PEMBELAJARAN MATEMATIKA K-2013 Pokoknya Pendekatan Saintifik

PEMBELAJARAN MATEMATIKA K-2013
Pokoknya Pendekatan Saintifik

WAHIDIN
Pendidikan Matematika
FKIP UHAMKA

Sabtu, 11 Oktober 2014

L/O/G/O

Berpikir Kreatif
headymatic@yahoo.com

Matematika UHAMKA

Keseimbangan Diri
headymatic@yahoo.com

Cerdas fisik
Cerdas otak

Cerdas hati
Cerdas finansial
Matematika UHAMKA

Kompetensi Guru
headymatic@yahoo.com

Profesional

Pedagogik
Kepribadian
Sosial
Matematika UHAMKA

Berubah
headymatic@yahoo.com

Matematika UHAMKA

Latar Belakang Masalah

headymatic@yahoo.com

 Hasil belajar matematika siswa belum memuaskan
 Minat siswa terhadap pelajaran matematika rendah
 Konsep matematika abstrak sedangkan pikiran siswa konkrit
 Aktivitas siswa terdiri atas menonton gurunya menyelesaikan
soal di papan tulis, kemudian meminta siswa bekerja sendiri
dalam buku teks atau LKS (Turmudi, 2008)
 Jika belajar hanya dari melihat 30%, mendengar dan melihat 50%,
mengatakan-komunikasi mencapai 70%, dan belajar dengan
melakukan dan mengkomunikasikan mencapai 90% (Suherman, 2004)
 Kegiatan pembelajaran identik dengan aktivitas siswa,
tidak cukup dengan mendengar dan melihat (Silberman, 2011)
 Alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk menanamkan
konsep agar mudah dimengerti oleh siswa (Rohayati, 2010)
 Tuntutan Kurikulum 2013

Matematika UHAMKA

Rumusan Masalah

headymatic@yahoo.com

Bagaimana mem-belajar-kan matematika
dengan model/metode yang dipilih dalam
kerangka pendekatan saintifik?

Matematika UHAMKA

Teori Pembelajaran Aktif
headymatic@yahoo.com

 Aktivitas berasal dari kata aktif sebagai lawan dari pasif (cenderung
diam). Aktif ini dapat berkaitan dengan berpikir, berbicara, dan
berbuat, yang pada saat bersamaan ketiganya dapat terjadi secara
beriringan. Pembelajaran aktif memungkinkan siswa untuk aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan (Armani,
2012).
 Menurut Hornby, active is in the habit of doing thing, energetic.
Pembelajaran aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan
semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral

dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sehingga siswa aktif
bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman langsung sebagai proses konstruktivistik. Di
sini, siswa tentunya memiliki komitmen, tanggung jawab, dan motivasi
(Jauhar, 2011).

Matematika UHAMKA

Teori Pembelajaran Aktif
headymatic@yahoo.com

 Pembelajaran aktif memberikan kesempatan kepada anak didik
(individu atau kelompok) untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan, sehingga dapat melakukan, menemukan fakta,
mengumpulkan data, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara
nyata (Asmani, 2012).
 Johnson dan Rising : belajar dapat mengingat sekitar tigaperempatnya
dari yang diperbuat” (Ruseffendi, 2006)
 Piaget, Bruner dan Dienes: manipulasi benda-benda konkrit
merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika.

 Ernest : belajar matematika adalah pertama dan paling utama adalah
aktif, dengan siswa belajar melalui permainan, kegiatan, penyelidikan,
proyek, diskusi, eksplorasi, dan penemuan (Turmudi, 2008).
 Guru mengerjakan matematika bukan mengajarkan matematika.

Matematika UHAMKA

Bedakan
headymatic@yahoo.com

• Pendekatan Pembelajaran: Melihat pembelajaran sebagai
proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk
mencapai perkembangannya
• Model Pembelajaran: melihat pembelajaran sebagai suatu
disain yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa
berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa
• Metode Pembelajaran: berfokus pada proses belajarmengajar untuk bahan ajaran dan tujuan pembelajaran
tertentu yang lebih terbatas

• Teknik: kegiatan khusus yg dilakukan di kelas yang
mengacu pada metode tertentu
Matematika UHAMKA

Model, Pendekatan, dan Metode

Integrasi TIK

headymatic@yahoo.com

Saintifik
Project Base Learning
Problem Base Learning
Discovery Learning
Open-Ended
RME

Matematika UHAMKA

Motivasi

headymatic@yahoo.com

 Riset Eksperimen atau PTK
 Lesson Study
 Berbasis sekolah
 Berbasis MGMP
 Seminar MGMP berprosiding
 Jurnal MGMP
 Lomba praktik pembelajaran K-13
 Menulis buku
 Kepangkatan dan karir guru
Matematika UHAMKA

Dasar Pemilihan Metode
headymatic@yahoo.com

 Kegiatan pembelajaran diarahkan pada
pencapaian tujuan belajar
 Karakteristik mata pelajaran (materi ajar)
 Kemampuan siswa

 Kemampuan guru
 Fasilitas/media pembelajaran

Matematika UHAMKA

headymatic@yahoo.com

PENDEKATAN
SAINTIFIK
Matematika UHAMKA

Pendekatan Saintifik
headymatic@yahoo.com

 Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran matematika, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah (scientific appoach) .
 Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran matematika
meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba,
membentuk jejaring untuk (semua) materi ajar.

 Memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangnya sense of inquiry, dan
kemampuan berpikir kreatif (Alfred De Vito, 1989)

Matematika UHAMKA
15

Kriteria Pendekatan Saintifik
headymatic@yahoo.com

 Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena
yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata.
 Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif gurusiswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran
subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir
logis.
 Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,
analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi

pembelajaran.

Matematika UHAMKA
16

Kriteria Pendekatan Saintifik
headymatic@yahoo.com

 Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan
tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
 Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
 Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan.
 Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan
jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Matematika UHAMKA

17

Ranah Pembelajaran
headymatic@yahoo.com

Sikap
(Tahu Mengapa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Keterampilan Afektif Pengetahuan
(Tahu Bagaimana)
(Tahu Apa)

18

Matematika UHAMKA

Alur Pendekatan Saintifik
headymatic@yahoo.com

Observing
(mengamati)

Questioning
(menanya)

Associating
(menalar)

Experimenting
(mencoba)

Networking
(mengkomuni
kasikan)

Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran matematika?
Matematika UHAMKA
19

Pembelajaran Saintifik
headymatic@yahoo.com

KEGIATAN

AKTIVITAS BELAJAR

Mengamati
(Observing)

Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa
atau dengan alat)

Menanya
(Questioning)

Mengajukan pertanyaan dari yang faktual  bersifat hipotesis
Berawal dari bimbingan guru  mandiri (kebiasaan)

Mencoba
Menentukan data/infromasi yang diperlukan dari pertanyaan yang
(Experimenting) diajukan
Menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen)
Mengumpulkan data
Menalar
(Associating)

Mengolah data kategori, hubungan kategori, menyimpulkan hasil
Dimulai dari unstructured-uni structure-multi structure-complicated
structure

Mengkomunika
sikan
(Networking)

Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan,
diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
Koneksi matematis dan intertwine dalam RME

Matematika UHAMKA

Pembelajaran Bilangan
headymatic@yahoo.com

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

 Mengumpulkan data/informasi yang teramati dari fakta
penataan bilangan pada kalender
 Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender
 Mencari informasi dari buku terkait karakteristik operasi
hitung bilangan bulat, barisan dan deret aritmetika, dan
permainan matematika

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

Peserta didik terus mengamati bilangan-bilangan pada
pojok persegi atau persegi panjang yang mereka amati dan
ambil secara acak, kemudian menjumlahkannya

Matematika UHAMKA

2  Menanya
headymatic@yahoo.com

 Mengajukan pertanyaan/masalah berbasis fakta penataan
bilangan pada kalender
 Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender
 Mencari informasi dari buku terkait karakteristik operasi
hitung bilangan bulat, barisan dan deret aritmetika, dan
permainan matematika

Matematika UHAMKA

2  Menanya
headymatic@yahoo.com

 Kenapa penjumlahan bilangan-bilangan pada pojok persegi
atau persegi panjang secara diagonal hasilnya sama?
 Hipotesis: semua penjumlahan bilangan-bilangan pada
pojok persegi/persegi panjang secara diagonal hasilnya
sama
 Adakah karakteristik/jenis yang lain?
Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

 Penataan kalender berdasarkan urutan bilangan asli
 Misalkan 1 = n
berarti 2 = n + 1
2 + 17 = (n + 1) + (n + 16) = 2n + 17
3=n+2
16 + 3 = (n + 15) + (n + 2) = 2n + 17
16 = n + 15
17 = n + 16
Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

Andaikan bilangan pojok kiri atas adalah n, maka dapat
disusun bilangan-bilangan persegi/persegi panjang berikut
n
n+1
n+7 n+8
Sehingga n + (n + 8) = 2n + 8 = (n + 7) + (n + 1)
Matematika UHAMKA

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan yang
dilalui oleh kedua diagonal persegi/persegi panjang, yang
ternyata memberikan hasil yang sama pula.

Matematika UHAMKA

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan pada
pojok belah ketupat, yang ternyata memberikan hasil yang
sama pula.

Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasikan
headymatic@yahoo.com

 Peserta didik menyajikan dalam bentuk lain
 Koneksi istilah Xt untuk nilai tengah ataupun rata-rata
 Dapat pula 2 + 12,5 + 23 = 37,5 = 11,5 + 12,5 + 13,5

Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasikan
headymatic@yahoo.com

 Peserta didik membuat generalisasi “jumlah yang sama
disebabkan oleh sifat bilangan asli berurutan”
 Interpretasi hasil yang diperoleh “bahwa ini berlaku untuk
penataan bilangan pada kalender”
 Membuat jejaring dengan materi lain dan konsep lain “nilai
tengah, rata-rata, permainan matematika, dan math magic”
 Perluasan materi untuk pola bilangan, barisan dan deret
aritmetika, serta KPK dan FPB bilangan bulat. Untuk hal ini
dapat menggunakan proses saintifik yang baru/lain.
Matematika UHAMKA

Saintifik Barisan
headymatic@yahoo.com

 Guru disilahkan untuk mencoba dengan peserta didiknya di
sekolah

Matematika UHAMKA

Saintifik KPK
headymatic@yahoo.com

Ani berenang setiap 3 hari, Ina setiap 4 hari, tanggal 1
berenang bersama, tanggal berapa lagi akan berenang
bersama untuk kedua kalinya?

Matematika UHAMKA

Saintifik FPB
headymatic@yahoo.com

Tentukan FPB dari 60 dan 48

Matematika UHAMKA

5M-Saintifik
headymatic@yahoo.com

Setiap dung adalah ding. Ada lima ding
yang juga dong. Tidak ada dung yang
dong. Jika banyaknya ding adalah 15
dan tiga di antaranya tidak dung dan
tidak dong, maka tentukan banyaknya
dung.

Matematika UHAMKA

headymatic@yahoo.com

Project Base Learni

Matematika UHAMKA

Definisi Konseptual
headymatic@yahoo.com

 Project Based Learning (PjBL): metoda pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. PD
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis,
dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar
 PjBL: metode belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Matematika UHAMKA

Definisi Konseptual
headymatic@yahoo.com

 PjBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan
komplek yang diperlukan PD dalam melakukan insvestigasi
dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai
dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing PD dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
dalam kurikulum
 Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung PD dapat
melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip
dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL:
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata,
hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha PD
Matematika UHAMKA

Kelebihan PjBL
headymatic@yahoo.com

 Meningkatkan motivasi belajar PD untuk belajar,
mendorong kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai
 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
 Membuat PD menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks
 Meningkatkan kolaborasi
 Mendorong PD untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi
 Meningkatkan keterampilan PD dalam mengelola sumber

Matematika UHAMKA

Kelebihan PjBL
headymatic@yahoo.com

 Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik kepada
PD dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi
waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas
 Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan PD
secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai
dunia nyata
 Melibatkan para PD untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian
diimplementasikan dengan dunia nyata
 Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga
PD maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Matematika UHAMKA

Kelemahan PjBL
headymatic@yahoo.com

 Memerlukan banyak waktu dan biaya
 Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional
(instruktur memegang peran utama di kelas)
 Banyaknya peralatan yang harus disediakan
 PD yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
 Ada kemungkinan PD yang kurang aktif dalam kerja
kelompok
 Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan PD tidak bisa
memahami topik secara keseluruhan
Matematika UHAMKA

Langkah-langkah Operasional
headymatic@yahoo.com

Penentuan
Pertanyaan
Mendasar

Menyusun
Perencanaan
Proyek

Menyusun
Jadwal

Evaluasi
Pengalaman

Menguji Hasil

Monitoring

Matematika UHAMKA

Sistem Penilaian
headymatic@yahoo.com

 Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data
 Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan PD pada mata pelajaran matematika
secara jelas

Matematika UHAMKA

Sistem Penilaian
headymatic@yahoo.com

3 hal yang perlu dipertimbangkan:
 Kemampuan pengelolaan; kemampuan PD dalam
memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan
 Relevansi; kesesuaian dengan mata pelajaran,
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan dalam pembelajaran
 Keaslian; proyek yang dilakukan PD harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi
guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek PD

Matematika UHAMKA

Pembelahan Sel Amuba
headymatic@yahoo.com

Informasi
pembelahan sel
sebagi objek
belajar
matematika
melalui PjBL
dengan saintifik

Matematika UHAMKA

Pembelahan Sel Amuba
headymatic@yahoo.com

Suatu amuba berkembang biak dengan cara
membelah diri menjadi 2 bagian setiap 10
menit. Jika saat ini terdapat specimen sebuah
amuba dalam laboratorium Biologi SMP
Muhammadiyah Pasarebo, maka berapa
banyaknya amuba setelah 1jam kemudian ?
Specimen amuba dapat diamati dengan
mikroskop

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

Pembelahan sel amuba menjadi dua memerlukan waktu 10
menit
Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

Peserta didik mengamati OBJEK NYATA
specimen amuba dengan mikroskop setiap 10
menit

Awal

10’ kemudian

10’ kemudian
(20’ kemudian
dari awal)

10’ kemudian
(30’ kemudian
dari awal)

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

 Peserta didik mengamati jumlah amuba dari awal
sampai 30 menit kemudian, yaitu 1, 2, 4, dan 8 amuba

1

2

4

8

Awal

10’

20’

30’

 Fakta matematika yang muncul adalah terbentuknya
pola bilangan 1, 2, 4, 8
Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

 Peserta didik mengamati OBJEK MATEMATIKA
 Peserta didik memprediksi (menghitung) banyaknya
amuba pada 10 menit berikutnya

10’ kemudian
(40’ kemudian dari awal)

Matematika UHAMKA

2  Menanya
headymatic@yahoo.com

Peserta didik mengajukan pertanyaan atau hipotesis

?
Berapa jumlah amuba setelah 1 jam kemudian?
Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

Proses matematisasi RME

U1

U2

U3

U4

U5

x2 x2 x2 x2
�� ��




=�
=�
=�
=�
�� ��
��
��

r: rasio

Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

Proses membaca pola
 U1 = 1
 U2 = 1 × 2 = 2
 U3 = 2 × 2 = 4
 U4 = 4 × 2 = 8
 U5 = 8 × 2 = 16

Matematika UHAMKA

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

Proses meniru pola kemudian mencoba untuk
suku berikutnya
 U6 = 16 × 2

= 32

 U7 = 32 × 2

= 64

 U8 = 64 × 2

= 128

 U9 = 128 × 2 = 256
 U10 = 256 × 2 = 512
 U11 = 512 × 2 = 1024

Kelemahannya,
ketika ditanya U2014,
maka kita harus
mengetahui terlebih
dahulu U2013.

Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com

Proses generalisasi pola
Waktu Suku Banyak r Penurunan rumus Kesimpulan
T0
U1
1
2
a = ar0
Rumus
suku ke-n
T1
U2
2
2
a.r = ar1
barisan
2
T2
U3
4
2
a.r.r = ar
geometri
U1, U2, U3,
T3
U4
8
2
a.r.r.r = ar3
U4,..., Un,....
T4
U5
16
2
a.r.r.r.r = ar4
dengan



U1 = a dan
n–1
Tn – 1
Un
2
a.r.r.r...r = ar
rasio r
adalah:
Un = arn – 1
Matematika UHAMKA

3  Menalar kembali
headymatic@yahoo.com

Proses melihat pola kemudian generalisasi
U1 = 1 = 20 = 21 – 1
U2 = 2 = 21 = 22 – 1
U3 = 4 = 22 = 23 – 1
U4 = 8 = 23 = 24 – 1
U5 = 16 = 24 = 25 – 1

Un = 2n – 1

5  Mengkomunikasi
Matematika UHAMKA

headymatic@yahoo.com

Problem Base Learn

Matematika UHAMKA

PBL
headymatic@yahoo.com

Matematika UHAMKA

Definisi Konseptual
headymatic@yahoo.com

 PBL: sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar.
 Dalam kelas yang menerapkan PBL, peserta
didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world)

Matematika UHAMKA
59

Kelebihan
headymatic@yahoo.com

1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.
 Peserta didik yang belajar memecahkan suatu
masalah maka mereka akan menerapkan
pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha
mengetahui pengetahuan yang diperlukan
 Belajar dapat semakin bermakna dan dapat
diperluas ketika peserta didik berhadapan
dengan situasi di mana konsep diterapkan

Matematika UHAMKA
60

Kelebihan
headymatic@yahoo.com

2) Dalam situasi PBL, peserta didik
mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan secara simultan dan
mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan
3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik
dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar,
dan dapat mengembangkan hubungan
interpersonal dalam bekerja kelompok.
Matematika UHAMKA
61

Langkah Operasional
headymatic@yahoo.com

1. Konsep Dasar (Basic Concept)
Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk,
referensi, atau link dan skill yang diperlukan
dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer
pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang
akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran

Matematika UHAMKA
62

Langkah Operasional
headymatic@yahoo.com

2. Pendefinisian Masalah (Defining the
Problem)
Fasilitator menyampaikan skenario atau
permasalahan dan peserta didik melakukan
berbagai kegiatan brainstorming dan semua
anggota kelompok mengungkapkan pendapat,
ide, dan tanggapan terhadap skenario secara
bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai
macam alternatif pendapat

Matematika UHAMKA
63

Langkah Operasional
headymatic@yahoo.com

3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
PD mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas
isu yang sedang diinvestigasi (artikel tertulis yang
tersimpan di perpustakaan, web, atau bahkan pakar
dalam bidang yang relevan)
Tahap investigasi bertujuan: (1) agar PD mencari
informasi dan mengembangkan pemahaman yang
relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di
kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan
yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut
haruslah relevan dan dapat dipahami.
Matematika UHAMKA
64

Langkah Operasional
headymatic@yahoo.com

4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya PD
berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi
capaiannya dan merumuskan solusi dari
permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan
ini dapat dilakukan dengan cara PDberkumpul
sesuai kelompok dan fasilitatornya.

Matematika UHAMKA
65

Langkah Operasional
headymatic@yahoo.com

5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan UAS, UTS, kuis, PR, dokumen, dan
laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software,
hardware, maupun kemampuan perancangan dan
pengujian.
Matematika UHAMKA
66

Contoh Penerapan
headymatic@yahoo.com

 Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam
kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk
mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu.
Kemudian PD diminta mencatat masalah-masalah yang
muncul.
 Setelah itu tugas guru adalah meransang PD untuk
berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada.
Tugas guru adalah mengarahkan PD untuk bertanya,
membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat
yang berbeda dari mereka.

Matematika UHAMKA
67

Contoh Penerapan
headymatic@yahoo.com

 Memanfaatkan lingkungan PD untuk memperoleh
pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang
dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta
didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
 Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan
kesempatan bagi PD untuk belajar diluar kelas. PD
diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung
tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar
merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan PD
dalam rangka mencapai penguasaan SK, KD dan materi
pembelajaran.
Matematika UHAMKA
68

Tahapan PBL
headymatic@yahoo.com

FASE-FASE
I. Orientasi PD kepada
masalah

PERILAKU GURU
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan
Memotivasi PD untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih
II. Mengorganisasikan
Membantu PD mendefinisikan dan mengorganisasikan
PD
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
III. Membimbing
Mendorong PD untuk mengumpulkan informasi yang
penyelidikan individu
sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
dan kelompok
penjelasan dan pemecahan masalah
IV. Mengembangkan dan
Membantu PD dalam merencanakan dan menyiapkan
menyajikan hasil
karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi
karya
tugas dengan teman
V. Menganalisa dan
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
mengevaluasi proses
dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
pemecahan masalah

Matematika UHAMKA
69

Sistem Penilaian PBL
headymatic@yahoo.com

Penilaian aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan
sikap (attitude) dengan bobot disesuaikan
 Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup
seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan UAS,
UTS, kuis, PR, dokumen, dan laporan
 Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan
alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian
 Penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft
skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan
bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran

Matematika UHAMKA
70

Sistem Penilaian PBL
headymatic@yahoo.com

Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan
authentic assessment: portfolio, self-assessment, dan peerassessment.
• Self-assessment: dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya
dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai
(standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.
• Peer-assessment: di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil
penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya
sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya
Matematika UHAMKA
71

PBL dengan Saintifik
headymatic@yahoo.com

Permasalahan yang akan melibatkan konsep
keliling lingkaran
Sebuah perusahaan ban
mengeluarkan aturan bahwa setiap
pemakaian ban yang diproduksinya
harus diganti setelah ban tersebut
melakukan lima juta putaran.
Bagaimana seorang pengendara
mengetahui bahwa ban tersebut
sudah waktunya untuk diganti?

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

 Siswa mengamati objek nyata (ban
mobil), kemudian mengaitkan dengan
konsep matematika yang pernah
dipelajari
 Siswa mengamati objek matematika
yang nampak pada ban, seperti
bentuk melingkar (lingkaran atau
tabung)
 Siswa mengamati (nyata, gambar
atau video) bagian mobil, bahwa ada
speedometer. Termasuk informasi
dari buku
Matematika UHAMKA

2  Menanya
headymatic@yahoo.com

a. Dapatkah konsep lingkaran dilibatkan
dalam permasalahan ban?
b. Unsur apa saja yang ada pada
lingkaran?
c. Dapatkah permasalahan ini
diselesaikan tanpa menggunakan
konsep lingkaran?
d. Adakah alat yang bisa dipasang untuk
mengetahui banyaknya putaran ban
mobil?
e. Apa maksud dari perubahan angka
pada speedometer? Dapat bertanya ke
bengkel.
Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

 Siswa mendapatkan informasi bahwa
perubahan angka pada spedometer
disebabkan oleh gerak putaran ban
 Angka pada spedometer dalam km
 Putaran ban dalam m
 1 m = 1/1000 km
 Jadi 1 putaran ban = … km
 Besarnya km ada di spedometer
 Sehingga bisa mengetahui kapan ban
harus diganti

Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

Misalkan 1 putaran ban = 2 m
5000000 putaran = 10000000 m
= 10000 km
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai
10000 km, maka ban harus segera
diganti.
Betapa repotnya kalau kita harus
mengukur semua keliling (1 putaran) ban,
maka diperlukan cara yang lebih praktis.

Matematika UHAMKA

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

a. Kita dapat mengukur 1 putaran ban
dengan menggunakan tali
(mengelilingi ban mobil), kemudian
mengukur panjang tali tersebut.
b. Dapat pula kita mendorong mobil
sampai ban bergerak 1 putaran,
kemudian mengukur jarak tempuhnya.
c. Dapat pula menggelindingkan ban lain
yang sejenis, kemudian menghitung 1
gelindingan sebagai 1 putaran.
Misalkan 1 putaran ban = 2 m
5000000 putaran = 10000000 m
= 10000 km
Matematika
UHAMKA
Lihat spedometer, kalau
sudah mencapai

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

Misalkan dari hasil Mencoba poin a, b,
atau c di atas, diperoleh bahwa 1 putaran
ban = 2,4 m
5000000 putaran = 12000000 m
= 12000 km
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai
12000 km, maka ban harus segera
diganti.

Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com

 Melakukan proses mengetahui panjang
(jarak) satu putaran ban mobil dengan cara a,
b, atau c.
 Mendemonstrasikan proses mengukur dan
perhitungan di dihadapan siswa lain secara
lisan dan tertulis.
 Menyediakan variasi jenis ban (mobil, motor,
sepeda) sebagai bahan percobaan siswa
dalam mencari data/informasi.
 Muncul istilah putaran dan gelindingan yang
sepedan dengan keliling ban, sehingga
diarahkan kepada konsep keliling lingkaran.
Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com

 Mengukur diameter ban, d = 63 cm
 Menghitung keliling ban
K = d = 22/7 x 63 cm = 198 cm
5000000 K = 990000000 cm
= 9900000 m
= 9900 km
 Jadi ban sudah harus diganti apabila
spedometer menunjukkan angka 9900 km.

Matematika UHAMKA

headymatic@yahoo.com

Discovery Learnin

Matematika UHAMKA

Discovery
headymatic@yahoo.com

d2

d2
d1

½
d1

L

Persegipanjang

Matematika UHAMKA

Discovery
headymatic@yahoo.com

d2

d1

d2

½
d1

Persegipanjang

L

Matematika UHAMKA

Discovery
headymatic@yahoo.com

b

a+b
½t

t

a
a

b

Persegipanjang

L
Matematika UHAMKA

Discovery
headymatic@yahoo.com

L1

b

L2

t

+

a

L1 + L2

=L
Matematika UHAMKA

Discovery
headymatic@yahoo.com

L

2r

L
K

L
2

Matematika UHAMKA

Discovery
headymatic@yahoo.com

(
(

4r
2

¼K
Matematika UHAMKA

Inqury
Sebuah
kerucut
dengan jarijari 7 cm dan
tinggi 10 cm

10 cm

headymatic@yahoo.com

7 cm

 Apabila ada kerucut lain yang tingginya 2014 kali
tinggi kerucut ini, maka tentukan volumenya.
 Apabila ada kerucul lain yang jari-jarinya 2014 kali
jari-jari kerucut ini, maka tentukan volumenya.
Matematika UHAMKA

Inqury
headymatic@yahoo.com

Tiga kerucut dengan jari-jari alas sama, tetapi tinggi
berbeda (t, 2t, 3t)

Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
Matematika UHAMKA

Inqury
headymatic@yahoo.com

Tiga kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alas
berbeda (r, 2r, 3r)

Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?

Matematika UHAMKA

Inqury
headymatic@yahoo.com

Tiga kerucut dengan tinggi berbeda (t, 2t, 3t) dan jarijari alas berbeda (r, 2r, 3r)

Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
Matematika UHAMKA

Langkah Inqury
headymatic@yahoo.com

 Siswa diminta mencari apakah ada hubungan atau suatu ketentuan
mengenai perubahan volumenya
 Siswa disuruh mengamati dan memahami permasalahan diatas dan
didorong untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
 Guru dapat mengarahkan pengamatan siswa melalui pertanyaanpertanyaan, siswa diharapkan memberikan jawaban (dapat berupa
dugaan)
 Selanjutnya guru mengarahkan jawaban / dugaan itu pada penemuan
konsep yang dipelajari
 Berdasarkan hasil pengamatan siswa guru meminta untuk menyususn
suatu generalisasi mengenai perubahan volume kerucut jika jarijarinya tetap sedangkan tingginya berubah menjadi kesimpulan,
ataupun sebaliknya

Matematika UHAMKA

headymatic@yahoo.com

Open-Ended
Matematika UHAMKA

Jaring-jarring Tabung
headymatic@yahoo.com

Matematika UHAMKA

Jaring-jarring Limas
headymatic@yahoo.com

Matematika UHAMKA

Masalah OE
headymatic@yahoo.com

Gunakan empat buah angka 4
dengan beberapa tanda +, –, ×, ÷, dan ( )
untuk menyatakan bilangan 0 sampai 9

Matematika UHAMKA

Definisi
headymatic@yahoo.com

 Open-ended: salah satu pendekatan pembelajaran yang
menyajikan satu masalah dengan lebih dari satu
penyelesaian ataupun cara penyelesaian (Shimada, 1997)
 Dasar keterbukaan masalah: (1) prosesnya terbuka,
maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian
yang benar, (2) hasil akhirnya terbuka, maksudnya
masalah itu memiliki banyak jawaban yang benar, dan (3)
cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya
ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka
dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara
merubah kondisi masalah sebelumnya.
Matematika UHAMKA

Tujuan
headymatic@yahoo.com

Guru memilih menggunakan Open-Ended, pada saat ia
menginginkan siswanya:
 aktif berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas
 merasa puas karena mampu menuangkan ide-idenya
sendiri dalam pembelajaran di kelas
 memiliki pengalaman belajar matematik yang
menyenangkan
 mencapai tingkat berpikir yang lebih tinggi

Matematika UHAMKA

Kelebihan
headymatic@yahoo.com

 Membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran dan lebih sering memberikan ide-idenya
 Memberi kesempatan yang lebih pada siswa untuk
menggunakan secara komprehensif pengetahuan dan
kecakapan matematika mereka
 Memampukan setiap siswa, bahkan yang memiliki
pencapaian terendah sekalipun, untuk memberikan respon
terhadap masalah dalam beberapa cara yang signifikan
 Memotivasi siswa untuk membuktikan secara intrinsik
 Memperkaya pengalaman siswa dalam menemukan dan
mendapat persetujuan dari rekannya sesama siswa,
merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi mereka.
Matematika UHAMKA

Keterbatasan
headymatic@yahoo.com

 Adalah tidak mudah mempersiapkan masalah matematika
yang bermakna
 Adalah tidak mudah bagi guru menghadapkan masalah
dengan berhasil. Kadang siswa merasa sulit mengerti
caranya memberi respon dan menjawab yang signifikan
secara matematik
 Siswa-siswa yang memiliki kesanggupan lebih tinggi
dapat ragu-ragu atas jawabannya
 Siswa dapat saja tidak puas dalam pembelajaran karena
kesulitan mereka menyimpulkan cara atau solusi yang
benar terhadap permasalahan
Matematika UHAMKA

Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com

A. Dalam proses persiapan
1) Rencanakan tujuan pembelajaran
2) Persiapkan masalah** yang sesuai dengan tujuan dan
dikonstruksi sesuai untuk pendekatan OE dengan
menanyakan. Beberapa pertanyaan berikut :
a) Apakah masalah berbobot dan bernilai secara
matematik?
b) Apakah tingkat kesulitan masalah cocok untuk para
siswa?
c) Apakah masalah melibatkan beberapa “feature”
matematik yang dapat dikembangkan lebih jauh?
d) Apakah masalah itu menarik bagi siwa ?
Matematika UHAMKA

Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com

A. Dalam proses persiapan
3. Prediksikan beberapa cara penyelesaian atau solusi
yang mungkin diberikan oleh siswa
4. Rencanakan suatu metode untuk mengajukan
masalah dengan memperhatikan waktu
5. Rencanakan kriteria evaluasi yang mencakup Fluency,
Flexibility, dan Originality

Matematika UHAMKA

Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com

B. Dalam pembelajaran di kelas.
1. Ajukan masalah** sesuai dengan metode yang sudah
direncanakan dengan memperhatikan waktu pembelajaran.
Perhatikan hal berikut:
a) Dorong siswa untuk focus pada masalah yang diberikan
b) Tambahkan beberapa data untuk keperluan
generalisasi dengan
cara mengajukan beberapa
masalah yang bervariasi
c) Berikan contoh yang tidak membatasi pola berpikir
siswa
d) Berikan masalah yang konkrit
Matematika UHAMKA

Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com

B. Dalam pembelajaran di kelas
2. Organisasi kelas
a) Karena pendekatan OE lebih menekankan pada
pemikiran siswa secara individu, guru harus berhatihati agar tidak memberi orientasi khusus pada siswa
secara keseluruhan berdasarkan pendapat-pendapat
siswa yang khas
b) Tipe pembelajaran dapat merupakan kombinasi dari
kerja perorangan dan diskusi kelas
3. Buat catatan dari seluruh respon siswa, pendekatan,
atau solusi terhadap masalah yang diberikan dari setiap
individu atau kelompok siswa untuk dipelajari (lihat LAS)
Matematika UHAMKA

Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com

B. Dalam pembelajaran di kelas
4. Buat kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari
siswa. Guru atau siswa perlu mencatat di papan tulis
apa yang mereka lakukan dikelas secara individu atau
kelompok agar dapat dilihat oleh seluruh siswa. Jika
siswa memberikan terlalu banyak pendapat, guru perlu
barkonsentrasi pada satu sudut pandang agar dapat
menuntun pada satu kesimpulan. Kesimpulan ini perlu
untuk pembelajaran selanjutnya.
5. Lakukan evaluasi kelas sesuai dengan yang sudah
dipersiapkan (fluency, flexibility and originality)

Matematika UHAMKA

Jenis Soal
headymatic@yahoo.com

** Tiga jenis soal dalam pendekatan open-ended
1. Finding Relations. Siswa diminta untuk menemukan
beberapa aturan matematika
2. Classifying. Siswa diminta untuk mengklasifikasikan
sesuai dengan perbedaan karakteristik, yang mana
mengharuskan mereka untuk memformulasikan
beberapa konsep matematika
3. Measuring. Siswa diminta untuk mengukur kepastian
suatu fenomena

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

persegi semula yang
belum diketahui ukurannya

dipotong
sebarang

persegipanjang yang
kelilingnya 40 cm
Matematika UHAMKA

2  Menanya
K = 40 cm

headymatic@yahoo.com

 Cara memotong ubin vertikal atau horisontal?
 Bagaimana cara menentukan ukuran ubin semula dan
potongannya?
 Mungkinkah hasil potongannya berbentuk persegi?
 Berapa luas ubin semula?
 Berapa luas ubin hasil potongannya?
 Berapa banyak kemungkinan ukuran ubin semula?
Matematika UHAMKA

3  Menalar
K = 40 cm

headymatic@yahoo.com

 K = 2(p + l) = 40 cm
p + l = 20 cm
 Ukuran ubin merupakan bilangan bulat
 Tidak jadi masalah jika dipotong secara vertikal atau
horisontal
 Tidak mungkin potongan ubin berukuran 10 cm
 Paling kecil ukuran ubin semula adalah 11 cm
 Paling besar ukuran ubin semula adalah 19 cm
Matematika UHAMKA

4  Mencoba
K = 40 cm

headymatic@yahoo.com

 K = 2(p + l) = 40 cm  p + l = 20 cm
 p = 10 cm dan l = 10 cm  potongan berbentuk persegi
(tidak mungkin), jadi p  l
 p = 19 cm, l = 1 cm  luas ubin semula tidak mungkin 1
cm x 1 cm = 1 cm2, tetapi haruslah 19 cm x 19 cm = 361
cm2
 p = 11 cm, l = 9 cm  L = 11 cm x 11 cm = 121 cm2
Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

p
l
Luas ubin semula
10 10 Tidak mungkin, karena membentuk persegi, sementara
persegipanjang yang dimaksud merupakan hasil potongan
dari ubin yang awalnya berbentuk persegi
11 9 Ubin berukuran 11 cm, sehingga luasnya = 121 cm2
12 8 Ubin berukuran 12 cm, sehingga luasnya = 144 cm2
13 7 Ubin berukuran 13 cm, sehingga luasnya = 169 cm2
14 6 Ubin berukuran 14 cm, sehingga luasnya = 196 cm2
15 5 Ubin berukuran 15 cm, sehingga luasnya = 225 cm2
16 4 Ubin berukuran 16 cm, sehingga luasnya = 256 cm2
17 3 Ubin berukuran 17 cm, sehingga luasnya = 289 cm2
18 2 Ubin berukuran 18 cm, sehingga luasnya = 324 cm2
19 1 Ubin berukuran 19 cm, sehingga luasnya = 361 cm2

Matematika UHAMKA

OE Lainnya
headymatic@yahoo.com

7 cm

Tentukan luas trapesium
9 cm

Matematika UHAMKA

OE Lainnya

Dengan uang Rp 50.000,- tentukan variasi barang
yang dapat dibeli
Matematika UHAMKA

headymatic@yahoo.com

RME

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

Siswa mengamati objek nyata

Rp 65.000,-

Rp 52.500,-

Siswa mengamati objek matematika
2x + 2y = 65000
x + 3y = 52500
Matematika UHAMKA

2  Menanya
headymatic@yahoo.com

 Berapa harga masing-masing baju dan topi?
 Buatlah model matematika dari gambar di atas
 Selesaikan model matematika dengan eliminasi dan
substitusi
 Selesaikan model matematika dengan grafik
 Selesaikan model matematika dengan pola
 Selesaikan model matematika secara realistik
Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

Menggunakan pola

x = 22500

2x + 2y = 65000

4x + 0y = 90000

1x + 3y = 52500

3x + y = 77500

0x + 4y = 40000

2x + 2y = 65000

y = 10000

1x + 3y = 52500
Matematika UHAMKA

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

Rp 22.500,-

Rp 65.000,-

Rp 32.500,-

Cara realistik
Rp 10.000,-

Rp 20.000,-

Rp 52.500,-

Rp 32.500,Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasi

2x + 2y = 65000
x + 3y = 52500

Substitusi

2x + 2y = 65000
2x + 6y = 105000
4y = 40000
y = 10000

Eliminasi

headymatic@yahoo.com

x + 30000 = 52500
x = 22500
Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com

Cara grafik

2x + 2y = 65000
x + 3y = 52500

Matematika UHAMKA

headymatic@yahoo.com

Problem Possing

Matematika UHAMKA

1  Mengamati
headymatic@yahoo.com

Perhatikan gambar kanguru yang sedang membilang sambil
meloncat pada ubin bernomor

Ubin yang dipijak kanguru bernomor 1, 6, 11, 16
Ajukan pertanyaan berdasarkan ilustrasi pada gambar
Matematika UHAMKA

2  Menanya
headymatic@yahoo.com

1. Berapa nomor (ubin) yang diloncati kanguru?
2. Bilangan berapa yang dipijak oleh kanguru pada loncatan
yang ke-100?
3. Pada loncatan ke berapa kanguru melampaui bilangan
2014?
4. Adakah pola loncatan ganjil atau genap?
5. Jika meloncat maju 5 ubin kanguru mundur 2 ubin, maka
tentukan nomor ubin yang dipijak pada loncatan maju ke
10?
Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

 Hasil mengamati, kanguru memijak ubin 1, 6, 11, 16
 Pasti setelah itu 21, 26, 31, 36, 41, …yang merupakan
penambahan (loncatan) 5 ubin
 Ada pola, loncatan ganjil memijak ubin dengan satuan 6 dan
genap dengan satuan 1
 Pada loncatan ke-100 pasti memijak ubin bernomor ….1
 Ubin bernomor 2014 akan dilampaui pada loncatan dari
2011 ke 2016, jadi loncatan ganjil
 Kanguru meloncat maju 5 ubin dan mundur 2 ubin, sama
saja dengan maju 3 ubin.
Matematika UHAMKA

3  Menalar
headymatic@yahoo.com

 Perhatikan ubin-ubin bernomor 6, 11, 16, 21, 26, …
Semuanya merupakan bilangan tepat setelah kelipatan 5,
yaitu:
Loncatan 1  6 = 5 + 1 = 1 x 5 + 1
2  11 = 10 + 1 = 2 x 5 + 1
3  16 = 15 + 1 = 3 x 5 + 1

100  100 x 5 + 1 = 501

n  5n + 1
Matematika UHAMKA

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

Loncatan L1 = 6
L2 = 11 = 6 + 5 = L1 + 5
L3 = 21 = 11 + 5 = L2 + 5
L4 = 26 = 21 + 5 = L3 + 5
L5 = 31 = 26 + 5 = L4 + 5

Ln = Ln – 1 + 5
Yang merupakan proses rekursif
Matematika UHAMKA

4  Mencoba
headymatic@yahoo.com

Loncatan L1 = 4
L2 = 7 = 4 + 3 = L1 + 3
L3 = 10 = 7 + 3 = L2 + 3
L4 = 13 = 10 + 3 = L3 + 3
L5 = 16 = 13 + 3 = L4 + 3

Ln = Ln – 1 + 3

Di sini proses
menalar muncul
lagi, sehingga
mencoba dan
menalar dapat
saling beriringan/
bergantian
Matematika UHAMKA

5  Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com

Proses generalisasi pola
Loncatan
L1

Penurunan rumus
6=5+1=1x5+1

L2

11 = 10 + 1 = 2 x 5 + 1

L3

16 = 10 + 1 = 3 x 5 + 1

L4

21 = 20 + 1 = 4 x 5 + 1

L5

26 = 25 + 1 = 5 x 5 + 1


Ln


5n + 1 = 5n + (6 – 5)

Kesimpulan
Rumus suku ke-n
barisan aritmetika
U1, U2, U3, U4,...,
Un,.... dengan
U1 = a dan beda b
adalah:
Un = bn + (a – b)
Un = a + b(n – 1)

Matematika UHAMKA

PP Aritmatika Sosial
headymatic@yahoo.com

Ajukan pertanyaan yang sesuai dengan gambar

Matematika UHAMKA

PjBL dengan OE
headymatic@yahoo.com

Membuat kotak tanpa tutup dari selembar karton

Matematika UHAMKA

RME dengan OE
headymatic@yahoo.com

Sabtu 4 Juni 2011, ketika penulis bersama
mahasiswa tingkat 3 S1-PGSD FKIP
UHAMKA, muncul sebuah persoalan
“Anggota KMK yang disurvey, diperoleh
data
sebanyak
12
orang
yang
menggunakan HP dengan kartu telkomsel
dan
sebanyak
21
orang
yang
menggunakan kartu indosat. Tentukan
banyaknya anggota KMK yang disurvey?”

Matematika UHAMKA

RME dengan OE
headymatic@yahoo.com

Berikan penjelasan, dalam hal apa bangun-bangun segitiga
dan segiempat pada geoboard di bawah ini memiliki
kesamaan?

Matematika UHAMKA

Simpulan
headymatic@yahoo.com

 5M dalam pendekatan saintifik dapat berurutan,
beriringan, dan bersamaan
 PBL, PjBL, DL, Inquiry, RME, OE, PP dapat
berkolaborasi dengan pendekatan saintifik
 Pendekatan saintifik akan lebih kuat dengan
bantuan media benda konkrit, alat peraga dan TIK
 Bisa jadi akan mengalami kesulitan untuk
melakukan proses saintifik terhadap materi tertentu

Matematika UHAMKA

Saran
headymatic@yahoo.com

 Dalam menerapkan pendekatan saintifik harus
dimulai dari yang sederhana
 Terapkan model pembelajaran Kurikulum 2013
pada mata pelajaran matematika di kelas melalui
PTK, Lesson Studi, dan Supervisi kepsek
 Guru bias menerapkan pendekatan saintifik dkk
merupakan sebuah kedigdayaan dan kebanggaan

Matematika UHAMKA

Terima Kasih
headymatic@yahoo.com
081381353591

Pendidikan Matematika
FKIP UHAMKA

L/O/G/O

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

Strategi Public Relations Radio Cosmo 101.9 FM Bandung Joged Mania Dalam Mempertahankan Pendengar Melalui Pendekatan Sosial

1 78 1

Pembangunan Sistem Informasi di PT Fijayatex Bersaudara Dengan Menggunakan Pendekatan Supply Chain Management

5 51 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62