SATUAN ACARA PENYULUHAN SAP (1)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN GOUT
Pokok bahasan
: Penyuluhan GOUT
Sub pokok bahasan
: Penyuluhan GOUT
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Dipanti sosial Tresna Werdha sejahtera ( Ny. T)
Hari/ tanggal
: Kamis, 15 Desember 2016
Pukul pelaksanaan
: 09.00 WITA s.d Selesai
A. LATAR BELAKANG
Di kalangan lansia kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam
urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri
sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh
iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua
keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk
memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud
dengan asam urat adalah asam yang berbentuk Kristal – Kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein),
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah,
kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang adarnya
tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena
pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya
adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.
Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan
setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15
persen. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh
masyarakat.
makanan.
Akibatnya
Orang
banyak
menyantap
orang
apa
suka
saja
menyamaratakan
yang
dia
inginkan,
semua
tanpa
mempertimbangkan kandungan di dalamnya.
Makanan sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin
sangat tinggi. Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi
orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika
mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya
dapat melewati ambang batas normal. Beberapa jenis makanan dan minuman
yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan
hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan
merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan
saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –
seperti hati, jantung, babat, dan limfa.
Dalam
usaha
menindak
lanjuti
rencana
tersebut,
khususnya
permasalahan kesehatan penyakit GOUT/ asam urat pada Ny.T dilakukan
penyuluhan GOUT (asam urat). Kelebihan asam urat bisa disebabkan karena
proses pemasukan makanan yang banyak mengandung purin atau karena
proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang. Berdasarkan hasil
pengkajian pada Ny R keluarga
didapatkan keterangan bahwa Ny T
menderita kelebihan asam urat dan kadang-kadang mengeluh sakit dan
merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengenalkan dan memahami tentang GOUT/asam urat dan
meningkatkan derajat kesehatan Ny.T.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu memahami pengertian dari GOUT
b. Klien mampu memahami penyebab dari GOUT
c. Klien mampu memahami tanda gejala dan pecegahan dari GOUT
C. METODE
Pelaksanaan penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab.
D. SASARAN
Sasaran
:klien ( Ny.T di Wisma Melati) Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sejahtera Provinsi Kalsel.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Hari/ tanggal
:Kamis, 15 Desembar 2016
2. Pukul
: 09.00 WITA
3. Waktu
: 30 menit
N
TAHAP/ WAKTU
O
1.
KEGIATAN
RESPON PESERTA
PENYULUHAN
Pembukaan 5
1. Menyampaikan salam
menit
2. Perkenalan
Memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan
4. Kontrak waktu
2.
Kegiatan 20 menit 1. Penyuluhan Tentang
Memperhatikan
3.
Penutup 10 menit
Menyampaikan
1. Mengevaluasi
kegiatan
evaluasi
2. Mengucapkan salam.
Membalas salam
F. MEDIA
1. Leatfeat
G. SETING TEMPAT
Ket:
: PESERTA
: Penyuluh
1. Penyuluh
: DeniOkvianti
hasil
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi hasil
a. Klien mampu memahami tentang pengertian, tanda gejala, dan
pecegahan tentang GOUT
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan penyuluhan GOUT berjalan sesuai jadwal dan susunan acara
b. Klien mampu aktif dalam kegiatan penyuluhan GOUT.
DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untukrematikdanAsamUrat,
Cetakan V. Jakarta :PuspaSwara, Anggota IKAPI
Mansjoer,
A.. 2004 KapitaSelektaKedokteran. EdisiKetiga,
JilidSatu.
Jakarta :MediaAeskulapius
Saraswati
S.,
2009. Diet
SehatuntukPenyakitAsamUrat,
Diabetes,
Hipertensidan Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. SehatdanBugartanpaAsamUrat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah
Brunner &Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Gout
Asam Urat : Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan
sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.
Penyakit Asam Urat (Artritis Gout) Penyakit peradangan pada sendi
yang disebabkan oleh tingginya asam urat dalam tubuh.
Kadar Asam Urat Normal:
a) Pria : 2,1 – 7 mg/dl
b) Wanita : 2,0 – 6 mg/dl
B. EtiologiAsamUrat
1. Produksi asam urat dalam tubuh meningkat disebabkan oleh :
a) Genetik
b) Aktivitas berlebihan
c) Konsumsi makanan tinggi protein (purin) seperti : Daging, Jeroan,
d) Kepiting, Kerang, Keju, Buncis, Kacang Tanah, Bayam, Kembang Kol
2. Pembuang asam urat berkurang karena :
a) Makan obat TB
b) Puasa / diet ketat
c) Olah raga terlalu berat
d) Kegemukan
C. Manifestasi Klinis
1. Kesemutan, ngilu, dan linu
2. Nyeri terutama malam / pagi hari saat bangun tidur
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi hari
4. Rasa nyeri pada sendi berulang-ulang (Biasanya nyeri terasa pada jari
kaki, jari tangan, lutut, tumit, pergelangan tangan dan siku), terkadang
terasa sangat sakit saat bergerak.
D. Patofiologi
Peningkatan
kadar
asam
urat
serum
dapat
disebabkan
oleh
pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun
keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urin.
Pada
penyakit
gout-arthritis
(asam
urat),
terdapat
gangguan
kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat
tersebut, meliputi:
1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang
meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena
defek enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang
kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal.
Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal
mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui.
Penimbunan
kristal
urat
dan
serangan
yang
berulang
akan
menyebabkan terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut
tofi/tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut
endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandai
dengan massa urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas,
dan sel raksasa benda asing. Peradangan kronis yang persisten dapat
menyebabkan fibrosis sinovium, erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh
fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di tempat lain (misalnya tendon,
bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal
dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.
E. Akibat Lanjut dari asam urat
1. Gangguan ginjal
Peningkatan kadar asam urat dalam urin
2. Batu ginjal
Penumpukan Kristal urat di ginjal
F. Perawatan Asam Urat
1. Cukupi kebutuhan cairan
2. Hindari alkohol
3. Hindari durian, alpukat, nanas, air kelapa, dan melinjo
4. Batasi sayur bayam, buncis, kembang kol, brokoli, jamur
a.
Obat-obatan
Kolkisin : merupakan anti radang
Obat anti inflamasi non steroid
Kortikostreoid
3. Obat Tradisional
1) Daun Salam
Daunsalam segar sebanyak 10-15 lembardicuci dan direbusdengan 3
gelas air sampaitersisa 1 gelas. Setelahdingin, air disaring dan
diminum pada pagiharisewaktuperutmasihkosong.
2) Biji Seledri
Rebus satu sendok biji seledri dengan 3 gelas air hingga menjadi 1
gelas air, minum dalam keadaan hangat dan lakukan 2-3x sehari
tergantung beratnya penyakit.
3) Daun Kumis Kucing
Cuci bersih 100 lembar daun kumis kucing segar, lalu direbus dengan
3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air, setelah dingin saring dan minum
dipagi hari
4) Labu Siam
Labu siam diparut kemudian disaring dan diminum airnyadan lakukan
setiap hari
5) Sirsak
Sirsak dimakan atau dibuat jus, bisa dikonsumsi setiap hari
6) Kompres Jahe
Kompres Jahe, karena jahe mengandung minyak asiri, gingerol
dan oleoresin yang bersifat menghangatkan. Kompres jahe baik
digunakan
bagi
penderita
asam
urat
yang
telah
mengalami
pembengkakan yang berfungsi untuk memperlebar pembuluh darah
dan memperlancar aliran darah, sehingga bengkak dan nyeri dapat
berkurang atau hilang. Alat dan bahan : jahe 3-5 ruas, parutan,
mangkok dan kain perban. Cara membuatnya yaitu cuci bersih jahe,
kemudian parut jahe dan tempatkan dalam mangkok, aduk sampai
seperti bubur. Cara penggunaannya adalah balurkan parutan jahe
tersebut pada sendi yang sakit, kemudian sisa parutan jahe perbankan
pada sendi yang bengkak.
DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untukrematikdanAsamUrat,
Cetakan V. Jakarta :PuspaSwara, Anggota IKAPI
Mansjoer,
A.. 2004 KapitaSelektaKedokteran. EdisiKetiga,
JilidSatu.
Jakarta :MediaAeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet SehatuntukPenyakitAsamUrat, Diabetes, Hipertensidan
Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. SehatdanBugartanpaAsamUrat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah Brunner
&Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.
PENYULUHAN GOUT
Pokok bahasan
: Penyuluhan GOUT
Sub pokok bahasan
: Penyuluhan GOUT
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Dipanti sosial Tresna Werdha sejahtera ( Ny. T)
Hari/ tanggal
: Kamis, 15 Desember 2016
Pukul pelaksanaan
: 09.00 WITA s.d Selesai
A. LATAR BELAKANG
Di kalangan lansia kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam
urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri
sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh
iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua
keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk
memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud
dengan asam urat adalah asam yang berbentuk Kristal – Kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein),
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah,
kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang adarnya
tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena
pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya
adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.
Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan
setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15
persen. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh
masyarakat.
makanan.
Akibatnya
Orang
banyak
menyantap
orang
apa
suka
saja
menyamaratakan
yang
dia
inginkan,
semua
tanpa
mempertimbangkan kandungan di dalamnya.
Makanan sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin
sangat tinggi. Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi
orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika
mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya
dapat melewati ambang batas normal. Beberapa jenis makanan dan minuman
yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan
hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan
merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan
saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –
seperti hati, jantung, babat, dan limfa.
Dalam
usaha
menindak
lanjuti
rencana
tersebut,
khususnya
permasalahan kesehatan penyakit GOUT/ asam urat pada Ny.T dilakukan
penyuluhan GOUT (asam urat). Kelebihan asam urat bisa disebabkan karena
proses pemasukan makanan yang banyak mengandung purin atau karena
proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang. Berdasarkan hasil
pengkajian pada Ny R keluarga
didapatkan keterangan bahwa Ny T
menderita kelebihan asam urat dan kadang-kadang mengeluh sakit dan
merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengenalkan dan memahami tentang GOUT/asam urat dan
meningkatkan derajat kesehatan Ny.T.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu memahami pengertian dari GOUT
b. Klien mampu memahami penyebab dari GOUT
c. Klien mampu memahami tanda gejala dan pecegahan dari GOUT
C. METODE
Pelaksanaan penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab.
D. SASARAN
Sasaran
:klien ( Ny.T di Wisma Melati) Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sejahtera Provinsi Kalsel.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Hari/ tanggal
:Kamis, 15 Desembar 2016
2. Pukul
: 09.00 WITA
3. Waktu
: 30 menit
N
TAHAP/ WAKTU
O
1.
KEGIATAN
RESPON PESERTA
PENYULUHAN
Pembukaan 5
1. Menyampaikan salam
menit
2. Perkenalan
Memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan
4. Kontrak waktu
2.
Kegiatan 20 menit 1. Penyuluhan Tentang
Memperhatikan
3.
Penutup 10 menit
Menyampaikan
1. Mengevaluasi
kegiatan
evaluasi
2. Mengucapkan salam.
Membalas salam
F. MEDIA
1. Leatfeat
G. SETING TEMPAT
Ket:
: PESERTA
: Penyuluh
1. Penyuluh
: DeniOkvianti
hasil
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi hasil
a. Klien mampu memahami tentang pengertian, tanda gejala, dan
pecegahan tentang GOUT
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan penyuluhan GOUT berjalan sesuai jadwal dan susunan acara
b. Klien mampu aktif dalam kegiatan penyuluhan GOUT.
DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untukrematikdanAsamUrat,
Cetakan V. Jakarta :PuspaSwara, Anggota IKAPI
Mansjoer,
A.. 2004 KapitaSelektaKedokteran. EdisiKetiga,
JilidSatu.
Jakarta :MediaAeskulapius
Saraswati
S.,
2009. Diet
SehatuntukPenyakitAsamUrat,
Diabetes,
Hipertensidan Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. SehatdanBugartanpaAsamUrat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah
Brunner &Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Gout
Asam Urat : Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan
sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.
Penyakit Asam Urat (Artritis Gout) Penyakit peradangan pada sendi
yang disebabkan oleh tingginya asam urat dalam tubuh.
Kadar Asam Urat Normal:
a) Pria : 2,1 – 7 mg/dl
b) Wanita : 2,0 – 6 mg/dl
B. EtiologiAsamUrat
1. Produksi asam urat dalam tubuh meningkat disebabkan oleh :
a) Genetik
b) Aktivitas berlebihan
c) Konsumsi makanan tinggi protein (purin) seperti : Daging, Jeroan,
d) Kepiting, Kerang, Keju, Buncis, Kacang Tanah, Bayam, Kembang Kol
2. Pembuang asam urat berkurang karena :
a) Makan obat TB
b) Puasa / diet ketat
c) Olah raga terlalu berat
d) Kegemukan
C. Manifestasi Klinis
1. Kesemutan, ngilu, dan linu
2. Nyeri terutama malam / pagi hari saat bangun tidur
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi hari
4. Rasa nyeri pada sendi berulang-ulang (Biasanya nyeri terasa pada jari
kaki, jari tangan, lutut, tumit, pergelangan tangan dan siku), terkadang
terasa sangat sakit saat bergerak.
D. Patofiologi
Peningkatan
kadar
asam
urat
serum
dapat
disebabkan
oleh
pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun
keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urin.
Pada
penyakit
gout-arthritis
(asam
urat),
terdapat
gangguan
kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat
tersebut, meliputi:
1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang
meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena
defek enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang
kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal.
Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal
mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui.
Penimbunan
kristal
urat
dan
serangan
yang
berulang
akan
menyebabkan terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut
tofi/tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut
endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandai
dengan massa urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas,
dan sel raksasa benda asing. Peradangan kronis yang persisten dapat
menyebabkan fibrosis sinovium, erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh
fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di tempat lain (misalnya tendon,
bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal
dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.
E. Akibat Lanjut dari asam urat
1. Gangguan ginjal
Peningkatan kadar asam urat dalam urin
2. Batu ginjal
Penumpukan Kristal urat di ginjal
F. Perawatan Asam Urat
1. Cukupi kebutuhan cairan
2. Hindari alkohol
3. Hindari durian, alpukat, nanas, air kelapa, dan melinjo
4. Batasi sayur bayam, buncis, kembang kol, brokoli, jamur
a.
Obat-obatan
Kolkisin : merupakan anti radang
Obat anti inflamasi non steroid
Kortikostreoid
3. Obat Tradisional
1) Daun Salam
Daunsalam segar sebanyak 10-15 lembardicuci dan direbusdengan 3
gelas air sampaitersisa 1 gelas. Setelahdingin, air disaring dan
diminum pada pagiharisewaktuperutmasihkosong.
2) Biji Seledri
Rebus satu sendok biji seledri dengan 3 gelas air hingga menjadi 1
gelas air, minum dalam keadaan hangat dan lakukan 2-3x sehari
tergantung beratnya penyakit.
3) Daun Kumis Kucing
Cuci bersih 100 lembar daun kumis kucing segar, lalu direbus dengan
3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air, setelah dingin saring dan minum
dipagi hari
4) Labu Siam
Labu siam diparut kemudian disaring dan diminum airnyadan lakukan
setiap hari
5) Sirsak
Sirsak dimakan atau dibuat jus, bisa dikonsumsi setiap hari
6) Kompres Jahe
Kompres Jahe, karena jahe mengandung minyak asiri, gingerol
dan oleoresin yang bersifat menghangatkan. Kompres jahe baik
digunakan
bagi
penderita
asam
urat
yang
telah
mengalami
pembengkakan yang berfungsi untuk memperlebar pembuluh darah
dan memperlancar aliran darah, sehingga bengkak dan nyeri dapat
berkurang atau hilang. Alat dan bahan : jahe 3-5 ruas, parutan,
mangkok dan kain perban. Cara membuatnya yaitu cuci bersih jahe,
kemudian parut jahe dan tempatkan dalam mangkok, aduk sampai
seperti bubur. Cara penggunaannya adalah balurkan parutan jahe
tersebut pada sendi yang sakit, kemudian sisa parutan jahe perbankan
pada sendi yang bengkak.
DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untukrematikdanAsamUrat,
Cetakan V. Jakarta :PuspaSwara, Anggota IKAPI
Mansjoer,
A.. 2004 KapitaSelektaKedokteran. EdisiKetiga,
JilidSatu.
Jakarta :MediaAeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet SehatuntukPenyakitAsamUrat, Diabetes, Hipertensidan
Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. SehatdanBugartanpaAsamUrat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah Brunner
&Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.