: Sistem Informasi Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana J01994
Jurnal Ilmiah Komunikasi / Volume 5 / Nomor 1 Juli 2016
PERILAKU KONSUMSI MEDIA OLEH KALANGAN REMAJA
DALAM PENCARIAN INFORMASI
(Studi Kasus Perilaku Remaja di Kota Salatiga dalam Penggunaan Media
Dalam Perspektif Teori Ketergantungan Media)
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas ILmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Perkembangan media massa saat ini sangat pesat, mulai dari surat kabar, radio,
televisi, sampai munculnya new media yaitu internet. Salah satu fungsi dari media massa
adalah memberikan informasi, baik informasi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Melalui
media kita bisa mengakses bermacam-macam informasi tidak terbatas tempat dan
waktu. Akan tetapi, tidak semua orang akan menggunakan semua jenis media untuk
melakukan pencarian informasi, begitu juga dengan kalangan remaja di Kota Salatiga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku remaja di Kota Salatiga
dalam konsumsi media untuk pencarian informasi dalam perspektif teori ketergantungan
media. Metode penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan 367
responden dan menggunakan lima variable media yaitu internet, televisi, koran, majalah
dan radio. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa internet merupakan media yang paling
sering digunakan oleh remaja di Salatiga dalam mencari informasi dan hal ini
menandakan bahwa tingkat ketergantungan remaja terhadap Internet untuk mencari
informasi sangat tinggi dibanding media lainnya. Dengan tingkat penggunaan internet
yang tinggi, maka perlu adanya literasi internet bagi para remaja yaitu internet sehat
untuk pelajar.
Kata kunci : Perilaku Konsumsi Media, Remaja, Pencarian Informasi, Teori
Ketergantungan Media.
ABSTRACT
The development of the mass media today is very rapid, ranging from newspapers, radio,
television, until the emerged of new media, the Internet. One function of the media is to
provide information, well-informed political, economic, social and cultural. Through the
media we can access variety of information that is not limited to time and place. However,
not everyone will use all kinds of media to conduct information searches, as well as
among teenagers in Salatiga. This study aims to determine how the behavior of
teenagers in Salatiga in the consumption of media to search for information in the media
dependency theory perspective. The research method is quantitative descriptive by using
367 respondents and uses five variables, namely media, television, newspapers,
magazines and radio. Results of this study explained that the internet is the medium most
frequently used by teenagers in Salatiga in search of information, and it indicates that the
rate of juvenile dependence on the Internet to look for information is very high compared
to other media.With a high level of Internet usage, the need for Internet literacy for
adolescents are healthy internet for students.
Keywords: Media Consumption Behavior, Adolescent, Finding Information, Media
Dependency Theory.
43
(
u
t u
s r
lu
k
m
j
ot
l t l m
)
ort runt n
nunn
l m psr tk
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
informasi politik, ekonomi, sosial
huluan
Setiap hari sebagian dari kita
selalu
memberikan
waktu
dan
luang
media
televisi, mendengarkan radio dan
update
harinya.
internet
informasi
Bahkan
untuk
terbaru
setiap
ibu
yang ada untuk mengkases informasi terbaru, termasuk didalamnya
penggunaan internet sebagai bentuk
dari
lakan televisi supaya mereka tetap
bisa
menambah
terbaru
wawasan
faatkan
era
globalisasi
situasi apapun. Revolusi teknologi di
bidang informasi dan komunikasi
dan menyebar dengan sangat cepat
yang
sehingga jika tidak mengikuti perkehidupan
kita
ke
semua
apapun.
bisa
telah
orang
tanpa
Perkembangan
batas
tersebut
terjadi seiring dengan meningkatnya
mendapatkan banyak pengetahuan
kemudahan akses internet. Internet
dan informasi layaknya sebuah buku
telah menjadi kebutuhan bagi manu-
yang menjadi jendela dunia bagi
kita.
cepat,
baru untuk menyebarkan informasi
sosial, pekerjaan ataupun studi kita.
Melalui media massa
cenderung
memberi peluang besar bagi media
kembangannya pasti akan sangat
terhadap
untuk
akses dimanapaun kapanpun dalam
sekarang ini, informasi berkembang
berpengaruh
masyarakat
ini muncul internet yang dapat di
terbaru guna memenuhi kebutuhan
Di
oleh
mencari informasi maka sekarang
hari kita membutuhkan informasi
kita.
!"#$. Jika dahulu televisi,
radio dan koran banyak diman-
mereka. Kita sadari atau tidak setiap
hidup
publik
akan menggunakan berbagai media
mendengarkan radio atau menya-
yang
konsumsi
pada waktu kapanpun. Manusia
atau bersih-bersih rumah, mereka
informasi
menjadi
teraktual di belahan bumi manapun
rumah tangga sembari memasak
mendapatkan
dengan
untuk memperoleh kabar terkini dan
meng-
sebagian
Berkaitan
kebutuhan akan informasi maka
untuk membaca koran, menonton
membuka
budaya.
sia zaman digital.
Kemunculan teknologi canggih
sebagai bentuk dari
Perkembangan informasi saat
ini tumbuh dengan pesat mulai dari
!"#$ tidak
bisa dipungkiri menjadi salah satu
4
%&'()*+, +-./,0/( 0&1(* -)&2 +*)*.3*. '&0*4*
1*)*0 %&.5*'(*. (.6-'0*/(
(/7
u
t 8 +9u
s%:r89
lu
k':9
m9
j
78 +9ot /99l 8t;9 799l m
)
=:8or+::t r;9;unt 9n0:789
%:n;;9un9n
0:789 199l m%::psr 8tk<
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
kebutuhan masyarakat dewasa ini.
Namun
dengan
terciptanya
New media dengan segala fasilitas
media baru, belum tentu media
masyarakat, sedikit banyak telah
media
yang diberikan untuk memanjakan
tradisional
merubah pola pikir dan perilaku
dikatakan
banyak
yang
baru seperti e-book, majalah dan
surat kabar online. Media baru
suatu kebudayaan baru. Hal ini
yang
tradisional
bahkan
sudah dirancang menjadi media
manusia yang akhirnya membantuk
seperti
ditinggalkan,
oleh
dalam bentuk elektronik ini menjadi
McLuhan mengenai teknologi mem-
media informasi yang mudah untuk
bentuk cara berpikir, berperilaku
diakses oleh masyarakat. Dengan
masyarakat, kemudian budaya di-
adanya media tradisional dan media
bentuk oleh bagaiman cara kita ber-
baru
komunikasi. Teknologi new media
yang
dapat
diakses
oleh
khalayak khususnya kalangan re-
yang berupa internet inilah yang
maja untuk mencari informasi, maka
secara terus menerus digunakan
dapat menimbulkan kebiasaan ter-
oleh manusia untuk mencari infor-
sendiri bagi remaja dalam meman-
masi dan berkomunikasi dengan
faatkan
orang lain.
informasi.
Berkembangnya media baru
media
sebagai
sumber
Berdasarkan hasil riset yang
memiliki peran penting dalam era
dilakukan oleh Badan Penelitian dan
banyak para pengguna teknologi
Komunikasi & Informatika (2013)
Pengembangan SDM Kementerian
komunikasi modern saat ini dan
new media sering mengupdate data
dengan judul
perkembangan inforrmasi dari waktu
Media Dan Perkembangannya Kini
menjelaskan bahwa media yang
ke waktu. Kemajuan teknologi ko-
munikasi informasi ini diakui mem-
memenuhi kebutuhan khalayak mengalami perkembangan dari media
berikan paradigma baru yang mengubah keseluruhan cara pandang kita
tentang
berbagai
persoalan yang ada.
masalah
Riset Penggunaan
tradisional ke media baru (internet),
bahkan ke aplikasi tertentu. Selain
dan
itu,
penelitian
ini
juga
melihat
hubungan antara tingkat kepuasaan
4
5
>?@ABCDE DFGHEIHA I?JAC FB?K DCBCGLCG @?ICMC
JCBCI >?GNC@ACG AGOF@ICHA
(HP
u
t Q DRu
s>SrQR
lu
k@SR
mR
j
PQ DRot HRRl QtTR PRRl m
)
VSQorDSSt rTRTunt RnISPQR
>SnTTRunRn
ISPQR JRRl m>SSpsr QtkU
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
membangun relasi sangat bergan-
(gratification theory) dengan keter-
tung pada kehadiran ponsel.
gantungan media. Hasilnya ketika
seseorang
merasakan
kepuasan
Salatiga merupakan sebuah
dalam menggunakan sebuah media
kota di lereng Gunung merbabu
memenuhi kebutuhannya maka se-
kecil. Salatiga sendiri ada di tengah-
dan dari media itu seseorang dapat
seorang
tersebut
akan
yang bisa dikatakan sebagai kota
selalu
tengah Kabupaten Semarang dan
menggunakan media yang sama
dikelilingi oleh 3 kota Besar yaitu
Yogyakarta, Solo dan Semarang.
sampai orang tersebut menjadi sangat
bergantung
yang digunakannya.
Penelitian
dengan
lainnya
media
Dengan
yang
melalui media massa dan new
media dapat berbeda dengan situasi
(Universitas Sumatera Utara, 2010)
di kota besar, begitu pula pola
tentang ketergantungan remaja ter-
konsumsi
hadap media telepon seluler di SMP
juga
dapat
kang dan penelitian sebelumnya,
Bara, dengan menggunakan pen-
maka
peneliti
ingin
mengetahui
Hasil
bagaimana perilaku remaja di Kota
bahwa ponsel yang memiliki aplikasi
untuk pencarian informasi berda-
penelitian
dependensi.
media
berbeda. Berangkat dari latar bela-
Negeri 1 Sei Suka Kabupaten Batu
teori
sebagai
kota kecil, tentunya akses informasi
dilakukan oleh Wulan Maya Sari
dekatan
keberadaannya
tersebut
menjelaskan
Salatiga dalam konsumsi media
WXYZ[\\] atau ^_`^^Za sangat dise-
sarkan perspektif teori ketergan-
nangi oleh para remaja. Remaja
tungan media.
menggunakan ponsep tidak hanya
untuk mengakses jejaring sosial
n
j edn
bcd
tetapi remaja juga menggunakannya
th
gco
untuk mencari informasi lainnya
misalnya
berita
atau
s
tdk
fu
d
fijkkejddngilcd
Semua tingkah laku manusia
menonton
pada hakikatnya mempunyai motif
Sei Suka Kabupaten Batu Bara,
pengertian yang meliputi semua
video. Jadi, remaja di SMP Negeri 1
dalam
mencari
informasi
tertentu. Motif merupakan suatu
penggerak,
dan
46
alasan-alasan
atau
mnopqrst suvwtxwp xnypr uqnz srqrv{rv onxr|r
yrqrx mnv}roprv pv~uoxrwp
(w
u
t su
smr
lu
ko
m
j
sot wl t l m
)
orst runt nx
mnunn
x yl mmpsr tk
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
dorongan-dorongan dalam diri man-
a. Mencari
usia yang menyebabkan manusia
berkaitan dengan lingkungan
Motivasi adalah sebab, alasan
besar
selalu
terhadap
gai masalah praktis, pen-
berpengaruh
tingkah
masya-
b. Mencari bimbingan berba-
seseorang untuk berbuat atau ide
yang
terdekat,
rakat, dan dunia
dasar, pikiran dasar, dorongan bagi
pokok
tentang
peristiwa dan kondisi yang
berbuat sesuatu (Ardiyanto, 2005:
87).
berita
dapat, dan hal-hal yang
laku
berkaitan dengan penen-
manusia. Dengan kata lain motivasi
tuan pilihan
adalah dorongan terhadap sese-
c. Memuaskan rasa ingin ta-
sesuatu. Dorongan disini adalah
d. Belajar,
kebutuhan-kebutuhan hidup.
e. Memperoleh rasa damai
orang
agar
mau
melaksanakan
hu dan minat umum
desakan alami untuk memuaskan
sendiri
Dalam definisi tersesbut motif
ngetahuan
media berarti segala alasan dan
2. Motif Identitas Pribadi
dorongan dalam diri manusia yang
gunakan
seseorang
media
dan
a. Menemukan penunjang ni-
meng-
lai-nilai pribadi
tujuannya
b. Menemukan model peri-
menggunakan media tersebut. Sele-
laku
ksi terhadap media yang dilakukan
c. Mengidentifikasikan
oleh khalayak disesuaikan dengan
kebutuhan
dan
(1991:72) membagi
motif.
motif
empat
McQuail
sebagai berikut :
kelompok,
diri
dengan nilai-nilai lain dalam media
peng-
d. Meningkatkan pemahaman
gunaan media oleh individu ke
dalam
diri
melalui penambahan pe-
jika dihubungkan dengan konsumsi
menyebabkan
pendidikan
tentang diri sendiri
yaitu
3. Motif
Integrasi
aksi Sosial
1. Motif Informasi
47
dan
Inter-
(
u
t u
sr
lu
k
m
j
ot l t l m
)
ort runt n
nunn
l mpsr tk
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
a. Memperoleh pengetahuan
tentang
lain
keadaan
b. Mengidentifikasikan
lui
orang
betapa
diri
but.
Dari
media,
liki
harapan
c. Menemukan bahan perca-
kecilnya
meski
pemuasan
berbagai
motif
yang
akan
tumbuh
yang
semacam
dicarikan
pemu-
asannya melalui media tersebut.
kapan dan interaksi sosial
Allan
d. Memperoleh teman selain
peran sosial
pula,
mendorong dalam mengkonsumsi
meningkatkan rasa memi-
e. Membantu
pun
tertentu
yang dapat dilakukan media terse-
dengan orang lain dan
dari manusia
media
Rubin
2010:270)
(dalam
menemukan
Morissan,
bahwa
alasan atau motivasi orang meng-
menjalankan
konsumsi
media
dapat
dikelom-
pokkan kedalam sejumlah kategori
f. Memungkinkan diri untuk
yaitu untuk menghabiskan waktu,
sebagai
dapat menghubungi sanak
teman
( ¡¢£¤¥ ¤¦§¥¢),
memenuhi ketertarikan (excitement),
keluarga, teman, dan ma-
pelarian,
syarakat
kesenangan,
interaksi
sosial, memperoleh informasi dan
4. Motif Hiburan
untuk mempelajari konten media
a. Melepaskan diri dari per-
tertentu.
masalahan
Rosengren
b. Bersantai
c. Memperoleh kenikmatan ji-
kebutuhan
d. Mengisi waktu
landasan bagi semua perilaku sosial
manusia dan bahwa sejumlah besar
e. Penyaluran emosi
kebutuhan biologis dan psikologis
f. Membangkitkan
Jadi
konsumsi
individu-individu
media
massa
infrastruktur
biologis dan psikologis yang menjadi
wa dan estetis
gairah seks
sebagai
mendefinisikan
menyebabkan
kita
beraksi
dan
bereaksi (dalam Lull, 1998:117).
meng-
Kebutuhan
karena
berasal dari
laman sosial
didorong oleh motif-motif tertentu
massa
yang dicarikan pemuasannya mela48
penga-
dan bahwa media
sekalipun
kadang-kadang
¨©ª«¬®¯ ®°±²¯³²« ³©´« °¬©µ ®¬±¶± ª©³·
´¬³ ¨©±¸ª«± «±¹°ª³²«
(²º
u
t » ®¼u
s¨½r»¼
lu
kª½¼
m¼
j
º» ®¼ot ²¼¼l »t¾¼ º¼¼l m
)
À½»or®½½t r¾¼¾unt ¼n³½º»¼
¨½n¾¾¼un¼n
³½º»¼ ´¼¼l m¨½½psr »tk¿
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
dapat membantu membangkitkan
dari jurnalistik konvensional atau
akan
menggunakan media cetak ataupun
dengan
khalayak ramai suatu kesadaran
kebutuhan
tertentu
yang
media
berhubungan dengan situasi sosialnya (McQuail dkk dalam Lull,
arti
jurnalisme
elektronik,
dengan
dimana
tetap
berpedoman dengan 5W+1H adalah
1998:117).
ÚÎÈÕÙ ÚÎÊÏÙ ÚÎÊÛÊÙ ÚÎÑÙ ÚÎÜÙ
s Æo
n
vensional dan
ÁÂÃÄÅ ÁÅÅ
perbedaan
New Media
Media Massa (ÇÈÉÉ ÇÊËÌÈ)
disingkat
jadi
ÝÑÞ . Berikut ini, peneliti membuat
yang
sarana,
atau
dipergunakan
dalam
komunikasi
alat
proses
yakni
Media massa
konvensional
Meliputi media
cetak, radio, dan
televisi. Informasi
selalu bersifat
formal dan dapat
dipertanggung
jawabkan.
Harus menunggu
informasi pada
jam yang
dijadwalkan.
komunikasi yang diarahkan kepada
orang banyak (ÍÎÈÏÏÊÐ ÑÒ ÓÈÉÉ
Menurut ÖÊ×ÉÌ×ÑÏ
ØÑÓÔÏÌ×ÈÉÌÙ media
sarana
penyampai
berhubungan
masyarakat
massa adalah
pesan
langsung
luas
yang
dengan
misalnya radio,
televisi, dan surat kabar . Media
massa
konvensional merupakan
proses produksi dan penyimpanan
Khalayak tidak
terhubung pada
media dan
sesama
pengguna.
data atau informasi yang dibagi
menjadi dua bagian yaitu media
elektronik (televisi dan radio) dan
media cetak (koran, majalah atau
tabloid).
Jika
konvensional
dilihat
merupakan
dari
berbagai
yang
massa,
ÍÑÓÓÔÏÌÍÈÕÌÑÏ).
dirangkum
sumber :
saja
adalah ÍÎÈÏÏÊÐ, media/medium, saluran,
massa
media lama dengan media baru
sering
media
komunikasi
Komunikan
anonim dan
heterogen.
media
bentuk
49
Media baru/
internet
Meliputi media
online, seperti media
cetak yang diubah
dalam format digital,
media sosial, TV
online, dan radio
streaming.
Infomasi pada situs
tertentu tidak
bersifat formal
sehingga kredibilitas
informasi tidak dapat
dipertanggung
jawabkan.
Mudah dalam
pencarian informasi
yang ingin
didapatkan dan tidak
terbatas pada jadwal
tertentu.
Para pengguna
dapat terhubung
secara langsung.
ßàáâãäåæ åçèéæêéâ êàëâä çãàì åäãäèíäè áàêäîä
ëäãäê ßàèïäáâäè âèðçáêäéâ
(éñ
u
t ò åóu
sßôròó
lu
káôó
mó
j
ñò åóot éóól òtõó ñóól m
)
÷ôòoråôôt rõóõunt ónêôñòó
ßônõõóunón
êôñòó ëóól mßôôpsr òtkö
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
Mengutamakan
isi ketimbang
hubungan pada
kondisi tertenu.
Umpan balik
bersifat tertunda
dan tidak
langsung.
Khalayak tidak
memiliki
keleluasan
mencari yang
diinginkan diluar
jadwal yang telah
ditentukan.
Umban balik
tidak dapat
disampaikan
secara langsung
(bahkan tertunda)
Media
komunikasi kepada para pengguna
Tidak
memungkinkan
untuk
bersinggungan
dengan ruang
pribadi.
Memungkinkan
untuk
bersinggungan
dengan ruang
pribadi (dapat
diakses melalui
ponsel.)
Komunikan dapat
diketahui pada
registrasi awal,
misalnya øùúû ùû saat
ingin mengakses
pikiran rakyatonline.com
Khalayak memiliki
keleluasaan untuk
mencari dan
menemukan apa
yang diinginkan.
Umpan balik dapat
disampaikan secara
langsung, seperti
komentar .
Baru
dan
terbatas. Sedangkan pada Media
Baru
berita
jaringan
internet,
langsung
dengan cepat dan dapat menyajikan
informasi
yang
dapat
Pembaca
lebih
mudah
tersambung dengan sumber lain.
berita
yang
mereka
memilih
inginkan,
penyebaran informasi atau beritanya
tidak perlu menggunakan redaktur /
penyunting.
Berdasarkan data diatas dapat
disimpulkan bahwa ada kelebihan
dan ada pula kelemahan pada
masing-masing
media,
sehingga
semua tergantung dari apa yang
dibutuhkan oleh khalayak. Hanya
saja dengan perkembangan teknologi, orang mulai bergeser dari
Media
komunikasi massa ke üýþ ÿý
yaitu pada Media Konvensional,
informasi
penyebaran
menggunakan
Konvensional memiliki perbedaan
penyebaran
adalah
n
t
n
t
dilakukan
Teori Ketergantungan (ýýü
dengan menggunakan media cetak ,
ýü
Tý) menurut
Melvin
televisi dan radio, dalam proses
Defluer dan Sandra Ball Roceach,
beberapa
massa yang
penyebarannya
tahap
perlu
sehingga
melalui
adalah
mun-
culnya berita tidak secepat Media
teori
tentang komunikasi
menyatakan
bahwa
semakin seseorang tergantung pada
Baru, informasi yang disampaikan
suatu media untuk memenuhi kebu-
tergantung pada media, dan akses
tuhannya,
50
maka
media
tersebut
! !" # $ !%
"! & '!
( (
u
t ) *u
s+r)*
lu
k+*
m*
j
() *ot **l )t,* (**l m
)
.+)or++t r,*,unt *n!+()*
+n,,*un*n !+()* "**l m++psr )tk-
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
menjadi
semakin
untuk
masyarakat, kelompok atau individu
sangat esensial, karena merupa-
Pemikiran terpenting dari teori
orang
itu.
penting
Ketergantungan
mencolok
ini adalah bahwa dalam masyarakat
memung-kinkan
tung pada media massa sebagai
kan fitur yang sangat
pada prosa pembangunan
ya itu, apa
yang
dalam aktivitas sosial.
itu
modern, /0123453 menjadi tergan-
buda-
sumber informasi bagi pengetahuan
untuk kegiatan psikis yang lebih
tinggi,
ilmiah, artistik
tentang dan orientasi kepada apa
maupun
yang terjadi dalam masyarakatnya.
ideologis, untuk memainkan peran
Jenis dan tingkat ketergantungan
penting dalam kehidupan beradab
akan dipengaruhi oleh sejumlah
(Defleur, 1975:261-267).
Teori
ini
kondisi struktural, meskipun kondisi
memprediksikan
terpenting terutama berkaitan den-
bahwa khalayak tergantung kepada
gan tingkat perubahan, konflik atau
informasi yang berasal dari media
tidak stabilnya masyarakat tersebut.
massa dalam rangka memenuhi
Berkaitan
kebutuhan khalayak bersangkutan
konsumsi
media
nya
massa.
khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua
pendekatan
mengenai
sifat
suatu
informasi
yang
sebagai
memiliki
sebelumnya
yang
media,
ini
menekankan
teori
memperlihatkan
atau untuk mencapai tujuannya,
tetapi
rakat massa), di mana media massa
dianggap
fungsi
media untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat modern (atau masyadapat
berbagai
bahwa individu bergantung pada
struktur sosial yang berangkat dari
gagasan
melayani
pada pengguna sebagai penentu
media. Teori ini pada dasarnya
suatu
yang
informasi. Sesuai dengan teori-teori
Namun perlu digarisbawahi bahwa
merupakan
apa
dilakukan media yang pada dasar-
serta mencapai tujuan tertentu dari
proses
dengan
mereka
tidak
bergantung
pada banyak media dengan porsi
sistem
yang sama besar. Mereka tetap
peran
dapat memilih media mana yang
penting dalam proses pemeliharaan,
akan mereka gunakan untuk me-
perubahan, dan konflik pada tataran
menuhi keinginanya.
51
6789:;:7C 8A;@9
(@H
u
t I
PERILAKU KONSUMSI MEDIA OLEH KALANGAN REMAJA
DALAM PENCARIAN INFORMASI
(Studi Kasus Perilaku Remaja di Kota Salatiga dalam Penggunaan Media
Dalam Perspektif Teori Ketergantungan Media)
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas ILmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Perkembangan media massa saat ini sangat pesat, mulai dari surat kabar, radio,
televisi, sampai munculnya new media yaitu internet. Salah satu fungsi dari media massa
adalah memberikan informasi, baik informasi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Melalui
media kita bisa mengakses bermacam-macam informasi tidak terbatas tempat dan
waktu. Akan tetapi, tidak semua orang akan menggunakan semua jenis media untuk
melakukan pencarian informasi, begitu juga dengan kalangan remaja di Kota Salatiga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku remaja di Kota Salatiga
dalam konsumsi media untuk pencarian informasi dalam perspektif teori ketergantungan
media. Metode penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan 367
responden dan menggunakan lima variable media yaitu internet, televisi, koran, majalah
dan radio. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa internet merupakan media yang paling
sering digunakan oleh remaja di Salatiga dalam mencari informasi dan hal ini
menandakan bahwa tingkat ketergantungan remaja terhadap Internet untuk mencari
informasi sangat tinggi dibanding media lainnya. Dengan tingkat penggunaan internet
yang tinggi, maka perlu adanya literasi internet bagi para remaja yaitu internet sehat
untuk pelajar.
Kata kunci : Perilaku Konsumsi Media, Remaja, Pencarian Informasi, Teori
Ketergantungan Media.
ABSTRACT
The development of the mass media today is very rapid, ranging from newspapers, radio,
television, until the emerged of new media, the Internet. One function of the media is to
provide information, well-informed political, economic, social and cultural. Through the
media we can access variety of information that is not limited to time and place. However,
not everyone will use all kinds of media to conduct information searches, as well as
among teenagers in Salatiga. This study aims to determine how the behavior of
teenagers in Salatiga in the consumption of media to search for information in the media
dependency theory perspective. The research method is quantitative descriptive by using
367 respondents and uses five variables, namely media, television, newspapers,
magazines and radio. Results of this study explained that the internet is the medium most
frequently used by teenagers in Salatiga in search of information, and it indicates that the
rate of juvenile dependence on the Internet to look for information is very high compared
to other media.With a high level of Internet usage, the need for Internet literacy for
adolescents are healthy internet for students.
Keywords: Media Consumption Behavior, Adolescent, Finding Information, Media
Dependency Theory.
43
(
u
t u
s r
lu
k
m
j
ot
l t l m
)
ort runt n
nunn
l m psr tk
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
informasi politik, ekonomi, sosial
huluan
Setiap hari sebagian dari kita
selalu
memberikan
waktu
dan
luang
media
televisi, mendengarkan radio dan
update
harinya.
internet
informasi
Bahkan
untuk
terbaru
setiap
ibu
yang ada untuk mengkases informasi terbaru, termasuk didalamnya
penggunaan internet sebagai bentuk
dari
lakan televisi supaya mereka tetap
bisa
menambah
terbaru
wawasan
faatkan
era
globalisasi
situasi apapun. Revolusi teknologi di
bidang informasi dan komunikasi
dan menyebar dengan sangat cepat
yang
sehingga jika tidak mengikuti perkehidupan
kita
ke
semua
apapun.
bisa
telah
orang
tanpa
Perkembangan
batas
tersebut
terjadi seiring dengan meningkatnya
mendapatkan banyak pengetahuan
kemudahan akses internet. Internet
dan informasi layaknya sebuah buku
telah menjadi kebutuhan bagi manu-
yang menjadi jendela dunia bagi
kita.
cepat,
baru untuk menyebarkan informasi
sosial, pekerjaan ataupun studi kita.
Melalui media massa
cenderung
memberi peluang besar bagi media
kembangannya pasti akan sangat
terhadap
untuk
akses dimanapaun kapanpun dalam
sekarang ini, informasi berkembang
berpengaruh
masyarakat
ini muncul internet yang dapat di
terbaru guna memenuhi kebutuhan
Di
oleh
mencari informasi maka sekarang
hari kita membutuhkan informasi
kita.
!"#$. Jika dahulu televisi,
radio dan koran banyak diman-
mereka. Kita sadari atau tidak setiap
hidup
publik
akan menggunakan berbagai media
mendengarkan radio atau menya-
yang
konsumsi
pada waktu kapanpun. Manusia
atau bersih-bersih rumah, mereka
informasi
menjadi
teraktual di belahan bumi manapun
rumah tangga sembari memasak
mendapatkan
dengan
untuk memperoleh kabar terkini dan
meng-
sebagian
Berkaitan
kebutuhan akan informasi maka
untuk membaca koran, menonton
membuka
budaya.
sia zaman digital.
Kemunculan teknologi canggih
sebagai bentuk dari
Perkembangan informasi saat
ini tumbuh dengan pesat mulai dari
!"#$ tidak
bisa dipungkiri menjadi salah satu
4
%&'()*+, +-./,0/( 0&1(* -)&2 +*)*.3*. '&0*4*
1*)*0 %&.5*'(*. (.6-'0*/(
(/7
u
t 8 +9u
s%:r89
lu
k':9
m9
j
78 +9ot /99l 8t;9 799l m
)
=:8or+::t r;9;unt 9n0:789
%:n;;9un9n
0:789 199l m%::psr 8tk<
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
kebutuhan masyarakat dewasa ini.
Namun
dengan
terciptanya
New media dengan segala fasilitas
media baru, belum tentu media
masyarakat, sedikit banyak telah
media
yang diberikan untuk memanjakan
tradisional
merubah pola pikir dan perilaku
dikatakan
banyak
yang
baru seperti e-book, majalah dan
surat kabar online. Media baru
suatu kebudayaan baru. Hal ini
yang
tradisional
bahkan
sudah dirancang menjadi media
manusia yang akhirnya membantuk
seperti
ditinggalkan,
oleh
dalam bentuk elektronik ini menjadi
McLuhan mengenai teknologi mem-
media informasi yang mudah untuk
bentuk cara berpikir, berperilaku
diakses oleh masyarakat. Dengan
masyarakat, kemudian budaya di-
adanya media tradisional dan media
bentuk oleh bagaiman cara kita ber-
baru
komunikasi. Teknologi new media
yang
dapat
diakses
oleh
khalayak khususnya kalangan re-
yang berupa internet inilah yang
maja untuk mencari informasi, maka
secara terus menerus digunakan
dapat menimbulkan kebiasaan ter-
oleh manusia untuk mencari infor-
sendiri bagi remaja dalam meman-
masi dan berkomunikasi dengan
faatkan
orang lain.
informasi.
Berkembangnya media baru
media
sebagai
sumber
Berdasarkan hasil riset yang
memiliki peran penting dalam era
dilakukan oleh Badan Penelitian dan
banyak para pengguna teknologi
Komunikasi & Informatika (2013)
Pengembangan SDM Kementerian
komunikasi modern saat ini dan
new media sering mengupdate data
dengan judul
perkembangan inforrmasi dari waktu
Media Dan Perkembangannya Kini
menjelaskan bahwa media yang
ke waktu. Kemajuan teknologi ko-
munikasi informasi ini diakui mem-
memenuhi kebutuhan khalayak mengalami perkembangan dari media
berikan paradigma baru yang mengubah keseluruhan cara pandang kita
tentang
berbagai
persoalan yang ada.
masalah
Riset Penggunaan
tradisional ke media baru (internet),
bahkan ke aplikasi tertentu. Selain
dan
itu,
penelitian
ini
juga
melihat
hubungan antara tingkat kepuasaan
4
5
>?@ABCDE DFGHEIHA I?JAC FB?K DCBCGLCG @?ICMC
JCBCI >?GNC@ACG AGOF@ICHA
(HP
u
t Q DRu
s>SrQR
lu
k@SR
mR
j
PQ DRot HRRl QtTR PRRl m
)
VSQorDSSt rTRTunt RnISPQR
>SnTTRunRn
ISPQR JRRl m>SSpsr QtkU
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
membangun relasi sangat bergan-
(gratification theory) dengan keter-
tung pada kehadiran ponsel.
gantungan media. Hasilnya ketika
seseorang
merasakan
kepuasan
Salatiga merupakan sebuah
dalam menggunakan sebuah media
kota di lereng Gunung merbabu
memenuhi kebutuhannya maka se-
kecil. Salatiga sendiri ada di tengah-
dan dari media itu seseorang dapat
seorang
tersebut
akan
yang bisa dikatakan sebagai kota
selalu
tengah Kabupaten Semarang dan
menggunakan media yang sama
dikelilingi oleh 3 kota Besar yaitu
Yogyakarta, Solo dan Semarang.
sampai orang tersebut menjadi sangat
bergantung
yang digunakannya.
Penelitian
dengan
lainnya
media
Dengan
yang
melalui media massa dan new
media dapat berbeda dengan situasi
(Universitas Sumatera Utara, 2010)
di kota besar, begitu pula pola
tentang ketergantungan remaja ter-
konsumsi
hadap media telepon seluler di SMP
juga
dapat
kang dan penelitian sebelumnya,
Bara, dengan menggunakan pen-
maka
peneliti
ingin
mengetahui
Hasil
bagaimana perilaku remaja di Kota
bahwa ponsel yang memiliki aplikasi
untuk pencarian informasi berda-
penelitian
dependensi.
media
berbeda. Berangkat dari latar bela-
Negeri 1 Sei Suka Kabupaten Batu
teori
sebagai
kota kecil, tentunya akses informasi
dilakukan oleh Wulan Maya Sari
dekatan
keberadaannya
tersebut
menjelaskan
Salatiga dalam konsumsi media
WXYZ[\\] atau ^_`^^Za sangat dise-
sarkan perspektif teori ketergan-
nangi oleh para remaja. Remaja
tungan media.
menggunakan ponsep tidak hanya
untuk mengakses jejaring sosial
n
j edn
bcd
tetapi remaja juga menggunakannya
th
gco
untuk mencari informasi lainnya
misalnya
berita
atau
s
tdk
fu
d
fijkkejddngilcd
Semua tingkah laku manusia
menonton
pada hakikatnya mempunyai motif
Sei Suka Kabupaten Batu Bara,
pengertian yang meliputi semua
video. Jadi, remaja di SMP Negeri 1
dalam
mencari
informasi
tertentu. Motif merupakan suatu
penggerak,
dan
46
alasan-alasan
atau
mnopqrst suvwtxwp xnypr uqnz srqrv{rv onxr|r
yrqrx mnv}roprv pv~uoxrwp
(w
u
t su
smr
lu
ko
m
j
sot wl t l m
)
orst runt nx
mnunn
x yl mmpsr tk
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
dorongan-dorongan dalam diri man-
a. Mencari
usia yang menyebabkan manusia
berkaitan dengan lingkungan
Motivasi adalah sebab, alasan
besar
selalu
terhadap
gai masalah praktis, pen-
berpengaruh
tingkah
masya-
b. Mencari bimbingan berba-
seseorang untuk berbuat atau ide
yang
terdekat,
rakat, dan dunia
dasar, pikiran dasar, dorongan bagi
pokok
tentang
peristiwa dan kondisi yang
berbuat sesuatu (Ardiyanto, 2005:
87).
berita
dapat, dan hal-hal yang
laku
berkaitan dengan penen-
manusia. Dengan kata lain motivasi
tuan pilihan
adalah dorongan terhadap sese-
c. Memuaskan rasa ingin ta-
sesuatu. Dorongan disini adalah
d. Belajar,
kebutuhan-kebutuhan hidup.
e. Memperoleh rasa damai
orang
agar
mau
melaksanakan
hu dan minat umum
desakan alami untuk memuaskan
sendiri
Dalam definisi tersesbut motif
ngetahuan
media berarti segala alasan dan
2. Motif Identitas Pribadi
dorongan dalam diri manusia yang
gunakan
seseorang
media
dan
a. Menemukan penunjang ni-
meng-
lai-nilai pribadi
tujuannya
b. Menemukan model peri-
menggunakan media tersebut. Sele-
laku
ksi terhadap media yang dilakukan
c. Mengidentifikasikan
oleh khalayak disesuaikan dengan
kebutuhan
dan
(1991:72) membagi
motif.
motif
empat
McQuail
sebagai berikut :
kelompok,
diri
dengan nilai-nilai lain dalam media
peng-
d. Meningkatkan pemahaman
gunaan media oleh individu ke
dalam
diri
melalui penambahan pe-
jika dihubungkan dengan konsumsi
menyebabkan
pendidikan
tentang diri sendiri
yaitu
3. Motif
Integrasi
aksi Sosial
1. Motif Informasi
47
dan
Inter-
(
u
t u
sr
lu
k
m
j
ot l t l m
)
ort runt n
nunn
l mpsr tk
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
a. Memperoleh pengetahuan
tentang
lain
keadaan
b. Mengidentifikasikan
lui
orang
betapa
diri
but.
Dari
media,
liki
harapan
c. Menemukan bahan perca-
kecilnya
meski
pemuasan
berbagai
motif
yang
akan
tumbuh
yang
semacam
dicarikan
pemu-
asannya melalui media tersebut.
kapan dan interaksi sosial
Allan
d. Memperoleh teman selain
peran sosial
pula,
mendorong dalam mengkonsumsi
meningkatkan rasa memi-
e. Membantu
pun
tertentu
yang dapat dilakukan media terse-
dengan orang lain dan
dari manusia
media
Rubin
2010:270)
(dalam
menemukan
Morissan,
bahwa
alasan atau motivasi orang meng-
menjalankan
konsumsi
media
dapat
dikelom-
pokkan kedalam sejumlah kategori
f. Memungkinkan diri untuk
yaitu untuk menghabiskan waktu,
sebagai
dapat menghubungi sanak
teman
( ¡¢£¤¥ ¤¦§¥¢),
memenuhi ketertarikan (excitement),
keluarga, teman, dan ma-
pelarian,
syarakat
kesenangan,
interaksi
sosial, memperoleh informasi dan
4. Motif Hiburan
untuk mempelajari konten media
a. Melepaskan diri dari per-
tertentu.
masalahan
Rosengren
b. Bersantai
c. Memperoleh kenikmatan ji-
kebutuhan
d. Mengisi waktu
landasan bagi semua perilaku sosial
manusia dan bahwa sejumlah besar
e. Penyaluran emosi
kebutuhan biologis dan psikologis
f. Membangkitkan
Jadi
konsumsi
individu-individu
media
massa
infrastruktur
biologis dan psikologis yang menjadi
wa dan estetis
gairah seks
sebagai
mendefinisikan
menyebabkan
kita
beraksi
dan
bereaksi (dalam Lull, 1998:117).
meng-
Kebutuhan
karena
berasal dari
laman sosial
didorong oleh motif-motif tertentu
massa
yang dicarikan pemuasannya mela48
penga-
dan bahwa media
sekalipun
kadang-kadang
¨©ª«¬®¯ ®°±²¯³²« ³©´« °¬©µ ®¬±¶± ª©³·
´¬³ ¨©±¸ª«± «±¹°ª³²«
(²º
u
t » ®¼u
s¨½r»¼
lu
kª½¼
m¼
j
º» ®¼ot ²¼¼l »t¾¼ º¼¼l m
)
À½»or®½½t r¾¼¾unt ¼n³½º»¼
¨½n¾¾¼un¼n
³½º»¼ ´¼¼l m¨½½psr »tk¿
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
dapat membantu membangkitkan
dari jurnalistik konvensional atau
akan
menggunakan media cetak ataupun
dengan
khalayak ramai suatu kesadaran
kebutuhan
tertentu
yang
media
berhubungan dengan situasi sosialnya (McQuail dkk dalam Lull,
arti
jurnalisme
elektronik,
dengan
dimana
tetap
berpedoman dengan 5W+1H adalah
1998:117).
ÚÎÈÕÙ ÚÎÊÏÙ ÚÎÊÛÊÙ ÚÎÑÙ ÚÎÜÙ
s Æo
n
vensional dan
ÁÂÃÄÅ ÁÅÅ
perbedaan
New Media
Media Massa (ÇÈÉÉ ÇÊËÌÈ)
disingkat
jadi
ÝÑÞ . Berikut ini, peneliti membuat
yang
sarana,
atau
dipergunakan
dalam
komunikasi
alat
proses
yakni
Media massa
konvensional
Meliputi media
cetak, radio, dan
televisi. Informasi
selalu bersifat
formal dan dapat
dipertanggung
jawabkan.
Harus menunggu
informasi pada
jam yang
dijadwalkan.
komunikasi yang diarahkan kepada
orang banyak (ÍÎÈÏÏÊÐ ÑÒ ÓÈÉÉ
Menurut ÖÊ×ÉÌ×ÑÏ
ØÑÓÔÏÌ×ÈÉÌÙ media
sarana
penyampai
berhubungan
masyarakat
massa adalah
pesan
langsung
luas
yang
dengan
misalnya radio,
televisi, dan surat kabar . Media
massa
konvensional merupakan
proses produksi dan penyimpanan
Khalayak tidak
terhubung pada
media dan
sesama
pengguna.
data atau informasi yang dibagi
menjadi dua bagian yaitu media
elektronik (televisi dan radio) dan
media cetak (koran, majalah atau
tabloid).
Jika
konvensional
dilihat
merupakan
dari
berbagai
yang
massa,
ÍÑÓÓÔÏÌÍÈÕÌÑÏ).
dirangkum
sumber :
saja
adalah ÍÎÈÏÏÊÐ, media/medium, saluran,
massa
media lama dengan media baru
sering
media
komunikasi
Komunikan
anonim dan
heterogen.
media
bentuk
49
Media baru/
internet
Meliputi media
online, seperti media
cetak yang diubah
dalam format digital,
media sosial, TV
online, dan radio
streaming.
Infomasi pada situs
tertentu tidak
bersifat formal
sehingga kredibilitas
informasi tidak dapat
dipertanggung
jawabkan.
Mudah dalam
pencarian informasi
yang ingin
didapatkan dan tidak
terbatas pada jadwal
tertentu.
Para pengguna
dapat terhubung
secara langsung.
ßàáâãäåæ åçèéæêéâ êàëâä çãàì åäãäèíäè áàêäîä
ëäãäê ßàèïäáâäè âèðçáêäéâ
(éñ
u
t ò åóu
sßôròó
lu
káôó
mó
j
ñò åóot éóól òtõó ñóól m
)
÷ôòoråôôt rõóõunt ónêôñòó
ßônõõóunón
êôñòó ëóól mßôôpsr òtkö
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
Mengutamakan
isi ketimbang
hubungan pada
kondisi tertenu.
Umpan balik
bersifat tertunda
dan tidak
langsung.
Khalayak tidak
memiliki
keleluasan
mencari yang
diinginkan diluar
jadwal yang telah
ditentukan.
Umban balik
tidak dapat
disampaikan
secara langsung
(bahkan tertunda)
Media
komunikasi kepada para pengguna
Tidak
memungkinkan
untuk
bersinggungan
dengan ruang
pribadi.
Memungkinkan
untuk
bersinggungan
dengan ruang
pribadi (dapat
diakses melalui
ponsel.)
Komunikan dapat
diketahui pada
registrasi awal,
misalnya øùúû ùû saat
ingin mengakses
pikiran rakyatonline.com
Khalayak memiliki
keleluasaan untuk
mencari dan
menemukan apa
yang diinginkan.
Umpan balik dapat
disampaikan secara
langsung, seperti
komentar .
Baru
dan
terbatas. Sedangkan pada Media
Baru
berita
jaringan
internet,
langsung
dengan cepat dan dapat menyajikan
informasi
yang
dapat
Pembaca
lebih
mudah
tersambung dengan sumber lain.
berita
yang
mereka
memilih
inginkan,
penyebaran informasi atau beritanya
tidak perlu menggunakan redaktur /
penyunting.
Berdasarkan data diatas dapat
disimpulkan bahwa ada kelebihan
dan ada pula kelemahan pada
masing-masing
media,
sehingga
semua tergantung dari apa yang
dibutuhkan oleh khalayak. Hanya
saja dengan perkembangan teknologi, orang mulai bergeser dari
Media
komunikasi massa ke üýþ ÿý
yaitu pada Media Konvensional,
informasi
penyebaran
menggunakan
Konvensional memiliki perbedaan
penyebaran
adalah
n
t
n
t
dilakukan
Teori Ketergantungan (ýýü
dengan menggunakan media cetak ,
ýü
Tý) menurut
Melvin
televisi dan radio, dalam proses
Defluer dan Sandra Ball Roceach,
beberapa
massa yang
penyebarannya
tahap
perlu
sehingga
melalui
adalah
mun-
culnya berita tidak secepat Media
teori
tentang komunikasi
menyatakan
bahwa
semakin seseorang tergantung pada
Baru, informasi yang disampaikan
suatu media untuk memenuhi kebu-
tergantung pada media, dan akses
tuhannya,
50
maka
media
tersebut
! !" # $ !%
"! & '!
( (
u
t ) *u
s+r)*
lu
k+*
m*
j
() *ot **l )t,* (**l m
)
.+)or++t r,*,unt *n!+()*
+n,,*un*n !+()* "**l m++psr )tk-
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom
Volume 5 / Nomor 1 / Juli 2016
menjadi
semakin
untuk
masyarakat, kelompok atau individu
sangat esensial, karena merupa-
Pemikiran terpenting dari teori
orang
itu.
penting
Ketergantungan
mencolok
ini adalah bahwa dalam masyarakat
memung-kinkan
tung pada media massa sebagai
kan fitur yang sangat
pada prosa pembangunan
ya itu, apa
yang
dalam aktivitas sosial.
itu
modern, /0123453 menjadi tergan-
buda-
sumber informasi bagi pengetahuan
untuk kegiatan psikis yang lebih
tinggi,
ilmiah, artistik
tentang dan orientasi kepada apa
maupun
yang terjadi dalam masyarakatnya.
ideologis, untuk memainkan peran
Jenis dan tingkat ketergantungan
penting dalam kehidupan beradab
akan dipengaruhi oleh sejumlah
(Defleur, 1975:261-267).
Teori
ini
kondisi struktural, meskipun kondisi
memprediksikan
terpenting terutama berkaitan den-
bahwa khalayak tergantung kepada
gan tingkat perubahan, konflik atau
informasi yang berasal dari media
tidak stabilnya masyarakat tersebut.
massa dalam rangka memenuhi
Berkaitan
kebutuhan khalayak bersangkutan
konsumsi
media
nya
massa.
khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua
pendekatan
mengenai
sifat
suatu
informasi
yang
sebagai
memiliki
sebelumnya
yang
media,
ini
menekankan
teori
memperlihatkan
atau untuk mencapai tujuannya,
tetapi
rakat massa), di mana media massa
dianggap
fungsi
media untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat modern (atau masyadapat
berbagai
bahwa individu bergantung pada
struktur sosial yang berangkat dari
gagasan
melayani
pada pengguna sebagai penentu
media. Teori ini pada dasarnya
suatu
yang
informasi. Sesuai dengan teori-teori
Namun perlu digarisbawahi bahwa
merupakan
apa
dilakukan media yang pada dasar-
serta mencapai tujuan tertentu dari
proses
dengan
mereka
tidak
bergantung
pada banyak media dengan porsi
sistem
yang sama besar. Mereka tetap
peran
dapat memilih media mana yang
penting dalam proses pemeliharaan,
akan mereka gunakan untuk me-
perubahan, dan konflik pada tataran
menuhi keinginanya.
51
6789:;:7C 8A;@9
(@H
u
t I