mata

banyak
merasa

meningkat,
mengecil,

pupil

tidur,

gugup

curiga,

denyut

kejang-kejang,
tekanan

mata

darah

melebar,

berkeringat dingin, mual hingga muntah,

penyakit khususnya pada remaja perempuan

mudah berkelahi, pendarahan pada otak,

perlu mengetahui dampak

penyumbatan pembuluh darah, pergerakan

ditimbulkan

mata tidak terkendali, dan kekakuan otot

kesehatan reproduksi antara lain perubahan

leher. Ganja: mata sembab, kantung mata

periode

terlihat bengkak merah dan berair, sering

menstruasi dan anaenorhoe (tidak haid).

melamun, pendengaran terganggu, selalu

Bahkan

tertawa, terkadang cepat marah, tidak

menggunakan jarum suntik yang digunakan

bergairah, gelisah, dehidrasi, tulang gigi

secara berganti-gantian rentan sekali tertular

keropos, liver, saraf otak dan saraf mata

virus HIV yang menyebabkan sakit AIDS.

rusak, dan skizofrenia. Ectasy: matanya

Overdosis yaitu penambahan dosis atau

sayup dan wajahnya pucat, berkeringat, sulit

takaran untuk mendapatkan pengaruh dari

tidur,

obat-obatan yang dikonsumsi. Overdosis

kerusakan

saraf

otak,

dehidrasi

yaitu

dampak

menstruasi,

dapat

menimbulkan

tidak nafsu makan dan saraf mata rusak.

kematian.

terhadap

ketidakteraturan

pecandu

gangguan liver, tulang dan gigi keropos,

yang akan

narkoba

yang

kejang-kejang

dan

Shabu-shabu: paranoid, sulit tidur, sulit
berfikir, kerusakan saraf otak terutama saraf

KESIMPULAN

pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas,

banyak

bicara,

denyut

Peranan

jantung

pencegahan

Orang
Penggunaan

Tua

Terhadap

NAPZA

di

bertambah cepat, pendarahan otak dan

Kalangan Remaja Desa Lero dikategorikan

shock pada pembuluh darah jantung yang

sangat baik dengan persentase 84,31%

akan

kematian.

sehingga mengakibatkan orang tua sangat

sempoyongan,

berperan terhadap pencegahan penggunaan

wajah kemerahan, banyak bicara tapi cadel,

NAPZA dikalangan remaja desa Lero.

mudah marah, konsentrasi terganggu dan

Orang tua dapat memahami perkembangan

kerusakan organ-organ tubuh terutama otak.

kedewasaan

berujung

Benzodiazepine:

pada
berjalan

Narkoba akan menimbulkan dampak
terhadap

kesehatan

serta

dapat

memberikan pola asuh yang sesuai dengan

yaitu

kebutuhan anaknya agar jangan sampai

terjadinya gangguan pada endokrin, seperti

mengkonsumsi narkoba. Ada hubungan

penurunan

reproduksi

antara anak remaja dan orang tua yang

(estrogen, progesterone dan testosterone)

berarti semakin dekat hubungan orang tua

serta gangguan fungsi seksual. Hal ini

dan anak remaja maka semakin berkurang

sejalan dengan pendapat Winarto (2007)

keinginan anak remaja untuk mengkonsumsi

menyatakan bahwa narkoba menimbulkan

narkoba.

fungsi

reproduksi

anaknya

hormon

12

SARAN

Asni, M. (2013). Faktor yang Berhubungan
dengan Penyalahgunaan Narkotika
dan Bahan Adiktif (Narkoba) Pada
Remaja di SMA Kartika Wirabuana
XX-1 Makassar Pada Tahun 2013.
Tesis (tidak diterbitkan).

Berdasarkan hasil penelitian bahwa
orang tua berperan dalam mengontrol
remaja
NAPZA

dalam

pencegahan

sehingga

perlu

penggunaan
orang

tua

memperhatikan teman bergaul dari anak
mereka

sendiri.

Untuk

Badan Narkotika Nasional. (2014). Data
Jumlah Kasus Pengguna Narkoba di
Sulawesi Tengah. Palu: BNN

penelitian

selanjutnya perlu dilakukan penelitian selain

Faturochman. (2001). “Revitalisasi peran
keluarga”. Buletin Psikologi, Tahun
IX, No. 2, Desember 2001. Jurnal
Revitalisasi Keluarga. 2, (1): 39-47

peranan orang tua terhadap pencegahan
penggunaan

napza

seperti

peranan

masyarakat dalam menanggulangi pengguna
napza agar tidak bertambah banyak dan

Fitri, Y. (2013). Persepsi Siswa Kelas XI
IPA SMA N 1 Ampek Angkek
Terhadap Penyalahgunaan Narkoba.
[online]. Tersedia:
http://adeliaforefer65.blokspot.com/20
13/07/proposal-skripsi-persepsi-siswa
kelas.html?m=1 [20 Oktober 2015]

pengaruh terhadap narkoba dalam tingkat
prestasi belajar dalam siswa SMA dan SMP.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,M. (1985). Penelitian Kependidikan
(Prosedur dan Strategi). Penerbit
Angkasa Bandung, Bandung

Handayani, S. (2011). Pengaruh Keluarga,
Masyarakat
dan
Pendidikan
Terhadap
Pencegahan
Bahaya
Narkoba di Kalangan Remaja. Tesis.
(tidak diterbitkan).

Anindyajati, M (2004). “Peran Harga Diri
Terhadap
Asertivitas
Remaja
Penyelahgunaan Narkoba” (Penelitian
Pada
Remaja
Penyalahgunaan
Narkoba
di
Tempat-Tempat
Rehabilitasi Penyalahgunaan Naroba).
Jurnal Psikolog. 2, (1): 49-73

Heldayanti, D. (2015). Narkoba Perusak
Masa

Depan.

[online].

Tersedia:

http://deasyhelda22.blogspot.com/201
5_02_01_archive.html?m=1 [18 April

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta

2015]
Ismawati. (2010). Persepsi Orang Tua
Siswa
Terhadap
Pelaksanaan
Pendidikan di SMP NEGERI 2
Dampelas. Palu: Skripsi, Universitas
Tadulako.

Astuti, I. N. A. (2007). “Persepsi Klien
Ketergantungan
Napza
Tentang
Efektifitas dalam Pelaksanaan Terapi
dipusat Rehabilitasi dirumah Damai
Kecamatan gunung pati Kodya
Semarang” Skripsi [online]- diakses
[27 Februari 2015]

Kartono, K. (1992). Peranan Keluarga
Memandu
Anak.
Jakarta:
PT.
Radjawali
13

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
(2014). Data Jumlah Kasus Pengguna
Narkoba di Sulawesi Tengah dan
Undang-Undang Tentang Narkotika.
POLDA. Palu

Safitri, Y (2013). “Hubungan Antara Pola
Asuh Orang Tua Dengan Tingkat
Depresi Remaja Di SMK 10
Semarang”. Jurnal Keperawatan
Jiwa.1, (1): 11-17.

Listyarini, A. H. (2010). Narkoba Perlukah
Mengenalnya?. Bandung: PT. Pakar
Raya,

Setiawati, D. (2010) “Persepsi Remaja
Mengenai Pendidikan Seks (Studi
Deskriptif kualitatif pada pelajar SMA
Negeri
4
Magelang”.
Jurnal
kesehatan. 1, (2) 50-73

Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Ada
Serba Makna. Jakarta: Kanca Prenada
Media Group

Shochib, M. (1998). Pola Asuh Orang tua
untuk
Membantu
Anak
Mengembangkan
Disiplin
Diri,
Jakarta: PT Rineka Cipta

Makarao, T, M (2003) Tindakan Pidana
Narkotika, Jakarta: Ghalia Indonesia
Maryati, I. dkk (2013). “Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Perilaku Sosial Anak
Remaja di Desa Arang Limbung
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten
Kubu Raya. Tesis. (tidak diterbitkan).

Sochib, M. (2008). Pola Asuh Orang Tua.
Jakarta: Rineka Cipta
Subagyo. (1998). Jurnal Penelitian
Pendidikan Dasar. Jogjakarta: Gajah
Mada University Pers

Megawangi, R. (2004). Pendidikan
Karakter Solusi yang Tepat Untuk
Membangun
Bangsa.
Jakarta:
Indonesia Heritage Foundation.

Widharto. (2007). Stop
Jakarta: Sunda Kelapa,

Widowati, S.N.D (2013) Hubungan Antara
Pola Asuh Orang Tua, Motivasi
Belajar,
Kedewasaan
dan
Kedisiplinan dengan Prestasi Belajar
Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri
SidoharjoWonogiri Skripsi [online]tersedia: 2752-6174-1-SM.pdf [12
November 2015]

Mongks, K. N dan Haditomo, S. R. (2007).
Psikologi Perkembangan: Pengantar
Dalam
Berbagai
Bagiannya.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Pers.
Riduwan. (2002). Dasar-dasar Statistika.
Jakarta. Alfabetis
Riduwan. (2007). Skala
Variabel-Variabel
Bandung: Alfabeta.

Mirasantika.

Winarto, S. S. (2007). Ada Apa Dengan
Narkoba. Semarang: CV Aneka Ilmu.

Pengukuran
Penelitian.

Zuriah, N. (2005). Metodologi penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.

Rochaniningsih, N.S (2014). “Dampak
Pergeseran Peran dan Fungsi Keluarga
Pada Perilaku Menyimpang Remaja”.
Jurnal Pembangunan Pendidikan:
Fondasi dan Aplikasi. 2, (1): 59-71

14