BAB III METODEPENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the power Of two untuk peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIII semester I di MTs Darul Amin Palangka Raya pada pokok bahasan usaha dan energi Tah

32

BAB III
METODEPENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
darihasilnya.Penelitiankuantitatifdigunakanuntukmenelitipopulasiatausampelte
rtentu, denganteknikpengambilansampelpadaumumnyasecara random,
pengumpulan data menggunakaninstrumenpenelitian.
Kesimpulandalampenelitiandisertaitabel, grafik, bagan, gambar,
atautampilanlainnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
adanya pada saat penelitian dilakukan.75Penelitian ini berusaha menjawab
permasalahan yang diajukan peneliti.
B. Tempat dan WaktuPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Amin Palangka Raya
semester I Tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dimulai pada tangga 29

November 2013dan waktu pengambilan data dimulai pada tanggal 30 Oktober
2014 sampai pada tanggal 27 November 2014.

75

Suharsimi, Arikunto, ManajemenPenelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 309

32

33

C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII semester IMTs Darul
Amin Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015yang terdiri dari 3 (tiga) kelas,
dengan jumlah 70 siswa. Sebaran siswa kelas VIII semester IMTs Darul Amin
Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Data SiswaKelas VIIIMTs Darul Amin Palangka Raya76
Kelas
VIII-a

VIII-b
VIII-c
Jumlah

Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
10
13
10
14
10
13
30
40

Jumlah
Total
23
24
23

70

2. Sampel
Penelitidalammengambilsampelmenggunakan
sampling,

yaitu

teknik

teknik

pengambilansampelsumber

purposive
data

denganpertimbangantertentu.77Lincoln dan Guna dalam bukunya, yang dikutip
oleh Sugiyono mengatakan,cara mengambil sampel yaitu peneliti memilih
orang tertentu untuk menggali informasi, selanjudnya berdasarkan informasi

tersebutuntukmenentukan sampel, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya
yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lengkap yang diperlukan.78
Dari pendapat tersebut peneliti menggali informasi dari guru fisika di MTs
76

TataUsahaMTs Darul Amin Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015

77

Sugiyono,Metodologi PenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung : Alfabeta, 2007,h.300.
78

Ibid301

34

Darul

AminPalangka


Raya.Penelitimemilihkelas

VIIIa

sebagaisampelkarenakelastersebutbelumdiajarkanmateriusahadanenergi.
D. Tahap-tahapPenelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menempuh tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Tahap PersiapanPenelitian
Tahap persiapan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan observasi awal.
b. Menetapkan tempat penelitian.
c. MembuatInstrumenpenelitian.
d. Memvalidasi instrumen, sebagi validator adalahHadma Yuliani, M.Pd,
M.SidanWiwik Agustinaningsih, M.Pd.
e. Memohon izin penelitian pada instansi terkait.
f. Melaksanaan uji coba instrumenpenelitiandikelas VIII-b.
g. Menentukansampelpenelitian.
h. Menganalisis data ujicobaintrumen

2. Tahap PelaksanaaPenelitian
Tahap pelaksanaan meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatantesawal

(Pre-test)

bertujuanuntukmengetahuipengetahuanawalsiswapadaaspekkognitifsebelum
menerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Twe pada
materi usaha dan energi.

35

b. Kegiatan

PMBsebanyak

3

pertmuanpadapokokbahasanusahadanenergidenganpenerapan


model

pembelajarankooperatiftipeThe Power of Two(penelitisebagaipengajar).
c. Pengelolaanpembelajaran

yang

pengamatyaituNikmahSinarwati,

diamatioleh
S.Pd.Iguru

2

orang

fisikaMTs

Darul


AminPalangka Raya sebagai pengamat 1 (satu) dan Deviana mahasiswa
STAIN

Palangka

Raya

sebagai

pengamat

2

(dua)

yangtelahmengamatidanmenilaipelaksanaan PBM dari RRP 1, RPP 2 dan
RPP 3 padalembarpenilaianpengelolaanpembelajaran yang telahdisediakan.
d. kegiatantesakhir

(Pos-test)


bertujuanuntukmengetahuipeningkatandantingkatketuntasanhasibelajarsiswa
padaaspekkognitifsetelahdiberikanmateri

yang

diajarkanyaitumateriusahadanenergidenganmenerapkanmodel pembelajaran
kooperatif tipe The Power of Twe.
3. TahapAnalisis Data
Analisis data inidilakukansetelah data-data terkumpul, adapunlangkahlangkah yang akandilakukanpenelitiadalahsebagaiberikut:
a. Menganalisis

data

pengamatanpengelolaanpembelajarandalampenerapanmodel
pembelajaranThe Power of Two padapokokmateriusahadanenergi.
b. Menganalisis hasil pre-test dan pos-test untuk mencari peningkatan hasil
belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The
Power of Two.


36

c. Menganalisis hasilpost-testuntuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two.
4. TahapKesimpulan
Peneliti mengambil kesimpulan dari hasil analisis data yang
dilakukan untuk mendeskripsikan upaya perbaikan pembelajaran melalui
penerapan

model

pembelajarankooperatiftipeThe

Power

of

Twopadapokokbahasanusahadanenergi di kelas VIII MTs Darul Amin
Palangka Raya semester 1 TahunAjaran 2014/2015.
E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
antara lain Tes dan dokumentasi:
1. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang
sudah ditentukan.79Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah Instrumen Tes Hasil Belajar (THB) kognitif menggunakan soal tertulis
dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 29 soaldengan acuan bahwa setiap item
yang dijawab dengan benar akan diberi skor 1dan item yang dijawab salah
akan diberi skor 0. Sebelum digunakan soal dilakukan uji coba terlebih dahulu
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas, uji dayabeda serta tingkat
kesukaran soal dengan menggunakan Microsoft OfficeExcel 2007. Kisi-kisi
soal instrumen THB kognitif dapat dilihat pada tabel berikut:
79

SuharsimiArikunto, Dasar-DasarEvaluasiPendidikanEdisiRevisi, Jakarta: BumiAksara,
1999,h. 53

37

Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Indikator
1. Menunjukkan
hubungan
usaha, gaya
dan
pepindahan.

2. Menunjukkan
hubungan
usaha, daya
dan waktu.

Tujuan Pembelajaran
Khusus

Aspe
k

1. Siswa dapat menyebutkan
pengertian usaha dalam
fisika melalui demonstrasi
yang dilakukan oleh
seorang siswa dengan
intruksi dari guru.
2. Siswa dapat mencontohkan
3 kegiatan di kehidupan
sehari-hari yang termasuk
usaha dalam fisika melalui
membaca lembar bacaan
yang telah dibuat oleh guru.
3. Siswa dapat menjelaskan
hubungan usaha (W), gaya
(F) dan perpindahan (s)
melalui mengerjakan LKS
yang diberikan guru kepada
setiap siswa.
4. Siswa dapat menyebutkan
satuan usaha dalam SI
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat
oleh guru.
5. Siswa dapat menjelaskan 3
jenis usaha yang ada dalam
kehidupan sehari-hari
melalui membaca lembar
bacaan dan mengerjakan
LKS yang diberikan oleh
guru kepada setiap siswa.
6. Siswa dapat menghitung
soal matematis yang
berhubungan dengan usaha
melalui mengerjakan LKS
yang diberikan oleh guru
kepada setiap siswa.
7. Siswa dapat menjelaskan
pengertian daya melalui
membaca lembar bacaan
dan mengerjakan LKS yang

C1

Nomo
rsoal
Uji
coba
1

C1

Nomorso
alpeneliti
an

Kuncija
waban

1

B

2

2

B

C2

3

3

D

C1

4

4

B

C2

5

5

B

C3

6

6

B

C2

7

7

D

38

diberikan oleh guru kepada
setiap siswa
8. Siswa dapat menjelaskan
hubungan persamaan antara
daya (P), usaha (W) dan
waktu (t) melalui
mengerjakan LKS yang
diberikan guru kepada
setiap siswa
9. Siswa dapat menghitung
soal-soal yang berhubungan
dengan daya dan usaha
melalui mengerjakan LKS
yang diberikan guru kepada
setiap siswa.
3. Mengaplikasik 10. Siswa dapat menjelaskan
pengertian energi melalui
an konsep
lembar bacaan yang dibuat
energi dan
oleh guru.
perubahannya
11. Siswa dapat menkoveksi
dalam
satuan energi melalui
kehidupan
lembar bacaan yang dibuat
sehari-hari.
oleh guru.
12. Siswa dapat menyebutkan
macam-macam sumber
bentuk energi melalui
membaca lembar bacaan
yang telah dibuat oleh guru
13. Siswa dapat mencontohkan
bentuk energi yang ada
dalam kehidupan seharihari melalui membaca
lembar bacaan dan
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
14. Siswa dapat menjelaskan
perubahan bentuk energi
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat
oleh guru.
15. Siswa dapat menyebutkan
alat perubahan energi dalam
kehidupan sehari-hari
melalui membaca lembar
bacaan dan mengerjakan

C2

8

8

A

C2

11

9

C

C2

12

10

B

C2

15

11

A

C1

34

25

B

C1

35

26

A

C2

36

27

B

C1

39

28

A

39

LKS yang diberikan oleh
guru kepada setiap siswa.
4. Mendefinisika 16. Siswa dapat menjelaskan
n pengertian
pengertian energi mekanik
energi
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat
mekanik.
oleh guru.
17. Siswa dapat menuliskan
persamaan energi mekanik
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat
oleh guru.
5. Membedakan 18. Siswa dapat menjelaskan
pengertian energi kinetik
konsep energi
melalui membaca lembar
kinetik dan
bacaan yang telah dibuat
energi
oleh guru.
potensial.
19. Siswa dapat menjelaskan
pengertian energi potensial
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat
oleh guru.
20. Siswa dapat menuliskan
persamaan energi kinetik
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat
oleh guru.
21. Siswa dapat menuliskan
persamaan energi potensial
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat
oleh guru.
22. Siswa dapat menghitung
soal-soal yang berhubungan
dengan energi kinetik
melalui mengerjakan LKS
yang diberikan oleh guru
kepada setiap siswa.
23. Siswa dapat menghitung
besarnya energi potensial
yang dimiliki benda melalui
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
24. Siswa dapat menganalisis
besar energi kinetik pada

C2

16

12

C

C1

19

15

C

C2

18

13

B

C2

17

14

A

C1

20

16

D

C1

21

17

B

C2

22

18

C

C2

23

19

D

C4

25

20

B

40

6. Menjelaskan
hubungan
antara usaha
dan energi

benda yang ada dalam
kehidupan sehari-hari
melalui mengerjakan LKS
yang diberikan oleh guru
kepada setiap siswa.
25. Siswa dapat menganalisis
besar energi potensial pada
benda yang ada dalam
kehidupan sehari-hari
melalui mengerjakan LKS
yang diberikan oleh guru
kepada setiap siswa.
26. Siswa dapat membedakan
energi kinetik dan energi
potensial dalam kehidupan
sehari-hari melalui
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
27. Siswa dapat menyebutkan
bunyi hukum kekekalan
energi melalui mengerjakan
LKS yang diberikan oleh
guru kepada setiap siswa.
28. Siswa dapat menerapan
hukum kekekalan energi
dalam kehidupan seharihari melalui mengerjakan
LKS yang diberikan oleh
guru kepada setiap siswa.
29. Siswa dapat menjelaskan
adanya hubungan antara
usaha dan energi melalui
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.

C4

26

21

C

C2

28

22

D

C1

30

23

C

C3

32

24

A

C2

40

29

D

C1= aspekmengingat

C3= aspekmengaplikasi

C2= aspekmemahaman

C4 = aspek menganalisis

2. Dokumentasi

41

Dokumentasi bertujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, data yang relevan penelitian.80
F. Teknik Keabsahan Data
Data yang diperoleh dikatakan absah apabila alat pengumpul data
benar-benar valid dan dapat digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.
Instrumen yang sudah diuji coba ditentukan kualitasnya dari segi validitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas soal. Uji coba dilakukan pada
kelas VIII-b dengan 22 siswa yang hadir.
1. Uji Validitas butir soal
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
telah mengukur apa yang seharusnya diukur.81Suatu alat pengukur dapat
dikatakan alat pengukuran yang valid apabila alat pengukur tersebut dapat
mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.82Validitas instrumen dalam
penelitian ini dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

 pbi 

M p  Mt
St

p
q

Keterangan:

 pbi =

80

Koefisien korelasi biseral

Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 105

81

SumarnaSurapranata,
Analisis,
Validitas,
danInterpretasiHasilTes,Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009, h. 50
82

Reliabelitas,

WayanNurkancanadanSumartana, EvaluasiPendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,
1986, h. 127

42

MP =

Rata-rata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki
jawaban

benar

Mt =

Rata-rata skor total

St =

Standar deviasi skor total

p

=

p

=

banyak siswa yang menjawab benar
jumlah seluruh siswa
Proporsi siswa yang menjawab salah (q  1  p) 83

Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3Makna Koefisiensi Korelasi Product Moment.84
Angka Korelasi

Makna

0,00-0,19

Sangat rendah

0,20-0,39

Rendah

0,40-0,59

Sedang

0,60-0,79

Kuat

0,80-1,00

Sangat kuat.

Harga validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian
adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas minimum 0,30 karena
dipandang sebagai soal yang baik. Butir-butir soal yang mempunyai harga
validitas dibawah 0,30 tidak digunakan sebagai instrumen penelitian.85

83

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi... h 79

84

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., h. 257
Sumuarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi
Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. 64
85

43

Hasil

analisis

validitasbutir

soal

dengan

Microsoft

OfficeExcel2007menunjukkan, dari 40 butir soal yang digunakan sebagai soal
uji coba Tes Hasil Belajar (THB) kognitif, didapatkan 16 butir soal yang
dinyatakan valid dan 24 butir soal yang dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas Tes (Test Reliability)
Reliabilitas tes-retes adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil
sebuah tes dari waktu ke waktu.86 Perhitungan mencari reliabilitas
menggunakan rumus K-R21 yaitu,

 n  M (n  M )  87
r11  
 1

nS t2
 n  1 

Keterangan:

M

= Skor rata-rata

n

= Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

S t2

= Varians skor total.

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen88
Reliabilitas
86

Kriteria

Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya , Jakarta: Bumi Aksara, 2008,

h. 45.
87

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi ........., h. 103

88

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., h. 257

44

0,00-0,19

Sangat rendah

0,20-0,39

Rendah

0,40-0,59

Sedang

0,60-0,79

Kuat

0,80-1,00

Sangat kuat

Remmers et. al. (1960) dalam Surapranata, menyatakan bahwa koefisien
relibilitas ≥ 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian.89
Berdasarkan hasil analisis butir soal yang dilakukan diperoleh tingkat
reliabilitas instrumen THB kognitif penelitian sebesar 0,79 kategori kuat,
sehingga soal-soal tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
3. Taraf Kesukaran ( Difficulty Index)
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring
benyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. 90 Jika
banyak peserta tes yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran
tes tersebut rendah. Sebaliknya jika hanya sedikit dari subjek yang menjawab
dengan benar maka taraf kesukarannya tinggi. Taraf kesukaran tes dinyatakan
dalam indeks kesukaran (difficult Index). Taraf kesukaran dinyatakan dengan P
dan dicari dengan rumus:

P=

89

𝐵 91

𝐽𝑆

Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes.....h. 114.

90

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian..., h. 230

91

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi..., h. 208.

45

Keterangan:

P

=

Indeks kesukaran

B

=

Banyaknya seluruh siswa yang menjawab soal dengan benar

JS

=

Jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan yang sering, indeks kesukaran diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran.92

Hasil

Nilai P

Kategori

P < 0,3

Sukar

0,3 ≤ P ≥ 0,7

Sedang

P > 0,7

Mudah

analisis

tarafkesukaranbutir

soal

dengan

Microsoft

OfficeExceldidapatkan 7soal kategori sukar, 28soal kategori sedang dan 5soal
kategori mudah.
4. Daya Pembeda (Discriminating Power)
Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan
antara subyek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. 93Rumus untuk
menentukan daya pembeda (D) yaitu: 94

D

92

B A BB

 PA  PB
JB JB

Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes.....h. 21.

93

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, ..........h. 231

94

Ibid,

46

Keterangan:

J A = Jumlah peserta tes kelompok atas

J B = jumlah peserta tes kelompok bawah
B A = Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok atas

B B = Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
Klasifikasi nilai daya pembeda yaitu
D : below – 0,19

: Jelek(Poor items)

D : 0,20-0,29

: Cukup(Marginal items)

D : 0,30-0,39

: Baik(Reasonably good items)

D : 0,40 and up

: Baik Sekali(Very good items)95

Hasilanalisis dayabedabutir soal menggunkan Microsoft OfficeExcel2
butir soal kategori jelek, 6 butir soal kategori cukup, 3 butir soal kategori baik
dan 29 butir soal kategori baik sekali.
Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar (THB)menggunakan Microsoft
Office Excel hasilnya sebagai berikut menunjukkan bahwa dari 40 butir soal
yang telah diuji cobakan serta dihitung validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran, diperoleh soal yang digunakan dalam penelitian sebanyak
29 soal (soal yang valid 15 soal dan soal yang direvisi 14 soal) dan yang tidak
digunakan berjumlah 11 soal. Soal yang valid dan soal yang direvisi dapat
dilihattabel 3.6.

95

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, dan Prosedur, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011, h. 274

47

TABEL 3.6 KISI-KISI UJI COBA (THB) KOGNITIF SOAL
VALID DAN TIDAK VALID
Butir
Kunci
Tujuan pembelajaran khusus
Aspek
Indikator
Soal jawaban
1
2
3
4
5
1. Siswa dapat menyebutkan
C1
pengertian usaha dalam fisika
*1
B
melalui demonstrasi yang
dilakukan oleh seorang siswa
dengan intruksi dari guru.
2. Siswa dapat mencontohkan 3
kegiatan di kehidupan seharihari yang termasuk usaha dalam
C1
*2
B
fisika melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat oleh
guru.
3. Siswa dapat menjelaskan
hubungan usaha (W), gaya (F)
dan perpindahan (s) melalui
C2
*3
A
mengerjakan LKS yang
 Menunjukkan
diberikan guru kepada setiap
hubungan usaha,
siswa.
gaya dan
4. Siswa dapat menyebutkan
pepindahan.
satuan usaha dalam SI melalui
C1
4
D
membaca lembar bacaan yang
telah dibuat oleh guru.
5. Siswa dapat menjelaskan 3 jenis
usaha yang ada dalam
C2
kehidupan sehari-hari melalui
5
C
membaca lembar bacaan dan
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
6. Siswa dapat menghitung soal
matematis yang berhubungan
dengan usaha melalui
C3
6
B
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
7. Siswa dapat menjelaskan
 Menunjukkan
pengertian daya melalui
hubungan
C2
membaca lembar bacaan dan
usaha, daya dan
*7
mengerjakan LKS yang
D
waktu.
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa

Ket
6
Dipakai

Dipakai

Dipakai

Revisi

Revisi

Direvisi

Dipakai

48

Butir
Soal
4

Kunci
jawaban
5

*8

A

Dipakai

*11

C

Dipakai

*12

B

Dipakai

C2

15

B

Revisi

C1

34

B

Revisi

C1

35

A

Revisi

C2

*36

B

Dipakai

Indikator

Tujuan pembelajaran khusus

Aspek

1

2
8. Siswa dapat menjelaskan
hubungan persamaan antara
daya (P), usaha (W) dan waktu
(t) melalui mengerjakan LKS
yang diberikan guru kepada
setiap siswa.
9. Siswa dapat menghitung soalsoal yang berhubungan dengan
daya
dan
usaha
melalui
mengerjakan
LKS
yang
diberikan guru kepada setiap
siswa.

3

 Mengaplikasikan
konsep energi
dan
perubahannya
dalam kehidupan
sehari-hari.

10. Siswa
dapat
menjelaskan
pengertian
energi
melalui
lembar bacaan yang dibuat oleh
guru.
11. Siswa dapat menkoveksi satuan
energi melalui lembar bacaan
yang dibuat oleh guru.
12. Siswa dapat menyebutkan
macam-macam bentuk energi
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat oleh
guru.
13. Siswa dapat mencontohkan
bentuk energi yang ada dalam
kehidupan sehari-hari melalui
membaca lembar bacaan dan
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
14. Siswa dapat menjelaskan
perubahan bentuk energi
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat oleh
guru.

Ket
6

C2

C4

C1

49

Indikator
1

Tujuan pembelajaran khusus
2
15. Siswa dapat menyebutkan alat
perubahan energi dalam
kehidupan sehari-hari melalui
membaca lembar bacaan dan
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.

16. Siswa dapat menjelaskan
pengertian energi mekanik
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat oleh
guru.
17. Siswa dapat menuliskan
persamaan energi mekanik
melalui membaca lembar
 Mendefinisikan
bacaan yang telah dibuat oleh
pengertian energi
guru.
mekanik.
18. Siswa dapat menjelaskan
pengertian energi kinetik
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat oleh
guru
19. Siswa dapat menjelaskan
pengertian energi potensial
melalui membaca lembar
bacaan yang telah dibuat oleh
guru.
 Membedakan
20. Siswa dapat menuliskan
konsep energi
persamaan energi kinetik
kinetik dan
melalui membaca lembar
energi potensial.
bacaan yang telah dibuat oleh
guru.
21. Siswa dapat menghitung soalsoal yang berhubungan dengan
energi kinetik melalui
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.

3

Butir
Soal
4

Kunci
jawaban
5

C1

*39

A

Dipakai

*16

C

Dipakai

19

A

Direvisi

Aspek

Ket
6

C2

C2

C2

17

Revisi
C

C2
18

A

Revisi

C1

*20

D

Dipakai

C2

22

C

Revisi

50

Indikator
1

Tujuan pembelajaran khusus

Aspek

Butir
Soal
4

2
3
22. Siswa dapat menghitung
besarnya energi potensial yang
dimiliki benda melalui
C2
*23
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
23. Siswa dapat menganalisis besar
energi kinetik pada benda yang
ada dalam kehidupan sehari-hari
C4
*25
melalui mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
24. Siswa dapat menganalisis besar
energi potensial pada benda
yang ada dalam kehidupan
C4
26
sehari-hari melalui mengerjakan
LKS yang diberikan oleh guru
kepada setiap siswa.
25. Siswa dapat membedakan
energi kinetik dan energi
potensial dalam kehidupan
C1
28
sehari-hari melalui mengerjakan
LKS yang diberikan oleh guru
kepada setiap siswa.
26. Siswa dapat menyebutkan bunyi
hukum kekekalan energi melalui
C3
30
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
27. Siswa dapat menerapan hukum
kekekalan energi dalam
kehidupan sehari-hari melalui
C3
*32
mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada
setiap siswa.
28. Siswa dapat menjelaskan
 Menjelaskan
adanya hubungan antara usaha
hubungan antara
C2
*40
dan energi melalui mengerjakan
usaha dan
LKS yang diberikan oleh guru
energi
kepada setiap siswa.
Keterangan: * (soal-soal yang valid)
 (soal-soal yang direvisi untuk digunakan dalam penelitian)

Kunci
jawaban
5

Ket
6

D

Dipakai

D

Dipakai

A

Revisi

B

Revisi

B

Revisi

A

Dipakai

D

Dipakai

51

G. TeknikAnalisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
yang bertujuan merumuskan kesimpulan. Teknik penganalisisan data dapat
dijelaskan sebagai berikut ini:
1. PeningkatanHasilBelajarSiswa
Menganalisis hasilbelajarsiswadenganpenerapanmodel pembelajaran
kooperatif tipe The Power of Two dianalisismenggunakanrumusgain factor.
Gain adalah selisih antara nilai pos-test dan pre-test, gain menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran
dilakukan oleh guru. Peningkatan hasilbelajardiperoleh darigain faktor(N-gain)
dengan rumus sebagai berikut :

g =
Keterangan:

Postest − Pretest
Skor Ideal − Pretest

g

= gain

Pretest

= skor pre-test

Postest

= skor post-test

Dengan kategori:96
 g ≤ 0,30 : rendah
 0,30 0,70: tinggi
2. Analisis Data Tes Hasil Belajar (THB)

96

RostinaSundayana, StatistikaPenelitianPendidikan, Bandung: Alfabeta, 2014, h. 151

52

Data tes hasil belajar (THB) Kognitif yang diperoleh dari tes akhir (postest) setelah penerapan model pembelajaran tipe The power of two pada materi
pokok usaha dan energi. dengan menghitung persentase peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa secara individual.
a. Ketuntasan Individu
Tingkat ketuntasan belajar masing-masing siswa dianalisis dengan
menghitung persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara
individual. Ketuntasan individu dikatakan tuntas bila hasil belajar siswa
mencapai kriteria ketuntasn minimal di sekolah yaitu ≥70%.97Ketuntasan

individu menggunakan rumus :

KB =

T
Tt

× 100%98

Keterangan:
KB = Ketuntasan belajar individu
T = Jumlah skor benar yang diperoleh siswa
Tt = Jumlah skor total
b. Ketuntasan TPK

97

KKM Mata Pelajaran IPA MTs Darul Amin Palangka Raya

98

Trianto,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),Jakarta: Kencana,
2009,h.241

53

Satu TPK dikatakan tuntas bila siswa yang mencapai TPK tersebut ≥
65%.99 Untuk jumlah siswa sebanyak n siswa, rumus persentase TPK adalah
sebagai berikut:
 Jumlah siswa yang mencapai TPK tersebut 
100
P 
 100%

Jumlah seluruh siswa (n)



99

NgaliPurwanto, Prinsip-prinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran, Bandung; PT Remaja,
2000, h. 132
100

Ibid