Sistem Pencernaan Bayi Baru Lahir

Astie Rina Awliya (1610711010)

SISTEM PENCERNAAN
Pencernaan bayi baru lahir tentu berbeda dengan pencernaan orang dewasa. Bayi baru
lahir masih mempunyai lambung yang masih sangat kecil, sistem pencernaan bayi baru lahir
pun belum mampu mencerna berbagai makanan dengan baik. Oleh karena itu, makanan untuk
bayi baru lahir harus diperhatikan dengan baik, tidak sembarangan dan tidak dalam porsi
yang sangat besar.
Pencernaan bayi baru lahir belum kuat dan belum matang, serta sangat rentan terkena
infeksi. Oleh karena itu, pada awal masa setelah kelahiran bayi, orangtua harus memerhatikan
dengan baik apa saja dan berapa banyak yang masuk ke dalam mulut bayi. Apapun yang
masuk ke dalam mulut bayi, nantinya akan diolah dalam sistem pencernaan bayi.
Ukuran lambung bayi masih kecil
Ukuran lambung bayi baru lahir juga masih kecil, hanya sebesar kelereng. Hanya
mampu menampung cairan sebesar 60-90 ml. Lama-kelamaan, ukuran lambung ini
bertambah menjadi sebesar telur di usia 1 bulannya. Jadi, jangan heran bayi baru lahir
menyusu sangat sedikit karena memang ukuran lambungnya masih kecil dan belum mampu
untuk menampung lebih banyak makanan.
Biasanya bayi baru lahir akan menyusu dalam jumlah sedikit tapi lebih sering. Ini
merupakan cara bayi dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Beranjak besar, bayi akan
menyusu lebih banyak tapi frekuensi menyusunya menurun. ASI adalah yang terbaik

diberikan pada saat ini karena mengandung kadar lemak yang tinggi, sehingga dapat
memberikan kalori yang cukup untuk bayi.
Sistem pencernaan bayi belum matang
Pada awal-awal kehidupan bayi, ia belum mempunyai semua enzim yang ia butuhkan
untuk mencerna makanan. Walaupun bayi baru lahir dapat mencerna karbohidrat, protein, dan
lemak, tapi pankreas bayi belum sepenuhnya berkembang. Pankreas bayi baru lahir belum
bisa menghasilkan enzim yang diperlukan untuk memecah karbohidrat kompleks atau pati
sampai bayi berusia sekitar 3 bulan. Namun, bayi terbantu dengan adanya enzim dalam ASI
dan air liur bayi.
Selain itu, secara fisik, katup kerongkongan bayi juga masih belum sempurna. Katup
ini mengontrol masuknya makanan dari mulut ke lambung bayi. Sehingga, makanan yang
sudah ada di lambung bayi dapat dengan mudah naik lagi ke kerongkongan. Akibatnya bayi
sering gumoh, tapi ini merupakan hal yang umum terjadi. Ginjal bayi juga belum sepenuhnya
matang, sehingga bayi berisiko mengalami dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan
ketidakcukupan penyerapan nutrisi.

Bayi belum bisa melindungi dirinya dari infeksi
Normalnya, saluran pencernaan manusia mempunyai lapisan lendir yang mampu
melindunginya dari mikroba dan kontaminan lain yang mungkin ada dalam makanan.
Namun, sistem perlindungan ini belum sepenuhnya terbentuk pada bayi baru lahir. Sehingga,

saluran pencernaan bayi belum siap dalam melawan bakteri dan patogen yang masuk. Hal ini
menyebabkan bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi.
Untungnya, antibodi yang terdapat dalam ASI mampu membantu bayi menciptakan
perlindungan untuk dirinya. Karena itu, Anda disarankan untuk memberikan ASI
eksklusif pada bayi sampai bayi berusia 6 bulan. Pada usia ini, lapisan lendir pada saluran
pencernaan bayi sudah terbentuk hampir sempurna dan antibodi juga sudah mulai diproduksi
dalam tubuh bayi.
ASI juga mengandung faktor pertumbuhan usus yang membantu bayi dalam
mengembangkan bakteri baik dalam usus. Sehingga, ASI sangat penting untuk membantu
pematangan pencernaan bayi.

Bayi baru lahir cukup mampu menelan, mencerna dan mengabsorpsi protein dan
karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak. Mekonium merupakan sampah pencernaan
yang dieksresikan oleh bayi baru lahir. Meconium diakumulasikan dalam usus saat usia
kehamilan 16 minggu. Warna hijau kehitam-hitaman dan lembut terdiri dari mucus, sel epitel,
cairan amnion yang tertelan, asam lemak dan pigmen empedu. Meconium dikeluarkan

seluruhnya sekitar 2-3 hari setelah bayi lahir. Meconium pertama dikeluarkan dalam waktu
24 jam setelah bayi lahir. Ketika bayi sudah mendapatkan makanan, feses bayi berubah
menjadi kuning kecoklatan, meconium yang dikeluarkan menandakan anus berfungsi

sedangkan feses yang berubah warna menandakan seluruh saluran gastrointestinal berfungsi.
Dalam waktu 4 atau 5 hari feses akan menjadi kuning, bayi diberi ASI fesesnya lembut,
kuning terang dan tidak berbau sedangkan bayi yang diberi susu formula berwarna pucat dan
agak berbau.
Bayi yang diberi ASI dapat BAB sebanyak 5 kali atau lebih dalam sehari. ASI sudah
mulai banyak diproduksi pada hari ke 4 atau ke 5 setelah persalinan. Walaupun demikian
setelah 3 atau 4 minggu, bayi hanya BAB setiap 2 kali atau 2 hari.
Kapasitas lambung bayi baru lahir sekitar 15-30 ml dan meningkat dengan cepat pada
minggu pertama kehidupan. Pengosongan lambung bayi pada baru lahir sekitar 2,5-3jam.