PERSEPSI BENTUK Dan Edisi Pertama

PERSEPSI BENTUK

Edi si P er t am a

Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana

Fakultas

Program Studi

Tatap Muka

Kode MK

Disusun Oleh

Ali. Ramadhan, S.Sn.,M.Ds Dan Seni

Fakultas Desain

Desain Produk

01-14

MK 19044

Grafis Dan

Mahasiswa mengerti tentang adanya persepsi serta keragaman persepsi dalam desain. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk dan memahami proses dalam menghasilkan suatu bentuk untuk diaplikasikan dalam perancangan

MODUL MATA KULIAH PERSEPSI BENTUK Edisi Pertama

Ali. Ramadhan, S.Sn.,M.Ds Desain Produk Grafis Dan Multimedia Fakultas Desain Dan Seni Kreatif Universitas Mercu Buana Jakarta E-Mail: ali.ramadhan@mercubuana.ac.id

ABSTRAK

Persepsi dapat

orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Istilah persepsi sering disamakan dengan sensasi. Perbedaannya adalah sensasi “hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru

diterima otak dan belum diorganisasikan

ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Bentuk merupakan elemen penting dalam desain. Berbagai macam bentuk dapat ditemukan dalam kehidupan. Dari bentuk yang wajar sampai ke bentuk yang aneh. Fungsi merupakan gambaran dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup, yang di dalam kegiatan

untuk melakukan aktivitasnya. Bentuk adalah sesuatu yang terlihat. Berbagai macam pengertian dari bentuk serta sifat yang dapat dihasilkan oleh keberadaan suatu bentuk. Pengarah

keputusan untuk merencanakan dan menetapkan bentuk visual. Ruang dalam bentuk dibuat sebagai batasan yang akan berpengaruh terhadap suatu persepsi. Sehingga pengetahuan sebuah ruang diperlukan sebagai acuan dalam membuat bentuk. Bentuk dan isi merupakan suatu tahap lanjut dari ruang. Karena di dalam suatu ruang dipastikan akan ada isi. Karena keberadaan isi dapat menjadi nilai tambah dari suatu karya seni atau desain. Bentuk adalah sesuatu yang terlihat. Berbagai macam pengertian dari bentuk serta sifat yang dapat dihasilkan oleh keberadaan suatu bentuk. Dan wujud merupakan perkembangan dari sebuah bentuk. Pola dihasilkan dari penggunaan bentuk. terbentuknya pola dapat menghasilkan sesuatu dengan teratur selain itu pola juga dapat menghasilkan suatu daya tarik. Ide merupakan hal yang mendasr dan terdapat dalam diri manusia, yang merupakan rancangan tersusun dalam pikiran manusia. Tanda dan makna terkadang terdapat pada suatu bentuk. tanda dapat menjadi suatu acuan dalam menghadirkan suatu bentuk dan makna dapat memberikan arti dari suatu bentuk. Bahasa Rupa merupakan suatu bahasa yang sudah ada sejak manusia mengenal gambar. Bahasa rupa dapat dilihat dalam bentuk lukisan gua. Oleh karena itu bahasa rupa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan oleh manusia. Berbagai macam istilah di dalam bahasa rupa. Sehingga diperlukan pengetahuan untuk mengetahui berbagai macam istilah tersebut. Kata Kunci: Persepsi, Bentuk, Ragam, Visual, Rupa

bentuk

dapat

membantu

dalam

mengambil

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga modul mata kuliah persepsi bentuk ini dapat selesai. Modul mata kuliah ini telah disusun sesuai dengan panduan yang telah diberikan dari pihak Universitas Mercu Buana dengan beberapa bagian yang telah disesuaikan dari pihak penulis. Terlepas dari semua itu, disadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun susunan kalimat yang tertulis. Oleh karena itu penulis dengan tangan terbuka akan menerima segala saran dan kritik maupun penambahan isi dari pembaca agar modul mata kuliah ini dapat menjadi lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis meyakini masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dan agar maksimal, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan pengetahuan dalam bentuk informasi dari buku, jurnal, modul dan website yang telah menjadi referensi dalam pembuatan modul mata kuliah persepsi bentuk ini. Akhir kata penulis berharap semoga modul mata kuliah persepsi bentuk ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Juni 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Abstrak i Kata Pengantar

ii Daftar isi

iii Daftar Tabel

vii Daftar Gambar

viii

Pertemuan 1 PERSEPSI

A. Persepsi

B. Faktor Yang Terdapat Pada Persepsi

C. Jenis persepsi

1. Persepsi visual

2. Persepsi auditori

3. Persepsi perabaan

4. Persepsi penciuman

5. Persepsi pengecapan

Pertemuan 2 PERSEPSI (Lanjutan)

A. Pengenalan

B. Dinamika Persepsi

C. Determinasi Persepsi

D. Prinsip Persepsi Berdasarkan Teori Gestalt

E. Hubungan Persepsi, Gestalt Dengan Desain

Pertemuan 3 PERSEPSI DAN BENTUK

A. Persepsi Dan Penginderaan

B. Definisi Bentuk

C. Fraktal

D. Bentuk

E. Bentuk Dalam Desain

F. Jenis Bentuk

Pertemuan 4 FUNGSI BENTUK

A. Pengantar

B. Fungsi

1. Pengertian Fungsi

2. Aspek Fungsi

C. Bentuk

31 iii

1. Pengertian Bentuk

2. Ciri Visual Bentuk

D. Fungsi Dan Bentuk

Pertemuan 5 RAGAM BENTUK

A. Bentuk dan Unsur Konsep

B. Bentuk Berupa Titik

C. Bentuk Berupa Garis

D. Sifar – sifat Garis

E. Bentuk Berupa Bidang

1. Bentuk Positif dan Negatif

2. Sebaran Bentuk dan Warna

F. Pertalian Bentuk

G. Hakikat Bentuk

H. Fungsi bentuk

Pertemuan 6 PENGARAH BENTUK

A. Definisi

B. Ekspresi Bentuk

C. Bentuk Dan Sumber Imaji

Pertemuan 7 BENTUK DAN RUANG

A. Pendahuluan

B. Bentuk Geometri

C. Ruang

1. Unsur Pembentuk Ruang

Pertemuan 8 BENTUK DAN ISI

A. Pendahuluan

B. Bentuk

D. Nilai (Makna)

E. Bentuk, Isi Dan Nilai

Pertemuan 9 BENTUK DAN WUJUD

A. Pendahuluan

B. Bentuk

70 iv

1. Bentuk sebagai Kebenaran

2. Nilai Bentuk

C. Wujud

1. Batas Wujud

2. Nilai Wujud

Pertemuan 10 POLA

A. Pengantar

B. Definisi

C. Jenis Pola

1. Pola berdasarkan gerakan (Pattern Of Movement) 81

2. Pola Regenerasi dan Konektivitas

D. Relevansi pola dengan desain.

Pertemuan 11 IDE

A. Pendahuluan

1. External Sensation

2. Internal Sense (Reflexion)

2. Metafora (Metaphor)

3. Simbol (Symbol)

Pertemuan 12 TANDA DAN MAKNA

A. Pendahuluan

B. Tanda

1. Membaca Tanda Visual

C. Makna 102

Pertemuan 13 BAHASA RUPA 105

A Pendahuluan 105

B. Bahasa Rupa 106

1. Ruang Waktu Datar (RWD) 107

2. Naturalist, Perspektive, Momentopname (NPM) 109

C. Fungsi Bahasa Rupa 110

Pertemuan 14 BAHASA RUPA (Lanjutan) 114

A. Pengertian 115 v

B. Jenis Bahasa Rupa 115

C. Perbendaharaan Bahasa Rupa 117

DAFTAR PUSTAKA

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bentuk dan Syarat bentuk

23 Tabel 2. Parameter dalam bentuk

54 Tabel 3. Parameter Bentuk 3 dimensi

55 Tabel 4. Faktor penentu ruang

59 Tabel 5. Perbedaan jenis pola

83 Tabel 6. Contoh Petanda dan penanda

100 Tabel 7. Penempatan tanda visual

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bentuk Persepsi

1 Gambar 2. Pesan dari persepsi

2 Gambar 3. Persepsi terhadap objek

3 Gambar 4. Persepsi Visual

6 Gambar 5. Persepsi auditori

6 Gambar 6. Tekstur dalm persepsi perabaan

7 Gambar 7. Persepsi penciuman

7 Gambar 8. Persepi pengecapan

8 Gambar 9. Bentuk dasar dan Fraktal

20 Gambar 10. Fraktal tidak teratur

21 Gambar 11. Fraktal pada objek

22 Gambar 12. Bentuk Yang berawal dari alam

24 Gambar 13. Bentuk konkrit

25 Gambar 14. Objek yang dipengaruhi cahaya

25 Gambar 15. Bentuk yang dihasilkan dari berbagai macam teknik

26 Gambar 16. Bentuk geometri

37 Gambar 17. Bentuk organik

37 Gambar 18. Bentuk bersudut

37 Gambar 19. Bentuk tak teratur

37 Gambar 20. Bentuk tarikan tangan

38 Gambar 21. Bentuk kebetulan

38 Gambar 22. Bentuk Positif dan Negatif

38 Gambar 23. Sebaran bentuk

39 Gambar 24. Bentuk dan Wujud

41 Gambar 25. Pengarah Bentuk

47 Gambar 26. Ekspresi bentuk dalam alat budaya

48 Gambar 27. Bentuk dasar

52 Gambar 28. Poligon sebagai bentuk

53 Gambar 29. Bentuk 3 dimensi

54 Gambar 30. Ragam Bentuk

71 Gambar 31. Bentuk sebagai kebenaran yang tidak berubah

72 Gambar 32. Wujud objek dengan nilai yang keluar dari objek 76

viii

Gambar 33. Wujud yang diubah

76 Gambar 34. Spiral sebagai pola

85 Gambar 35. Ruang waktu datar

108 Gambar 36. Naturalis, perspektif, momentopname

110 Gambar 37. Gambar sebagai bahasa

111 Gambar 38. Bahasa rupa gambar

ix

Pertemuan 1

Persepsi

Abstract

Persepsi dapat diartikan sebagai “bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia.”

A. Persepsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “persepsi merupakan tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui bebarapa hal melalui panca inderanya.” Selain itu disebutkan juga bahwa persepsi “merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubugan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.”

Persepsi juga dapat diartikan sebagai “bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia.” Pada kenyataanya, setiap orang memiliki persepsinya sendiri atas suatu kejadian sehingga berbeda satu dengan yang lainnya. Definisi persepsi yang formal adalah “proses

memilih, berusaha, dan menginterpretasikan rangsangan ke dalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti.”

Persepsi secara konsisten dapat menunjukkan bahwa setiap individu yang berbeda dapat melihat hal yang sama namun memahaminya dengan cara yang berbeda.

Gambar 1. Bentuk Persepsi

Kenyatannya adalah bahwa tak seorang pun dari kita dapat melihat realitas. Yang kita lakukan adalah menginterpretasi apa yang dilihat dan menyebutnya sebagai realitas. “Persepsi Kenyatannya adalah bahwa tak seorang pun dari kita dapat melihat realitas. Yang kita lakukan adalah menginterpretasi apa yang dilihat dan menyebutnya sebagai realitas. “Persepsi

suatu individu terhadap objek sangat mungkin memiliki perbedaan dengan persepsi individu lain terhadap objek yang sama.”

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh ”penginderaan” yaitu ”suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.”

Gambar 2. Pesan dari persepsi

Dengan kata lain persepsi adalah ”proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan yang terintegrasi dari individu terhadap stimulus yang diterimanya.” Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman dari individu akan ikut berpengaruh dalam proses persepsi.

definisi dari persepsi yaitu ”proses kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya (terhadap obyek).” Namun dapat juga dijelaskan bahwa persepsi merupakan ”proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

Gambar 3. Persepsi terhadap objek

disimpulkan bahwa persepsi merupakan “suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga setiap individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar dari setiap individu.”

B. Faktor Yang Terdapat Pada Persepsi

mempengaruhi persepsi. Yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

1. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi adalah faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :

alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan

a. Fisiologis: ”Informasi

masuk melalui

arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.”

b. Perhatian: ”Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance

c. Minat: ”Persepsi

terhadap

suatu

seseorang untuk memperhatikan tipe

merupakan

kecenderungan

stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.”

tertentu dari

d. Kebutuhan yang searah: ”Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.”

e. Pengalaman dan ingatan: ”Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.”

f. Suasana hati: ”Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.”

Selain faktor internal yang telah dijelaskan, terdapat juga faktor eksternal.

2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi ”merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek yang terlibat didalamnya. Elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang

mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya.” Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :

a. Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. ”Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka

dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.”

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

c. Keunikan dan kekontrasan stimulus. ”Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.”

d. Intensitas dan kekuatan dari stimulus. ”Adanya stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.”

e. Motion atau gerakan. ”Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.” Berdasarkan kedua faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah ”proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognitif dimulai dari persepsi.”

C. Jenis persepsi

Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis.

1. Persepsi visual Persepsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan

adalah ”kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat

yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelelawar. Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

Gambar 4. Persepsi Visual

Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.

2. Persepsi auditori Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran

yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.

Gambar 5. Persepsi auditori

Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem pendengaran dapat menjadi rusak

3. Persepsi perabaan Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu

kulit. Kulit berfungsi “sebagai alat pelindung bagian dalam,

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

Gambar 6. Tekstur dalm persepsi perabaan

Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.

4. Persepsi penciuman Persepsi penciuman atau “olfaktori” didapatkan dari

“indera penciuman yaitu hidung. Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor pada antena invertebrata.”

Gambar 7. Persepsi penciuman

Untuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori aksesori, fase cair. Pada organisme yang hidup di air, seperti ikan atau krustasea, zat kimia terkandung pada medium air di

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

5. Persepsi pengecapan Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera

pengecapan yaitu lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk kemoreseptor langsung dan merupakan satu dari lima indra

pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun.

Gambar 8. Persepi pengecapan

Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi pengecapan klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit. Belakangan, ahli-ahli psikofisik dan neurosains mengusulkan untuk menambahkan kategori lain, terutama rasa gurih (umami) dan asam lemak.

Pengecapan adalah ”fungsi sensoris sistem saraf pusat. Sel reseptor pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.”

Dapat disimpulkan bahwa Persepsi merupakan konsep yang sangat penting , karena

melalui ”adanya persepsi manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan.”

PERSEPSI BENTUK

Pertemuan 2

Persepsi (Lanjutan)

Abstract

Istilah persepsi sering disamakan dengan sensasi. Perbedaannya adalah sensasi “hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut.”

A. Pengenalan

Mengacu kepada pengertian yang ada persepsi adalah “proses pemahaman ataupun

pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.” Dan dapat juga diartikan “Persepsi merupakan bagian dari proses yang hidup, di mana setiap orang, dari sudut pandangnya masing-masing menciptakan dunianya dalam mencapai kepuasan”. Menurut Suharman (2005) persepsi adalah “transaksi saling bergantung antara lingkungan dan pengamat.” Dan dalam persepsi merupakan awal dimulainya suatu proses kognitif yaitu “proses tentang kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang di dapatkan seseorang atau sesuatu.”

Dalam kondisinya saat ini Istilah persepsi sering disamakan dengan sensasi. Perbedaannya adalah sensasi “hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut.” Misalnya dinding yang dirasa kasar, yang berarti adanya sebuah sensasi dari rabaan terhadap kasar. Namun sebaliknya, persepsi memiliki contoh dinding yang tidak enak dipakai untuk menggantung suatu benda, saat otak mendapat stimulus rabaan dinding yang kasar, penglihatan atas dinding yang terdapat banyak retakan, dan kenangan di masa lalu saat menggunakan dinding yang hampir sama lalu benda menjadi rusak. Jadi dapat dikatakan bahwa adanya persepsi dikarenakan adanya kondisi yang dapat

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

B. Dinamika Persepsi

Berdasarkan kajian yang ada, Persepsi (perception) ”merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi”, hal ini dikarenakan melalui adanya persepsi manusia dapat memandang

“berwarna”, ”indah”, ”biasa”, atau suram, semuanya dikarenakan adanya persepsi manusia. Yang harus ditekankan adalah adanya perbedaan antara persepsi dengan sensasi (sensation). Karena sensasi ”merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ sensoris”.

dunianya.

Apakah

dunia terlihat

Karena ”sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.” Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah “proses manusia dalam dalam

dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal “neural”

menerima informasi sensoris (energi fisik

yang bermakna”. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna hijau , maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai “warna hijau.” Hal ini belum diketahui sensasi seperti apa yang ditangkap oleh orang yang yang memiliki kelainan dalam melihat dan mendeskripsikan warna (buta warna)

Berbeda dengan pengertian dari sensasi, persepsi “merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah,

makna pada informasi yang diterimanya.” Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah.

PERSEPSI BENTUK

C. Determinasi Persepsi

Persepsi juga dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Faktor psikologis ini bahkan terkadang lebih menentukan bagaimana informasi, pesan atau stimulus dipersepsikan. Dan mengacu dari data yang didapat faktor yang sangat dominan adalah faktor “ekspektansi” dari si penerima informasi sendiri. Ekspektansi ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental set tertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal.yaitu:

1. Ketersediaan informasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan jika kondisi seseorang menerima

informasi yang baru tanpa adanya stimulus yang baru maka secara langsung akan memberikan dampak kekacauan atau ketidak tepatan dalam mempersepsi. Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan, akan lebih baik jika ada materi pelajaran yang harus disampaikan terlebih dahulu sebelum memberikan materi tertentu atau yang lain.

Hal ini akan sama jika seseorang yang datang di tengah berlangsungnya sebuah diskusi, mungkin akan mempersepsikan hal yang lain, dikarenakan ia tidak memiliki informasi yang sama dengan peserta diskusi lainnya. Karena adanya informasi, juga dapat menjadi isyarat untuk mempersepsikan sesuatu.

2. Kebutuhan Selain itu persepsi dapat hadir jika seseorang sedang

memiliki kebutuhan. Hal ini karena ”seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu.” Salah satu contohnya adalah seseorang akan lebih peka dalam memakai benda yang dibutuhkannya atau seseorang akan lebih peka dalam mencium bau masakan ketika lapar daripada orang lain yang baru saja makan.”

3. Pengalaman masa lalu Adanya pengalaman juga dapat mempengaruhi persepsi

seseorang karena pengalaman merupakan hasil dari proses

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

Selain ketiga hal tersebut terdapat faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah: emosi, impresi dan konteks.

4. Emosi Emosi akan memberikan dampak yang akan ”mempengaruhi

seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat”, karena sebagian energi dan perhatiannya adalah karena adanya emosi. Seseorang yang sedang tertekan karena sedang memiliki

dan pada perkembangannya ia sedang mengalami tekanan di tempat kerja , mungkin akan mempersepsikan humor yang diceritakan temannya sebagai penghinaan.

5. Impresi Impresi atau ”efek atau pengaruh yang dalam terhadap

pikiran atau perasaan” dapat memberikan stimulus yang akan lebih terlihat nyata, akan lebih dahulu memberikan persepsi kepada seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya. Impresi secara garis besar dapat memberikan persepsi yang baik jika diawali dengan yang baik. Begitu juga sebaliknya jika diawalai dengan sesuatu yang buruk maka akan dipersepsikan dengan yang buruk.

PERSEPSI BENTUK

6. Konteks Konteks dalam sisi persepsi memiliki arti ”situasi yang

ada hubungannya dengan suatu kejadian.” Konteks bisa secara sosial,

Konteks dapat memberikan gambaran yang sangat menentukan bagaimana sesuatu dipandang atau dipersepsikan. Fokus pada sesuatu yang sama, tetapi dalam gambaran yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda. Sama seperti memandang kondom dalam konteks keagamaan akan berbeda pandangan dengan kondom dalam konteks kesehatan.

Selain hal yang tersebut. Jika dikaitkan dengan teori psikologi maka persepsi tidak dapat dilepas dari teori gestalt.

D. Prinsip Persepsi Berdasarkan Teori Gestalt

Teori gestalt merupakan teori yang dibangun oleh Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler yang pada prinsipnya, menjelaskan “tentang hubungan yang terjadi antara pengalaman menyeluruh (pikiran, perasaan dan sensasi tubuh) dari individu. Dan pendekatannya lebih dipusatkan pada kondisi di sini dan saat ini (right here and right now) dengan menyadari apa yang terjadi dari waktu ke waktu (moment by moment).”

Menurut pengertian yang ada, teori gestalt adalah “sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.” Teori gestalt “cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian kecil.”

Esensi dari teori Gestalt adalah “bahwa keseluruhan lebih penting daripada bagiannya. Teori Gestalt menjelaskan bahwa persepsi tidak berdasarkan pada respon yang terisolasi terhadap stimulus khusus, tetapi lebuh kepada reaksi terhadap stimulus total. Implikasi lain dari persepsi adalah adanya

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

Sebagian besar dari prinsip persepsi merupakan prinsip pengorganisasian berdasarkan dari teori gestalt. Dari teori gestalt dipercaya bahwa persepsi bukanlah hasil penjumlahan bagian yang diindera oleh seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan keseluruhan. Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana seseorang dapat menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.

Kembali kepada salah satu prinsip persepsi yang utama adalah prinsip figure and ground. Prinsip ini menggambarkan bahwa manusia, “secara sengaja maupun tidak, memilih dari serangkaian stimulus, mana yang menjadi fokus atau bentuk utama (figure) dan mana yang menjadi latar (ground).” Jika dikaitkan dalam kehidupan sehari – hari, secara sengaja atau tidak, kita akan lebih memperhatikan adanya stimulus tertentu dibandingkan yang lainnya. Yang dalam

artinya, “kita menjadikan suatu informasi menjadi figure, dan informasi lainnya menjadi ground.” Salah satu fenomena dalam psikologi yang menggambarkan prinsip ini adalah, orang cenderung “mendengar apa yang dia ingin dengar, dan melihat apa yang ingin dia lihat.”

1. Prinsip Pengorganisasian Dalam teori Gestalt, hal yang perlu diperhatikan adalah

konsep tentang form, yaitu suatu elemen yang terstruktur dan tertutup

dalam pandangan visual seseorang. Dan Untuk mempersepsi stimulus mana menjadi figure dan mana yang ditinggalkan

beberapa prinsip pengorganisasian (penyusunan).yang termasuk ke dalam teori gestalt.terbagi ke dalam beberapa cara pandang. Prinsip pengorganisasian pada teori Gestalt antara lain:

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

sederhana dari suatu organisasi. Menurut teori Gestalt, obyek-obyek yang memiliki jarak yang lebih dekat cenderung dilihat lebih berkelompok secara visual.”

b. Similiaritas Dapat

elemen memiliki similiaritas atau kualitas yang sama dalam hal ukuran, tekstur dan warna, maka elemen tersebut cenderung akan diamati sebagai suatu kesatuan.”

c. Ketertutupan, Merupakan suatu “unit visual yang cenderung membentuk

suatu unit yang tertutup. Persepsi individu sangat tergantung dari fokus pandangannya, sehingga bagian yang terbuka pada suatu elemen akan otomatis dianggap sebagai suatu yang tertutup.”

d. Kesinambungan Merupakan prinsip yang “menyatakan bahwa seseorang akan

cenderung mengamati suatu elemen yang berkesinambungan sebagai satu kesatuan unit.”

e. Bidang dan simetri, Prinsip ini menyatakan “semakin kecil area tertutup dan

simetris semakin cenderung terlihat sebagai suatu unit.”

f. Bentuk dan latar Dari prinsip ini menyatakan “bahwa sebuah obyek akan

terlihat berbeda ketika sebuah bentuk memiliki latar yang kontras.”

E. Hubungan Persepsi, Gestalt Dengan Desain

Mengacu kepada pernyataannya Suharman (2005) psikologi gestalt “merupakan suatu pendekatan yang menekankan bahwa organisme

kecenderungan dasar mengorganisasikan (mengatur dengan sendirinya) apa yang

manusia

memiliki

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

dan melakukan penyederhanaan

mengorganisasikan objek persepsual.” Didasari oleh pernyataan tersebut maka manusia cenderung akan menyederhanakan apa yang pernah ia lihat. Hal ini dapat disamakan dengan hadirnya desain dan seorang desainer yang cenderung menghadirkan penyederhanaan bentuk yang terkadang terlihat rumit.

struktur

didalam

Seorang desainer bisa dianalogikan sebagai seorang yang kreatif. Seorang yang kreatif menghasilkan pemikiran dan karya yang dalam cara berfikirnya (out of the box) yaitu karya yang tidak mengacu kepada aturan yang ada. Memang terkadag ada sisi positifnya yaitu tidak sedikit karya yang lahir memiliki keunikan tersendiri. Namun selain itu sisi negatifnya karya yang dihasilkan terkadang akan sulit diterima dikarenakan berbagai macam alas an. Karya – karya yang inovatif atau yang memiliki keunikan sendiri memang dapat menjadi nilai lebih dalam suatu desain. Namun akar permasalahannya adalah apa nilai lebih yang terdapat dalam suatu desain sehingga bisa memecahkan masalah – masalah yang belum terpikirkan oleh orang lain? Itu merupakan pertanyaan pertama dalam konteks lahirnya sebuah karya desain. Jika karya desain tidak mampu menjawab suatu permasalahan maka dapat dikatakan suatu desain itu gagal.

Berdasarkan uraian diatas maka seorang desainer harus memiliki pola pikir kreatif. Pola pikir kreatif ini perlu dipelajari dan terus dilatih. Pola pikir kreatif memerlukan imajinasi

impian, dan berorientasi pada diri seseorang. Proses berpikir kreatif bersifat sejajar (pararel), dapat pola pikir yang melompat – lompat yang akan membawa seseorang pada penemuan gagasan ataupun jawaban yang banyak.

PERSEPSI BENTUK

Suharman (2011) menyatakan bahwa ”pola fikir kreatif bersifat diverjen diawali suatu uraian persoalan, kemudian menyebar agar dapat menghasilkan berbagai macam pendekatan dan gagasan bagi pemecahan masalah.”

Hal ini berlawanan dengan pola pikir analitis yang bersifat konverjen atau menyempit dan vertikal yang dalam artian bersifat logis, jawaban sedikit, pembuktian yang mendalam menyempit dalam keseluruhan aspek. Hubungan yang terjadi antara prinsip persepsi, teori gestalt dan desain dapat dilihat kepada bagaimana desain tersebut dapat memberikan persepsi kepada manusia atas dasar menjawab permasalahan yang ada atau yang dirasakan oleh manusia dengan menggunakan prinsip pengorganisasian yang dijelaskan dalam teori gestalt melalu kesederhanaan, kejelasan dll.

PERSEPSI BENTUK

Pertemuan 3 PERSEPSI DAN BENTUK

Abstrak

Bentuk merupakan elemen penting dalam desain. Berbagai macam bentuk dapat ditemukan dalam kehidupan. Dari bentuk yang wajar sampai ke bentuk yang aneh.

A. PERSEPSI DAN PENGINDERAAN

Penginderaan diketahui merupakan “proses rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas setiap indera. seperti sifat sensorik dasar dari setiap indera (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu untuk perasa, bunyi untuk penginderaan, sifat permukaan untuk perabaan”. Saat ini, diketahui bahwa dimensi penginderaan terdiri atas: - intensitas yang merupakan “kuat-lemahnya penginderaan” - ekstensitas yang merupakan “penghayatan pada tebal tipis” - durasi merupakan “singkat atau lamanya penginderaan” - kualitas yang merupakan “perbedaan potensi rangsangan.”

Selain dimensi penginderaan, terdapat sistem yang mempengaruhi penginderaan yaitu: - Sistem auditori indera yang diperngaruhi oleh pendengaran, - Sistem visual indra yang dipengaruhi oleh penglihatan, - Sistem kimiawi indera yang dipengaruhi oleh pengecap penciuman, - Sistem propriseptif indera yangdipengaruhi oleh indera vestibular dan kinestik, - Sistem semato sensorik indera yang dipengaruhi oleh sentuhan, tekanan, hangat, dingin, nyeri (serta kombinasi seperti gatal, geli dan halus).

Setiap sistem indera merupakan “suatu jenis hubungan terdiri dari suatu elemen yang sensitif (reseptor), syaraf fiber memimpin dari reseptor ke otak atau sumsum tulang belakang. Ketika suatu saluran penghubung distimulasi, kita mempunyai suatu

sensasi yang dicirikan dari hubungan

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

ketika mata distimulasi oleh sinar matahari atau tekanan bola mata, kita mempunyai penglaman visual. Proses yang menggabungkan dan mengorganisir

(pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri disebut persepsi. Persepsi juga diketahui sebagai “kemampuan membedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang.

1. Ciri Dunia Persepsi Saat ini, terdapat lima ciri umum dunia persepsi yaitu:

a. Modalitas, sebagai “rangsangan yang diterima sesuai dengan karakter setiap indera seperti sifat sensorik dasar dan masing-masing indera,

b. Dimensi ruang, merupakan “dunia persepsi mempunyai sifat ruang seperti atas bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, latar depan-latar belakang,”

c. Dimensi waktu yang merupakan “dunia persepsi memiliki dimensi waktu seperti cepat-lambat”.

d. Struktur konteks yang merupakan “objek dalam dunia pengamatan

menyatu dengan konteksnya”.

e. Dunia penuh arti yang merupakan “individu cenderung melakukan pengamatan inderawi pada setiap objek oleh manusia. Diketahui bahwa persepsi dikenal sebagai “sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri”. Dan dapat juga diketahui bahwa “persepsi juga mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial. Persepsi social merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri

mengetahui, menginterpretasi,

lain yang

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

B. Definisi Bentuk

Dalam artiannya, bentuk “merupakan penjabaran geometris dari bagian semesta bidang yang ditempati oleh obyek tersebut , yaitu ditentukan oleh batas terluarnya namun tidak tergantung pada lokasi (koordinat) dan orientasinya terhadap bidang semesta yang ditempati. Bentuk obyek juga tidak tergantung pada sifat spesifik seperti: warna, isi, dan bahan.”. Seorang ahli matematika dan statistik dari Inggris, David George Kendall mendefinisikan "bentuk" sebagai yaitu: “seluruh informasi geometris yang akan tidak berubah ketika parameter lokasi, skala, dan rotasinya dirubah.”

Bentuk secara sederhana dapat dijelaskan oleh “teori benda geometri dasar (dua dimensi) misalnya titik, garis, kurva, bidang (misal, persegi atau lingkaran), atau bisa pula diterangkan oleh benda padat (tiga dimensi) seperti kubus, atau bola.”

Gambar 9. Bentuk dasar dan Fraktal

Namun, bentuk yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah “bentuk rumit”. Misalnya bentuk pohon dan bentuk garis pantai, yang mana sangat rumit sehingga diperlukan lebih dari sekedar teori geometri sederhana untuk menganalisanya. Salah satu teori yang berusaha menganalisa bentuk rumit ini adalah teori fraktal

menjelaskan tentang

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

C. Fraktal

“fraktal adalah benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat "dibagi" dengan cara yang radikal. Beberapa fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal dikatakan memiliki detail yang tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat perbesaran yang berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursif atau iteratif.”

Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda matematis. “geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat dan perilaku fraktal.” Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit dideskripsikan menggunakan

cukup banyak diaplikasikan

dan seni karya komputer. Dulu ide-ide konseptual fraktal muncul saat definisi tradisional geometri Euklides dan kalkulus gagal menganalisis objek kurva. Benda yang sekarang disebut fraktal sudah ditemukan dan dipelajari jauh sebelum kata fraktal muncul. Pada tahun 1872 Karl Theodor Wilhelm Weierstrass seorang ahli matematika menemukan contoh fungsi dengan sifat yang tidak intuitif yaitu “kontinyu di manapun namun tidak terdiferensiasi di manapun grafik dari fungsi tersebut akan disebut fraktal di masa sekarang.”

dalam sains, teknologi,

Gambar 10. Fraktal tidak teratur

PERSEPSI BENTUK

Yang diketahui secara umum, ciri dari fraktal “bentuknya tidak teratur (tidak halus), jadi bukan termasuk benda yang terdefinisikan

Dan dapat diartikan bahwa fraktal “cenderung memiliki detail yang signifikan, terlihat dalam skala berapapun saat ada keserupa dirian, ini bisa terjadi karena memperbesar fraktal tersebut akan menunjukkan gambar yang mirip. Himpunan tersebut biasanya didefinisikan dengan rekursi.”

oleh geometri tradisional.”

Gambar 11. Fraktal pada objek

Benda yang mendekati fraktal “bisa ditemukan dengan mudah di alam.” Benda tesebut menunjukkan struktur frakral yang kompleks pada skala tertentu. Contohnya adalah awan, gunung, jaringan sungai, dan sistem pembuluh darah.

D. Bentuk

Bentuk dapat juga didefinisikan sebagai "penampakan sesuatu, khususnya garis tepinya". Definisi ini cukup sesuai dengan penggambaran dari definisi yang ada, bahwa bentuk ”tidak bergantung pada posisi, ukuran, maupun arah hadapnya. Namun, definisi ini tidak mengutamakan rumus matematis pembentukannya.” Contohnya, sudah umum seseorang menyebut sesuatu sebagai bentuk bintang walaupun sebenarnya jumlah titik

didefinisikan. Terdapat beberapa syarat yang dapat menjadi acuan tentang mendefinisikan bentuk yaitu:

pada bentuk

bintang tidak

pernah

PERSEPSI BENTUK

- Bentuk mempunyai struktur isi yang padu (Padat). Ia mempunyai lebih daripada satu permukaan dan bersifat tiga dimensi(3D). - Bentuk merupakan satu unsur yang amat penting dalam penghasilan karya seni yang bersifat realis. - Penggunaan unsur seni yang lain dapat digunakan untuk menghasilkan bentuk seperti garisan, jalinan, rupa, ruang dan warna. Garis luar sesuatu objek yang akan berubah mengikut arah pandangan mata. Selain itu, bentuk dapat dikategorikan

menjadi dua yaitu: bentuk 2 dimensi dan bentuk 3 dimensi. Keduanya memiliki perbedaan

Tabel 1. Bentuk dan Syarat bentuk

Bentuk 2 Dimensi

Bentuk 3 Dimensi

yang Bersifat tiga dimensi (3D) memiliki

ketinggian, lebar dan kedalaman. 2. Struktur

memiliki panjang dan lebar

Strukturnya hanya berdasarkan Berstruktur - mempunyai rangka yang garis

yang

menjadi membolehkan membentuk form atau isi

padu dengan tepat dan sempurna. 3. Arah

batasannya.

Hanya dapat dilihat dari satu Boleh dilihat dari semua arah arah

mempunyai lebih dari satu permukaan. 4. Nilai

Tidak menghasilkan bayangan

Terdapat bayangan karena mempunyai kesan cahaya dan bayang.

E. Bentuk Dalam Desain

Bentuk dapat dikatakan ”ruang yang terdapat dalam baris.Bentuk dapat organik atau geometri dan dapat digunakan dalam hubungannya dengan unsur lain untuk membuat karya.” Itu dapat ditingkatkan dengan nada, tekstur dan warna. Bentuk bisa berupa dua dimensi dan tiga dimensi. Bentuk

geometris dan nongeometris. Bentuk geometris merupakan bentuk beraturan dan bentuk dasar benda. Yaitu: kubus, balok, piramid atau limas,

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

Gambar 12. Bentuk Yang berawal dari alam

1. Bentuk kubistis. Bentuk kubistis adalah ”bentuk yang menyerupai kubus atau benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok.” Contoh: lemari, meja, kursi, kardus, kulkas, dan pesawat televisi.

2. Bentuk silindris. Benda yang memiliki bentuk silindris adalah ”benda yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat.” Contoh: gelas, botol, kendi, teko, ember, guci, cangkir, kaleng, dan piring.

3. Bentuk bebas. Benda yang memiliki bentuk bebas adalah ”benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk kubistis dan silindris.” Contoh: kain, buah-buahan, sayur-sayuran, dan busana.

F. Jenis Bentuk

Terdapat dua jenis bentuk yaitu: Bentuk konkrit dan bentuk ilusi. Bentuk konkrit merupakan bentuk sebenarnya yang bersifat tiga dimensi dan dapat dirasa, disentuh dan dilihat daripada pelbagai sudut lalu memiliki ciri nyata dan “maujud” (benar-benar wujud di hadapan mata). Contoh benda berbentuk konkrit ialah batu, kayu, meja, kereta dan sebagainya.

PERSEPSI BENTUK

Gambar 13. Bentuk konkrit

Sedangkan bentuk ilusi merupakan bentuk yang dihasilkan melalui kemahiran penggunaan berbagai macam unsur seni seperti warna, garisan dan lain-lain. Dan bentuk objek yang dilihat dan dihasilkan melalui lukisan, catan, fotografi, cetakan atau pada permukaan rata (bersifat dua dimensi). lalu bentuknya tidak dapat disentuh tetapi hanya dapat dinikmati melalui indera penglihatan. Dan menghasilkan karya dua dimensi yang dapat mencipta bentuk, penggunaan kesan cahaya dan bayang merupakan faktor terpenting.

Gambar 14. Objek yang dipengaruhi cahaya

Bentuk dapat dihasilkan melalui Garisan anyaman (rotan, lidi, buluh), tenunan (benang, tali), lingkaran (dawai). Rupa – potongan berbagai macam material (polihidera), teknik lipatan

lipatan kain (topologi). Bentuk juga boleh dibina dengan menggunakan tanah liat, kayu, lilin, sabun, batu, kaca dan sebagainya.

PERSEPSI BENTUK

Gambar 15. Bentuk yang dihasilkan dari berbagai macam teknik

PERSEPSI BENTUK

Pertemuan 4

Fungsi Bentuk

Abstract

Fungsi merupakan gambaran dari suatu kegiatan yang dilakukan ole makhluk hidup, yang di dalam kegiatan tersebut membutuhkan tempat atau ruang untuk melakukan aktivitasnya.

A. Pengantar

Mengacu kepada pengertian yang dinyatakan oleh Yuswadi Saliya

fungsi dapat dikategorikan sebagai penentu bentuk atau panduan menuju bentuk. Fungsi menunjukan ke arah mana bentuk harus ditentukan.“.

Hal ini karena sudah dikenalnya istilah 3F (Form Follow Funtion) yang diungkapkan oleh Louis Sullivan. Namun jika berbicara mengenai konteks desain saat ini, maka tidak hanya berbicara tentang fungsi dan bentuk saja. Masih ada unsur lain yang juga terkait erat dengan desain, yang merupakan ”konsekuensi logis dari adanya fungsi.”

Fungsi merupakan gambaran dari suatu kegiatan yang dilakukan ole makhluk hidup, yang di dalam kegiatan tersebut membutuhkan tempat atau ruang untuk melakukan aktivitasnya. Sehingga

jika membahas tentang fungsi, tentunya akan berlanjut dengan pembahasan tentang ruang. Sedangkan untuk konteks bentuk, menurut Sullivan merupakan ”akibat dari pewadahan fungsi, dapat memberikan ekspresi tertentu.” Jadi jika membahas fungsi, ”maka tidak dapat dipisahkan dari pembahasan tentang ruang, bentuk dan ekspresi bentuk yang dihasilkan.”

Jika dikaitkan dengan desain maka fungsi tidak jauh berbeda fungsi dalam arsitektur yaitu ”merupakan perwujudan fisik sebagai wadah kegiatan manusia.” wadah dalam kegiatan manusia

dalam suatu aktivitas manusia. ”Bagaimanapun juga unsur fungsi, ruang, bentuk dan ekspresi akan menentukan suatu desain dapat

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

B. Fungsi

Dalam bukunya, Victor Papanek (1985) “fungsi dalam desain dapat memberikan respon, penilaian atau anggapan yang sama antara mitra atau konsumen dan desainer terhadap produk yang dihasilkan. Dan juga yang berhubungan dengan lingkungan, pengetahuan serta kebudayaan. “ Maka dapat dikatakan dalam meciptakan

yang harus diperhatikan karena tidak hanya bentuk saja.

1. Pengertian Fungsi

Dalam perkembangan saat ini, terdapat berbagai macam pengertian

siapa yang mendeskripsikannya. Seperti pengertian umum dari fungsi adalah “kegunaan suatu hal”.

Jika mengacu kepada pengertian umum bagi para ahli bahasa, fungsi adalah “pendekatan pada studi bahasa yang berkenaan dengan fungsi yang ditunjukan oleh bahasa, terutama dalam hal kejadian (informasi yang berhubungan), ekspresi (mengidentifikasi suasana hati), dan pengaruh keahlian).” Sedangkan pengertian umum bagi para sosiologis, fungsi adalah “teori tentang hubungan bagian-bagian dalam masyarakat pada keseluruhan dan satu dengan yang lain.” Namun untuk konteks

desain, mengacu kepada pernyataan Bernhard E Burdek (2005) Fungsi dapat dikatakan sebagai “penentu bentuk atau panduan menuju bentuk. Fungsi menunjukan ke arah mana bentuk harus ditentukan”. Hadirnya fungsi dapat dikomunikasikan kepada bentuk.

fungsi, dapat menghadirkan bentuk dan ruang Penangkapan sebuah fungsi bisa sama ataupun berbeda pada setiap pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar

belakang pengamat. Bahkan dalam perkembangannya saat ini, fungsi dapat mengalami perubahan secara drastris jika berkaitan dengan konteks kebutuhan dari

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

tersebut. terdapat berbagai macam aspek yang berkaitan dengan fungsi.

pengertian

fungsi

2. Aspek Fungsi

Pemahaman fungsi menurut Jan Mukarowsky (1972) dapat dilihat dalam lima aspek yaitu:

1. Referential function (fungsi referensi). Fungsi

“kepada sentuhan tradisional, dimana variasi kebiasaan hidup berbeda antara yang satu dengan yang lain dengan komposisi bagiannya.”

2. Aesthetic function (fungsi estetika). Fungsi estetika merupakan “sesuatu yang potensial untuk

bisa ditonjolkan dan tidak ada pula batasan yang tegas antara struktur dan fungsi estetika yang dominan. Ruang lingkup fungsi estetika ini meliputi keharmonisan antara warna, texture, media, wujud geometri dan kesesuaian pengaturan komposisi pada lingkungannya.”

3. Allusory function (fungsi perumpamaan). Fungsi perumpamaan ini “didasarkan pada referensi

sejarah, dicontohkan oleh Jan Mukarowsky dalam konteks arsitektur yaitu dengan menampilkan sebagian atau beberapa bagian bangunan bersejarah kedalam bentuk bangunan yang akan dibuat pada masa sekarang.

4. Territorial function (fungsi teritorial). Fungsi teritorial lebih menekankan “kepada adanya

instruksi yang digunakan untuk membedakan fungsi yang ada pada suatu benda dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan alat tertentu, tanda penulisan dan alat grafis.” Seperti halnya penggunaan keterangan Tulisan Toilet Untuk Pria Atau Wanita yang dapat dibedakan dalam penggunaan gambar.

5. Expressive function (fungsi ekspresif). Fungsi ekspresif adalah “suatu bentuk penekanan terhadap

bermacam aspek identitas, yang juga merupakan pengejawantahan dari aspek identitas itu sendiri.”

PERSEPSI BENTUK

Selain kelima aspek tersebut, berkaitan dengan fungsi, Victor Papanek (1985) memberikan gambaran tentang aspek yang berkaitan dengan fungsi. Aspek yang terdapat dalam sebuah fungsi yaitu :

a. Method Merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan

suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan menggunakan alat , bahan serta proses guna mencapai tujuan yang ditentukan.

b. Association Merupakan fungsi desain yang dapat memberikan respon,

penilaian atau anggapan yang sama antara mitra atau konsumen dan desainer terhadap produk yang dihasilkan. Dan juga yang berhubungan dengan lingkungan, pengetahuan serta kebudayaan.

c. Aesthetics Merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses

mendesain, keberhasilan suatu desain di samping nilai fungsinya juga keindahan dari produk yang dibuat karena daya tarik yang utama terletak pada keartistikan maupun keunikan produk yang di ciptakan.

d. Need Adanya pertimbangan kebutuhan yang berdasar kepada

maksud dan tujuan dari suatu benda.

e. Telesis Merupakan pemanfaatan proses alam dan masyarakat dengan

maksud dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat sesuai tatanan sosial ekonomi manusia secara umum.

f. Use Memberikan penjelasan tentang fungsi suatu benda yang

dapat memberikan manfaat sesuai dengan tujuan dari pekerjaan. Dalam hal ini tidak hanya fungsi dari benda itu sendiri.

Dari uraian tentang berbagai aspek fungsi yang didapat, terdapat pemahaman bahwa fungsi memiliki keragaman. Karena fungsi tidak hanya memiliki satu jenis saja namun fungsi

PERSEPSI BENTUK PERSEPSI BENTUK

fungsi yang dilaksanakan itu terbentuk dari sudut tinjau dan pemahaman tertentu atas arti dan pengertian dari fungsi yang dipakai.

Semakin banyak fungsi yang dapat dilaksanakan dapat dipakai untuk memberikan penilaian terhadap tinggi-rendah, dan kaya – miskinnya kualitas sesuatu obyek sebagai sebuah karya yang memiliki mutu tertentu. Dapat dikatakan semakin banyak fungsi yang dapat dilaksanakan oleh satu obyek bangunan, maka semakin tinggi nilai kualitas dari suatu obyek tadi.

C. Bentuk