ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, KUALITAS AUDIT TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, KUALITAS AUDIT TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Oleh: Piter Nainggolan
Dosen Program Studi Akuntansi, Fakultas Ilmu Sosila dan Humaniora,
Universitas Bunda Mulia Jakarta
email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah audit tenure, ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit dapat mempengaruhi penerimaan opini audit going concern . Penelitian ini di lakukan karena adanya fenomena yang terjadi pada kasus Enron yang menerima opini audit tanpa pengecualian, sebelum terjadinya kebangkrutan. Fenomena ini menarik untuk diuji apakah audit tenure, ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit dapat mempengaruhi pemberian opini auditor tentang keberlanjutannya. Populasi yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 142 perusahaan selama masa penelitian 2013-2015, dan diperoleh sampel sebanyak 83 perusahaan. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Dalam proses analisis data, penelitian ini menggunakan program SPSS 22. Menggunakan uji Keseluruhan Model
(Overall Fit Model), Pengujian Koefisien Determinasi ( Cox dan Snell 2 ’s R Square (R ), Negelkerke ’s R Square), Pengujian Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test),
Pengujian Simultan (Omnibus Test of Model Coeficient), serta uji hipotesis regresi logistik, dan koefisien regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel variabel audit tenure tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern dengan nilai sig 0,552, Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern dengan nilai sig 0,402, Variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern dengan nilai sig 0,000, Variabel kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern dengan nilai sig 0,997. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh baik secara parsial maupun secara simultan terhadap penerimaan opini audit going concern. Penelitian ini diharapkan dapat diperluas dalam hal lamanya penelitian maupun penambahan variabel lain juga diperlukan agar semakin jelas faktor apa saja yang mempengaruhi auditor untuk memberikan opini audit.
Kata Kunci: Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Kualitas Audit, dan Opini Audit Going Concern.
PENDAHULUAN
Foroghi, (2012)Keberadaan entitas bisnis
Menurut
Latar Belakang Masalah
dalam jangka panjang bertujuan Seperti yang kita ketahui pada era
untuk mempertahankan kelangsungan globalisasi saat ini dalam dunia bisnis
hidup (going concern) perusahaan. setiap perusahaan di tuntut untuk
Kond isi dan peristiwa yang dialami bersaing dalam persaingan yang
oleh suatu perusahaan dapat ketat bukan semata- mata hanya
me mberikan indikasi kelangsungan mencari keuntungan, perusahaan juga
usaha (going concern) perusahaan, harus mampu untuk bersaing dengan
seperti kerugian operasi yang signifikan perusahaan sejenis atau kompetitor agar
dan berlangsung secara terus menerus perusahaan dapat bertahan dan tidak
sehingga menimbulkan keraguan atas tersingkir dari persaingan bisnis yang
kelangsungan hidup perusahaan. ada. Hal ini berhubungan dengan salah
keuangan adalah satu tujuan yang dimiliki o leh
Laporan
kond isi keuangan perusahaan dalam semua jenis usaha
menunjukkan
lalu (historis) yaitu
perusahaan
yang
Indira, 2011). menunjukkan keberadaanya di dala m
Sehingga Opini audit atas laporan lingkungan ekonomi dengan cara
menjadi sa lah satu me mpertahankan kelangsungan hidup
keuangan
pertimbangan yang penting bagi para yang dimiliki o leh perusahaan dalam
pengguna laporan keuangan dalam jangka waktu yang lama..
mengambil keputusan. Salah satu pihak Going concern merupakan
yang menggunakan laporan keuangan kelangsungan
sebagai sumber informasi untuk entitas.O ’Reilly,
hidup
suatu
keputusan adalah Krissindiantuti dan N i Ketut, (2016)
dala m
pengambilan
investor.Informasi yang di ambil dari mengungkapkan bahwa opini audit
laporan keuangan digunakan sebaga i going concern melambangkan sinya l
pengambilan keputusan bagi investor negatif bagi kelangsungan hidup
untuk melakukan suatu investasi d i perusahaan sehingga seharusnya dapat
perusahaan.Agar laporan berguna bagi investor, sedangkan
suatu
memberikan opini
keuangan
dapat
me mberikan informansi yang melambangkan sinyal positif sebagai
bermanfaat, maka laporan keuangan penanda bahwa perusahaan dala m
tinggi dan kondisi yang baik. Pengeluaran opini
harus
berkualitas
mencerminkan kinerja dan kondis i audit going concern adalah hal yang
keuangan perusahaan sesungguhnya tidak diharapkan o leh perusahaan karena
sehingga mampu mempengaruhi akan berdampak pada kemunduran
investor dan pemegang kepentingan harga saham,
ketidakpercayaan
lainnya.
investor, kreditor, pelanggan dan Tucker et al, (2003) dalam Adriani karyawan
et al, (2012) dalam Fahmi, (2015) perusahaan, serta perusahaan kesulitan
terhadap
manajemen
menemukan bahwa dari 228 perusahaan dalam meningkatkan modal pinjaman.
publik yang mengalami kebangkrutan, Namun feno mena yang terjadi di
Enron dan 95 perusahaan lainnya lapangan menunjukkan banyak dari
wajar tanpa perusahaan yang go public dimana yang
menerima
opini
pengecualian pada tahun sebelum seharusnya menerima opini audit going
terjadinya kebangkrutan. Banyak ha l concern malah menerima opini audit
melatarbelakangi atas wajar tanpa pengecualian
yang
bangkrutnya
perusahaan-perusahaan 81 perusahaan-perusahaan 81
mempertahankan faktor keuangan, faktor non keuangan,
kurang
bisa
kelangsungan hidup usaha mereka. faktor pasar, bahkan dapat juga dari
Santosa dan Wedari, (2007) dalam faktor pribadi dari orang-orang yang
Krissindiantuti dan N i Ketut, mengelo la perusahaan itu sendiri. Maka
(2016) mengungkapkan bahwa opini dibutuhkannya suatu opini auditor
audit going concern lebih sering atas
auditor pada perusahaan.Opini
perusahaan kecil, karena auditor dibutuhkan oleh para pemegang
tersebut
sangat
mengganggap bahwa kesulitan keuangan kepentingan terkait sikapnya terhadap
yang terjadi di perusahaan besar suatu perusahaan. Opini audit going
lebih dapat diselesaikan daripada concern membantu investor untuk
kesulitan keuangan yang terjadi di memutuskan akan berinvestasi atau
perusahaan kecil.
tidak ke dalam perusahaan auditee Opini audit tahun sebelumnya yang terkena opini audit going concern
adalah suatu opini yang diberika n (Ulya, 2012 dalam Fahmi, 2015)..
oleh auditor kepada auditee pada Menurut Ardiani dkk., (2012)
tahun sebelumnya. Opini audit tahun dalam Krissindiantuti dan N i Ketut,
sebelumnya dapat dibedakan menjadi 2 (2016) Audit tenure adalah lamanya
yaitu GC AO (auditee dengan opini hubungan yang terjalin antara KAP
going concern ) dan NGCAO (auditee dengan auditee yang sama. Perikatan
tanpa opini going concern ). Opini audit yang la ma akan menjadikan
dapat dikeluarkan auditor kehilangan independensinya,
going concern
apabila audit tahun sebelumnya yang sehingga
diterima o leh suatu perusahaan berupa memberikan opini going concern akan
kemungkinan
untuk
opini goingconcern. Hal ini sulit, atau justru akan membuat KAP
dikarenakan opini audit taun lebih memahami kondisi keuangan dan
berpengaruh positif akan lebih mudah mendeteksi masalah
sebelumnya
terhadap pengungkapan opini going going concern (Junaidi dan Jogiyanto,
concern ( Setyarno dkk, 2006 dala m 2010 dalam Krissind iantuti dan N i
Dura dan M.Dura dan M.Nuryanto, Ketut, 2016). Sehingga Auditor
2015) melakukan wawancara dengan haruslah menjadi pihak yang tidak
praktisi auditor yang menyatakan bahwa terpengaruh terhadap audit tenure ,
perusahaan yang menerima opini audit karena auditor merupakan pihak yang
going concern pada tahun sebelumnya menjembatani perusahaan dan pihak
lebih cenderung untuk menerima opini yang berkepentingan lainnya seperti
yang sama pada tahun berjalan. investor, agar setiap hasil yang
Dalam melakukan proses audit diberikan terutama dalam masalah
kualitas auditor sangat diperhitungkan going concern atas suatu perusahaan
karena secara umum apabila reputasi adalah keadaan yang sesungguhnya.
Kantor Akuntan Publik baik, tingkat Menurut Wulandari Soliah (2014)
independen dari auditor akan lebih Ukuran perusahaan menentukan apakah
terpercaya. Tapi apabila reputasi K AP perusahaan
kurang baik dimata publik, kepercayaan kehidupan usahanya dalam jangka
dapat
melangsungkan
terhadap hasil opini audit dengan waktu yang la ma atau tidak. Biasanya,
paragraf going concern pun bisa saja perusahaan
diragukan. Reputasi Kantor Akuntan P me mpertahankan kelangsungan hidup
ublik (KAP) merupakan hal yang di usahanya dibandingkan perusahaan
anggap memiliki pengaruh terhadap 82 anggap memiliki pengaruh terhadap 82
mempengaruhi penerimaan opini audit independensi dan kualitas audit lebih
going concern dengan menambah baik dari pada KAP dengan reputasi
variabel menjadi 4 dan mengganti non big four . Dura dan M.Dura dan M.
beberapa variabel menjadi Audit Nuryanto,
Tenure , Ukuran Perusahaan, Opini Audit Berdasarkan
mengemukakan
Tahun Sebelumnya, Kualitas Audit. mengasums ikan bahwa manusia itu
yang digunakan selalu self interest maka kehadiran pihak
Perusahaan
sebagai sampel penelitian terbatas ketiga
yang independen sebagai hanya pada perusahaan manufaktur.Hal mediator pada hubungan antara prins ipal
ini dilakukan untuk menjaga dan agen sangat di perlukan, dalam hal
ho mogenitas data.Periode waktu yang ini adalah auditor independen. Investor
digunakan dalam pengambilan data akan lebih cenderung pada data
pada penelitian adalah tahun 2013- akuntansi yang dihasilkan dari kualitas
2015. Berdasarkan uraian tersebut maka audit yang tinggi..
peneliti bermaksud untuk melakukan Dura dan M.Nuryanto, (2015)
penelitian tentang “ANALISIS P me lakukan penelitian bahwa opini
AUDIT TENURE , audit tahun sebelumnya berpengaruh
ENGARUH
UKURAN PERUSAHAAN, OPINI terhadap penerimaan opini going
AUDIT TAHUN SEBELUMN YA, concern. Dura dan M.Nuryanto, (2015)
AUDITTERHADAP mengungkapkan Opini audit going
KUALITAS
OPINI AUDIT concern dapat dikeluarkan apabila opini
PENERIMAAN
GOINGCONCERN ”.
audit tahun sebelumnya yang diterima oleh suatu perusahaan berupa opini
Rumusan Masalah
going concern. Hal ini dikarenakan Berdasarkan latar belakang yang opini
diuraikan diatas, permasalahan yang berpengaruh
audit tahun
sebelumnya
dirumuskan dalam penelitian ini adalah : pengungkapan opini going concern.
positif
terhadap
1. Apakah terdapat pengaruh audit Namun hal ini tidak sejalan dengan
tenure terhadap penerimaan opini penilitian
auditgoing concern?
Krissindiastuti dan Rasmini, (2016)
2. Apakah terdapat pengaruh ukuran tidak
menemukan bukti adanya perusahaan terhadap penerimaan pengaruh antara opini audit tahun
opini audit going concern? sebelumnya terhadap opini audit going
3. Apakah terdapat pengaruh opini concern.
audit tahun Sebelumnya, terhadap Hasil penelitian terdahulu yang
opini audit going menghasilkan hasil yang berbeda- beda
penerimaan
concern ?
dan saran peneliti terdahulu kepada
4. Apakah terdapat pengaruh kualitas peneliti selanjutnya memberi alasan
audit terhadap penerimaan opini untuk menguji kembali faktor- faktor
auditgoing concern ? yang mempengaruh penerimaan opini audit going concern. Opini audit
Tujuan Penelitian dan Kegunaan
going concern
yang berdampak
Penelitian
munculnya opini negatif para Dari rumusan di atas, maka tujuan pengguna laporan keuangan terhadap
penelitian ini adalah sebagai berikut : perusahaan merupakan topik yang
1. Untuk mengetahui pengaruh audit menarik untuk dikaji. Penelitian ini
tenure terhadap penerimaan opini mengacu pada penelitian sebelumnya
auditgoing concern.
2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran orang yang kompeten dan independen. perusahaan terhadap penerimaan
Dalam proses audit harus dilakukan opini audit going concern.
oleh pihak yang independen yang
3. Untuk mengetahui pengaruh opini seringkali disebut sebagai auditor audit tahun sebelumnya terhadap
independen. Para auditor berusaha keras penerimaan opini audit going
me mperahankan tingkat independens i concern.
yang tinggi demi menjaga kepercayaan
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas para pemakai yang mengandalkan audit terhadap penerimaan op ini
laporan keuangan yang tela h di audit going concern
audit untuk mengambil keputusan. Dalam melakukan audit di butuhkan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bukti (edvidence) yang artinya setiap memberikan Kegunaan sebagai berikut:
informasi yang digunakan auditor untuk
1. Bagi akademisi, memberikan kotribusi menentukan apakah informasi yang bagi
diaudit dinyatakan sesuai dengan pengetahuan di bidang akuntansi,
pengembangan teori
dan
kriteria yang telah ditetapkan. Dalam terutama yang berkaitan dengan opini
aud it ada beberapa proses atau audit khususnya opini going concern.
deskripsi
yaitu
harus tersedia
2. Bagi praktisi, emiten terutama informasi da lam bentuk yang dapat manajer dengan melihat hasil
dan beberapa pengaruh audit tenure, ukuran
diverifikasi
standar(kriteria) yang dapat digunakan perusahaan, opini
investor untuk mengevaluasi info masi sebelumnya, kualitas audit terhadap
audit tahun
tersebut, yang dapat dan memang penerimaan opini audit going concern,
memiliki banyak bentuk, berik utnya sehingga memudahkan manajemen
mengumpulkan dan dalam memberi keputusan yang
adalah
mengevaluasi bukti, orang yang berkaitan dengan manfaat ekonomi di
melakukan audit harus kompeten dan masa yang akan datang serta dalam
independen, tahap yang terakhir adalah mempertahankan
pelaporan atau menyiapkan laporan mengembangkan perencanaan usaha
dan
audit yang menyampaikan temuan- (business plan).
temuan auditor kepada pemakai laporan
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
keuangan.
hasil penelitian ini dapat menjadi Audit terbagi menjadi tiga jenis referensi tambahan dan sebagai bahan
sebagai berikut :
acuan penelitian yang sama di masa
1. Audit Operasional
yang akan datang yaitu mengenai
operasional mengevaluasi opini audit going concern yang telah
Audit
efisiensi dan efektivitas setiap bagian diteliti pada penelitian ini.
dari
prosedur
metode operasi
organisasi.
akhir audit operasional, manajemen biasanya
Pada
LANDASAN TEORI
mengharapkan rekomendasi untuk memperbaiki operasi.
Audit
2. Audit Ketaatan (compliance audit) Arens, et al (2015) Audit adalah
Audit Ketaatan dilaksanakan untuk pengumpulan dan evaluasi bukti tentang
menentukan apakah pihak yang informasi untuk menentukan dan
diaudit mengikuti prosedur, aturan, melaporkan derajat kesesuaian antara
atau ketentuan tertentu ya ng informasi itu dan kiriteria yang telah
ditetapkan oleh otoritas yang lebih ditetapkan.Audit harus dilakukan oleh
tinggi.
3. Audit laporan keuangan (financial
3. Auditor internal
satement audit) Auditor internal dipekerjakan oleh Audit laporan keuangan dilakukan
perusahaan untuk melakukan audit untuk menentukan apakah laporan
bagi manajemen, sama seperti GAI keuangan (informasi yang diverifikasi)
untuk mengaudit kongres. Tanggung telah dinyatakan sesuai dengan kriteria
jawab auditor sangat beragam, tertentu. (standar akuntansi yang
tergantung kepada si pemberi kerja. berlaku). Audit
operasional
mengevaluasi
Opini Audit
efisiensi dan efektivitas setiap bagian Mess ier, et al (2014: 18) dari
mengemukakan produk akhir dari organisasi.
prosedur
metode operasi
karya pernyataan laporan auditor adalah operasional, manajemen biasanya
opini audit yang menunjukkan apakah mengharapkan rekomendasi untuk
laporan klien telah bebas dari salah saji memperbaiki operasi.
material atau sebaliknya. Tahap akhir
4. Audit Ketaatan (compliance audit) dalam proses audit untuk mengevaluas i Audit Ketaatan dilaksanakan untuk
hasil dan memilih laporan audit yang menentukan apakah pihak yang
tepat untuk dilaporkan. Laporan auditor, diaudit mengikuti prosedur, aturan,
juga di kenal sebagai opini audit, adalah atau ketentuan tertentu ya ng
produk utama atau output dari ditetapkan oleh otoritas yang lebih
audit.Sama seperi laporan dari tinggi.
inspektur
rumah berkomunikas i
5. Audit laporan keuangan (financial menemukan-temuan inspektur untuk satement audit)
laporan audit Audit laporan keuangan dilakukan
calon
pembeli,
mengkomunikasikan temuan auditor untuk menentukan apakah laporan
kepada pengguna laporan keuangan. keuangan (informasi yang diverifikasi)
Menurut Dura dan Nuryanto, telah dinyatakan sesuai dengan kriteria
(2015) Auditor sebagai pihak yang tertentu. (standar akuntansi yang
independen dalam pe meriksaan laporan berlaku).
keuangan suatu perusahaan akan me mberikan opini
atas laporan Sedangkan Auditor juga terbagi
keuangan yang diauditnya. Opini yang menjadi beberapa jenis. Jenis yang paling
akan diberikan merupakan pernyataan umum adalah Sebagai Berikut :
kewajaran, dalam semua hal yang
1. Kantor akuntan publik material, posisi keuangan dan hasil usaha Kantor akuntan publik bertanggung
dan arus kas sesuai dengan prinsip jawab mengaudit laporan keuangan
akuntansi berlaku umum di Indonesia, historis yang dipublikasikan oleh
Laporan auditor adaah suatu sarana bagi semua
auditor untuk menyatakan pendapatnya kebanyakan perusahaan lain yang
perusahaan
terbuka,
apabila keadaan mengharuskan, untuk cukup besar, dan banyak perusahaan
me mberikan serta organisasi nonkomersial yang
menyatakan
tidak
pendapat, sebagai pihak yang lebih kecil. Kantor akuntan publik
independen, auditor tidak dibenarkan mencerminkan bahwa auditor yang
memihak kepadasiapapun dan untuk menyatakan pendapat audit atas
tidak mudah dipengaruhi serta harus beas laporan keuangan harus memiliki
dari setiap kewajiban terhadap kliennya lisensi sebagai akuntan publik.
dan memiliki suatu kepentingan terhadap
2. Auditor badan
akuntabilitas
kliennya.
pemerintah 85
Audit Tenure
Ukuran perusahaan
Audit tenure adalah lamanya Arens, et al (2015) Ukuran hubungan yang terjalin antara KAP
perusahaan klien secara umum dapat dengan auditee yang sama (Ardiani
di lihat dari operasi klien jika operasi dkk., 2012 dalam Krissindiantuti dan
klien semakin besar maka, semakin N i Ketut, 2016). Auditor haruslah
luas pemakaian laporan keuangan. menjadi pihak yang tidak terpengaruh
Ukuran klien dapat diukur menurut terhadap tenure, karena auditor menjad i
total aktiva atau total pendapatan, akan pihak yang menjembatani antara
mempengaruhi risiko audit yang dapat pihak prinsipal dan agen (Rudyawan
diterima.
Menurut Hidayanti dan Sukirma n Krissindiantuti dan N i Ketut, 2016).
dan Badera, 2008 dala m
(2014) yakni apabila ukuran perusahaan Perikatan audit yang lama akan
besar maka kecenderungan pemberian menjadikan
opini audit going concern oleh auditor independensinya, sehingga kemungkina n
auditor
kehilangan
akan kecil karena perusahaan yang besar untuk memberikan opini going concern
semakin besar pula pengendalia n akan sulit, atau justru akan membuat
internalnya, hal itu akan memperkecil KAP lebih memahami kond is i
resiko perusahaan untuk terind ikas i keuangan dan akan lebih mudah
bangkrut karena dengan sendirinya mendeteksi masalah going concern
perusahaan akan memperbaiki kond is i (Junaidi dan Jogiyanto, 2010 dala m
perekonomiannya. Di sisi lain,ukuran Krissindiantuti dan N i Ketut, 2016).
perusahaan yang besar dan ko mpleks Pemberian jasa audit atas informas i
akan semakin besar pula resiko keuangan
manipulasi, kecurangan yang timbul dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)
historis
sebagaimana
didalamnya maka akan semakin besar huruf a terhadap suatu entitas o leh
pula peluang pemberian opini audit going seora ng Akuntan P ublik dibatasi paling
concern dari auditor, sehingga dari lama untuk 5 (lima) tahun buku
asumsi ini akan menimbulkan hubungan berturut-turut
positif antara ukuran perusahaan terhadap PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN
(P
ERATURAN
pemberian opini audit going concern. 2015).
Maka dari itu peneliti tertarik untuk penerimaan opini audit going concern,
Dalam kaitannya
dengan
menguji kembali hubungan antara ukuran agen(manajemen) bertanggung jawab
perusahaan terhadap pemberian opini secara moral terhadap kelangsungan
audit going concern .
perusahaan yang dipimpinnya. .Menurut Johnson et al, (2002) dala m
Kualitas Audit
Al-Thuneibat (2011), dalam Astuti dan Arens, et al (2015) auditor harus Sarwono, (2015) masa perikatan audit
memiliki kualifikasi untuk memahami dibagi menjadi tiga kategori. Kategori
kriteria yang digunakan dan harus pertama adalah pendek, yaitu dua sampa i
kompeten untuk mengetahui jenis serta tiga tahun.Kategori kedua adalah medium
jumlah bukti yang akan dikumpulkan atau sedang yang panjang perikatannya
guna menapcai kesimpulan yang empat sampai delapan tahun.Kategori
tepat setelah memeriksa bukti itu. Sikap ketiga adalah panjang, yaitu lebih dari
mental yang independen juga harus delapan tahun. Carey & S imnett,
dimiliki o leh auditor. Kompetensi oang- (2006) dalam Astuti dan Sarwono,
orang yang melaksanakan audit akan (2015)
tidak ada nilainya jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Menurut Astuti dan
Sarwono, (2015) K ualitas audit menunjukan tanda – tanda perbaikan didefinisikan sebagai probabilitas
atau tidak adanya rencana manaje me n seorang auditor untuk dapat menemukan
direalisasikan untuk dan melaporkan penyelewengan dala m
yang
dapat
kondisi perusahaan. sisitem akuntansi klien. Pene lit ia n De
memperbaiki
Auditee yang menerima opini audit Ange lo ( 1981) da la m M. N izar ul dkk.
going concern pada tahun sebelumnya (2007) dalam Krissind iantuti dan N i
akan dianggap memiliki masa la h Ketut (2016) menunjukka n ba hwa
hidupnya, sehingga KAP yang besar akan ber usaha untuk
kelangsungan
semakin besar kemungkinan bagi auditor me nya jikan kua litas audit ya ng le bih
untuk mengeluarkan opini audit going tinggi diba ndingkan dengan KAP yang
concern pada tahun berjalan (Dewayanto, kec il. Li , ( 2004) da lam Praptitorini
2011dalam Fahmi, 2015 ). dan Indira Januarti (2011) Auditor yang memiliki re putas i da n na ma besar
Penelitian Terdahulu
dapat me nye diaka n kua litas audit yang Penelitian terkait opini audit going lebih ba ik, ter masuk da lam me ngungka
concern telah banyak dilakukan d i pka n masa lah going concern. Investor
Indonesia, namun dengan variabel yang aka n lebih percaya pa da data a kunta ns
berbeda serta hasil yang berbeda-beda
i yang disa jikan ketika audit dila kuka n pula.Berikut ini disajikan tabel yang ole h a uditor ya ng mempunyai kualitas
penelitian mengena i audit yang tinggi.
menyangkut
penerimaan opini audit going concern di Indonesia.
Opini audit tahun sebelumnnya
Opini audit
sebelumnya
Tabel 2.1
Ringkasan Pe neltian Terdahulu didefinisikan sebagai opini audit yang
diterima o leh auditee pada tahun sebelumnya. Opini audit going concern tahun sebelumya ini akan menjadi faktor pertimbangan penting auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun berikutnya. Menurut Kartika (2012) dalam Krissindiantuti dan N i Ketut (2016) apabila auditor menerbitkan opini audit going concern tahun sebelumnya maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan akan menerima kembali opini audit going concern pada tahun berjalan.
Opini audit tahun sebelumnya
Hipotesis
merupakan opini audit yang diterima
perusahaan pada satu tahun sebelumnya.
Hubungan Audit Tenure dengan
Menurut Zulfikar dan S yafruddin (2013),
Penerimaan Opini Going Concern
opini audit going concern yang telah Menurut Junaidi dan Jogiyanto, diterima auditee pada tahun sebelumnya (2010) dalam Krissindiantuti dan N i akan menjadi faktor pertimbangan yang Ketut, (2016) Perikatan audit yang lama penting
bagi
auditor
dala m
akan menjadikan auditor kehilangan mengeluarkan
sehingga concern
independensinya,
pada tahun berjalan jika kemungkinan untuk memberikan opini kondisi keuangan auditee tidak going concern akan sulit, atau justru
Hubungan Kualiltas Audit dengan
kondisi keuangan dan akan lebih
Penerimaan Opini Going Con
mudah mendeteksi masalah going Dura dan N uryanto (2015) concern. mengungkapka n bahwa berdasarkan
H 1 :Audit Tenure berpengaruh terhadap teori agensi yang mengasumsikan Penerimaan Opini Going Concern
bahwa manusia itu selalu self interest maka kehadiran pihak ketiga yang
Hubungan Ukuran Perusahaan
independen sebagai mediator pada
dengan Penerimaan
Opini
hubungan antara prinsipal dan agen
GoingConcern
sangat diperlukan, dalam hal ini adalah Arens, et al (2015) Ukuran
auditor independen Investor akan lebih perusahaan klien secara umum dapat
cenderung pada data akuntansi yang di lihat dari operasi klien jika operasi
dihasilkan dari kualitas audit yang klien semakin besar maka, semakin
tinggi.
luas pemakaian laporan keuangan.
H 4 : Kualitas Audit berpengaruhterhadap Menurut Hidayanti dan S ukirman
Penerimaan Opini Going Concern (2014) yakni apabila ukuran perusahaan besar maka kecenderungan pemberian opini audit going concern o leh auditor
METODE PENELITIAN
akan kecil karena perusahaan yang besar semakin besar pula pengendalian
Gambaran Umum Objek dan Subjek
internalnya, hal itu akan memperkecil
Penelitian
resiko perusahaan untuk terindikasi bangkrut karena dengan sendirinya
Objek Penelitia
perusahaan akan memperbaiki ko
(2006 : 109) ndisi perekonomiannya.
Arikunto
mendifinisikan variabel sebagai objek
H 2 : Uk uran Pe rusahaan berpengaruh penelitian atau apa yang menjadi titik terhadap Penerimaan Opini Going
perhatian suatu penelitian. Objek yang Concern diteliti dalam penilitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas
Hubungan Opini Audit Tahun
(independen) dan variabel terikat
Sebelumnya dengan Pene rimaan
(dependen). Adapun yang menjad i
OpiniGoingConcern
variabel bebas adalah Audit Tenure Menurut Zulfikar dan Syafruddin
(X1), Ukuran Perusahaan (X2), Opini (2013), opini audit going concern
Audit Tahun Sebelumnya (X3), K ualitas yang telah diterima auditee pada tahun
Audit (X4) sedangk an yang menjadi sebelumnya akan menjadi faktor
variabel terikat adalah kecendrungan pertimbangan yang penting bagi auditor
terbentuknya Opini Audit Going dalam mengeluarkan opini audit going
Concern sebagai Y.
concern pada tahunberjalan jika
kondisi keuangan
auditee tidak
menunjukan tanda – tanda perbaikan
Subjek Penelitian
penelitian dari atau tidak adanya rencana
Sumber
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar manaje men
di Bursa EfekIndonesia periode 2013- direalisasikan untuk memperbaik i
yang
dapat
2015, di mana sampel penelitian ini kondisi perusahaan.
sebanyak
83perusahaan. Jenis
H 3 : Opini Audit Tahun Sebelumnya manufaktur yang termasuk dalam berpengaruh terhadap Penerimaan
kriteria sampel di antaranya berasal dari Opini Going Concern
sub-sektor manufaktur di bidang industri 88 sub-sektor manufaktur di bidang industri 88
Bursa Efek Indonesia hingga penelitian ini di laksanakan, yaitu per 31
Metode Pengumpulan Data
Desember 2015
Jenis Penelitian
Adapun jenis hubungan dalam
Sampel
penelitian ini adalah hubungan asosia tif Sampel penelitian ini adalah kausal yaitu hubungan sebab akibat
perusahaan yang bergerak di bidang dimana terdapat variabel bebas yang
manufaktur yang terdaftar di Bursa me mpengaruhi dan variabel terikat
Efek Indonesia (BEI). Menurut S yang dipengaruhi (Sugiyo no, 2006 :
ugiyo no (2006 : 76). Teknik sampel 25). Bentuk hubungan ini memilik i
yang digunakan adalah purposive variabel independen atau variabel yang
sampling yaitu teknik penentuan sampel mempengaruhi (X) dan variabe l
yang diambil ditentukan sendiri oleh dependen
peneliti dan dapat mewakili kriteria dipengaruhi (Y).
yang telah ditentukan sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar
Teknik Pengumpulan Data
di Bursa Efek Indonesia selama Sumber data yang digunakan
periode pengamatan yaitu tahun 2013- dalam penelitian ini adalah data
sekunder. S u mber sekunder menurut S
2. Laporan keuangan perusahaan yang ugiyo no (2006 : 29) meupakan “sumber
nominal angkanya dinyatakan dala m yang tidak langsung me mberikan data
mata uang rupiah (Rp) kepada pengumpulan data, misalnya
3. Perusahaan memiliki data yang lewat orang lain atau lewat dokumen ”.
lengkap selama periode pengamatan Data dalam penelitian ini diperoleh dari
Tenure, Ukuran laporan keuangan yang diterbitkan
untukAudit
Perusahaan, Opini Audit Tahun masing- masing perusahaan yang
ualitas Audit terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
Sebelumnya,
merupakan variabel independen dan dan didukung dari teori-teori yang
Opini Audit Going Concern sebaga i diperoleh
variabel dependen.
perpustakaan.
dan Pengukuran Populasi dan Sampel
Operasionalisasi
Variabel
Variabel penelitian adalah suatu hal
Populasi
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan Menurut S ugiyono (2006 : 75)
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga “Populasi adalah wilayah generalisasi
diperoleh informasi tentang hal yang terdiriatas objek atau subjek
tersebut. Variabel – variabel yang ingin yang mempunyai kualitas dan
ditetapkan, karakteristik yang di tetapkan oleh
digunakan
perlu
diklasifikasikan. peneliti untuk dipelajari dan kemudian
diidentifikasikan,
Jumlah variabel tergantung dari luas serta ditarik kesimpulannya ”.
penelitian yang akan Populasi dalam penelitian ini
sempitnya
dilakukan. Dalam penelitian ini penulis adalah
menggunakan dua variabel yaitu : manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sebanyak 142 perusahaan selama masa penelitian. Penelitian ini memiliki populasi seluruh
seluruh
perusahaa n
1. Variabel Independen (X1) : Audit
1=Jika opini tahun sebelumnya adalah
Tenure
going concer
Pengukuran Audit Tenure
Variabel audit
tenure
dala m
4. Variabel Independen (X4) : Kualitas
penelitian ini menggunakan ska la
Audit
interval yang disesuaikan dengan Pengukuran Kualitas Audit lamanya hubungan KAP dengan
diukur dengan perusahaan klien. Audit tenure diukur
Variabel
ini
menggunakan variabel dummy dengan menghitung jumlah tahun
0=Perusahaan yang menggunakan dimana KAP yang sa ma telah
jasa KAP non big four. me lakukan perikatan audit terhadap
1=Perusahaan yang menggunakan auditee . Tahun pertama perikatan
jasa KAP big four dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun
5. Variabel Dependen (Y) :
berikutnya.
Penerimaan Opini Going Concern
2. Variabel Independen (X2) : Ukuran
Pengukuran Penerimaan Opini Going
Perusahaan
Concern
Pengukuan Ukuran Peusahaan
diukur dengan Adapun
Variabel
ini
menggunakan variabel dummy perusahaan menggunakan rumus:
pengukuran
ukuran
0=Jika tidak di ungkapkan opini audit going concern dalam laporan keuangan
1=Jika diungkapkan opini audit going concern dalam laporan keuangan
Alasan penggunaan logaritma dalam pengukuran total aset karena
Metode Analisis
ukuran perusahaan yang dilihat dari total
Analisis Data
asetnya dinyatakan dalam jutaan rupiah Dalam tahapan pengo lahan data sehingga membuat digit data, nilai dan
dan uji hipotesis dalam penelitian ini, sebenarannya terlalu besar dari variabel
menggunakan program lainnya sehingga dapat menyebabkan
penulis
Microsoft Office berupa Microsoft fluktuasi data yang berlebihan atau
Excel dan program IBM SPSS 22 dengan kata lain untuk memperhalus data
(Statistic Program for Social Science) dalam pengolahan data terkait total aset
for windows version.
perusahaan sebagai ukuran dalam
menentukan variabel
ukuran
Metode Statistika yang Digunakan
perusahaan.
Dalam Mengenali Data dan Menguji Hipotesis
3. Variabel Independen (X3) : Opini
Penelitian ini memakai regresi
Tahun Sebelumnya
logistik karena variabel yang ada Pengukuran Opini Audit Tahun
berupa databinary. Data binary adalah Sebelumnya
jenis data nominal dengan dua Pengukuran opini audit tahun
kriteria.Tujuan dari regresi logistik sebelumnya menggunakan variabel
adalah untuk memprediksi variabe l dummy :
independen yang berupa variabe l 0=Jika opini audit tahun
binary dengan menggunakan data sebelumnya adalah non
variabel independen yang sudah going concern diketahui nilainya.
Analisis Statistik Deskriptif 2
Dalam konteks ini, R bukanlah Analisis deskriptif adalah
interpretasi dari koefisien determinas i statistik yang digunakan untuk
R menganalisis data dengan cara pada regesi linear berganda, mendeskripsikan atau menggambarkan 2
melainkan Cox and Shell ’s R square (R ) data yang berlaku untuk umum atau
dan Negelkerke ’s R Square yang
kemungkinan mencakup :
generralisasi. Statistik deskriptif
menjelaskan
nilai
(probability) secara keseluruhan. Nila i
1. Mean atau nilai rata-rata untuk seiap maksimum untuk Cox and Shell ’s R variabel yang diuji.
Square pada umumnya lebih kecil dari
2. Median, merupakan nilai tengah satu (<1).Sedangkan nilai maksimu m
sampel setelah diurutkan dari nilai untuk Negelkerke ’s R Square bisa terkecil sampai dengan nilai terbesar.
mencapai satu dan mempunyai kisaran
3. Nilai maksimum, nilai tertinggi nilai antara 0 sampai 1.N ilai Koefisien
untuk setiap variabel yang diuji. Negelkerke ’s R Square biasanya lebih
4. Nilai minimum, nilai terendah untuk besar dari nilai koefisien Cox and S hell ’s setiap variabel yang diuji.
R Square.NilaiNegelkerke ’s R Square
5. Standar deviasi,
dapat di imple mentasikan seperti nilai penyimpangan data dari nilai rata-
mengukur
2 R pada regresi linear berganda. ratanya.
Pengujian Kelayakan Model Regresi Pengujian Keseluruhan Model (Overall
Fit Model)
(Goodness of Fit Test)
Kelayakan suatu model regrresi Chi square (x 2) merupakan tes
dinilai dengan menggunakan Hosmer statistik yang digunakan berdasarkan
and Lemeshow ’s Goodness of fit test pada fungsi likelihood pada estimas i
untuk menguji hipotesis no l bahwa data model regresi.L ikelihood (L) dari
empiris sesuai dengan model.Goodness model adalah probabilitas bahwa model
of fit test untuk menguji hipotesis no l yang dihipotesiskan menggambarkan
bahwa data empiris sesuai dengan data
model. Goodness of fit test dapat menjadi -2log L untuk menguji
input. L
ditransformasikan
dilakukan dengan memperhatikan output hipotesis
dari Hosmer and Lemeshow ’s Goodness alternative.Penggunaan
nol
dan
of fit test, dengan hipotesis : keseluruhan model terhadap data
nilai
untuk
H 0 :Model yang dihipotesiskan fit dengan dilakukan dengan membandingkan nilai -
data
2log likelihood awal (hasil block number
H 1 :Model yang dihipotesiskan tidak fit
0) dengan nilai -2loglikelihood hasil
dengan data
blocknumber
1. Dengan kata lain,
nilai chi square didapat dari nilai -
Lemeshow ’s 2logL0 -2log1. Sehingga, apabila
Hosmer
and
Goodness of fit test menguji hipotesis terjadi penurunan, maka model tersebut
no l bahwa data empiris cocok atau menunjukkan model regresi yang baik.
sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data
Pengujian Koefisien Determinasi (
sehingga model dapat dikatakan fit).
Cox dan Snell ’s R Square (R2)
Jika nilai Hosmer and Lemeshow ’s
Negelkerke ’s R Square)
Goodness of fit test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis no l diterima dan berarti
model mampu memprediksi nila i observasinya atau dapat dikatakan
1. Tingkat signifikan (a) yang dengan data observasinya. Namun, jika
digunakan sebesar 5% (0,05) nilai Hosmer and Lemeshow ’s Goodness
penerimaan dan of fit test lebih kecil dari 0,05 maka
2. Kriteria
penolakan hipotesis didasarkan hipotesis tidak diterima.
pada
signifikansi p-value (signifikan) > a, maka hipotesis
Pengujian Simultan (Omnibus Test of
alternatif ditolak. Sebaliknya
Model Coeficient)
jika p-value <a, maka hipotesis Pengujian simultan dilakukan
alternatif diterima. untuk melihat hasil signifikansi dari keseluruhan
variabel
independen
terhadap variabel dependennya. N ila i
HASIL PENELITIAN DAN
signifikansi yang lebih kecil dari
BAHASAN
tingkat a yaitu 0,05 menunjukkan
bahwa variabel independen secara
Penyajian Data
bersama-sama dapat
Data dalam penelitian ini diambil probabilitas penerimaan opini audit
menje laskan
dari Perusahaan Manufaktur yang going concern .
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 dengan jumlah populasi 142
Pengujian Hipotesis
menggunakan Pengujian
perusahaan. Peneliti
sampling untuk penelitian ini dilakukan dengan analisis
mendapatkan jumlah sampel sebanyak regresi logistik. Model regesi logistik
83 perusahaan. Berikut adalah daftar yang digunakan dalam penelit ian ini
populasi dan pengeleminasian sampel. adalah sebagai berikut:
OAGC = α + β1AT + β2UP + β3OTS + β4KA +ε
Analisis Data dan Intepretas Statistik Deskripti
Analisis
statistik deskriptif
Pengujian signifikansi
Koefisien
Regresi
me mberikan gambaran atau deskrips i Pengujian koefisien regresi
dan nilai minimun, maksimum, rata- dilakukan untuk menguji seberapa
rata, dan standar devis iasi dari sampel. jauh semua variabel independen yang
Variabel yang diteliti dengan statistik dimasukan dalam model mempunya i
deskriptif diantaranya adalah variabel pengaruh
terdapat
kemungkinan
Ko mite audit dengan memproksikan perusahaan yang tepat waktu dala m dengan jumlah komite audit yang
penyampaian laporan
keuangan.
Koefisien regresi logistik dapat dimiliki perusahaan. Hasil pengujian ditentukan dengan menggunakan p-
statistik deskriptif untuk variabel Audit value
Tenure , Ukuran P erusahaan, Opini Aud it Tahun Sebelumnya, K ualitas
Audit dan Penerimaan Opini Go ing pada ukuran perusahaan menggunakan Concern maka diperoleh seperti berikut:
logaritma natural total asset. Variabel Opini Tahun Sebelumnya
Tabel 4.3 Statistik De skriptif
(OTS) memilki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata sebesar 0,06 dan standar deviasi 0,231.
Variabel Kualitas Audit (K A) memilk i nilai minimum 0 dan nilai maksimum
1 dengan rata-rata sebesar 0,37 dan standar deviasi 0,484.
Variabel Opini Audit Going Concern (O AGC)memilki
nila i Berdasarkan tabel 4.3 diketahui
minimum 0 dan nilai maksimum 1 terdapat 5 (lima) variabel penelitian
dengan rata-rata sebesar 0,05 dan yaitu audit tenure (AT), ukuran
standar deviasi 0,223.
perusahaan (UP ), opini tahun
sebelumnya (O TS), kualitas audit
Uji Hipotesis
(KA), opini audit going concern Pengujian hipotesis pada penelitia n (OAGC) dengan jumlah sampel secara
ini menggunakan model regresi binary keseluruhan sebanyak 249 sampel.
logistik dengan tingkat signifikan sebesar Variabel
5%. Regresi digunakan untuk menguji Tenure (AT)mempunyai nilai minimum
Tenure , Ukuran
Audit Tahun pada penelitian ini adalah menggunakan
1 dan maksimum 3, proksi audit tenure
Perusahaan,
Opini
Sebelumnya, Kualitas Audit terhadap skala interval yang disesuaikan dengan
Penerimaan Opini Going Concern. Tahap lamanya hubungan KAP dengan
pengujian ini meliputi : perusahaan klien. Audit tenure diukur
1. Pengujian Keseluruhan Model dengan menghitung jumlah tahun
Regresi
dimana KAP yang sa ma telah
2. Pengujian Kelayakan Model me lakukan perikatan audit terhadap
3. Pengujian Simultan
auditee . Sehingga nilai minimum
4. Koefisien Determinan yang didapat adalah 1(satu) dimana
5. Pengujian Koefisien Regres tahun pertama perikatan dimulai dengan
angka 1 dan ditambah dengan satu
Pengujian Keseluruhan Model Regresi
untuk tahun-tahun berikutnya, periode Pengujian ini dilakukan dengan penelitian ini dilakukan dari tahun
cara memperhatikan nilai antara -2 log 2013-2015 sehingga nilai maksimum
Likehood block number = 0 dan -2 Log yang didapat adalah 3 (tiga) dengan
1. Hasil maksud perikatan terjalin dengan pihak
Likelihood block number =
pengujian disajikan sebagai berikut: auditee yang sama selama 3 (tiga)
tahun, dengan nilai rata-rata 1,87 dan
Tabel 4.4
standar deviasi sebesar 0,818 (nila i Hasil Pe ngujian -2LogL (Awal)
Ite ration History a,b,c
standar deviasi atau tingkat kesalahan jika memiliki tingkat nilai yang kecil maka semakin baik).
Variabel Ukuran Perusahaan (UP ) memiliki nilai minimum 25,33 dan nilai maksimum 33,13 dimana proksi untuk melakukan perhitungan
Lemeshow
test.
Pengujian ini
b. Initial -2 Log Likelihood: 102.074
dimaksudkan untuk menguji apakah data
c. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates
empiris sesuai dengan model. Jika nila i
changed by less than .001.
signifikansi lebih dari 5% atau 0,05
model regresi diterima (H0 tidak ditolak).
Tabel 4.5
Hasil Pe ngujian -2LogL (Akhir) Ite ration History a,b,c,d
Hasil pengujian disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Kelayakan M odel Regre si Hos mer and Le me s how Test
Sumber : Hasil Output SPSS (2016)
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai Hosmer dan Lemeshow goodness of fit test
adalah sebesar 5,940 dengan nilai signifikan sebesar 0,654 yang jika di bandingkan nilainya lebih besar dari (a) 5%. Hal ini
a. Method: Enter
menunjukkan bahwa model ma mpu
b. Constant is included in the model. c. Likelihood:102.074
Initial -2 Log me mprediksikan nilai observasi karena
Sumber : Hasil Output SPSS (2016)\ cocok dengan data observasinya (H0 tidak dito lak), yang berarti model
Pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 dinyatakan layak untuk digunakan
diatas menunjukan bahwa nilai -2Log dalam analis is selanjutnya.
Likelihood block =
0 adalah 102,074
dan nilai -2Log Likelihood block = 1
Pengujian Simultan
adalah 34,547. Sehingga terlihat adanya Pengujian simultan dilakukan
penurunan nilai -2Log Likelihood block untuk melihat hasil signifikasi dari
0 terhadap -2Log Likelihood block = 1 sebesar 102,074 - 34,547 =
variabel independen 67,527.
keseluruhan
terhadap variabel dependennya. Hasil me mperlihatkan bahwa de ngan
Penurunan
tersebut
pengujian simultan ini dapat dilihat adanya penambahan variabelAudit
dalam tabel berikut:
Tenure , Ukuran Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, dan Kualitas Audit
Tabel 4.7
dimasukkan Hasil Pe ngujian Simultan kedalam model dapat Omnibus Tests of Model Coe fficie
me mperbaiki nilai
fit
penelitia n
keseluruhan model regresi logistik adalah model yang baik atau fit dengan data.
Pengujian Kelayakan Model Regresi
Pengujian ini dilakukan dengan me mperhatikan nilai goodness of fit test
Pengujian Omnibus test of model yang diukur dengan nilai Chi-Square
coeficient dapat dilihat dari nilai chi- yang termasuk pada uji Hosmer and
square (penurunan nilai -2log L ikelihood) sebesar 67,527 dengan
4.9, persamaan regresi dari penelitian ini yaitu sebesar 0,05 menunjukkan bahwa
adalah:
variabel independen secara bersama- OAGC = 7,367 + 0,409AT- 0,455UP + sama dapat menje laskan profibabilitas
5,781OTS - 16,207KA +ε variabel dependen. Berdasarkan persamaan regresi
Koefisien Determinasi
dapat diimplementasikan beberapa hal, Menilai koefisien determinas i
antara lain :
berdasarkan pada nilai Naglekeke R
sebersar 7,367 Square untuk melihat seberapa besar
1. Konstanta
menyatakan bahwa jika variab el variabel independen dapat menjelaskan
berupa AT(audit variabel
independen
tenure ), UP (Ukuran Perusahaan, penelitian. N ilai Naglekerke R Square
OTS (Opini Tahun Sebelumnya), ditunjukkan pada tabel berikut ini.
KA(Kualitas Audit) nilainya 0, maka penerimaan opini audit going
Tabel 4.8 Hasil Uji Koe fisie n De te rminas i
concern memiliki nilai 7,367.
2. Koefisien regresi yang pertama adalah variabel audit tenure yaitumemiliki nilai sebesar 0,409, artinya jika audit tenure mengalami kenaikan 1% maka penerimaan
Model Summary
Sumber : Hasil Output SPSS (2016)
opini audit going concern akan mengalami
kenaikan Pada tabel 4.8 menunjukkan nila i
sebesar0,409%.
Naglekerke R Square sebesar 0,706. Hal
3. Koefisien regresi yang kedua ini dapat diartikan bahwa variabel-
variabel ukuran variabel independen yaitu audit tenure,
adalah
perusahaan yang memiliki nilai - Ukuran Perusahaan, Opini Tahun
0,455, artinya jika ukuran Sebelumnya, K ualitas Audit dapat
perusahaan mengalami kenaik1% menjelaskan variabel dependen yaitu
maka penerimaan opini audit going Penerimaan Opini Audit Going Concern
akan mengalami sebesar 70,6% sedangkan sisanya 29,4%
concern
penurunan sebesar 0,455%. dijelaskan oleh variabel-variabel lain
4. Koefisien regresi yang kedua diluar penelitian.
adalah variabel opini tahun sebelumnya yang memiliki nilai
Pengujian Koefisien Regresi
5,781, artinya jika opini tahun sebelumnya mengalami kenaikan
Tabel 4.9 Hasil Pe ngujian Koe fisien Re gresi
1% maka penerimaan opini audit
Variable s in the Equation
going concern akan mengalami kenaikan sebesar 5,781%.
5. Koefisien regresi yang kedua adalah variabel kualitas audit yang memilik i nilai -16,207, artinya jika kualitas audit mengalami kenaikan 1% maka penerimaan opini audit going concern akan mengalami penurunan
sebesar -16,207%.
a. Variable(s) entered on step 1: AT, UP, OTS, KA.
Sumber : Hasil Output SPSS (2016
Berdasarkan tabel 4.9 hasil regresi Maka hipotesis H4 yaitu opini kualitas logistik menunjukkan bahwa variabe l
audit dalam penelitian ini ditolak. pertama yaitu audit tenure me mpunya i nilai koefisien regresi sebesar 0,409
Intepretasi