View of MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS V SDN NEROH 1 BANGKALAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS)
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SISWA KELAS V SDN NEROH 1 BANGKALAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
(TEAMS GAMES TOURNAMENTS)
Sakdiyah
Guru Mata PAI SD Negeri Neroh 1 Bangkalan
Abstrak:penelitian ini bertujuan mengungkap kondisi motivasi belajar siswa Kelas V
SDN Neroh 1 Bangkalan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, meningkatkan
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas V SDN Neroh 1
Bangkalanmelalui pemebelajaran Kooperatif Tipe TGT.Penelitian ini dilakukan di Kelas
V Semester 1, program pengajaran tahun 2013/2014 dengan jumlah Kelas V sebanyak 30
siswa, kondisi kekhususan siswa ini memungkinkan tingkat kemampuan dan daya serap
siswa tersebut sangat bervariasi. Hasil belajar siswa Kelas V SDN Neroh 1 Kabupaten
Bangkalan pada kompetensi dasar tentang Mengartikan QS Al Lahab dan Al Kafirun
dapat mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah diterapkan kegiatan
pembelajaran melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournaments) 2)Nilai rata-rata pemahaman siswa dalam memperhatikan permasalahan,
pada siklus pertama sebesar 72 pada siklus kedua pada siklus kedua sebesar 77 sedangkan
pada siklus ketiga sebesar 84, tergolong baik demikian juga tentang ketuntasan belajar
pada siklus pertama 61 % dan pada siklus kedua menjadi 83. % sedangkan pada siklus
ketiga menjadi 100 %3) Aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dapat
meningkat sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa.
Kata kunci:Motivasi Belajar dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Abstract: Purpose of this study was to: 1) Determine the condition of student motivation
Class V SDN Neroh 1 Bangkalan on the subjects of Islamic education, 2) Knowing the
Cooperative Learning Model TGT (Teams Games Tournaments) can increase learning
motivation of Islamic Education (PAI) students class V SDN Neroh 1 Bangkalan. This
research was conducted in Class V Semester 1, 2013/2014 year teaching program at SDN
Neroh 1 Bangkalan, the number of Class V as many as 30 students, the condition of
specificity allows the student ability levels and absorption of these students vary greatly.
Researchers are Islamic Education teacher at SDN Neroh 1 Bangkalan. Summed up as
follows: The results of student learning Class V SDN Neroh 1 Bangkalan on basic
competence on Interpreting Surat Al Lahab and Al Kafirun can be increased significantly
after implementation of learning activities through Cooperative Learning Model TGT
(Teams Games Tournaments) 2) The average value -rata understanding of students in
attention problems, in the first cycle by 72 in the second cycle in the second cycle by 77,
while the third cycle by 84, is quite good as well as mastery learning about 61% in the
first cycle and the second cycle becomes 83% while in The third cycle to 100% 3)
Activity of students during the learning activities can be increased so that the learning
activities become more student-centered.
Keywords: Motivation Learning and Cooperative Learning Model TGT
137
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Rumusan masalah dalam penelitian ini
Pendahuluan
Melihat dari perolehan nilai ke-tuntasan
:1) Bagaimana kondisi motivasi belajar
belajar di SDN Neroh 1 Bangkalan tentang
siswa Kelas V SDN Neroh 1Bangkalan pada
Standar Kompe-tensi Menghafal Al-Qura’an
mata pelajaran Pendi-dikan Agama Islam?
Surah-Surah Pendek pilihan dengan Kompe-
2) Sejauhmanakah Model Pembelajaran
tensi Dasar Mengartikan QS Al Lahab dan
Kooperatif
Al Kafirun tersebut dengan SKBM 75 yang
Tournaments) dapat mempengaruhi motivasi
ternyata tidak dapat dicapai oleh siswa
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
secara
siswa Kelas V SDN Neroh 1Bangkalan?
optimal
untuk
mata
pelajaran
Tipe
TGT
(Teams
Games
Perolehan
Pemecahan masalah yang akan dilakukan
ketuntasan belajar yang demikian ini, dapat
adalah Pembelajaran Koope-ratif Tipe TGT,
disebabkan
sebagai upaya mening-katkan kemampuan,
Pendidikan
Agama
akibat
Islam.
pelaksanaan
metode
keterta-rikan
belajar siswa yang kurang bermakna.
berniat
materi
Neroh 1 Kecamatan.
penulis selaku pengajar di SDN Neroh
untuk
penguasaan
pelajaran pada peserta didik Kelas 5 di SDN
Kondisi tersebut membangkitkan minat
1Bangkalan
dan
Secara khusus penelitian ini bertujuan
mengkaji
mengenai model belajar yang tepat bagi
untuk:1)
siswa di Kelas V tentang Menghafal Al-
belajar
Qura’an Surah-Surah Pendek pilihan SDN
1Bangkalan pada mata pelajaran Pendidikan
Neroh 1 Bang-kalan tersebut, salah satunya
Agama
adalah dengan mencoba memahami model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
pembelajaran
Model
Games Tourna-ments) dapat meningkatkan
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT yang
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam
menurut hemat peneliti dapat diterapkan
(PAI) siswa Kelas V SDN Neroh 1 Bang-
pada peserta didik, dimana pengajaran
kalan.
dengan
melalui
Mengetahui
siswa
Islam,
Kelas
2)
kondisi
V
SDN
Menge-tahui
motivasi
Neroh
Model
Menurut Purwanto (2004: 64-65), apa
kooperatif adalah termasuk dalam rumpun
pendekatan
saja yang diperbuat manusia, yang penting
konstruktivis yang berdasar pada prinsip-
maupun kurang penting, yang berbahaya
prinsip pembuatan/ penga-juan pertanyaan
maupun yang tidak mengan-dung resiko,
(Nur dan Wikandari, 2000: 16).
selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun
teori
belajar
berupa
138
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
tindakan yang dila-kukan seseorang selalu
rileks disamping menumbuhkan tanggung
ada motif tertentu sebagai dorongan ia
jawab, kerja-sama, persaingan sehat dan
melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap
keterlibatan belajar. Ada 5 komponen utama
kegiatan yang dilakukan individu selalu ada
dalam komponen utama dalam TGT yaitu:
motivasinya.
Penyajian kelas.
Pada
Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi
awal
pembelajaran
dua: (1) motivasi intrinsik, yaitu motivasi
menyampaikan materi
internal yang timbul dari dalam diri pribadi
kelas,
seseorang itu sendiri, seperti sistem nilai
ngajaran langsung atau dengan ceramah,
yang dianut, harapan, minat, cita-cita, dan
diskusi yang dipimpin guru. Pada saat
aspek lain yang secara internal melekat pada
penyajian kelas ini siswa harus benar-benar
seseorang; dan (2) motivasi ekstrinsik, yaitu
memperhatikan dan memahami materi yang
motivasi eksternal yang muncul dari luar diri
disampaikan guru, karena akan membantu
pribadi
kondisi
siswa bekerja lebih baik pada saat kerja
lingkungan kelas-sekolah, ada-nya ganjaran
kelompok dan pada saat game karena skor
berupa hadiah (reward) bahkan karena
game akan menentukan skor kelompok.
merasa takut oleh hukuman (punishment)
Kelompok (team)
seseorang,
merupakan
salah
seperti
satu
faktor
biasanya
dalam
guru
dilakukan
penyajian
dengan
pe-
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai
yang
5 orang siswa yang anggotanya heterogen
mempengaruhi motivasi).
dilihat dari prestasi akade-mik, jenis kelamin
Pembelajaran kooperatif model TGT
atau
model
dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah
yang
mudah
untuk lebih mendalami materi bersama
diterapkan, melibatkan aktivitas selu-ruh
teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
siswa tanpa harus ada perbedaan status,
mempersiapkan anggota kelompok agar
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya
bekerja dengan baik dan optimal pada saat
dan mengandung unsur permainan dan
game.
reinforcement. Aktivitas belajar dengan
Game
adalah
salah
pembelajaran
satu
tipe
kooperatif
dalam
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
TGT
yang dirancang untuk menguji pengetahuan
memungkinkan siswa dapat belajar lebih
yang didapat siswa dari penyajian kelas dan
permainan
pembelajaran
yang
dirancang
koope-ratif
model
139
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri
Metode Penelitian
sederhana
Penelitian ini dilakukan di Kelas V
bernomor. Siswa memilih kartu bernomor
Semester 1, program pengajaran tahun
dan mencoba menjawab pertanyaan yang
2013/2014
sesuai dengan nomor itu. Siswa yang
dengan jumlah Kelas V sebanyak 30 siswa,
menjawab
kondisi
dari
pertanyaan-pertanyaan
benar
pertanyaan
itu
akan
di SDN Neroh 1Bangkalan,
kekhususan
siswa
ini
mendapat skor. Skor ini yang nantinya
memungkinkan tingkat kemampuan dan
dikumpulkan
daya serap siswa tersebut sangat bervariasi.
siswa
untuk
turnamen
mingguan.
Peneliti adalah guru Pendi-dikan Agama
Turnamen
Islam di SDN Neroh 1 Bangkalan.
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir
Penelitian ini dilakukan selama hampir 2
minggu atau pada setiap unit setelah guru
(dua) bulan, yaitu mulai bulan Oktober 2013
melakukan presentasi kelas dan kelompok
sampai dengan Novem-ber 2013, melalui
sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
tiga siklus. Secara umum siklus penelitian
pertama guru membagi siswa ke dalam
ini
beberapa
siswa
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
tertinggi prestasinya dikelompokkan pada
refleksi kegiatan. Setiap siklus berlangsung
meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II
sesuai dengan jumlah tatap muka dalam sub
dan seterusnya.
konsep
Team recognize (penghargaan kelompok)
pembelajaran berlang-sung guru mengamati
meja
turnamen.
Tiga
melalui
langkah-langkah
kegiatan
yang dipelajari. Ketika
proses
mengumumkan
dan mencatat kegiatan siswa dalam proses
kelompok yang menang, masing-masing
belajar mengajar. Kemudian data yang
team akan mendapat sertifikat atau hadiah
diperoleh dianalisis setiap akhir kegiatan
apabila rata-rata skor memenuhi kriteria
belajar mengajar. Perencanaan tindakan
yang ditentukan. Team mendapat julukan
meliputi
“Super Team” jika rata-rata skor 45 atau
penyusunan rencana pembe-lajaran dan
lebih,
penyusunan
Guru
kemudian
“Great
Team”
apabila
rata-rata
analisa
model
materi
pem-belajaran
pembe-lajaran
yang
mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila
berpedoman pada ranca-ngan pembelajaran
rata-ratanya 30-40.
bagi siswa.
140
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Hasil dan Pembahasan
Dalam hasil penelitian ini disajikan data
berupa hasil belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT,data
aktivitas siswa dalam kegiatan belajar
14 Niswah Fikriah P
75
T 75
T
85
T
15 Fitriani
65
TT 65
TT
80
T
16 Muhammad nasir
65
TT 75
T
85
T
17 Ahmad Romadhon
75
T 75
T
80
T
18 Muhammad Fajar
75
T 75
T
85
T
19 Faisol Riqzy
65
TT 65
TT
80
T
20 Muhammad Sulton
75
T 75
T
90
T
21 Fitriani
75
T 80
T
85
T
22 Siti Sofiyah
65
TT 85
T
80
T
mengajar data pendukungnya meliputi: data
23 Oktavia N
75
T 80
T
90
T
respon
24 Lailatul jannah
85
T 85
T
85
T
siswa
terhadap
kegiatan
25 Hikmatul U
75
T 75
T
80
T
pembelajaran dengan menggunakan Model
26 Fathah P
65
TT 65
TT
80
T
Pembelajaran
27 Ach Tazilul Q
65
TT 80
T
85
T
28 Rhoudlatul Mukollah
80
T 85
T
90
T
29 Saiful Anas
80
T 85
T
90
T
30 Ismi Maftuhah
80
T 85
T
90
T
Rata-rata
72
77
Kooperatif
Tipe
TGT
danpenampilan guru dalam pembelajaran.
Data utama dan data pendukung tersebut
dianggap
sudah
mampu
memberikan
Ketuntasan ( % )
gambaran yang jelas mengenai kegiatan
84
61
83
100
%
%
%
pembelajaran de-ngan Model Pembelajaran
Keadaan
Kooperatif Tipe TGT.
Perbandingan Nilai dan Prosentasi Ketuntasan
Belajar
Siklus I-III Pembelajaran dengan “Model
Kooperatif Tipe TGT”
No.
Nama
Siklus I Siklus II
N
Kt
n
N
N
Ktn
sebelum
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada
materi Pendidikan Agama Islam di SDN
Siklus III
Ktn
awal
Neroh 1BangkalanKelas V Semester 1 yang
1 Muhammad Yunus
65
TT 75
T
85
T
membahas
2 Muhammad Idris
75
T 75
T
80
T
Mengartikan QS Al Lahab dan Al Kafirun
3 Firnanda Satria P
75
T 75
T
85
T
4 Firman Maulana
65
TT 65
TT
80
T
meliputi:
5 Laili Ati Alfiana
75
T 75
T
90
T
Tanya jawab.
6 Abdulloh Y
75
T 80
T
85
T
7 Ahmad K
65
TT 85
T
80
T
8 Nasyidatul Hasna
75
T 80
T
90
T
9 Tein Zakrillah
85
T 85
T
85
T
10 Amin Fakrillah
75
T 75
T
80
T
11 Verawati
65
TT 65
TT
80
T
12 Muhammad Fadhil R
65
TT 80
T
85
T
13 Anisah Nur Fatinah
80
T 85
T
90
T
Pada
Ceramah,
Kompetensis
Dasar
PenugasanDiskusi,
Hasil tes ulangan Pendidikan Agama
Islam ini rata-rata nilai 72, ketuntasan secara
klasikal 66 %, dan terdapat 14 siswa yang
tidak tuntas.
Siklus I
141
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Setelah diadakan kuis guru memberikan
Perencanaan
Pada siklus I yang dilakukan Pada
pengumuman pada siswa yang memperoleh
Kompetensi Dasar Mengartikan QS Al
nilai tertinggi. Kemudian ditutup dengan
Lahab
membimbing memberi-kan kesimpulan dan
dan
Al
Kafirun
Perangkat
memberi tugas rumah untuk minggu depan.
pembelajaran yang disiapkan meliputi :
Rencana Pembelajaran, Soal dan Evaluasi.
Pengamatan
Dalam RP dirancang dengan kegiatan
Sesuai dengan hasil observasi yang
pendahuluan yang meliputi : Apersepsi;
terlihat adanya sebuah kenaikan jumlah
Menjelaskan tujuan pembe-lajaran.
siswa yang tuntas hasil belajarnya. Nilai
Pre Tes; Kegiatan inti yang diren-
rata-rata yang dicapai pada UH awal sebesar
canakan antara lain : Menjelaskan materi
secara
singkat;
Membentuk
72, sedangkan pada siklus I 72. Ketuntasan
kelompok,
klasikal pada UH awal hanya mencapai 66
Melaksanakan kegiatan diskusiMengadakan
%, pada siklus I ini menjadi 61 %.
presentasi : sebe-lum kegiatan pembelajaran
Keterampilan siswa dalam melaku-kan
ditutup pada siklus I ini diadakan kuis
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
sebanyak 10 soal.
pada
Kegiatan yang dilakukan guru pada saat
penjelasan
pembelajaran antara lain: menyam-paikan
(Sedikit),
Kooperatif Tipe TGT diarahkan untuk
mencapai
(Sedang),
Menjawab
Mengumpulkan
hasil
belajar
kelompok (Banyak)
masalah-
masalah yangdihadapi oleh siswa dengan
untuk
Mendengarkan
guru (Sedang), Bertanya kepada guru,
praktek menggunakan Model Pembelajaran
harapan
guru
:
lahan (Banyak), Mendiskusikan tugas dari
QS Al Lahab dan Al Kafirun, kegiatan
memecahkan
yaitu
penting (Sedang), Memperhatikan permasa-
Islam Pada Kompetensi Dasar Mengartikan
siswa
I
pertanyaan guru (Banyak), Mencatat materi
informasi tentang materi Pendidikan Agama
melatih
siklus
Refleksi
tujuan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
pembelajaran yang telah ditetapkan.
dilakukan dapat di evaluasi/ refleksi dengan
Guru membimbing siswa dan membahas
ditemukan hambatan seperti : 1) Sebagian
permasalahan, memberikan bantuan bila
siswa ada yang terlalu mendominasi dalam
diperlukan, dan menga-wasi kegiatan siswa.
142
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
diskusi
kelompok
dalam
pemberian penghar-gaan kepada kelompok
menjawab
yang mempe-roleh nilai terbaik.
pertanyaan sehingga kesempatan teman
untuk menjawab pertanyaan masih belum
Pengamatan
optimal.2) Penjelasan guru pada materi
Berdasarkan observasi pada siklus II
pelajaran dianggap cukup menyita waktu
sehingga
perlu
dikurangi
pada
ditemukan adanya kenaikan jumlah siswa
siklus
yang tuntas belajarnya. Pada siklus I
berikutnya.
ketuntasan belajar secara klasikal 61 %,
Siklus II
siklus II naik menjadi 83 % dan nilai rata-
Perencanaan
rata siklus I sebesar 72, siklus II menjadi 77
. Siswa yang tidak tuntas pada siklus II ada 5
Pada siklus II materi yang akan dibahas
dibahas
Pada
Kompetensi
anak.
Dasar
Keterampilan siswa dalam melaku-kan
mengartikan QS Al Lahab dan Al Kafirun .
Perangkat
yang
diantaranya:
disiapkan
meliputi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
rencana
meliputi : Mendengarkan penjelasan guru
Melanjutkan
pembelajaran pada siklus I, Soal dan
(Sedang);
Menjawab
Evaluasi dengan 10 soal. Berdasarkan
(Banyak);
Mencatat
refleksi pada siklus I maka pada tindakan II
(Banyak); Memperha-tikan permasalahan
waktu untuk memberikan penjelasan kepada
(Banyak); Mendis-kusikan tugas dari guru
murid perlu dikurangi dan kesempatan untuk
(Sedikit); Bertanya kepada guru, (Banyak);
memberikan giliran kepada siswa lain dalam
Mengumpulkan
menjawab
(Banyak).
pertanyaan
masih
bisa
hasil
pertanyaan
materi
belajar
guru
penting
kelompok
Refleksi
dioptimalkan.
Refleksi pada siklus II ini ditemukan
Pelaksanaan.
permasalahan sebagai berikut :
Tindakan guru pada siklus II ini telah
Penyediaan buku bacaan selain buku
sesuai dengan yang direncanakan pada
Rencana
Pembelajaran,
sehingga
paket bagi siswa masih terbatas oleh karena
tidak
itu siswa yang tidak memiliki buku bacaan
banyak memakan waktu. Sebelum kegiatan
dianjurkan untuk pinjam di perpustakaan
pembelajaran selesai diadakan kuis dan
sekolah
143
dan
pihak
sekolah
dapat
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
mempersiapkan atau memperbanyak buku
rata pada siklus II 77, pada siklus III naik
bacaan selain buku bacaan Pendidikan
menjadi 84 . Presentasi ketun-tasan klasikal
Agama Islam yang penting bisa berkaitan
naik dari 83 % menjadi 100 %.
Keterampilan siswa dalam melaku-kan
dengan masalah kemerdekaan.
Masih ada 7 siswa yang belum tun-tas
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
belajarnya. Bimbingan kepada siswa yang
rata-rata banyak. Data respon siswa terhadap
belum
KBM
tuntas
pada
saat
KBM
perlu
rata-rata
mencapai
83,33
%.
Berdasarkan hasil supervisi Kepala Sekolah
dioptimalkan.
skor rata-rata mencapai 3,6, angka ini
Siklus III
tergolong baik.
Perencanaan
Hasil ulangan harian siswa pada UH awal
Pada siklus II materi yang diajarkan
72, sedangkan pada UH akhir mencapai nilai
adalah materi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada
86 . Ketuntasan belajar klasikal 100 %.
Kompetensi Dasar Mengartikan QS Al
Lahab
dan
Al
Kafirun
Perangkat
Refleksi
Pada siklus III ini menunjukkan adanya
pembelajaran yang disiapkan meliputi :
peningkatan
Rencana awal, Evaluasi dan 10 soal.
dari
berbagai
hal.
Tetapi
berdasarkan refleksi siklus III ini masih
Rencana pembelajaran dan pelaksanaan
kuis, secara garis besar masih sama dengan
ditemukan permasalahan yaitu :
siklus I dan II. Namun berdasarkan refleksi
Buku referensi siswa dan guru kurang. Oleh
siklus II terdapat 7 siswa yang belum tuntas,
karena itu pengadaan buku referensi perlu
pada siklus III ini siswa tersebut diberikan
diperbanyak selain buku paket
bimbingan yang lebih baik secara khusus.
diperlukan.
sangat
buku
Saat presentasi hasil melakukan Model
Pendidikan Agama Islam dilengkapi dari
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT tidak
pinjaman perpustakaan.
tersedia sarana dengan lengkap. Untuk
Penyediaan
buku
bacaan
selain
ketercapaian tujuan maka perlu adanya
Pengamatan
Hasil
observasi
sarana
pada
siklus
III
pendukung
pembelajaran
menunjukkan ada peningkatan. Nilai rata-
optimal.
144
dapat
agar
kegiatan
berlangsung
lebih
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
SDN Neroh 1 Kabupaten Bangkalan, dapat
Pembelajaran kooperatif model TGT
adalah
salah
satu
pembelajaran
tipe
kooperatif
atau
model
meningkatkan
mela-lui
yang
mudah
dengan menggunakan “Model Pembelajaran
diterapkan, melibatkan aktivitas selu-ruh
Kooperatif
Tipe
siswa tanpa harus ada perbedaan status,
Tournaments)”.
TGT
pembelajaran
(Teams
Games
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya
Secara khusus dapat disimpulkan sebagai
dan mengandung unsur permainan dan
berikut : Hasil belajar siswa Kelas V SDN
reinforcement. Aktivitas belajar dengan
Neroh 1
permainan
dalam
kompetensi dasar tentang Mengartikan QS
TGT
Al Lahab dan Al Kafirun dapat mengalami
memungkinkan siswa dapat belajar lebih
pening-katan yang cukup signifikan setelah
rileks disamping menumbuhkan tanggung
diterapkan kegiatan pembela-jaran me-lalui
jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
keter-libatan belajar.
(Teams Games Tour-naments) 2) Nilai rata-
yang
pembelajaran
dirancang
koope-ratif
model
Kabupaten Bangkalan pada
menggunakan
rata pemahaman siswa dalam memperha-
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
tikan permasa-lahan, pada siklus pertama
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
sebesar 72 pada siklus kedua pada siklus
Peningkatan prestasi belajar itu dapat dilihat
kedua sebesar 77 sedangkan pada siklus
dari hasil kuis dari siklus I, siklus II dan
ketiga sebesar 84, tergolong baik demikian
siklus III bahkan dapat dilihat dari hasil UH.
juga tentang ketuntasan belajar pada siklus
Dengan menggunakan Model Pembe-lajaran
pertama 61 % dan pada siklus kedua
Kooperatif
Pembelajaran
dengan
ini
mampu
menjadi 83. % sedangkan pada siklus ketiga
siswa
dalam
menjadi 100 %3) Aktifitas siswa selama
pembelajaran, dengan demikian dalam KBM
mengikuti kegiatan pembela-jaran dapat
tidak berpusat pada guru lagi.
meningkat sehingga kegia-tan pembelajaran
meningkatkan
Tipe
TGT
aktifitas
menjadi lebih ber-pusat pada siswa.
Simpulan
Dalam
Sesuai dengan rumusan masalah dan
penggunaan
“Model
Pem-
belajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
tujuan penelitian maka secara umum dapat
Games Tournaments)” guru hendaknya juga
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di
memperhatikan
145
pentingnya
pengelolaan
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
kelas. Hal ini demi kelan-caran proses
siswa
pembelajaran.
dalam
apakah tergolong kepada kelompok visual,
pembelajaran sudah menggunakan media
atau kelompok auditorial atau kelompok
bergambar yang baik namun jika dalam
Kinestetik. Dengan demikian seorang guru
mengelola kelas kurang baik, maka proses
yang profesional dapat lebih efektif dapat
pembelajaran akan terganggu dan hasilnya
melakukan
kurang memuaskan.
mengajar,
serta
merespon
perbedaan-perbedaan
Sebab
wa-laupun
Setelah mengetahui hasil dan kesim-
setiap kelompok belajar,
kegiatan
dengan
proses
mudah
belajar
dapat
potensi
yang dimiliki peserta didiknya.
pulan selama penelitian berlangsung di
Kelas V SDN Neroh 1
dalam
Hendaknya guru selalu memotivasi siswa
Kabupaten
guru
untuk selalu belajar di rumah materi yang
pelajaran Pendidikan Agama Islam ketika
akan dibahas pada pertemuan berikutnya
membahas Stamdar Kompetensi Menghafal
supaya
Al-Qura’an Surah-Surah Pendek pilihan
mempunyai gam-baran materi
Bangkalan
peneliti
menyarankan
dalam
pembelajaran
siswa
pada kompetensi dasar Mengartikan QS Al
Lahab
dan
Al
menggunakan
Kooperatif
Kafirun
“Model
Tipe
TGT
hendaknya
Daftar Pustaka
Pembelajaran
(Teams
Arikunto, Suharsimi, dkk, 2005. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung : Bumi
Aksara.
E. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Games
Tournaments” dengan menggunakan alat
atau bahan percobaan agar siswa dapat lebih
mudah untuk memahaminya dan juga dapat
memotivasi
minatnya
dalam
belajar
Ihsan, Fuad.1996. Dasar – Dasar
Kependidikan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa
dalam
kegiatan
pembe-lajaran
dan
menjadikan siswa mampu.
Dengan
pembelajaran
Ngalim Purwanto. 2004. Ilmu Pendidikan
Teoritis dan Praktis. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
dengan
menggunakan model pembelajaran “Model
Nur dan Wikandari, 2000. Strategi Inovasi
Belajar Mengajar, Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
Games Tournaments)”, guru dapat dengan
mudah merespon potensi atau modalitas
146
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rajawali Pers.
Sujana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan
Karya Ilmiah.Bandung: Sinar Baru
Argensindo.
147
SISWA KELAS V SDN NEROH 1 BANGKALAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
(TEAMS GAMES TOURNAMENTS)
Sakdiyah
Guru Mata PAI SD Negeri Neroh 1 Bangkalan
Abstrak:penelitian ini bertujuan mengungkap kondisi motivasi belajar siswa Kelas V
SDN Neroh 1 Bangkalan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, meningkatkan
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas V SDN Neroh 1
Bangkalanmelalui pemebelajaran Kooperatif Tipe TGT.Penelitian ini dilakukan di Kelas
V Semester 1, program pengajaran tahun 2013/2014 dengan jumlah Kelas V sebanyak 30
siswa, kondisi kekhususan siswa ini memungkinkan tingkat kemampuan dan daya serap
siswa tersebut sangat bervariasi. Hasil belajar siswa Kelas V SDN Neroh 1 Kabupaten
Bangkalan pada kompetensi dasar tentang Mengartikan QS Al Lahab dan Al Kafirun
dapat mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah diterapkan kegiatan
pembelajaran melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournaments) 2)Nilai rata-rata pemahaman siswa dalam memperhatikan permasalahan,
pada siklus pertama sebesar 72 pada siklus kedua pada siklus kedua sebesar 77 sedangkan
pada siklus ketiga sebesar 84, tergolong baik demikian juga tentang ketuntasan belajar
pada siklus pertama 61 % dan pada siklus kedua menjadi 83. % sedangkan pada siklus
ketiga menjadi 100 %3) Aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dapat
meningkat sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa.
Kata kunci:Motivasi Belajar dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Abstract: Purpose of this study was to: 1) Determine the condition of student motivation
Class V SDN Neroh 1 Bangkalan on the subjects of Islamic education, 2) Knowing the
Cooperative Learning Model TGT (Teams Games Tournaments) can increase learning
motivation of Islamic Education (PAI) students class V SDN Neroh 1 Bangkalan. This
research was conducted in Class V Semester 1, 2013/2014 year teaching program at SDN
Neroh 1 Bangkalan, the number of Class V as many as 30 students, the condition of
specificity allows the student ability levels and absorption of these students vary greatly.
Researchers are Islamic Education teacher at SDN Neroh 1 Bangkalan. Summed up as
follows: The results of student learning Class V SDN Neroh 1 Bangkalan on basic
competence on Interpreting Surat Al Lahab and Al Kafirun can be increased significantly
after implementation of learning activities through Cooperative Learning Model TGT
(Teams Games Tournaments) 2) The average value -rata understanding of students in
attention problems, in the first cycle by 72 in the second cycle in the second cycle by 77,
while the third cycle by 84, is quite good as well as mastery learning about 61% in the
first cycle and the second cycle becomes 83% while in The third cycle to 100% 3)
Activity of students during the learning activities can be increased so that the learning
activities become more student-centered.
Keywords: Motivation Learning and Cooperative Learning Model TGT
137
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Rumusan masalah dalam penelitian ini
Pendahuluan
Melihat dari perolehan nilai ke-tuntasan
:1) Bagaimana kondisi motivasi belajar
belajar di SDN Neroh 1 Bangkalan tentang
siswa Kelas V SDN Neroh 1Bangkalan pada
Standar Kompe-tensi Menghafal Al-Qura’an
mata pelajaran Pendi-dikan Agama Islam?
Surah-Surah Pendek pilihan dengan Kompe-
2) Sejauhmanakah Model Pembelajaran
tensi Dasar Mengartikan QS Al Lahab dan
Kooperatif
Al Kafirun tersebut dengan SKBM 75 yang
Tournaments) dapat mempengaruhi motivasi
ternyata tidak dapat dicapai oleh siswa
belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
secara
siswa Kelas V SDN Neroh 1Bangkalan?
optimal
untuk
mata
pelajaran
Tipe
TGT
(Teams
Games
Perolehan
Pemecahan masalah yang akan dilakukan
ketuntasan belajar yang demikian ini, dapat
adalah Pembelajaran Koope-ratif Tipe TGT,
disebabkan
sebagai upaya mening-katkan kemampuan,
Pendidikan
Agama
akibat
Islam.
pelaksanaan
metode
keterta-rikan
belajar siswa yang kurang bermakna.
berniat
materi
Neroh 1 Kecamatan.
penulis selaku pengajar di SDN Neroh
untuk
penguasaan
pelajaran pada peserta didik Kelas 5 di SDN
Kondisi tersebut membangkitkan minat
1Bangkalan
dan
Secara khusus penelitian ini bertujuan
mengkaji
mengenai model belajar yang tepat bagi
untuk:1)
siswa di Kelas V tentang Menghafal Al-
belajar
Qura’an Surah-Surah Pendek pilihan SDN
1Bangkalan pada mata pelajaran Pendidikan
Neroh 1 Bang-kalan tersebut, salah satunya
Agama
adalah dengan mencoba memahami model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
pembelajaran
Model
Games Tourna-ments) dapat meningkatkan
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT yang
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam
menurut hemat peneliti dapat diterapkan
(PAI) siswa Kelas V SDN Neroh 1 Bang-
pada peserta didik, dimana pengajaran
kalan.
dengan
melalui
Mengetahui
siswa
Islam,
Kelas
2)
kondisi
V
SDN
Menge-tahui
motivasi
Neroh
Model
Menurut Purwanto (2004: 64-65), apa
kooperatif adalah termasuk dalam rumpun
pendekatan
saja yang diperbuat manusia, yang penting
konstruktivis yang berdasar pada prinsip-
maupun kurang penting, yang berbahaya
prinsip pembuatan/ penga-juan pertanyaan
maupun yang tidak mengan-dung resiko,
(Nur dan Wikandari, 2000: 16).
selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun
teori
belajar
berupa
138
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
tindakan yang dila-kukan seseorang selalu
rileks disamping menumbuhkan tanggung
ada motif tertentu sebagai dorongan ia
jawab, kerja-sama, persaingan sehat dan
melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap
keterlibatan belajar. Ada 5 komponen utama
kegiatan yang dilakukan individu selalu ada
dalam komponen utama dalam TGT yaitu:
motivasinya.
Penyajian kelas.
Pada
Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi
awal
pembelajaran
dua: (1) motivasi intrinsik, yaitu motivasi
menyampaikan materi
internal yang timbul dari dalam diri pribadi
kelas,
seseorang itu sendiri, seperti sistem nilai
ngajaran langsung atau dengan ceramah,
yang dianut, harapan, minat, cita-cita, dan
diskusi yang dipimpin guru. Pada saat
aspek lain yang secara internal melekat pada
penyajian kelas ini siswa harus benar-benar
seseorang; dan (2) motivasi ekstrinsik, yaitu
memperhatikan dan memahami materi yang
motivasi eksternal yang muncul dari luar diri
disampaikan guru, karena akan membantu
pribadi
kondisi
siswa bekerja lebih baik pada saat kerja
lingkungan kelas-sekolah, ada-nya ganjaran
kelompok dan pada saat game karena skor
berupa hadiah (reward) bahkan karena
game akan menentukan skor kelompok.
merasa takut oleh hukuman (punishment)
Kelompok (team)
seseorang,
merupakan
salah
seperti
satu
faktor
biasanya
dalam
guru
dilakukan
penyajian
dengan
pe-
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai
yang
5 orang siswa yang anggotanya heterogen
mempengaruhi motivasi).
dilihat dari prestasi akade-mik, jenis kelamin
Pembelajaran kooperatif model TGT
atau
model
dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah
yang
mudah
untuk lebih mendalami materi bersama
diterapkan, melibatkan aktivitas selu-ruh
teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
siswa tanpa harus ada perbedaan status,
mempersiapkan anggota kelompok agar
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya
bekerja dengan baik dan optimal pada saat
dan mengandung unsur permainan dan
game.
reinforcement. Aktivitas belajar dengan
Game
adalah
salah
pembelajaran
satu
tipe
kooperatif
dalam
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
TGT
yang dirancang untuk menguji pengetahuan
memungkinkan siswa dapat belajar lebih
yang didapat siswa dari penyajian kelas dan
permainan
pembelajaran
yang
dirancang
koope-ratif
model
139
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri
Metode Penelitian
sederhana
Penelitian ini dilakukan di Kelas V
bernomor. Siswa memilih kartu bernomor
Semester 1, program pengajaran tahun
dan mencoba menjawab pertanyaan yang
2013/2014
sesuai dengan nomor itu. Siswa yang
dengan jumlah Kelas V sebanyak 30 siswa,
menjawab
kondisi
dari
pertanyaan-pertanyaan
benar
pertanyaan
itu
akan
di SDN Neroh 1Bangkalan,
kekhususan
siswa
ini
mendapat skor. Skor ini yang nantinya
memungkinkan tingkat kemampuan dan
dikumpulkan
daya serap siswa tersebut sangat bervariasi.
siswa
untuk
turnamen
mingguan.
Peneliti adalah guru Pendi-dikan Agama
Turnamen
Islam di SDN Neroh 1 Bangkalan.
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir
Penelitian ini dilakukan selama hampir 2
minggu atau pada setiap unit setelah guru
(dua) bulan, yaitu mulai bulan Oktober 2013
melakukan presentasi kelas dan kelompok
sampai dengan Novem-ber 2013, melalui
sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
tiga siklus. Secara umum siklus penelitian
pertama guru membagi siswa ke dalam
ini
beberapa
siswa
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
tertinggi prestasinya dikelompokkan pada
refleksi kegiatan. Setiap siklus berlangsung
meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II
sesuai dengan jumlah tatap muka dalam sub
dan seterusnya.
konsep
Team recognize (penghargaan kelompok)
pembelajaran berlang-sung guru mengamati
meja
turnamen.
Tiga
melalui
langkah-langkah
kegiatan
yang dipelajari. Ketika
proses
mengumumkan
dan mencatat kegiatan siswa dalam proses
kelompok yang menang, masing-masing
belajar mengajar. Kemudian data yang
team akan mendapat sertifikat atau hadiah
diperoleh dianalisis setiap akhir kegiatan
apabila rata-rata skor memenuhi kriteria
belajar mengajar. Perencanaan tindakan
yang ditentukan. Team mendapat julukan
meliputi
“Super Team” jika rata-rata skor 45 atau
penyusunan rencana pembe-lajaran dan
lebih,
penyusunan
Guru
kemudian
“Great
Team”
apabila
rata-rata
analisa
model
materi
pem-belajaran
pembe-lajaran
yang
mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila
berpedoman pada ranca-ngan pembelajaran
rata-ratanya 30-40.
bagi siswa.
140
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Hasil dan Pembahasan
Dalam hasil penelitian ini disajikan data
berupa hasil belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT,data
aktivitas siswa dalam kegiatan belajar
14 Niswah Fikriah P
75
T 75
T
85
T
15 Fitriani
65
TT 65
TT
80
T
16 Muhammad nasir
65
TT 75
T
85
T
17 Ahmad Romadhon
75
T 75
T
80
T
18 Muhammad Fajar
75
T 75
T
85
T
19 Faisol Riqzy
65
TT 65
TT
80
T
20 Muhammad Sulton
75
T 75
T
90
T
21 Fitriani
75
T 80
T
85
T
22 Siti Sofiyah
65
TT 85
T
80
T
mengajar data pendukungnya meliputi: data
23 Oktavia N
75
T 80
T
90
T
respon
24 Lailatul jannah
85
T 85
T
85
T
siswa
terhadap
kegiatan
25 Hikmatul U
75
T 75
T
80
T
pembelajaran dengan menggunakan Model
26 Fathah P
65
TT 65
TT
80
T
Pembelajaran
27 Ach Tazilul Q
65
TT 80
T
85
T
28 Rhoudlatul Mukollah
80
T 85
T
90
T
29 Saiful Anas
80
T 85
T
90
T
30 Ismi Maftuhah
80
T 85
T
90
T
Rata-rata
72
77
Kooperatif
Tipe
TGT
danpenampilan guru dalam pembelajaran.
Data utama dan data pendukung tersebut
dianggap
sudah
mampu
memberikan
Ketuntasan ( % )
gambaran yang jelas mengenai kegiatan
84
61
83
100
%
%
%
pembelajaran de-ngan Model Pembelajaran
Keadaan
Kooperatif Tipe TGT.
Perbandingan Nilai dan Prosentasi Ketuntasan
Belajar
Siklus I-III Pembelajaran dengan “Model
Kooperatif Tipe TGT”
No.
Nama
Siklus I Siklus II
N
Kt
n
N
N
Ktn
sebelum
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada
materi Pendidikan Agama Islam di SDN
Siklus III
Ktn
awal
Neroh 1BangkalanKelas V Semester 1 yang
1 Muhammad Yunus
65
TT 75
T
85
T
membahas
2 Muhammad Idris
75
T 75
T
80
T
Mengartikan QS Al Lahab dan Al Kafirun
3 Firnanda Satria P
75
T 75
T
85
T
4 Firman Maulana
65
TT 65
TT
80
T
meliputi:
5 Laili Ati Alfiana
75
T 75
T
90
T
Tanya jawab.
6 Abdulloh Y
75
T 80
T
85
T
7 Ahmad K
65
TT 85
T
80
T
8 Nasyidatul Hasna
75
T 80
T
90
T
9 Tein Zakrillah
85
T 85
T
85
T
10 Amin Fakrillah
75
T 75
T
80
T
11 Verawati
65
TT 65
TT
80
T
12 Muhammad Fadhil R
65
TT 80
T
85
T
13 Anisah Nur Fatinah
80
T 85
T
90
T
Pada
Ceramah,
Kompetensis
Dasar
PenugasanDiskusi,
Hasil tes ulangan Pendidikan Agama
Islam ini rata-rata nilai 72, ketuntasan secara
klasikal 66 %, dan terdapat 14 siswa yang
tidak tuntas.
Siklus I
141
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Setelah diadakan kuis guru memberikan
Perencanaan
Pada siklus I yang dilakukan Pada
pengumuman pada siswa yang memperoleh
Kompetensi Dasar Mengartikan QS Al
nilai tertinggi. Kemudian ditutup dengan
Lahab
membimbing memberi-kan kesimpulan dan
dan
Al
Kafirun
Perangkat
memberi tugas rumah untuk minggu depan.
pembelajaran yang disiapkan meliputi :
Rencana Pembelajaran, Soal dan Evaluasi.
Pengamatan
Dalam RP dirancang dengan kegiatan
Sesuai dengan hasil observasi yang
pendahuluan yang meliputi : Apersepsi;
terlihat adanya sebuah kenaikan jumlah
Menjelaskan tujuan pembe-lajaran.
siswa yang tuntas hasil belajarnya. Nilai
Pre Tes; Kegiatan inti yang diren-
rata-rata yang dicapai pada UH awal sebesar
canakan antara lain : Menjelaskan materi
secara
singkat;
Membentuk
72, sedangkan pada siklus I 72. Ketuntasan
kelompok,
klasikal pada UH awal hanya mencapai 66
Melaksanakan kegiatan diskusiMengadakan
%, pada siklus I ini menjadi 61 %.
presentasi : sebe-lum kegiatan pembelajaran
Keterampilan siswa dalam melaku-kan
ditutup pada siklus I ini diadakan kuis
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
sebanyak 10 soal.
pada
Kegiatan yang dilakukan guru pada saat
penjelasan
pembelajaran antara lain: menyam-paikan
(Sedikit),
Kooperatif Tipe TGT diarahkan untuk
mencapai
(Sedang),
Menjawab
Mengumpulkan
hasil
belajar
kelompok (Banyak)
masalah-
masalah yangdihadapi oleh siswa dengan
untuk
Mendengarkan
guru (Sedang), Bertanya kepada guru,
praktek menggunakan Model Pembelajaran
harapan
guru
:
lahan (Banyak), Mendiskusikan tugas dari
QS Al Lahab dan Al Kafirun, kegiatan
memecahkan
yaitu
penting (Sedang), Memperhatikan permasa-
Islam Pada Kompetensi Dasar Mengartikan
siswa
I
pertanyaan guru (Banyak), Mencatat materi
informasi tentang materi Pendidikan Agama
melatih
siklus
Refleksi
tujuan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
pembelajaran yang telah ditetapkan.
dilakukan dapat di evaluasi/ refleksi dengan
Guru membimbing siswa dan membahas
ditemukan hambatan seperti : 1) Sebagian
permasalahan, memberikan bantuan bila
siswa ada yang terlalu mendominasi dalam
diperlukan, dan menga-wasi kegiatan siswa.
142
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
diskusi
kelompok
dalam
pemberian penghar-gaan kepada kelompok
menjawab
yang mempe-roleh nilai terbaik.
pertanyaan sehingga kesempatan teman
untuk menjawab pertanyaan masih belum
Pengamatan
optimal.2) Penjelasan guru pada materi
Berdasarkan observasi pada siklus II
pelajaran dianggap cukup menyita waktu
sehingga
perlu
dikurangi
pada
ditemukan adanya kenaikan jumlah siswa
siklus
yang tuntas belajarnya. Pada siklus I
berikutnya.
ketuntasan belajar secara klasikal 61 %,
Siklus II
siklus II naik menjadi 83 % dan nilai rata-
Perencanaan
rata siklus I sebesar 72, siklus II menjadi 77
. Siswa yang tidak tuntas pada siklus II ada 5
Pada siklus II materi yang akan dibahas
dibahas
Pada
Kompetensi
anak.
Dasar
Keterampilan siswa dalam melaku-kan
mengartikan QS Al Lahab dan Al Kafirun .
Perangkat
yang
diantaranya:
disiapkan
meliputi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
rencana
meliputi : Mendengarkan penjelasan guru
Melanjutkan
pembelajaran pada siklus I, Soal dan
(Sedang);
Menjawab
Evaluasi dengan 10 soal. Berdasarkan
(Banyak);
Mencatat
refleksi pada siklus I maka pada tindakan II
(Banyak); Memperha-tikan permasalahan
waktu untuk memberikan penjelasan kepada
(Banyak); Mendis-kusikan tugas dari guru
murid perlu dikurangi dan kesempatan untuk
(Sedikit); Bertanya kepada guru, (Banyak);
memberikan giliran kepada siswa lain dalam
Mengumpulkan
menjawab
(Banyak).
pertanyaan
masih
bisa
hasil
pertanyaan
materi
belajar
guru
penting
kelompok
Refleksi
dioptimalkan.
Refleksi pada siklus II ini ditemukan
Pelaksanaan.
permasalahan sebagai berikut :
Tindakan guru pada siklus II ini telah
Penyediaan buku bacaan selain buku
sesuai dengan yang direncanakan pada
Rencana
Pembelajaran,
sehingga
paket bagi siswa masih terbatas oleh karena
tidak
itu siswa yang tidak memiliki buku bacaan
banyak memakan waktu. Sebelum kegiatan
dianjurkan untuk pinjam di perpustakaan
pembelajaran selesai diadakan kuis dan
sekolah
143
dan
pihak
sekolah
dapat
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
mempersiapkan atau memperbanyak buku
rata pada siklus II 77, pada siklus III naik
bacaan selain buku bacaan Pendidikan
menjadi 84 . Presentasi ketun-tasan klasikal
Agama Islam yang penting bisa berkaitan
naik dari 83 % menjadi 100 %.
Keterampilan siswa dalam melaku-kan
dengan masalah kemerdekaan.
Masih ada 7 siswa yang belum tun-tas
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
belajarnya. Bimbingan kepada siswa yang
rata-rata banyak. Data respon siswa terhadap
belum
KBM
tuntas
pada
saat
KBM
perlu
rata-rata
mencapai
83,33
%.
Berdasarkan hasil supervisi Kepala Sekolah
dioptimalkan.
skor rata-rata mencapai 3,6, angka ini
Siklus III
tergolong baik.
Perencanaan
Hasil ulangan harian siswa pada UH awal
Pada siklus II materi yang diajarkan
72, sedangkan pada UH akhir mencapai nilai
adalah materi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada
86 . Ketuntasan belajar klasikal 100 %.
Kompetensi Dasar Mengartikan QS Al
Lahab
dan
Al
Kafirun
Perangkat
Refleksi
Pada siklus III ini menunjukkan adanya
pembelajaran yang disiapkan meliputi :
peningkatan
Rencana awal, Evaluasi dan 10 soal.
dari
berbagai
hal.
Tetapi
berdasarkan refleksi siklus III ini masih
Rencana pembelajaran dan pelaksanaan
kuis, secara garis besar masih sama dengan
ditemukan permasalahan yaitu :
siklus I dan II. Namun berdasarkan refleksi
Buku referensi siswa dan guru kurang. Oleh
siklus II terdapat 7 siswa yang belum tuntas,
karena itu pengadaan buku referensi perlu
pada siklus III ini siswa tersebut diberikan
diperbanyak selain buku paket
bimbingan yang lebih baik secara khusus.
diperlukan.
sangat
buku
Saat presentasi hasil melakukan Model
Pendidikan Agama Islam dilengkapi dari
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT tidak
pinjaman perpustakaan.
tersedia sarana dengan lengkap. Untuk
Penyediaan
buku
bacaan
selain
ketercapaian tujuan maka perlu adanya
Pengamatan
Hasil
observasi
sarana
pada
siklus
III
pendukung
pembelajaran
menunjukkan ada peningkatan. Nilai rata-
optimal.
144
dapat
agar
kegiatan
berlangsung
lebih
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
SDN Neroh 1 Kabupaten Bangkalan, dapat
Pembelajaran kooperatif model TGT
adalah
salah
satu
pembelajaran
tipe
kooperatif
atau
model
meningkatkan
mela-lui
yang
mudah
dengan menggunakan “Model Pembelajaran
diterapkan, melibatkan aktivitas selu-ruh
Kooperatif
Tipe
siswa tanpa harus ada perbedaan status,
Tournaments)”.
TGT
pembelajaran
(Teams
Games
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya
Secara khusus dapat disimpulkan sebagai
dan mengandung unsur permainan dan
berikut : Hasil belajar siswa Kelas V SDN
reinforcement. Aktivitas belajar dengan
Neroh 1
permainan
dalam
kompetensi dasar tentang Mengartikan QS
TGT
Al Lahab dan Al Kafirun dapat mengalami
memungkinkan siswa dapat belajar lebih
pening-katan yang cukup signifikan setelah
rileks disamping menumbuhkan tanggung
diterapkan kegiatan pembela-jaran me-lalui
jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
keter-libatan belajar.
(Teams Games Tour-naments) 2) Nilai rata-
yang
pembelajaran
dirancang
koope-ratif
model
Kabupaten Bangkalan pada
menggunakan
rata pemahaman siswa dalam memperha-
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
tikan permasa-lahan, pada siklus pertama
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
sebesar 72 pada siklus kedua pada siklus
Peningkatan prestasi belajar itu dapat dilihat
kedua sebesar 77 sedangkan pada siklus
dari hasil kuis dari siklus I, siklus II dan
ketiga sebesar 84, tergolong baik demikian
siklus III bahkan dapat dilihat dari hasil UH.
juga tentang ketuntasan belajar pada siklus
Dengan menggunakan Model Pembe-lajaran
pertama 61 % dan pada siklus kedua
Kooperatif
Pembelajaran
dengan
ini
mampu
menjadi 83. % sedangkan pada siklus ketiga
siswa
dalam
menjadi 100 %3) Aktifitas siswa selama
pembelajaran, dengan demikian dalam KBM
mengikuti kegiatan pembela-jaran dapat
tidak berpusat pada guru lagi.
meningkat sehingga kegia-tan pembelajaran
meningkatkan
Tipe
TGT
aktifitas
menjadi lebih ber-pusat pada siswa.
Simpulan
Dalam
Sesuai dengan rumusan masalah dan
penggunaan
“Model
Pem-
belajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
tujuan penelitian maka secara umum dapat
Games Tournaments)” guru hendaknya juga
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di
memperhatikan
145
pentingnya
pengelolaan
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
kelas. Hal ini demi kelan-caran proses
siswa
pembelajaran.
dalam
apakah tergolong kepada kelompok visual,
pembelajaran sudah menggunakan media
atau kelompok auditorial atau kelompok
bergambar yang baik namun jika dalam
Kinestetik. Dengan demikian seorang guru
mengelola kelas kurang baik, maka proses
yang profesional dapat lebih efektif dapat
pembelajaran akan terganggu dan hasilnya
melakukan
kurang memuaskan.
mengajar,
serta
merespon
perbedaan-perbedaan
Sebab
wa-laupun
Setelah mengetahui hasil dan kesim-
setiap kelompok belajar,
kegiatan
dengan
proses
mudah
belajar
dapat
potensi
yang dimiliki peserta didiknya.
pulan selama penelitian berlangsung di
Kelas V SDN Neroh 1
dalam
Hendaknya guru selalu memotivasi siswa
Kabupaten
guru
untuk selalu belajar di rumah materi yang
pelajaran Pendidikan Agama Islam ketika
akan dibahas pada pertemuan berikutnya
membahas Stamdar Kompetensi Menghafal
supaya
Al-Qura’an Surah-Surah Pendek pilihan
mempunyai gam-baran materi
Bangkalan
peneliti
menyarankan
dalam
pembelajaran
siswa
pada kompetensi dasar Mengartikan QS Al
Lahab
dan
Al
menggunakan
Kooperatif
Kafirun
“Model
Tipe
TGT
hendaknya
Daftar Pustaka
Pembelajaran
(Teams
Arikunto, Suharsimi, dkk, 2005. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung : Bumi
Aksara.
E. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Games
Tournaments” dengan menggunakan alat
atau bahan percobaan agar siswa dapat lebih
mudah untuk memahaminya dan juga dapat
memotivasi
minatnya
dalam
belajar
Ihsan, Fuad.1996. Dasar – Dasar
Kependidikan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa
dalam
kegiatan
pembe-lajaran
dan
menjadikan siswa mampu.
Dengan
pembelajaran
Ngalim Purwanto. 2004. Ilmu Pendidikan
Teoritis dan Praktis. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
dengan
menggunakan model pembelajaran “Model
Nur dan Wikandari, 2000. Strategi Inovasi
Belajar Mengajar, Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
Games Tournaments)”, guru dapat dengan
mudah merespon potensi atau modalitas
146
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Sakdiyah
Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rajawali Pers.
Sujana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan
Karya Ilmiah.Bandung: Sinar Baru
Argensindo.
147