Disorganisasi keluarga sakinah keluarga kdrt

Disorganisasi keluarga
oleh Siswa Team · Dipublikasikan 04/11/2012 · Di update 24/08/2016
Disorganisasi keluarga merupakan suatu bentuk ketidakharmonisan keluarga sebagai suatu unit
masyarakat terkecil yang disebabkan oleh adanya kegagalan masing- masing anggota keluarga
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan status dan perannya masing-masing.
Dalam hubungan ini, William J. Goode membedakan bentuk-bentuk disorganisasi keluarga
menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
1. Disorganisasi keluarga yang disebabkan oleh karena hubungan-hubungan yang dibangun tidak
berdasarkan ikatan perkawinan yang sah.
2. Disorganisasi keluarga yang terjadi sebagai akibat dari putusnya hubungan perkawinan, yakni
yang disebabkan oleh perceraian.
3. Disorganisasi keluarga yang disebabkan oleh adanya kematian dari kepala keluarga yang
bersangkutan.
4. Disorganisasi keluarga yang disebabkan oleh faktor-faktor intern keluarga yang bersangkutan,
seperti terdapat anggota keluarga yang sakit jiwa, berperilaku menyimpang, dan lain sebagainya.
Disorganisasi keluarga dapat terjadi pada setiap level keluarga. Tidak terkecuali masyarakat kelas
bawah, masyarakat kelas menengah, dan masyarakat kelas atas, semuanya memiliki problemnya
masing-masing yang setiap saat siap menjadi pemicu terjadinya disorganisasi keluarga. Banyak
sekali kasus yang menjadi penyebab terjadinya disorganisasi keluarga, seperti: ketidakmampuan
kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup bagi seluruh anggota keluarga, perceraian,
kematian orang tua, penyalahgunaan narkoba, perselingkuhan, dan lain sebagainya.

Seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa penyebab utama disorganisasi
keluarga adalah ketidakharmonisan suasana keluarga. Keluarga yang tidak harmonis akan selalu
mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pendidikan bagi anak-anak mereka. Akibatnya,
anak-anak merasa kurang perhatian yang pada gilirannya akan mencari konpensasi dengan
mencari kegiatan-kegiatan lain yang cenderung bersifat negatif.