BAB I PENDAHULUAN 1.5 - Pola Pemupukan Dan Ánalisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ( Brassica oleracea cv. brocolli ) Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang

  Makanan yang sehat adalah makanan yang tidak mengandung bahan berbahaya. Makanan yang sehat diperoleh dari bahan baku yang sehat juga dan jika diolah menjadi makanan dan minuman dimana keamanan mutu dan gizinya tetap terjaga ( PP No. 28 Tahun 2004 ).

  Sayur adalah bahan makanan yang dikonsumsi manusia yang diolah sesuai dengan kebutuhan. Pada masa ini sayur juga sudah ada yang dikemas menjadi minuman kemasan, misalnya sayur brokoli. Dan masa ini kebutuhan manusia terhadap sayur semakin meningkat. Dan di berbagai media elektronik sayur jenis brokoli sangat gencar dipromosikan sebagai makanan sehat. Sayur brokoli berfungsi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker ,mengatasi penyakit ginjal, mengatasi kelebihan asam urat dan menjaga kesehatan mata.

  Menurut Made Astawan, (2009) dalam Ensiklopedia Gizi dan Pangan Untuk Keluarga, kadar vitamin C dalam brokoli sangat tinggi dibanding dengan jeruk dan bermanfaat dalam penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Dpat mencegah kanker payudara sebesar 20-40% dengan komposisi 1-2% setiap hari, Dapat mencegah kanker kandung kemih. Kandungan Vitamin C dalam brokoli berfungsi sebagai anti oksidan

  Sayur brokoli dapat hidup di daerah bersuhu dingin, sehingga tanaman brokoli sangat cocok hidup di daerah pegunungan seperti di daerah pertanian Desa Merdeka

  1 Tanah karo. Untuk menghasilkan sayur brokoli yang baik diperlukan perawatan dan pemupukan yang rutin. Jenis pupuk yang digunakan petani untuk memupuk sayur brokoli yaitu ZA ,Urea ,TSP dan KCl. Jenis pupuk ini mengandung Nitrogen yang sangat tinggi dan jenis pupuk yang sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman sayur Pemupukan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu sebelum sayur brokoli ditanam sebanyak 1000 kg per hektar,saat umur sayur brokoli 7-10 hari setelah tanam sebanyak 450 kg per hektar, 20 hari setelah tanam sebanyak 450 kg per hektar, dan 30 – 35 hari setelah tanam sebanyak 450 kg per hektar. (Rahmat Rukmana, 1994 ).

  Nitrat (NO3) adalah unsur alami yang merupakan gabungan dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) yang bisa ditemukan hampir di semua sayuran yang kita makan dan tanah tempat mereka tumbuh. Setiap tumbuhan memerlukan nitrat, karena sangat membantu pertumbuhan dan proses fotosintesis. Namun jika jumlah nitrat pada tanah berlebihan, misalnya karena penggunaan pupuk dan bahan pembuatnya nitrat yang berlebihan, maka nitrat bisa mencemari air tanah. Itu sebabnya, konsentrasi nitrat yang tinggi adalah terdapat dalam air tanah, sayuran umbi dan sayuran berdaun hijau. Melalui air tanah dapat mencemari air sumur penduduk khususnya didaerah pertanian yang banyak menggunakan jenis pupuk yang memiliki kandungan nitrat yang tinggi.

  Di Amerika Serikat, kandungan nitrat pada air tanah meningkat hingga 60 kali lipat sejak tahun 1974. Dan 2 % lahan pertanian Negara Uni Eropa dan di China bagian Utara, air tanahnya mengandung lebih dari 50 mg NO3/L/tahun. Tanah pertanian yang diberi pupuk secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan konsentrasi nitrat akan tinggi juga ( Jack dan Sharma, 1983 ).

  Dalam sebuah penelitian pada sayur bayam oleh Philips (1968) menyatakan bahwa sayur bayam yang disimpan pada kondisi dibawah suhu kamar menunjukkan bahwa kandungan nitrat menurun dan kandungan nitrit meningkat pada suhu panas. Kandungan nitrat dalam sayuran tersebut bervariasi tergantung beberapa faktor seperti paparan sinar matahari dan kadar nitrogen dalam tanah. Semakin banyak paparan sinar matahari dan semakin sedikit kontaminasi nitrat dalam tanah, maka kandungan nitratnya akan semakin rendah.

  Jenis pupuk yang digunakan petani pada pertanian sayuran yaitu Za (mengandung karbondioksida, amoniak, dan Nitrogen 46 %. Urea mengandung 21 % Nitrogen dan 24 % Sulfur. Kcl mengandung 60 % K2 dan 45 % Cl. Pupuk yang mengandung Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium ( K) setelah diberikan ke dalam tanah akan mengalami berbagai proses transformasi seperti mineralisasi, immobilisisasi, nitrifikasi yaitu perubahan nitrat menjadi nitrit,penguapan dan denitrifikasi. Proses tersebut bersinggungan dengan pertumbuhan tanaman dan serapan nitrogen oleh tanaman. Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang juga dapat menyebabkan pencemaran khususnya ion nitrat yang menghasilkan Nitrogen yang tinggi dan tidak sebangding dengan daya serapa tanaman makan ion nitrat dalam tanah akan tercuci dan terbawa kedalam air tanah ( Novizan, 2005 ).

  Nitrat yang diserap sayur dalam jumlah yang tinggi akan dikonsumsi oleh manusia. Didalam tubuh nitrat akan berubah menjadi nitrit dan berikatan dengan Oksigen. Kemudian bereaksi dengan Hemoglobin dan membentuk Methemoglobin (metHb) sehingga kekurangan oksigen (Hipoksemia).

  Methaemoglobin dalam darah, penyebab senyawa Nitrosamid atau kanker perut. Pada bayi Methemoglobin sering ditemui karena enzim pembentukan enzim pengurai Methemoglobin masih belum sempurna sehingga wajah bayi menjadi biru Karena kurang oksigen atau sering disebut “blues babies” ( Soemirat,1994).

  Dosisi letal Nitrat pada orang dewasa yaitu 4 – 30 gr.Dosis 2- 9 gram NO3 masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan Methaemoglobin anemia. Nitrat dan nitrit sangat mudah bereaksi dengan air dan terdapat bebas didalam lingkungan, mudah diserap oleh tanah dan tanaman. Semakin pendek jarak akar dengan daun maka semakin tinggi kandungan nitrat pada daun atau bunga. Seperti halnya sayur brokoli, jarak akar yang pendek dengan daun dan bunga, jumlah pupuk dan frekuensi pemupukan yang tinggi maka kemungkinan dapat menyerap nitrat dalam jumlah yang tinggi. Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, sayuran memberikan kontribusi >70% nitrat dalam diet manusia tertentu. Kembang kol, bayam, brokoli, dan umbi-umbian memiliki kandungan nitrat alami lebuh banyak daripada sayuran lain. Akan tetapi penambahan pupuk yang tinggi pada sayuran mengakibatkan peningkatan kandungan nitrat pada sayur. Mengkonsumsi sayuran yang mengandung nitrat secara terus menerus dalam waktu yang lama memungkinkan terjadinya dampak buruk terhadap kesehatan manusia ( Ruse M.,1999).

  Tanaman brokoli yang kelebihan Nitrogen dapat dikenali dari daun yang hijau dan rimbun, Adenium bersifat sekulen karena mengandung banyak air, rentan serangan cendawan dan penyakit, mudah roboh dan produksi bungan menurun. Tanaman yang kekurangan Nitrogen yaitu daun menguning karena kekurangan klorofil, mengering dan rontok, tulang-tulang dibawah permukaan daun muda tampak pucat, pertumbuhan tanaman lambat, kerdil dan lemah (Rinoyuhendra,2011).

  Dalam pengolahan sayur brokoli menjadi makanan tetap memperhatikan prinsip hygiene sanitasi makanan minuman yaitu pemilihan bahan makanan yang berkualitas dan tidak mengandung bahan berbahaya atau beracun untuk tubuh manusia. Semakin banyak pupuk yang digunakan pada pertanian tanaman brokoli maka semakin tinggilah jumlah nitrat yang diserap oleh akar tanaman brokoli.

  Dengan alasan ini sehingga penulis tertarik melakukan penelitian “Pola Pemupukan dan Analisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012”.

1.2 Rumusan Masalah

  Jumlah pupuk dan frekuensi pemupukan yang tinggi maka kemungkinan dapat menyerap nitrat dalam jumlah yang tinggi pada sayur yang dihasilkan pada pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Nitrat dapat menyebabkan dampak bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebihan dan dengan waktu yang cukup lama. Nitrat jika berada dilingkungan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti pencemaran badan air maupun udara bebas.

1.3.Tujuan Penelitian

  1.3.1. Tujuan Umum

  Untuk mengetahui pola pemupukan dan kandungan Nitrat pada sayur brokoli di pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012.

  1.3.2. Tujuan Khusus 1.

  Untuk mengetahui karakteristik petani brokoli 2. Untuk mengetahui frekuensi pemupukan pada sayur brokoli 3. Untuk mengetahui jenis dan dosis pupuk yang digunakan oleh petani brokoli

4. Untuk mengetahui tindakan petani brokoli dalam penggunaan pupuk 5.

  Untuk mengetahui jarak tanaman dengan pupuk yang diberikan petani 6. Untuk mengetahui jumlah kandungan nitrat pada sayur brokoli

1.4. Manfaat Penelitian 1.

  Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam upaya pencegahan ,pengurangan dan penanggulangan pencemaran akibat penggunaan pupuk pada sayur dan lingkungan.

  2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi petani dan masyarakat pengguna pupuk pada pertanian untuk mengetahui cara dan jumlah pupuk yang tepat diberikan pada tanaman.

3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat dampak buruk pupuk pada kesehatan.

  4. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan kegiatan penelitian “ Pola Pemupukan dan Analisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012 “.

Dokumen yang terkait

Analisa Perilaku Wanita Usia Diatas 20 Tahun Terhadap SADARI Di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014

3 62 112

Pola Pemupukan Dan Ánalisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ( Brassica oleracea cv. brocolli ) Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

8 109 83

Analisa Kandungan Pestisida dan Nitrat Pada Penyediaan Air Bersih Desa Cinta Rakyat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2006

1 38 65

Analisis Kandungan Nitrat Pada Air Sumur Gali Penduduk Desa Sari Makmur Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Tahun 2012

0 40 80

Peranan Pengendalian Manajemen Terhadap Piutang Pada Koperasi Credit Union (CU) Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo

7 57 73

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Jeruk Di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2010

5 63 122

Tinjauan atas Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No.27 pada Koperasi Kredit (CU) Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo

3 63 109

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

0 8 35

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Potensi Ekspor Hasil-Hasil Pertanian Di Kabupaten Karo

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pola Pemupukan Dan Ánalisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ( Brassica oleracea cv. brocolli ) Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

0 0 22