PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH. docx

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SETTING
KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS
PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI
DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1
SUNGAI RAYA

LAPORAN SEMINAR

OLEH
PRINADI
NIM: 311200165

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2016


DESAIN INI TELAH DIPERTAHANKAN DALAM
SIDANG UJIAN SEMINAR
Hari
Tanggal
Waktu

: Kamis
: 30 Juni 2016
: 10.00 WIB
Dengan TIM Penguji

N
o

Nama Penyanggah

Jabatan

1


Nurmaningsih, M.Pd

Penyanggah I

2

Hartono, M.Pd

Penyanggah II

3

Eka Kasah Gordah, M.Pd

Pembimbing Utama

4

Iwit Prihatin, M.Pd


Pembimbing
Pembantu

Tanda Tangan

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN MATEMATIKA

Disahkan Oleh:
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Yudi Darma, M.Pd
NPP. 202 2010 079

LAPORAN DESAIN SEMINAR
Hasil pelaksanaan seminar desain penelitian mahasiswa yang dilaksanakan
pada :
Hari/Tanggal

: Rabu, 30 Juni 2016


Waktu

: Pukul 10:00 WIB s/d selesai

Nama
Nim
Fakultas
Program Studi
Judul Desain Skripsi

:
:
:
:
:

PRINADI
311200165
Ilmu Pendidikan MIPA dan Teknologi
Pendidikan Matematika

PENERAPAN
PEMBELAJARAN
BERBASIS
MASALAH SETTING KOOPERATIF TERHADAP
KEMAMPUAN PEMAHAMAN
MATEMATIS
PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU
DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 1 SUNGAI RAYA

Dengan susunan personalia pelaksanaan seminar desain skripsi mahasiswa
sebagai berikut:

1

Dosen Penyanggah

: 1. Nurmaningsih, M.Pd

2


Mahasiswa Penyanggah

2. Hartono, M.Pd
: 1. Nurul Ferawati

3
4
5

Moderator
Notulis
Pembimbing

2. Wawan Triadi
: Iwit Prihatin, M.Pd
: Lucy Ersita
: 1. Eka Kasah Gordah, M.Pd

6 Penilai

7 Penanggung Jawab Umum
8. Penanggung Jawab Pelaksana

2. Iwit Prihatin, M.Pd.
: Ketua/Sekretaris Prodi
: Muhamad Firdaus, M.Pd
: 1. Ardian Arifin, S. Kom., M.Pd
2. Rusman, M.Pd. Kons

A. Penyanggah Dosen 1: Nurmaningsih, M.Pd
1. Pertanyaan
a. Kenapa ditinjau dari gaya belajar?
Jawaban:
Karena ingin melihat perbedaan gaya belajar siswa dengan kategori gaya
belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
b. Mengapa dikatakan Anava dua jalan? Apa variabel bebasnya?
Jawaban:

Dikatakan Anava dua jalan karena terdiri dari dua variabel bebas adalah
model pembelajaran dan gaya belajar.

c. Apa kemampuan pemahaman matematis?
Jawaban:
Kemampuan pemahaman matematis adalah kemampuan siswa dari tiga
aspek yaitu aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.
d. Apa yang dimaksud translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi dalam penelitian
ini?
Jawaban:
-

Translasi dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam
mengubah bentuk yang satu dengan yang lainnya.

-

Interpretasi dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam
menafsirkan konsep-konsep yang digunakan dalam menyelesaikan soal.

-

Ekstrapolasi dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam

meramalkan konsep perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal.

e. Bagaimana

langkah-langkah pembelajaran berbasis

masalah

setting

kooperatif?
Jawaban:
-

Fase-1 menyampaikan tujuan dan orientasi siswa pada masalah.

-

Fase-2 mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar.


-

Fase-3 membimbing penyelidikan individual maupun keplompok.

-

Fase-4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

-

Fase-5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

-

Fase-6 evaluasi

-

Fase-7 memberi penghargaan.


f.

Batasan materi relasi dan fungsinya dimana?
Jawaban:
Batasan materi relasi dan fungsi adalah menyatakan suatu relasi dan fungsi,
dan menentukan suatu fungsi jika nilai dan bentuk fungsi diketahui.
Saran:
- Variabel bebasnya diperjelas.
- Buat masalah yang lebih jelas, agar konsepnya jelas.
- Langkah-langkah pembelajarannya diperhatikan lagi.

B.

Penyanggah Dosen 2 : Hartono, M.Pd
1. Pertanyaan
a. Mengapa Anda mengambil materi relasi dan fungsi? Masalahnya apa?
Jawaban:
Karena berdasarkan wawancara saya dengan guru matematika SMP N 1
Sungai Raya ditemukan bahwa pada materi relasi dan fungsi siswa
mengalami kesulitan yaitu siswa masih belum bisa menentukan nilai fungsi
jika nilai dan datanya sudah diketauhi.
b. Apa yang dimaksud dengan translasi, intepretasi, dan ekstrapolasi? jelaskan!
Jawaban:
-

Translasi adalah kemampuan siswa dalam mengubah bentuk yang satu
dengan yang lainnya.

-

Interpretasi adalah kemampuan siswa dalam menafsirkan konsepkonsep yang digunakan dalam menyelesaikan soal.

-

Ekstrapolasi adalah kemampuan siswa dalam meramalkan konsep
perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal.

c. Mengapa menggunakan bentuk penelitian Quasi Experimental Design?
Jawaban:
Menggunakan bentuk penelitian Quasi Experimental Design karena tidak
mungkin bagi peneliti untuk mengontrol dan memanipulasi semua variabel
yang relevan.

d. Apa yang dimaksud dengan masalah?
Jawaban:
Masalah adalah sesuatu yang masih belum terpecahkan dan harus dipecahkan
atau diselesaikan.
e. Apa variabel bebas dalam penelitian ini?
Jawaban:
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dan gaya
belajar.
Saran:
-

Pada latar belakang halaman 1, dicari pencetusnya untuk dituliskan
referensinya.

-

Pada latar belakang halaman 2 paragraf terakhir, wawancara yang
ditampilkan hanya proses bukan menunjukkan bahwa kemampuan
matematis siswa masih rendah. Perbaiki redaksi kalimatnya.

-

Bentuk penelitiannya lebih baik menggunakan true eksperimental design.

-

Beri keputusan pada validitas, daya pembeda, indeks kesukaran dan
reliabilitas.

C. Penyanggah Mahasiswa I : Nurul Ferawati

1. Pertanyaan
a. Apa alasan anda mengambil model pembelajaran berbasis masalah
setting kooperatif?
Jawaban:
Alasan saya mengambil model pembelajaran berbasis masalah setting
kooperatif adalah Karena berdasarkan wawancara saya dengan guru
matematika SMP N 1 Sungai Raya, model pembelajaran berbasis
masalah setting kooperatif ini belum pernah diterapkan sebelumnya.
Model pembelajaran berbasis masalah setting kooperatif ini juga
merupakan

model

pembelajaran

yang

mana

pada

proses

pembelajarannya diawali dengan pemberian masalah nyata kepada
siswa setelah itu siswa mendiskusikan masalah tersebut sehingga
kemampuan pemahamn siswa dapat meningkat dan juga berdasarkan
penelitian yang sebelumnya, model pembelajaran berbasis masalah
setting kooperatif efektif dan dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman matematis siswa.
b. Apa yang membedakan penelitian anda dengan penelitian sebelumnya
tentang kemampuan pemahaman matematis? Apa saja aspeknya?
Jawaban:
Yang membedakan penelitian saya dengan penelitian sebelumnya
adalah aspek pemahaman matematis yang diambil. Dalam penelitian
saya ini saya mengambil 3 aspek yaitu translasi, interpretasi, dan
ekstrapolasi.

Saran:
-

Perhatikan tanda baca dan penulisan dalam desain ini.

D. PENYANGGAH MAHASISWA 2: Wawan Triadi
1. Pertanyaan
a. Apa yang dimaksud dengan kemampuan pemahaman matematis dalam
penelitian ini?
Jawaban:
-

Kemampuan pemahaman matematis adalah kemampuan siswa dari tiga
aspek yaitu aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Translasi
adalah kemampuan siswa dalam mengubah bentuk yang satu dengan
yang lainnya. Interpretasi adalah kemampuan siswa dalam menafsirkan
konsep-konsep yang digunakan dalam menyelesaikan soal. Ekstrapolasi
adalah kemampuan siswa dalam meramalkan konsep perhitungan
matematis untuk menyelesaikan soal.

b. Apa alasan anda mengambil materi relasi dan fungsi?
Jawaban:
Karena berdasarkan wawancara saya dengan guru matematika SMP N 1
Sungai Raya ditemukan bahwa pada materi relasi dan fungsi siswa
mengalami kesulitan.

Saran:
-

Perbaiki sistematika penulisan.