PENGELOLAAN SAMPAH PADAT NON MEDIS

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT NON MEDIS
Nomor Dokumen

No Revisis

Halaman 1/2

RSUD SULTAN MUMAMMAD
JAMALUDIN I
Tanggal Terbit
Standar Operasional Prosedur

Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Sultan Muhammad
Jamaludin I

Dr. Maria Fansisca, A. Sch, MARS
NIP. 19840402 201001 2 013

A. Pengertian


Secara umum “waste” ( bahan buangan ) menunjukkan sesuatu
yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak dikehendaki atau
barang-barang yang dibuang dapat berbentuk padat, cair atau
gas.
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit
yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan yang terdiri dari
limbah medis dan non medis.
Klasifikasi sampah limbah rumah sakit :
1. Limbah medis padat : limbah infeksius, limbah patalogi,
limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis,
limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer
bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam tinggi.
a. Kering : tempat infus, kasa kering, Kapas, verband,
pembalut dan lain-lain bahan yang berhubungan
dengan penderita, Jarum suntik dan infuse, lancet,
dakglas, objek gelas, spuit.
b. Basah : Sampah medis dengan kandungan air ( kapas
basah, kasa basah,), handscoen.
Untuk Limbah Medis, Kantong Pelastik yang digunakan
menggunakan beberapa warna berbeda :

a. Warna Kuning : Untuk kebutuhan limbah infeksius
b. Warna Coklat : Untuk kebutuhan limbah farmasi, bahan
kimia dan kandungan logam tinggi
c. Warna Merat : Untuk kebutuhan limbah radioaktif
d. Warna Ungu : Untuk kebutuhan limbah sitotostik
2.

Sampah non medis : limbah yang dihasilkan kegiatan
rumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran,taman dan halaman.
a. Plastik, sisa makanan, nasi, botol plastik, kaleng bekas,
tisu bekas, sayur, buah, kertas bekas, puntung rokok,
sampah kantor dll.
Untuk Limbah Non Medis menggunakan kantong plastik
hitam.

B. Tujuan

1.


2.

3.

Memastikan kegiatan pengelolaan limbah padat medis dan
non medis dilakukan sesuai
dengan
program
kesehatan lingkungan yaitu tidak membahayakan terhadap
lingkungan dan manusia.
Unit penghasil limbah padat medis dan non medis
sampai dengan petugas cleaning service dan kesehatan
lingkungan memantau pelaksanaan pengelolaan limbah
non medis padat.
Petugas cleaning service melaksanakan pengelolaan
limbah medis dan non medis padat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di rumah sakit dan diawasi oleh
petugas pengelola limbah.

C. Kebijakan


1.
2.

D. Prosedur

1. Perlengkapan petugas pengangkut limbah medis dan non
medis :
a. Masker
b. Sarung tangan tebal
c. Baju lengan panjang
d. Celana lengan panjang
e. Celemek plastik
f. Sepatu bot
g. Troli pengumpul dengan kapasitas 120-200 liter
2.

Kepmenkes RI Nomor 1204 Tahun 2004.
Permen LH Nomor P.56/Menlhk-setjen/2015.


Pengangkutan Sampah Medis :
a. Petugas ruangan memasukkan sampah medis dari
ruangan ke dalam kantong plastik.
b. Setelah 24 jam / pergantian shift atau sesudah kantong
plastik terisi sampah medik maksimal 2/3 bagian.
c. Petugas mengambil sampah medis tersebut, mengikat
kantong dengan rapat dan memasukan kantong plastik
ke dalam troli.
d. Kemudian mengangkut dengan troli dalam keadaan
tertutup ke ruangan sementara pada suhu ruangan.
e. Pengangkutan limbah padat medis harus dilakukan
pemusnahan selambat-lambatnya 24 jam.

2. Sampah Non Medis :
a. Petugas ruangan memasukkan sampah medis dari
ruangan ke dalam kantong plastik.
b. Setelah 24 jam / pergantian shift atau sesudah kantong
plastik terisi sampah medik maksimal 2/3 bagian.
c. Petugas mengambil sampah medis tersebut, mengikat
kantong dengan rapat dan memasukan kantong plastik

ke dalam troli.
d. Kemudian mengangkut dengan troli dalam keadaan
tertutup ke TPS (Tempat penampungan sementara).
E. Unit Terikat

1.

Semua unit di lingkungan rumah sakit

F. DOKUMEN
TERKAIT

1.

Laporan pengangkutan limbah padat medis dan non medis

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMUNIKASI, KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA BADAN PUSAT STATISTIK JEMBER

0 48 17

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

PENGUJIAN PADAT TEBAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN FASE FINGERLING IKAN SIDAT (Anguilla spp)

10 139 19

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) ANTARA SANTRI MUKIM DAN NON MUKIM DI PONDOK PESANTREN SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN

0 64 26

STUDI POTENSI TOLERANSI ISOLAT FUNGI LIMBAH COMBERAN TERHADAP DETERGEN, SABUN MANDI DAN SABUN COLEK KAWASAN PADAT HUNI DI KOTA MALANG

1 30 1

POLA PENGELOLAAN ISU PT. KPC (KALTIM PRIMA COAL) Studi pada Public Relations PT. KPC Sangatta, Kalimantan Timur

2 50 43

EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MELALUI ANALISIS SWOT (Studi Pengelolaan Limbah Padat Di Kabupaten Jember) An Evaluation on Management of Solid Waste, Based on the Results of SWOT analysis ( A Study on the Management of Solid Waste at Jember Regency)

4 28 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) PADA BALITA NON KELUARGA MISKIN (NON GAKIN) DI KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

4 92 1

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60