PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SAHAM PERUSAHAAN INDEKS LQ45
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS
PADA SAHAM PERUSAHAAN INDEKS LQ45
Heni Safitri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
e-mail: heni.safitri@unmuhpnk.ac.id
Maudya Prinanda Dwi Utami
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
e-mail: maudyaprinanda@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016 yang berjumlah 45 perusahaan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 27
perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran modal kerja, perputaran kas,
perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 dengan nilai
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05.
Kata Kunci : perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, perputaran
ABSTRACT
This site of the research used is the LQ45 index companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the period 2013-2016 consisting of 45 companies. The total sample was 27
companies which are determined by purposive sampling method. Technique of data analysis
used is multiple linear regression.
The result of the research showed the variables of working capital turnover, cash flow,
receivable turnover, and inventory turnover have a positive and significant effect
simultaneously toward the profitability of the companies listed on LQ45 index with F value of
38,781 and a significant value (sig.) of 0,000 which is smaller than 0,05.
Keywords: working capital turnover, cash flow, receivable turn over, inventory turnover,
profitability.
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 882
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
PENDAHULUAN
perusahaan memiliki modal kerja lebih kecil
Pada dasarnya setiap perusahaan akan
melakukan
berbagai
aktivitas
untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Setiap
aktivitas
yang
dilakukan
oleh
perusahaan selalu memerlukan dana, baik
untuk
membiayai
sehari-hari
kegiatan
operasional
untuk
membiayai
maupun
investasi jangka panjangnya. Dana yang
digunakan untuk melangsungkan kegiatan
operasional sehari-hari disebut modal kerja.
Modal
kerja
yang
diharapkan dapat
telah
kembali
digunakan
lagi
masuk
kedalam perusahaan dalam jangka pendek
melalui hasil penjualannya. Oleh karena itu,
perusahaan
dituntut
untuk
tujuan
perusahaan yaitu
yang
diharapkan
mencapai
laba
perusahaan
akan
mengalami
hambatan
keuangan dalam operasionalnya sehari-hari,
yang pada gilirannya tingkat likuiditas
perusahaan
akan
terancam
karena
perusahaan tidak mampu untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek yang segera harus
dibayar. Sebaliknya jika suatu perusahaan
memilik modal kerja lebih besar dari yang
dibutuhkan, ini menunjukkan adanya dana
yang tidak produktif dan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan akan terlewatkan.
Hal ini tentu merupakan suatu kerugian bagi
perusahaan.
selalu
meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga
dicapai
dari yang dibutuhkan, maka konsekuensinya
oleh
yang
optimal.
METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan
yang
terdapat
kedalam Indeks LQ45 yang terdaftar BEI
Manajemen modal kerja yang baik
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.
sangat penting dalam suatu perusahaan
Sampel
karena kesalahan dan kekeliruan dalam
emiten. Teknik pengumpulan sampel yaitu
mengelola modal kerja akan mempengaruhi
purposive sampling.
operasional
perusahaan.
P-ISSN: 2085-1596
Jika
yang
digunakan
sebanyak
27
suatu
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 883
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dalam perhitungan akan dilakukan
Perputaran Piutang atau Receivable
analisis terhadap beberapa indikator yang
Turnover
akan dijadikan barometer dalam penilaian.
digunakan untuk mengukur berapa
Adapun
lama penagihan piutang selama satu
indikator
tersebut
terdiri
dari
variabel Variabel perputaran modal kerja,
merupakan
rasio
yang
periode.
perputaran kas, perputaran piutang, dan
perputaran persediaan.
4) Perputaran Persediaan (X4)
a. Variabel Independen
Perputaran Persediaan atau Inventory
1) Perputaran Modal Kerja (X1)
merupakan
Turnover
rasio
yang
Perputaran Modal Kerja atau Working
digunakan untuk mengukur berapa
Capital Turnover merupakan
salah
kali
satu
rasio
untuk mengukur
dana
yang
tertanam
dalam
atau
persediaan akan berputar dalam satu
menilai
keefektifan
modal
kerja
periode atau berapa lama (dalam hari)
perusahaan selama periode tertentu.
rata-rata
persediaan
tersimpan
di
gudang hingga akhirnya terjual.
2) Perputaran Kas (X2)
Perputaran Kas atau Cash Turnover,
rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat
ketersediaan
kas
untuk
membayar tagihan (utang) dan biayabiaya
yang
berkaitan
dengan
penjualan.
b. Variabel Dependen
Profitabilitas
Return On Assets, rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa besar jumlah
laba bersih yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset. Rasio ini dihitung dengan
3) Perputaran Piutang (X3)
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
membagi laba bersih terhadap total aset.
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 884
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil uji
normalitas
perputaran
perputaran
kas,
modal
kerja,
c. Uji asumsi klasik yaitu uji Normalitas,
perputaran
piutang,
Multikolinearitas dan Autokorelasi. Alat
perputaran persedian dan Return On Assets
analisis yang digunakan regresi linear
berdistribusi normal dengan Sig. 0,180 >
berganda,
koefisien
determinasi,
uji
0,05.
pengaruh simultan dan uji pengaruh
Uji Multikolinearitas
parsial.
Uji
HASIL DAN PEMBAHASAN
normalitas
atau
Kolinearitas
Ganda (Multicollinearity) adalah adanya
Uji Normalitas
Uji
multikolinearitas
hubungan linear antara peubah bebas X
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
Hasil perhitungan uji normalitas dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut:
dalam Model Regresi Ganda. Dari hasil uji
multikolinearitas dapat diketahui bahwa
hasil uji multikolinearitas perputaran modal
kerja, perputaran kas, perputaran piutang,
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas
perputaran
persediaan
multikolinearitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
perputaran
modal
tidak
dengan
kerja
terjadi
nilai
2,925
VIF
<
10,
Residual
N
Normal Parametersa,b
108
Mean
,0000000
Std.
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
piutang 1,872 < 10, perputaran persediaan
,05708879
Deviation
Most Extreme Differences
perputaran kas 1,808 < 10, perputaran
1,084 < 10.
Absolute
,106
Positive
,106
Negative
-,079
1,097
,180
Uji Autokorelasi
Autokorelasi
adalah
keadaan
dimana
terjadinya korelasi dari residual untuk
pengamatan satu dengan pengamatan yang
lain yang disusun menurut runtun waktu.
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 885
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea
-,00600
Cases < Test Value
54
Cases >= Test Value
54
Total Cases
108
Number of Runs
Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa titiktitik scaterplot menyebar dengan pola tidak
jelas diatas dan dibawah angka 0 pada
56
Z
,193
Asymp. Sig. (2-tailed)
,847
sumbu Y, maka tidak terjadi masalah
regeresi heteroskedastisitas.
Uji Linearitas
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai
Sig.
0,847
>
0,05,
sehingga
dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui
dua variabel mempunyai hubungan yang
linear atau tidak secara signifikan. Hasil uji
linearitas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan
Tabel 3
Hasil Uji Linearitas
cara meregresikan nilai absolute residual
Model Summaryb
dengan variabel-variabel independen dalam
model. Hasil uji heteroskedastisitas dapat
dilihat pada Gambar 1 dibawah ini dimana
dapat diketahui bahwa titik-titik scaterplot
Mod
el
R
R Square
1
,261a
,068
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
,032
,05616569
a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN2, PIUTANG2,
KAS2, M.K2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : Data Olahan, 2017
menyebar dengan pola tidak jelas diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi masalah regeresi heteroskedastisitas.:
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa Rsquare
0,068, dengan jumlah n 108 maka nilai c2
hitung adalah 108 x 0,068 = 7,344. Nilai ini
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 886
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dibandingkan dengan nilai c2 tabel dengan
Model
df = n-k, yaitu 108-4=104, dan tingkat
dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk
signifikansi 0,05.
persamaan
Analisis Regresi Linear Berganda
sebagai berikut :
Analisis ini untuk meramalkan variabel
1. Koefisien regresi (a) sebesar 0,019
dependen
dinaikkan
jika
variabel
atau
independen
diturunkan.
persamaan
regresi
regresi
yang
standardized
dapat
adalah
menerangkan bahwa apabila perputaran
Hasil
modal kerja, perputaran kas, perputaran
perhitungan dengan menggunakan SPSS 19
piutang dan perputaran persediaan sama
dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
dengan nol, maka Return On Assets
Tabel 4
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
(ROA) adalah sebesar Rp. 0,019,00.
2. Apabila
Coefficientsa
perputaran
modal
kerja
meningkat sebesar satu satuan, maka
Standar
Return On Assets (ROA) akan naik
dized
Unstandardized
Coeffici
Coefficients
ents
sebesar Rp. 0,031,00.
Std.
Model
1
(Constant
B
Error
,019
,009
M.K
,031
,007
KAS
,003
-,001
3. Apabila perputaran kas meningkat
Beta
t
Sig.
2,124
,036
,496
4,655
,000
,000
,479
5,720
,000
,000
-,336
-
,000
sebesar satu satuan, maka Return On
)
PIUTAN
G
PERSED
IAAN
,000
,000
,008
0,03,00.
4. Apabila perputaran piutang meningkat
3,943
4,182E-
Assets (ROA) akan naik sebesar Rp.
,994
sebesar satu satuan, maka Return On
7
Assets (ROA) akan turun sebesar Rp. -
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
0,001,00.
Dari Tabel 4 dapat diketahui persamaan
5. Apabila perputaran persediaan meningkat
regresi linear berganda sebagai berikut :
sebesar satu satuan, maka Return On
Y = 0,019 + 0,031X1 + 0,03X2 - 0,001X3 +
4,182E-7X4
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 887
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Assets (ROA) akan naik sebesar Rp.
Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
4,182,00.
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk
menghitung besarnya peranan atau pengaruh
variabel
bebas
(variabel
X)
terhadap
variabel tergantung (variabel Y). Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5
variabel
independen
terhadap
variabel
secara
dependen,
serentak
apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut :
Tabel 6
Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
berikut :
ANOVAb
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sum of
Square
s
,525
Model Summaryb
Model
1
R
R
Adjusted
Std. Error of the
Square
R Square
Estimate
,601
,585
a
,775
,05819
a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN, PIUTANG, KAS,
Mean
Model
df Square
F
Sig.
1
Regressi
4
,131 38,781
,000a
on
Residual
,349 103
,003
Total
,874 107
a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN, PIUTANG, KAS,
M.K
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa secara
M.K
bersama-sama variabel independen memiliki
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai
dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
koefisien determinasi adalah 0,601, angka
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai
tersebut menerangkan bahwa perputaran
signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih
modal kerja, perputaran kas, perputaran
kecil dari 0,05, artinya dapat dikatakan
piutang
dan
perputaran
persediaan
bahwa variabel perputaran modal kerja,
berpengaruh sebesar 60,1% terhadap Return
perputaran kas, perputaran piutang dan
On Assets (ROA).
perputaran persediaan secara bersama-sama
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 888
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
berpengaruh terhadap Retun On Assets
dan
(ROA).
Variabel perputaran modal kerja mempunyai
Uji Pengaruh Parsial (Uji t)
tanda yang positif dan memiliki nilai
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh
signifikan lebih besar dari 0,05. Variabel
masing-masing atau secara parsial variabel
perputaran kas mempunyai tanda positif dan
independen atau perputaran modal kerja,
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
perputaran kas, perputaran piutang dan
Variabel perputaran piutang mempunyai
perputaran
signifikan
(probabilitas).
terhadap
variabel
tanda negatif dan nilai signifikan lebih kecil
Assets
(ROA).
dari 0,05. Variabel perputaran persediaan
Pengaruh dari keempat variabel independen
mempunyai tanda positif dan nilai signifikan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13
lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat diuraikan
berikut:
sebagai berikut :
dependen
persedian
tingkat
Return
On
Tabel 7
Hasil Uji t
1. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
modal kerja (X1) terhadap variabel
a
Model
(Constant)
Coefficients
Unstandardiz Standardize
ed
d
Coefficients Coefficients
Std.
B
Error
Beta
,019 ,009
M.K
,031 ,007
KAS
,003 ,000
PIUTANG
-,001 ,000
PERSEDIAA
4,182 ,000
N
E-7
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
,496
,479
-,336
,000
Return On Assets (Y) menunjukkan nilai
t hitung sebesar 4,655 serta memiliki
t
2,124
Sig.
,036
4,655
5,720
-3,943
,008
,000
,000
,000
,994
nilai probabilitas (sig) sebesar 0,00
artinya lebih kecil dari 0,05, berarti
perputaran modal kerja secara individual
berpengaruh terhadap Return On Assets.
Dari Tabel 7 pengaruh dari masing-masing
2. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
variabel independen perputaran modal kerja,
kas (X2) terhadap variabel Return On
perputaran kas, perputaran piutang, dan
Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung
perputaran persediaan terhadap Return On
sebesar
Assets (ROA) dapat dilihat dari arah tanda
probabilitas (sig) sebesar 0,000 artinya
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
5,534
serta
memiliki
nilai
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 889
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
lebih kecil dari 0,05, berarti perputaran
0,05 berarti perputaran modal kerja
kas
berpengaruh
secara
individual
berpengaruh
terhadap Return On Assets.
positif
dan
signifikan
terhadap ROA, hal ini didukung pula
3. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
oleh penelitian Supriyadi dan Fazriani
piutang (X3) terhadap variabel Return On
(2011) yang menyatakan bahwa tingkat
Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung
perputaran modal
sebesar
positif
-3.923 serta
memiliki
nilai
dan
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
probabiltas (sig) sebesar 0,00 artinya
profitabilitas. Adanya pengaruh yang
lebih kecil dari 0,05, berarti perputaran
positif berarti bahwa perputaran modal
piutang secara individual berpengaruh
kerja yang tinggi akan mengakibatkan
terhadap Return On Assets.
profitabilitas
meningkat,
sedangkan
profitabilitas
meningkat
disebabkan
4. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
persediaan (X4) terhadap variabel Return
terjadinya efektivitas perusahaan dalam
On Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung
penggunaan sumber-sumber modal kerja
sebesar
yang dimilikinya seperti kas, piutang dan
0,008
serta
memiliki
nilai
probabiltas (sig) sebesar 0,994 artinya
lebih besar dari 0,05, berarti perputaran
persediaan
secara
individual
tidak
berpengaruh terhadap Return On Assets.
persediaan.
2. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap
ROA
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
diketahui
1. Pengaruh Perputaran Modal Kerja
perputaran kas sebesar 0,00 < 0,05 berarti
Terhadap ROA
Berdasarkan
hasil
bahwa
nilai
signifikansi
perputaran kas berpengaruh positif dan
penelitian
dapat
signifikan
terhadap
ROA.
Hal
ini
diketahui bahwa bahwa nilai signifikansi
didukung pula oleh penelitian yang
perputaran modal kerja sebesar 0,00 <
dilakukan oleh Utami dan Dewi (2016)
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 890
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang
menyatakan
tingkat
dan signifikan terhadap profitabilitas.
perputaran kas berpengaruh positif dan
Adanya pengaruh yang positif berarti
signifikan terhadap profitabilitas. Adanya
bahwa semakin tinggi perputaran piutang
pengaruh yang positif berarti bahwa
maka modal yang diinvestasikan pada
semakin tinggi perputaran kas maka
piutang akan semakin sedikit, modal
keuntungan yang diperoleh perusahaan
tersebut
kemudian
juga akan semakin tinggi dengan jumlah
kedalam
aktivitas
kas tertentu yang dimiliki perusahaan,
menghasilkan
akan
memaksimalkan
menghasilkan
bahwa
penjualan
yang
tinggi. Tingkat penjualan yang tinggi
akan menyebabkan keuntungan yang
Berdasarkan
menggunakan kas secara efisien.
3. Pengaruh
Perputaran
diketahui
Piutang
Terhadap ROA
Berdasarkan
diketahui
hasil
bahwa
nilai
dapat
sehingga
dapat
profitabilitas
hasil
bahwa
penelitian
nilai
dapat
signifikasi
perputaran persediaan sebesar 0,994 lebih
besar
penelitian
yang
4. Pengaruh Perputaran Persediaan
ini
telah
digunakan
perusahaan.
Terhadap ROA
perusahaan
lain
profit
diperoleh perusahaan semakin tinggi. Hal
menunjukkan
dapat
dari
0,05,
berarti
perputaran
dapat
persediaan tidak berpengaruh terhadap
signifikansi
ROA. Hal ini didukung pula oleh
perputaran piutang sebesar 0,00 < 0,05
penelitian
berarti perputaran piutang berpengaruh
menyatakan
bahwa
positif dan signifikan terhadap ROA. Hal
perputaran
persediaan
ini didukung pula oleh penelitian yang
negatif terhadap profitabilitas. Adanya
dilakukan oleh Dewi dan Wisadha (2015)
pengaruh yang negatif berarti semakin
yang
rendah
menyatakan
bahwa
tingkat
perputaran piutang berpengaruh positif
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
Hastuti
perputaran
(2010)
bahwa
yang
tingkat
berpengaruh
persediaan
menunjukkan bahwa biaya yang akan
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 891
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dikeluarkan untuk pemeliharaan dan
positif berarti semakin baik manajemen
perawatan barang digudang sangatlah
modal kerja maka semakin baik juga
besar sehingga biaya yang dikeluarkan
kinerja perusahaan dalam memperoleh
terlalu tinggi. Semakin tinggi biaya yang
laba.
ditanggung
perusahaan
pemeliharaan
dan
untuk
perawatan
barang
KESIMPULAN DAN SARAN
digudang maka semakin rendah pula
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
profitabilitas perusahaan.
bahwa manajemen modal kerja yang terdiri
5. Pengaruh Manajemen Modal Kerja
Terhadap ROA
dari perputaran modal kerja, perputaran kas,
perputaran
piutang,
dapat
persediaan
berpengaruh
diketahui bahwa manajemen modal kerja
signifikan
memiliki nilai signifikansi (sig.) sebesar
perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45.
0,000 yang lebih kecil dari 0,05, artinya
Hasil analisis ini dapat dibuktikan dari nilai
dapat dikatakan bahwa manajemen modal
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai
kerja yang terdiri dari variabel perputaran
signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih
modal kerja, perputaran kas, perputaran
kecil dari 0,05. Adanya pengaruh yang
piutang dan perputaran persediaan secara
positif berarti semakin baik manajemen
bersama-sama berpengaruh positif dan
modal kerja maka semakin baik juga kinerja
signifikan
perusahaan dalam memperoleh laba.
Berdasarkan
hasil
terhadap
penelitian
ROA.
Hal
ini
terhadap
dan
perputaran
positif
dan
profitabilitas
pada
didukung pula oleh penelitian Utami dan
Perputaran modal kerja, perputaran kas,
Dewi
perputaran
(2010) yang menyatakan bahwa
piutang
secara
parsial
manajemen modal kerja berpengaruh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
positif
terhadap
profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar
profitabilitas. Adanya pengaruh yang
di Indeks LQ45. Hasil analisis ini dapat
dan
P-ISSN: 2085-1596
signifikan
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 892
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dibuktikan dari uji t dengan nilai probabiltas
selanjutnya mengkaji dengan perusahaan
(sig) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan
lain di luar perusahaan–perusahaan Indeks
perputaran persediaan secara parsial tidak
LQ45
berpengaruh
profitabilitas
independen serta memperpanjang periode
perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45.
penelitian sehingga jumlah sampel semakin
Hasil analisis ini dapat dibuktikan dari uji t
bervariasi.
terhadap
dengan nilai signifikansi lebih besar dari
dan
dapat
menambah
variabel
DAFTAR PUSTAKA
0,05.
Basuki, Agus Tri dan Nano Prawoto. 2016.
Saran dalam penelitian perusahaan perlu
Analisis Regresi Dalam Penelitian
memperhatikan manajemen modal kerja di
Ekonomi dan Bisnis, Raja Grafindo
dalam
menjalankan
perusahaan
sebab
Persada, Jakarta.
manajemen modal kerja yang baik dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar
Dewi, Ni Made Rustia dan I Gede Supartha
bagi perusahaan. Perusahaan harus mampu
Wisadha.
mempertahankan
Manajemen Modal Kerja Terhadap
dan
meningkatkan
2015.
Pengaruh
efisiensi dan efektivitas penggunaan modal
Profitabilitas
kerja, kas dan piutang.
Manufaktur,
Perusahaan perlu meningkatkan efisiensi
12.3, Universitas Udayana Bali.
dan
efektivitas
karena
pengelolaan
perputaran
persediaan
persediaan
secara
Perusahaan
E-Jurnal
Akuntansi
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program SPSS
individual tidak berpengaruh terhadap ROA.
23,
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Diponegoro, Semarang.
Badan
Penerbit
Universitas
masih terbatas pada perusahaan Indeks
Hadi, Nor. 2015. Pasar Modal Edisi 2,
LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode
Graha Ilmu, Yogyakarta.
2013-2016, diharapkan untuk penelitian
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 893
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio
dan
Analisis
Investasi
Edisi
Kesepuluh, BPFE, Yogyakarta.
Hastuti, Niken. 2010. Analisis Pengaruh
Periode
Perputaran
Persediaan,
Periode Perputaran Hutang Dagang,
Rasio
Lancar,
Leverage,
Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Perusahaan.
Jurnal
Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro
Semarang.
Bumi Aksara, Jakarta.
Margaretha,
Farah.
Keuangan
2011.
Untuk
Manajemen
Manajer
Non
Keuangan, Erlangga, Jakarta.
Nur, Indrawati dan Kurniawati. 2016.
Pengaruh Manajemen Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Non Keuangan Yang Terdaftar di
Bursa
Efek
Indonesia,
Jurnal
Wacana Vol. 19 No.2, Universitas
PT. Grasindo, Jakarta.
SPSS, Gava Media, Yogyakarta.
Sugiyono.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2012.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Pengantar
Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi,
Regresi dan Multivariate dengan
Hery. 2015. Analis is Kinerja Manajemen,
2010.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Brawijaya Malang.
Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan,
Kasmir.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan,
Manajemen
Keuangan, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
2017.
Kualitatif
Metode
Penelitian
Kuantitatif
dan R&D,
Alfabeta, Bandung.
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode
Penelitian, CAPS, Yogyakarta.
Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. 2011.
Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Likuiditas dan Profitabilitas, Jurnal
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 894
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ilmiah Ranggading Vol. 11 No.1,
STIE Kesatuan Bogor.
Utami, Made Sri dan Made Rusmala Dewi.
2015. Pengaruh Manajemen Modal
Kerja
Terhadap
Perusahaan
Profitabilitas
Manufaktur
Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
E-Journal Manajemen, Vol.5 No. 6,
Universitas Udayana Bali.
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 895
PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS
PADA SAHAM PERUSAHAAN INDEKS LQ45
Heni Safitri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
e-mail: heni.safitri@unmuhpnk.ac.id
Maudya Prinanda Dwi Utami
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
e-mail: maudyaprinanda@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016 yang berjumlah 45 perusahaan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 27
perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran modal kerja, perputaran kas,
perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 dengan nilai
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05.
Kata Kunci : perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, perputaran
ABSTRACT
This site of the research used is the LQ45 index companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the period 2013-2016 consisting of 45 companies. The total sample was 27
companies which are determined by purposive sampling method. Technique of data analysis
used is multiple linear regression.
The result of the research showed the variables of working capital turnover, cash flow,
receivable turnover, and inventory turnover have a positive and significant effect
simultaneously toward the profitability of the companies listed on LQ45 index with F value of
38,781 and a significant value (sig.) of 0,000 which is smaller than 0,05.
Keywords: working capital turnover, cash flow, receivable turn over, inventory turnover,
profitability.
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 882
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
PENDAHULUAN
perusahaan memiliki modal kerja lebih kecil
Pada dasarnya setiap perusahaan akan
melakukan
berbagai
aktivitas
untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Setiap
aktivitas
yang
dilakukan
oleh
perusahaan selalu memerlukan dana, baik
untuk
membiayai
sehari-hari
kegiatan
operasional
untuk
membiayai
maupun
investasi jangka panjangnya. Dana yang
digunakan untuk melangsungkan kegiatan
operasional sehari-hari disebut modal kerja.
Modal
kerja
yang
diharapkan dapat
telah
kembali
digunakan
lagi
masuk
kedalam perusahaan dalam jangka pendek
melalui hasil penjualannya. Oleh karena itu,
perusahaan
dituntut
untuk
tujuan
perusahaan yaitu
yang
diharapkan
mencapai
laba
perusahaan
akan
mengalami
hambatan
keuangan dalam operasionalnya sehari-hari,
yang pada gilirannya tingkat likuiditas
perusahaan
akan
terancam
karena
perusahaan tidak mampu untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek yang segera harus
dibayar. Sebaliknya jika suatu perusahaan
memilik modal kerja lebih besar dari yang
dibutuhkan, ini menunjukkan adanya dana
yang tidak produktif dan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan akan terlewatkan.
Hal ini tentu merupakan suatu kerugian bagi
perusahaan.
selalu
meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga
dicapai
dari yang dibutuhkan, maka konsekuensinya
oleh
yang
optimal.
METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan
yang
terdapat
kedalam Indeks LQ45 yang terdaftar BEI
Manajemen modal kerja yang baik
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.
sangat penting dalam suatu perusahaan
Sampel
karena kesalahan dan kekeliruan dalam
emiten. Teknik pengumpulan sampel yaitu
mengelola modal kerja akan mempengaruhi
purposive sampling.
operasional
perusahaan.
P-ISSN: 2085-1596
Jika
yang
digunakan
sebanyak
27
suatu
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 883
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dalam perhitungan akan dilakukan
Perputaran Piutang atau Receivable
analisis terhadap beberapa indikator yang
Turnover
akan dijadikan barometer dalam penilaian.
digunakan untuk mengukur berapa
Adapun
lama penagihan piutang selama satu
indikator
tersebut
terdiri
dari
variabel Variabel perputaran modal kerja,
merupakan
rasio
yang
periode.
perputaran kas, perputaran piutang, dan
perputaran persediaan.
4) Perputaran Persediaan (X4)
a. Variabel Independen
Perputaran Persediaan atau Inventory
1) Perputaran Modal Kerja (X1)
merupakan
Turnover
rasio
yang
Perputaran Modal Kerja atau Working
digunakan untuk mengukur berapa
Capital Turnover merupakan
salah
kali
satu
rasio
untuk mengukur
dana
yang
tertanam
dalam
atau
persediaan akan berputar dalam satu
menilai
keefektifan
modal
kerja
periode atau berapa lama (dalam hari)
perusahaan selama periode tertentu.
rata-rata
persediaan
tersimpan
di
gudang hingga akhirnya terjual.
2) Perputaran Kas (X2)
Perputaran Kas atau Cash Turnover,
rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat
ketersediaan
kas
untuk
membayar tagihan (utang) dan biayabiaya
yang
berkaitan
dengan
penjualan.
b. Variabel Dependen
Profitabilitas
Return On Assets, rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa besar jumlah
laba bersih yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset. Rasio ini dihitung dengan
3) Perputaran Piutang (X3)
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
membagi laba bersih terhadap total aset.
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 884
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil uji
normalitas
perputaran
perputaran
kas,
modal
kerja,
c. Uji asumsi klasik yaitu uji Normalitas,
perputaran
piutang,
Multikolinearitas dan Autokorelasi. Alat
perputaran persedian dan Return On Assets
analisis yang digunakan regresi linear
berdistribusi normal dengan Sig. 0,180 >
berganda,
koefisien
determinasi,
uji
0,05.
pengaruh simultan dan uji pengaruh
Uji Multikolinearitas
parsial.
Uji
HASIL DAN PEMBAHASAN
normalitas
atau
Kolinearitas
Ganda (Multicollinearity) adalah adanya
Uji Normalitas
Uji
multikolinearitas
hubungan linear antara peubah bebas X
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
Hasil perhitungan uji normalitas dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut:
dalam Model Regresi Ganda. Dari hasil uji
multikolinearitas dapat diketahui bahwa
hasil uji multikolinearitas perputaran modal
kerja, perputaran kas, perputaran piutang,
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas
perputaran
persediaan
multikolinearitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
perputaran
modal
tidak
dengan
kerja
terjadi
nilai
2,925
VIF
<
10,
Residual
N
Normal Parametersa,b
108
Mean
,0000000
Std.
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
piutang 1,872 < 10, perputaran persediaan
,05708879
Deviation
Most Extreme Differences
perputaran kas 1,808 < 10, perputaran
1,084 < 10.
Absolute
,106
Positive
,106
Negative
-,079
1,097
,180
Uji Autokorelasi
Autokorelasi
adalah
keadaan
dimana
terjadinya korelasi dari residual untuk
pengamatan satu dengan pengamatan yang
lain yang disusun menurut runtun waktu.
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 885
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea
-,00600
Cases < Test Value
54
Cases >= Test Value
54
Total Cases
108
Number of Runs
Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa titiktitik scaterplot menyebar dengan pola tidak
jelas diatas dan dibawah angka 0 pada
56
Z
,193
Asymp. Sig. (2-tailed)
,847
sumbu Y, maka tidak terjadi masalah
regeresi heteroskedastisitas.
Uji Linearitas
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai
Sig.
0,847
>
0,05,
sehingga
dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui
dua variabel mempunyai hubungan yang
linear atau tidak secara signifikan. Hasil uji
linearitas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan
Tabel 3
Hasil Uji Linearitas
cara meregresikan nilai absolute residual
Model Summaryb
dengan variabel-variabel independen dalam
model. Hasil uji heteroskedastisitas dapat
dilihat pada Gambar 1 dibawah ini dimana
dapat diketahui bahwa titik-titik scaterplot
Mod
el
R
R Square
1
,261a
,068
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
,032
,05616569
a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN2, PIUTANG2,
KAS2, M.K2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : Data Olahan, 2017
menyebar dengan pola tidak jelas diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi masalah regeresi heteroskedastisitas.:
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa Rsquare
0,068, dengan jumlah n 108 maka nilai c2
hitung adalah 108 x 0,068 = 7,344. Nilai ini
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 886
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dibandingkan dengan nilai c2 tabel dengan
Model
df = n-k, yaitu 108-4=104, dan tingkat
dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk
signifikansi 0,05.
persamaan
Analisis Regresi Linear Berganda
sebagai berikut :
Analisis ini untuk meramalkan variabel
1. Koefisien regresi (a) sebesar 0,019
dependen
dinaikkan
jika
variabel
atau
independen
diturunkan.
persamaan
regresi
regresi
yang
standardized
dapat
adalah
menerangkan bahwa apabila perputaran
Hasil
modal kerja, perputaran kas, perputaran
perhitungan dengan menggunakan SPSS 19
piutang dan perputaran persediaan sama
dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
dengan nol, maka Return On Assets
Tabel 4
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
(ROA) adalah sebesar Rp. 0,019,00.
2. Apabila
Coefficientsa
perputaran
modal
kerja
meningkat sebesar satu satuan, maka
Standar
Return On Assets (ROA) akan naik
dized
Unstandardized
Coeffici
Coefficients
ents
sebesar Rp. 0,031,00.
Std.
Model
1
(Constant
B
Error
,019
,009
M.K
,031
,007
KAS
,003
-,001
3. Apabila perputaran kas meningkat
Beta
t
Sig.
2,124
,036
,496
4,655
,000
,000
,479
5,720
,000
,000
-,336
-
,000
sebesar satu satuan, maka Return On
)
PIUTAN
G
PERSED
IAAN
,000
,000
,008
0,03,00.
4. Apabila perputaran piutang meningkat
3,943
4,182E-
Assets (ROA) akan naik sebesar Rp.
,994
sebesar satu satuan, maka Return On
7
Assets (ROA) akan turun sebesar Rp. -
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
0,001,00.
Dari Tabel 4 dapat diketahui persamaan
5. Apabila perputaran persediaan meningkat
regresi linear berganda sebagai berikut :
sebesar satu satuan, maka Return On
Y = 0,019 + 0,031X1 + 0,03X2 - 0,001X3 +
4,182E-7X4
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 887
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Assets (ROA) akan naik sebesar Rp.
Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
4,182,00.
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk
menghitung besarnya peranan atau pengaruh
variabel
bebas
(variabel
X)
terhadap
variabel tergantung (variabel Y). Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5
variabel
independen
terhadap
variabel
secara
dependen,
serentak
apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut :
Tabel 6
Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
berikut :
ANOVAb
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sum of
Square
s
,525
Model Summaryb
Model
1
R
R
Adjusted
Std. Error of the
Square
R Square
Estimate
,601
,585
a
,775
,05819
a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN, PIUTANG, KAS,
Mean
Model
df Square
F
Sig.
1
Regressi
4
,131 38,781
,000a
on
Residual
,349 103
,003
Total
,874 107
a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN, PIUTANG, KAS,
M.K
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa secara
M.K
bersama-sama variabel independen memiliki
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai
dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
koefisien determinasi adalah 0,601, angka
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai
tersebut menerangkan bahwa perputaran
signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih
modal kerja, perputaran kas, perputaran
kecil dari 0,05, artinya dapat dikatakan
piutang
dan
perputaran
persediaan
bahwa variabel perputaran modal kerja,
berpengaruh sebesar 60,1% terhadap Return
perputaran kas, perputaran piutang dan
On Assets (ROA).
perputaran persediaan secara bersama-sama
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 888
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
berpengaruh terhadap Retun On Assets
dan
(ROA).
Variabel perputaran modal kerja mempunyai
Uji Pengaruh Parsial (Uji t)
tanda yang positif dan memiliki nilai
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh
signifikan lebih besar dari 0,05. Variabel
masing-masing atau secara parsial variabel
perputaran kas mempunyai tanda positif dan
independen atau perputaran modal kerja,
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
perputaran kas, perputaran piutang dan
Variabel perputaran piutang mempunyai
perputaran
signifikan
(probabilitas).
terhadap
variabel
tanda negatif dan nilai signifikan lebih kecil
Assets
(ROA).
dari 0,05. Variabel perputaran persediaan
Pengaruh dari keempat variabel independen
mempunyai tanda positif dan nilai signifikan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13
lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat diuraikan
berikut:
sebagai berikut :
dependen
persedian
tingkat
Return
On
Tabel 7
Hasil Uji t
1. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
modal kerja (X1) terhadap variabel
a
Model
(Constant)
Coefficients
Unstandardiz Standardize
ed
d
Coefficients Coefficients
Std.
B
Error
Beta
,019 ,009
M.K
,031 ,007
KAS
,003 ,000
PIUTANG
-,001 ,000
PERSEDIAA
4,182 ,000
N
E-7
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017
,496
,479
-,336
,000
Return On Assets (Y) menunjukkan nilai
t hitung sebesar 4,655 serta memiliki
t
2,124
Sig.
,036
4,655
5,720
-3,943
,008
,000
,000
,000
,994
nilai probabilitas (sig) sebesar 0,00
artinya lebih kecil dari 0,05, berarti
perputaran modal kerja secara individual
berpengaruh terhadap Return On Assets.
Dari Tabel 7 pengaruh dari masing-masing
2. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
variabel independen perputaran modal kerja,
kas (X2) terhadap variabel Return On
perputaran kas, perputaran piutang, dan
Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung
perputaran persediaan terhadap Return On
sebesar
Assets (ROA) dapat dilihat dari arah tanda
probabilitas (sig) sebesar 0,000 artinya
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
5,534
serta
memiliki
nilai
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 889
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
lebih kecil dari 0,05, berarti perputaran
0,05 berarti perputaran modal kerja
kas
berpengaruh
secara
individual
berpengaruh
terhadap Return On Assets.
positif
dan
signifikan
terhadap ROA, hal ini didukung pula
3. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
oleh penelitian Supriyadi dan Fazriani
piutang (X3) terhadap variabel Return On
(2011) yang menyatakan bahwa tingkat
Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung
perputaran modal
sebesar
positif
-3.923 serta
memiliki
nilai
dan
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
probabiltas (sig) sebesar 0,00 artinya
profitabilitas. Adanya pengaruh yang
lebih kecil dari 0,05, berarti perputaran
positif berarti bahwa perputaran modal
piutang secara individual berpengaruh
kerja yang tinggi akan mengakibatkan
terhadap Return On Assets.
profitabilitas
meningkat,
sedangkan
profitabilitas
meningkat
disebabkan
4. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
persediaan (X4) terhadap variabel Return
terjadinya efektivitas perusahaan dalam
On Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung
penggunaan sumber-sumber modal kerja
sebesar
yang dimilikinya seperti kas, piutang dan
0,008
serta
memiliki
nilai
probabiltas (sig) sebesar 0,994 artinya
lebih besar dari 0,05, berarti perputaran
persediaan
secara
individual
tidak
berpengaruh terhadap Return On Assets.
persediaan.
2. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap
ROA
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
diketahui
1. Pengaruh Perputaran Modal Kerja
perputaran kas sebesar 0,00 < 0,05 berarti
Terhadap ROA
Berdasarkan
hasil
bahwa
nilai
signifikansi
perputaran kas berpengaruh positif dan
penelitian
dapat
signifikan
terhadap
ROA.
Hal
ini
diketahui bahwa bahwa nilai signifikansi
didukung pula oleh penelitian yang
perputaran modal kerja sebesar 0,00 <
dilakukan oleh Utami dan Dewi (2016)
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 890
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang
menyatakan
tingkat
dan signifikan terhadap profitabilitas.
perputaran kas berpengaruh positif dan
Adanya pengaruh yang positif berarti
signifikan terhadap profitabilitas. Adanya
bahwa semakin tinggi perputaran piutang
pengaruh yang positif berarti bahwa
maka modal yang diinvestasikan pada
semakin tinggi perputaran kas maka
piutang akan semakin sedikit, modal
keuntungan yang diperoleh perusahaan
tersebut
kemudian
juga akan semakin tinggi dengan jumlah
kedalam
aktivitas
kas tertentu yang dimiliki perusahaan,
menghasilkan
akan
memaksimalkan
menghasilkan
bahwa
penjualan
yang
tinggi. Tingkat penjualan yang tinggi
akan menyebabkan keuntungan yang
Berdasarkan
menggunakan kas secara efisien.
3. Pengaruh
Perputaran
diketahui
Piutang
Terhadap ROA
Berdasarkan
diketahui
hasil
bahwa
nilai
dapat
sehingga
dapat
profitabilitas
hasil
bahwa
penelitian
nilai
dapat
signifikasi
perputaran persediaan sebesar 0,994 lebih
besar
penelitian
yang
4. Pengaruh Perputaran Persediaan
ini
telah
digunakan
perusahaan.
Terhadap ROA
perusahaan
lain
profit
diperoleh perusahaan semakin tinggi. Hal
menunjukkan
dapat
dari
0,05,
berarti
perputaran
dapat
persediaan tidak berpengaruh terhadap
signifikansi
ROA. Hal ini didukung pula oleh
perputaran piutang sebesar 0,00 < 0,05
penelitian
berarti perputaran piutang berpengaruh
menyatakan
bahwa
positif dan signifikan terhadap ROA. Hal
perputaran
persediaan
ini didukung pula oleh penelitian yang
negatif terhadap profitabilitas. Adanya
dilakukan oleh Dewi dan Wisadha (2015)
pengaruh yang negatif berarti semakin
yang
rendah
menyatakan
bahwa
tingkat
perputaran piutang berpengaruh positif
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
Hastuti
perputaran
(2010)
bahwa
yang
tingkat
berpengaruh
persediaan
menunjukkan bahwa biaya yang akan
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 891
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dikeluarkan untuk pemeliharaan dan
positif berarti semakin baik manajemen
perawatan barang digudang sangatlah
modal kerja maka semakin baik juga
besar sehingga biaya yang dikeluarkan
kinerja perusahaan dalam memperoleh
terlalu tinggi. Semakin tinggi biaya yang
laba.
ditanggung
perusahaan
pemeliharaan
dan
untuk
perawatan
barang
KESIMPULAN DAN SARAN
digudang maka semakin rendah pula
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
profitabilitas perusahaan.
bahwa manajemen modal kerja yang terdiri
5. Pengaruh Manajemen Modal Kerja
Terhadap ROA
dari perputaran modal kerja, perputaran kas,
perputaran
piutang,
dapat
persediaan
berpengaruh
diketahui bahwa manajemen modal kerja
signifikan
memiliki nilai signifikansi (sig.) sebesar
perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45.
0,000 yang lebih kecil dari 0,05, artinya
Hasil analisis ini dapat dibuktikan dari nilai
dapat dikatakan bahwa manajemen modal
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai
kerja yang terdiri dari variabel perputaran
signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih
modal kerja, perputaran kas, perputaran
kecil dari 0,05. Adanya pengaruh yang
piutang dan perputaran persediaan secara
positif berarti semakin baik manajemen
bersama-sama berpengaruh positif dan
modal kerja maka semakin baik juga kinerja
signifikan
perusahaan dalam memperoleh laba.
Berdasarkan
hasil
terhadap
penelitian
ROA.
Hal
ini
terhadap
dan
perputaran
positif
dan
profitabilitas
pada
didukung pula oleh penelitian Utami dan
Perputaran modal kerja, perputaran kas,
Dewi
perputaran
(2010) yang menyatakan bahwa
piutang
secara
parsial
manajemen modal kerja berpengaruh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
positif
terhadap
profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar
profitabilitas. Adanya pengaruh yang
di Indeks LQ45. Hasil analisis ini dapat
dan
P-ISSN: 2085-1596
signifikan
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 892
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dibuktikan dari uji t dengan nilai probabiltas
selanjutnya mengkaji dengan perusahaan
(sig) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan
lain di luar perusahaan–perusahaan Indeks
perputaran persediaan secara parsial tidak
LQ45
berpengaruh
profitabilitas
independen serta memperpanjang periode
perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45.
penelitian sehingga jumlah sampel semakin
Hasil analisis ini dapat dibuktikan dari uji t
bervariasi.
terhadap
dengan nilai signifikansi lebih besar dari
dan
dapat
menambah
variabel
DAFTAR PUSTAKA
0,05.
Basuki, Agus Tri dan Nano Prawoto. 2016.
Saran dalam penelitian perusahaan perlu
Analisis Regresi Dalam Penelitian
memperhatikan manajemen modal kerja di
Ekonomi dan Bisnis, Raja Grafindo
dalam
menjalankan
perusahaan
sebab
Persada, Jakarta.
manajemen modal kerja yang baik dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar
Dewi, Ni Made Rustia dan I Gede Supartha
bagi perusahaan. Perusahaan harus mampu
Wisadha.
mempertahankan
Manajemen Modal Kerja Terhadap
dan
meningkatkan
2015.
Pengaruh
efisiensi dan efektivitas penggunaan modal
Profitabilitas
kerja, kas dan piutang.
Manufaktur,
Perusahaan perlu meningkatkan efisiensi
12.3, Universitas Udayana Bali.
dan
efektivitas
karena
pengelolaan
perputaran
persediaan
persediaan
secara
Perusahaan
E-Jurnal
Akuntansi
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program SPSS
individual tidak berpengaruh terhadap ROA.
23,
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Diponegoro, Semarang.
Badan
Penerbit
Universitas
masih terbatas pada perusahaan Indeks
Hadi, Nor. 2015. Pasar Modal Edisi 2,
LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode
Graha Ilmu, Yogyakarta.
2013-2016, diharapkan untuk penelitian
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 893
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio
dan
Analisis
Investasi
Edisi
Kesepuluh, BPFE, Yogyakarta.
Hastuti, Niken. 2010. Analisis Pengaruh
Periode
Perputaran
Persediaan,
Periode Perputaran Hutang Dagang,
Rasio
Lancar,
Leverage,
Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Perusahaan.
Jurnal
Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro
Semarang.
Bumi Aksara, Jakarta.
Margaretha,
Farah.
Keuangan
2011.
Untuk
Manajemen
Manajer
Non
Keuangan, Erlangga, Jakarta.
Nur, Indrawati dan Kurniawati. 2016.
Pengaruh Manajemen Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Non Keuangan Yang Terdaftar di
Bursa
Efek
Indonesia,
Jurnal
Wacana Vol. 19 No.2, Universitas
PT. Grasindo, Jakarta.
SPSS, Gava Media, Yogyakarta.
Sugiyono.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2012.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Pengantar
Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi,
Regresi dan Multivariate dengan
Hery. 2015. Analis is Kinerja Manajemen,
2010.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Brawijaya Malang.
Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan,
Kasmir.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan,
Manajemen
Keuangan, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
2017.
Kualitatif
Metode
Penelitian
Kuantitatif
dan R&D,
Alfabeta, Bandung.
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode
Penelitian, CAPS, Yogyakarta.
Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. 2011.
Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Likuiditas dan Profitabilitas, Jurnal
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 894
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ilmiah Ranggading Vol. 11 No.1,
STIE Kesatuan Bogor.
Utami, Made Sri dan Made Rusmala Dewi.
2015. Pengaruh Manajemen Modal
Kerja
Terhadap
Perusahaan
Profitabilitas
Manufaktur
Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
E-Journal Manajemen, Vol.5 No. 6,
Universitas Udayana Bali.
P-ISSN: 2085-1596
E-ISSN: 2407-5310
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 895