PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SAHAM PERUSAHAAN INDEKS LQ45

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS
PADA SAHAM PERUSAHAAN INDEKS LQ45
Heni Safitri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
e-mail: heni.safitri@unmuhpnk.ac.id
Maudya Prinanda Dwi Utami
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
e-mail: maudyaprinanda@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016 yang berjumlah 45 perusahaan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 27
perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran modal kerja, perputaran kas,
perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 dengan nilai
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05.

Kata Kunci : perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, perputaran
ABSTRACT
This site of the research used is the LQ45 index companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the period 2013-2016 consisting of 45 companies. The total sample was 27
companies which are determined by purposive sampling method. Technique of data analysis
used is multiple linear regression.
The result of the research showed the variables of working capital turnover, cash flow,
receivable turnover, and inventory turnover have a positive and significant effect
simultaneously toward the profitability of the companies listed on LQ45 index with F value of
38,781 and a significant value (sig.) of 0,000 which is smaller than 0,05.
Keywords: working capital turnover, cash flow, receivable turn over, inventory turnover,
profitability.

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 882

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis


PENDAHULUAN

perusahaan memiliki modal kerja lebih kecil

Pada dasarnya setiap perusahaan akan
melakukan

berbagai

aktivitas

untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Setiap

aktivitas

yang


dilakukan

oleh

perusahaan selalu memerlukan dana, baik
untuk

membiayai

sehari-hari

kegiatan

operasional

untuk

membiayai


maupun

investasi jangka panjangnya. Dana yang
digunakan untuk melangsungkan kegiatan
operasional sehari-hari disebut modal kerja.
Modal

kerja

yang

diharapkan dapat

telah

kembali

digunakan
lagi


masuk

kedalam perusahaan dalam jangka pendek
melalui hasil penjualannya. Oleh karena itu,
perusahaan

dituntut

untuk

tujuan

perusahaan yaitu

yang

diharapkan

mencapai


laba

perusahaan

akan

mengalami

hambatan

keuangan dalam operasionalnya sehari-hari,
yang pada gilirannya tingkat likuiditas
perusahaan

akan

terancam

karena


perusahaan tidak mampu untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek yang segera harus
dibayar. Sebaliknya jika suatu perusahaan
memilik modal kerja lebih besar dari yang
dibutuhkan, ini menunjukkan adanya dana
yang tidak produktif dan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan akan terlewatkan.
Hal ini tentu merupakan suatu kerugian bagi
perusahaan.

selalu

meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga
dicapai

dari yang dibutuhkan, maka konsekuensinya

oleh
yang


optimal.

METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan

yang

terdapat

kedalam Indeks LQ45 yang terdaftar BEI

Manajemen modal kerja yang baik

dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

sangat penting dalam suatu perusahaan

Sampel


karena kesalahan dan kekeliruan dalam

emiten. Teknik pengumpulan sampel yaitu

mengelola modal kerja akan mempengaruhi

purposive sampling.

operasional

perusahaan.

P-ISSN: 2085-1596

Jika

yang

digunakan


sebanyak

27

suatu

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 883

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dalam perhitungan akan dilakukan

Perputaran Piutang atau Receivable

analisis terhadap beberapa indikator yang

Turnover


akan dijadikan barometer dalam penilaian.

digunakan untuk mengukur berapa

Adapun

lama penagihan piutang selama satu

indikator

tersebut

terdiri

dari

variabel Variabel perputaran modal kerja,

merupakan

rasio

yang

periode.

perputaran kas, perputaran piutang, dan
perputaran persediaan.
4) Perputaran Persediaan (X4)
a. Variabel Independen
Perputaran Persediaan atau Inventory
1) Perputaran Modal Kerja (X1)
merupakan

Turnover

rasio

yang

Perputaran Modal Kerja atau Working
digunakan untuk mengukur berapa
Capital Turnover merupakan

salah
kali

satu

rasio

untuk mengukur

dana

yang

tertanam

dalam

atau
persediaan akan berputar dalam satu

menilai

keefektifan

modal

kerja
periode atau berapa lama (dalam hari)

perusahaan selama periode tertentu.
rata-rata

persediaan

tersimpan

di

gudang hingga akhirnya terjual.
2) Perputaran Kas (X2)
Perputaran Kas atau Cash Turnover,
rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat

ketersediaan

kas

untuk

membayar tagihan (utang) dan biayabiaya

yang

berkaitan

dengan

penjualan.

b. Variabel Dependen
Profitabilitas
Return On Assets, rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa besar jumlah
laba bersih yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset. Rasio ini dihitung dengan

3) Perputaran Piutang (X3)

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

membagi laba bersih terhadap total aset.

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 884

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil uji
normalitas

perputaran

perputaran

kas,

modal

kerja,

c. Uji asumsi klasik yaitu uji Normalitas,
perputaran

piutang,

Multikolinearitas dan Autokorelasi. Alat
perputaran persedian dan Return On Assets
analisis yang digunakan regresi linear
berdistribusi normal dengan Sig. 0,180 >
berganda,

koefisien

determinasi,

uji
0,05.

pengaruh simultan dan uji pengaruh
Uji Multikolinearitas
parsial.
Uji
HASIL DAN PEMBAHASAN

normalitas

atau

Kolinearitas

Ganda (Multicollinearity) adalah adanya

Uji Normalitas
Uji

multikolinearitas

hubungan linear antara peubah bebas X
dalam

penelitian

ini

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
Hasil perhitungan uji normalitas dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut:

dalam Model Regresi Ganda. Dari hasil uji
multikolinearitas dapat diketahui bahwa
hasil uji multikolinearitas perputaran modal
kerja, perputaran kas, perputaran piutang,

Tabel 1
Hasil Uji Normalitas

perputaran

persediaan

multikolinearitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized

perputaran

modal

tidak

dengan
kerja

terjadi

nilai
2,925

VIF
<

10,

Residual
N
Normal Parametersa,b

108
Mean

,0000000

Std.

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

piutang 1,872 < 10, perputaran persediaan

,05708879

Deviation
Most Extreme Differences

perputaran kas 1,808 < 10, perputaran

1,084 < 10.

Absolute

,106

Positive

,106

Negative

-,079
1,097
,180

Uji Autokorelasi
Autokorelasi

adalah

keadaan

dimana

terjadinya korelasi dari residual untuk
pengamatan satu dengan pengamatan yang
lain yang disusun menurut runtun waktu.

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 885

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea

-,00600

Cases < Test Value

54

Cases >= Test Value

54

Total Cases

108

Number of Runs

Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa titiktitik scaterplot menyebar dengan pola tidak
jelas diatas dan dibawah angka 0 pada

56

Z

,193

Asymp. Sig. (2-tailed)

,847

sumbu Y, maka tidak terjadi masalah
regeresi heteroskedastisitas.
Uji Linearitas

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai
Sig.

0,847

>

0,05,

sehingga

dapat

disimpulkan tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.

Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui
dua variabel mempunyai hubungan yang
linear atau tidak secara signifikan. Hasil uji
linearitas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan

Tabel 3
Hasil Uji Linearitas

cara meregresikan nilai absolute residual

Model Summaryb

dengan variabel-variabel independen dalam
model. Hasil uji heteroskedastisitas dapat
dilihat pada Gambar 1 dibawah ini dimana
dapat diketahui bahwa titik-titik scaterplot

Mod
el

R

R Square

1

,261a

,068

Adjusted R

Std. Error of

Square

the Estimate
,032

,05616569

a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN2, PIUTANG2,
KAS2, M.K2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : Data Olahan, 2017

menyebar dengan pola tidak jelas diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi masalah regeresi heteroskedastisitas.:
P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa Rsquare
0,068, dengan jumlah n 108 maka nilai c2
hitung adalah 108 x 0,068 = 7,344. Nilai ini
JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 886

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dibandingkan dengan nilai c2 tabel dengan

Model

df = n-k, yaitu 108-4=104, dan tingkat

dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk

signifikansi 0,05.

persamaan

Analisis Regresi Linear Berganda

sebagai berikut :

Analisis ini untuk meramalkan variabel

1. Koefisien regresi (a) sebesar 0,019

dependen
dinaikkan

jika

variabel

atau

independen

diturunkan.

persamaan

regresi

regresi

yang

standardized

dapat

adalah

menerangkan bahwa apabila perputaran

Hasil

modal kerja, perputaran kas, perputaran

perhitungan dengan menggunakan SPSS 19

piutang dan perputaran persediaan sama

dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

dengan nol, maka Return On Assets

Tabel 4
Hasil Uji Regresi Linear Berganda

(ROA) adalah sebesar Rp. 0,019,00.
2. Apabila

Coefficientsa

perputaran

modal

kerja

meningkat sebesar satu satuan, maka

Standar

Return On Assets (ROA) akan naik

dized
Unstandardized

Coeffici

Coefficients

ents

sebesar Rp. 0,031,00.

Std.
Model
1

(Constant

B

Error

,019

,009

M.K

,031

,007

KAS

,003
-,001

3. Apabila perputaran kas meningkat
Beta

t

Sig.

2,124

,036

,496

4,655

,000

,000

,479

5,720

,000

,000

-,336

-

,000

sebesar satu satuan, maka Return On

)

PIUTAN
G
PERSED
IAAN

,000

,000

,008

0,03,00.
4. Apabila perputaran piutang meningkat

3,943
4,182E-

Assets (ROA) akan naik sebesar Rp.

,994

sebesar satu satuan, maka Return On

7

Assets (ROA) akan turun sebesar Rp. -

a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017

0,001,00.

Dari Tabel 4 dapat diketahui persamaan
5. Apabila perputaran persediaan meningkat
regresi linear berganda sebagai berikut :
sebesar satu satuan, maka Return On
Y = 0,019 + 0,031X1 + 0,03X2 - 0,001X3 +
4,182E-7X4
P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 887

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Assets (ROA) akan naik sebesar Rp.

Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

4,182,00.

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh

Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk
menghitung besarnya peranan atau pengaruh
variabel

bebas

(variabel

X)

terhadap

variabel tergantung (variabel Y). Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5

variabel

independen

terhadap

variabel

secara
dependen,

serentak
apakah

pengaruhnya signifikan atau tidak. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut :
Tabel 6
Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

berikut :

ANOVAb

Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sum of
Square
s
,525

Model Summaryb

Model
1

R

R

Adjusted

Std. Error of the

Square

R Square

Estimate

,601

,585

a

,775

,05819

a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN, PIUTANG, KAS,

Mean
Model
df Square
F
Sig.
1
Regressi
4
,131 38,781
,000a
on
Residual
,349 103
,003
Total
,874 107
a. Predictors: (Constant), PERSEDIAAN, PIUTANG, KAS,
M.K
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017

Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa secara

M.K

bersama-sama variabel independen memiliki

b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017

pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai
dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
koefisien determinasi adalah 0,601, angka
F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai
tersebut menerangkan bahwa perputaran
signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih
modal kerja, perputaran kas, perputaran
kecil dari 0,05, artinya dapat dikatakan
piutang

dan

perputaran

persediaan
bahwa variabel perputaran modal kerja,

berpengaruh sebesar 60,1% terhadap Return
perputaran kas, perputaran piutang dan
On Assets (ROA).
perputaran persediaan secara bersama-sama

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 888

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

berpengaruh terhadap Retun On Assets

dan

(ROA).

Variabel perputaran modal kerja mempunyai

Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

tanda yang positif dan memiliki nilai

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh

signifikan lebih besar dari 0,05. Variabel

masing-masing atau secara parsial variabel

perputaran kas mempunyai tanda positif dan

independen atau perputaran modal kerja,

nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

perputaran kas, perputaran piutang dan

Variabel perputaran piutang mempunyai

perputaran

signifikan

(probabilitas).

terhadap

variabel

tanda negatif dan nilai signifikan lebih kecil

Assets

(ROA).

dari 0,05. Variabel perputaran persediaan

Pengaruh dari keempat variabel independen

mempunyai tanda positif dan nilai signifikan

tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13

lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat diuraikan

berikut:

sebagai berikut :

dependen

persedian

tingkat

Return

On

Tabel 7
Hasil Uji t

1. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
modal kerja (X1) terhadap variabel

a

Model
(Constant)

Coefficients
Unstandardiz Standardize
ed
d
Coefficients Coefficients
Std.
B
Error
Beta
,019 ,009

M.K
,031 ,007
KAS
,003 ,000
PIUTANG
-,001 ,000
PERSEDIAA
4,182 ,000
N
E-7
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan, 2017

,496
,479
-,336
,000

Return On Assets (Y) menunjukkan nilai
t hitung sebesar 4,655 serta memiliki
t
2,124

Sig.
,036

4,655
5,720
-3,943
,008

,000
,000
,000
,994

nilai probabilitas (sig) sebesar 0,00
artinya lebih kecil dari 0,05, berarti
perputaran modal kerja secara individual
berpengaruh terhadap Return On Assets.

Dari Tabel 7 pengaruh dari masing-masing

2. Hasil dari uji t antara variabel perputaran

variabel independen perputaran modal kerja,

kas (X2) terhadap variabel Return On

perputaran kas, perputaran piutang, dan

Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung

perputaran persediaan terhadap Return On

sebesar

Assets (ROA) dapat dilihat dari arah tanda

probabilitas (sig) sebesar 0,000 artinya

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

5,534

serta

memiliki

nilai

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 889

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

lebih kecil dari 0,05, berarti perputaran

0,05 berarti perputaran modal kerja

kas

berpengaruh

secara

individual

berpengaruh

terhadap Return On Assets.

positif

dan

signifikan

terhadap ROA, hal ini didukung pula

3. Hasil dari uji t antara variabel perputaran

oleh penelitian Supriyadi dan Fazriani

piutang (X3) terhadap variabel Return On

(2011) yang menyatakan bahwa tingkat

Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung

perputaran modal

sebesar

positif

-3.923 serta

memiliki

nilai

dan

kerja

berpengaruh

signifikan

terhadap

probabiltas (sig) sebesar 0,00 artinya

profitabilitas. Adanya pengaruh yang

lebih kecil dari 0,05, berarti perputaran

positif berarti bahwa perputaran modal

piutang secara individual berpengaruh

kerja yang tinggi akan mengakibatkan

terhadap Return On Assets.

profitabilitas

meningkat,

sedangkan

profitabilitas

meningkat

disebabkan

4. Hasil dari uji t antara variabel perputaran
persediaan (X4) terhadap variabel Return

terjadinya efektivitas perusahaan dalam

On Assets (Y) menunjukkan nilai t hitung

penggunaan sumber-sumber modal kerja

sebesar

yang dimilikinya seperti kas, piutang dan

0,008

serta

memiliki

nilai

probabiltas (sig) sebesar 0,994 artinya
lebih besar dari 0,05, berarti perputaran
persediaan

secara

individual

tidak

berpengaruh terhadap Return On Assets.

persediaan.
2. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap
ROA
Berdasarkan

hasil

penelitian

dapat

Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

diketahui

1. Pengaruh Perputaran Modal Kerja

perputaran kas sebesar 0,00 < 0,05 berarti

Terhadap ROA
Berdasarkan

hasil

bahwa

nilai

signifikansi

perputaran kas berpengaruh positif dan
penelitian

dapat

signifikan

terhadap

ROA.

Hal

ini

diketahui bahwa bahwa nilai signifikansi

didukung pula oleh penelitian yang

perputaran modal kerja sebesar 0,00 <

dilakukan oleh Utami dan Dewi (2016)

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 890

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang

menyatakan

tingkat

dan signifikan terhadap profitabilitas.

perputaran kas berpengaruh positif dan

Adanya pengaruh yang positif berarti

signifikan terhadap profitabilitas. Adanya

bahwa semakin tinggi perputaran piutang

pengaruh yang positif berarti bahwa

maka modal yang diinvestasikan pada

semakin tinggi perputaran kas maka

piutang akan semakin sedikit, modal

keuntungan yang diperoleh perusahaan

tersebut

kemudian

juga akan semakin tinggi dengan jumlah

kedalam

aktivitas

kas tertentu yang dimiliki perusahaan,

menghasilkan

akan

memaksimalkan

menghasilkan

bahwa

penjualan

yang

tinggi. Tingkat penjualan yang tinggi
akan menyebabkan keuntungan yang

Berdasarkan

menggunakan kas secara efisien.
3. Pengaruh

Perputaran

diketahui
Piutang

Terhadap ROA
Berdasarkan
diketahui

hasil
bahwa

nilai

dapat

sehingga

dapat

profitabilitas

hasil
bahwa

penelitian
nilai

dapat

signifikasi

perputaran persediaan sebesar 0,994 lebih
besar

penelitian

yang

4. Pengaruh Perputaran Persediaan

ini

telah

digunakan

perusahaan.

Terhadap ROA

perusahaan

lain

profit

diperoleh perusahaan semakin tinggi. Hal
menunjukkan

dapat

dari

0,05,

berarti

perputaran

dapat

persediaan tidak berpengaruh terhadap

signifikansi

ROA. Hal ini didukung pula oleh

perputaran piutang sebesar 0,00 < 0,05

penelitian

berarti perputaran piutang berpengaruh

menyatakan

bahwa

positif dan signifikan terhadap ROA. Hal

perputaran

persediaan

ini didukung pula oleh penelitian yang

negatif terhadap profitabilitas. Adanya

dilakukan oleh Dewi dan Wisadha (2015)

pengaruh yang negatif berarti semakin

yang

rendah

menyatakan

bahwa

tingkat

perputaran piutang berpengaruh positif

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

Hastuti

perputaran

(2010)
bahwa

yang
tingkat

berpengaruh

persediaan

menunjukkan bahwa biaya yang akan

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 891

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dikeluarkan untuk pemeliharaan dan

positif berarti semakin baik manajemen

perawatan barang digudang sangatlah

modal kerja maka semakin baik juga

besar sehingga biaya yang dikeluarkan

kinerja perusahaan dalam memperoleh

terlalu tinggi. Semakin tinggi biaya yang

laba.

ditanggung

perusahaan

pemeliharaan

dan

untuk

perawatan

barang

KESIMPULAN DAN SARAN

digudang maka semakin rendah pula

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui

profitabilitas perusahaan.

bahwa manajemen modal kerja yang terdiri

5. Pengaruh Manajemen Modal Kerja
Terhadap ROA

dari perputaran modal kerja, perputaran kas,
perputaran

piutang,

dapat

persediaan

berpengaruh

diketahui bahwa manajemen modal kerja

signifikan

memiliki nilai signifikansi (sig.) sebesar

perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45.

0,000 yang lebih kecil dari 0,05, artinya

Hasil analisis ini dapat dibuktikan dari nilai

dapat dikatakan bahwa manajemen modal

F hitung sebesar 38,781 serta memiliki nilai

kerja yang terdiri dari variabel perputaran

signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih

modal kerja, perputaran kas, perputaran

kecil dari 0,05. Adanya pengaruh yang

piutang dan perputaran persediaan secara

positif berarti semakin baik manajemen

bersama-sama berpengaruh positif dan

modal kerja maka semakin baik juga kinerja

signifikan

perusahaan dalam memperoleh laba.

Berdasarkan

hasil

terhadap

penelitian

ROA.

Hal

ini

terhadap

dan

perputaran
positif

dan

profitabilitas

pada

didukung pula oleh penelitian Utami dan

Perputaran modal kerja, perputaran kas,

Dewi

perputaran

(2010) yang menyatakan bahwa

piutang

secara

parsial

manajemen modal kerja berpengaruh

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

positif

terhadap

profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar

profitabilitas. Adanya pengaruh yang

di Indeks LQ45. Hasil analisis ini dapat

dan

P-ISSN: 2085-1596

signifikan

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 892

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dibuktikan dari uji t dengan nilai probabiltas

selanjutnya mengkaji dengan perusahaan

(sig) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan

lain di luar perusahaan–perusahaan Indeks

perputaran persediaan secara parsial tidak

LQ45

berpengaruh

profitabilitas

independen serta memperpanjang periode

perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45.

penelitian sehingga jumlah sampel semakin

Hasil analisis ini dapat dibuktikan dari uji t

bervariasi.

terhadap

dengan nilai signifikansi lebih besar dari

dan

dapat

menambah

variabel

DAFTAR PUSTAKA

0,05.
Basuki, Agus Tri dan Nano Prawoto. 2016.
Saran dalam penelitian perusahaan perlu
Analisis Regresi Dalam Penelitian
memperhatikan manajemen modal kerja di
Ekonomi dan Bisnis, Raja Grafindo
dalam

menjalankan

perusahaan

sebab
Persada, Jakarta.

manajemen modal kerja yang baik dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar

Dewi, Ni Made Rustia dan I Gede Supartha

bagi perusahaan. Perusahaan harus mampu

Wisadha.

mempertahankan

Manajemen Modal Kerja Terhadap

dan

meningkatkan

2015.

Pengaruh

efisiensi dan efektivitas penggunaan modal

Profitabilitas

kerja, kas dan piutang.

Manufaktur,

Perusahaan perlu meningkatkan efisiensi

12.3, Universitas Udayana Bali.

dan

efektivitas

karena

pengelolaan

perputaran

persediaan

persediaan

secara

Perusahaan
E-Jurnal

Akuntansi

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program SPSS

individual tidak berpengaruh terhadap ROA.

23,

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Diponegoro, Semarang.

Badan

Penerbit

Universitas

masih terbatas pada perusahaan Indeks
Hadi, Nor. 2015. Pasar Modal Edisi 2,
LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode
Graha Ilmu, Yogyakarta.
2013-2016, diharapkan untuk penelitian

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 893

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio
dan

Analisis

Investasi

Edisi

Kesepuluh, BPFE, Yogyakarta.
Hastuti, Niken. 2010. Analisis Pengaruh
Periode

Perputaran

Persediaan,

Periode Perputaran Hutang Dagang,
Rasio

Lancar,

Leverage,

Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Perusahaan.

Jurnal

Fakultas

Ekonomi, Universitas Diponegoro
Semarang.

Bumi Aksara, Jakarta.

Margaretha,

Farah.

Keuangan

2011.

Untuk

Manajemen

Manajer

Non

Keuangan, Erlangga, Jakarta.
Nur, Indrawati dan Kurniawati. 2016.
Pengaruh Manajemen Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Non Keuangan Yang Terdaftar di
Bursa

Efek

Indonesia,

Jurnal

Wacana Vol. 19 No.2, Universitas

PT. Grasindo, Jakarta.

SPSS, Gava Media, Yogyakarta.
Sugiyono.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2012.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Pengantar

Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi,
Regresi dan Multivariate dengan

Hery. 2015. Analis is Kinerja Manajemen,

2010.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Brawijaya Malang.

Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan,

Kasmir.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan,

Manajemen

Keuangan, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.

2017.

Kualitatif

Metode

Penelitian

Kuantitatif

dan R&D,

Alfabeta, Bandung.
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode
Penelitian, CAPS, Yogyakarta.
Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. 2011.
Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Likuiditas dan Profitabilitas, Jurnal

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 894

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ilmiah Ranggading Vol. 11 No.1,
STIE Kesatuan Bogor.
Utami, Made Sri dan Made Rusmala Dewi.
2015. Pengaruh Manajemen Modal
Kerja

Terhadap

Perusahaan

Profitabilitas

Manufaktur

Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
E-Journal Manajemen, Vol.5 No. 6,
Universitas Udayana Bali.

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 895

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25